AKIBAT HILAL SETITIK RUSAK OPOR SEBELANGA... (HIHIHI)

enggakjelas wrote:
HAI SOBAT-SOBATKU..

KEJADIAN YANG PALING MENGGELIKAN TERJADI DIDEPAN MATA..

SAYA TIDAK PERLU MENAMBAH PRAHARA SLIMMER2 DISINI..

SILAHKAN MERENUNG DENGAN CARA YANG PALING O'ON SEKALIPUN..


(SALAH KAPRAH ANTARA TEKNOLOGI DAn SUNNAH RASUL.. YA OM?)

(HUSSS!!!!... YANG JELAS AKIBAT HILAL SETITIK RUSAK OPOR AYAM SEBELANGA..)
(HUIHUIHUIHUIHUI... BUAT SLIMMER2 BINGUNG : SELAMAT MERAYAKANNYA YAAAAH... HUIHUIHUIHUI)

kermit katak lucu wrote:

enggakjelas wrote:
HAI SOBAT-SOBATKU..

KEJADIAN YANG PALING MENGGELIKAN TERJADI DIDEPAN MATA..

SAYA TIDAK PERLU MENAMBAH PRAHARA SLIMMER2 DISINI..

SILAHKAN MERENUNG DENGAN CARA YANG PALING O'ON SEKALIPUN..


(SALAH KAPRAH ANTARA TEKNOLOGI DAn SUNNAH RASUL.. YA OM?)

(HUSSS!!!!... YANG JELAS AKIBAT HILAL SETITIK RUSAK OPOR AYAM SEBELANGA..)
(HUIHUIHUIHUIHUI... BUAT SLIMMER2 BINGUNG : SELAMAT MERAYAKANNYA YAAAAH... HUIHUIHUIHUI)

setuju...setuju....ketololan muslim emang gak ada akhirnya.


otak muslim terlalu tolol untuk memikirkan bahwa nabi mengandalkan rukyat ( melihat bulan) karna langit pada masa itu masih sangat jernih bebas polusi.


dengan parahnya tingkat polusi sekarang, muslim tak akan bisa lagi mengandalkan rukyat ( melihat bulan baru yang sangat kecil dan tipis), dengan mata telanjang atau teleskop yang kecil.


muslim harus menggunakan hisab dengan jam atom yang super2 teliti, atau mengandalkan GPS,atau teleskop besar yang terhubung komputer dengan perangkat lunak khusus,dll


tapi saya yakin otak muslim gak bakalan sampe.....maklumlah.....

bayo_lubis wrote:@enggak jelas:
Anda hanya menunjukkan kelebihan Islam dari agama lain. Islam mengajarkan umatnya berpikir, mengkaji alam. Coba tunjukkan hal yg begini di agama lain!

urang batak wrote:

kermit katak lucu wrote:

enggakjelas wrote:
HAI SOBAT-SOBATKU..

KEJADIAN YANG PALING MENGGELIKAN TERJADI DIDEPAN MATA..

SAYA TIDAK PERLU MENAMBAH PRAHARA SLIMMER2 DISINI..

SILAHKAN MERENUNG DENGAN CARA YANG PALING O'ON SEKALIPUN..


(SALAH KAPRAH ANTARA TEKNOLOGI DAn SUNNAH RASUL.. YA OM?)

(HUSSS!!!!... YANG JELAS AKIBAT HILAL SETITIK RUSAK OPOR AYAM SEBELANGA..)
(HUIHUIHUIHUIHUI... BUAT SLIMMER2 BINGUNG : SELAMAT MERAYAKANNYA YAAAAH... HUIHUIHUIHUI)

setuju...setuju....ketololan muslim emang gak ada akhirnya.


otak muslim terlalu tolol untuk memikirkan bahwa nabi mengandalkan rukyat ( melihat bulan) karna langit pada masa itu masih sangat jernih bebas polusi.


dengan parahnya tingkat polusi sekarang, muslim tak akan bisa lagi mengandalkan rukyat ( melihat bulan baru yang sangat kecil dan tipis), dengan mata telanjang atau teleskop yang kecil.


muslim harus menggunakan hisab dengan jam atom yang super2 teliti, atau mengandalkan GPS,atau teleskop besar yang terhubung komputer dengan perangkat lunak khusus,dll


tapi saya yakin otak muslim gak bakalan sampe.....maklumlah.....

...Untung urang bukan muslim ya.... kalau muslim ya refooot deh jadinya.
numpang ketawa boleh kan ?? abis enggakjelas kalo bikin posting lucu....



....................




salam

bayo_lubis wrote:Bukan bermaksud mau OOT, hanya sekedar membuang balok yg ada di mata Kristener. Masalah hilal ini JAUH LEBIH BERDASAR dari pada memperingati 25 Desember yg DIPUNGUT entah dari mana.
Pikir itu!

Bnei Yishmael Ben Avraham wrote:mudah2an si TS ngarti mengenai apa itu HILAL dan syaratnye......


ngarep.com

bayo_lubis wrote:Bukan bermaksud mau OOT, hanya sekedar membuang balok yg ada di mata Kristener. Masalah hilal ini JAUH LEBIH BERDASAR dari pada memperingati 25 Desember yg DIPUNGUT entah dari mana.
Pikir itu!

bayo_lubis wrote:Masalah hilal ini JAUH LEBIH BERDASAR...
Pikir itu!

Lumbal69 wrote:

Bnei Yishmael Ben Avraham wrote:mudah2an si TS ngarti mengenai apa itu HILAL dan syaratnye......


ngarep.com

Kalau boleh tau, apa dan bagaimanakah HILAL itu? Adakah sejarahnya yg bisa kita pelajari? Mungkin dari berbagai sumber?

bayo_lubis wrote:@lumbal69:
Dasarnya: Merayakan Idul Fitri HARUS 1 Syawal (setelah habis Ramadhan). Hilal itu memastikan apakah benar2 waktu yg ditentukan itu sudah tiba.

Lumbal69 wrote:

bayo_lubis wrote:@lumbal69:
Dasarnya: Merayakan Idul Fitri HARUS 1 Syawal (setelah habis Ramadhan). Hilal itu memastikan apakah benar2 waktu yg ditentukan itu sudah tiba.

Ya, masalahnya adalah kenapa harus hilal, kenapa muslim sangat tergantung pada hilal, siapakah hilal itu? Andainya hilal ga muncul akan bagaimanakah hari rayanya umat islam? Apakah anda tidak bisa berpikir kesana?
Melihat begitu pentingnya hilal bagi umat islam, saya berkesimpulan bahwa hilal itu adalah tuhannya umat islam. Mungkin secara sadar atau tidak sadar, memang umat islam sedang melakukan salah satu penyembahan berhala dengan memuja2 hilal, bahkan hilal mampu membuat basi sebelanga opor.
Bukankah ini maksudnya TS?
Dan tahukah anda, apakah yg dikatakan alkitab mengenai hilal?

enggakjelas wrote:HUIHUIHUI

GAK USAH BERPOLEMIK MENGENAI HILAL-LAH..

MAU DIKUTIK-KUTIK BAGAIMANAPUN.. TIDAK MENYURUTKAN FAKTA BAHWA..


ITULAH SALAH SATU DARI "CARA O'ON YG UDAH GAK PAS" LAGI.. UNTUK DITERAPKAN DI JAMAN SEKARANG..


KEJADIAN KEMARIN.. MEMBAWA DAMPAK FATAL BUAT SEMUA SLIMMER2 DI INDONESIA

1. BINGUNG ANTARA PUASA DAN GAK PUASA..
WALAUPUN TELAH DITETAPKAN 31-AGUSTUS ADLH 1SYAWAL.. MEREKA GAK BERANI PUASA LAGI.. TAKUT KALAU TERNYATA TGL 30 ITULAH 1 SYAWALNYA.. SEHINGGA HARAM.. KENA AZAB BILA MELAKUKAN PUASA...
HUIHUIHUIHUI

2. SETAN-SETAN TELAT 1 HARI NGELEPASNYA..
HUIHUIHUI
MALAH ADA YG KELEPAS DULUAN...
HUIHUIHI

3. EMAK-EMAK PADA MERADANG KARENA MASAKANNYA JADI BASI

4. MALAH OM2 & TANTE2 SAYA TETAP MELAKSANAKAN LEBARAN HARI SELASA - 30 AGUSTUS..
KATANYA "INI UNTUK UMAT2 YANG BERPIKIR". PADAHAL BUKAN ALIRAN MUHAMMADIYAH..

5. SIDANG ISBATH YG SEBELUMNYA DIKATAKAN KEPUTUSANNYA AKAN DIDUKUNG OLEH NEGARA2 ASEAN SEKITAR..
HUIHUIHUI

TERNYATA MALAYSIA DLL TETAP MELAKSANAKAN TGL 30-AGUSTUS.. ARTINYA.. "HASIL SIDANG ISBATH DIKENTUTIN"
HUIHUIHUI

ARAB SAJA TELAH MELAKSANAKAN LEBIH DULU.. PADAHAL INDONESIA SECARA POSISI DIBUMI HARUS MALAH LEBIH AWAl LAGI.. INI MALAh MOLOR..

HUIHUIHUI

AKIBAT APAKAH INI?????????

1. AKIBAT KEHEBATAN ILMU HILAL???????? HUIHUIHUIHIUI
(MO NGOMONG ILMU HILAL HEBAT KEK.. TETAP AJAH HASILNYA O'ON...)

2. SALAH KAPRAH MENERAPKAN TEKNOLOGI VS SUNNAH ROSUL ??????? HUIHUIHUI
(SILAHKAN MERENUNG DGN CARA YG PALING O'ON)

enggakjelas wrote:
1. BINGUNG ANTARA PUASA DAN GAK PUASA..
WALAUPUN TELAH DITETAPKAN 31-AGUSTUS ADLH 1SYAWAL.. MEREKA GAK BERANI PUASA LAGI.. TAKUT KALAU TERNYATA TGL 30 ITULAH 1 SYAWALNYA.. SEHINGGA HARAM.. KENA AZAB BILA MELAKUKAN PUASA...

Tom Jerry wrote:

enggakjelas wrote:
1. BINGUNG ANTARA PUASA DAN GAK PUASA..
WALAUPUN TELAH DITETAPKAN 31-AGUSTUS ADLH 1SYAWAL.. MEREKA GAK BERANI PUASA LAGI.. TAKUT KALAU TERNYATA TGL 30 ITULAH 1 SYAWALNYA.. SEHINGGA HARAM.. KENA AZAB BILA MELAKUKAN PUASA...

Kalo kayak gini, siapa yang nanggung dosanya nih?

hamba tuhan wrote:

Tom Jerry wrote:

enggakjelas wrote:
1. BINGUNG ANTARA PUASA DAN GAK PUASA..
WALAUPUN TELAH DITETAPKAN 31-AGUSTUS ADLH 1SYAWAL.. MEREKA GAK BERANI PUASA LAGI.. TAKUT KALAU TERNYATA TGL 30 ITULAH 1 SYAWALNYA.. SEHINGGA HARAM.. KENA AZAB BILA MELAKUKAN PUASA...

Kalo kayak gini, siapa yang nanggung dosanya nih?

disinilah indahnya islam... semua dah diatur... tanawwu’ al-‘ibadah( keragaman cara beribadah). Dalam disiplin ilmu ushul, sebagian ulama menganut prinsip la hukma lillah qabla ijtihad al-mujtahid ( belum ada ketetapan hukum Allah sebelum ada ijtihad dari mujtahid orang yang memiliki otoritas menetapkan), sehingga hukum Allah adalah apa yang ditetapkan pemilik otoritas, betapapun mereka berbeda semua direstuiNya.

Hadis riwayat Amru bin Ash ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang hakim memutuskan perkara dengan berijtihad, kemudian ia benar, maka ia mendapatkan dua pahala. Dan apabila ia memutuskan perkara dengan berijtihad, lalu salah, maka ia memperoleh satu pahala.(HR Muslim)

Penentuan Lebaran Harus Berkiblat pada Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Persamaan penentuan 1 Ramadan (awal puasa) setiap tahun selalu sama. Namun ketika menetapkan perayaan lebaran 1 Idul Fitri selalu berbeda dan banyak konflik pelik di masyarakat. Padahal jika umat Islam sadar dengan penuh, seluruh peradaban Islam itu berasal dari kota suci, yakni Madinah dan Makkah di Arab Saudi.

Bahkan sejak zaman nabi Muhammad hingga sekarang, di dua kota itu tidak pernah keliru menentukan pelaksanaan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Mengapa justru di Indonesia sering terjadi perbedaan? Hal ini disesalkan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia Kota Batam (MPC FAHMI TAMAMI), Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kepada Tribun Batam, Minggu (28/8/2011), selepas salat tarawih di Masjid Sirathal Mustakim Greenland Batam Centre, Ustaz Basir Daeng Masabbi perlu meluruskan akan masalah ini. Tujuannya supaya umat Islam tidak keliru menyikapi persoalan yang selalu tidak pernah beres setiap tahunnya. Dia menjelaskan antara Arab Saudi dengan Indonesia terpaut waktu sekitar 4 jam.

"Arab Saudi dengan Indonesia, khususnya Batam ini terpaut sekitar 4 jam. Jika di Madinah atau Makkah pukul 6.00 pagi maka di Batam pukul 10.00 wib dan tidak ada perbedaan hari. Begitu juga dengan negara paling jauh, misalnya Amerika hanya terpaut sekitar 8 jam dan harinya saat itu sama. Di Arab Senin maka di Batam juga Senin," tegas Ustaz Basir Daeng Massabi.

Artinya apa, lanjut dia, jika di Arab Saudi merayakan Idul Fitri, tentunya di Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Karena di sini hanya terjadi perbedaan jam dan bukan terjadi perbedaan hari. Lantas mengapa terjadi perselisihan, jika di Arab Saudi sudah 1 Syawal tetapi mengapa di Indonesia belum? Menurut dia, umat Islam harus berkiblat ke Madinah atau Makkah.

"Satu lagi, 1 Syawal itu hukumnya haram untuk berpuasa. Jika haram maka jelas berdosa, kemudian siapa yang sudi memikul dosanya?," ujar Ustaz Basir Daeng Massabi dengan nada tinggi.

Dari kacamata Ustaz Basir Daeng Masabbi, 1 Syawal merupakan ketetapan Allah sejak zaman 'azali' berdasarkan 'sunnatullah' yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Hanya saja, umat Islam terlalu dikotomi. Ingat, kata dia, setiap tahun masehi umat Islam selalu taat dan tidak pernah pernah berselisih pendapat tentang 25 Desember atau yang lainnya.

Namun kenyataannya, sampai sekarang ini umat Islam sendiri lebih takut kepada 'kepentingan' manusia. Yang ada justru tidak takut kepada hukum Allah itu sendiri. Makanya sering timbul bencana alam atau wabah melanda negeri ini. Padahal jika ditilik, bulan, bumi, dan matahari hanya ada satu jumlahnya. Kiblat umat Islam hanya kepada Madinah dan Makkah al Mukaramah.

Untuk itu perlu disadari bersama, lanjut dia, dari dulu banyak 'tangan-tangan' yang tidak suka jika umat Islam bersatu. Mereka selalu ingin mencerai-beraikan keadaan umat Islam. Termasuk mencampuri hari raya kemenangan atau Idul Fitri itu sendiri. Padahal jika dirasakan, justru umat Islam itu sendiri yang rugi besar. Maka seyogianya perlu ketegasan dari para pemimpin.

"Pemimpin kita harus tegas dan tidak boleh tawar-menawar dalam masalah hukum Islam. Hukum Islam itu bukan Nabi Muhammad yang membuat, tetapi Allah yang menentukan. Rasulullah hanya sebagai perantara penyampaian hukum Allah itu," tegas Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kemudian bagaimana dengan keadaan umat Islam sekarang ini yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri? Menurut dia, solusi umat Islam harus kembali kepada Makkah dan Madinah. Artinya, selama bertahun-tahun salat selalu menghadap arah kiblat di Makkah, tentunya untuk Idul Fitri juga harus mengikuti mereka. Tidak ada alasan lain kecuali tunduk dan mematuhinya.

"Tidak ada solusi lain kecuali mengikuti keputusan ulama yang shahih dari Arab Saudi. Kita harus melakukan hal ini agar selamat di dunia dan akhirat. Sebab mereka di sana yang selalu kita ikuti," imbuh Ustaz Basir Daeng Masabbi menguraikan.

Untuk itu, dia mengimbau umat Islam di Batam dan Kepri untuk melangsungkan Idul Fitri harus mengikuti Arab Saudi. Sebab Madinah dan Makkah itu sendiri merupakan kiblat (pijakan) yang tidak bisa ditawar lagi. Tetapi jika umat Islam masih 'ngeyel', maka dia berlepas tangan. Dalam hal ini, jika Pemerintah salah menetapkan Idul Fitri, maka Pemerintahlah yang harus memikul dosanya.

http://www.tribunnews.com/2011/08/29...ada-arab-saudi

Tom Jerry wrote:

hamba tuhan wrote:

Tom Jerry wrote:

enggakjelas wrote:
1. BINGUNG ANTARA PUASA DAN GAK PUASA..
WALAUPUN TELAH DITETAPKAN 31-AGUSTUS ADLH 1SYAWAL.. MEREKA GAK BERANI PUASA LAGI.. TAKUT KALAU TERNYATA TGL 30 ITULAH 1 SYAWALNYA.. SEHINGGA HARAM.. KENA AZAB BILA MELAKUKAN PUASA...

Kalo kayak gini, siapa yang nanggung dosanya nih?

disinilah indahnya islam... semua dah diatur... tanawwu’ al-‘ibadah( keragaman cara beribadah). Dalam disiplin ilmu ushul, sebagian ulama menganut prinsip la hukma lillah qabla ijtihad al-mujtahid ( belum ada ketetapan hukum Allah sebelum ada ijtihad dari mujtahid orang yang memiliki otoritas menetapkan), sehingga hukum Allah adalah apa yang ditetapkan pemilik otoritas, betapapun mereka berbeda semua direstuiNya.

Hadis riwayat Amru bin Ash ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang hakim memutuskan perkara dengan berijtihad, kemudian ia benar, maka ia mendapatkan dua pahala. Dan apabila ia memutuskan perkara dengan berijtihad, lalu salah, maka ia memperoleh satu pahala.(HR Muslim)

Penentuan Lebaran Harus Berkiblat pada Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Persamaan penentuan 1 Ramadan (awal puasa) setiap tahun selalu sama. Namun ketika menetapkan perayaan lebaran 1 Idul Fitri selalu berbeda dan banyak konflik pelik di masyarakat. Padahal jika umat Islam sadar dengan penuh, seluruh peradaban Islam itu berasal dari kota suci, yakni Madinah dan Makkah di Arab Saudi.

Bahkan sejak zaman nabi Muhammad hingga sekarang, di dua kota itu tidak pernah keliru menentukan pelaksanaan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Mengapa justru di Indonesia sering terjadi perbedaan? Hal ini disesalkan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia Kota Batam (MPC FAHMI TAMAMI), Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kepada Tribun Batam, Minggu (28/8/2011), selepas salat tarawih di Masjid Sirathal Mustakim Greenland Batam Centre, Ustaz Basir Daeng Masabbi perlu meluruskan akan masalah ini. Tujuannya supaya umat Islam tidak keliru menyikapi persoalan yang selalu tidak pernah beres setiap tahunnya. Dia menjelaskan antara Arab Saudi dengan Indonesia terpaut waktu sekitar 4 jam.

"Arab Saudi dengan Indonesia, khususnya Batam ini terpaut sekitar 4 jam. Jika di Madinah atau Makkah pukul 6.00 pagi maka di Batam pukul 10.00 wib dan tidak ada perbedaan hari. Begitu juga dengan negara paling jauh, misalnya Amerika hanya terpaut sekitar 8 jam dan harinya saat itu sama. Di Arab Senin maka di Batam juga Senin," tegas Ustaz Basir Daeng Massabi.

Artinya apa, lanjut dia, jika di Arab Saudi merayakan Idul Fitri, tentunya di Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Karena di sini hanya terjadi perbedaan jam dan bukan terjadi perbedaan hari. Lantas mengapa terjadi perselisihan, jika di Arab Saudi sudah 1 Syawal tetapi mengapa di Indonesia belum? Menurut dia, umat Islam harus berkiblat ke Madinah atau Makkah.

"Satu lagi, 1 Syawal itu hukumnya haram untuk berpuasa. Jika haram maka jelas berdosa, kemudian siapa yang sudi memikul dosanya?," ujar Ustaz Basir Daeng Massabi dengan nada tinggi.

Dari kacamata Ustaz Basir Daeng Masabbi, 1 Syawal merupakan ketetapan Allah sejak zaman 'azali' berdasarkan 'sunnatullah' yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Hanya saja, umat Islam terlalu dikotomi. Ingat, kata dia, setiap tahun masehi umat Islam selalu taat dan tidak pernah pernah berselisih pendapat tentang 25 Desember atau yang lainnya.

Namun kenyataannya, sampai sekarang ini umat Islam sendiri lebih takut kepada 'kepentingan' manusia. Yang ada justru tidak takut kepada hukum Allah itu sendiri. Makanya sering timbul bencana alam atau wabah melanda negeri ini. Padahal jika ditilik, bulan, bumi, dan matahari hanya ada satu jumlahnya. Kiblat umat Islam hanya kepada Madinah dan Makkah al Mukaramah.

Untuk itu perlu disadari bersama, lanjut dia, dari dulu banyak 'tangan-tangan' yang tidak suka jika umat Islam bersatu. Mereka selalu ingin mencerai-beraikan keadaan umat Islam. Termasuk mencampuri hari raya kemenangan atau Idul Fitri itu sendiri. Padahal jika dirasakan, justru umat Islam itu sendiri yang rugi besar. Maka seyogianya perlu ketegasan dari para pemimpin.

"Pemimpin kita harus tegas dan tidak boleh tawar-menawar dalam masalah hukum Islam. Hukum Islam itu bukan Nabi Muhammad yang membuat, tetapi Allah yang menentukan. Rasulullah hanya sebagai perantara penyampaian hukum Allah itu," tegas Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kemudian bagaimana dengan keadaan umat Islam sekarang ini yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri? Menurut dia, solusi umat Islam harus kembali kepada Makkah dan Madinah. Artinya, selama bertahun-tahun salat selalu menghadap arah kiblat di Makkah, tentunya untuk Idul Fitri juga harus mengikuti mereka. Tidak ada alasan lain kecuali tunduk dan mematuhinya.

"Tidak ada solusi lain kecuali mengikuti keputusan ulama yang shahih dari Arab Saudi. Kita harus melakukan hal ini agar selamat di dunia dan akhirat. Sebab mereka di sana yang selalu kita ikuti," imbuh Ustaz Basir Daeng Masabbi menguraikan.

Untuk itu, dia mengimbau umat Islam di Batam dan Kepri untuk melangsungkan Idul Fitri harus mengikuti Arab Saudi. Sebab Madinah dan Makkah itu sendiri merupakan kiblat (pijakan) yang tidak bisa ditawar lagi. Tetapi jika umat Islam masih 'ngeyel', maka dia berlepas tangan. Dalam hal ini, jika Pemerintah salah menetapkan Idul Fitri, maka Pemerintahlah yang harus memikul dosanya.

http://www.tribunnews.com/2011/08/29...ada-arab-saudi

hamba tuhan wrote:

Tom Jerry wrote:

hamba tuhan wrote:

Tom Jerry wrote:

enggakjelas wrote:
1. BINGUNG ANTARA PUASA DAN GAK PUASA..
WALAUPUN TELAH DITETAPKAN 31-AGUSTUS ADLH 1SYAWAL.. MEREKA GAK BERANI PUASA LAGI.. TAKUT KALAU TERNYATA TGL 30 ITULAH 1 SYAWALNYA.. SEHINGGA HARAM.. KENA AZAB BILA MELAKUKAN PUASA...

Kalo kayak gini, siapa yang nanggung dosanya nih?

disinilah indahnya islam... semua dah diatur... tanawwu’ al-‘ibadah( keragaman cara beribadah). Dalam disiplin ilmu ushul, sebagian ulama menganut prinsip la hukma lillah qabla ijtihad al-mujtahid ( belum ada ketetapan hukum Allah sebelum ada ijtihad dari mujtahid orang yang memiliki otoritas menetapkan), sehingga hukum Allah adalah apa yang ditetapkan pemilik otoritas, betapapun mereka berbeda semua direstuiNya.

Hadis riwayat Amru bin Ash ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang hakim memutuskan perkara dengan berijtihad, kemudian ia benar, maka ia mendapatkan dua pahala. Dan apabila ia memutuskan perkara dengan berijtihad, lalu salah, maka ia memperoleh satu pahala.(HR Muslim)

Penentuan Lebaran Harus Berkiblat pada Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Persamaan penentuan 1 Ramadan (awal puasa) setiap tahun selalu sama. Namun ketika menetapkan perayaan lebaran 1 Idul Fitri selalu berbeda dan banyak konflik pelik di masyarakat. Padahal jika umat Islam sadar dengan penuh, seluruh peradaban Islam itu berasal dari kota suci, yakni Madinah dan Makkah di Arab Saudi.

Bahkan sejak zaman nabi Muhammad hingga sekarang, di dua kota itu tidak pernah keliru menentukan pelaksanaan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Mengapa justru di Indonesia sering terjadi perbedaan? Hal ini disesalkan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia Kota Batam (MPC FAHMI TAMAMI), Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kepada Tribun Batam, Minggu (28/8/2011), selepas salat tarawih di Masjid Sirathal Mustakim Greenland Batam Centre, Ustaz Basir Daeng Masabbi perlu meluruskan akan masalah ini. Tujuannya supaya umat Islam tidak keliru menyikapi persoalan yang selalu tidak pernah beres setiap tahunnya. Dia menjelaskan antara Arab Saudi dengan Indonesia terpaut waktu sekitar 4 jam.

"Arab Saudi dengan Indonesia, khususnya Batam ini terpaut sekitar 4 jam. Jika di Madinah atau Makkah pukul 6.00 pagi maka di Batam pukul 10.00 wib dan tidak ada perbedaan hari. Begitu juga dengan negara paling jauh, misalnya Amerika hanya terpaut sekitar 8 jam dan harinya saat itu sama. Di Arab Senin maka di Batam juga Senin," tegas Ustaz Basir Daeng Massabi.

Artinya apa, lanjut dia, jika di Arab Saudi merayakan Idul Fitri, tentunya di Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Karena di sini hanya terjadi perbedaan jam dan bukan terjadi perbedaan hari. Lantas mengapa terjadi perselisihan, jika di Arab Saudi sudah 1 Syawal tetapi mengapa di Indonesia belum? Menurut dia, umat Islam harus berkiblat ke Madinah atau Makkah.

"Satu lagi, 1 Syawal itu hukumnya haram untuk berpuasa. Jika haram maka jelas berdosa, kemudian siapa yang sudi memikul dosanya?," ujar Ustaz Basir Daeng Massabi dengan nada tinggi.

Dari kacamata Ustaz Basir Daeng Masabbi, 1 Syawal merupakan ketetapan Allah sejak zaman 'azali' berdasarkan 'sunnatullah' yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Hanya saja, umat Islam terlalu dikotomi. Ingat, kata dia, setiap tahun masehi umat Islam selalu taat dan tidak pernah pernah berselisih pendapat tentang 25 Desember atau yang lainnya.

Namun kenyataannya, sampai sekarang ini umat Islam sendiri lebih takut kepada 'kepentingan' manusia. Yang ada justru tidak takut kepada hukum Allah itu sendiri. Makanya sering timbul bencana alam atau wabah melanda negeri ini. Padahal jika ditilik, bulan, bumi, dan matahari hanya ada satu jumlahnya. Kiblat umat Islam hanya kepada Madinah dan Makkah al Mukaramah.

Untuk itu perlu disadari bersama, lanjut dia, dari dulu banyak 'tangan-tangan' yang tidak suka jika umat Islam bersatu. Mereka selalu ingin mencerai-beraikan keadaan umat Islam. Termasuk mencampuri hari raya kemenangan atau Idul Fitri itu sendiri. Padahal jika dirasakan, justru umat Islam itu sendiri yang rugi besar. Maka seyogianya perlu ketegasan dari para pemimpin.

"Pemimpin kita harus tegas dan tidak boleh tawar-menawar dalam masalah hukum Islam. Hukum Islam itu bukan Nabi Muhammad yang membuat, tetapi Allah yang menentukan. Rasulullah hanya sebagai perantara penyampaian hukum Allah itu," tegas Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kemudian bagaimana dengan keadaan umat Islam sekarang ini yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri? Menurut dia, solusi umat Islam harus kembali kepada Makkah dan Madinah. Artinya, selama bertahun-tahun salat selalu menghadap arah kiblat di Makkah, tentunya untuk Idul Fitri juga harus mengikuti mereka. Tidak ada alasan lain kecuali tunduk dan mematuhinya.

"Tidak ada solusi lain kecuali mengikuti keputusan ulama yang shahih dari Arab Saudi. Kita harus melakukan hal ini agar selamat di dunia dan akhirat. Sebab mereka di sana yang selalu kita ikuti," imbuh Ustaz Basir Daeng Masabbi menguraikan.

Untuk itu, dia mengimbau umat Islam di Batam dan Kepri untuk melangsungkan Idul Fitri harus mengikuti Arab Saudi. Sebab Madinah dan Makkah itu sendiri merupakan kiblat (pijakan) yang tidak bisa ditawar lagi. Tetapi jika umat Islam masih 'ngeyel', maka dia berlepas tangan. Dalam hal ini, jika Pemerintah salah menetapkan Idul Fitri, maka Pemerintahlah yang harus memikul dosanya.

http://www.tribunnews.com/2011/08/29...ada-arab-saudi

Penentuan Lebaran Harus Berkiblat pada Arab Saudi... dalil dalam alquran dan hadits mana???

Satu lagi, 1 Syawal itu hukumnya haram untuk berpuasa.... haram berpuasa bagi yg udah yakin dengan 1 syawal tsb...

:D :D

musicman wrote:hedeh...meleset hitungan Jam...akibat tafsir masing2 mah manusiawi...

emang ada yg bisa kasih ke saya....25 Desember meleset brp lama dr kelahiran Yesus?

lihd wrote:

musicman wrote:hedeh...meleset hitungan Jam...akibat tafsir masing2 mah manusiawi...

emang ada yg bisa kasih ke saya....25 Desember meleset brp lama dr kelahiran Yesus?

Bukan meleset lagi tuh Bang Music tapi.... B.O.T.O.L !!

Jelas Nggak Mana nih?? Yakin otak Botol dia bisa jelasin ttg 25 Desember??
Dasar otak
v
v
v


Dipiara....

enggakjelas wrote:
HUIHUIHUIHUIHUI

TERNYATA MASIH KESELIP YANG O'ON LAGI SODARA-SODARA..!!!

SUDAH JELAS KALANGAN 'AGAMA' SENDIRI YANG CARUT-MARUT..
UJUNG-UJUNGNYA bILANG : ADA YANG INGIN MEMECAH BELAH ISLAM...

HUIHUIHUIHUIHUI

BURUK MUKA CERMIN.. EH KEPALA ORANG DIBELAH

HUIHUIHUIHUI

musicman wrote:

lihd wrote:

musicman wrote:hedeh...meleset hitungan Jam...akibat tafsir masing2 mah manusiawi...

emang ada yg bisa kasih ke saya....25 Desember meleset brp lama dr kelahiran Yesus?

Bukan meleset lagi tuh Bang Music tapi.... B.O.T.O.L !!

Jelas Nggak Mana nih?? Yakin otak Botol dia bisa jelasin ttg 25 Desember??
Dasar otak
v
v
v


Dipiara....

Botol itu apaan bung lihd?

lihd wrote:

musicman wrote:

lihd wrote:

musicman wrote:hedeh...meleset hitungan Jam...akibat tafsir masing2 mah manusiawi...

emang ada yg bisa kasih ke saya....25 Desember meleset brp lama dr kelahiran Yesus?

Bukan meleset lagi tuh Bang Music tapi.... B.O.T.O.L !!

Jelas Nggak Mana nih?? Yakin otak Botol dia bisa jelasin ttg 25 Desember??
Dasar otak
v
v
v


Dipiara....

Botol itu apaan bung lihd?

Wkwkwkwkwkwk.... aduh....perlu diperjelas yah??

Ntar terlalu arrogant.... Bang HT aja deh yg kasih tau arti BOTOL hehehehehe

enggakjelas wrote:
(HUSSS!!!!... YANG JELAS AKIBAT HILAL SETITIK RUSAK OPOR AYAM SEBELANGA..)
(HUIHUIHUIHUIHUI... BUAT SLIMMER2 BINGUNG : SELAMAT MERAYAKANNYA YAAAAH... HUIHUIHUIHUI)

hamba tuhan wrote:

lihd wrote:

musicman wrote:

lihd wrote:

musicman wrote:hedeh...meleset hitungan Jam...akibat tafsir masing2 mah manusiawi...

emang ada yg bisa kasih ke saya....25 Desember meleset brp lama dr kelahiran Yesus?

Bukan meleset lagi tuh Bang Music tapi.... B.O.T.O.L !!

Jelas Nggak Mana nih?? Yakin otak Botol dia bisa jelasin ttg 25 Desember??
Dasar otak
v
v
v


Dipiara....

Botol itu apaan bung lihd?

Wkwkwkwkwkwk.... aduh....perlu diperjelas yah??

Ntar terlalu arrogant.... Bang HT aja deh yg kasih tau arti BOTOL hehehehehe

kayaknya shaggy yg lbh tau BOTOL itu apa bung lihd.....

enggakjelas wrote:
HAI SOBAT-SOBATKU..

KEJADIAN YANG PALING MENGGELIKAN TERJADI DIDEPAN MATA..

SAYA TIDAK PERLU MENAMBAH PRAHARA SLIMMER2 DISINI..

SILAHKAN MERENUNG DENGAN CARA YANG PALING O'ON SEKALIPUN..


(SALAH KAPRAH ANTARA TEKNOLOGI DAn SUNNAH RASUL.. YA OM?)

(HUSSS!!!!... YANG JELAS AKIBAT HILAL SETITIK RUSAK OPOR AYAM SEBELANGA..)
(HUIHUIHUIHUIHUI... BUAT SLIMMER2 BINGUNG : SELAMAT MERAYAKANNYA YAAAAH... HUIHUIHUIHUI)

hamba tuhan wrote:

enggakjelas wrote:
HUIHUIHUIHUIHUI

TERNYATA MASIH KESELIP YANG O'ON LAGI SODARA-SODARA..!!!

SUDAH JELAS KALANGAN 'AGAMA' SENDIRI YANG CARUT-MARUT..
UJUNG-UJUNGNYA bILANG : ADA YANG INGIN MEMECAH BELAH ISLAM...

HUIHUIHUIHUIHUI

BURUK MUKA CERMIN.. EH KEPALA ORANG DIBELAH

HUIHUIHUIHUI

ulama pun tetap manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Rasulullah sendiri mengakui bahwa akan ada orang yang salah dalam berijtihad, namun Rasulullah mengatakan tetap saja Allah akan memberi satu pahala bagi yang salah dalam berijtihad, dan dua pahala bagi yang benar dalam ijtihad.

Pendeknya, ketika sebuah pendapat dari seorang ulama memang betul-betul telah mengalami proses ijtihad dengan benar, meski pun sering kali tidak sama, maka pendapat yang mana pun boleh kita pakai.

Bahkan meski tidak konsekuen dalam menggunakan pendapat seorang ulama. Kita dibolehkan untuk mengambil sebagian pendapat dari seorang ulama dan dibolehkan juga untuk meninggalkan sebagian pendapat yang lainnya.

inilah indahnya islam... tdk ada aturan yg bgni diagama lain dimuka bumi ini seperti islam, kalo ada coba copas referensinya kesini menurut kitab hukumnya....

hamba tuhan wrote:ulama pun tetap manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Rasulullah sendiri mengakui bahwa akan ada orang yang salah dalam berijtihad, namun Rasulullah mengatakan tetap saja Allah akan memberi satu pahala bagi yang salah dalam berijtihad, dan dua pahala bagi yang benar dalam ijtihad.

Pendeknya, ketika sebuah pendapat dari seorang ulama memang betul-betul telah mengalami proses ijtihad dengan benar, meski pun sering kali tidak sama, maka pendapat yang mana pun boleh kita pakai.

Bahkan meski tidak konsekuen dalam menggunakan pendapat seorang ulama. Kita dibolehkan untuk mengambil sebagian pendapat dari seorang ulama dan dibolehkan juga untuk meninggalkan sebagian pendapat yang lainnya.

inilah indahnya islam... tdk ada aturan yg bgni diagama lain dimuka bumi ini seperti islam, kalo ada coba copas referensinya kesini menurut kitab hukumnya....

lihd wrote:

hamba tuhan wrote:ulama pun tetap manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Rasulullah sendiri mengakui bahwa akan ada orang yang salah dalam berijtihad, namun Rasulullah mengatakan tetap saja Allah akan memberi satu pahala bagi yang salah dalam berijtihad, dan dua pahala bagi yang benar dalam ijtihad.

Pendeknya, ketika sebuah pendapat dari seorang ulama memang betul-betul telah mengalami proses ijtihad dengan benar, meski pun sering kali tidak sama, maka pendapat yang mana pun boleh kita pakai.

Bahkan meski tidak konsekuen dalam menggunakan pendapat seorang ulama. Kita dibolehkan untuk mengambil sebagian pendapat dari seorang ulama dan dibolehkan juga untuk meninggalkan sebagian pendapat yang lainnya.

inilah indahnya islam... tdk ada aturan yg bgni diagama lain dimuka bumi ini seperti islam, kalo ada coba copas referensinya kesini menurut kitab hukumnya....

Perlu diarahkan Bang HT... biar gak fitnah mulu mereka....

Copas 1 ayat tgl 25 desember adalah kelahiran YESUS tuhan kamu....

Silahkan copas Pake jam atom, GPS atau BOM ATOM sekalian....

Buktikan kalian tidak BOTOL

hamba tuhan wrote:

lihd wrote:

hamba tuhan wrote:ulama pun tetap manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Rasulullah sendiri mengakui bahwa akan ada orang yang salah dalam berijtihad, namun Rasulullah mengatakan tetap saja Allah akan memberi satu pahala bagi yang salah dalam berijtihad, dan dua pahala bagi yang benar dalam ijtihad.

Pendeknya, ketika sebuah pendapat dari seorang ulama memang betul-betul telah mengalami proses ijtihad dengan benar, meski pun sering kali tidak sama, maka pendapat yang mana pun boleh kita pakai.

Bahkan meski tidak konsekuen dalam menggunakan pendapat seorang ulama. Kita dibolehkan untuk mengambil sebagian pendapat dari seorang ulama dan dibolehkan juga untuk meninggalkan sebagian pendapat yang lainnya.

inilah indahnya islam... tdk ada aturan yg bgni diagama lain dimuka bumi ini seperti islam, kalo ada coba copas referensinya kesini menurut kitab hukumnya....

Perlu diarahkan Bang HT... biar gak fitnah mulu mereka....

Copas 1 ayat tgl 25 desember adalah kelahiran YESUS tuhan kamu....

Silahkan copas Pake jam atom, GPS atau BOM ATOM sekalian....

Buktikan kalian tidak BOTOL

kita tambah dikit lg bung lihd....

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah berpesan kepada sekelompok pasukan: “Jangan shalat ashar, seorang diantaramu, kecuali di perkampungan Bani Quraizhah;” perjalanan demikian panjang, dan waktu ashar telah hampir berlalu. Maka sebagian anggota kelompok melaksanakan shalat ashar sebelum tiba ditempat yang dituju, sedangkan yang lainnya berpegang pada bunyi teks dan bersikeras melaksanakannya ditempat yang dituju, meskipun waktunya telah berlalu.

Ketika kemudian perbedaan itu dilaporkan kepada Nabi Muhammad saw., beliau tidak menyalahkan siapa pun. Keduanya dibenarkan walaupun berbeda. Inilah yang dalam bahasa Agama dikenal tanawwu’ al-‘ibadah ( keragaman cara beribadah).

kira2 diagama lain diatur gak ya kayak di islam?????

om/tante sun-moon wrote:@om/tante lumbal69,,sepertinya statement anda harus lebih hati-hati,,,terutama yang ini:
"memang umat islam sedang melakukan salah satu penyembahan berhala dengan memuja2 hilal".
itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasar.

kuku bima wrote:DAN TERNYATA BULAN JUGA PUNYA ANAK....ANAK BULAN.....INDAHNYA SANG HILAL ANAK BULAN BERTENGKER DI PUNCAK MENARA MASJID....DENGAN DI BERIKAN SEPOTONG NAMA ALLOH SWT....

kuku bima wrote:Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Fasa Bulan mengikut kedudukan Bulan dalam orbit mengelilingi Bumi. Rajah ini dilihat dari atas kutub utara;

Dalam terminologi astronomi, anak bulan (atau hilal dalam bahasa Arab) merupakan fasa bulan yang berlaku apabila Bulan, dalam gerakan oerbit bulanannya mengelilingi Bumi, berada di antara Bumi dan Matahari, maka berada sebaris atau bersilangan dengan Matahari jika dilihat dari Bumi. Pada ketika ini, bahagian yang gelap (yang tiada cahaya matahari) bagi permukaan Bulan akan menghadap ke arah Bumi, maka, Bulan tidak kelihatan melalui mata kasar.

Maksud sebenar frasa "anak bulan" adalah bulan sabit pertama yang kelihatan, iaitu selepas persilangan dengan matahari. Ini lazimnya mengambil tempat di ufuk barat dalam waktu yang sekejap antara waktu terbenamnya matahari dan terbenamnya bulan, lalu masa dan tarikh kemunculan anak bulan ini akan dipengaruhi oleh kedudukan geografi pencerap. Anak bulan secara astronomi, atau bulan gelap untuk mengelakkan kekeliruan, berlaku ketika persilangan dalam longitud gerhana dengan Matahari, iaitu apabila Bulan tidak kelihatan dari Bumi. Waktu itu adalah unik dan tidak bergantung kepada kedudukan, dan dalam keadaan tertentu, akan kebetulan dengan gerhana matahari.

Anak bulan dalam makna asal ialah bulan sabit muda yang menandakan bermulanya bulan dalam kalendar lunar seperti takwim hijrah, dan kalendar lunisolar seperti kalendar Ibrani, Hindu dan Buddha. Tetapi dalam kalendar Cina, permulaan bulan dimulai dengan bulan gelap

Lumbal69 wrote:

om/tante sun-moon wrote:@om/tante lumbal69,,sepertinya statement anda harus lebih hati-hati,,,terutama yang ini:
"memang umat islam sedang melakukan salah satu penyembahan berhala dengan memuja2 hilal".
itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasar.

Kenapa harus berhati-hati om? Apa ada sesuatu yg akan terjadi pada saya, jika mengucapkan itu? Apa dan bagaimana? Mungkin bisa anda jelaskan?

Ya, mungkin saja umat islam tidak bermaksud demikian. Makanya saya bilang [color"red]sadar atau tidak sadar[/color].

Tapi pada prakteknya memang demikian bukan?
Lalu, bagaimana mungkin om katakan tidak berdasar?
Prakteknya itulah dasarnya bagi saya mengatakan bahwa muslim sedang memuja2 hilal.

Coba om jawab pertanyaan saya dengan jujur:
Dimanakah kita menjumpai simbol-simbol hilal ini? Bukankah dimenara2 masjid? Dan ada satu lagi yg dibuat menyamarkan hilal diatas kubah/menara masjid tsb. Tulisan arab yg maknanya allah swt bukan?

Jadi, hilal, sang bulan sabit = allah swt dan simbolnya disematkan di menara2 rumah ibadah muslim bukan?

Lalu dengan enaknya om bilang tidak berdasar?

Lumbal69 wrote:

om/tante sun-moon wrote:@om/tante lumbal69,,sepertinya statement anda harus lebih hati-hati,,,terutama yang ini:
"memang umat islam sedang melakukan salah satu penyembahan berhala dengan memuja2 hilal".
itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasar.

Kenapa harus berhati-hati om? Apa ada sesuatu yg akan terjadi pada saya, jika mengucapkan itu? Apa dan bagaimana? Mungkin bisa anda jelaskan?

Ya, mungkin saja umat islam tidak bermaksud demikian. Makanya saya bilang sadar atau tidak sadar.

Tapi pada prakteknya memang demikian bukan?
Lalu, bagaimana mungkin om katakan tidak berdasar?
Prakteknya itulah dasarnya bagi saya mengatakan bahwa muslim sedang memuja2 hilal.

Coba om jawab pertanyaan saya dengan jujur:
Dimanakah kita menjumpai simbol-simbol hilal ini? Bukankah dimenara2 masjid? Dan ada satu lagi yg dibuat menyamarkan hilal diatas kubah/menara masjid tsb. Tulisan arab yg maknanya allah swt bukan?

Jadi, hilal, sang bulan sabit = allah swt dan simbolnya disematkan di menara2 rumah ibadah muslim bukan?

Lalu dengan enaknya om bilang tidak berdasar?

om/tante sun-moon wrote:@om/tante lumbal69,,sepertinya statement anda harus lebih hati-hati,,,terutama yang ini:
"memang umat islam sedang melakukan salah satu penyembahan berhala dengan memuja2 hilal".
itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasar.

Lumbal69 wrote:Kenapa harus berhati-hati om? Apa ada sesuatu yg akan terjadi pada saya, jika mengucapkan itu? Apa dan bagaimana? Mungkin bisa anda jelaskan?

Ya, mungkin saja umat islam tidak bermaksud demikian. Makanya saya bilang [color"red]sadar atau tidak sadar[/color].

Tapi pada prakteknya memang demikian bukan?
Lalu, bagaimana mungkin om katakan tidak berdasar?
Prakteknya itulah dasarnya bagi saya mengatakan bahwa muslim sedang memuja2 hilal.

Coba om jawab pertanyaan saya dengan jujur:
Dimanakah kita menjumpai simbol-simbol hilal ini? Bukankah dimenara2 masjid? Dan ada satu lagi yg dibuat menyamarkan hilal diatas kubah/menara masjid tsb. Tulisan arab yg maknanya allah swt bukan?

Jadi, hilal, sang bulan sabit = allah swt dan simbolnya disematkan di menara2 rumah ibadah muslim bukan?

Lalu dengan enaknya om bilang tidak berdasar?

sun-moon wrote:begini ya dek lumbal69,

sun-moon wrote:maksudnya, setiap apa yang kita katakan berupa statement atau pernyataan itu kan harus bisa dipertanggungjawabkan

sun-moon wrote:(tentunya di agama dek lumbal69 juga pasti ada 'pelajaran' ini kan?).

sun-moon wrote:silahkan, mau riset ajaran islam sebebas-bebasnya...tapi lakukanlah dengan benar dan penuh tanggung jawab.

sun-moon wrote:antara prinsip dasar berupa falsafah (filosofis) dengan sisi praktis tentu berbeda.

sun-moon wrote:memang banyak umat islam itu adalah seperti saya yang 'awam'...biasa-biasa saja.

sun-moon wrote:tapi, se awam-awam nya saya, tentulah tidak sependapat dengan 'pernyataan' anda

sun-moon wrote:yang gegabah yang tidak mencerminkan anda sebagai kaum akademis yang mengenyam pendidikan tinggi (walau ilmu umum/non-agama atau teologi).

sun-moon wrote:Muslim atau orang yang memeluk agama islam, pintu gerbangnya adalah "syahadat".

sun-moon wrote:key words dalam syahadat itu adalah "La ilah ha ilallah" (Tiada Tuhan/sesembahan yang lain selain Allah).

sun-moon wrote:Allah mana yang dimaksud...(sudah banyak tret yang membahas ini dan saya tergopoh-gopoh neranginnya juga di tret2 tsb).
apakah ada kata-kata 'hilal' disitu? atau ada makna terbersit (sedikit) saja, tentang hilal, disitu?
mohon introspeksi yah dek lumbal...(tidak perlu pake emosi)
hehehe

Lumbal69 wrote:

om/tante sun-moon wrote:@om/tante lumbal69,,sepertinya statement anda harus lebih hati-hati,,,terutama yang ini:
"memang umat islam sedang melakukan salah satu penyembahan berhala dengan memuja2 hilal".
itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasar.

Lumbal69 wrote:Kenapa harus berhati-hati om? Apa ada sesuatu yg akan terjadi pada saya, jika mengucapkan itu? Apa dan bagaimana? Mungkin bisa anda jelaskan?

Ya, mungkin saja umat islam tidak bermaksud demikian. Makanya saya bilang [color"red]sadar atau tidak sadar[/color].

Tapi pada prakteknya memang demikian bukan?
Lalu, bagaimana mungkin om katakan tidak berdasar?
Prakteknya itulah dasarnya bagi saya mengatakan bahwa muslim sedang memuja2 hilal.

Coba om jawab pertanyaan saya dengan jujur:
Dimanakah kita menjumpai simbol-simbol hilal ini? Bukankah dimenara2 masjid? Dan ada satu lagi yg dibuat menyamarkan hilal diatas kubah/menara masjid tsb. Tulisan arab yg maknanya allah swt bukan?

Jadi, hilal, sang bulan sabit = allah swt dan simbolnya disematkan di menara2 rumah ibadah muslim bukan?

Lalu dengan enaknya om bilang tidak berdasar?

sun-moon wrote:begini ya dek lumbal69,

ya, bang bulan...

sun-moon wrote:maksudnya, setiap apa yang kita katakan berupa statement atau pernyataan itu kan harus bisa dipertanggungjawabkan

Betul...

sun-moon wrote:(tentunya di agama dek lumbal69 juga pasti ada 'pelajaran' ini kan?).

Pelajaran apa bang bulan...

sun-moon wrote:silahkan, mau riset ajaran islam sebebas-bebasnya...tapi lakukanlah dengan benar dan penuh tanggung jawab.

ya, tentu...

sun-moon wrote:antara prinsip dasar berupa falsafah (filosofis) dengan sisi praktis tentu berbeda.

bisa jadi...

sun-moon wrote:memang banyak umat islam itu adalah seperti saya yang 'awam'...biasa-biasa saja.

saya setuju itu ...

sun-moon wrote:tapi, se awam-awam nya saya, tentulah tidak sependapat dengan 'pernyataan' anda

Kalau sependapta...pasti bang bulan udah pada murtad nih...

sun-moon wrote:yang gegabah yang tidak mencerminkan anda sebagai kaum akademis yang mengenyam pendidikan tinggi (walau ilmu umum/non-agama atau teologi).

???

sun-moon wrote:Muslim atau orang yang memeluk agama islam, pintu gerbangnya adalah "syahadat".

Maksudnya...

sun-moon wrote:key words dalam syahadat itu adalah "La ilah ha ilallah" (Tiada Tuhan/sesembahan yang lain selain Allah).

hmm... gw tau maksud lhoe...

sun-moon wrote:Allah mana yang dimaksud...(sudah banyak tret yang membahas ini dan saya tergopoh-gopoh neranginnya juga di tret2 tsb).
apakah ada kata-kata 'hilal' disitu? atau ada makna terbersit (sedikit) saja, tentang hilal, disitu?
mohon introspeksi yah dek lumbal...(tidak perlu pake emosi)
hehehe

Ealah baaaaaang...baaang....
Muhammad aka pendiri-pendiri Islam, bukanlah orang yang teramat-amat bodoh. Sebotol-botolnya pendiri islam, tidaklah mungkin mengatakan apalagi memasukkan kata hilal dalam syahadat. Sebab mereka tau pasti kecap ini ga bakalan laris manis.
Jadi...tentu saja ini harus disematkan secara tersamar bukan?

Tetapi pada kenyataannya, umat muslim menanti-nantikan hilal dibulan ramadhan, agar mendapat berkah dari sang bulan bukan?

Bulan sabit di menara masjid dan Tulisan allah swt dalam bahasa arab dimenara masjid hanya menandakan bahwa allah swt itu memang sang dewa bulan yang dipercayai oleh orang-orang pagan dulu.

Dan menurut kitab Yesaya 14: 12, itulah LUCIFER