Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 43 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 43 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Allah Menyontek Dari Manusia?
3 posters
Page 1 of 1
Allah Menyontek Dari Manusia?
Allah Menyontek Dari Manusia?
Ayat Al Quran berikut sering digunakan oleh umat Muslim untuk membela bahwa Allah tidak mengajarkan untuk membunuh orang lain. Ayat-ayat Al Quran dipercaya oleh umat Islam berasal langsung dari perkataan Allah. Tetapi kenyataannya, ayat Quran 5:32 berikut ini ternyata adalah hasil dari contekan apa yang ada dalam Misnah orang Yahudi.
Quran 5:32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Quran 5:32
http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/005.qmt.html
YUSUFALI: On that account: We ordained for the Children of Israel that if any one slew a person - unless it be for murder or for spreading mischief in the land - it would be as if he slew the whole people: and if any one saved a life, it would be as if he saved the life of the whole people. Then although there came to them Our messengers with clear signs, yet, even after that, many of them continued to commit excesses in the land.
[85] Mishnah, Sanhedrin 4: 5
http://www.chiefrabbi.org/dd/sources/sourece85.html
For this reason, man [i.e. the first human being] was created alone to teach that whoever destroys a single life is as though he had destroyed an entire universe, and whoever saves a single life is as if he had saved an entire universe. Furthermore [the first man was created alone] for the sake of peace among men, so that no one could say to another, “My ancestor was greater than yours” . . . [Yet another reason] was to proclaim the greatness of the Holy One, blessed be He, for when a human being strikes many coins from one mould, they all resemble one another, but the supreme King of kings, the Holy One, blessed be He, fashioned every man in the stamp of the first man, and yet not one of them resembles his fellow.
Yang akan kita bahas di sini adalah implikasi dari kenyataan bahwa ayat2 Al Quran yang diyakini sebagai kata-kata Allah, ternyata adalah hasil contekan dari kata-kata manusia, lebih-lebih orang Yahudi yang dianggap sebagai monyet dan babi oleh Allah dan Muhammad.
Mengapa Allah menyontek perkataan manusia?
Ayat Al Quran berikut sering digunakan oleh umat Muslim untuk membela bahwa Allah tidak mengajarkan untuk membunuh orang lain. Ayat-ayat Al Quran dipercaya oleh umat Islam berasal langsung dari perkataan Allah. Tetapi kenyataannya, ayat Quran 5:32 berikut ini ternyata adalah hasil dari contekan apa yang ada dalam Misnah orang Yahudi.
Quran 5:32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Quran 5:32
http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/005.qmt.html
YUSUFALI: On that account: We ordained for the Children of Israel that if any one slew a person - unless it be for murder or for spreading mischief in the land - it would be as if he slew the whole people: and if any one saved a life, it would be as if he saved the life of the whole people. Then although there came to them Our messengers with clear signs, yet, even after that, many of them continued to commit excesses in the land.
[85] Mishnah, Sanhedrin 4: 5
http://www.chiefrabbi.org/dd/sources/sourece85.html
For this reason, man [i.e. the first human being] was created alone to teach that whoever destroys a single life is as though he had destroyed an entire universe, and whoever saves a single life is as if he had saved an entire universe. Furthermore [the first man was created alone] for the sake of peace among men, so that no one could say to another, “My ancestor was greater than yours” . . . [Yet another reason] was to proclaim the greatness of the Holy One, blessed be He, for when a human being strikes many coins from one mould, they all resemble one another, but the supreme King of kings, the Holy One, blessed be He, fashioned every man in the stamp of the first man, and yet not one of them resembles his fellow.
Yang akan kita bahas di sini adalah implikasi dari kenyataan bahwa ayat2 Al Quran yang diyakini sebagai kata-kata Allah, ternyata adalah hasil contekan dari kata-kata manusia, lebih-lebih orang Yahudi yang dianggap sebagai monyet dan babi oleh Allah dan Muhammad.
Mengapa Allah menyontek perkataan manusia?
Re: Allah Menyontek Dari Manusia?
Qabil (Kain), Habil (Habel), & Burung Gagak
Kisah di Al-Qur’an Surah 5 Al Maa-Idah:27-31 tentang burung gagak memberi contoh cara mengubur tubuh Habil (Habel) setelah Qabil (Kain) membunuhnya sudah pasti berasal dari tradisi terpelihara Midrash Pirke Rabbi Eleazar. Berikut ini adalah dari Al-Qur’an:
30 Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. 31 Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal." (Surah 5 Al Maa-Idah:30-31)
Berikut ini adalah dari kitab tradisi Midrash Pirke Rabbi Eleazar (perhatikan betapa paralelnya dongeng Yahudi ini dengan Surah 5 Al Maa-Idah:30-31):
"Adam dan Hawa, duduk di samping mayat (Habel) menangis tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena mereka belum ada pengetahuan tentang penguburan. Datanglah seekor burung gagak, mengambil mayat sejenisnya (temannya), dan menggali bumi, menguburkannya di depan mata mereka. Adam berkata, "Marilah kita ikuti contoh dari burung gagak," dan kemudian mengambil tubuh Habel untuk langsung dikuburkan. " (Midrash Pirke Eleazar Rabi )
FIRMAN ALLAH SWT: Membunuh satu orang manusia, berarti membunuh seluruh umat manusia...???
Kata Qur'an:
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya, dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya, dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (Surah 5 Al Maa-Idah:32)
Berikut ini adalah dari Mishnah Yahudi (perhatikan juga paralelnya dongeng Yahudi ini dan Surah 5 Al Maa-Idah:32):
"Kami menemukan dalam kasus Kain yang membunuh saudaranya, suara darah adikmu berteriak menangis" (Kejadian 4:10 "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.”). Tidak dikatakan di sini darah dalam bentuk tunggal, melainkan darah dalam bentuk jamak. Artinya, darah Habel sendiri dan darah keturunan Habel. Jadi, jika ia yang membunuh satu orang manusia maka akan diperhitungkan (dianggap) bahwa ia telah membunuh seluruh umat manusia, tetapi kepada dia yang memelihara kehidupan satu orang manusia, maka akan dihitung bahwa ia telah memelihara kehidupan seluruh umat manusia." (Mishnah Yahudi, Sanhedrin 04:05)
Sekali lagi, seperti dalam kasus kesalahpahaman tentang kalimat di Kejadian 15:7 yang menyebabkan kisah Ibrahim dibawa keluar dari "api" dari “Or” (api)-Kasdim, kita menemukan ayat dalam Mishnah yang diulang dalam Al-Qur'an, yang justru berasal dari sebuah penafsiran sebuah ayat Alkitab (Bible). Karena kata darah adalah dalam bentuk jamak di Kejadian 4:10, seorang Rabbi yang polos membuat anggapan bahwa semua keturunan Habel telah dibunuh oleh Kain yang menandakan bahwa tindakan pembunuhan atau penyelamatan nyawa dapat menimbulkan akibat universal. Jelas Muhammad tidak punya pengetahuan tentang sumber teori yang ditetapkan dalam Mishnah tersebut, mendengar hal itu berhubungan, dengan mudahnya Muhammad menetapkan anggapan Rabbi tersebut sebagai firman Allah SWT!
RENUNGAN:
Karena junjungan Muslim, Muhammad, dulu punya pergaulan yang luas terutama dengan orang2 Yahudi (sebelum pada dibantai semua), sayangnya Muslim di Indonesia buta sama sekali apa itu Yahudi sehingga tidak mengetahui dan menyadari bahwa SEBENARNYA Muhammad bingung dengan konteks sejarah, nama2 tokoh Alkitab PL (Taurat/ Zabur/ Sejarah/ Nabi2) dan tradisi (semacam hadis)/ komentator/ cerita rakyat/ legenda/ dongeng Yahudi (Talmud/ Mishnah/ Midrash/ Targum), malahan Muhammad ngak mau pusing2, dia menulis ulang kisah2 tersebut dengan gaya penulisan khasnya dan memasukkannya menjadi bagian2 Al-Qur’an. Saya ngak bisa membayangkan jika Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, yang kemudian bukan hanya mengirim Duta Besarnya, melainkan para Rabbi (guru agama) dan ahli Taurat dan Cerita Rakyat Yahudi nya ke Indonesia, membuka sekolah2 agama Yahudi (plus Tradisinya). Umat Islam di Indonesia akan goncang dan terkejut, perasaan kecewa yang amat mendalam, dan … (ngak bisa ngebayangin deh).
Kisah di Al-Qur’an Surah 5 Al Maa-Idah:27-31 tentang burung gagak memberi contoh cara mengubur tubuh Habil (Habel) setelah Qabil (Kain) membunuhnya sudah pasti berasal dari tradisi terpelihara Midrash Pirke Rabbi Eleazar. Berikut ini adalah dari Al-Qur’an:
30 Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. 31 Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal." (Surah 5 Al Maa-Idah:30-31)
Berikut ini adalah dari kitab tradisi Midrash Pirke Rabbi Eleazar (perhatikan betapa paralelnya dongeng Yahudi ini dengan Surah 5 Al Maa-Idah:30-31):
"Adam dan Hawa, duduk di samping mayat (Habel) menangis tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena mereka belum ada pengetahuan tentang penguburan. Datanglah seekor burung gagak, mengambil mayat sejenisnya (temannya), dan menggali bumi, menguburkannya di depan mata mereka. Adam berkata, "Marilah kita ikuti contoh dari burung gagak," dan kemudian mengambil tubuh Habel untuk langsung dikuburkan. " (Midrash Pirke Eleazar Rabi )
FIRMAN ALLAH SWT: Membunuh satu orang manusia, berarti membunuh seluruh umat manusia...???
Kata Qur'an:
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya, dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya, dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (Surah 5 Al Maa-Idah:32)
Berikut ini adalah dari Mishnah Yahudi (perhatikan juga paralelnya dongeng Yahudi ini dan Surah 5 Al Maa-Idah:32):
"Kami menemukan dalam kasus Kain yang membunuh saudaranya, suara darah adikmu berteriak menangis" (Kejadian 4:10 "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.”). Tidak dikatakan di sini darah dalam bentuk tunggal, melainkan darah dalam bentuk jamak. Artinya, darah Habel sendiri dan darah keturunan Habel. Jadi, jika ia yang membunuh satu orang manusia maka akan diperhitungkan (dianggap) bahwa ia telah membunuh seluruh umat manusia, tetapi kepada dia yang memelihara kehidupan satu orang manusia, maka akan dihitung bahwa ia telah memelihara kehidupan seluruh umat manusia." (Mishnah Yahudi, Sanhedrin 04:05)
Sekali lagi, seperti dalam kasus kesalahpahaman tentang kalimat di Kejadian 15:7 yang menyebabkan kisah Ibrahim dibawa keluar dari "api" dari “Or” (api)-Kasdim, kita menemukan ayat dalam Mishnah yang diulang dalam Al-Qur'an, yang justru berasal dari sebuah penafsiran sebuah ayat Alkitab (Bible). Karena kata darah adalah dalam bentuk jamak di Kejadian 4:10, seorang Rabbi yang polos membuat anggapan bahwa semua keturunan Habel telah dibunuh oleh Kain yang menandakan bahwa tindakan pembunuhan atau penyelamatan nyawa dapat menimbulkan akibat universal. Jelas Muhammad tidak punya pengetahuan tentang sumber teori yang ditetapkan dalam Mishnah tersebut, mendengar hal itu berhubungan, dengan mudahnya Muhammad menetapkan anggapan Rabbi tersebut sebagai firman Allah SWT!
RENUNGAN:
Karena junjungan Muslim, Muhammad, dulu punya pergaulan yang luas terutama dengan orang2 Yahudi (sebelum pada dibantai semua), sayangnya Muslim di Indonesia buta sama sekali apa itu Yahudi sehingga tidak mengetahui dan menyadari bahwa SEBENARNYA Muhammad bingung dengan konteks sejarah, nama2 tokoh Alkitab PL (Taurat/ Zabur/ Sejarah/ Nabi2) dan tradisi (semacam hadis)/ komentator/ cerita rakyat/ legenda/ dongeng Yahudi (Talmud/ Mishnah/ Midrash/ Targum), malahan Muhammad ngak mau pusing2, dia menulis ulang kisah2 tersebut dengan gaya penulisan khasnya dan memasukkannya menjadi bagian2 Al-Qur’an. Saya ngak bisa membayangkan jika Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, yang kemudian bukan hanya mengirim Duta Besarnya, melainkan para Rabbi (guru agama) dan ahli Taurat dan Cerita Rakyat Yahudi nya ke Indonesia, membuka sekolah2 agama Yahudi (plus Tradisinya). Umat Islam di Indonesia akan goncang dan terkejut, perasaan kecewa yang amat mendalam, dan … (ngak bisa ngebayangin deh).
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7261
Registration date : 2010-09-21
Re: Allah Menyontek Dari Manusia?
Tom Jerry wrote:
Berikut ini adalah dari Mishnah Yahudi (perhatikan juga paralelnya dongeng Yahudi ini dan Surah 5 Al Maa-Idah:32):
"Kami menemukan dalam kasus Kain yang membunuh saudaranya, suara darah adikmu berteriak menangis" (Kejadian 4:10). Tidak dikatakan di sini darah dalam bentuk tunggal, melainkan darah dalam bentuk jamak. Artinya, darah Habel sendiri dan darah keturunan Habel. Jadi, jika ia yang membunuh satu orang manusia maka akan diperhitungkan (dianggap) bahwa ia telah membunuh seluruh umat manusia, tetapi kepada dia yang memelihara kehidupan satu orang manusia, maka akan dihitung bahwa ia telah memelihara kehidupan seluruh umat manusia." (Mishnah Yahudi, Sanhedrin 04:05)
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7261
Registration date : 2010-09-21
Re: Allah Menyontek Dari Manusia?
Al-Qur’an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara ummat-ummat rasul yang berbeda.
Al Qur'an sebagai pembenar (mushaddiq) dan batu ujian/verifikator (muhaymin) terhadap kitab-kitab yang lain sebelumnya yg sudah mengalami distorsi tangan2 jahil.
Al-Qur’an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur’an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik oleh Yahudi, majusi(Zoroaster ) dan Kristen.
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.(Al-Ma'idah 48)
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS. Yunus; 99-100).
Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al Kahfi; 29)
Persoalan keyakinan atau beragama adalah terpulang kepada hak pilih orang per orang, masing-masing individu, sebab Allah sendiri telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya. Manusia oleh Allah diberi peluang untuk menimbang secara bijak dan kritis antara memilih Islam atau kufur dengan segala resikonya. Meski demikian, Islam tidak kurang-kurangnya memberi peringatan dan menyampaikan ajakan agar manusia itu mau beriman
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15891
Registration date : 2010-09-20
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN