SAYA PUNYA BUKTINYA.. AJARAN BUDDHA SALAH!

SAYA PUNYA BUKTINYA.. AJARAN BUDDHA SALAH!


"The Buddha freely invited both his followers and his opponents to
challenge his teachings from every possible angle so that there would be
no room for any kind of doubt."

Di sini sang Buddha menggunakan ANCAMAN utk meyakinkan Lohicca:
"Sekarang utk pandangan salah, Lohicca, Aku katakan, hanya ada 1 dari 2
jalan: neraka atau perut binatang."

MAJJHIMA NIKAYA - NANDA SUTTA
Di sini Sang Buddha menggunakan SUAP kepada Nanda:
"Bergembiralah Nanda,...Saya jamin kamu akan mendapatkan 500 bidadari
itu".
"Bhante,jka Sang Bhagava menjamin bahwa saya akan mendapatkan 500
bidadari berkaki merah muda itu,saya akan menjalani kehidupan suci di
bawah bimbingan Bhante".
Kemudian Sang Bhagava memegang tangan Nanda...dan demikian mereka lenyap
dari antara para dewa surga Tavatimsa dan muncul kembali di hutan Jeta."

SAMYUTTA NIKAYA - KINDADA SUTTA - PEMBERI APA
Di sini sang Buddha BERBOHONG:
A giver of food is a giver of strength. A giver of clothes, a giver of
beauty. A giver of a vehicle, a giver of ease. A giver of a lamp, a
giver of vision. And the one who gives a residence, is the one who is a
giver of everything. But the one who teaches the Dhamma is a giver of
the Deathless.

Di sini sang Buddha mengajarkan PEMBUNUHAN:
This was said by the Blessed One, said by the Arahant, so I have heard:
"Abandon one quality, monks, and I guarantee you non-return. Which one
quality? Abandon delusion as the one quality, and I guarantee you
non-return. The delusion with which beings go to a bad destination,
confused: from rightly discerning that delusion, those who see clearly
let go. Letting go they never come to this world again."

Kisah Telor + TAHI = BUDDHA

Kasian memang ajaran Budha ini di satu pihak mengajarkan tidak boleh makan daging tapi mencari sela mengartikan daging babi atau jamur saja bingung,tidak boleh usaha perbudakan tapi boleh memakai tata cara FEODAL dan kerajaan,kesakitan dan memendam makanan sisa oleh budha tertulis jelas bahkan kesakitan yang sangat dan haus juga terekam meminta minta minum juga terekam ,katanya sakti bisa jalan diatas sungai kesakitan makanan saja sudah merintih
DAN TAMBAHAN BUKTIKAN RAMALAN 3 BULAN budha sudah mengetahui kematiannya tidak akan mudah kamu perdaya dengan tipuan konyol kamu,dimana hari kelahiran,pencapaian,kematian saja tidak jelas mau pake manipulasi 3 bulan kematian dari mana kamu bisa plintir lagi


"MEMAKAN DAGING MERUSAK BENIH WELAS KASIH dan setiap tindakan dari pemakan daging akan membuat takut semua makhluk karena bau daging di tubuhnya."


~ Sutra Mahaparinirvana

Bikkhu-bikkhu, pengikut rumah tangga tidak boleh bekerja dalam lima jenis usaha.

Kelima usaha yang mana?

Usaha persenjataan,

usaha perbudakan,

USAHA DAGING,

Dan usaha bahan-bahan racun.

~ Sutta Vanijja

"Bhagawa, ORANG YANG MAKAN DAGING MELENYAPKAN BENIH WELAS ASIH AGUNG kepunyaannya, sehingga ORANG YANG BERLATIH JALUR SUCI SEHARUSNYA TIDAK MAKAN DAGING."

~ Sutra Lankavatara

Buddha memberitahu Mahamati: "MAKAN DAGING ADALAH PELANGGARAN TAK TERHITUNG BANYAKNYA. Semua Bodhisatwa (para praktisi rohani) harus membina kemurahan hati dan welas asih yang agung oleh karena itu mereka seharusnya tidak makan daging.

~ Sutra Lankavatara



Mereka juga mungkin terlahir di jalur-jalur kehidupan lain (hewan, hantu, dewa, dan sebagainya.), baik atau jahat, mereka selalu menjadi saudara satu sama lain. Karena hubungan ini, saya melihat bahwa SEMUA DAGING YANG DIMAKAN OLEH MAKHLUK HIDUP ADALAH SAUDARANYA SENDIRI.

(* Enam jalur kehidupan: dewa, manusia, Asura, hewan, hantu kelaparan, makhluk neraka)

~ Sutra Lankavatara

Rujukan kematian budha asalnya dari mana?
dari kalangan bhudis sendiri kematian budha akibat kesakitan akibat salah makan

kalau mau menutupi dengan bermain kata kata kesakitan tidak sama keracunan,tambah kelihatan kamu berkilah
semua tahu kesakitan tidak sama dengan keracunan,tapi ini saya katakan akibat sebab bukan permainan padan kata dalam pembahasan(saya tahu kamu cuma modal gini mau debat)


Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud.
Feifei_fairy


From: tionghoa.indonesia
To: MURTADINKAFIRUN@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 9, 2008 5:55:21 PM
Subject: [MURTADINKAFIRUN] Re: Buddha Berbeda dengan Yesus (was: Kisah Telor + TAHI = BUDDHA)


Ikut nimbrung dimana ramalan 3 bulan kematian Sang Gaotama tidak ada bisa dipakai rujukan jelasnya secara detil sang Gaotama memang mati setelah 3 bulan dari ucapan Beliau...
Tidak ada yang bisa buktikan apakah beliau mati 3 bulan lebih awal,pas 3 bulan ataupun lebih 3 bulan
Gaotama terakhir juga meminta minum karena haus menjelang mengetahui maut akan menyertainya, membuang jubah yang lama mengganti dengan yang baru dimana Ananda melihat kulit Gaotama mengalami radiasi dan dijawab gaotama bawah ini malam terakhir menuju Parinibbana dan malam terakhir melihatnya,tidak pernah ada bisa dibuktikan 3 bulan kurang,pas,atau lebih kematian Beliau...

WAH kelakuan dusta kamu terkuak juga dari awal ngoceh kalau buddha sudah tahu kapan mau mati,sekarang tidak bisa buktikan bahwa benar tidak tiga bulan pas ,kurang ,lebih kematiannya dari pernyataannya

Tidak masalah dia wafat 3 bulan dari situ kelihatan kamu ngarang bahwa jelas keracunan makanan budha saja tidak tahu

Coba ingat ingat dari awal argumen kamu membantah keracunan budha karena sudah ada ucapan ramalan budha mati 3bulan lagi
mana bisa dak buktikan 3 bulan tersebut sesuai dengan perkataannya

Buktikan juga kenapa dikatakan TRI SUCI WAISAK jangan jangan karangan mengarang saja

DASAR PEMBELA PERANG KALINGGA

Kebohongan terbesar agama ini terpahat dengan jelas peperangan yang ada
di ajaran Budha di Candi Borobudur

Sejarah sudah tidak bisa di kelabui ini ajaran yang membuat manusia
mencapai taraf pengemis dan membuat lemah anggota tubuh.

Budha itu juga sebenarnya bagian dari Hindhu dan tidak bisa lepas dari
doktrin biadab Hindhu.

Itulah dari dulu saya katakan beruntung china menjadi negara komunis jika tidak akan lebih parah dimana zaman feodal diterapkan ,zaman tuan tanah berkuasa yang sampai detik ini tidak disadari oleh umat buddha bahwa ajaran budha adalah ajaran pemalas mengharapkan belas kasian orang lain.

dalai lama adalah manusia yang munafik memperbudak bangsanya berdasarkan atas kepercayaan hidup diatas penderitaan bangsa tibet ,china memasuki tibet untuk membuat tibet lebih demokrasi walaupun cara yang ditempuh china salah karena kekerasan tapi ini jalan yang baik pada saat itu yang harus diterapkan

Jadi ingat manusia yang masih memuja dalai lama sama saja saya katakan munafik karena tidak tahu sejarah asli pembeasan rakyat tibet dari sestem kasta yang dianut oleh buddha/hinddhu

mas cuma anda lihat dulu yang dulu dibikin sensara itu siapa
karena saya sudah melihat langsung di siarkan pada saat keributan
tahukan anda ditibet sebelum dipegang pemerintahan china orang sana terbagi 3
1 dalai lama
2 pemilik tanah
3 budak
setelah dipegang china tidak ada pembedaaan
dalai lama itu orang2 pemalas tahunya cuma menyuruh umatnya
dan kalau dalai lama tidak senang pasti mati anda
paling kasihan para2 budak tidur di kandang sapi maupun babi
makan kadang cuma tulang
kadang tidak ada salah tangan dipotong ilat dipotong mata diambil dalam keadaan hidup2
oleh tuan tanah
belum lagi surat 2 utang yang tidak ada
cuma utang 1 besok jadi 100
coba anda lihat rekaman yang lama berapa banyak daftar utang para budak

dan lagi ada 1 lagi
kalau orang kaya bunuh orang miskin
yang kaya tidak dihukum cuma menberikan tali
dalam arti orang miskin bunuh diri
dan
kalau orang miskin menbunuh orang kaya
yang miskin harus ganti dengan emas sesuai dengan berat yang mati tersebut

coba aja ada pikir adil mana jaman dalai lama atau jaman pemerintahan china sekarang

dan juga kalau anda mau tahu dalai lama itu orang suruhan CIA

mas kalau mau tahu jgn baca web site
lihat tuh film sejarahnya
orangnya aja masih hidup sampai sekarang

ini juga topik debat yg udah lama banget di satu milis

Kok cuma disajikan sepihak? Kenapa takut ya? Kenapa bantahannya tidak dikasih liat disini? Terlalu logiskah? Malu ketauan salahnya?

Nih bantahan untuk posting pertama:


Re: Fwd: SAYA PUNYA BUKTINYA.. AJARAN BUDDHA BENAR!

xenocross


> "The Buddha freely invited both his followers and his opponents to
> challenge his teachings from every possible angle so that there would be
> no room for any kind of doubt."

> Di sini sang Buddha menggunakan ANCAMAN utk meyakinkan Lohicca:
> "Sekarang utk pandangan salah, Lohicca, Aku katakan, hanya ada 1 dari 2
> jalan: neraka atau perut binatang."

Beginilah kalau cuma dikutip sebagian.
KELIHATANNYA SALAH. Coba kita lihat seluruh isi khotbah tersebut
lengkap dengan konteks kepada siapa diberikannya.
http://www.mettanet.org/tipitaka/2Sutta-Pitaka/1Digha-Nikaya/Digha1/12-lohicca-e.html
Buat yang ga bisa bhs inggris dan males baca yg panjang, nih aku ringkas:
Suatu hari Buddha diundang makan oleh seorang
Brahmana bernama Lohicca. Setelah selesai makan mereka berdiskusi.
Lohicca menganut pandangan
"Jika ada pertapa atau brahmana telah mencapai
keadaan pikiran yang baik (pencerahan atau kesucian), maka ia tak
perlu mengajarkannya ke orang lain. Karena apa sih yang bisa dilakukan
untuk orang lain? Mengajar orang lain itu seperti orang yang telah
bebas utang tapi membuat utang baru. Karena itu, keinginan untuk
memberitahu orang lain adalah kesalahan, keinginan rendah"
Buddha kemudian menanyakan pada Lohicca, jika
ada orang yang mengatakan Lohicca sebagai penguasa kota Salavatika
seharusnya menikmati semua penghasilan dan barang produksi Salavatika
sendiriantanpa membaginya dengan orang lain, apakah hal itu
membahayakan orang-orang Salavatika?
Lohicca: Membahayakan, Gotama
Karena membahayakan, apakah ia tidak memikirkan kesejahteraan mereka?
Lohicca: Tidak memikirkan, Gotama
Jika ia tidak memikirkan kesejahteraan mereka, apakah itu berarti ia mencintai mereka atau membenci mereka?
Lohicca: Membenci mereka, Gotama
Jika hati seseorang berada dalam kebencian, apakah itu pandangan benar atau pandangan salah?
Lohicca: Pandangan salah, Gotama
Sekarang, jika seseorang menganut pandangan
salah, Lohicca, Aku menyatakan salah satu dari dua kemungkinan alam
kelahiran berikutnya, antara Neraka atau Binatang.
Berikutnya Buddha menggunakan analogi yang
sama jika seorang raja menikmati kekayaan negerinya sendirian tanpa
membagi dengan rakyatnya, hal tersebut juga pandangan salah dan bisa
masuk neraka atau alam Binatang. Dan sampai disini Brahmana Lohicca
menerima analogi Buddha. Bahwa kaya tapi pelit = pandangan salah =
nyusahin orang lain = masuk neraka.
Selanjutnya Buddha menyamakan analogi diatas
dengan seorang pertapa/brahmana yg pelit, sudah mencapai kesucian tapi
ga bagi-bagi ilmu. Kenapa? karena hal tersebut menghalangi orang lain
yg berada dalam jalan kesucian untuk mencapai tingkat kesucian, atau
dapat karma baik menuju surga. Menghalangi orang masuk surga = ga
perhatiin kesejahteraan orang = benci = pandangan salah. Pandangan salah = neraka atau alam binatang
Disini bukan ANCAMAN, tapi peringatan.
Peringatan bahwa jadi pelit itu ada konsekuensinya. Dan kalau si
Lohicca ini memang cuma bisa diancam supaya ga pelit bagi-bagi ilmu
sama muridnya, BAGUSLAH! Pelit kan emang jelek. Dan yg untung bukan
Buddha lho, karena Buddha bukan murid Lohicca. Muridnya Lohicca adalah
brahmana2 muda di Salavatika.
>
> MAJJHIMA NIKAYA - NANDA SUTTA
> Di sini Sang Buddha menggunakan SUAP kepada Nanda:
> "Bergembiralah Nanda,...Saya jamin kamu akan mendapatkan 500 bidadari
> itu".
> "Bhante,jka Sang Bhagava menjamin bahwa saya akan mendapatkan 500
> bidadari berkaki merah muda itu,saya akan menjalani kehidupan suci di
> bawah bimbingan Bhante".
> Kemudian Sang Bhagava memegang tangan Nanda...dan demikian mereka lenyap
> dari antara para dewa surga Tavatimsa dan muncul kembali di hutan Jeta."
Nah kan kelihatannya jelek... coba kita lihat Nanda Sutta versi lengkapnya....
Nanda Sutta

Demikianlah yang telah kudengar.

Satu
ketika Sang Bhagava tengah bersemayam dekat Savatthi, di Hutan Jeta,
Taman Anathapindika. Adapun pada saat itu YM Nanda -- saudara tiri Sang
Bhagava, putra bibi dari pihak ibu -- memberitahu sejumlah besar
bhikkhu, "Aku tidak puas menjalani kehidupan suci, sobat-sobat. Aku
tidak dapat memikul kehidupan suci. Berhenti dari latihan ini, aku akan
kembali ke kehidupan awam." Kemudian seorang bhikkhu tertentu pergi
kepada Sang Bhagava dan, ketika tiba, setelah menyalami beliau, duduk
di satu sisi. Sementara ia tengah duduk di sana, ia berkata kepada Sang
Bhagava: "Bhante, YM Nanda -- saudara tiri Sang Bhagava, putra bibi
dari pihak ibu -- telah memberitahu sejumlah besar bhikkhu, 'Aku tidak
puas menjalani kehidupan suci, sobat-sobat. Aku tidak dapat memikul
kehidupan suci. Berhenti dari latihan ini, aku akan kembali ke
kehidupan awam.'"

Kemudian Sang Bhagava mengamanatkan seorang
bhikkhu tertentu, "Mari, bhikkhu. Atas namaku, panggillah Nanda,
katakan, 'Sang Guru memanggilmu, sobat.'"

"Baiklah, bhante,"
bhikkhu tersebut menjawab dan, setelah pergi kepada YM Nanda, ketika
tiba ia berkata, "Sang Guru memanggilmu, sobat."

"Baiklah,
sobat," YM Nanda menyahut. Kemudian ia pergi kepada Sang Bhagava dan,
ketika tiba, setelah menyalami beliau, duduk di satu sisi. Sementara ia
tengah duduk di sana, Sang Bhagava berkata kepadanya, "Apakah benar,
Nanda, bahwa engkau telah memberitahu sejumlah besar bhikkhu, 'Aku
tidak puas menjalani kehidupan suci, sobat-sobat. AKu tidak dapat
memikul kehidupan suci. Berhenti dari latihan ini, aku akan kembali ke
kehidupan awam.'?"

"Ya, bhante."

"Namun mengapa, Nanda, engkau tidak puas menjalani kehidupan suci?"

"Bhante,
sewaktu aku meninggalkan rumah, seorang gadis Sakya -- tercantik di
seluruh negeri -- mengerling kepadaku, dengan rambutnya yang setengah
tersisir, dan berkata, 'Kembalilah segera, tuan.' Mengingat itu, aku
tidak puas menjalani kehidupan suci. Aku tidak dapat memikul kehidupan
suci. Berhenti dari latihan ini, aku akan kembali ke kehidupan awam."

Kemudian,
memegang tangan YM Nanda -- bagai seorang lelaki yang kuat dapat
melenturkan lengannya yang terjulur atau menjulurkan lengannya yang
terlentur -- Sang Bhagava lenyap dari Hutan Jeta dan muncul kembali di
antara para dewa di Surga Tavatimsa. Adapun pada saat itu kira-kira 500
bidadari berkaki-merah-muda telah datang untuk melayani Sakka, penguasa
para dewa. Dan Sang Bhagava berkata kepada YM Nanda, "Nanda, apakah
engkau melihat 500 bidadari berkaki-merah-muda itu?"

"Ya, bhante."

"Bagaimana
pendapatmu, Nanda: Yang mana lebih cantik, lebih indah dipandang, lebih
mempesona -- si gadis Sakya, yang tercantik di seluruh negeri, atau 500
bidadari berkaki-merah-muda ini?"

"Bhante, dibanding dengan
500 bidadari berkaki-merah-muda ini, si gadis Sakya, yang tercantik di
seluruh negeri itu, seperti seekor monyet hangus dengan telinga dan
hidung buntung. Dia tidak masuk hitungan. Dia bahkan tidak nempil
sedikitpun. Sama sekali tidak bisa diperbandingkan. Lima ratus bidadari
ini jauh lebih cantik, lebih indah dipandang, lebih mempesona."

"Lalu bergembiralah, Nanda. Bergembiralah! Aku adalah jaminanmu untuk memperoleh 500 bidadari berkaki-merah-muda."

"Bila
Sang Bhagava adalah jaminanku untuk memperoleh 500 bidadari
berkaki-merah-muda, aku akan puas menjalani kehidupan suci di bawah
Sang Bhagava."

Kemudian, memegang tangan YM Nanda -- bagai
seorang lelaki yang kuat dapat melenturkan lengannya yang terjulur atau
menjulurkan lengannya yang terlentur -- Sang Bhagava lenyap dari antara
para dewa di Surga Tavatimsa dan muncul kembali di Hutan Jeta. Para
bhikkhu mendengar, "Mereka bilang bahwa YM Nanda -- saudara tiri Sang
Bhagava, putra bibi dari pihak ibu -- menjalani kehidupan suci demi
para bidadari. Mereka bilang bahwa Sang Bhagava adalah jaminannya untuk
memperoleh 500 bidadari berkaki-merah-muda."

Kemudian para
bhikkhu yang adalah sahabat dari YM Nanda berkeliling dengan
menyebutnya sebagai orang upahan dan pedagang: "Sahabat kita Nanda,
mereka bilang, adalah orang upahan. Sahabat kita Nanda, mereka bilang,
adalah pedagang. Ia menjalani kehidupan suci demi para bidadari. Sang
Bhagava adalah jaminannya untuk memperoleh 500 bidadari
berkaki-merah-muda."

Kemudian YM Nanda -- merasa terhina,
malu, dan muak bahwa para bhikkhu yang adalah sahabatnya menyebutnya
sebagai orang upahan dan pedagang -- pergi untuk bersemayam menyendiri,
waspada, tekun, dan penuh tekad. Ia tak lama kemudian masuk dan
bersemayam dalam tujuan utama dari kehidupan suci yang untuk itu para
putra kaum dengan benar berkelana dari kehidupan berumah ke
tak-berumah, mengetahui dan menyadari itu untuk dirinya di sini dan
sekarang. Ia mengetahui: "Kelahiran berakhir, kehidupan suci terpenuhi,
tugas terlaksana. Tiada lagi demi dunia ini." Dan dengan demikian YM
Nanda menjadi salah seorang dari para arahat.

Kemudian satu
dewa tertentu, pada malam yang sangat larut, cahayanya yang sangat luar
biasa menerangi seluruh Hutan Jeta, menghampiri Sang Bhagava. Ketika
tiba, setelah menyalami beliau, ia berdiri di satu sisi. Sementara ia
tengah berdiri di sana, ia berkata kepada Sang Bhagava: "Bhante, YM
Nanda -- saudara tiri Sang Bhagava, putra bibi dari pihak ibu -- lewat
habisnya noda-noda, telah masuk dan bersemayam dalam pembebasan benak
serta pembebasan kebijaksanaan yang tanpa noda, mengetahui dan
menyadari itu untuk dirinya di sini dan sekarang." Dan pada Sang
Bhagava, pengetahuan muncul: "Nanda, lewat habisnya noda-noda, telah
masuk dan bersemayam dalam pembebasan benak serta pembebasan
kebijaksanaan yang tanpa noda, mengetahui dan menyadari itu untuk
dirinya di sini dan sekarang."

Kemudian, ketika malam telah
berlalu, YM Nanda pergi kepada Sang Bhagava dan, ketika tiba, setelah
menyalami beliau, duduk di satu sisi. Sementara ia tengah duduk di
sana, ia berkata kepada Sang Bhagava: "Bhante, mengenai Sang Bhagava
sebagai jaminanku untuk memperoleh 500 bidadari berkaki-merah-muda, aku
dengan ini membebaskan Sang Bhagava dari janji tersebut."

"Nanda,
setelah meliput benakmu dengan benakku sendiri, aku menyadari bahwa
'Nanda, lewat habisnya noda-noda, telah masuk dan bersemayam dalam
pembebasan benak serta pembebasan kebijaksanaan yang tanpa noda,
mengetahui dan menyadari itu untuk dirinya di sini dan sekarang.' Dan
satu dewa memberitahuku bahwa 'YM Nanda, lewat habisnya noda-noda,
telah masuk dan bersemayam dalam pembebasan benak serta pembebasan
kebijaksanaan yang tanpa noda, mengetahui dan menyadari itu untuk
dirinya di sini dan sekarang.' Ketika pikiranmu terbebas dari noda-noda
lewat ketaklekatan, aku dengan begitu terbebas dari janji tersebut."

Kemudian, menginsyafi pentingnya hal tersebut, Sang Bhagava ketika itu mengutarakan sabda ini:

Orang yang telah menyeberangi lumpur,
meremukkan duri keinderawian,
mencapai akhir ketidaktahuan,
adalah seorang bhikkhu yang tak terganggu
oleh kebahagiaan & penderitaan.

Nah lihat kan, Buddha menjanjikan "upah" ada
alasannya. Pertama dijanjiin dulu surga lengkap dengan dewi-dewinya
(mirip yg dijanjiin oleh saudara2 Kristen dan Muslim). Setelah itu,
Buddha tahu bahwa Nanda tidak tahan digosipin, dan jadi serius
meditasi. Hasilnya? Nanda mencapai kesucian tertinggi, bebas dari
kelahiran kembali, bebas dari segala nafsu indrawi.

>
> SAMYUTTA NIKAYA - KINDADA SUTTA - PEMBERI APA
> Di sini sang Buddha BERBOHONG:
> A giver of food is a giver of strength. A giver of clothes, a giver of
> beauty. A giver of a vehicle, a giver of ease. A giver of a lamp, a
> giver of vision. And the one who gives a residence, is the one who is a
> giver of everything. But the one who teaches the Dhamma is a giver of
> the Deathless.
Deathless = tidak mati. Bagaimana caranya
supaya tidak mati? Dengan tidak lahir. Bagaimana caranya tidak lahir?
Dengan tidak lahir kembali, memutus rantai kelahiran kembali. Caranya?
Mencapai Nirvana. Caranya? Baca aja sendiri. Tapi kamu bisa minta
diajarin kok. Maka dikatakan seseorang yang mengajarkan Dhamma adalah
pemberi keabadian.
Dari dua kasus Lohicca dan Nanda, kita lihat
Buddha itu pembimbing yang baik. Kalau harus diancam ya ancam aja. Kalo
harus diming-imingi hadiah ya janjiin aja. Siapa sih yg ga pernah?
Pendidik yg bagus semuanya memakai 2 metode ini, hukuman dan hadiah,
atau kombinasi keduanya. Kalau Nabi anda tidak pake, bodonya dia....
Dan kalau dilihat hasilnya biasanya jadinya
bagus. Hasilnya ok. Kalau anda bilang hal itu salah, protes dulu guru
sekolah yg janjiin nilai bagus ke muridnya atau hukuman kalau ga
ngerjain PR.
>
> Di sini sang Buddha mengajarkan PEMBUNUHAN:
> This was said by the Blessed One, said by the Arahant, so I have heard:
> "Abandon one quality, monks, and I guarantee you non-return. Which one
> quality? Abandon delusion as the one quality, and I guarantee you
> non-return. The delusion with which beings go to a bad destination,
> confused: from rightly discerning that delusion, those who see clearly
> let go. Letting go they never come to this world again."
>
> --- End forwarded message ---
>
Demikianlah
yang telah kudengar, hal ini dikatakan oleh Yang Terberkati:
"Tinggalkan satu sifat, o bhikku, dan aku menjamin non-return (tidak
kembali ke dunia ini, nirvana). Sifat apa? Tinggalkan kebodohan batin,
dan aku menjamin non-return. Kebodohan adalah penyebab makhluk2 lahir
ke alam rendah dengan kebingungan. Dengan melihat dengan benar
kebodohan tersebut, mereka yang melihat dengan jelas, melepas
(kemelekatan mereka akan dunia, nafsu, dll). Dengan melepaskan diri
(dari kemelekatan) mereka tidak pernah kembali ke dunia ini lagi (tidak
lahir kembali setelah mereka meninggal secara alami)
Gitu aja gak ngerti? Masa dibilang pembunuhan? Siapa bunuh siapa?