MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 79 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 79 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya

4 posters

Go down

Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Empty Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya

Post by hamba tuhan1 Sun 31 Jul 2011, 8:04 pm

Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya -- Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua merasa mereka telah gagal dalam mengubah "perilaku mabuk" sebagian masyarakat suku Amungme dan Kamoro di wilayah itu.

Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Romo Amandus Rahadat Pr dikutip Antara, Rabu mengatakan kasus tewasnya lima warga Kampung Nayaro gara-gara mengonsumsi minuman keras (miras) racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa dan juga kasus tewasnya empat mahasiswa asal Mimika usai pesta miras di Bandung pekan lalu menjadi tamparan keras bagi gereja setempat.

"Selama kurang lebih 100 tahun gereja ada di tanah Mimika-Amungsa, pastor, tim pastoral dan gereja buat apa sehingga masyarakat tetap minum, mabuk dan mati gara-gara miras. Itu artinya, kami telah gagal membina mentalitas dan moral umat," kata Romo Amandus.


Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Katedraltimika

Pastor yang sudah enam tahun bertugas di Gereja Katedral Timika itu mengaku sempat menitikan air mata saat memberikan khotbah pada perayaan misa hari Minggu (9/1). Saat itu, Romo Amandus menyinggung tentang kejadian memilukan yang dialami warga Kampung Nayaro dan para orang tua yang tak kuasa menahan sedih taatkala menerima kepulangan anak-anak mereka dari Jawa dalam keadaan tak bernyawa dalam peti mati.

"Atas nama seluruh misionaris yang berkarya di tanah Mimika dan Amungsa mulai dari Pastor Tillemans (yang juga mantan Uskup Agung Merauke) hingga Pastor Franke Mollen, atas nama Uskup dan atas nama Gereja Katolik, kami mohon ampun dari Tuhan karena kami telah gagal," tuturnya.

Romo Amandus mengatakan, selama ini Gereja Katolik di Mimika bersama elemen lainnya sudah berjuang keras untuk mengarahkan umat agar tidak mengonsumsi miras dan berperilaku mabuk-mabukan. Namun semua upaya itu sia-sia karena sebagian orang Katolik setempat masih menjadi "hamba miras".

"Menjadi pertanyaan, apakah orang-orang yang mati karena miras ini benar merupakan orang Katolik ataukah hanya Katolik KTP saja. Kalau benar-benar merasa diri orang Katolik jangan bikin malu," imbaunya.

Ia mengatakan, dalam arus modernisasi saat ini semua hal ditawarkan kepada manusia baik sisi positif maupun negatif seperti pelacuran, miras dan lain-lain. Semua tawaran kenikmatan itu, katanya, akan terpulang kembali kepada kesadaran pribadi setiap orang untuk memilih jalan yang mana.

"Kalau tidak mau terinfeksi HIV, jangan pergi ke tempat pelacuran. Kalau tidak mau mabuk dan mati akibat mengonsumsi miras, jangan beli miras. Semua kembali kepada mentalitas pribadi masing-masing," katanya.

Romo Amandus melarang umat Katolik setempat melakukan razia tempat-tempat penjualan miras baik miras kemasan pabrik maupun miras racikan.

"Mulai sekarang jangan lagi protes dan razia tempat jual minuman. Di mana-mana minuman dijual bebas seperti di Jayapura dan Jakarta, tergantung kita sendiri mau beli atau tidak, mau mati atau tidak. Orang mengonsumsi minuman untuk senang-senang, bukan untuk mati," tuturnya.

Warga tewas bertambah

Sementara itu dari data Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, jumlah warga Nayaro yang tewas akibat mengonsumsi miras racikan bertambah menjadi lima orang.

Kepala Bagian Humas RSMM Timika, Maria Kotorok kepada ANTARA, Rabu mengatakan ada dua warga Nayaro yang tewas akhir pekan lalu setelah menjalani perawatan intensif di RSMM Timika selama beberapa hari.

Kedua orang tersebut yaitu Siprianus Operawiri dan Beni Apoka. Sebelumnya satu rekan mereka atas nama Yohanis Umurufu meninggal pada 3 Januari saat penanganan awal di UGD RSMM Timika. Dua warga lainnya yaitu Agus Arwaparo dan Marthen Nawaripi meninggal di Kampung Nayaro pada Minggu (2/1) sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Menurut Maria, saat ini masih terdapat sembilan warga Kampung Nayaro yang menjalani perawatan di RSMM Timika. Enam orang dirawat di ruang intensif (high care) atas nama Dominggus Operawiri (22), Rafael Mametapo (45), Germanus Irahewa (29), Yacobus Keraparo (22), Yonas Arwaparo (17), dan Yulius Manauw (15).

Sedangkan tiga lainnya dirawat di Bangsal Theresia yaitu Anselmus Keramokeyauw (22), Martinus Ponsan (21) dan Erik Tirapara (25).

Maria mengatakan, kondisi delapan pasien cukup baik, namun Anselmus sering berteriak-teriak.

Sembilan pasien itu masuk ke RSMM Timika pada mulai 3 Januari hingga 8 Januari.

Para pasien tersebut diduga mengalami keracunan miras racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa saat malam pergantian tahun, Jumat (31/12)
hamba tuhan1
hamba tuhan1
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5970
Registration date : 2011-07-01

Back to top Go down

Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Empty Re: Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya

Post by Piss Sun 31 Jul 2011, 8:30 pm

hamba tuhan1 wrote:Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya -- Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua merasa mereka telah gagal dalam mengubah "perilaku mabuk" sebagian masyarakat suku Amungme dan Kamoro di wilayah itu.

Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Romo Amandus Rahadat Pr dikutip Antara, Rabu mengatakan kasus tewasnya lima warga Kampung Nayaro gara-gara mengonsumsi minuman keras (miras) racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa dan juga kasus tewasnya empat mahasiswa asal Mimika usai pesta miras di Bandung pekan lalu menjadi tamparan keras bagi gereja setempat.

"Selama kurang lebih 100 tahun gereja ada di tanah Mimika-Amungsa, pastor, tim pastoral dan gereja buat apa sehingga masyarakat tetap minum, mabuk dan mati gara-gara miras. Itu artinya, kami telah gagal membina mentalitas dan moral umat," kata Romo Amandus.


Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Katedraltimika

Pastor yang sudah enam tahun bertugas di Gereja Katedral Timika itu mengaku sempat menitikan air mata saat memberikan khotbah pada perayaan misa hari Minggu (9/1). Saat itu, Romo Amandus menyinggung tentang kejadian memilukan yang dialami warga Kampung Nayaro dan para orang tua yang tak kuasa menahan sedih taatkala menerima kepulangan anak-anak mereka dari Jawa dalam keadaan tak bernyawa dalam peti mati.

"Atas nama seluruh misionaris yang berkarya di tanah Mimika dan Amungsa mulai dari Pastor Tillemans (yang juga mantan Uskup Agung Merauke) hingga Pastor Franke Mollen, atas nama Uskup dan atas nama Gereja Katolik, kami mohon ampun dari Tuhan karena kami telah gagal," tuturnya.

Romo Amandus mengatakan, selama ini Gereja Katolik di Mimika bersama elemen lainnya sudah berjuang keras untuk mengarahkan umat agar tidak mengonsumsi miras dan berperilaku mabuk-mabukan. Namun semua upaya itu sia-sia karena sebagian orang Katolik setempat masih menjadi "hamba miras".

"Menjadi pertanyaan, apakah orang-orang yang mati karena miras ini benar merupakan orang Katolik ataukah hanya Katolik KTP saja. Kalau benar-benar merasa diri orang Katolik jangan bikin malu," imbaunya.

Ia mengatakan, dalam arus modernisasi saat ini semua hal ditawarkan kepada manusia baik sisi positif maupun negatif seperti pelacuran, miras dan lain-lain. Semua tawaran kenikmatan itu, katanya, akan terpulang kembali kepada kesadaran pribadi setiap orang untuk memilih jalan yang mana.

"Kalau tidak mau terinfeksi HIV, jangan pergi ke tempat pelacuran. Kalau tidak mau mabuk dan mati akibat mengonsumsi miras, jangan beli miras. Semua kembali kepada mentalitas pribadi masing-masing," katanya.

Romo Amandus melarang umat Katolik setempat melakukan razia tempat-tempat penjualan miras baik miras kemasan pabrik maupun miras racikan.

"Mulai sekarang jangan lagi protes dan razia tempat jual minuman. Di mana-mana minuman dijual bebas seperti di Jayapura dan Jakarta, tergantung kita sendiri mau beli atau tidak, mau mati atau tidak. Orang mengonsumsi minuman untuk senang-senang, bukan untuk mati," tuturnya.

Warga tewas bertambah

Sementara itu dari data Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, jumlah warga Nayaro yang tewas akibat mengonsumsi miras racikan bertambah menjadi lima orang.

Kepala Bagian Humas RSMM Timika, Maria Kotorok kepada ANTARA, Rabu mengatakan ada dua warga Nayaro yang tewas akhir pekan lalu setelah menjalani perawatan intensif di RSMM Timika selama beberapa hari.

Kedua orang tersebut yaitu Siprianus Operawiri dan Beni Apoka. Sebelumnya satu rekan mereka atas nama Yohanis Umurufu meninggal pada 3 Januari saat penanganan awal di UGD RSMM Timika. Dua warga lainnya yaitu Agus Arwaparo dan Marthen Nawaripi meninggal di Kampung Nayaro pada Minggu (2/1) sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Menurut Maria, saat ini masih terdapat sembilan warga Kampung Nayaro yang menjalani perawatan di RSMM Timika. Enam orang dirawat di ruang intensif (high care) atas nama Dominggus Operawiri (22), Rafael Mametapo (45), Germanus Irahewa (29), Yacobus Keraparo (22), Yonas Arwaparo (17), dan Yulius Manauw (15).

Sedangkan tiga lainnya dirawat di Bangsal Theresia yaitu Anselmus Keramokeyauw (22), Martinus Ponsan (21) dan Erik Tirapara (25).

Maria mengatakan, kondisi delapan pasien cukup baik, namun Anselmus sering berteriak-teriak.

Sembilan pasien itu masuk ke RSMM Timika pada mulai 3 Januari hingga 8 Januari.

Para pasien tersebut diduga mengalami keracunan miras racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa saat malam pergantian tahun, Jumat (31/12)

ha ha...

emang kalo lokalisasi pelacuran ama diskotik itu digrebek kira-kira menurut anda berapa orang yang ngaku agamanya islam ya ha ha...
emang di penjara ga ada yang napi yang beragama islam ya ha ha..

hadooh hentikan dong berpikiran sempit seperti ini...

salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6858
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Empty Re: Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya

Post by TakBerkancut Sun 31 Jul 2011, 9:12 pm

Piss wrote:
hamba tuhan1 wrote:Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya -- Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua merasa mereka telah gagal dalam mengubah "perilaku mabuk" sebagian masyarakat suku Amungme dan Kamoro di wilayah itu.

Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Romo Amandus Rahadat Pr dikutip Antara, Rabu mengatakan kasus tewasnya lima warga Kampung Nayaro gara-gara mengonsumsi minuman keras (miras) racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa dan juga kasus tewasnya empat mahasiswa asal Mimika usai pesta miras di Bandung pekan lalu menjadi tamparan keras bagi gereja setempat.

"Selama kurang lebih 100 tahun gereja ada di tanah Mimika-Amungsa, pastor, tim pastoral dan gereja buat apa sehingga masyarakat tetap minum, mabuk dan mati gara-gara miras. Itu artinya, kami telah gagal membina mentalitas dan moral umat," kata Romo Amandus.


Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Katedraltimika

Pastor yang sudah enam tahun bertugas di Gereja Katedral Timika itu mengaku sempat menitikan air mata saat memberikan khotbah pada perayaan misa hari Minggu (9/1). Saat itu, Romo Amandus menyinggung tentang kejadian memilukan yang dialami warga Kampung Nayaro dan para orang tua yang tak kuasa menahan sedih taatkala menerima kepulangan anak-anak mereka dari Jawa dalam keadaan tak bernyawa dalam peti mati.

"Atas nama seluruh misionaris yang berkarya di tanah Mimika dan Amungsa mulai dari Pastor Tillemans (yang juga mantan Uskup Agung Merauke) hingga Pastor Franke Mollen, atas nama Uskup dan atas nama Gereja Katolik, kami mohon ampun dari Tuhan karena kami telah gagal," tuturnya.

Romo Amandus mengatakan, selama ini Gereja Katolik di Mimika bersama elemen lainnya sudah berjuang keras untuk mengarahkan umat agar tidak mengonsumsi miras dan berperilaku mabuk-mabukan. Namun semua upaya itu sia-sia karena sebagian orang Katolik setempat masih menjadi "hamba miras".

"Menjadi pertanyaan, apakah orang-orang yang mati karena miras ini benar merupakan orang Katolik ataukah hanya Katolik KTP saja. Kalau benar-benar merasa diri orang Katolik jangan bikin malu," imbaunya.

Ia mengatakan, dalam arus modernisasi saat ini semua hal ditawarkan kepada manusia baik sisi positif maupun negatif seperti pelacuran, miras dan lain-lain. Semua tawaran kenikmatan itu, katanya, akan terpulang kembali kepada kesadaran pribadi setiap orang untuk memilih jalan yang mana.

"Kalau tidak mau terinfeksi HIV, jangan pergi ke tempat pelacuran. Kalau tidak mau mabuk dan mati akibat mengonsumsi miras, jangan beli miras. Semua kembali kepada mentalitas pribadi masing-masing," katanya.

Romo Amandus melarang umat Katolik setempat melakukan razia tempat-tempat penjualan miras baik miras kemasan pabrik maupun miras racikan.

"Mulai sekarang jangan lagi protes dan razia tempat jual minuman. Di mana-mana minuman dijual bebas seperti di Jayapura dan Jakarta, tergantung kita sendiri mau beli atau tidak, mau mati atau tidak. Orang mengonsumsi minuman untuk senang-senang, bukan untuk mati," tuturnya.

Warga tewas bertambah

Sementara itu dari data Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, jumlah warga Nayaro yang tewas akibat mengonsumsi miras racikan bertambah menjadi lima orang.

Kepala Bagian Humas RSMM Timika, Maria Kotorok kepada ANTARA, Rabu mengatakan ada dua warga Nayaro yang tewas akhir pekan lalu setelah menjalani perawatan intensif di RSMM Timika selama beberapa hari.

Kedua orang tersebut yaitu Siprianus Operawiri dan Beni Apoka. Sebelumnya satu rekan mereka atas nama Yohanis Umurufu meninggal pada 3 Januari saat penanganan awal di UGD RSMM Timika. Dua warga lainnya yaitu Agus Arwaparo dan Marthen Nawaripi meninggal di Kampung Nayaro pada Minggu (2/1) sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Menurut Maria, saat ini masih terdapat sembilan warga Kampung Nayaro yang menjalani perawatan di RSMM Timika. Enam orang dirawat di ruang intensif (high care) atas nama Dominggus Operawiri (22), Rafael Mametapo (45), Germanus Irahewa (29), Yacobus Keraparo (22), Yonas Arwaparo (17), dan Yulius Manauw (15).

Sedangkan tiga lainnya dirawat di Bangsal Theresia yaitu Anselmus Keramokeyauw (22), Martinus Ponsan (21) dan Erik Tirapara (25).

Maria mengatakan, kondisi delapan pasien cukup baik, namun Anselmus sering berteriak-teriak.

Sembilan pasien itu masuk ke RSMM Timika pada mulai 3 Januari hingga 8 Januari.

Para pasien tersebut diduga mengalami keracunan miras racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa saat malam pergantian tahun, Jumat (31/12)

ha ha...

emang kalo lokalisasi pelacuran ama diskotik itu digrebek kira-kira menurut anda berapa orang yang ngaku agamanya islam ya ha ha...
emang di penjara ga ada yang napi yang beragama islam ya ha ha..

hadooh hentikan dong berpikiran sempit seperti ini...

salam
mksut nya bang HT tuh gni...
di kristen kan halal mnum miras...
dan itu akibatnya...
di silam haram miras...
karena tkut kjadian sperti itu...
klo org yg nglanggar bkan slah agama dong...
Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  280186 Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  280186 Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  280186 javascript:emoticonp('Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  280186')
TakBerkancut
TakBerkancut
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 158
Age : 29
Location : Lumajang, Jawa Timur
Job/hobbies : Basket
Reputation : -1
Points : 4904
Registration date : 2011-07-07

http://2agama.blogspot.com

Back to top Go down

Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Empty Re: Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya

Post by you7tube7com Sun 31 Jul 2011, 9:33 pm

Piss wrote:
hamba tuhan1 wrote:Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya -- Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua merasa mereka telah gagal dalam mengubah "perilaku mabuk" sebagian masyarakat suku Amungme dan Kamoro di wilayah itu.

Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Romo Amandus Rahadat Pr dikutip Antara, Rabu mengatakan kasus tewasnya lima warga Kampung Nayaro gara-gara mengonsumsi minuman keras (miras) racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa dan juga kasus tewasnya empat mahasiswa asal Mimika usai pesta miras di Bandung pekan lalu menjadi tamparan keras bagi gereja setempat.

"Selama kurang lebih 100 tahun gereja ada di tanah Mimika-Amungsa, pastor, tim pastoral dan gereja buat apa sehingga masyarakat tetap minum, mabuk dan mati gara-gara miras. Itu artinya, kami telah gagal membina mentalitas dan moral umat," kata Romo Amandus.


Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Katedraltimika

Pastor yang sudah enam tahun bertugas di Gereja Katedral Timika itu mengaku sempat menitikan air mata saat memberikan khotbah pada perayaan misa hari Minggu (9/1). Saat itu, Romo Amandus menyinggung tentang kejadian memilukan yang dialami warga Kampung Nayaro dan para orang tua yang tak kuasa menahan sedih taatkala menerima kepulangan anak-anak mereka dari Jawa dalam keadaan tak bernyawa dalam peti mati.

"Atas nama seluruh misionaris yang berkarya di tanah Mimika dan Amungsa mulai dari Pastor Tillemans (yang juga mantan Uskup Agung Merauke) hingga Pastor Franke Mollen, atas nama Uskup dan atas nama Gereja Katolik, kami mohon ampun dari Tuhan karena kami telah gagal," tuturnya.

Romo Amandus mengatakan, selama ini Gereja Katolik di Mimika bersama elemen lainnya sudah berjuang keras untuk mengarahkan umat agar tidak mengonsumsi miras dan berperilaku mabuk-mabukan. Namun semua upaya itu sia-sia karena sebagian orang Katolik setempat masih menjadi "hamba miras".

"Menjadi pertanyaan, apakah orang-orang yang mati karena miras ini benar merupakan orang Katolik ataukah hanya Katolik KTP saja. Kalau benar-benar merasa diri orang Katolik jangan bikin malu," imbaunya.

Ia mengatakan, dalam arus modernisasi saat ini semua hal ditawarkan kepada manusia baik sisi positif maupun negatif seperti pelacuran, miras dan lain-lain. Semua tawaran kenikmatan itu, katanya, akan terpulang kembali kepada kesadaran pribadi setiap orang untuk memilih jalan yang mana.

"Kalau tidak mau terinfeksi HIV, jangan pergi ke tempat pelacuran. Kalau tidak mau mabuk dan mati akibat mengonsumsi miras, jangan beli miras. Semua kembali kepada mentalitas pribadi masing-masing," katanya.

Romo Amandus melarang umat Katolik setempat melakukan razia tempat-tempat penjualan miras baik miras kemasan pabrik maupun miras racikan.

"Mulai sekarang jangan lagi protes dan razia tempat jual minuman. Di mana-mana minuman dijual bebas seperti di Jayapura dan Jakarta, tergantung kita sendiri mau beli atau tidak, mau mati atau tidak. Orang mengonsumsi minuman untuk senang-senang, bukan untuk mati," tuturnya.

Warga tewas bertambah

Sementara itu dari data Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, jumlah warga Nayaro yang tewas akibat mengonsumsi miras racikan bertambah menjadi lima orang.

Kepala Bagian Humas RSMM Timika, Maria Kotorok kepada ANTARA, Rabu mengatakan ada dua warga Nayaro yang tewas akhir pekan lalu setelah menjalani perawatan intensif di RSMM Timika selama beberapa hari.

Kedua orang tersebut yaitu Siprianus Operawiri dan Beni Apoka. Sebelumnya satu rekan mereka atas nama Yohanis Umurufu meninggal pada 3 Januari saat penanganan awal di UGD RSMM Timika. Dua warga lainnya yaitu Agus Arwaparo dan Marthen Nawaripi meninggal di Kampung Nayaro pada Minggu (2/1) sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Menurut Maria, saat ini masih terdapat sembilan warga Kampung Nayaro yang menjalani perawatan di RSMM Timika. Enam orang dirawat di ruang intensif (high care) atas nama Dominggus Operawiri (22), Rafael Mametapo (45), Germanus Irahewa (29), Yacobus Keraparo (22), Yonas Arwaparo (17), dan Yulius Manauw (15).

Sedangkan tiga lainnya dirawat di Bangsal Theresia yaitu Anselmus Keramokeyauw (22), Martinus Ponsan (21) dan Erik Tirapara (25).

Maria mengatakan, kondisi delapan pasien cukup baik, namun Anselmus sering berteriak-teriak.

Sembilan pasien itu masuk ke RSMM Timika pada mulai 3 Januari hingga 8 Januari.

Para pasien tersebut diduga mengalami keracunan miras racikan spirtus, kuku bima dan air kelapa saat malam pergantian tahun, Jumat (31/12)

ha ha...

emang kalo lokalisasi pelacuran ama diskotik itu digrebek kira-kira menurut anda berapa orang yang ngaku agamanya islam ya ha ha...
emang di penjara ga ada yang napi yang beragama islam ya ha ha..

hadooh hentikan dong berpikiran sempit seperti ini...

salam

hhmmm....

Lagi - lagi otak udang ini.....

Indonesia adl mayoritas Islam.....

Kalo di amerika sono... yg paling byk di penjara itu orang Kristen

Yg paling banyak di gerebek di diskotik itu orang Kristen.....

otak udang...

you7tube7com
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 3297
Reputation : -35
Points : 8563
Registration date : 2010-01-23

Back to top Go down

Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya  Empty Re: Ajaran Kristen Ternyata Tak Mampu Mengubah Perilaku Umatnya

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum