KETIKA BUMI MENEMUI HARI TERAKHIRNYA

“Sebagian besar bencana dan musibah yang kita hadapai merupakan buah dari ilmu dan teknologi.” Hawking

Pernahkah terbayangkan olehmu, apa yang terjadi ketika sebuah asteroid menubruk bumi? Atau ketika Rusia dan USA ontal-ontalan bom nukilr? Atau ketika virus H5N1 (Flu burung) menjadi pandemi? Atau ketika permukaan air laut naik 10 meter? Pernakah terbesit dalam benakmu, apa yang bakal kamu lakukan ketika itu terjadi?

SubhanaLlah..

Opsi Pertama, Asteroid menabrak bumi.

Dulu, dinosaurus punah karena ada sebuah asteroid yang jatuh ke bumi, sehingga segala habitat yang hidup diatas tanah punah, karena gempa, hujan lava dan magma akan meluluhlantakkan dan membakar hangus bumi, bahkan cahaya matahari baru bisa menyinari permukaan bumi setelah beberapa bulan karena atmosfer yang tertutupi oleh debu vulkanik.

Itu juga yang akan terjadi ketika nanti ada asteroid yang menumbuk bumi lagi, segala yang ada diatas tanah akan punah. Kenapa aku bilang diatas tanah? Karena menurut para ilmuwan yang diwawancarai di film itu, hewan-hewan yang hidupnya ada di dalam tanah atau biasa bersembunyi didalam tanah, tidak mati. Hewan ini seperti tikus, (kok yang dikasih contoh tikus ya? Wong di filmnya juga gitu kok). Jadi menurut mereka, tikus inilah salah satu hewan purbakala yang selamat, karena hidupnya ada didalam tanah.

Menjadi lucu ketika para evolusionis (orang yang percaya kepada teori evolusi) mengatakan bahwa inilah cikal-bakal spesies yang beradaptasi dan bermutasi menjadi monyet yang pada akhirnya menjadi manusia. Oleh karena itu, dengan mimik wajah yang agak aneh, evolusionis itu mengajak kita untuk berterima kasih kepada asteroid itu. Karena, kalau saja asteroid itu tidak menabrak bumi, maka dinosaurus masih akan berkuasa dimuka bumi ini dan tikus-tikus tanah itu tidak akan pernah beradaptasi dengan lingkungan luarnya. Gitu kata mereka..

Opsi Kedua, perang senjata nuklir.


Di film itu yang jadi kambing hitam adalah AS dan Rusia, karena menurut mereka, hanya kedua negara itulah yang mempunyai senjata nuklir terbanyak dibanding negara-negara lain. AS sekarang masih memiliki senjata nuklir yang kekuatannya 80ribu lebih kuat daripada ledakan bom nuklir yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Jika AS menggunakan seluruh kekuatan nuklirnya ini, maka dampaknya dapat membunuh 8 miliar manusia, padahal sekarang manusia di bumi ini hanya 6 miliar saja. Musnah dong? Yup..!!!

Sedikit kesalahpahaman saja antara AS dan Rusia, maka bumi ini kan menanggung akibatnya. Di film itu bahkan diperlihatakan simulasi, ketika radar AS mendeteksi sebuah rudal nuklir yang meluncur menuju wilayahnya, AS hanya punya waktu setengah menit untuk berfikir apakah mereka harus membalas serangan rudal nuklir itu? Wackss..

Opsi Ketiga, wabah virus flu burung.


Dulu, dunia ini pernah terserang sebuah virus yang mematikan lebih dari 3 juta orang, lebih banyak dari korban Perang Dunia Pertama. Orang-orang waktu itu tidak tahu lagi dimana mereka harus menguburkan mayat, bahkan jalan-jalan raya dijadikan makam. Inipun akan terjadi ketika virus bernomor H5N1 ini menjadi pandemi (wabah/menular dari manusia ke manusia).

Keadaan ini diperparah jika virus yang mematikan itu dijadikan senjata untuk perang. Dahulu kala, tahun 1300-an tentara Romawi menggunakan mayat bervirus sebagai bom. Mayat yang bervirus ini kemudian ditembakkan ke dalam benteng musuh. Tahun 1700-an, tentara Inggris yang menjajah benua Amerika waktu itupun menggunakan virus untuk menghabisi suku Indian. Dan saat ini, ada sekelompok ahli biogenetik yang bekerja di sebuah ruang khusus yang streril dan terisolasi sempurna, mereka siap sedia dengan virus yang jika disebarkan akan menjadi wabah yang mematikan jutaan orang di negara musuh.

Opsi Keempat, Global Warming dan ini adalah opsi yang paling mungkin terjadi.

Zaman dulu, Gletser di Kutub Selatan mencair dalam waktu 1000 sampai 2000 tahun, tapi sekarang hanya butuh waktu seabad saja. Efek rumah kaca terjadi ketika panas matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi tidak dapat menembus keluar dari atmosfer, ini terjadi karena panas yang ingin keluar itu terhalang oleh lapisan yang dibentuk oleh gas CO2 ini, sehingga permukaan bumi menjadi sangat panas yang pada gilirannya mempercepat cairnya es di kutub. Hal ini diperparah lagi dengan menipisnya lapisan ozon.

Akibatnya, bumi mengalami perubahan siklus cuaca yang ekstrim, musim panas akan terasa lebih panas, musim dinginpun akan terasa lebih dingin, dan perpindahan musim menjadi tidak dapat diperkirakan lagi. Seperti saat ini, di jogja cuaca sedang dalam keadaan dingin sekali, siang terasa dingin, matahari tak menampakkan garangnya, apalagi ketika malam, dinginnya minta istri, eh salah.. minta ampun. Aku saja yang dulu biasa nggak pake selimut, empat hari terakhir ini tetap tidak pake selimut. (Lho, hubungannya apa?) Ini masalah kejantanan man.. Masa’ laki-laki pake selimut? (Jantan sih jantan.. tapi mati kedinginan karena gak pake selimut, konyol namanya) .

Kembali ke pemanasan global dan cepat mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan, kedua masalah ini akan mengakibatkan permukaan air laut naik. Banjir tentunya akan terjadi dimana-mana, gelombang pasang yang akhir-akhir ini terjadi di pesisir pantai Indonesia bagian selatan diduga merupakan efek domino dari pemanasan global dan pencairan es di kutub selatan. Diperkirakan, 50 tahun kedepan, permukaan air laut akan naik 10 meter dari yang sekarang. Bayangkan, kota-kota besar dipinggir pantai seperti Jakarta, London, Bangladesh, Manhattan akan tenggelam, kan nggak mungkin dibangun tembok raksasa setinggi sepuluh meter di sepanjang Jakarta, atau New York untuk membendung air laut. Apalagi negara-negara kecil yang hanya ‘mengapung’ ditengah laut seperti Singapura, bakal hilang. Nah lo..

Pada saat itu, akan terjadi migrasi besar-besaran, sehingga memunculkan ratusan juta pengungsi baru, jelas, ini akan menjadi problem sosial yang sangat rumit, ‘panas’, sensitif, dan melebar dampaknya ke sektor lainnya. Na’udzubiLlahi min dzalika..

Tapi satu hal yang disepakati dan tidak lagi diperdebatkan oleh para pakar di film itu bahwa pemanasan global ini terjadi murni karena kesalahan manusia, “tidak ada debat lagi dalam masalah ini“, begitu kata Al Gore, mantan calon presiden AS yang dulu menjadi rival GW Bush.


Bahkan Hawking, seorang pakar astronomi yang terkenal dengan teori Black Hole-nya, lebih tegas mengatakan “Bumi lebih terancam oleh manusia, daripada bencana alam“. Salah seorang pakar lainnya dengan sedih berharap, “..Jika kita tidak berhati-hati dalam masalah ini, maka anakcucu kita akan beranggapan, kita telah merusak alam semesta dan telah menjadikan bumi ini menjadi tempat yang tidak nyaman lagi untuk ditempati..“.

Akar Masalahnya, Kapitalisme

Opsi pertama tentu saja berada diluar wilayah kekuatan manusia. Hal ini sepenuhnya qadha’ (ketetapan) dari Allah ‘azza wa jalla. Tidak mungkin manusia mampu membelokkan, menahan, ataupun mempercepat orbit bumi, tidak mungkin juga ada ‘Superman‘ yang terbang ke luar angkasa lalu dengan kekuatannya dia mampu membelokkan orbit asteroid yang akan menabrak bumi. Kembali, ini sepenuhnya ketetapan dari Sang Pencipta jagat raya ini. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya): “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala” (TQS. al-Mulk [67]: 5).

Sedangkan opsi kedua dan ketiga merupakan akibat dari peperangan yang didasari dari ideologi Kapitalisme yang hanya berdasar pada asas manfaat. Jika AS merasa dengan menyerang Rusia, dia akan mendapatkan manfaat, antara lain, akan menjadikannya kembali menjadi penguasa tunggal, maka AS akan melakukannya, tidak peduli apakah senjatanya itu mengenai orangtua, anak-anak atau wanita. Begitu juga ketika AS menyerang Irak atau Afghanistan. Manfaat untuk negara dan masyarakatnya menjadi nomor satu daripada kehidupan manusia seluruhnya, beda dalam Islam, Islam mensyariatkan tatacara tertentu dalam berperang (jihad), antara lain tidak boleh membunuh anak-anak, orangtua, wanita, tidak boleh merusak tempat-tempat ibadah, tempat tinggal pribadi, tempat-tempat umum, dan sebagainya. Kesimpulannya, jika Islam yang memipin dunia, bumi benar-benar terahmati, insya Allah..

Sistem ekonomi kapitalisme yang meyakini doktrin “Kebutuhan manusia itu tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia itu terbatas” telah benar-benar mempraktekkan bagaimana manusia menjadi lebih buas daripada Dinosaurus, atau lebih kejam daripada harimau, atau lebih serakah daripada singa. Manusia dengan doktrin ini benar-benar telah mengeksplorasi nalurinya melebihi hewan apapun dibumi, dan berbuat lebih bejat daripada iblis sekalipun. Inilah doktrin yang menyesatkan pikiran manusia. Doktrin inipula yang menjadikan manusia menjadi penguasa tunggal yang berhak berbuat apapun dibumi ini untuk memenuhi nafsunya yang tak terbatas. Yang pada akhirnya membuat alam ini sengsara, terengah-engah, sakit dan marah. Tiada lain tiada bukan, penyebabnya adalah ideologi Kapitalisme yang berwatak lebih hewani daripada hewan, dan lebih setan daripada iblis.

Dari doktrin ini para kapitalis yang diperbudak oleh uang, uang dan uang membangun besar-besaran pabrik-pabrik yang cerobongnya menyembulkan asap membumbung tinggi hanya untuk memenuhi kebutuhan sebagian kecil manusia yang menjadikan nafsu sebagai tuannya. Dari doktrin inipula para kapitalis menghisap habis-habisan minyak dan gas dari perut bumi, mencongkel dalam-dalam gunung emas, merobek-robek atmosfer bumi, dan menelanjangi bulat-bulat hutan dari pohonnya hanya untuk satu alasan sesat, memenuhi nafsu manusia. Kapitalisme, inilah ide setan. Memang, tidak ada perdebatan lagi bahwa dengan kapitalisme bumi dan manusia seisinya menjadi sengsara.

Islam Sebagai Satu-satunya Solusi

Islam adalah sebuah ideologi. Islam adalah sebuah way of life (pandangan hidup). Islam adalah sistem hidup yang setiap jengkal aturan yang ditelurkannya merupakan wahyu. Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur bagaimana manusia menangis dihadapan Rabbnya, tetapi juga mengatur bagaimana manusia memerintah sebuah negara. RasuluLlah -shallallahu ‘alaihi wa sallama- telah memberikan suri taudalan yang sempurna bagaimana Islam dengan sebuah negaranya mampu mendamaikan suku Aus dan Khazraj yang sejak zaman ndak enak selalu bermusuhan dan berperang.

Islam telah memberikan solusi bagaimana semestinya negara mengatur keuangannya, hubungan luar negerinya, tata sosial masyarakatnya, ekonominya, bahkan sistem pemerintahannya. Karena hanya Islam yang solusinya hanya bersumber dari Sang Pencipta, yang paling tahu baik dan buruk bagi manusia, yang paling tahu bagaimana semestinya negara mengatur alamnya. Sejatinya setiap muslim sadar dan faham bahwa hanya dengan berbekal keyakinan ini saja, Islam memang yang layak dijadikan satu-satunya solusi atas segala masalah yang mendera umat manusia. Ini baru pada tataran keyakinan, sekali lagi, keyakinan, dan Islam menuntut itu kepada setiap pemeluknya.

Sedangkan pada tataran empirik (kenyataan yang dapat diindera), Islam telah terbukti mampu melakukan itu semua. Islam memanusiakan manusia dengan memetakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, dan kebutuhan manusia yang jika tidak dipenuhi maka tidak akan menimbulkan kematian bagi manusia itu. Manusia tidak akan mati hanya karena tidak mampu mempunyai mobil BMW , manusiapun tidak akan mati hanya karena tidak makan KFC, manusiapun tidak akan pernah mati hanya karena tidak pernah menonton film hollywood, manusiapun tidak akan mati hanya karena tidak kenal Tom Cruise, dan manusiapun tidak akan mati hanya karena tidak pernah merasakan tinggal di rumah mewah.

Manusia akan mati jika dia tidak makan, buang hajat, tidur, minum, dan sebagainya. Disinilah pentingnya pengaturan Ekonomi Islam berbicara. Dalam urusan ekonomi sebuah negara, Islam telah mewajibkan negara memenuhi seluruh kebutuhan primer (pokok) setiap rakyatnya, kebutuhan pokok ini adalah kebutuhan yang memang dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya, jika kebutuhan pokok tidak terpenuhi, maka rakyat akan mati. Disamping itu, negara juga mengupayakan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tambahan dan pelengkap lainnya, yang diperlukan untuk mempermudah hidup manusia semaksimal mungkin. Inilah solusi Islam dalam masalah ini.

Selain itu, sumber daya alam yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak dan tidak terbatas seperti Minyak, Gas Bumi, Batu bara, Mata air, dll dimiliki oleh seluruh rakyat, dan pengelolaannya diserahkan kepada negara, bukan dikuasai oleh negara, dengan kata lain, negara tidak diperbolehkan mengambil keuntungan ketika menjualnya kepada rakyat karena memang barang-barang ini miliki mereka, negara hanya mengolah dan mendistribusikannya kepada rakyat. Oleh karena itu, jika seluruh rakyat secara merata telah terpenuhi kebutuhannya, maka dibolehkan negara menjualnya kepada negara luar, dan keuntungannya disimpan di baitul mal untuk selanjutnya diberikan kembali kepada rakyat.

Sebagai penutup, kemarin saya diberitahu bahwa ustadz saya telah mampu merancang kendaraan bermotor bertenaga hidrogen, alias nantinya bahan bakarnya adalah air. Sampelnya beliau buat untuk motor, hanya tinggal mewujudkannya saja. Tapi tentu hal ini akan berbenturan dengan pemerintah yang Kapitalis yang melihat hal ini dari segi untung rugi, jelas butuh biaya yang besar untuk membuat alat seperti ini, dan mungkin saja tidak mendapatkan untung. Inilah salah satu contoh seseorang yang tidak hanya tinggi dalam tsaqofah Islam, tapi juga mumpuni dalam Iptek. Beliau memang luar biasa.

Beliau telah mampu menampilkan diri sebagai seorang yang teguh dengan ideologi Islamnya, mendakwahkannya dan berusaha mewujudkannya. Orang seperti beliau inilah yang tidak mau mendengar keluhan dari anakcucunya, “kakek-kakek kita telah merusak alam semesta ini dan telah menjadikan bumi ini menjadi tempat yang tidak nyaman lagi untuk ditempati..“. Ya, dengan Islam yang diterapkan dalam lingkup negara, niscaya bumi ini akan terahmati, karena Islam itu memang rahmatan lil ‘aalamiin..

“Sebagian besar bencana dan musibah yang kita hadapai merupakan buah dari ilmu dan teknologi.”

Jika dilakukan tanpa landasan iman dan takwa...