MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 75 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 75 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

3 posters

Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by sai_baba Sun 08 May 2011, 1:48 pm

berikut ini adalah test utk menentukan apakah
anda termasuk muslim munafik.. atau muslim jujur.


PERHATIKAN AYAT QURAN INI..

QS. 5:51
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka
adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin
, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim.



apakah menurut anda (muslim) ...ayat QURAN diatas berisi SARA,
dan ajaran kebencian pada Kristen dan Yahudi atau tidak?


silakan dijawab..monggo..

tunjukkan bahwa kalian bukan muslim pengecut !!
dan bahwa kalian masih punya titit...karena berani menjawab yg
ditanya.

hahahaha....





sai_baba
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1584
Reputation : -6
Points : 7111
Registration date : 2010-05-24

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by hamba tuhan Sun 08 May 2011, 1:55 pm

sai_baba wrote:berikut ini adalah test utk menentukan apakah
anda termasuk muslim munafik.. atau muslim jujur.


PERHATIKAN AYAT QURAN INI..

QS. 5:51
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka
adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin
, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim.



apakah menurut anda (muslim) ...ayat QURAN diatas berisi SARA,
dan ajaran kebencian pada Kristen dan Yahudi atau tidak?


silakan dijawab..monggo..

tunjukkan bahwa kalian bukan muslim pengecut !!
dan bahwa kalian masih punya titit...karena berani menjawab yg
ditanya.

hahahaha....





QS. 5:51
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin[/b], maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

masak mengandung SARA ayat itu baba.... emang boleh Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin(IMAM) dalam shalatnya orang muslim????? jgn2 siyahudi dan nasraninya yang gak mau jadi imam......


Smile Smile Smile
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by sai_baba Sun 08 May 2011, 2:06 pm

HAMBA TUHAN :
masak mengandung SARA ayat itu baba.... emang boleh Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin(IMAM) dalam shalatnya orang muslim????? jgn2 siyahudi dan nasraninya yang gak mau jadi imam......


BABA : ok,
hamba Tuhan termasuk muslim munafik..

disamping munafik,hamba juga termasuk orang kafir sebab menutupi kebenaran dgn cara menambahkan kata..
dalam shalatnya
padahal ayat Quran diatas tidak ada kata tsb.

siapa lagi muslim yg berani menjawab postingan?

sai_baba
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1584
Reputation : -6
Points : 7111
Registration date : 2010-05-24

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by hamba tuhan Sun 08 May 2011, 2:13 pm

sai_baba wrote:HAMBA TUHAN :
masak mengandung SARA ayat itu baba.... emang boleh Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin(IMAM) dalam shalatnya orang muslim????? jgn2 siyahudi dan nasraninya yang gak mau jadi imam......


BABA : ok,
hamba Tuhan termasuk muslim munafik..

disamping munafik,hamba juga termasuk orang kafir sebab menutupi kebenaran dgn cara menambahkan kata..
dalam shalatnya
padahal ayat Quran diatas tidak ada kata tsb.

siapa lagi muslim yg berani menjawab postingan?

mana yang saya kaburkan.... kamu aja gak ngerti dgn terjemahan tsb, trus pemimpin yg mana jg yg dimaksud dalam ayat tsb kalo bukan pemimpin dalam hal ibadah????? gmn minoritas muslim yg hidup dinegara yg mayoritas kristen, budha, hindu, shinto, yahudi dll????? coba deh kamu tafsirkan yg benar.... sapa tau kamu lbh pinter.... monggo....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by BOTELHEM Mon 09 May 2011, 2:41 am

Untuk ayat sesuai yg di postingkan Baba diatas telah diterangkan oleh Bung HT...dan saya hanya menambahkan sedikit lagi penjelasan mengenai hal yang tidak jauh dari pembahasan..

Ayat-ayat yang melarang kaum Muslim mengangkat awliya' (pemimpin-pemimpin yang menangani persoalan umat Islam) dari golongan Yahudi dan Nasrani serta selain mereka, harus dipahami konteksnya, seperti firman Allah dalam surat Ali-'Imran [3]: 118:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

Ibnu Jarir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan sikap orang Yahudi Bani Quraizhah yang mengkhianati perjanjian mereka dengan Nabi saw., sehingga seperti ditulis Rasyid Ridha dalam tafsirnya: "Larangan ini baru berlaku apabila mereka memerangi atau bermaksud jahat terhadap kaum Muslim."

Rasyid Ridha, mengkritik dengan sangat tajam pandangan beberapa ulama tafsir seperti Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari - yang menjadikan ayat ini sebagai larangan bersahabat dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani secara mutlak.

Dalam tafsirnya, Al-Baidhawi menguatkan pendapatnya itu dengan hadis Nabi saw. yang menyatakan,

"(Kaum Muslim dan mereka) tidak saling melihat api keduanya."

Maksudnya seorang Muslim tidak wajar bertempat tinggal berdekatan dengan non-Muslim dalam jarak yang seandainya salah satu pihak menyalakan api, maka pihak lain melihat api itu.

Sebenarnya hadis tersebut diucapkan oleh Nabi tidak dalam konteks umum seperti pemahaman Al-Baidhawi, tetapi dalam konteks kewajiban berhijrah pada saat Nabi amat membutuhkan bantuan. Dalam arti, Nabi menganjurkan umat Islam untuk tidak tinggal di tempat di mana kaum musyrik bertempat tinggal, tetapi mereka harus berhijrah ke tempat lain guna mendukung perjuangan Nabi dan kaum Muslim.

Di sisi lain, hadis tersebut sebenarnya
berstatus mursal, sedangkan para ulama berselisih mengenai boleh tidaknya hadis mursal untuk dijadikan argumen keagamaan....
Rasyid Ridha berkomentar:

"Banyak pengajar hanya merujuk kepada Tafsir Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari, sehingga wawasan pemahaman mereka terhadap ayat dan hadis menjadi dangkal, apalagi keduanya (Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari) hanya memiliki sedikit pengetahuan hadis, dan keduanya pun tidak banyak merujuk kepada pendapat salaf (ulama terdahulu yang diakui kompetensinya).{Baca lebih jauh Tafsir Al-Manar, Jilid VI, hlm. 428.}"

Dalam bagian lain tafsirnya, Rasyid Ridha, mengaitkan pengertian larangan di atas dengan larangan serupa dalam Al-Qur'an:

Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dan mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi..... (QS Ali Imran [3]: 1 18)

Karena ciri-ciri tersebutlah maka larangan itu muncul, sehingga ia hanya berlaku terhadap orang yang cirinya demikian, kendati seagama, sebangsa, dan seketurunan dengan seorang Muslim....

"Sebagian orang tak menyadari sebab atau syarat-syarat tersebut, sehingga mereka berpendapat bahwa larangan ini bersifat mutlak terhadap yang berlainan agama. Seandainya larangan tersebut mutlak, ini tidak aneh karena orang-orang kafir ketika itu bersatu menentang kaum Mukmin pada awal masa kedatangan Islam, ketika ayat ini turun. Apalagi ayat ini menurut para pakar, turun menyangkut orang-orang Yahudi. Namun demikian ayat di atas bersyarat dengan syarat-syarat tersebut, karena Allah swt. yang menurunkan mengetahui perubahan sikap pro atau kontra yang dapat terjadi bagi bangsa dan pemeluk agama. Seperti yang terlihat kemudian dari orang-orang Yahudi yang pada awal masa Islam begitu benci terhadap orang-orang Mukmin, namun berbalik menjadi membantu kaum Muslim dalam beberapa peperangan (seperti di Andalusia) atau seperti halnya orang Mesir yang membantu kaum Muslim melawan Romawi." {Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 82 }

Dari sini dapat ditegaskan bahwa Al-Qur'an tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk tidak menjalin hubungan kerja sama, lebih lebih mengambil sikap tidak bersahabat ataupun SARA.
Bahkan Al-Qur'an sama sekali tidak melarang seorang Muslim untuk berbuat baik dan memberikan sebagian hartanya kepada siapa pun selama mereka tidak memerangi kaum Muslim dengan motivasi keagamaan atau mengusir kaum Muslim di negeri mereka.
Demikian penafsiran surat Al-Mumtahanah [60]: 8 yang dikemukakan oleh Ibn 'Arabi Abubakar Muhammad bin Abdillah (1076-1148 M) dalam tafsirnya Ahkam Al-Qur'an.{Lihat Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 1773. }
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7786
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by BOTELHEM Mon 09 May 2011, 2:55 am

BOTELHEM wrote:Untuk ayat sesuai yg di postingkan Baba diatas telah diterangkan oleh Bung HT...dan saya hanya menambahkan sedikit lagi penjelasan mengenai hal yang tidak jauh dari pembahasan..

Ayat-ayat yang melarang kaum Muslim mengangkat awliya' (pemimpin-pemimpin yang menangani persoalan umat Islam) dari golongan Yahudi dan Nasrani serta selain mereka, harus dipahami konteksnya, seperti firman Allah dalam surat Ali-'Imran [3]: 118:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

Ibnu Jarir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan sikap orang Yahudi Bani Quraizhah yang mengkhianati perjanjian mereka dengan Nabi saw., sehingga seperti ditulis Rasyid Ridha dalam tafsirnya: "Larangan ini baru berlaku apabila mereka memerangi atau bermaksud jahat terhadap kaum Muslim."

Rasyid Ridha, mengkritik dengan sangat tajam pandangan beberapa ulama tafsir seperti Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari - yang menjadikan ayat ini sebagai larangan bersahabat dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani secara mutlak.

Dalam tafsirnya, Al-Baidhawi menguatkan pendapatnya itu dengan hadis Nabi saw. yang menyatakan,

"(Kaum Muslim dan mereka) tidak saling melihat api keduanya."

Maksudnya seorang Muslim tidak wajar bertempat tinggal berdekatan dengan non-Muslim dalam jarak yang seandainya salah satu pihak menyalakan api, maka pihak lain melihat api itu.

Sebenarnya hadis tersebut diucapkan oleh Nabi tidak dalam konteks umum seperti pemahaman Al-Baidhawi, tetapi dalam konteks kewajiban berhijrah pada saat Nabi amat membutuhkan bantuan. Dalam arti, Nabi menganjurkan umat Islam untuk tidak tinggal di tempat di mana kaum musyrik bertempat tinggal, tetapi mereka harus berhijrah ke tempat lain guna mendukung perjuangan Nabi dan kaum Muslim.

Di sisi lain, hadis tersebut sebenarnya
berstatus mursal, sedangkan para ulama berselisih mengenai boleh tidaknya hadis mursal untuk dijadikan argumen keagamaan....
Rasyid Ridha berkomentar:

"Banyak pengajar hanya merujuk kepada Tafsir Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari, sehingga wawasan pemahaman mereka terhadap ayat dan hadis menjadi dangkal, apalagi keduanya (Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari) hanya memiliki sedikit pengetahuan hadis, dan keduanya pun tidak banyak merujuk kepada pendapat salaf (ulama terdahulu yang diakui kompetensinya).{Baca lebih jauh Tafsir Al-Manar, Jilid VI, hlm. 428.}"

Dalam bagian lain tafsirnya, Rasyid Ridha, mengaitkan pengertian larangan di atas dengan larangan serupa dalam Al-Qur'an:

Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dan mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi..... (QS Ali Imran [3]: 1 18)

Karena ciri-ciri tersebutlah maka larangan itu muncul, sehingga ia hanya berlaku terhadap orang yang cirinya demikian, kendati seagama, sebangsa, dan seketurunan dengan seorang Muslim....

"Sebagian orang tak menyadari sebab atau syarat-syarat tersebut, sehingga mereka berpendapat bahwa larangan ini bersifat mutlak terhadap yang berlainan agama. Seandainya larangan tersebut mutlak, ini tidak aneh karena orang-orang kafir ketika itu bersatu menentang kaum Mukmin pada awal masa kedatangan Islam, ketika ayat ini turun. Apalagi ayat ini menurut para pakar, turun menyangkut orang-orang Yahudi. Namun demikian ayat di atas bersyarat dengan syarat-syarat tersebut, karena Allah swt. yang menurunkan mengetahui perubahan sikap pro atau kontra yang dapat terjadi bagi bangsa dan pemeluk agama. Seperti yang terlihat kemudian dari orang-orang Yahudi yang pada awal masa Islam begitu benci terhadap orang-orang Mukmin, namun berbalik menjadi membantu kaum Muslim dalam beberapa peperangan (seperti di Andalusia) atau seperti halnya orang Mesir yang membantu kaum Muslim melawan Romawi." {Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 82 }

Dari sini dapat ditegaskan bahwa Al-Qur'an tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk tidak menjalin hubungan kerja sama, lebih lebih mengambil sikap tidak bersahabat ataupun SARA.
Bahkan Al-Qur'an sama sekali tidak melarang seorang Muslim untuk berbuat baik dan memberikan sebagian hartanya kepada siapa pun selama mereka tidak memerangi kaum Muslim dengan motivasi keagamaan atau mengusir kaum Muslim di negeri mereka.
Demikian penafsiran surat Al-Mumtahanah [60]: 8 yang dikemukakan oleh Ibn 'Arabi Abubakar Muhammad bin Abdillah (1076-1148 M) dalam tafsirnya Ahkam Al-Qur'an.{Lihat Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 1773. }

Sedikit lg tambahan mengenai (Q.S. Al-Maidah 51)..

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? A051

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tattakhidzuu alyahuuda waalnnashaaraa awliyaa-a ba'dhuhum awliyaau ba'dhin waman yatawallahum minkum fa-innahu minhum inna allaaha laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina

(Q.S. Al-Maidah 51) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Asbabun Nuzul : Ibnu Ishak, Ibnu Jarir, Ibnu Abu Hatim dan Imam Baihaqi mengetengahkan sebuah hadis dari Ubadah bin Shamit yang bercerita, "Tatkala aku memerangi Bani Qainuqa tiba-tiba Abdullah bin Ubay bin Salul cenderung memihak mereka dan berdiri pada pihak mereka." Setelah itu Ubadah bin Shamit menuju kepada Rasulullah saw. untuk menyatakan penyucian dirinya kepada Allah dan Rasul-Nya dari fakta yang telah dibuatnya bersama orang-orang Bani Qainuqa. Ia adalah salah satu di antara orang-orang Bani Auf bin Khazraj. Ia telah mengadakan fakta bersama mereka, sama dengan apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Ubay bin Salul terhadap mereka (orang-orang Bani Qainuqa). Akhirnya Abdullah bin Ubay mengajak mereka untuk mengadakan perjanjian fakta dengan orang-orang kafir dan tidak memihak mereka. Selanjutnya Ibnu Ishak mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan peristiwa Ubadah bin Shamit dan Abdullah bin Ubay, yaitu firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali(mu)..." (Q.S. Al-Maidah 51).


BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7786
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by sai_baba Mon 09 May 2011, 2:57 pm

BOTELHEM :
Ayat-ayat yang melarang kaum Muslim mengangkat awliya' (pemimpin-pemimpin yang menangani persoalan umat Islam)

pertama,
kau termasuk muslim pengecut sebab tidak berani menjawab
postinganku,...apakah ayat Quran itu berisi SARA atau tidak.
padahal tuduhanku sangat jelas..itu krn kau takut disebut MUSLIM MUNAFIK.
dan itu hanya membuktikan bhw menurutmu memang

QURAN MENGANDUNG SARA !!

kedua, kau juga KAFIR,sebab menutupi kebenaran dlm upaya
menutupi kesalahan islam,dgn menambahkan sendiri kata..
"persoalan umat islam"...yg aslinya tidak ada

."
Ibnu Jarir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan sikap orang Yahudi Bani Quraizhah yang mengkhianati perjanjian mereka dengan Nabi saw., sehingga seperti ditulis Rasyid Ridha dalam tafsirnya: "Larangan ini baru berlaku apabila mereka memerangi atau bermaksud jahat terhadap kaum Muslim."

kalaupun/seandainya Quran hanyalah kebenaran yg berlaku pada
masa tertentu saja,buat apa Allah menuliskannya kedlm Quran??
bukankah berarti Quran bukan buatan Allah?
padahal yg membaca adalah rakyat dari semua gol,
dari yg bodoh sampai yg mengerti.

dan yg bodoh tdk tahu dirinya bodoh..
dia hanya mengikuti apa yg tertulis disana.
sebab Quran sudah menyatakan bhw dirinya terang dan jelas.
ngapain mesti tanya ulama lagi???


Rasyid Ridha, mengkritik dengan sangat tajam pandangan beberapa ulama tafsir seperti Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari - yang menjadikan ayat ini sebagai larangan bersahabat dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani secara mutlak.

Dalam tafsirnya, Al-Baidhawi menguatkan pendapatnya itu dengan hadis Nabi saw. yang menyatakan,

"(Kaum Muslim dan mereka) tidak saling melihat api keduanya."

Maksudnya seorang Muslim tidak wajar bertempat tinggal berdekatan dengan non-Muslim dalam jarak yang seandainya salah satu pihak menyalakan api, maka pihak lain melihat api itu.

Sebenarnya hadis tersebut diucapkan oleh Nabi tidak dalam konteks umum seperti pemahaman Al-Baidhawi, tetapi dalam konteks kewajiban berhijrah pada saat Nabi amat membutuhkan bantuan. Dalam arti, Nabi menganjurkan umat Islam untuk tidak tinggal di tempat di mana kaum musyrik bertempat tinggal, tetapi mereka harus berhijrah ke tempat lain guna mendukung perjuangan Nabi dan kaum Muslim.

Di sisi lain, hadis tersebut sebenarnya berstatus mursal, sedangkan para ulama berselisih mengenai boleh tidaknya hadis mursal untuk dijadikan argumen keagamaan....
Rasyid Ridha berkomentar:

"Banyak pengajar hanya merujuk kepada Tafsir Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari, sehingga wawasan pemahaman mereka terhadap ayat dan hadis menjadi dangkal, apalagi keduanya (Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari) hanya memiliki sedikit pengetahuan hadis, dan keduanya pun tidak banyak merujuk kepada pendapat salaf (ulama terdahulu yang diakui kompetensinya).{Baca lebih jauh Tafsir Al-Manar, Jilid VI, hlm. 428.}"

Dalam bagian lain tafsirnya, Rasyid Ridha, mengaitkan pengertian larangan di atas dengan larangan serupa dalam Al-Qur'an:

Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dan mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi..... (QS Ali Imran [3]: 1 18)

"Sebagian orang tak menyadari sebab atau syarat-syarat tersebut, sehingga mereka berpendapat bahwa larangan ini bersifat mutlak terhadap yang berlainan agama. Seandainya larangan tersebut mutlak, ini tidak aneh karena orang-orang kafir ketika itu bersatu menentang kaum Mukmin pada awal masa kedatangan Islam, ketika ayat ini turun. Apalagi ayat ini menurut para pakar, turun menyangkut orang-orang Yahudi. Namun demikian ayat di atas bersyarat dengan syarat-syarat tersebut, karena Allah swt. yang menurunkan mengetahui perubahan sikap pro atau kontra yang dapat terjadi bagi bangsa dan pemeluk agama. Seperti yang terlihat kemudian dari orang-orang Yahudi yang pada awal masa Islam begitu benci terhadap orang-orang Mukmin, namun berbalik menjadi membantu kaum Muslim dalam beberapa peperangan (seperti di Andalusia) atau seperti halnya orang Mesir yang membantu kaum Muslim melawan Romawi." {Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 82 }

Dari sini dapat ditegaskan bahwa Al-Qur'an tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk tidak menjalin hubungan kerja sama, lebih lebih mengambil sikap tidak bersahabat ataupun SARA.
Bahkan Al-Qur'an sama sekali tidak melarang seorang Muslim untuk berbuat baik dan memberikan sebagian hartanya kepada siapa pun selama mereka tidak memerangi kaum Muslim dengan motivasi keagamaan atau mengusir kaum Muslim di negeri mereka. Demikian penafsiran surat Al-Mumtahanah [60]: 8 yang dikemukakan oleh Ibn 'Arabi Abubakar Muhammad bin Abdillah (1076-1148 M) dalam tafsirnya Ahkam Al-Qur'an.{Lihat Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 1773. }

apapun makna sesungguhnya,
satu hal yg pasti bahwa Quran sudah bersalah,
sebab menyatakan sesuatu yg sangat mudah disalah tafsirkan
oleh masyarakat..ok?

sai_baba
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1584
Reputation : -6
Points : 7111
Registration date : 2010-05-24

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by hamba tuhan Mon 09 May 2011, 4:58 pm

sai_baba wrote:BOTELHEM :
Ayat-ayat yang melarang kaum Muslim mengangkat awliya' (pemimpin-pemimpin yang menangani persoalan umat Islam)

pertama,
kau termasuk muslim pengecut sebab tidak berani menjawab
postinganku,...apakah ayat Quran itu berisi SARA atau tidak.
padahal tuduhanku sangat jelas..itu krn kau takut disebut MUSLIM MUNAFIK.
dan itu hanya membuktikan bhw menurutmu memang

QURAN MENGANDUNG SARA !!

kedua, kau juga KAFIR,sebab menutupi kebenaran dlm upaya
menutupi kesalahan islam,dgn menambahkan sendiri kata..
"persoalan umat islam"...yg aslinya tidak ada

."
Ibnu Jarir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan sikap orang Yahudi Bani Quraizhah yang mengkhianati perjanjian mereka dengan Nabi saw., sehingga seperti ditulis Rasyid Ridha dalam tafsirnya: "Larangan ini baru berlaku apabila mereka memerangi atau bermaksud jahat terhadap kaum Muslim."

kalaupun/seandainya Quran hanyalah kebenaran yg berlaku pada
masa tertentu saja,buat apa Allah menuliskannya kedlm Quran??
bukankah berarti Quran bukan buatan Allah?
padahal yg membaca adalah rakyat dari semua gol,
dari yg bodoh sampai yg mengerti.

dan yg bodoh tdk tahu dirinya bodoh..
dia hanya mengikuti apa yg tertulis disana.
sebab Quran sudah menyatakan bhw dirinya terang dan jelas.
ngapain mesti tanya ulama lagi???


Rasyid Ridha, mengkritik dengan sangat tajam pandangan beberapa ulama tafsir seperti Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari - yang menjadikan ayat ini sebagai larangan bersahabat dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani secara mutlak.

Dalam tafsirnya, Al-Baidhawi menguatkan pendapatnya itu dengan hadis Nabi saw. yang menyatakan,

"(Kaum Muslim dan mereka) tidak saling melihat api keduanya."

Maksudnya seorang Muslim tidak wajar bertempat tinggal berdekatan dengan non-Muslim dalam jarak yang seandainya salah satu pihak menyalakan api, maka pihak lain melihat api itu.

Sebenarnya hadis tersebut diucapkan oleh Nabi tidak dalam konteks umum seperti pemahaman Al-Baidhawi, tetapi dalam konteks kewajiban berhijrah pada saat Nabi amat membutuhkan bantuan. Dalam arti, Nabi menganjurkan umat Islam untuk tidak tinggal di tempat di mana kaum musyrik bertempat tinggal, tetapi mereka harus berhijrah ke tempat lain guna mendukung perjuangan Nabi dan kaum Muslim.

Di sisi lain, hadis tersebut sebenarnya berstatus mursal, sedangkan para ulama berselisih mengenai boleh tidaknya hadis mursal untuk dijadikan argumen keagamaan....
Rasyid Ridha berkomentar:

"Banyak pengajar hanya merujuk kepada Tafsir Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari, sehingga wawasan pemahaman mereka terhadap ayat dan hadis menjadi dangkal, apalagi keduanya (Al-Baidhawi dan Az-Zamakhsyari) hanya memiliki sedikit pengetahuan hadis, dan keduanya pun tidak banyak merujuk kepada pendapat salaf (ulama terdahulu yang diakui kompetensinya).{Baca lebih jauh Tafsir Al-Manar, Jilid VI, hlm. 428.}"

Dalam bagian lain tafsirnya, Rasyid Ridha, mengaitkan pengertian larangan di atas dengan larangan serupa dalam Al-Qur'an:

Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dan mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi..... (QS Ali Imran [3]: 1 18)

"Sebagian orang tak menyadari sebab atau syarat-syarat tersebut, sehingga mereka berpendapat bahwa larangan ini bersifat mutlak terhadap yang berlainan agama. Seandainya larangan tersebut mutlak, ini tidak aneh karena orang-orang kafir ketika itu bersatu menentang kaum Mukmin pada awal masa kedatangan Islam, ketika ayat ini turun. Apalagi ayat ini menurut para pakar, turun menyangkut orang-orang Yahudi. Namun demikian ayat di atas bersyarat dengan syarat-syarat tersebut, karena Allah swt. yang menurunkan mengetahui perubahan sikap pro atau kontra yang dapat terjadi bagi bangsa dan pemeluk agama. Seperti yang terlihat kemudian dari orang-orang Yahudi yang pada awal masa Islam begitu benci terhadap orang-orang Mukmin, namun berbalik menjadi membantu kaum Muslim dalam beberapa peperangan (seperti di Andalusia) atau seperti halnya orang Mesir yang membantu kaum Muslim melawan Romawi." {Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 82 }

Dari sini dapat ditegaskan bahwa Al-Qur'an tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk tidak menjalin hubungan kerja sama, lebih lebih mengambil sikap tidak bersahabat ataupun SARA.
Bahkan Al-Qur'an sama sekali tidak melarang seorang Muslim untuk berbuat baik dan memberikan sebagian hartanya kepada siapa pun selama mereka tidak memerangi kaum Muslim dengan motivasi keagamaan atau mengusir kaum Muslim di negeri mereka. Demikian penafsiran surat Al-Mumtahanah [60]: 8 yang dikemukakan oleh Ibn 'Arabi Abubakar Muhammad bin Abdillah (1076-1148 M) dalam tafsirnya Ahkam Al-Qur'an.{Lihat Tafsir Al-Manar, Jilid IV, hlm. 1773. }

apapun makna sesungguhnya,
satu hal yg pasti bahwa Quran sudah bersalah,
sebab menyatakan sesuatu yg sangat mudah disalah tafsirkan
oleh masyarakat..ok?

kok baba emosi ya???? oya... kalo ada hindu, budha, kristen dll salah tafsir buku yg dianggap suci gmn baba??????? benerkah hindu, budha dan kristen gada sekte2nya???? monggo....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur? Empty Re: apakah kamu termasuk muslim munafik atau muslim jujur?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum