jimatkalimasada ingin klarifikasi dari sai_baba

First topic message reminder :

Dari topik saya di sebelah,
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t16970-hanya-kristen-bodoh-yang-mengatakan-bahwa-tidak-ada-kesalahan-dalam-alkitab#161005

jimatkalimasada tidak terima pernyataan sai_baba yang menyatakan bahwa hanya penganut Kristen goblok yang menganggap bahwa tidak ada kesalahan dalam Alkitab.
Netter sai_baba, silakan diklarifikasi.
Dan yang lain, mari kita lihat siapakah sebenarnya yang goblok.

sebelum turun ke dunia dalam sosok manusia Yesus
Tuhan Allah sudah mengirim nabi-nabi-Nya

berarti mereka diselamatkan oleh nabi2 yg dikirim Tuhan.begitu? artinya bukan hanya nama yesus kita bisa diselamatkan.

kenapa anda tidak percaya Tuhan pula yg mengirim nabi2 jaman sekarang...seperti yg ada dibawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=jjUyc7BUlyw

sai_baba wrote:berarti mereka diselamatkan oleh nabi2 yg dikirim Tuhan.begitu? artinya bukan hanya nama yesus kita bisa diselamatkan.

kenapa anda tidak percaya Tuhan pula yg mengirim nabi2 jaman sekarang...seperti yg ada dibawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=jjUyc7BUlyw

ucapan Yesus kan untuk ke depan..
sejauh mereka mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat
dan mengajarkan/mengabarkan Injil, saya percaya..

sai_baba wrote:

apa bedanya, Mas? Bukankah ini juga berarti Anda telah menganggap bahwa
sipenulis telah membuat hal yang salah dalam tulisannya? Anda
menyalahkan tulisan, dengan demikian kesalahan tsb adalah kesalahan
penulisnya. Siapakah penulis itu? Ya, seseorang.

alkitab atau Quran yg sampai ketangan kita dihasilkan setelah melalui proses bertahun2 lamanya..

Benar.
Tapi proses bertahun-tahun tidak akan membuat hal yang benar jadi salah kalau tidak ada peng-editan atau pengubahan isi.

apakah kita perlu menanyakan siapa saja para kriminal pada sebuah negara yg sudah berlangsung bertahun2 lamanya, sebelum kita boleh memastikan adanya kriminalitas pada negara tsb?? tentu tidak perlu.

Kalau kita ingin memberitakan sebuah kriminal pada sebuah negara, tentu harus ada siapa, di mana, kapan, bagaimana, dll. Hanya orang bodoh yang bilang: Ada kriminal di Vatikan. (titik) tanpa penjelasan lain.
Atau bila kita ingin menilai sesuatu tentu harus tau letak kesalahannya.

apakah kau meragukan adanya kesalahan pada sebuah majalah/koran masa kini
yg dibuat bukan oleh para kriminal? jika kau ragu berarti kau bodoh..

Berita kriminal tidak dibuat oleh pelaku kriminal, tetapi oleh wartawan ahli atau spesialis kriminal.
Dan saya terlalu bodoh bila memvonis bahwa dalam majalah anu ada kesalahan padahal saya tidak tau di mana letak salahnya.

jika yg masa kini saja ada salahnya,apalagi yg sudah bertahun2!

Proses bertahun-tahun tidak akan membuat hal yang benar jadi salah kalau tidak ada peng-editan atau pengubahan isi.

kesalahan Itu bila ditulis oleh orang yang bukan ahlinya.

apakah kau meragukan adanya kesalahan diagnosa para dokter yg ahli
dibidangnya dlm sebuah rumah sakit yg sudah berdiri sekian tahun??

Saya bisa menyalahkannya kalau saya sudah tau di mana letak kesalahan itu.

sifat dan kebiasaan umat awam (manusiawi) adalah berbuat salah,lupa,ceroboh,
terburu2,diskriminatif,penuh asumsi dan ambisi.

Di sinilah kewajiban kita untuk meneliti dan mencari hal-hal yang salah sebelum memvonis bahwa ada kesalahan.

nah, di sinilah kewajiban Anda menunjukkan letak kesalahan itu

jika kamu orang pinter tentu sudah tahu saat baca postinganku sebelumnya,
dimana saja kesalahan alkitab.dan gak nanya lagi..

Kalau menurut pernyataan Anda ini, saya adalah orang pinter karena saya tidak menanyakan kesalahan Alkitab ke Anda.
Yang saya minta Anda tunjukkan adalah kesalahan kitab agama Anda.
Tapi bila kitab agama Anda adalah Alkitab, berarti saya telah salah.
Silakan tunjukkan kesalahan kitab agama Anda!

