Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 81 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 81 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
katanya di jazirah banyak yg murtad, tp di tanah air banyak yang muallaf..:P
Page 1 of 1
katanya di jazirah banyak yg murtad, tp di tanah air banyak yang muallaf..:P
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Memasuki tahun 2011, jumlah mualaf yang memutuskan memeluk Islam di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) mencapai 61 orang. Bila ditotal dari tahun sebelumnya, maka jumlah mualaf yang tercatat Departemen Pembinaan Mualaf dan Layanan Konsultasi MASK mencapai 16061 orang.
“Alhamdulillah, selama Januari dan Februari total 61 orang yang memutuskan memeluk Islam,” papar Anwar Sujana, Kepala Bagian Pembinaan Mualaf dan Layanan Konsultasi MASK kepada Republika.co.id, Ahad (27/2).
Anwar menuturkan dari 61 orang yang memutuskan memeluk Islam, 20 persennya adalah para ekspatriat yang berasal dari berbagai negara. Umumnya, selain alasan pernikahan, mereka memutuskan memeluk Islam lantaran sering bersentuhan langsung dengan Islam entah melalui lingkungan atau buku bacaan.
“Sejauh ini memang banyak ekspatriat yang memutuskan mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid ini. Bahkan ada pula yang berniat sebelum memutuskan masuk Islam banyak menggali informasi tentang Islam di sini,” kata dia.
Anwar juga mengatakan faktor pembinaan dan konsultasi yang secara instensif dilakukan MASK menjadi poin tersendiri bagi calon pemeluk Islam. Biasanya, kata dia, informasi yang ada memang berawal dari mulut ke mulut.
Karena itu, pihak masjid dalam melakukan pembinaan dan konsultasi berupaya fleksibel. Mereka yang masih non Muslim juga diperkenankan untuk datang dan mengikuti kegiatan di Masjid. Menurut dia, cara itu justru membuat pola pembinaan lebih meluas.
Ke depan masjid, imbuhnya, akan terus mengembangkan dakwah dan pembinaan melalui keberadaan paguyuban Mualaf MASK yang sudah didirikan tahun lalu. Dia mengatakan melalui paguyuban inilah, diharapkan para mualaf mampu mengembangkan diri tentu dengan bimbingan pengelola MASK. Cara itu dianggap lebih efektif sehingga alur pembinaan dan pengembangan dakwah akan berlangsung secara berkesinambungan.
Pengurus Paguyuban Mualaf MASK, Steven Indra menuturkan Indonesia sudah menjadi semacam rujukan bagi seseorang yang hendak memutuskan memeluk Islam. Itu terbukti ketika pihaknya diminta sebuah lembaga di Malaysia untuk menjabarkan pola pembinaan dan pengembangan mualaf.
Meski demikian, ia mengaku masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait pembinaan mualaf yang harus diselesaikan. Pasalnya, data yang dihimpun Paguyuban Mualaf MASK, dari 16.000 mualaf, 5.000 diantaranya kembali pada agama lamanya.
Sebab itu pembinaan dan pengembangan mualaf secara jangka panjang mutlak harus dilakukan. “Kami tidak menyalahkan mereka yang kembali ke agama semula. Ini menjadi pekerjaan rumah Umat Islam bahwa tugasnya tidak hanya mengislamkan saja melainkan perlu untuk dilakukan tindak lanjut baik melalui pengajian, pendidikan dan advokasi. Semua itu, tentu membutuhkan kerjasama yang kompak dan istiqomah dikalangan umat Islam," ujarnya.
“Alhamdulillah, selama Januari dan Februari total 61 orang yang memutuskan memeluk Islam,” papar Anwar Sujana, Kepala Bagian Pembinaan Mualaf dan Layanan Konsultasi MASK kepada Republika.co.id, Ahad (27/2).
Anwar menuturkan dari 61 orang yang memutuskan memeluk Islam, 20 persennya adalah para ekspatriat yang berasal dari berbagai negara. Umumnya, selain alasan pernikahan, mereka memutuskan memeluk Islam lantaran sering bersentuhan langsung dengan Islam entah melalui lingkungan atau buku bacaan.
“Sejauh ini memang banyak ekspatriat yang memutuskan mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid ini. Bahkan ada pula yang berniat sebelum memutuskan masuk Islam banyak menggali informasi tentang Islam di sini,” kata dia.
Anwar juga mengatakan faktor pembinaan dan konsultasi yang secara instensif dilakukan MASK menjadi poin tersendiri bagi calon pemeluk Islam. Biasanya, kata dia, informasi yang ada memang berawal dari mulut ke mulut.
Karena itu, pihak masjid dalam melakukan pembinaan dan konsultasi berupaya fleksibel. Mereka yang masih non Muslim juga diperkenankan untuk datang dan mengikuti kegiatan di Masjid. Menurut dia, cara itu justru membuat pola pembinaan lebih meluas.
Ke depan masjid, imbuhnya, akan terus mengembangkan dakwah dan pembinaan melalui keberadaan paguyuban Mualaf MASK yang sudah didirikan tahun lalu. Dia mengatakan melalui paguyuban inilah, diharapkan para mualaf mampu mengembangkan diri tentu dengan bimbingan pengelola MASK. Cara itu dianggap lebih efektif sehingga alur pembinaan dan pengembangan dakwah akan berlangsung secara berkesinambungan.
Pengurus Paguyuban Mualaf MASK, Steven Indra menuturkan Indonesia sudah menjadi semacam rujukan bagi seseorang yang hendak memutuskan memeluk Islam. Itu terbukti ketika pihaknya diminta sebuah lembaga di Malaysia untuk menjabarkan pola pembinaan dan pengembangan mualaf.
Meski demikian, ia mengaku masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait pembinaan mualaf yang harus diselesaikan. Pasalnya, data yang dihimpun Paguyuban Mualaf MASK, dari 16.000 mualaf, 5.000 diantaranya kembali pada agama lamanya.
Sebab itu pembinaan dan pengembangan mualaf secara jangka panjang mutlak harus dilakukan. “Kami tidak menyalahkan mereka yang kembali ke agama semula. Ini menjadi pekerjaan rumah Umat Islam bahwa tugasnya tidak hanya mengislamkan saja melainkan perlu untuk dilakukan tindak lanjut baik melalui pengajian, pendidikan dan advokasi. Semua itu, tentu membutuhkan kerjasama yang kompak dan istiqomah dikalangan umat Islam," ujarnya.
Islam is the our religi- RED MEMBERS
-
Number of posts : 63
Age : 28
Location : jakarta
Job/hobbies : manggambar dn baca buku
Humor : Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)
Reputation : 1
Points : 5041
Registration date : 2010-10-20
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN