LOWONGAN POLISI

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

Piss wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

Hihi ..

cara baru merendahkan orang lain...

Salam

agus wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

:04: :04: :04:

Piss wrote:

Piss wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

Hihi ..

cara baru merendahkan orang lain...

Salam

echofon wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

ga kerasa ya tom sekarang udah pinter, udah ngurus kasus pembunuhan, padahal kemaren masih belajar 1+1+1=1

Piss wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

Hihi ..

cara baru merendahkan orang lain...

Salam

agus wrote: :04: :04: :04:

Mencarikebenaran wrote:

Piss wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

Hihi ..

cara baru merendahkan orang lain...

Salam

Gk perlu perlu direndahkanlah juga sudah rendah sendiri.
Kira2 pembunuhnya siapa ya....apakah umat nasrani sendiri supaya mereka dapat diampuni????

sabda alam wrote:

Mencarikebenaran wrote:

Piss wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

Hihi ..

cara baru merendahkan orang lain...

Salam

Gk perlu perlu direndahkanlah juga sudah rendah sendiri.
Kira2 pembunuhnya siapa ya....apakah umat nasrani sendiri supaya mereka dapat diampuni????

Piss wrote:

ha ha..

ya sudah.. boleh hi hi.. sekarang.. sudah rendah sendiri...(he he.. setelah sebelumnya diklaim kafir sekarang rendah pula ha ha)..
oo wahai saudaraku yang tinggi mulia hi hi...

apa mungkin pedagang kaya yang muncul 600 tahun kemudian dengan kitab revisi itu pembunuhnya ya...habis dia senang menyebarkan ajaran barunya dengan pedang, dan yang menolak boleh disebut kafir dan darahnya halal.. ha ha...
pedagangkaya oh pedagangkaya...ha ha pengikutmu ituloh senang tuding orang lain umat laknat, kafir, sekarang rendah pula ha ha.. mirip dirimu oh pedagang kaya...

salam untukmu saudaraku yang tinggi mulia hi hi..

yang berserah diri wrote:

Piss wrote:

ha ha..

ya sudah.. boleh hi hi.. sekarang.. sudah rendah sendiri...(he he.. setelah sebelumnya diklaim kafir sekarang rendah pula ha ha)..
oo wahai saudaraku yang tinggi mulia hi hi...

apa mungkin pedagang kaya yang muncul 600 tahun kemudian dengan kitab revisi itu pembunuhnya ya...habis dia senang menyebarkan ajaran barunya dengan pedang, dan yang menolak boleh disebut kafir dan darahnya halal.. ha ha...
pedagangkaya oh pedagangkaya...ha ha pengikutmu ituloh senang tuding orang lain umat laknat, kafir, sekarang rendah pula ha ha.. mirip dirimu oh pedagang kaya...

salam untukmu saudaraku yang tinggi mulia hi hi..

kyknya udah dibantah, eeeh dibahas lg

Piss wrote:

yang berserah diri wrote:

Piss wrote:

ha ha..

ya sudah.. boleh hi hi.. sekarang.. sudah rendah sendiri...(he he.. setelah sebelumnya diklaim kafir sekarang rendah pula ha ha)..
oo wahai saudaraku yang tinggi mulia hi hi...

apa mungkin pedagang kaya yang muncul 600 tahun kemudian dengan kitab revisi itu pembunuhnya ya...habis dia senang menyebarkan ajaran barunya dengan pedang, dan yang menolak boleh disebut kafir dan darahnya halal.. ha ha...
pedagangkaya oh pedagangkaya...ha ha pengikutmu ituloh senang tuding orang lain umat laknat, kafir, sekarang rendah pula ha ha.. mirip dirimu oh pedagang kaya...

salam untukmu saudaraku yang tinggi mulia hi hi..

kyknya udah dibantah, eeeh dibahas lg

iya ha ha..

barusan juga dibalas lagi ha ha..

luttuna ha ha salam..

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

ALBERT wrote:

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Tom Jerry mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira.

Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, maka si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.

"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus?"

Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.

"Baiklah," kata si perwira, "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."

"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam, "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"

"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."

ANDAIKAN SEMUA PERTANYAAN DAPAT DIMENGERTI TENTU TIDAK ADA SISA RUANG BAGI MASA DEPAN.