Tapi proses bertahun-tahun tidak akan membuat hal yang benar jadi salah kalau tidak ada peng-editan atau pengubahan isi.

puluhan tahun disampaikan dari mulut kemulut..mana mungkin tidak merubah apa yg kelak akan menjadi isi??

baba : apakah kita perlu menanyakan siapa saja para kriminal pada
sebuah negara yg sudah berlangsung bertahun2 lamanya, sebelum kita boleh
memastikan adanya kriminalitas pada setiap negara?? tentu tidak perlu.

bayo : Kalau kita ingin memberitakan sebuah kriminal pada sebuah negara, tentu harus ada siapa, di mana, kapan, bagaimana, dll. Hanya orang bodoh yang bilang: Ada kriminal di Vatikan. (titik) tanpa penjelasan lain.
Atau bila kita ingin menilai sesuatu tentu harus tau letak kesalahannya.

saat aku membicarakan tentang ada tidaknya kriminal dlm setiap negara,kau malah OOT ke soal cara memberitakan kriminalitas..

OOT merupakan cara untuk melarikan diri saat kalah berdebat.

bayo: saya terlalu bodoh bila memvonis bahwa dalam majalah anu ada kesalahan padahal saya tidak tau di mana letak salahnya.

sebaliknya...saya terlalu bodoh bila meragukan adanya kesalahan dalam setiap majalah.koran.buku sejarah..maupun kitab suci.

apakah kau terlihat pintar saat kamu merasa harus memastikan dulu
adanya pelaku kriminal, saat kunyatakan pastilah ada kriminal dalam setiap negara??

apakah kau terlihat pintar ketika kamu merasa harus memastikan dulu
apa kesalahan seseorang, sebelum memastikan setiap orang punya kesalahan?

sai_baba wrote:

Tapi proses bertahun-tahun tidak akan membuat hal yang benar jadi salah kalau tidak ada peng-editan atau pengubahan isi.

puluhan tahun disampaikan dari mulut kemulut..mana mungkin tidak merubah apa yg kelak akan menjadi isi??

Lihat yang saya underline. Kalau tidak ada pengubahan isi, maka yang benar tidak akan jadi salah.
Oke... anggap aja ada yang salah, tapi di mana letak kesalahan itu?

baba : apakah kita perlu menanyakan siapa saja para kriminal pada
sebuah negara yg sudah berlangsung bertahun2 lamanya, sebelum kita boleh
memastikan adanya kriminalitas pada setiap negara?? tentu tidak perlu.

bayo : Kalau kita ingin memberitakan sebuah kriminal pada sebuah negara, tentu harus ada siapa, di mana, kapan, bagaimana, dll. Hanya orang bodoh yang bilang: Ada kriminal di Vatikan. (titik) tanpa penjelasan lain.
Atau bila kita ingin menilai sesuatu tentu harus tau letak kesalahannya.

saat aku membicarakan tentang ada tidaknya kriminal dlm setiap negara,kau malah OOT ke soal cara memberitakan kriminalitas..

OOT merupakan cara untuk melarikan diri saat kalah berdebat.

Menyatakan ada kriminal dalam sebuah negara, sama artinya Anda memberi tahu seseorang bahwa di negara tsb ada kriminal.
Nah, kemudian orang bertanya, "Kapan? Di mana? Siapa pelakunya? Kriminal apa yang dilakukannya? Apa sebabnya?"
Dan Anda menjawab, "Aku gak tau".
Maka orang tsb akan bilang, "Wkwkwkwkwkkkk.... Jangan sok tau ah. Itu goblok namanya".

bayo: saya terlalu bodoh bila memvonis bahwa dalam majalah anu ada kesalahan padahal saya tidak tau di mana letak salahnya.

sebaliknya...saya terlalu bodoh bila meragukan adanya kesalahan dalam setiap majalah.koran.buku sejarah..maupun kitab suci.

Meragukan boleh. Tapi jangan langsung memvonis sebelum hal itu terbukti. Bagaimana cara membuktikannya? Ya, dicari letak kesalahannya. Setelah ketemu kesalahannya, maka saat itulah Anda berhak bilang bahwa ada kesalahan dalam majalah atau koran tsb.

apakah kau terlihat pintar saat kamu merasa harus memastikan dulu
adanya pelaku kriminal, saat kunyatakan pastilah ada kriminal dalam setiap negara??

Hal itu baru bisa diakui setelah Anda menunjukkan salah satu dari yang Anda sebut itu.
Tapi sebenarnya analogi Anda tentang kesalahan tulisan dg kriminal sangat jauh beda.
Ini bedanya:
- Majalah atau koran, penulisnya hanya satu macam, yaitu penulis yang ahli dibidangnya.
- Dalam negara, penduduknya bermacam-macam, ada orang baik, orang pintar (ini ibaratnya penulis dlm majalah tsb). Dan ada orang jahat, orang bodoh (yang 2 ini tidak ada perbandingannya dengan penulisan majalah tsb).

- Majalah dan koran ruang lingkupnya sangat kecil
- Negara ruang lingkupnya sangat luas

- Majalah dan koran waktunya terbatas, bila pada awal penulisan tidak ada kesalahan, maka pada seratus tahun berikutnya pun pasti tidak akan ada kesalahan.
- Negara waktunya tidak terbatas, bila pada tahun pertama tidak ada kriminal, bisa saja pada tahun ke 2 akan ada kriminal

- Majalah dan koran isinya tetap, kecuali diedit atau dibuat versi baru.
- Negara, isinya (penduduknya) tidak tetap, malah penduduk yang sama juga bisa berubah pikiran.

- Majalah dan koran, isinya benda mati yang tidak bisa berubah sendiri dari yang benar menjadi salah.
- Negara, isinya makhluk hidup yang setiap detik kelakuannya bisa berubah dari yang baik ke yang jahat.

-dll..dlll...

apakah kau terlihat pintar ketika kamu merasa harus memastikan dulu
apa kesalahan seseorang, sebelum memastikan setiap orang punya kesalahan?

Orang punya kesalahan itu terlalu umum (cakupannya sangat luas, jauh lebih luas dari isi sebuah buku/majalah atau koran yang bisa diteliti). Artinya; kesalahan setiap orang tidak bisa diteliti secara detail. Maka untuk membandingkannya, dalam hal ini kita butuh konteks. Maka isi sebuah buku/majalah/koran akan sebanding dengan kesalahan Anda di forum ini, bukan kesalahan Anda secara menyeluruh.
Maka, saya tidak akan bisa memvonis Anda punya kesalahan di forum ini sebelum saya tau di mana letak kesalahan Anda.

Btw, bagaimana soal Al-kitab? Apakah itu kitab Anda?

cape deh..
gw bilang kelemahan manusia (yg membuat kitab suci) secara kodrat :
1.sering berbuat salah
2.lupa/lalai
3.terburu2 mengambil keputusan
4.punya asumsi/ideologi sendiri.
5.mudah percaya pada orang lain.(ikut tradisi)
6.khasanah (kosa kata) tidak lengkap
sehingga diterjemahkan menurut pikiran sipenterjemah.
7.terpengaruh motivasi
8.takut/tunduk pada atasan..
dll

sai_baba wrote:cape deh..
gw bilang kelemahan manusia (yg membuat kitab suci) secara kodrat :
1.sering berbuat salah
2.lupa/lalai
3.terburu2 mengambil keputusan
4.punya asumsi/ideologi sendiri.
5.mudah percaya pada orang lain.(ikut tradisi)
6.khasanah (kosa kata) tidak lengkap
sehingga diterjemahkan menurut pikiran sipenterjemah.
7.terpengaruh motivasi
8.takut/tunduk pada atasan..
dll

Lemah tidaknya penulis itu, tulisan mereka itu bisa diteliti. Tidak seperti meneliti kesalahan orang secara umum (tanpa konteks). Silakan teliti seperti saya harus meneliti kesalahan Anda di forum ini sebelum saya menyatakan Anda punya kesalahan di forum ini.
Bila tidak menemukan kesalahan, janganlah menyatakan bahwa ada yang salah dalam sesuatu itu.
Sudah Anda temuikah kesalahan dalam kitab suci agama Anda? Secara spesifik, saya tidak minta Anda menunjukkan kesalahan Alkitab. Yang saya minta adalah Anda menunjukkan kesalahan kitab pengikut sai_baba.
Bila Anda bukan pengikut sai_baba yang goblok, tentu Anda mampu menunjukkan kesalahan kitab suci agama Anda. Silakan!

Lemah tidaknya penulis itu, tulisan mereka itu bisa diteliti.

siapa atau badan apa yg berhak menyatakan bahwa penelitiannyalah yg BENAR??? dan siapa yg berhak menunjuk mereka???

hanya orang awam bodoh yg menganggap sebuah koran yg ditulis oleh banyak tangan,harus diteliti dulu sebelum dinyatakan pasti ada kesalahan..

sai_baba wrote:

Lemah tidaknya penulis itu, tulisan mereka itu bisa diteliti.

siapa atau badan apa yg berhak menyatakan bahwa penelitiannyalah yg BENAR??? dan siapa yg berhak menunjuk mereka???

Bila tidak ada orang atau badan yang mampu menyatakan bahwa penelitiannyalah yang BENAR, kok berani bahwa bilang yang akan diteliti punya kesalahan?
Saya tidak menyuruh tim atau badan untuk menelitinya. Saya hanya menyuruh Anda untuk menelitinya agar Anda mampu menunjukkan letak kesalahannya.

hanya orang awam bodoh yg menganggap sebuah koran yg ditulis oleh banyak tangan,harus diteliti dulu sebelum dinyatakan pasti ada kesalahan..

hanya orang awam bodoh yg menganggap dalam sebuah koran ada kesalahan, tapi dia sendiri tidak tau letak kesalahan itu.
"Ada yang salah lho dalam koran anu." Begitu kata saya. Taukah Anda kira-kira pertanyaan apa yang pertama kali akan saya terima? Tentu pertanyaannya adalah "di mana?"
Bila saya tidak mampu menjawab, akhirnya yang punya kesalahan bukan koran tsb, tetapi kesalahan itu ada pada saya yang membuat pernyataan tanpa bisa membuktikan.
Di mana letak kesalahan kitab Anda?

secara umum semua manusia pasti punya salah.
secara umum semua koran dan kitab suci pasti ada salah juga.
kita tdk perlu harus tahu dulu dimana kesalahan tsb (pada keduanya.)

sai_baba wrote:secara umum semua manusia pasti punya salah.
secara umum semua koran dan kitab suci pasti ada salah juga.
kita tdk perlu harus tahu dulu dimana kesalahan tsb (pada keduanya.)

Kesalahan manusia secara umum sangat jauh beda dengan kesalahan koran atau kitab suci.
Nih perbedaannya:

-Untuk menentukan kesalahan seorang manusia secara umum, misalnya untuk meneliti kesalahan Anda. Anggap saja usia Anda 35 tahun, maka untuk meneliti kesalahan Anda secara umum (bukan berdasarkan kontek) diperlukan waktu 35 tahun tanpa terpisah dari Anda sedetik pun. Dan agar hasil penelitian lebih sempurna, harus ada peralatan yang dapat mendengar suara hati Anda, karena belum tentu apa yang Anda ucapkan maka itulah yang ada dalam hati Anda. Apakah penelitian ini mungkin dilakukan? Tidak. Makanya untuk menyatakan seseorang pernah bersalah SECARA UMUM tidak perlu menunjukkan buktinya.

-Untuk menentukan ada hal yang salah dalam sebuah koran atau kitab suci, maka Anda tidak perlu harus menelitinya selama 35 tahun tanpa terpisah sedetik pun. Anda tidak perlu peralatan pembaca suara hati, karena apa yang tertulis dlm koran, itulah aslinya. Dengan kata lain, penelitian ini bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Sangat bodoh bila menyamakan kesalahan manusia secara umum dengan kesalahan tulisan yang bisa diteliti, padahal keduanya merupakan kasus yang sangat jauh beda.

Di atas saya sudah sebutkan bahwa menyatakan koran atau kitab suci salah, itu hanya sebanding dengan kesalahan manusia dalam satu konteks, bukan kesalahan secara umum. Misalnya menyatakan bahwa dalam koran atau kitab suci ada kesalahan itu hanya selevel dengan kesalahan sai_baba DALAM FORUM ini, bukan kesalahan sai_baba secara umum.
Bila seseorang menyatakan bahwa sai_baba punya kesalahan dalam forum ini, maka pertanyaan pertama yang akan timbul adalah 'di mana letak kesalahan itu'. Bila orang yang menyatakan sai_baba punya kesalahan dlm forum ini tidak mampu menunjukkannya, maka bisa jadi si pemberi pernyataan hanyalah memfitnah.

itu sama saja kan...tetap ada kesalahan
mau bilang dalam konteks atau bukan konteks..

sai_baba wrote:itu sama saja kan...tetap ada kesalahan
mau bilang dalam konteks atau bukan konteks..

Berhak menyatakan ada kesalahan bila tau di mana letak kesalahan itu.
Shatya Sai Baba bersalah kepada saya (konteksnya ada, yaitu salah kepada saya). Setujukah Anda?