Sidarta lelaki tak bertanggung-jawab

Sidarta lelaki tak bertanggung-jawab

Buddha adalah salah satu agama yg tertua setelah Hindu. Disana banyak di ajarkan tentang budi, ulas-asih, kesabaran, dan lain2nya yg baik2 utk kebaikan manusia.
Ternyata dibalik semua itu sang foundernya yaitu Sidarta Gautama yg disebut juga sang Buddha adalah seorang lelaki yang tidak bertanggung-jawab terhadap keluarganya, dia seorang lelaki yang egois. Untuk mencari kedamaian dan pencerahan dia(Sidarta) pergi meninggalkan anak dan istrinya selama kurang-lebih sepuluh tahun(kalau tidak salah), untungnya dia pangeran hidup anak bininya terjamin oleh negaranya, tapi bagaimana kalau dia(Sidarta) datangnya dari rakyat jelata? Pasti anak-bininya makan batu dan angin (teganya kau{Sidarta} nian).

Saya heran bagaimana para pengikutnya(Sidarta) bisa tidak menyadari selama ribuan tahun bahwa foundernya ternyata seorang yang melarikan diri dari tanggung-jawab keluarga?
Apakah zaman itu juga sudah dikenal konspirasi lembaga sensor (seperti era Soeharto yg sering menipu rakyatnya sendiri) dikarenakan dia seorang anak raja atau pangeran ?

Kejahatan Sidharta itu bukan cuma ninggalin anak bininya, tetapi juga
mengajarkan rakyatnya untuk mengosongkan pikiran dalam menghindari
penderitaan, buang rasa iri, buang rasa ingin kaya, buang dorongan
apapun juga karena dorongan2 kesemuanya itu bisa membuat hidup rajanya
jadi enggak tenang.

Dizaman sekarang, perbuatan Sidharta itu bisa disamakan merusak
pikiran rakyatnya melalui brainwashing sehingga males kerja, males
perang, tapi rajin bertapa, hidupnya cuma jadi pengemis minta2. Jadi
pengemis itu terhormat karena melakukan Dharma, dan yang memberi derma
malah dapat hadiah Dharma. Kalo di Islam bisa disamakan dengan pahala.

Ajaran sidharta ini sama saja dengan opium, rakyatnya dibius sehingga
males, semua bangga jadi pengemis, karena pengemis inilah yang
membantu para penderma untuk mendapatkan dharma.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

Buddha adalah salah satu agama yg tertua setelah Hindu. Disana banyak di
ajarkan tentang budi, ulas-asih, kesabaran, dan lain2nya yg baik2 utk
kebaikan manusia.
Ternyata dibalik semua itu sang foundernya yaitu Sidarta Gautama yg
disebut juga sang Buddha adalah seorang lelaki yang tidak
bertanggung-jawab terhadap keluarganya, dia seorang lelaki yang egois.
Untuk mencari kedamaian dan pencerahan dia(Sidarta) pergi meninggalkan
anak dan istrinya selama kurang-lebih sepuluh tahun(kalau tidak salah),
untungnya dia pangeran hidup anak bininya terjamin oleh negaranya, tapi
bagaimana kalau dia(Sidarta) datangnya dari rakyat jelata? Pasti
anak-bininya makan batu dan angin (teganya kau{Sidarta} nian).
Masih lebih bagus daripada merendahkan
derajat wanita dengan cara mempunyai banyak istri seperti Muhammad? Seperti hidung
belang saja! Bikin malu saja. Emangnya 1 vagina gak cukup apa? Lihat sekarang! Hasilnya
umatnya boleh sesuka hatinya punya istri termasuk a a gym itu! Gak tau malu!!!!
Sedangkan binatang aja bisa setia sama pasangannya seperti merpati itu. Islam jelas
tidak sanggup!

Saya heran bagaimana para pengikutnya(Sidarta) bisa tidak menyadari
selama ribuan tahun bahwa foundernya ternyata seorang yang melarikan
diri dari tanggung-jawab keluarga?
Apakah zaman itu juga sudah dikenal konspirasi lembaga sensor (seperti
era Soeharto yg sering menipu rakyatnya sendiri) dikarenakan dia seorang
anak raja atau pangeran ?


Kamu tau gak? Ketika dia
pulang kembali ke kampong halamannya setelah mendapatkan pencerahannya? Sebagian
besar orang di desanya merasakan betapa mereka sangat beruntung bisa mendengarkan
ajaran yang begitu dasyat. Yaitu “ pengendalian diri”. Bukan sedikit
sedikit PERANG!!! Kayak gak pernah sekolah saja…

sidharta tinggalkan bini dan bayinya,bukan utk egonya..tapi bertapa buat menolong banyak manusia..bukan buat egonya..
usahanya tdk sia2..TUJUAN YG LEBIH BESAR DAPAT MENGALAHKAN YG LEBIH KECIL..

cerita omdo , kalau bukan ego memangnya binatang manusia punya ego ,untung shidarta keluarga bangsawan kalau bangsakewan mau makn apa anak bininya. bahkan nasehat ortu saja ditentang ole shidarta apa ini bukan ego?

bertapa? shidarta akhirnya juga sadar bertapa itu sia sia dan meninggalkan pertapaannya,bertapa ektrim seperti cerita shidtarta itu merusak tubuh menyakiti diri sendiri tidak bisa merawat diri sendiri apalagi orang lain ini kan juga egois namanya