KENAPA KOQ: “TIDAK!” - “TIDAK!” - “TIDAK!” - ALASANNYA?

KENAPA KOQ: “TIDAK!” - “TIDAK!” - “TIDAK!” - ALASANNYA?
Yesaya 8:20: "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan
itu, maka baginya tidak terbit fajar.”

Karena ajaran Muhammad tidak berakar dari Alkitab, dan tidak ada kesaksian dari para nabi untuk kedatangan Muhammad. Dan Firman itu menegaskan: “maka baginya tidak terbit fajar.”
Dan Firman itu tepat sekali; pada tanggal 8 Juni 632 Tarikh Masehi; seluruh negeri Kedar berucap: “Innalillaihi wa inalillaihi rojiun” - yang artinya: “Kembalilah kepada debu, ya rasulallah........ sebab ajaranmu bertentangan dengan Taurat dan Injil dan tidak ada seorang nabipun yang berkata-kata tentang engkau.”

“Insyaallah” itu sangat menghina allah:
Menyatakan bahwa allah yang konon mahatahu itu tidak mempunyai pengetahuan untuk menetapkan suatu kepastian. Maka jika “allah” yang dimaksudkan adalah ALLAH Israel, itu merupakan suatu penghinaan yang sangat besar. Bagaimana tidak? Kita, antara sesama saja selalu menerapkan kepastian dan ketepatan, tapi allah yang mahakuasa tidak mempunyai kepastian sama sekali.
Menurut Al Qur'an, allah menciptakan manusia dengan konsep “sebaik-baiknya manusia.” Sebaik apakah itu? Sebaik yang seperti apakah itu? Atau, siapakah manusia yang dianggapnya baik? Berbeda dengan konsep Alkitab, manusia diciptakan menurut “gambar dan rupa” ALLAH. Di sini ada konsepnya yang jelas. Ada gambaran atau polanya yang terarah. Atau, maukah anda kalau saya menawari sebuah lemari es dengan promosi: “Sebaik-baiknya lemari es?” Modelnya macam apa, merknya apa dan kwalitasnya bagaimana nggak jelas. Mau?

Dalam hal bersumpah:
Kalau kita menyaksikan seseorang sedang disumpah, Kitab Suci diangkat diletakkan di atas kepalanya, menyatakan bahwa orang itu sedang bersumpah kepada sesuatu “yang lebih tinggi” dari dirinya.
Kita bersumpah: “Demi allah......” karena allah kita anggap lebih tinggi dari kita.
Kita berkata: “Demi istri saya rela berkorban....... demi anak, demi tugas, demi karier, dan lain-lain” menyatakan bahwa sesuatu itu sangat kita prioritaskan – sangat kita junjung tinggi.
ALLAH Israel pernah mengangkat sumpah, kataNYA kepada Abraham:
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,” Kejadian 22:16.
Apa sebab ALLAH bersumpah demi diriNYA sendiri? Rasul besar: Paulus menerangkan:
Ibrani 6:13: “Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya
sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,”

Jadi, apa sebab? Sebab tidak ada yang lebih tinggi dariNYA. Entah, apakah karena perkataan Paulus yang jelas ini sehingga kaum Muslim begitu menghendaki rasul Paulus ini dipecat dari Kekristenan?
Sekarang coba bandingkan dengan model sumpah allahnya Kedar:
AS SAFFAT [37] : 1 : “Demi [rombongan] yang bershaf-shaf dengan sebenarnya-benarnya.”
Siapakah yang dimaksud dengan “rombongan” di sini? Burung atau malaikat.
AL FAJR [89] :1-2: “Demi fajar, dan malam sepuluh.”
YASIN [36] : 2 : “Demi AL QUR’AN yang penuh hikmat.” - Al Qur'an lebih tinggi dari allah?

Dalam hal warisan:
Umumnya konsep warisan itu dari yang atas kepada yang bawah; dari ayah ke anak, tapi allahnya Muhammad justru menerima warisan, entah siapa yang memberinya warisan nggak jelas akta notarisnya.

AL HIJR [15] : 23 : “Dan sesungguhnya benar-benar KAMI-lah yang menghidupkan dan
mematikan dan KAMI [pulalah] yang mewarisi.”

Allah yang nggak ngerti keadaan ciptaannya sendiri;
YUSUF [12] : 99: “Yusuf merangkul ibu-bapaknya.” - Alkitab menerangkan bahwa Rahel, ibu Yusuf telah meninggal ketika melahirkan Benyamin. Jadi, bagaimana Al Qur'an bisa menerangkan Yusuf merangkul “ibu”-nya? Dan para penerjemah Al Qur'an menerangkan bahwa yang dimaksud dengan ibu adalah “bibi”-nya, yaitu Lea. Koq bisa keliru banget, ya?

Siksaan yang double:
AL ALAQ [96] : 18: “Kelak KAMI akan memanggil malaikat Zabaniyah.”
> Keterangan No. 1592 : “Malaikat Zabaniyah ialah malaikat yang menyiksa orang- orang
yang berdosa di dalam neraka.” - Apakah kurang sengsara sehingga perlu disiksa lagi? Apakah
seorang malaikat bisa tahan di neraka yang panasnya untuk membinasakan tubuh dan roh?

Di neraka ada Satpamnya:
AN NABA’ [78] : 21: “Sesungguhnya neraka Jahannam itu [padanya] ada tempat pengintai.”

> Keterangan No. 1547: “Maksudnya: di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu
para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.” - Pekerjaan allah koq nggak praktis
blas – sama sekali? Ngapain koq nggak pakai CCTV aja? Gimana kalau itu ditenderkan ke
perusahaan-perusahaan elektronik?

2 sorga?
AR RAHMAN [55] : 46: “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap TUHANnya ada dua
surga.” - Wong satu sorga aja masih kosong?

Nah, karena yang begini-begini inilah maka saya katakan: “TIDAK!” - “TIDAK!” - “TIDAK!”