Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 102 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 102 Guests :: 3 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Farhan Qureshi, Pembela Islam Terkenal Murtad
Page 1 of 1
Farhan Qureshi, Pembela Islam Terkenal Murtad
[url] [/url]Farhan Qureshi, Pembela Islam Terkenal, Secara Publik Telah Mengumumkan Kemurtadannya Dari Islam
Oleh: Farhan Qureshi
Setelah bertahun-tahun bergabung dalam kelompok pemikir, group penasehat, da’wah untuk menyebarkan Islam dan melakukan pembelaan akademis terhadap Islam, aku sekarang mengambil keputusan untuk menerima kenyataan – karena sekarang aku telah mengerti – dan karena itu aku telah meninggalkan Islam. Keputusan ini merupakan hasil dari usaha berbulan-bulan berdoa, merenung, mengevaluasi dan mencari kebenaran. Usaha pencarian kebenaran ini mengakibatkan rasa sakit hati ketika aku menyadari bahwa selama bertahun-tahun aku telah mengikuti ajaran yang salah. Tapi di lain pihak aku juga mengalami kemerdekaan dan pencerahan yang menimbulkan rasa tenang dan damai dalam hatiku.
Aku murtad bukan karena aku tidak suka dengan Islam atau aturan ibadahnya, tetapi karena telah menyadari bahwa Islam ternyata bertentangan dengan pengetahuan modern seperti sains, filosofi, etika, anthropologi, dan bidang yang paling kugemari dan kupelajari yakni psikologi: ilmu dan penelaahan kelakuan manusia.
Di bulan-bulan mendatang, aku akan menyumbangkan artikel-artikel ke FFI (faithfreedom.org) yang menelaah perilaku manusia dan berbagai tipe kejiwaan Muslim: Muslim Barat, Sufi, Salafi, Muslim yang didorong tujuan politik (Hizb/Ikhwan) sebagaimana ada dalam berbagai kelompok Muslim, yang masingmasing mengakibatkan perilaku dan mentalitas yang berbeda.
Aku telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk mempelajari berbagai aliran dan budaya dalam umat Islam. Karena telah mengalami sendiri pengalaman spiritual dan religius Islam, dan mempelajari imam-imam dan khotbah-khotbah mereka, membaca berbagai buku, artikel, argumen mereka, maka sekarang aku merasa sangat yakin bahwa aku mengerti keadaan psikologi mereka, dan aku akan membahas hal ini lebih jauh dalam artikel-artikelku.
Aku sadar bahwa teologi Islam yang sudah berusia 1400 tahun – bukanlah kebenaran sejati – tetapi merupakan usaha primitif untuk memahami dan menetapkan standar sosial, spiritual, agama dan etika. Standar-standar abad ke 7 M ini bisa menunjukkan bagaimana kebudayaan Arab berkembang dari kebudayaan sebelumnya, yakni ‘jahiliyah’, tapi lalu mengalami stagnasi dalam nilai-nilai tradisionalnya yang kaku, dan tak mengijinkan budaya Arab berkembang lebih jauh. Satu-satunya usaha untuk berkembang dilakukan oleh kelompok Mu’tazila di abad ke 8 M, yang memungkinkan tercapainya Jaman Keemasan Islam. Tapi para pemikir maju ini malah dianggap sebagai bi’dah dan murtad sehingga akhirnya lenyap semua di abad ke 13. Sekarang yang berkembang di dunia Islam adalah Sunnah atau dogma tradisional Islam.
Aku juga sadar bahwa aku bisa menerima ancaman mati di bawah hukum Syariah atas keputusanku untuk murtad. Hal ini sangat mengganggu pikiranku dan menunjukkan bahwa umat Muslim menggunakan taktik menakut-nakuti dengan hukum Syariah demi menjaga keutuhan agama dan tujuan politik Islamnya. Di lain pihak, yang membuatku senang adalah, aku bisa melihat evolusi kemanusiaan yang tidak lagi terkekang oleh bentuk primitif teologia dan hukum, sehingga bisa terus mengembangkan integritas, kejujuran, kerendahan hati, dan stabilitas moral. Ini merupakan masa depan yang menjanjikan bagi umat manusia yang tidak lagi
Farhan Qureshi saat masih menjadi seorang apologet Islam, dalam sebuah debat
terbuka menghadapi Sham Shamoun mengenai topik "Trinitas".
Dulu sebagai pembela Islam, aku berdebat dengan berbagai pihak di mesjid, gereja, universitas, balai pertemuan dan perpustakaan. Aku juga berdebat melawan para apologet Kristen seperti Dr. James White, Dr. Tony Costa dan Prof. David Wood. Dari mereka aku belajar tujuan pembelaan agama bukanlah untuk berkonfrontasi tapi untuk mengerti akan kebenaran, bahkan jika ini berarti pandangan kita harus berubah. Kita harus bersikap menerima kebenaran yang sudah jelas, dan bukannya melawannya. Jika kita melawan kebenaran atau realitas yang sudah nyata, maka ini berarti kita bersikap munafik: sudah mengerti sesuatu itu benar, tapi masih ngotot saja menyangkalnya karena alasan-alasan membenarkan diri sendiri atau keterikatan akan pemahaman yang salah. Aku ingin berterima kasih pada Ali Sina karena memberikan sarana untuk menyelidiki Islam dan menunjukkan sifatnya yang primitif dan tidak sesuai lagi dengan realitas modern.
Oleh: Farhan Qureshi
Setelah bertahun-tahun bergabung dalam kelompok pemikir, group penasehat, da’wah untuk menyebarkan Islam dan melakukan pembelaan akademis terhadap Islam, aku sekarang mengambil keputusan untuk menerima kenyataan – karena sekarang aku telah mengerti – dan karena itu aku telah meninggalkan Islam. Keputusan ini merupakan hasil dari usaha berbulan-bulan berdoa, merenung, mengevaluasi dan mencari kebenaran. Usaha pencarian kebenaran ini mengakibatkan rasa sakit hati ketika aku menyadari bahwa selama bertahun-tahun aku telah mengikuti ajaran yang salah. Tapi di lain pihak aku juga mengalami kemerdekaan dan pencerahan yang menimbulkan rasa tenang dan damai dalam hatiku.
Aku murtad bukan karena aku tidak suka dengan Islam atau aturan ibadahnya, tetapi karena telah menyadari bahwa Islam ternyata bertentangan dengan pengetahuan modern seperti sains, filosofi, etika, anthropologi, dan bidang yang paling kugemari dan kupelajari yakni psikologi: ilmu dan penelaahan kelakuan manusia.
Di bulan-bulan mendatang, aku akan menyumbangkan artikel-artikel ke FFI (faithfreedom.org) yang menelaah perilaku manusia dan berbagai tipe kejiwaan Muslim: Muslim Barat, Sufi, Salafi, Muslim yang didorong tujuan politik (Hizb/Ikhwan) sebagaimana ada dalam berbagai kelompok Muslim, yang masingmasing mengakibatkan perilaku dan mentalitas yang berbeda.
Aku telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk mempelajari berbagai aliran dan budaya dalam umat Islam. Karena telah mengalami sendiri pengalaman spiritual dan religius Islam, dan mempelajari imam-imam dan khotbah-khotbah mereka, membaca berbagai buku, artikel, argumen mereka, maka sekarang aku merasa sangat yakin bahwa aku mengerti keadaan psikologi mereka, dan aku akan membahas hal ini lebih jauh dalam artikel-artikelku.
Aku sadar bahwa teologi Islam yang sudah berusia 1400 tahun – bukanlah kebenaran sejati – tetapi merupakan usaha primitif untuk memahami dan menetapkan standar sosial, spiritual, agama dan etika. Standar-standar abad ke 7 M ini bisa menunjukkan bagaimana kebudayaan Arab berkembang dari kebudayaan sebelumnya, yakni ‘jahiliyah’, tapi lalu mengalami stagnasi dalam nilai-nilai tradisionalnya yang kaku, dan tak mengijinkan budaya Arab berkembang lebih jauh. Satu-satunya usaha untuk berkembang dilakukan oleh kelompok Mu’tazila di abad ke 8 M, yang memungkinkan tercapainya Jaman Keemasan Islam. Tapi para pemikir maju ini malah dianggap sebagai bi’dah dan murtad sehingga akhirnya lenyap semua di abad ke 13. Sekarang yang berkembang di dunia Islam adalah Sunnah atau dogma tradisional Islam.
Aku juga sadar bahwa aku bisa menerima ancaman mati di bawah hukum Syariah atas keputusanku untuk murtad. Hal ini sangat mengganggu pikiranku dan menunjukkan bahwa umat Muslim menggunakan taktik menakut-nakuti dengan hukum Syariah demi menjaga keutuhan agama dan tujuan politik Islamnya. Di lain pihak, yang membuatku senang adalah, aku bisa melihat evolusi kemanusiaan yang tidak lagi terkekang oleh bentuk primitif teologia dan hukum, sehingga bisa terus mengembangkan integritas, kejujuran, kerendahan hati, dan stabilitas moral. Ini merupakan masa depan yang menjanjikan bagi umat manusia yang tidak lagi
Farhan Qureshi saat masih menjadi seorang apologet Islam, dalam sebuah debat
terbuka menghadapi Sham Shamoun mengenai topik "Trinitas".
Dulu sebagai pembela Islam, aku berdebat dengan berbagai pihak di mesjid, gereja, universitas, balai pertemuan dan perpustakaan. Aku juga berdebat melawan para apologet Kristen seperti Dr. James White, Dr. Tony Costa dan Prof. David Wood. Dari mereka aku belajar tujuan pembelaan agama bukanlah untuk berkonfrontasi tapi untuk mengerti akan kebenaran, bahkan jika ini berarti pandangan kita harus berubah. Kita harus bersikap menerima kebenaran yang sudah jelas, dan bukannya melawannya. Jika kita melawan kebenaran atau realitas yang sudah nyata, maka ini berarti kita bersikap munafik: sudah mengerti sesuatu itu benar, tapi masih ngotot saja menyangkalnya karena alasan-alasan membenarkan diri sendiri atau keterikatan akan pemahaman yang salah. Aku ingin berterima kasih pada Ali Sina karena memberikan sarana untuk menyelidiki Islam dan menunjukkan sifatnya yang primitif dan tidak sesuai lagi dengan realitas modern.
Similar topics
» Farhan Qureshi – Apologet Islam Terkenal, Mengumumkan Kemurtadannya dari Islam
» Forum Pembela ISlam (FPI)
» MURTAD dari Islam = WAJIB BUNUH!!!
» Forum Pembela ISlam (FPI)
» MURTAD dari Islam = WAJIB BUNUH!!!
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN