MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Poligami dalam Alkitab? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Poligami dalam Alkitab? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Poligami dalam Alkitab? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Poligami dalam Alkitab? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Poligami dalam Alkitab? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Poligami dalam Alkitab? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Poligami dalam Alkitab? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Poligami dalam Alkitab? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Poligami dalam Alkitab? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Poligami dalam Alkitab? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 80 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 80 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Poligami dalam Alkitab?

5 posters

Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Poligami dalam Alkitab?

Post by Tom Jerry Tue 11 Jan 2011, 2:11 pm

Pertanyaan Poligami adalah pertanyaan yang menarik di mana kebanyakan orang memandang Poligami sebagai tidak bermoral sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari Poligami dalam Alkitab adalah Lamekh dalam Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama melakukan Poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud belum cukup, Dia akan menambah lagi kepada Daud. Raja Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh Poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab: 1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? 2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? 3) Mengapa berubah?

1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik mengatakan mengapa Allah mengizinkan Poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan, Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, karena dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk penyediaan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah sering kali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki akan meninggalkan banyak perempuan dalam situasi yang tidak diinginkan. Jadi, tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tentu tidaklah ideal, hidup dalam rumah tangga Poligami, adalah jauh lebih baik daripada pilihan lainnya: pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, Poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia dengan lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” (Kejadian 9:7). Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika masing-masing laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun.

2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? Bahkan saat Poligami diizinkan, Alkitab mengajukan Monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab mengatakan bahwa maksud Allah yang semula adalah untuk satu orang laki-laki menikah dengan satu orang perempuan saja: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (bukan isteri-isteri), sehingga keduanya menjadi satu daging (bukan daging-daging)” (Kejadian 2:24). Walaupun Kejadian 2:24 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, daripada berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 17:14-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri (atau kuda atau emas). Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus Monogami, bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo (1 Raja-raja 11:3-4).
Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 3:2, 12 dan Titus 1:6 memberikan “suami dari satu istri” dalam satu daftar kualifikasi untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud kualifikasi ini secara spesifik. Susunan kata itu bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada Poligami atau tidak, tidak masuk akal seorang penganut Poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun kualifikasi-kualifikasi ini adalah secara spesifik untuk posisi kepemimpinan rohani, kualifikasi-kualifikasi ini seharusnya sama diterapkan untuk semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” (1 Timotius 3:2-4)? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16), dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini kudus untuk semua.
Efesus 5:22-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika menunjuk kepada seorang suami (bentuk tunggal), selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Sementara satu bagian yang hampir paralel, Kolose 3:18-19, menunjuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, jelaslah bahwa Paulus menujukan kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menentukan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 5:22-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika Poligami bisa diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (jemaat) dan hubungan suami-isteri menjadi berantakan.

3) Mengapa berubah? Bukannya Allah tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan namun ini merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bahkan kembali kepada Adam dan Hawapun, Poligami bukanlah rencana Allah mula-mula. Tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk mengatasi masalah, tetapi itu bukan yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat moderen, Poligami sama sekali tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” Poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa moderen menyatakan Poligami tidak sah. Menurut Roma 13:1-7, kita harus menaati hukum-hukum yang pemerintah tetapkan. Satu-satunya contoh dalam mana tidak menaati hukum diizinkan oleh Alkitab adalah jika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah (Kisah 5:29). Karena Allah hanya mengizinkan Poligami, dan tidak memerintahkannya, hukum yang melarang Poligami harus ditegakkan. Apakah ada contoh-contoh di mana izin untuk Poligami masih dapat diterapkan sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, perlunya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan, dan tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk Poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa Poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.

"Polygamy is illegal in United States”.
Poligami dalam Alkitab? Polygamystatusworldwide

======================================================================

Kesimpulan:
Poligami banyak terjadi waktu zaman ribuan, ratusan, puluhan tahun Sebelum Masehi sampai zaman pertengahan Masehi karena pada masa itu wanita adalah kaum yang tidak berdaya, hidup mereka sangat bergantung pada kaum pria yang lebih kuat fisiknya. Pada zaman moderen begini (hari gini….???) Poligami sudah tidak cocok lagi bagi peradaban moderen, zamannya emansipasi wanita. Wanita-wanita banyak yang pintar-pintar (sejak kecil rangking satu di kelasnya), jadi manajer, direktur, dokter, astronot, pakar internet marketing, dsb… dsb… dsb… Mereka ngak bakalan mau di-“madu”!!! Sadarlah bung! Zaman udah beda! Jangan ngikutin film “Ayat-ayat Cinta”! Lihat apa akibatnya jika Poligami dipaksakan pada kasus Ustadz AA Gym…!!! Ampun2, punya otak kok ngak dipake?



Last edited by Tom Jerry on Tue 11 Jan 2011, 2:53 pm; edited 1 time in total
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7263
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by hamba tuhan Tue 11 Jan 2011, 2:20 pm

Tom Jerry wrote:Pertanyaan Poligami adalah pertanyaan yang menarik di mana kebanyakan orang memandang Poligami sebagai tidak bermoral sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari Poligami dalam Alkitab adalah Lamekh dalam Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama melakukan Poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud belum cukup, Dia akan menambah lagi kepada Daud. Raja Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh Poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab: 1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? 2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? 3) Mengapa berubah?

1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik mengatakan mengapa Allah mengizinkan Poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan, Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, karena dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk penyediaan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah sering kali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki akan meninggalkan banyak perempuan dalam situasi yang tidak diinginkan. Jadi, tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tentu tidaklah ideal, hidup dalam rumah tangga Poligami, adalah jauh lebih baik daripada pilihan lainnya: pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, Poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia dengan lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” (Kejadian 9:7). Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika masing-masing laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun.

2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? Bahkan saat Poligami diizinkan, Alkitab mengajukan Monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab mengatakan bahwa maksud Allah yang semula adalah untuk satu orang laki-laki menikah dengan satu orang perempuan saja: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (bukan isteri-isteri), sehingga keduanya menjadi satu daging (bukan daging-daging)” (Kejadian 2:24). Walaupun Kejadian 2:24 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, daripada berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 17:14-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri (atau kuda atau emas). Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus Monogami, bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo (1 Raja-raja 11:3-4).
Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 3:2, 12 dan Titus 1:6 memberikan “suami dari satu istri” dalam satu daftar kualifikasi untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud kualifikasi ini secara spesifik. Susunan kata itu bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada Poligami atau tidak, tidak masuk akal seorang penganut Poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun kualifikasi-kualifikasi ini adalah secara spesifik untuk posisi kepemimpinan rohani, kualifikasi-kualifikasi ini seharusnya sama diterapkan untuk semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” (1 Timotius 3:2-4)? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16), dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini kudus untuk semua.
Efesus 5:22-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika menunjuk kepada seorang suami (bentuk tunggal), selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Sementara satu bagian yang hampir paralel, Kolose 3:18-19, menunjuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, jelaslah bahwa Paulus menujukan kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menentukan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 5:22-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika Poligami bisa diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (jemaat) dan hubungan suami-isteri menjadi berantakan.

3) Mengapa berubah? Bukannya Allah tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan namun ini merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bahkan kembali kepada Adam dan Hawapun, Poligami bukanlah rencana Allah mula-mula. Tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk mengatasi masalah, tetapi itu bukan yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat moderen, Poligami sama sekali tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” Poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa moderen menyatakan Poligami tidak sah. Menurut Roma 13:1-7, kita harus menaati hukum-hukum yang pemerintah tetapkan. Satu-satunya contoh dalam mana tidak menaati hukum diizinkan oleh Alkitab adalah jika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah (Kisah 5:29). Karena Allah hanya mengizinkan Poligami, dan tidak memerintahkannya, hukum yang melarang Poligami harus ditegakkan. Apakah ada contoh-contoh di mana izin untuk Poligami masih dapat diterapkan sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, perlunya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan, dan tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk Poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa Poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.

"Polygamy is illegal in United States”.
Poligami dalam Alkitab? Polygamystatusworldwide

======================================================================

Kesimpulan:
Poligami banyak terjadi waktu zaman ribuan, ratusan, puluhan tahun Sebelum Masehi sampai zaman pertengahan Masehi karena pada masa itu wanita adalah kaum yang tidak berdaya, hidup mereka sangat bergantung pada kaum pria yang lebih kuat fisiknya. Pada zaman moderen begini (hari gini….???) Poligami sudah tidak cocok lagi bagi peradaban moderen, zamannya emansipasi wanita. Wanita-wanita banyak yang pintar-pintar (sejak kecil rangking satu di kelasnya), jadi manajer, direktur, dokter, astronot, pakar internet marketing, dsb… dsb… dsb… Mereka ngak bakalan mau di-“madu”!!! Sadarlah bung! Zaman udah beda! Jangan ngikutin film “Ayat-ayat Cinta”! Lihat apa akibatnya jika Poligami dipaksakan pada kasus Ustadz AA Gym…!!! Ampun2, punya otak kok ngak dipake?


ehm.... apa bener neh ajaran yesus tdk boleh poligami????? trus kalo melacur boleh biar masuk kerajaan sorga ya dek tomtom.....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15893
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by Pedo Tue 11 Jan 2011, 2:30 pm

hamba tuhan wrote:
Tom Jerry wrote:Pertanyaan Poligami adalah pertanyaan yang menarik di mana kebanyakan orang memandang Poligami sebagai tidak bermoral sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari Poligami dalam Alkitab adalah Lamekh dalam Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama melakukan Poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud belum cukup, Dia akan menambah lagi kepada Daud. Raja Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh Poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab: 1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? 2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? 3) Mengapa berubah?

1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik mengatakan mengapa Allah mengizinkan Poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan, Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, karena dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk penyediaan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah sering kali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki akan meninggalkan banyak perempuan dalam situasi yang tidak diinginkan. Jadi, tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tentu tidaklah ideal, hidup dalam rumah tangga Poligami, adalah jauh lebih baik daripada pilihan lainnya: pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, Poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia dengan lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” (Kejadian 9:7). Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika masing-masing laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun.

2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? Bahkan saat Poligami diizinkan, Alkitab mengajukan Monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab mengatakan bahwa maksud Allah yang semula adalah untuk satu orang laki-laki menikah dengan satu orang perempuan saja: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (bukan isteri-isteri), sehingga keduanya menjadi satu daging (bukan daging-daging)” (Kejadian 2:24). Walaupun Kejadian 2:24 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, daripada berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 17:14-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri (atau kuda atau emas). Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus Monogami, bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo (1 Raja-raja 11:3-4).
Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 3:2, 12 dan Titus 1:6 memberikan “suami dari satu istri” dalam satu daftar kualifikasi untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud kualifikasi ini secara spesifik. Susunan kata itu bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada Poligami atau tidak, tidak masuk akal seorang penganut Poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun kualifikasi-kualifikasi ini adalah secara spesifik untuk posisi kepemimpinan rohani, kualifikasi-kualifikasi ini seharusnya sama diterapkan untuk semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” (1 Timotius 3:2-4)? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16), dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini kudus untuk semua.
Efesus 5:22-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika menunjuk kepada seorang suami (bentuk tunggal), selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Sementara satu bagian yang hampir paralel, Kolose 3:18-19, menunjuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, jelaslah bahwa Paulus menujukan kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menentukan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 5:22-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika Poligami bisa diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (jemaat) dan hubungan suami-isteri menjadi berantakan.

3) Mengapa berubah? Bukannya Allah tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan namun ini merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bahkan kembali kepada Adam dan Hawapun, Poligami bukanlah rencana Allah mula-mula. Tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk mengatasi masalah, tetapi itu bukan yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat moderen, Poligami sama sekali tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” Poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa moderen menyatakan Poligami tidak sah. Menurut Roma 13:1-7, kita harus menaati hukum-hukum yang pemerintah tetapkan. Satu-satunya contoh dalam mana tidak menaati hukum diizinkan oleh Alkitab adalah jika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah (Kisah 5:29). Karena Allah hanya mengizinkan Poligami, dan tidak memerintahkannya, hukum yang melarang Poligami harus ditegakkan. Apakah ada contoh-contoh di mana izin untuk Poligami masih dapat diterapkan sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, perlunya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan, dan tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk Poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa Poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.

"Polygamy is illegal in United States”.
Poligami dalam Alkitab? Polygamystatusworldwide

======================================================================

Kesimpulan:
Poligami banyak terjadi waktu zaman ribuan, ratusan, puluhan tahun Sebelum Masehi sampai zaman pertengahan Masehi karena pada masa itu wanita adalah kaum yang tidak berdaya, hidup mereka sangat bergantung pada kaum pria yang lebih kuat fisiknya. Pada zaman moderen begini (hari gini….???) Poligami sudah tidak cocok lagi bagi peradaban moderen, zamannya emansipasi wanita. Wanita-wanita banyak yang pintar-pintar (sejak kecil rangking satu di kelasnya), jadi manajer, direktur, dokter, astronot, pakar internet marketing, dsb… dsb… dsb… Mereka ngak bakalan mau di-“madu”!!! Sadarlah bung! Zaman udah beda! Jangan ngikutin film “Ayat-ayat Cinta”! Lihat apa akibatnya jika Poligami dipaksakan pada kasus Ustadz AA Gym…!!! Ampun2, punya otak kok ngak dipake?


ehm.... apa bener neh ajaran yesus tdk boleh poligami????? trus kalo melacur boleh biar masuk kerajaan sorga ya dek tomtom.....

Ya jelas Yesus mengajarkan tidak boleh Polygami dan berzinah apalagi melacur..
Kalo menurut anda perbuatan Muhamad memperkosa budak apakah untuk masuk surga????

Pedo
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 138
Reputation : 0
Points : 5027
Registration date : 2010-12-31

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by hamba tuhan Tue 11 Jan 2011, 2:32 pm

Pedo wrote:
hamba tuhan wrote:
Tom Jerry wrote:Pertanyaan Poligami adalah pertanyaan yang menarik di mana kebanyakan orang memandang Poligami sebagai tidak bermoral sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari Poligami dalam Alkitab adalah Lamekh dalam Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama melakukan Poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud belum cukup, Dia akan menambah lagi kepada Daud. Raja Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh Poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab: 1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? 2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? 3) Mengapa berubah?

1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik mengatakan mengapa Allah mengizinkan Poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan, Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, karena dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk penyediaan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah sering kali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki akan meninggalkan banyak perempuan dalam situasi yang tidak diinginkan. Jadi, tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tentu tidaklah ideal, hidup dalam rumah tangga Poligami, adalah jauh lebih baik daripada pilihan lainnya: pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, Poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia dengan lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” (Kejadian 9:7). Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika masing-masing laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun.

2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? Bahkan saat Poligami diizinkan, Alkitab mengajukan Monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab mengatakan bahwa maksud Allah yang semula adalah untuk satu orang laki-laki menikah dengan satu orang perempuan saja: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (bukan isteri-isteri), sehingga keduanya menjadi satu daging (bukan daging-daging)” (Kejadian 2:24). Walaupun Kejadian 2:24 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, daripada berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 17:14-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri (atau kuda atau emas). Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus Monogami, bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo (1 Raja-raja 11:3-4).
Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 3:2, 12 dan Titus 1:6 memberikan “suami dari satu istri” dalam satu daftar kualifikasi untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud kualifikasi ini secara spesifik. Susunan kata itu bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada Poligami atau tidak, tidak masuk akal seorang penganut Poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun kualifikasi-kualifikasi ini adalah secara spesifik untuk posisi kepemimpinan rohani, kualifikasi-kualifikasi ini seharusnya sama diterapkan untuk semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” (1 Timotius 3:2-4)? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16), dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini kudus untuk semua.
Efesus 5:22-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika menunjuk kepada seorang suami (bentuk tunggal), selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Sementara satu bagian yang hampir paralel, Kolose 3:18-19, menunjuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, jelaslah bahwa Paulus menujukan kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menentukan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 5:22-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika Poligami bisa diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (jemaat) dan hubungan suami-isteri menjadi berantakan.

3) Mengapa berubah? Bukannya Allah tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan namun ini merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bahkan kembali kepada Adam dan Hawapun, Poligami bukanlah rencana Allah mula-mula. Tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk mengatasi masalah, tetapi itu bukan yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat moderen, Poligami sama sekali tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” Poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa moderen menyatakan Poligami tidak sah. Menurut Roma 13:1-7, kita harus menaati hukum-hukum yang pemerintah tetapkan. Satu-satunya contoh dalam mana tidak menaati hukum diizinkan oleh Alkitab adalah jika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah (Kisah 5:29). Karena Allah hanya mengizinkan Poligami, dan tidak memerintahkannya, hukum yang melarang Poligami harus ditegakkan. Apakah ada contoh-contoh di mana izin untuk Poligami masih dapat diterapkan sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, perlunya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan, dan tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk Poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa Poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.

"Polygamy is illegal in United States”.
Poligami dalam Alkitab? Polygamystatusworldwide

======================================================================

Kesimpulan:
Poligami banyak terjadi waktu zaman ribuan, ratusan, puluhan tahun Sebelum Masehi sampai zaman pertengahan Masehi karena pada masa itu wanita adalah kaum yang tidak berdaya, hidup mereka sangat bergantung pada kaum pria yang lebih kuat fisiknya. Pada zaman moderen begini (hari gini….???) Poligami sudah tidak cocok lagi bagi peradaban moderen, zamannya emansipasi wanita. Wanita-wanita banyak yang pintar-pintar (sejak kecil rangking satu di kelasnya), jadi manajer, direktur, dokter, astronot, pakar internet marketing, dsb… dsb… dsb… Mereka ngak bakalan mau di-“madu”!!! Sadarlah bung! Zaman udah beda! Jangan ngikutin film “Ayat-ayat Cinta”! Lihat apa akibatnya jika Poligami dipaksakan pada kasus Ustadz AA Gym…!!! Ampun2, punya otak kok ngak dipake?


ehm.... apa bener neh ajaran yesus tdk boleh poligami????? trus kalo melacur boleh biar masuk kerajaan sorga ya dek tomtom.....

Ya jelas Yesus mengajarkan tidak boleh Polygami dan berzinah apalagi melacur..
Kalo menurut anda perbuatan Muhamad memperkosa budak apakah untuk masuk surga????

menurut anda... kalo yesus nyodomi anak2 muridnya dan ML sama maria magdalena masuk surga gak ya???
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15893
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by almer Tue 11 Jan 2011, 7:13 pm

Pedo wrote:

Ya jelas Yesus mengajarkan tidak boleh Polygami dan berzinah apalagi melacur..
Kalo menurut anda perbuatan Muhamad memperkosa budak apakah untuk masuk surga????

tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menyatakan secara spesifik bahwa Yesus melarang polygami..
ayat-ayat yang dikutip diatas masih sangat interpretatif.. apakah jika seorang pria punya 4 istri maka tidak dapat dikatakan sang suami dan istri menjadi satu daging??? tentu saja dapat..

makna berpasangan juga sangat luas pengertian..
misalnya: pria dan wanita, kasar dan halus, siang dan malam, gelap dan terang, dll dll..

masih berkaitan dengan polygami,

dikatakan bahwa Maria (ibunda Yesus) hamil saat usianya 12 tahun, dan menurut Alkitab, Yusuf si tukang kayu mengambilnya sebagai istri dan menjaganya (dg tidak menyentuh / menidurinya) hingga Jesus lahir.. saat itu Yusuf si tukang kayu sudah berumur 90 tahun..

yang jadi pertanyaan adalah..

apakah Maria (ibunda Yesus) saat itu dipolygami atau tidak oleh Yusuf si tukang kayu??
jika menilik dari umurnya yg sudah 90 tahun tentu Yusuf si tukang kayu sudah pernah (masih) punya istri..

almer
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 176
Reputation : 0
Points : 5071
Registration date : 2011-01-08

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by paulus Tue 11 Jan 2011, 8:23 pm

almer wrote:
Pedo wrote:

Ya jelas Yesus mengajarkan tidak boleh Polygami dan berzinah apalagi melacur..
Kalo menurut anda perbuatan Muhamad memperkosa budak apakah untuk masuk surga????

tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menyatakan secara spesifik bahwa Yesus melarang polygami..
ayat-ayat yang dikutip diatas masih sangat interpretatif.. apakah jika seorang pria punya 4 istri maka tidak dapat dikatakan sang suami dan istri menjadi satu daging??? tentu saja dapat..

makna berpasangan juga sangat luas pengertian..
misalnya: pria dan wanita, kasar dan halus, siang dan malam, gelap dan terang, dll dll..

masih berkaitan dengan polygami,

dikatakan bahwa Maria (ibunda Yesus) hamil saat usianya 12 tahun, dan menurut Alkitab, Yusuf si tukang kayu mengambilnya sebagai istri dan menjaganya (dg tidak menyentuh / menidurinya) hingga Jesus lahir.. saat itu Yusuf si tukang kayu sudah berumur 90 tahun..

yang jadi pertanyaan adalah..

apakah Maria (ibunda Yesus) saat itu dipolygami atau tidak oleh Yusuf si tukang kayu??
jika menilik dari umurnya yg sudah 90 tahun tentu Yusuf si tukang kayu sudah pernah (masih) punya istri..

naahhh kalo pake nalar begini kakak pedo ga nyampe mas almer...
turunin level kalimatnya biar mudah di mengerti/simak ama kakak pedo...
karena yang kakak pedo tau cuman dengar, terima, jangan membantah, kalo bertanya DOSA....Smile
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8174
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by Tom Jerry Thu 03 Mar 2011, 4:35 pm

almer wrote:tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menyatakan secara spesifik bahwa Yesus melarang polygami..
ayat-ayat yang dikutip diatas masih sangat interpretatif.. apakah jika seorang pria punya 4 istri maka tidak dapat dikatakan sang suami dan istri menjadi satu daging??? tentu saja dapat..
Perkembangan zaman adalah pekerjaan Tuhan. Gadis2 dan wanita2 zaman dulu adalah budak2 dan pelayan2. Tinggal ditunjuk sama lelaki, "Kamu ikut saya. Kamu juga. Kamu jadi isteri saya. Kamu juga....!!!"

Kalo zaman sekarang ini, gadis2 dan wanita2 itu sekolah atau kuliah dan kerja kantor, lelaki harus PDKT dulu dan akhirnya jadian, "Say, kita udah pacaran berapa tahun? Tahun depan kita nikah yuk?" Dan kehidupan selanjutnya setelah mereka kawin...


Hampir2 sang lelaki tidak mungkin bisa berkata atau tidak akan tega berkata, "Say, saya naksir sama teman kamu, saya mau kawin lagi sama dia juga ya?" Tentu saja sang isteri hampi2 tidak akan bisa menerima keinginan suaminya, "Kok tega sih mas? Berapa tahun kita pacaran? 6 tahun...!!! Dan sekarang mas mau kawin lagi...??? Hik, hik, hik..."



Kita harus mengikuti perkembangan zaman sebagai suatu aturan dari Tuhan Sang Pencipta alam semesta dan zaman2-nya. Jadi, intinya Poligami hampir2 tidak mungkin dilakukan pada zaman sekarang ini. Kalaupun ada wanita yang mau dipoligami, maka dia itu wanita ... T O L O L.



almer wrote:dikatakan bahwa Maria (ibunda Yesus) hamil saat usianya 12 tahun, dan menurut Alkitab, Yusuf si tukang kayu mengambilnya sebagai istri dan menjaganya (dg tidak menyentuh / menidurinya) hingga Jesus lahir.. saat itu Yusuf si tukang kayu sudah berumur 90 tahun..

yang jadi pertanyaan adalah..

apakah Maria (ibunda Yesus) saat itu dipolygami atau tidak oleh Yusuf si tukang kayu??
jika menilik dari umurnya yg sudah 90 tahun tentu Yusuf si tukang kayu sudah pernah (masih) punya istri..
Yusuf umur 90 tahun itu kepercayaan / tradisi Katolik, ada yang berpendapat Yusuf berumur 40-50 tahun ketika menikahi Maria. Alkitab / Injil tidak mengatakan bahwa Yusuf sudah pernah kawin sebelumnya.
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7263
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by Tom Jerry Mon 28 Mar 2011, 4:05 pm

Jadi setuju ya Muslimer...??? Poligami tidak sesuai dengan perkembangan zaman (yg adalah berkah dari Allah).....!!!
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7263
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by hamba tuhan Mon 28 Mar 2011, 4:15 pm

Tom Jerry wrote:Jadi setuju ya Muslimer...??? Poligami tidak sesuai dengan perkembangan zaman (yg adalah berkah dari Allah).....!!!

setuju drmn dek tomtom..... jd kalo kristen beragama sesuai dgn perkembangan zaman ya???? kenapa gak sekalian kristen ikut baba kribo tuh.....

Poligami dalam Alkitab? 280186
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15893
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by hamba tuhan Mon 28 Mar 2011, 4:17 pm

Tom Jerry wrote:Pertanyaan Poligami adalah pertanyaan yang menarik di mana kebanyakan orang memandang Poligami sebagai tidak bermoral sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari Poligami dalam Alkitab adalah Lamekh dalam Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama melakukan Poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud belum cukup, Dia akan menambah lagi kepada Daud. Raja Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh Poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab: 1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? 2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? 3) Mengapa berubah?

1) Mengapa Allah mengizinkan Poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik mengatakan mengapa Allah mengizinkan Poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan, Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, karena dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk penyediaan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah sering kali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki akan meninggalkan banyak perempuan dalam situasi yang tidak diinginkan. Jadi, tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tentu tidaklah ideal, hidup dalam rumah tangga Poligami, adalah jauh lebih baik daripada pilihan lainnya: pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, Poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia dengan lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” (Kejadian 9:7). Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika masing-masing laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun.

2) Bagaimana Allah memandang Poligami sekarang ini? Bahkan saat Poligami diizinkan, Alkitab mengajukan Monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab mengatakan bahwa maksud Allah yang semula adalah untuk satu orang laki-laki menikah dengan satu orang perempuan saja: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (bukan isteri-isteri), sehingga keduanya menjadi satu daging (bukan daging-daging)” (Kejadian 2:24). Walaupun Kejadian 2:24 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, daripada berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 17:14-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri (atau kuda atau emas). Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus Monogami, bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo (1 Raja-raja 11:3-4).
Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 3:2, 12 dan Titus 1:6 memberikan “suami dari satu istri” dalam satu daftar kualifikasi untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud kualifikasi ini secara spesifik. Susunan kata itu bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada Poligami atau tidak, tidak masuk akal seorang penganut Poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun kualifikasi-kualifikasi ini adalah secara spesifik untuk posisi kepemimpinan rohani, kualifikasi-kualifikasi ini seharusnya sama diterapkan untuk semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” (1 Timotius 3:2-4)? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Petrus 1:16), dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini kudus untuk semua.
Efesus 5:22-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika menunjuk kepada seorang suami (bentuk tunggal), selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Sementara satu bagian yang hampir paralel, Kolose 3:18-19, menunjuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, jelaslah bahwa Paulus menujukan kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menentukan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 5:22-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika Poligami bisa diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (jemaat) dan hubungan suami-isteri menjadi berantakan.

3) Mengapa berubah? Bukannya Allah tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan namun ini merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bahkan kembali kepada Adam dan Hawapun, Poligami bukanlah rencana Allah mula-mula. Tampaknya Allah mengizinkan Poligami untuk mengatasi masalah, tetapi itu bukan yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat moderen, Poligami sama sekali tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” Poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa moderen menyatakan Poligami tidak sah. Menurut Roma 13:1-7, kita harus menaati hukum-hukum yang pemerintah tetapkan. Satu-satunya contoh dalam mana tidak menaati hukum diizinkan oleh Alkitab adalah jika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah (Kisah 5:29). Karena Allah hanya mengizinkan Poligami, dan tidak memerintahkannya, hukum yang melarang Poligami harus ditegakkan. Apakah ada contoh-contoh di mana izin untuk Poligami masih dapat diterapkan sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, perlunya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan, dan tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk Poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa Poligami tidak menghormati Allah dan bukanlah rancangan-Nya untuk pernikahan.

"Polygamy is illegal in United States”.
Poligami dalam Alkitab? Polygamystatusworldwide

======================================================================

Kesimpulan:
Poligami banyak terjadi waktu zaman ribuan, ratusan, puluhan tahun Sebelum Masehi sampai zaman pertengahan Masehi karena pada masa itu wanita adalah kaum yang tidak berdaya, hidup mereka sangat bergantung pada kaum pria yang lebih kuat fisiknya. Pada zaman moderen begini (hari gini….???) Poligami sudah tidak cocok lagi bagi peradaban moderen, zamannya emansipasi wanita. Wanita-wanita banyak yang pintar-pintar (sejak kecil rangking satu di kelasnya), jadi manajer, direktur, dokter, astronot, pakar internet marketing, dsb… dsb… dsb… Mereka ngak bakalan mau di-“madu”!!! Sadarlah bung! Zaman udah beda! Jangan ngikutin film “Ayat-ayat Cinta”! Lihat apa akibatnya jika Poligami dipaksakan pada kasus Ustadz AA Gym…!!! Ampun2, punya otak kok ngak dipake?


Sebelum mengetengahkan ayat-ayat dalam ALKITAB tentang praktek poligami yang dilakukan para Nabi dalam ALKITAB, maka perlu sangat saya berikan prolog pendapat seorang tokoh penting Pendiri Denominasi Protestan, Martin Luther, tentang Poligami….

Martin Luther sang reformatori atau mbahnya kaum Evangelist, dalam bukunya “Der Beichrat” – (The Confessional Advice) – mengijinkan Pangeran Landgrave Philipp von Hesse melakukan poligami. Ini lebih baik daripada Pangeran itu meneruskan kebiasaan kumpul kebo dan sex bebasnya.

(Sumber Literatur : http://en.wikipedia.org/wiki/Polygamy#Christianity)

Beberapa tahun sebelumnya, Martin Luther dalam suratnya kepada Kanselerir Saxon Gregor Brueck mengatakan poligami itu bahkan tidak bertentangan dengan Alkitab. – “Ego sane fateor, me non posse prohibere, si quis plures velit uxores ducere, nec repugnat sacris literis.“….

(Sumber Literatur : http://en.wikipedia.org/wiki/Polygamy#Christianity)

Artinya “ I could not forbid a person to marry several wives, for it does not contradict Scripture.” yaitoe bermakna “Aku tak bisa melarang pria yang menikahi beberapa istri karena hal ini tidak bertentangan dengan ALKITAB)


Baiklah, anda tentu sangat mengenal Martin Luther yang sangat terhormat dikalangan Gereja Reformis. Ucapannya bahwa hal ini tidak bertentangan dengan ALKITAB tentunya didasarkan pada dalil-dalil. Berikut ini kami sajikan dalil praktek poligami oleh para manusia Kudus itu…

Poligami Abraham
Istri Pertama Sarah di Kejadian 11:29 Abram dan Nahor kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai

Istri Kedua Hagar di Kejadian 16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, –yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan–,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Istri Ketiga Keturah di Kejadian 25:1. Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura.

Poligami Moyang Bani Israel, Nabi Yakob bar Ishak:

Menikahi Lea Istri pertama dalam Kitab Kejadian 29:22-23
“Lalu Laban mengundang semua orang di tempat itu, dan mengadakan perjamuan.Tetapi pada waktu malam diambilnyalah Lea, anaknya, lalu dibawanya kepada Yakub. Maka Yakubpun menghampiri dia”

Menikahi Rahel adik Lea di Kitab Kejadian 29:30 “Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea”

Mengumpuli budak Rahel bernama Bilha di Kejadian 30:4 “Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu.”

Mengumpuli budak Lea bernama Zilpaa di Kejadian 30:9 “Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.”

Poligami pembangun Bait Kudus, Raja Salomo :

1 Raja-raja 11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.

Poligami Raja Daud Raja Bani Israel ayah Salomo:

Pernikahan pertama dengan Mikhal anak Saul pada 1 Samuel 18:27 “…… Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya”

Dan tujuh istri yang lain pada 1 Tawarikh 3:1-9 yakni:

1.Ahinoam, perempuan Yizreel

2.Abigail, perempuan Karmel;

3.Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur

4.Hagit

5.Abital

6.Egla

7.Batsyua(Betsyeba) binti Amiel

Belum terhitung adalah para budak hamba Nabi Daud

Poligami Nabi Musa

Dengan Ziporah di Keluaran 2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.

Dengan perempuan Kush di Bilangan 12:1. And Miriam and Aaron spake against Moses because of the Ethiopian woman whom he had married: for he had married an Ethiopian woman.

dalam ALKITAB LAI di terjemahkan”12:1. Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.”

Jadi,wahai anda kaum Kristen,semoga ALLAh memberimu hidayah ISLAM, anda tak perlu meragukan Kenabian Muhammad SAW. Poligami beliau tidaklah asing sebagaimana poligami para Nabi2 lainnya yang ada dalam ALKITAB. .



https://murtadinkafirun.forumotion.com/t8300-jangankan-martin-luther-bahkan-para-nabi-pun-melakukan-poligami-dalam-alkitab?highlight=poligami
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15893
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Poligami dalam Alkitab? Empty Re: Poligami dalam Alkitab?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum