Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 34 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 34 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
5 posters
Page 1 of 1
ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
saat sedang searching di google saya menemukan artikel menarik di sebuah blog. Artikel ini tergolong sudah sangat lama sekali yaitu tahun 2006. Mungkin sudah ada yang pernah baca tapi buat yang belum tahu akan saya tampilkan kembali. Artikel ini akan menjadi serangan balik untuk UMAT KHATOLIK & Umat lain yang membenci Islam. Buat para netter2 KRISTEN sebaiknya anda menyimak artikel ini dengan baik-baik. Tuduhan anda selama ini yang mengatakan bahwa ISLAM adalah agama TERORIS dan mengajarkan TERORISME bisa anda tarik kembali. Sudah sering saya membaca tulisan dari para netter2 kristen yang menjelek2kan tuhan kami yaitu Allah SWT & nabi besar kami Nabi Muhammad SAW serta ajaran2nya yang kalian anggap sesat selama ini dan berbeda dengan ajaran anda yang penuh dengan cinta kasih? perlu patut dipertanyakan kembali kepada ajaran yang anda anut selama ini. Tidakkah anda sadar bahwa anda telah disesatkan oleh para pemimpin2 gereja terutama oleh para generasi Paus yang berkedudukan di Vatikan? Masih layakkah anda mempertanyakan kembali tentang kebenaran ajaran2 Islam setelah anda membaca artikel dibawah ini.
Apakah anda masih yakin dengan kitab yang anda pegang adalah ajaran YESUS yang sesungguhnya atau sebaliknya merupakan ajaran PAULUS?
Saya akan tampilkan datanya di bawah ini:
Artikel ini mengenai tanggapan seorang Yahudi Ateis bernama Uri Avnery terhadap statement Paus Benedictus XVI tahun 2006, yang mengutip tulisan Kaisar Manuel II. Kutipan tersebut mendeskriditkan Nabi Muhammad SAW sehingga membangkitkan protes massa di dunia Muslim. Saat itu si Paus mengatakan:
"Tunjukkan kepadaku ajaran baru yang Muhammad bawa, dan pasti kamu tidak akan mendapatkan apa pun kecuali hal-hal yang jahat dan anti-kemanusiaan, seperti perintahnya untuk menyebarkan apa yang dia sampaikan melalui pedang.”
The Pope’s Evil Legend : Mohammed’s Sword
Mengapa Paus Benediktus XVI mengutip kata-kata tersebut di depan umum? Dan mengapa sekarang?
Sejak masa ketika para kaisar Romawi menjadikan orang-orang Kristen mangsa singa-singa, hubungan para kaisar itu dengan pemimpin-pemimpin Gereja terus mengalami pasang-surut.
Konstantin yang Agung, yang bertakhta pada 306—pastinya 1700 tahun yang lalu—mendukung Kristen sebagai agama yang dipraktikkan di imperium tersebut, yang termasuk di dalamnya wilayah Palestina. Berabad-abad kemudian, Gereja pun terbelah menjadi Timur (Ortodoks) dan Barat (Katolik). Di Barat, Uskup Roma, yang mendapat gelar Paus, menuntut sang kaisar untuk menerima superioritasnya.
Konflik antara para kaisar dan para paus memainkan peranan sentral dalam sejarah Eropa serta menciptakan polarisasi masyarakat. Konflik tersebut pun mengalami pasang dan surutnya. Beberapa kaisar menolak otoritas atau mengucilkan seorang paus sementara beberapa paus juga menolak otoritas atau mengutuk seorang kaisar. Salah seorang kaisar, Henry IV, sampai harus “berjalan ke Canossa” (sebuah desa di pegunungan Apennine, bagian utara Italia—penerj.) dan berdiri di atas salju dengan bertelanjang kaki selama tiga hari di depan Kastil sang Paus (yang dimaksud adalah Paus Gregory VII—penerj.) hingga Paus memutuskan untuk membatalkan kutukannya.
Namun, juga terdapat periode ketika para kaisar dan paus bergandengan tangan dalam keharmonisan. Dan hari ini, kita menyaksikan sebuah periode seperti itu. Antara Paus Benediktus XVI dan sang Kaisar George Bush II, terjadi keharmonisan yang menakjubkan. Kuliah sang Paus beberapa waktu yang lalu, yang memicu kontroversi di seluruh dunia, tampaknya seiring jalan dengan “perang salib” ala Bush melawan “Islamofasisme”, dalam konteks “clash of civilizations”.
Dalam kuliahnya pada sebuah universitas di Jerman, Paus yang ke-265 ini memaparkan apa yang ia lihat sebagai sebuah “perbedaan besar” antara Kristen dan Islam: Kristen didasarkan atas akal sedangkan Islam menolak akal; Kristen memahami logika dari tindakan-tindakan Tuhan sementara Islam mengingkari bahwa terdapat sejenis logika di dalam tindakan-tindakan Allah.
Sebagai seorang Yahudi ateis, saya tidak bermaksud untuk memasuki perdebatan ini. Adalah di luar kemampuan saya untuk memahami apa yang dimaksud dengan logika oleh Paus. Namun, saya tidak dapat melewatkan satu bagian yang menjadi perhatian saya sebagai seorang Israel yang hidup dekat dengan inkonsistensi “perang peradaban” ini.
Untuk membuktikan bahwa Islam tidak menghargai akal, Paus menyatakan bahwa Nabi Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk menyebarkan agama mereka melalui jalan pedang. Menurut Paus, hal tersebut tidaklah rasional karena iman lahir dari dalam jiwa, bukan dari tubuh. Bagaimana pedang dapat mempengaruhi jiwa?
Untuk mendukung pendapatnya ini, Paus mengutip—dari banyak kutipan yang mungkin—seorang kaisar Byzantium, yang tentu saja merupakan rival Gereja Timur (Ortodoks). Pada akhir abad ke-14, sang kaisar tersebut, Manuel II Palaeologus bercerita tentang sebuah perdebatan—peristiwa ini diragukan pernah terjadi—antara dirinya dengan seorang ulama Muslim asal Persia yang namanya tidak disebutkan. Di tengah panasnya perdebatan tersebut, sang kaisar (berdasarkan ceritanya sendiri) mengucapkan kata-kata berikut kepada lawan debatnya tersebut.
“Tunjukkan kepadaku ajaran baru yang Muhammad bawa, dan pasti kamu tidak akan mendapatkan apa pun kecuali hal-hal yang jahat dan anti-kemanusiaan, seperti perintahnya untuk menyebarkan apa yang dia sampaikan melalui pedang.”
Perkataan di atas memunculkan tiga pertanyaan: [a] kenapa sang kaisar berkata seperti itu; apakah perkataan itu benar adanya; dan [c] mengapa Paus mengutip perkataan itu.
Ketika menuliskan risalah di atas, Manuel II adalah kaisar dari sebuah imperium yang sedang sekarat. Dia bertakhta pada 1391, ketika hanya segelintir propinsi yang tersisa dari imperium sebelumnya. Propinsi-propinsi yang masih tersisa ini pun pada masanya berada di bawah ancaman Turki.
Pada masa itu, kekuasaan Turki Utsmani telah mencapai tepi Sungai Danube. Mereka telah menaklukkan Bulgaria dan bagian utara Yunani, dan telah dua kali mengalahkan pasukan bantuan yang dikirim Eropa untuk menyelamatkan Imperium Timur. Pada 29 Mei 1453, hanya beberapa tahun setelah Manuel mangkat, ibukota imperiumnya, Konstantinopel (kini Istanbul), jatuh ke tangan orang-orang Turki. Inilah akhir dari sebuah imperium yang telah berkuasa selama lebih daripada ribuan tahun.
Selama berkuasa, Manuel banyak mengunjungi ibukota-ibukota Eropa dalam upayanya untuk memobilisasi dukungan. Dia berjanji untuk mempersatukan kembali gereja. Tidak diragukan lagi bahwa Manuel menuliskan risalah keagamaannya itu dalam upaya untuk memprovokasi negara-negara Kristen agar melawan Turki dan meyakinkan mereka untuk memulai kembali sebuah perang salib yang baru. Tujuannya amatlah pragmatis dan teologi datang untuk melayani kepentingan politik.
Dalam hal ini, tampaknya kutipan (yang dikutip Paus) tersebut benar-benar melayani kepentingan sang Kaisar modern kini, George Bush II. Bukankah Bush juga hendak mempersatukan kembali dunia Kristen untuk melawan “Poros Setan” Muslim. Lebih jauh, bukankah Turki lagi-lagi mengetuk pintu Eropa meski kali ini secara damai. Sudah umum diketahui bahwa Paus Benedik XVI mendukung kekuatan-kekuatan yang berkeberatan dengan masuknya Turki ke dalam Uni Eropa.
Lalu, apakah ada kebenaran dalam argumen Manuel?
Paus sendiri menyampaikan sebuah kata yang patut diperhatikan. Sebagai seorang teolog yang serius dan ternama, dia semestinya tidak berupaya untuk memfalsifikasi teks-teks tertulis. Karenanya, dia mengakui bahwa al-Quran secara khusus melarang penyebaran keyakinan dengan kekuatan. Dia mengutip Surah kedua (al-Baqarah—penerj.) yang berkata: Tidak ada paksaan dalam persoalan keyakinan.
Bagaimana mungkin seseorang dapat mengabaikan sebuah pernyataan yang sangat eksplisit tersebut? Paus dengan mudahnya berpendapat bahwa perintah dalam ayat tersebut diabaikan sang Nabi pada permulaan karirnya, yakni ketika masih lemah, tetapi kemudian sang Nabi memerintahkan penggunaan pedang untuk menyebarkan keyakinan tersebut (Islam). Namun demikian, sebuah perintah seperti itu tidaklah pernah ada di dalam al-Quran. Memang Muhammad menyerukan penggunaan kekuatan dalam perang melawan suku-suku Arab yang membangkang—Kristen, Yahudi, dan suku-suku lainnya—ketika tengah membangun negaranya. Namun, hal itu adalah tindakan politik dan bukan tindakan religius; yang pada dasarnya hanyalah sebuah perjuangan untuk mempertahankan wilayah, bukan untuk menyebarkan keyakinan.
Yesus berkata, “Dari buahnyalah (perbuatan) kamu akan mengenal mereka.” (Matius 7:15—penerj.) Perlakuan Islam terhadap agama-agama lain haruslah ditimbang melalui sebuah tes yang sederhana: bagaimanakah penguasa-penguasa Muslim berperilaku selama lebih daripada seribu tahun ketika mereka memiliki kuasa untuk “menyebarkan keyakinan dengan jalan pedang”.
Jelasnya, mereka tidak melakukan hal itu (menyebarkan Islam dengan kekuatan—penerj.).
Selama beberapa abad, Muslim menguasai Yunani. Apakah orang-orang Yunani menjadi Muslim? Apakah seseorang ketika itu berusaha mengislamkan mereka? Sebaliknya, bukankah banyak orang Yunani Kristen, pada saat itu, menjabat posisi-posisi tinggi di pemerintahan Utsmani. Bangsa Bulgaria, Serbia, Rumania, Hungaria, dan bangsa Eropa lainnya hidup di bawah pemerintahan Utsmani pada satu dan lain waktu dengan tetap memeluk iman Kristen mereka. Tak ada seorang pun yang memaksa mereka untuk menjadi Muslim dan mereka semua tetaplah para penganut Kristen yang taat.
Memang benar bangsa Albania memeluk Islam dan demikian juga bangsa Bosnia. Namun, tak seorang pun menyatakan bahwa mereka melakukan ini di bawah tekanan. Mereka mengadopsi Islam agar disukai pemerintahan saat itu dan kemudian memperoleh keuntungannya.
Pada 1099, Pasukan Salib menaklukkan Yerusalem dan membantai warganya yang Muslim dan Yahudi atas nama kasih Yesus. Pada saat itu, selama 400 tahun di bawah pendudukan Muslim, Kristen di Palestina tetaplah mayoritas. Sepanjang periode tersebut, tidak pernah ada upaya untuk memaksakan Islam terhadap mereka. Terkecuali setelah pengusiran Pasukan Salib dari Palestina, maka mayoritas penduduk wilayah itu mulai mengadopsi bahasa Arab dan keyakinan Muslim—dan merekalah leluhur sebagian besar bangsa Palestina sekarang.
Demikian pula, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya upaya untuk memaksakan Islam terhadap Yahudi. Sebagaimana banyak diketahui, di bawah pemerintahan Muslim, Yahudi Spanyol menikmati suasana kondusif yang tidak pernah mereka nikmati di tempat mana pun hingga masa kita. Para penyair Yahudi seperti Yehuda Halevy menulis dalam bahasa Arab, dan demikian juga Maimonides yang agung. Pada pemerintahan Muslim di Spanyol, Yahudi adalah para menteri, penyair, dan saintis. Di Toledo, para sarjana Kristen, Yahudi, dan Muslim bekerja sama dalam menerjemahkan teks-teks filsafat dan sains Yunani kuno. Inilah yang disebut “Zaman Keemasan”. Bagaimana mungkin hal ini terjadi sekiranya Nabi memerintahkan “penyebaran keyakinan dengan pedang”?
Apa yang terjadi setelah itu jauh lebih jelas. Ketika merebut kembali Spanyol dari tangan Muslim, Katolik menciptakan rezim teror keagamaan. Yahudi dan Muslim dihadapkan pada sebuah pilihan yang kejam: menjadi Kristen, dibantai, atau pergi. Dan ke manakah ratusan ribu Yahudi, yang menolak untuk menanggalkan iman mereka, berlindung? Sebagian besar dari mereka disambut dengan tangan terbuka di negeri-negeri Muslim. Yahudi Sephardi (Spanyol) hidup di seluruh dunia Muslim, dari Maroko di Barat hingga Irak di Timur, dari Bulgaria (yang kemudian menjadi bagian dari Khilafah Utsmani) di utara hingga Sudan di selatan. Itulah tempat-tempat di mana mereka tidak dibantai. Mereka (yang hidup di negeri-negeri Muslim) sama sekali tidak mengenal siksaan-siksaan model Inkuisisi, auto-da-fe, pembantaian massal, dan pengusiran-massal, yang terjadi di hampir seluruh negeri Kristen, hingga terjadinya peristiwa Holocaust.
Mengapa? Karena Islam secara jelas melarang setiap penindasan atas “ahlul kitab”. Dalam masyarakat Islam, sebuah tempat khusus akan disiapkan bagi Yahudi dan Kristen. Mereka menikmati hak-hak yang hampir sama dengan penduduk Muslim. Mereka harus membayar pajak khusus (jizyah—penerj.) tetapi dikecualikan dari wajib militer—suatu perjanjian yang disambut hangat warga Yahudi. Dikabarkan bahwa para penguasa Muslim enggan mengajak Yahudi untuk menjadi Muslim bahkan dengan bujukan yang paling lembut sekalipun karena hal itu akan berbuntut pada hilangnya pemasukan negara dari pajak.
Setiap Yahudi jujur yang mengetahui sejarah bangsanya pasti akan merasakan apresiasi yang dalam kepada Islam, yang telah melindungi Yahudi selama lima puluh generasi sedangkan dunia Kristen justru membantai Yahudi dan berusaha berkali-kali memaksa mereka menanggalkan iman mereka dengan “jalan pedang”.
Kisah tentang “penyebaran iman dengan pedang” adalah sebuah legenda jahat, salah satu mitos yang tumbuh di Eropa selama perang-perang besar melawan Muslim—penaklukan Spanyol oleh Kristen, Perang-perang Salib, dan pengusiran orang-orang Turki, yang hampir menguasai Wina. Saya mencurigai bahwa sang Paus dari Jerman ini pun begitu jujur sehingga percaya kepada omong kosong ini. Ini berarti bahwa pemimpin dunia Katolik, yang merupakan seorang teolog Kristen, tampaknya tidak berupaya untuk mengkaji sejarah agama-agama lain.
Mengapa dia melontarkan kata-kata tersebut di depan umum? Dan mengapa sekarang?
Tampaknya kita tidak memiliki pilihan lain kecuali memandangnya dari sudut pandang “Perang Salib Baru” ala Bush dan para pendukung evangelisnya, dengan slogan-slogan “Islamofasisme” dan “perang global melawan teror”—ketika “terorisme” telah menjadi sebuah sinonim bagi Muslim. Bagi para pendukung Bush, inilah upaya sinis guna menjustifikasi dominasi atas sumber-sumber minyak dunia. Bukan untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah jubah agama dibentangkan untuk menutupi ketelanjangan kepentingan-kepentingan ekonomi dan bukan untuk pertama kalinya, sebuah ekspedisi para pencoleng menjadi sebuah Perang Salib.
Pidato Paus merupakan bagian dari upaya ini. Lalu, siapakah yang dapat meramalkan akibat-akibatnya yang menyedihkan?
Uri Avnery adalah seorang penulis dan aktivis Israel. Dia merupakan pemimpin gerakan perdamaian Israel, “Gush Shalom”. http://zope.gush-shalom.org/home/en
sumber dikutip dari :
http://zope.gush-shalom.org/home/en/channels/avnery/1159094813/
dan terjemahannya … dapat dilihat pada link ini … :
http://fauzansa.wordpress.com/2006/10/17/the-popes-evil-legend-mohammeds-sword/
Semoga artikel diatas dapat menjadi pencerahan buat para netter2 Kristen tentang pandangan anda terhadap Islam. Islam selalu menghargai umat lain yang ingin hidup damai terutama dinegeri Islam sendiri. Islam tidak pernah memaksa umat lain untuk masuk Islam sacara paksa. Islam selalu mengajarkan kebaikan di dunia & akhirat. Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk membunuh. Islam adalah agama untuk semua manusia yang ingin mengenal lebih dekat tentang Tuhannya yang sebenarnya yaitu Allah SWT. Jika anda ingin mempelajari kehidupan, Islam lah tempatnya. Anda akan menemukan suatu kehidupan baru. Tapi jika anda berusaha mempertentangkan kebenaran ajaran Islam, maka kesesatan lah yang anda dapat.
Pilihan kembali pada hati anda, mana yang anda yakini!
Semoga anda mendapatkan hidayah Allah SWT.
Apakah anda masih yakin dengan kitab yang anda pegang adalah ajaran YESUS yang sesungguhnya atau sebaliknya merupakan ajaran PAULUS?
Saya akan tampilkan datanya di bawah ini:
Artikel ini mengenai tanggapan seorang Yahudi Ateis bernama Uri Avnery terhadap statement Paus Benedictus XVI tahun 2006, yang mengutip tulisan Kaisar Manuel II. Kutipan tersebut mendeskriditkan Nabi Muhammad SAW sehingga membangkitkan protes massa di dunia Muslim. Saat itu si Paus mengatakan:
"Tunjukkan kepadaku ajaran baru yang Muhammad bawa, dan pasti kamu tidak akan mendapatkan apa pun kecuali hal-hal yang jahat dan anti-kemanusiaan, seperti perintahnya untuk menyebarkan apa yang dia sampaikan melalui pedang.”
The Pope’s Evil Legend : Mohammed’s Sword
Mengapa Paus Benediktus XVI mengutip kata-kata tersebut di depan umum? Dan mengapa sekarang?
Sejak masa ketika para kaisar Romawi menjadikan orang-orang Kristen mangsa singa-singa, hubungan para kaisar itu dengan pemimpin-pemimpin Gereja terus mengalami pasang-surut.
Konstantin yang Agung, yang bertakhta pada 306—pastinya 1700 tahun yang lalu—mendukung Kristen sebagai agama yang dipraktikkan di imperium tersebut, yang termasuk di dalamnya wilayah Palestina. Berabad-abad kemudian, Gereja pun terbelah menjadi Timur (Ortodoks) dan Barat (Katolik). Di Barat, Uskup Roma, yang mendapat gelar Paus, menuntut sang kaisar untuk menerima superioritasnya.
Konflik antara para kaisar dan para paus memainkan peranan sentral dalam sejarah Eropa serta menciptakan polarisasi masyarakat. Konflik tersebut pun mengalami pasang dan surutnya. Beberapa kaisar menolak otoritas atau mengucilkan seorang paus sementara beberapa paus juga menolak otoritas atau mengutuk seorang kaisar. Salah seorang kaisar, Henry IV, sampai harus “berjalan ke Canossa” (sebuah desa di pegunungan Apennine, bagian utara Italia—penerj.) dan berdiri di atas salju dengan bertelanjang kaki selama tiga hari di depan Kastil sang Paus (yang dimaksud adalah Paus Gregory VII—penerj.) hingga Paus memutuskan untuk membatalkan kutukannya.
Namun, juga terdapat periode ketika para kaisar dan paus bergandengan tangan dalam keharmonisan. Dan hari ini, kita menyaksikan sebuah periode seperti itu. Antara Paus Benediktus XVI dan sang Kaisar George Bush II, terjadi keharmonisan yang menakjubkan. Kuliah sang Paus beberapa waktu yang lalu, yang memicu kontroversi di seluruh dunia, tampaknya seiring jalan dengan “perang salib” ala Bush melawan “Islamofasisme”, dalam konteks “clash of civilizations”.
Dalam kuliahnya pada sebuah universitas di Jerman, Paus yang ke-265 ini memaparkan apa yang ia lihat sebagai sebuah “perbedaan besar” antara Kristen dan Islam: Kristen didasarkan atas akal sedangkan Islam menolak akal; Kristen memahami logika dari tindakan-tindakan Tuhan sementara Islam mengingkari bahwa terdapat sejenis logika di dalam tindakan-tindakan Allah.
Sebagai seorang Yahudi ateis, saya tidak bermaksud untuk memasuki perdebatan ini. Adalah di luar kemampuan saya untuk memahami apa yang dimaksud dengan logika oleh Paus. Namun, saya tidak dapat melewatkan satu bagian yang menjadi perhatian saya sebagai seorang Israel yang hidup dekat dengan inkonsistensi “perang peradaban” ini.
Untuk membuktikan bahwa Islam tidak menghargai akal, Paus menyatakan bahwa Nabi Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk menyebarkan agama mereka melalui jalan pedang. Menurut Paus, hal tersebut tidaklah rasional karena iman lahir dari dalam jiwa, bukan dari tubuh. Bagaimana pedang dapat mempengaruhi jiwa?
Untuk mendukung pendapatnya ini, Paus mengutip—dari banyak kutipan yang mungkin—seorang kaisar Byzantium, yang tentu saja merupakan rival Gereja Timur (Ortodoks). Pada akhir abad ke-14, sang kaisar tersebut, Manuel II Palaeologus bercerita tentang sebuah perdebatan—peristiwa ini diragukan pernah terjadi—antara dirinya dengan seorang ulama Muslim asal Persia yang namanya tidak disebutkan. Di tengah panasnya perdebatan tersebut, sang kaisar (berdasarkan ceritanya sendiri) mengucapkan kata-kata berikut kepada lawan debatnya tersebut.
“Tunjukkan kepadaku ajaran baru yang Muhammad bawa, dan pasti kamu tidak akan mendapatkan apa pun kecuali hal-hal yang jahat dan anti-kemanusiaan, seperti perintahnya untuk menyebarkan apa yang dia sampaikan melalui pedang.”
Perkataan di atas memunculkan tiga pertanyaan: [a] kenapa sang kaisar berkata seperti itu; apakah perkataan itu benar adanya; dan [c] mengapa Paus mengutip perkataan itu.
Ketika menuliskan risalah di atas, Manuel II adalah kaisar dari sebuah imperium yang sedang sekarat. Dia bertakhta pada 1391, ketika hanya segelintir propinsi yang tersisa dari imperium sebelumnya. Propinsi-propinsi yang masih tersisa ini pun pada masanya berada di bawah ancaman Turki.
Pada masa itu, kekuasaan Turki Utsmani telah mencapai tepi Sungai Danube. Mereka telah menaklukkan Bulgaria dan bagian utara Yunani, dan telah dua kali mengalahkan pasukan bantuan yang dikirim Eropa untuk menyelamatkan Imperium Timur. Pada 29 Mei 1453, hanya beberapa tahun setelah Manuel mangkat, ibukota imperiumnya, Konstantinopel (kini Istanbul), jatuh ke tangan orang-orang Turki. Inilah akhir dari sebuah imperium yang telah berkuasa selama lebih daripada ribuan tahun.
Selama berkuasa, Manuel banyak mengunjungi ibukota-ibukota Eropa dalam upayanya untuk memobilisasi dukungan. Dia berjanji untuk mempersatukan kembali gereja. Tidak diragukan lagi bahwa Manuel menuliskan risalah keagamaannya itu dalam upaya untuk memprovokasi negara-negara Kristen agar melawan Turki dan meyakinkan mereka untuk memulai kembali sebuah perang salib yang baru. Tujuannya amatlah pragmatis dan teologi datang untuk melayani kepentingan politik.
Dalam hal ini, tampaknya kutipan (yang dikutip Paus) tersebut benar-benar melayani kepentingan sang Kaisar modern kini, George Bush II. Bukankah Bush juga hendak mempersatukan kembali dunia Kristen untuk melawan “Poros Setan” Muslim. Lebih jauh, bukankah Turki lagi-lagi mengetuk pintu Eropa meski kali ini secara damai. Sudah umum diketahui bahwa Paus Benedik XVI mendukung kekuatan-kekuatan yang berkeberatan dengan masuknya Turki ke dalam Uni Eropa.
Lalu, apakah ada kebenaran dalam argumen Manuel?
Paus sendiri menyampaikan sebuah kata yang patut diperhatikan. Sebagai seorang teolog yang serius dan ternama, dia semestinya tidak berupaya untuk memfalsifikasi teks-teks tertulis. Karenanya, dia mengakui bahwa al-Quran secara khusus melarang penyebaran keyakinan dengan kekuatan. Dia mengutip Surah kedua (al-Baqarah—penerj.) yang berkata: Tidak ada paksaan dalam persoalan keyakinan.
Bagaimana mungkin seseorang dapat mengabaikan sebuah pernyataan yang sangat eksplisit tersebut? Paus dengan mudahnya berpendapat bahwa perintah dalam ayat tersebut diabaikan sang Nabi pada permulaan karirnya, yakni ketika masih lemah, tetapi kemudian sang Nabi memerintahkan penggunaan pedang untuk menyebarkan keyakinan tersebut (Islam). Namun demikian, sebuah perintah seperti itu tidaklah pernah ada di dalam al-Quran. Memang Muhammad menyerukan penggunaan kekuatan dalam perang melawan suku-suku Arab yang membangkang—Kristen, Yahudi, dan suku-suku lainnya—ketika tengah membangun negaranya. Namun, hal itu adalah tindakan politik dan bukan tindakan religius; yang pada dasarnya hanyalah sebuah perjuangan untuk mempertahankan wilayah, bukan untuk menyebarkan keyakinan.
Yesus berkata, “Dari buahnyalah (perbuatan) kamu akan mengenal mereka.” (Matius 7:15—penerj.) Perlakuan Islam terhadap agama-agama lain haruslah ditimbang melalui sebuah tes yang sederhana: bagaimanakah penguasa-penguasa Muslim berperilaku selama lebih daripada seribu tahun ketika mereka memiliki kuasa untuk “menyebarkan keyakinan dengan jalan pedang”.
Jelasnya, mereka tidak melakukan hal itu (menyebarkan Islam dengan kekuatan—penerj.).
Selama beberapa abad, Muslim menguasai Yunani. Apakah orang-orang Yunani menjadi Muslim? Apakah seseorang ketika itu berusaha mengislamkan mereka? Sebaliknya, bukankah banyak orang Yunani Kristen, pada saat itu, menjabat posisi-posisi tinggi di pemerintahan Utsmani. Bangsa Bulgaria, Serbia, Rumania, Hungaria, dan bangsa Eropa lainnya hidup di bawah pemerintahan Utsmani pada satu dan lain waktu dengan tetap memeluk iman Kristen mereka. Tak ada seorang pun yang memaksa mereka untuk menjadi Muslim dan mereka semua tetaplah para penganut Kristen yang taat.
Memang benar bangsa Albania memeluk Islam dan demikian juga bangsa Bosnia. Namun, tak seorang pun menyatakan bahwa mereka melakukan ini di bawah tekanan. Mereka mengadopsi Islam agar disukai pemerintahan saat itu dan kemudian memperoleh keuntungannya.
Pada 1099, Pasukan Salib menaklukkan Yerusalem dan membantai warganya yang Muslim dan Yahudi atas nama kasih Yesus. Pada saat itu, selama 400 tahun di bawah pendudukan Muslim, Kristen di Palestina tetaplah mayoritas. Sepanjang periode tersebut, tidak pernah ada upaya untuk memaksakan Islam terhadap mereka. Terkecuali setelah pengusiran Pasukan Salib dari Palestina, maka mayoritas penduduk wilayah itu mulai mengadopsi bahasa Arab dan keyakinan Muslim—dan merekalah leluhur sebagian besar bangsa Palestina sekarang.
Demikian pula, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya upaya untuk memaksakan Islam terhadap Yahudi. Sebagaimana banyak diketahui, di bawah pemerintahan Muslim, Yahudi Spanyol menikmati suasana kondusif yang tidak pernah mereka nikmati di tempat mana pun hingga masa kita. Para penyair Yahudi seperti Yehuda Halevy menulis dalam bahasa Arab, dan demikian juga Maimonides yang agung. Pada pemerintahan Muslim di Spanyol, Yahudi adalah para menteri, penyair, dan saintis. Di Toledo, para sarjana Kristen, Yahudi, dan Muslim bekerja sama dalam menerjemahkan teks-teks filsafat dan sains Yunani kuno. Inilah yang disebut “Zaman Keemasan”. Bagaimana mungkin hal ini terjadi sekiranya Nabi memerintahkan “penyebaran keyakinan dengan pedang”?
Apa yang terjadi setelah itu jauh lebih jelas. Ketika merebut kembali Spanyol dari tangan Muslim, Katolik menciptakan rezim teror keagamaan. Yahudi dan Muslim dihadapkan pada sebuah pilihan yang kejam: menjadi Kristen, dibantai, atau pergi. Dan ke manakah ratusan ribu Yahudi, yang menolak untuk menanggalkan iman mereka, berlindung? Sebagian besar dari mereka disambut dengan tangan terbuka di negeri-negeri Muslim. Yahudi Sephardi (Spanyol) hidup di seluruh dunia Muslim, dari Maroko di Barat hingga Irak di Timur, dari Bulgaria (yang kemudian menjadi bagian dari Khilafah Utsmani) di utara hingga Sudan di selatan. Itulah tempat-tempat di mana mereka tidak dibantai. Mereka (yang hidup di negeri-negeri Muslim) sama sekali tidak mengenal siksaan-siksaan model Inkuisisi, auto-da-fe, pembantaian massal, dan pengusiran-massal, yang terjadi di hampir seluruh negeri Kristen, hingga terjadinya peristiwa Holocaust.
Mengapa? Karena Islam secara jelas melarang setiap penindasan atas “ahlul kitab”. Dalam masyarakat Islam, sebuah tempat khusus akan disiapkan bagi Yahudi dan Kristen. Mereka menikmati hak-hak yang hampir sama dengan penduduk Muslim. Mereka harus membayar pajak khusus (jizyah—penerj.) tetapi dikecualikan dari wajib militer—suatu perjanjian yang disambut hangat warga Yahudi. Dikabarkan bahwa para penguasa Muslim enggan mengajak Yahudi untuk menjadi Muslim bahkan dengan bujukan yang paling lembut sekalipun karena hal itu akan berbuntut pada hilangnya pemasukan negara dari pajak.
Setiap Yahudi jujur yang mengetahui sejarah bangsanya pasti akan merasakan apresiasi yang dalam kepada Islam, yang telah melindungi Yahudi selama lima puluh generasi sedangkan dunia Kristen justru membantai Yahudi dan berusaha berkali-kali memaksa mereka menanggalkan iman mereka dengan “jalan pedang”.
Kisah tentang “penyebaran iman dengan pedang” adalah sebuah legenda jahat, salah satu mitos yang tumbuh di Eropa selama perang-perang besar melawan Muslim—penaklukan Spanyol oleh Kristen, Perang-perang Salib, dan pengusiran orang-orang Turki, yang hampir menguasai Wina. Saya mencurigai bahwa sang Paus dari Jerman ini pun begitu jujur sehingga percaya kepada omong kosong ini. Ini berarti bahwa pemimpin dunia Katolik, yang merupakan seorang teolog Kristen, tampaknya tidak berupaya untuk mengkaji sejarah agama-agama lain.
Mengapa dia melontarkan kata-kata tersebut di depan umum? Dan mengapa sekarang?
Tampaknya kita tidak memiliki pilihan lain kecuali memandangnya dari sudut pandang “Perang Salib Baru” ala Bush dan para pendukung evangelisnya, dengan slogan-slogan “Islamofasisme” dan “perang global melawan teror”—ketika “terorisme” telah menjadi sebuah sinonim bagi Muslim. Bagi para pendukung Bush, inilah upaya sinis guna menjustifikasi dominasi atas sumber-sumber minyak dunia. Bukan untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah jubah agama dibentangkan untuk menutupi ketelanjangan kepentingan-kepentingan ekonomi dan bukan untuk pertama kalinya, sebuah ekspedisi para pencoleng menjadi sebuah Perang Salib.
Pidato Paus merupakan bagian dari upaya ini. Lalu, siapakah yang dapat meramalkan akibat-akibatnya yang menyedihkan?
Uri Avnery adalah seorang penulis dan aktivis Israel. Dia merupakan pemimpin gerakan perdamaian Israel, “Gush Shalom”. http://zope.gush-shalom.org/home/en
sumber dikutip dari :
http://zope.gush-shalom.org/home/en/channels/avnery/1159094813/
dan terjemahannya … dapat dilihat pada link ini … :
http://fauzansa.wordpress.com/2006/10/17/the-popes-evil-legend-mohammeds-sword/
Semoga artikel diatas dapat menjadi pencerahan buat para netter2 Kristen tentang pandangan anda terhadap Islam. Islam selalu menghargai umat lain yang ingin hidup damai terutama dinegeri Islam sendiri. Islam tidak pernah memaksa umat lain untuk masuk Islam sacara paksa. Islam selalu mengajarkan kebaikan di dunia & akhirat. Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk membunuh. Islam adalah agama untuk semua manusia yang ingin mengenal lebih dekat tentang Tuhannya yang sebenarnya yaitu Allah SWT. Jika anda ingin mempelajari kehidupan, Islam lah tempatnya. Anda akan menemukan suatu kehidupan baru. Tapi jika anda berusaha mempertentangkan kebenaran ajaran Islam, maka kesesatan lah yang anda dapat.
Pilihan kembali pada hati anda, mana yang anda yakini!
Semoga anda mendapatkan hidayah Allah SWT.
Al-Quds- RED MEMBERS
- Number of posts : 86
Reputation : 1
Points : 5270
Registration date : 2010-09-28
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
waaaahh....
artikel yang menarik boss.....
pengen nambahin dikit ajah....
pemberontak IRA di irlandia adalah teroris, dan melakukakn pengeboman dan serangkaian aksi teror di inggris raya dan sekitar terutama di Irlandia sendiri. Dan pelakunya adalah umat Kristiani. Apakah dengan bukti itu kita menyatakan bahwa kaum kristiani di Irlandia adalah teroris ?....
Pembantaian 100000 ribu orang Turki muslim di daerah Transylvania oleh Vlad Tapes yang Nota bene adalah kristiani yang taat merupakan teror yang mengerikan. Apakah dengan bukti itu kita akan menunjuk bahwa kaum kristiani adalah orang yang kejam ?
semua akan kembali ke Orang yang menjalaninya. bukan karena agama mereka, tapi karena orangnya.
artikel yang menarik boss.....
pengen nambahin dikit ajah....
pemberontak IRA di irlandia adalah teroris, dan melakukakn pengeboman dan serangkaian aksi teror di inggris raya dan sekitar terutama di Irlandia sendiri. Dan pelakunya adalah umat Kristiani. Apakah dengan bukti itu kita menyatakan bahwa kaum kristiani di Irlandia adalah teroris ?....
Pembantaian 100000 ribu orang Turki muslim di daerah Transylvania oleh Vlad Tapes yang Nota bene adalah kristiani yang taat merupakan teror yang mengerikan. Apakah dengan bukti itu kita akan menunjuk bahwa kaum kristiani adalah orang yang kejam ?
semua akan kembali ke Orang yang menjalaninya. bukan karena agama mereka, tapi karena orangnya.
AlukarD- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 524
Reputation : -1
Points : 5666
Registration date : 2010-10-27
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
coba ...ada yang bisa jawab gak dari netter kristen ... ???
Last edited by lisaduri on Thu 28 Oct 2010, 5:18 pm; edited 2 times in total
lisaduri- RED MEMBERS
- Number of posts : 90
Reputation : 1
Points : 5245
Registration date : 2010-10-19
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
Thnk banget nich buat saudara Aluqard atas tambahan infonya........semoga aja para netter2 kristen di sini adalah orang2 yang berakal & mw berpikir pake logika. tidak hanya membuat pernyataan dengan perasaan benci terhadap Islam yang mengakibatkan mereka buta dengan umat mereka sendiri & mengatakan ajaran mereka penuh kasih sayang. semua memang kembali pada individu masing2 unk menilainya.
Ane hanya ingin memberikan sedikit kebenaran thp mereka yg Insya Allah hati & pikiran mereka jadi terbuka tentang Islam yang sesungguhnya. BUkan lagi tentang Islam sebagai ajaran yang sesat menurut mereka sekarang. data yg ente & ane kasih itu belum seberapa kejamnya.
Ane masih punya data yg valid tentang seberapa kejamnya orang Amerika membunuh jutaan orang tak bersalah di berbagai negara.
Mengapa orang yg benci Islam sangat benci thp Islam? Apalagi mengaitkan peristiwa 11 september thp serangan teroris yg di tuduhkan thp Islam. Sayangnya mereka telah dibutakan oleh media rekayasa Amerika. Next time ane tampilin dech kekejaman Amerika & modus rahasia di balik invasi Irak.
Ane hanya ingin memberikan sedikit kebenaran thp mereka yg Insya Allah hati & pikiran mereka jadi terbuka tentang Islam yang sesungguhnya. BUkan lagi tentang Islam sebagai ajaran yang sesat menurut mereka sekarang. data yg ente & ane kasih itu belum seberapa kejamnya.
Ane masih punya data yg valid tentang seberapa kejamnya orang Amerika membunuh jutaan orang tak bersalah di berbagai negara.
Mengapa orang yg benci Islam sangat benci thp Islam? Apalagi mengaitkan peristiwa 11 september thp serangan teroris yg di tuduhkan thp Islam. Sayangnya mereka telah dibutakan oleh media rekayasa Amerika. Next time ane tampilin dech kekejaman Amerika & modus rahasia di balik invasi Irak.
Al-Quds- RED MEMBERS
- Number of posts : 86
Reputation : 1
Points : 5270
Registration date : 2010-09-28
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
#lisaduri.............keknya ga ada yang bisa jawab dech ^_^ hehehehe. Sudah jelas bukan mana agama yg menyebarkan ajarannya dengan pedang.
Al-Quds- RED MEMBERS
- Number of posts : 86
Reputation : 1
Points : 5270
Registration date : 2010-09-28
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
@kristen GK NGACA mode on:
kekejaman?sadis?potong tangan?penggal?bunuh?....WAHHHHHH..ITU PASTI ISLAM!!..PASTI...UDAH....DASAR SI MAMAT GILA....ISLAM SADIS....ISLAM TERORIS...!POKOKNYA HARUS ISLAM...!HARUSSSS!!!!!!
PENJAJAHAN BELANDA?BOM ATOM HIROSHIMA NAGASAKI?PEMBANTAIAN HITLER?KEKEJIAN MUSOLINI?TERORIS IRA?PENJAHAT2 PERANG DUNIA 1 DAN 2?...ITU BUKAN KRISTEN!..ITU FITNAH...!!!!!...POKOKNYA BUKAN KRISTEN!!!HARUUUSS BUKAN KRISTEN!!!!
@kristen GK NGACA mode OFF
kekejaman?sadis?potong tangan?penggal?bunuh?....WAHHHHHH..ITU PASTI ISLAM!!..PASTI...UDAH....DASAR SI MAMAT GILA....ISLAM SADIS....ISLAM TERORIS...!POKOKNYA HARUS ISLAM...!HARUSSSS!!!!!!
PENJAJAHAN BELANDA?BOM ATOM HIROSHIMA NAGASAKI?PEMBANTAIAN HITLER?KEKEJIAN MUSOLINI?TERORIS IRA?PENJAHAT2 PERANG DUNIA 1 DAN 2?...ITU BUKAN KRISTEN!..ITU FITNAH...!!!!!...POKOKNYA BUKAN KRISTEN!!!HARUUUSS BUKAN KRISTEN!!!!
@kristen GK NGACA mode OFF
Muslim Rocker- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 278
Location : Kolong Awan
Job/hobbies : Membela kebenaran melalui LOGIKA
Humor : 1+1+1=1, TUHAN MELOLONG MINTA TOLONG KRN LUPA KL DIA ADALAH TUHAN
Reputation : 9
Points : 5470
Registration date : 2010-09-28
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
Al-Quds wrote:#lisaduri.............keknya ga ada yang bisa jawab dech ^_^ hehehehe. Sudah jelas bukan mana agama yg menyebarkan ajarannya dengan pedang.
BLM...ntar juga pasukan2 modal nekat juga ngejawab...modal "aktifkan dengkul!!!"
Muslim Rocker- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 278
Location : Kolong Awan
Job/hobbies : Membela kebenaran melalui LOGIKA
Humor : 1+1+1=1, TUHAN MELOLONG MINTA TOLONG KRN LUPA KL DIA ADALAH TUHAN
Reputation : 9
Points : 5470
Registration date : 2010-09-28
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
Kekejian palnglima perang Kristen yg bernama Dracula
Makalah ini disampaikan dalam bedah buku Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM Oleh: Ragil Nugroho)
Membongkar Sebuah Kebohongan
Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.
Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?
Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.
Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:
“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”
Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:
“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”
Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.
Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.
Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.
Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.
Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.
Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita.
Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang membantai ribuan Muslim dengan cara menusuk/mensula (impale)
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Dracula#Allusions_to_actual_history_and_geography
This page was last modified 21:02, 17 January 2008.
Allusions to actual history and geography
Although Dracula is a work of fiction, it does contain some historical references. The historical connections with the novel and how much Stoker knew about the history are a matter of conjecture and debate.
Following the publication of In Search of Dracula by Radu Florescu and Raymond McNally in 1972, the supposed connections between the historical Transylvanian-born Vlad III Dracula of Wallachia and Bram Stoker’s fictional Dracula attracted popular attention. During his main reign (1456–1462), “Vlad the Impaler” is said to have killed from 20,000 to 40,000 European civilians (political rivals, criminals, and anyone else he considered “useless to humanity”), mainly by using his favourite method of impaling them on a sharp pole. The main sources dealing with these events are records by Saxon settlers in neighboring Transylvania, who had frequent clashes with Vlad III and may have been biased. Vlad III is sometimes revered as a folk hero by Romanians for driving off the invading Turks. His impaled victims are said to have included as many as 100,000 Turkish Muslims.
Historically, the name “Dracul” is derived from a secret fraternal order of knights called the Order of the Dragon, founded by Sigismund of Luxembourg (king of Hungary, Croatia and Bohemia, and Holy Roman Emperor) to uphold Christianity and defend the Empire against the Ottoman Turks. Vlad II Dracul, father of Vlad III, was admitted to the order around 1431 because of his bravery in fighting the Turks. From 1431 onward, Vlad II wore the emblem of the order and later, as ruler of Wallachia, his coinage bore the dragon symbol. The name Dracula means “Son of Dracul”.
Setelah Anda membaca fakta diatas, maka pertanyaan awal pun akhirnya terjawab.
Tanya
1. Apakah Drakula eksis secara historis atau hanya sebuah fiksi (cerita tidak nyata)?
Jawab
Ya, Dracula eksis secara historis.
Tanya
2. Benarkah Drakula AntiKristus dan Antisalib?
Jawab
Faktanya Dracula adalah seorang Kristen pemuja salib sebagaimana umat Kristen Pagan Trinitarian.
Tanya
3. Benarkah Drakula hanya takut pada salib, karena bisa mengakibatkan kematiannya?
Jawab
Faktanya kematian Dracula bukan karena musuhnya mengacung-acungkan berhala salib kepadanya. Ia tewas dipenggal oleh seorang muslim saleh bernama Sultan Mahmud II dari Kekhalifahan Utsmani.
Pertanyaan lain yang pada akhirnya muncul adalah:
Apakah perbuatan orang Kristen tsb yang telah membantai secara kejam dibenarkan berdasarkan Bible ?
Dalam Bible kitab Mazmur dinyatakan:
“Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah orang yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami! Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit batu! (Mazmur 137:8-9 TB)
Jika membanting anak-anak ke arah bebatuan hingga kepala mereka pecah adalah sebuah perbuatan kudus, bukankah menusuk kayu runcing ke arah anus menembus perut hingga kepala juga adalah perbuatan kudus? Toh sama-sama sadis?!
Ulangan 20:16 TB
“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas,”
Tampaknya Pangeran Dracula sangat memahami makna kandungan ayat Bible kitab Ulangan agar jangan berbelas kasih kepada masyarakat/rakyat yang telah ditaklukkan oleh pasukan yang beriman kepada Bible.
Dracula memang sungguh sangat jahat. Ia bisa didakwa sebagai penjahat perang seandainya ia adalah pemimpin diabad modern sekarang. Tapi sungguh tidak elok rasanya jika kita hanya menyalahkan Dracula tanpa menyalahkan kitab suci sadistik bernama Bible.
Mengapa Pasukan Salib Kristen terkenal bengis? Karena kitab suci mereka lah yang telah menginspirasi Paus, pendeta, dan panglima tentara Salib untuk berbuat sadis dengan penuh rasa kegembiraan sebagaimana amanat Kitab Mazmur 137:8-9 dan Kitab Ulangan 20:16. Ini bukan hanya kesalahan orang per orang, tapi ini adalah kesalahan Agama sesat, dogma palsu, pendeta fobia, dan kitab suci korup Bible umat Kristen.
Sumber : http://groups.google.com/group/myquran/msg/8062a5de3f5eafc5
Muslim Rocker- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 278
Location : Kolong Awan
Job/hobbies : Membela kebenaran melalui LOGIKA
Humor : 1+1+1=1, TUHAN MELOLONG MINTA TOLONG KRN LUPA KL DIA ADALAH TUHAN
Reputation : 9
Points : 5470
Registration date : 2010-09-28
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
sip banget bro....
belum lagi pembantaian terhadap muslim bosnia....
lebih sadis lagi tuh.....
belum lagi pembantaian terhadap muslim bosnia....
lebih sadis lagi tuh.....
AlukarD- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 524
Reputation : -1
Points : 5666
Registration date : 2010-10-27
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
wah kejam benar itu Dracula......sungguh biadab......apakah itu ajaran yang di anutnya? selalu mengutamakan kasih tapi nyatanya sadis.
untung aje dah di bunuh ama Sultan Mehmed 11......coba klw ga di bunuh bisa jutaan nyawa muslim melayang.........ntu yang netter2 kristen pada tahu sejarah apa kaga sih? Apa sikap diam mereka membenarkan sejarah tersebut atau sebaliknya lagi mikir kebenaran cerita itu?
Sekarang ane balik tanya dech kepada netter2 kriste.........ente2 nuduh Islam sebagai teroris bukan? coba ente lihat sejarah mana sesungguhnya TERORIS yang sebenarnya?
Sebenarnya ane kasian ama netter2 Kristen n Umat yang lain.........Mereka kok mw2 aja ya di bego2in ama pihak yang memanfaatkan mereka. Jadi tanya besar nich buat ane pribadi. Mereka sebenarnya di sekolah belajar apa sih? terus yang mereka pelajari setiap hari minggu teh naon? Kaga pernah apa terpikir di pikiran mereka klw mereka cuma jadi tameng doang buat pihak lain? Kasian bnr dach.
untung aje dah di bunuh ama Sultan Mehmed 11......coba klw ga di bunuh bisa jutaan nyawa muslim melayang.........ntu yang netter2 kristen pada tahu sejarah apa kaga sih? Apa sikap diam mereka membenarkan sejarah tersebut atau sebaliknya lagi mikir kebenaran cerita itu?
Sekarang ane balik tanya dech kepada netter2 kriste.........ente2 nuduh Islam sebagai teroris bukan? coba ente lihat sejarah mana sesungguhnya TERORIS yang sebenarnya?
Sebenarnya ane kasian ama netter2 Kristen n Umat yang lain.........Mereka kok mw2 aja ya di bego2in ama pihak yang memanfaatkan mereka. Jadi tanya besar nich buat ane pribadi. Mereka sebenarnya di sekolah belajar apa sih? terus yang mereka pelajari setiap hari minggu teh naon? Kaga pernah apa terpikir di pikiran mereka klw mereka cuma jadi tameng doang buat pihak lain? Kasian bnr dach.
Al-Quds- RED MEMBERS
- Number of posts : 86
Reputation : 1
Points : 5270
Registration date : 2010-09-28
Re: ISLAM atau KRISTEN? AJARAN YANG MENGGUNAKAN PEDANG
kemana umat tersesat?
ter bungkam
ter bungkam
paulus- MUSLIM
-
Number of posts : 2496
Age : 44
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8354
Registration date : 2010-01-12
Similar topics
» Di Iran Nikah Mut’ah Bisa Sampai Seribu Kali, inikah ajaran islam? atau ajaran binatang? bagi yang masih belum tahu ajaran syiah, silahkan baca..
» ISLAM ATAU KRISTEN YANG PALING JOROK?????
» apakah muhamad tidak punya hati nurani???
» ISLAM ATAU KRISTEN YANG PALING JOROK?????
» apakah muhamad tidak punya hati nurani???
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin