MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 62 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 62 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

+39
kuku bima
penggembala_domba
iso9001
mencari petunjuk
abu hanan
ndink
Jangan Ngaco
Kafirun = Hewan
alfred revolino
Kiai
Bejat
hamba tuhan1
sorga pelacur&preman
jelasnggak
abu nawas
sabda alam
yang berserah diri
Piss
pahlawandunia
musicman
tanpa nama
Gak_Mau_DiSembah
DOMBA BERTARING SERIGALA
samyer
numenonearth
Tom Jerry
gembala kambing
answering-ff
mister limbad
agus
paulus
Mencarikebenaran
admin
jesus christ
BOTELHEM
hamba tuhan
forever_muslim
AlukarD
mang odoy
43 posters

Page 2 of 11 Previous  1, 2, 3, ... 9, 10, 11  Next

Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sat 08 Jan 2011, 1:08 am

First topic message reminder :

Di tret ini..secara khusus saya akan MENGGUGAT kata SALIB..

Dari sisi Kristen...jelas....saya akan buktikan bahwa penggunaan kata SALIB untuk TIANG JEMURAN yang selalu nangkring di atas bangunan yang disebut GEREJA adalah BULLSHITT...!!

Dari sisi Islam.....erat kaitannya dengan An-Nisa 157...karena dengan KESALAH PEMAHAMAN kata SALIB ini.....muncul faham STUNTMEN....yang jelas jelas....MEREMEHKAN dan MENGHINA kedudukan Nabi Isa sendiri sebagai salah satu Nabi yang masuk dalam jajaran ULUL AZMI..

Mari kita mulai...

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down


TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Wed 19 Jan 2011, 10:14 am

@HT

Diriwayatkan dari Ziyad bin Shubaih, ia berkata, “Aku pernah shalat di samping Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dan aku letakkan kedua tangan-ku di atas pinggang. Setelah shalat, ia berkata, ‘Ini salib(penyilangan) dalam shalat, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya.’ ” [Hadits hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud, An_Nasa’i, dan Ahmad dengan sanad hasan]

Saya gak minta Hadist...yang saya minta adalah REFERENSI DARI LITERATUR ARAB.....yang menyatakan bahwa kata SALIB dalam Al-Quran merujuk ke KATA BENDA dan seperti hadist diatas yang anda boyong SALIB berarti PENYILANGAN.....

SIlahkan ahh..jangan muter muter kaya bunderan HI gini.....

maaf mang odoy.... saya mau minta pendapat anda.... apakah duluan ALLAH mengutus Nabi MUhammad dgn peristiwa penyaliban Nabi Isa as?????? .........

Bentar bentar...kok jadi belepotan gini......
An-Nisa 157...hanyalah REKAMAN kejadian waktu jaman Nabi Isa....yang Wahyukan ke Nabi Muhammad lewat Malaikat Jibril....

Ayat yang mengandung kata SALIB dalam Al-Quran...yang lainnya adalah rekaman kejadian pada jaman Nabi Yusuf dan Nabi Musa....

Ketika kita membahas ayat yang ada kata SALIB nya dan itu adalah rekaman kejadian pada jaman Nabi Yusuf dan Nabi Musa as...maka korelasinya erat sekali dengan lieteratur MESIR KUNO....

Ketika kita membahas ayat yang ada kata SALIB nya dan itu adalah rekaman Kejadian pada jaman Nabi Isa....maka korelasinya erat sekali dengan literatur YUNANI...karena Nabi Isa hidup pada saat Bani Israel berada dalam kekuasaan ROMAWI..yang mana Bahasa Yunani menjadi bahasa Nasional pada waktu...

Dan kalo kita perhatikan pun....kata SALIBANNAKUM dan SHOLABUHU....hanyalah kata kerja biasa yang MENGAKIBATKAN LUKA TERTENTU...sesuai arti kata SALIB itu sendiri yang berakar kata pada SHAD-LAM-BA...dan penjelasannya sudah saya beberkan dibelakang....

Itulah Keagungan Kalamullah....bukan cuman modal TERJEMAHAN dan FANATISME dan berbekal katanya kata Salafus Ulama.....cara berpikir orang itu berbeda dari generasi ke generasi dan dari jaman ke jaman.....apalagi menyangkut masalah ini...
Kedepannya...anda akan mengerti..kenapa saya ngomong gini...


apakah sebelum ALLAH mengutus Nabi Muhammad salib tiang jemuran belum ada dikalangan umat yahudi dan nasrani????? pikir mang

Coba baca lagi sejarah Kekeristenannya pak...
Agama yang secara Kuantitas menduduki PERINGKAT PERTAMA karena disebarkan lewat PENJAJAHAN dan diberi nama KRISTEN/CHRISTIAN..itu lahir pasca Konsili Nicaea pada tahun 325 Masehi....dengan Trinitas sebagai Modalnya...dan TIANG JEMURAN sebagai LAMBANG nya....

Nabi Muhammad lahir sekitar kurang lebih tahun 600 Masehi....

Kitab Kanonik yang mencatat SISA SISA sejarah Yesus (Nabi Isa)....ditulis sekitar kurang lebih tahun 50 Masehi....ya bisa dibilang masih anget lah setelah kaburnya Yesus dari Yerusalem untuk meneruskan Misi Kenabiannya membingbing Suku Bani Israel yang hilang.....

Ketika jaman Kenabian Nabi Muhammad..tentu saja agama Kristen sudah KUAT TERBINA..dan TIANG JEMURAN sudah menjadi LAMBANGNYA..

Nah kalo anda berpendapat..bahwa Nabi Muhammad mengatakan bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/LAMBANG AGAMA KRISTEN.....ini berarti Nabi Muhammad adalah SEORANG YANG BODOH...!!! dan adalah suatu KEMUSTAHILAN sifat demikian melekat di diri Nabi Muhammad....

Sudah saya beberkan di belakang..bahwa ketika di CEK dan RICEK di MANUSKRIP ASLI Kitab Kanonik yang berbahasa YUNANI...Intstrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus pun cuman STAUROS...yang artinya KAYU PANCANG LURUS.......

Kenapa Kristen pake TIANG JEMURAN sebagai lambangnya...??????
Ntar dulu....PENUHI DULU PERMINTAAN SAYA......he he he....


mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Wed 19 Jan 2011, 10:23 am

@HT

itu sama aja mang odoy nanya..... mesjid dalam bahasa arab sebelum diturunkan wahyu oleh ALLAH kpd nabi muhammad ada gak dalam bahasa arab yaitu bahasa ibu dari nabi muhammmad??????

MESJID itu kan logat endonesa.....di Al-Quran nya ditulis MASJIDA....yang artinya TEMPAT BERSUJUD....berasal dari kata kerja SAJADA..yaitu BERSUJUD..
Ini mah masih NYAMBUNG atuh pak.....

Lhaa ini SALIBANAKUM dan SHOLABUHU.....kok DIMAKNAI TIANG JEMURAN....????
Makna dari kata tersebut sudah saya jelaskan dan anda sampai saat ini pun belum MAMPU untuk memenuhi permintaan saya....




mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 19 Jan 2011, 10:30 am

Nah kalo anda berpendapat..bahwa Nabi Muhammad mengatakan bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/LAMBANG AGAMA KRISTEN.....ini berarti Nabi Muhammad adalah SEORANG YANG BODOH...!!! dan adalah suatu KEMUSTAHILAN sifat demikian melekat di diri Nabi Muhammad....

kenapa nabi muhammad adalah seorang yg bodoh kalo mengatakan bahwa SALIB adalah lambang agama kristen mang odoy???? apakah dimekkah dan madinah waktu nabi muhammad sebelum dan sesudah diangkat jadi nabi dan rasul belum ada gereja?????? dan belum ada simbol agama kristen salib tsb????


Last edited by hamba tuhan on Wed 19 Jan 2011, 2:28 pm; edited 1 time in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 19 Jan 2011, 10:34 am

mang odoy wrote:@HT

itu sama aja mang odoy nanya..... mesjid dalam bahasa arab sebelum diturunkan wahyu oleh ALLAH kpd nabi muhammad ada gak dalam bahasa arab yaitu bahasa ibu dari nabi muhammmad??????

MESJID itu kan logat endonesa.....di Al-Quran nya ditulis MASJIDA....yang artinya TEMPAT BERSUJUD....berasal dari kata kerja SAJADA..yaitu BERSUJUD..
Ini mah masih NYAMBUNG atuh pak.....

Lhaa ini SALIBANAKUM dan SHOLABUHU.....kok DIMAKNAI TIANG JEMURAN....????
Makna dari kata tersebut sudah saya jelaskan dan anda sampai saat ini pun belum MAMPU untuk memenuhi permintaan saya....




ok mang.... kalo mesjid dalm alquran adalah masjida..... berasal dari kata kerja SAJADA... saya mau tau wazannya SAJADA sehingga ketemu kata benda MASJIDA mang odoy.....

SAJADA adalah kata kerja, kenapa bisa jadi kata benda yaitu MASJIDA mang odoy????

SHALABA adalah kata kerja, apa gak bisa dijadikan kata benda mang odoy?????


Last edited by hamba tuhan on Wed 19 Jan 2011, 2:33 pm; edited 2 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 19 Jan 2011, 10:43 am

ciri-ciri isim(kata benda) :

1. Bisa menerima tanwin
2. Bisa menerima( ا ل )
Contoh : النُّوْرُ (Cahaya), السَّمَآءِ (Langit)
3. Bisa menerima huruf jar
Huruf jar yang biasa kita jumpai diantaranya adalah:
مِنْ ( dari) الي (ke) عَنْ (dari) عَلي (diatas) فِي (didalam) ب (dengan)
ل (bagi) ك (seperti)
Contoh : مِنَ السَّمَآءِ (dari langit) السَّمَآءِ adalah merupakan isim dan karenanya ia bisa dimasuki huruf jer yaitu مِنْ
4. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
Contoh : نَصْرُللهِ (pertolongan Allah ). Merupakan 2 buah buah isim yang digabung menjadi satu dan menghasilkan satu makna.
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 19 Jan 2011, 10:55 am

bicara masalah referensi injil.... saya pakai referensi yg udah pernah saya kasih ke mang odoy sebelumnya....

Inilah WAHYU untuk PETRUS yang ditemukan di Nag Hammady Mesir tahun 1970 an…
Tentang Ketertakjuban Rasul Petrus bahwa Yang disalib bukanlah YESUS!!!!
Silakan baca www.gnosis.org/naghamm/apopet.html yakni Apocalypse of Peter yang akan meruntuhkan fondasi PENYALIBAN

Bacalah ketertakjuban Rasul Petrus menyaksikan Yesus tertawa di sampingnya dan nun jauh disana “Yesus” yang lain sedang disalibkan
“”What do I see, O Lord? That it is you yourself whom they take, and that you are grasping me? Or who is this one, glad and laughing on the tree? And is it another one whose feet and hands they are striking?”

terjemahan bebas:
“Tuan, apa yang aku saksikan ini??Apakah ini dirimu sendiri yang mereka tangkap dan memegangku ini?Ataukah siapakah ini yang tertawa dan gembira di atas pohon?..Kalau begitu siapakah SESOSOK LAIN yang tangan dan kakinya mereka salibkan?…
Sang Juru Selamat bersabda kepadaku, “Dia yang engkau lihat di atas pohon, yang bergembira dan tertawa, adalah Yesus yang masih hidup. Namun, orang yang tangan dan kakinya mereka paku adalah bagian dagingnya yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, seseorang yang sungguh-sungguh mirip dengannya. Tetapi lihatlah ia dan aku.” …
Namun aku, ketika aku melihat, berkata, “Tuan, tidak ada seorang pun yang melihatmu. Biarkanlah kami lari dari tempat ini.” Namun, ia berkata kepadaku, “Sudah aku katakan, tinggalah si buta itu sendiri! Dan kamu, lihatlah betapa mereka tidak mengetahui apa yang mereka katakan. Karena sebenarnya bukan pelayanku yang mereka permalukan.” …
Dan beliau berkata kepadaku, “Kuatkanlah, karena engkau adalah salah seorang dari mereka yang diberi misteri-misteri ini, agar mengetahuinya melalui wahyu bahwa dia yang mereka salib adalah anak pertama, dan rumah para iblis …
Namun beliau yang berdiri di dekatnya adalah Messiah yang masih hidup, yang pertama dalam dirinya, yang telah mereka tangkap kemudian mereka lepaskan, yang berdiri dengan penuh kegembiraan sambil melihat mereka yang melakukan kekerasan terhadapnya, sementara mereka terpecah-belah di antara mereka sendiri.”


hanya ini saja dl tanggapan buat saudaraku mang odoy.... izin mau ngantar teknisi instaal barang..... ass wrb....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Wed 19 Jan 2011, 12:27 pm

lanjutt terus Bung HT...
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7807
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mister limbad Wed 19 Jan 2011, 3:12 pm

Wah makin seru neh.. Ane pegang bro H^T ajah, bro BOTELHEM gMn? Hehehe..
mister limbad
mister limbad
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 229
Location : diatas altar gereja
Job/hobbies : otomotif
Humor : bawa ketapel sapa teu ada burung, eeh ga teu nya burung pake kolor
Reputation : 2
Points : 5377
Registration date : 2010-09-02

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Wed 19 Jan 2011, 5:23 pm

mister limbad wrote:Wah makin seru neh.. Ane pegang bro H^T ajah, bro BOTELHEM gMn? Hehehe..


Sama dong gw pegang Bro HT..heheh..

lanjut Maanngg...
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7807
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by forever_muslim Thu 20 Jan 2011, 2:30 am

wah makin seru ya topik ini ... tapi izinkan saya menyampaikan hadist ini :

Nabi SAW bersabda, "Amal yg paling dicintai Allah SWT adalah memelihara lisan dari ucapan yg jelek / yg tdk bermanfaat / menyakitkan org lain" (HR Baihaqi)

semoga kita sesama muslim jangan sampai melupakan sabda Rasulullah diatas...

kalau saya boleh menyimpulkan perbedaan dari 2 penafsiran dari Qs.4:157 ini..saya melihatnya dari dua hal yang sama-sama perlu dipelajari dan dipahami lebih mendalam dari kedua penafsiran yang berbeda ini...

pertama,
untuk muslim yg menerima penafsiran adanya substitusi Isa as... perlu untuk menjelaskan lebih mendalam dengan dalil-dalil yang kuat bagaimana pada lafadz "walakin syubbiha lahum" terdapat atau tersirat adanya mr. X yang menggantikan Isa as .... hal inilah yang saya diskusikan dengan bro HT dan bro AFF di trit sebelah tapi maaf sebelumnya, sampai sekarang saya belum mendapatkan penjelasan yang cukup akan hal ini... makanya saya sampaikan jika diskusi tentang ayat ini dengan pendekatan ilmu alat dirasakan sudah cukup maka kita bisa melanjutkannya ke referensi yang lain seperti hadist dan juga kronologis peristiwa ini yang terdapat pada alkitab... agar tidak stuck dan melebar ke hal2 lain yang tidak relevan..

kedua,
untuk muslim yang menerima penafsiran tidak adanya teori substitusi alias Isa as langsung yang mengalami peristiwa tsb.... perlu untuk menjelaskan lebih mendalam lafadz dari wama qotaluhu wama solabuhu ... kenapa harus ada pengulangan dari lafadz penafian tersebut seperti yang ditanyakan pada artikel yang diusung oleh bro HT maka mang odoy yg lebih mumpuni dalam hal ini silahkan dijelaskan lebih mendalam apa yang dimaksud dengan tentang lafadz "mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya" ( terjemahan Depag ) kenapa dalam lafadz ini harus ada 2 kali lafadz penafian ?? bukankah jika hanya menafikan kematian Isa as pada saat peristiwa tsb cukup dengan lafadz "mereka tidak membunuhnya" lalu apa petunjuk yang ingin diberikan oleh Allah SWT dalam lafadz penafian berikutnya yaitu "tidak pula menyalibnya" ... apakah dengan meletakkan tubuh seseorang di kayu pancang tidak bisa dikatakan bahwa itu adalah pekerjaan "menyalib"?? lalu apa makna kata menyalib itu sendiri menurut Al-Qur'an sendiri mengingat terdapat juga kata ini dibeberapa ayat yang lain... jadi silahkan mang odoy langsung menjelaskan tentang hal ini agar rekan2 muslim disini mengerti maksud dari lafadz tersebut...

saya juga ingin mengutip ayat-ayat berikut sekedar untuk mengingatkan kita semua

"Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Quran dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya." [QS.Yusuf: 2]

kemudian…
"Dan sesunggunhya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh A-Ruh Al-Amin (jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas." [Ash-Syu'aro: 192-195]

semoga kedua dalil dari ayat suci al quran tersebut dapat memotivasi kita untuk lebih tekun lagi dalam belajar berbahasa arab, bahasa alquran dan sunnah serta bahasa kaum muslimin...

Afwan Wallohul Musta'an
manusia tempatnya salah dan khilaf

ps :bro HT dan bro AFF ... diskusi kita di trit sebelah kita lanjutkan disini saja ya karena saya juga pada saat-saat sekarang ini mulai mepet-mepet waktunya utk ikutan di forum ini.. jadi kalau saya kelamaan responnya.. anda berdua masih bisa ngobrol dengan mang odoy.. lagian yang dibahas masih relevan dgn judul trit ini masih dalam konteks pemahaman Qs.4:157.. semoga mang odoy gak keberatan...

oh iya nanya kitab apa yang saya pakai ya bro HT.. pegangan saya cuma ini aja kalau nahwu favorit saya masih matan Al-Jurumiyah kalau shorof Al-Kailani... dan beberapa kitab tafsir..
forever_muslim
forever_muslim
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 457
Location : batam
Reputation : -3
Points : 5484
Registration date : 2010-09-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by answering-ff Thu 20 Jan 2011, 9:43 am

forever_muslim wrote:wah makin seru ya topik ini ... tapi izinkan saya menyampaikan hadist ini :

Nabi SAW bersabda, "Amal yg paling dicintai Allah SWT adalah memelihara lisan dari ucapan yg jelek / yg tdk bermanfaat / menyakitkan org lain" (HR Baihaqi)

semoga kita sesama muslim jangan sampai melupakan sabda Rasulullah diatas...

kalau saya boleh menyimpulkan perbedaan dari 2 penafsiran dari Qs.4:157 ini..saya melihatnya dari dua hal yang sama-sama perlu dipelajari dan dipahami lebih mendalam dari kedua penafsiran yang berbeda ini...

pertama,
untuk muslim yg menerima penafsiran adanya substitusi Isa as... perlu untuk menjelaskan lebih mendalam dengan dalil-dalil yang kuat bagaimana pada lafadz "walakin syubbiha lahum" terdapat atau tersirat adanya mr. X yang menggantikan Isa as .... hal inilah yang saya diskusikan dengan bro HT dan bro AFF di trit sebelah tapi maaf sebelumnya, sampai sekarang saya belum mendapatkan penjelasan yang cukup akan hal ini... makanya saya sampaikan jika diskusi tentang ayat ini dengan pendekatan ilmu alat dirasakan sudah cukup maka kita bisa melanjutkannya ke referensi yang lain seperti hadist dan juga kronologis peristiwa ini yang terdapat pada alkitab... agar tidak stuck dan melebar ke hal2 lain yang tidak relevan..

kedua,
untuk muslim yang menerima penafsiran tidak adanya teori substitusi alias Isa as langsung yang mengalami peristiwa tsb.... perlu untuk menjelaskan lebih mendalam lafadz dari wama qotaluhu wama solabuhu ... kenapa harus ada pengulangan dari lafadz penafian tersebut seperti yang ditanyakan pada artikel yang diusung oleh bro HT maka mang odoy yg lebih mumpuni dalam hal ini silahkan dijelaskan lebih mendalam apa yang dimaksud dengan tentang lafadz "mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya" ( terjemahan Depag ) kenapa dalam lafadz ini harus ada 2 kali lafadz penafian ?? bukankah jika hanya menafikan kematian Isa as pada saat peristiwa tsb cukup dengan lafadz "mereka tidak membunuhnya" lalu apa petunjuk yang ingin diberikan oleh Allah SWT dalam lafadz penafian berikutnya yaitu "tidak pula menyalibnya" ... apakah dengan meletakkan tubuh seseorang di kayu pancang tidak bisa dikatakan bahwa itu adalah pekerjaan "menyalib"?? lalu apa makna kata menyalib itu sendiri menurut Al-Qur'an sendiri mengingat terdapat juga kata ini dibeberapa ayat yang lain... jadi silahkan mang odoy langsung menjelaskan tentang hal ini agar rekan2 muslim disini mengerti maksud dari lafadz tersebut...

saya juga ingin mengutip ayat-ayat berikut sekedar untuk mengingatkan kita semua

"Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Quran dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya." [QS.Yusuf: 2]

kemudian…
"Dan sesunggunhya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh A-Ruh Al-Amin (jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas." [Ash-Syu'aro: 192-195]

semoga kedua dalil dari ayat suci al quran tersebut dapat memotivasi kita untuk lebih tekun lagi dalam belajar berbahasa arab, bahasa alquran dan sunnah serta bahasa kaum muslimin...

Afwan Wallohul Musta'an
manusia tempatnya salah dan khilaf

ps :bro HT dan bro AFF ... diskusi kita di trit sebelah kita lanjutkan disini saja ya karena saya juga pada saat-saat sekarang ini mulai mepet-mepet waktunya utk ikutan di forum ini.. jadi kalau saya kelamaan responnya.. anda berdua masih bisa ngobrol dengan mang odoy.. lagian yang dibahas masih relevan dgn judul trit ini masih dalam konteks pemahaman Qs.4:157.. semoga mang odoy gak keberatan...

oh iya nanya kitab apa yang saya pakai ya bro HT.. pegangan saya cuma ini aja kalau nahwu favorit saya masih matan Al-Jurumiyah kalau shorof Al-Kailani... dan beberapa kitab tafsir..

maaf bro FM, aq hanya mengikuti kemauan bro untuk mengisi tret ini saja dan bukan lagi tret sebelah.

karena itu coba bro perhatikan bahwa nahwu sharaf (ilmu gramatika bahasa arab yang lahir) datang jauh sesudah dialektika [baca: kebiasaan] bahasa quran [arab] di kalangan orang-arab. menempatkan ilmu sharaf [dan ngotot] untuk mengurai ayat mustasyabih bisa-bisa terjatuh ke dalam perkara syubhat.

cukuplah saya beriman kepada ayat mustasyabih saja.


Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS. Ali ‘Imran: 48)


Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:

Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)

Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.

Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)

Untuk mang odoy, apa yang disampaikan oleh bro HT, bahwa nabi SAW hanya mengikuti [menyampaikan saja] ayat quran yang difirmankan oleh Allah SWT, bukan berarti nabi adalah orang bodoh. Lambang salib [apapun bentuknya] sudah dipahami oleh orang-orang NASRANI di jaman rasulullah. Sebagaimana, Quran menyebut Ahli kitab sebagai "wakil" dari orang kristen jaman sekarang dan bukan semata-mata ahli-ahli kitab di jaman isa maupun di jaman rasul yang masih memiliki alkitab versi-versi awal atau yang masih memahami nubuat kedatangan nabi saw.

https://murtadinkafirun.forumotion.com/t8550p250-pembuktian-yesus-tidak-disalib-melainkan-diangkat-kelangit-oleh-allah-berdasarkan-alkitab#50842
answering-ff
answering-ff
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 3333
Location : ruang humor
Humor : "gile ada yang ngrampok baju gw, Tuhan elu", kata Yesus
Reputation : 10
Points : 8938
Registration date : 2009-11-13

http://www.aboutkutukupret.tk

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 20 Jan 2011, 10:02 am

Buat rekan-rekan semua.... ini penyampaian pendapat saya pribadi mengenai ayat an nisa 157-158, jujur.... saya pribadi sangat takut kalo membahas ayat mutasyabihat krn keterbatasan ilmu yg saya miliki......


1. WAMA QATALUHU WAMA SHALABUHU
Ayat tsb merupakan bantahan Allah SWT atas pembunuhan terhadap diri Isa as. Dakwaan kaum Yahudi tsb dibantah dengan firman Allah : wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu
di mulai dari lafadz maa qataluhu : ma berkedudukan sebagai ma nafi.. bukan ma nahi, qatalu fi'il madhi sebagai subyek orang yg membunuh(yahudi) hu sebagai dhamir dari qataluu obyek yang di bunuh(nabi isa).. pada ayat ini allah membantah dengan jelas pembunuhan terhadap nabi isa... muqabilul kalam nya berarti: ada orang yg di bunuh.


pengulangan pemakaian kata wamaa merupakan penegasan bahwa :
1. Isa as tidak pernah dibunuh (secara umum)
2. Isa as tidak pernah disalib (secara khusus)

Pemakaian pola kalimat tsb diatas serupa dengan QS 4:59 dalam kalimat : wa athi'uu Allah wa athi'uu rasul yang merupakan perintah kepada Allah dan Rasul secara terpisah (berdiri-sendiri).

Itu adalah makna yang muhkamat dari ayat tsb diatas bahwa Isa tidak pernah dibunuh dan juga tidak pernah disalib.

repetisi (tikrar) athaf dalam ilmu bayan
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan dalam kalimat yang berbeda.
Ibn Qutaibah (w. 276 H) dalam karyanya yang berjudul "Ta'wil Musykil a-Qur'an" memuat beberapa pembahasan tentang konsep majaz. Secara teoritis ia membagi majaz dalam dua kategori:
• majaz lafdzi
• majaz ma'nawi
Ibn Qutaibah mendefinisikan majaz sebagai bentuk gaya tutur, atau seni bertutur. Untuk itu kata majaz yang dipergunakan mencakup peminjaman kata (isti'arah), perumpamaan (tam-tsil), resiprokal (maqlub), susun balik (taqdim wa ta'khir), eliptik (hadzf), pengulangan kata (tikrar), ungkapan tidak langsung (ikhfa'), ungkapan langsung (idzhar), sindiran (kinayah), dan sebagainya

Tikrar. Demikian sebutan akrabnya dalam kaedah bahasa. Tikrar berasal dari kata karra yang berarti kembali, mengulangi atau menyambung. Imam Jauhari menegaskan hal yang sama yaitu, arti kata karra ialah mengulangi suatu hal atau perbuatan tertentu.
Sedangkan pengertian tikrar dalam istilah, ialah mengulangi satu kata atau kalimat yang sama beberapa kali karena bebarapa alasan, diantaranya dengan tujuan penegasan (tawkid), memberi peringatan atau menggambarkan agungnya sebuah hal tertentu.
Adapun pembagian Tikrar terbagi menjadi dua bagian :
1. Tikrar Lafzhi
2. Tikrar Ma’nawi
Tikrar Lafzhi adalah pengulangan redaksi ayat di dalam Al-Qur’an baik berupa huruf-hurufnya ataupun susunan kalimatnya dengan tujuan tertentu. Tikrar ini di dalam Al Qur’an memiliki beberapa bentuk :
1. Tikrar Isim adalah Penyebutan Kata Benda Isim Dua Kali
2. Tikrar Fiil adalah pengulangan redaksi ayat baik yang berbentuk kata kerja atau fiil
3. Tikrar Hurf adalah pengulangan ayat dalam Al-Qur’an berupa idiem-idiem susunan
kalimat (huruf dari 1 s.d beberapa huruf)
4. Tikrar dengan nama orang adalah pengulangan ayat dalam Al-Qur’an berupa nama-
nama orang di dalam Al-Qur’an
5. Tikrar Surat adalah pengulangan ayat di dalam Al-Qur’an berupa huruf Muqataah di
bebera surat-surat
6. Tikrar Tasbih
7. Tikrar Ta’kid
8. Tikrar na’at atau sifat
9. Tikrar Athaf
10. Tikrar Jumlah
11. Tikrar Badal
12. Tikrar Qashash
13. Tikrar Amil


Tikrar Ma’nawi adalah pengulangan redaksi ayat di dalam Al-Qur’an yang mana pengulangan ini lebih di titik beratkan kepada makna atau maksud dan tujuan pengulangan tersebut. Tikrar ini memiliki beberapa bentuk :
1. Mauidah
2. Wa’id
3. Wa’ad
4. Mubalagah
5. Istihza
6. Tamsil
7. Qashas
8. Na’at
9. Iltifat

2. WA LAKIN = dan tetapi
Huruf Athaf wawu mengathafkan kalimat sesudahnya kepada kalimat sebelumnya dan kata laakin adalah huruf Istidrak/susulan, dimana dia asalnya adalah laakinna, Pengertian Istidrak yang dikandung oleh lafal Laakin dipandang dari segi makna bukan lafalnya

Dalam kitab "Tahzibut Taudih" juz pertama, halaman 79 ada tertulis:
"Lakin wahia lil istidraki. wahuwa ta'qibul kalam binnafyi ma yatawahhamu tsbutuhu au bi itsbati ma yatawahhamu nafyuhu. ("Lakin" itu gunanya untuk istidrak. Ia mengiringi kalimat dengan nafi apa yang diragukan oleh tsubutnya. Atau mengisbatkan (menetapkan) apa yang diragukan oleh nafinya (tidaknya).

3. SYUBBIHA
Naibul fa'il ialah isim marfu' yang tidak disebutkan fa'il-nya. Apabila fi'il-nya fi'il madhi, maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-kasrah-kan; dan apabila fi'il-nya fi'il mudhari' maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-fathah-kan.

Maksudnya: Maf'ul yang tidak disebutkan fa'ilnya dinamakan mabni majhul atau naibul fa'il, yaitu isim yang asalnya menjadi maf'ul lalu fa'il-nya dibuang dan maf'ul-nya menggantikan kedudukan fa'il, i'rab-nya dirafa'kan dan diletakkan sesudah fi'il
Huruf pertama fi'il yang fa'i-nya tidak disebutkan harus didhammahkan, sedangkan huruf yang sebelum huruf terakhir harus dikasrahkan.

Maf'ul yang fa'ilnya tidak disebutkan terbagi atas dua bagian, yaitu bagian yang zhahir dan bagian yang mudhmar (dhamir)

Naibul fa'il mudhmar (disembunyikan)/ isim mudhmar
SYUBBIHA = dia (laki-laki ghaib/ disembunyikan tidak nampak dalam kalimat tsb) telah diserupakan

Ibn malik dalam kitabnya at tashil mengatakan: “kaidah menetapkan, marji’ (tempat kembali) bagi dhamir ghaib harus didahulukan. Marji’ adalah lafadz yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain”.

DARI segi bahasa penggunaan kata SYABBAHA / SYUBBIHA biasanya memiliki 2 saudara ; yaitu MUSYABBAH dan MUSYABBAH BIH, Penggunaan tasybih harus memiliki dua unsur dua tadi..
Kata SYUBBIHA artinya diserupakan, kata MUSYABBAH artinya orang yang dirubah atau diserupakan, Kata MUSYABAHA BIHI artinya sosok atau model yang diserupakan.
Jika diserupakan artinya ada orang yang dijadikan model penyerupaan dan ada yang serupakan dengan model tersebut.. Di sini MUSYABBAH BIH nya adalah Nabi Isa dan MUSYABBAH nya adalah seseorang yang diserupakan dengan Isa... dan sosok yang disrupakan itulah yang dibunuh oleh mereka.

4. Analisis kalimah ‘Mutasyaabihaat’ itu : syabihu– tasyaabaha– tasyaabahat– mutasyaabihan– mutasyaabihaatun. Adapun tasyrif (derivasi) ‘mutasyaabihaatun’ sebagai Isim Fa’il (Kata nama Pelaku) berwazan (pola) ‘tasyaabaha’ {Kata kerja Tiga Murni ‘syabihu’ tambah ‘ta’ diawal dan ‘alif’ ditengah} sebagai Akar Kata (Fi’il Maadli) : tasyaabaha– yatasyaabaha– mutasyaabiha – mutasyaabihaatun.

Arti kalimat tasyaabaha bermakna ganda (musytarak) : 1. serupa; 2. samar (tidak jelas); Tasyaabaha l’r-rajulaani, berserupa-rupa itu dua laki-laki; Tasyaabaha’l amru, kesamaran itu kerja. Maka makna mutasyaabihaatun dapat berarti yang serupa atau yang samar, sesuai dengan konteksnya dalam kalimat. Pengertian inilah yang digunakan dalam menafsirkan Al-Qur-an.

Makna Serupa
Ayat 157 Surah 4 Al’n-Nisaa’ menjelaskan bahwa Nabi Isa tidaklah mereka bunuh dan tidak pula mereka salib, melainkan syubbiha lahum (diserupakan bagi mereka). Ada orang yang serupa dengan Nabi Isa dalam pandangan mereka dan orang itulah yang mereka bunuh.

5. Teori saya tentang “orang yang diserupakan dengan nabi Isa” tersebut…

Teori pertama saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Adil:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah Yudas Iskariot Sang Pengkhianat yang merupakan salah satu sahabat Isa AS sendiri.

Teori kedua saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah sebuah tubuh tanpa akal pikiran yang mirip hewan sembelihan berwujud manusia.

Teori saya yang pertama seperti kebanyakan teori saudara Muslim lainnya…

Teori saya yang kedua adalah murni dari hasil renungan saya yang menunjuk kepada kejadian Nabi Ismail AS putra Nabi Ibrahim AS ketika akan disembelih oleh ayahnya atau Nabi Ibrahim AS atas perintah Allah SWT tapi Allah SWT menggantikannya dengan seekor kambing pada saat Nabi Ismail AS akan disembelih…

Begitulah teori saya dan saya hanya memberikan dari sisi sudut pandang atau dari hasil renumgam saya saja serta anda boleh percaya atau tidak maka terserah anda karena siapa orang yang diserupakan dengan nabi Isa AS tersebut tetap menjadi misteri yang hanya Allah SWT saja yang tahu…

Renungan :
Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR Bukhari)

Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)

bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dhom dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.

Wallahu a'lam.......


Last edited by hamba tuhan on Sun 23 Jan 2011, 11:47 am; edited 6 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 20 Jan 2011, 10:05 am

@HT

ciri-ciri isim(kata benda) :

1. Bisa menerima tanwin
2. Bisa menerima( ا ل )
Contoh : النُّوْرُ (Cahaya), السَّمَآءِ (Langit)
3. Bisa menerima huruf jar
Huruf jar yang biasa kita jumpai diantaranya adalah:
مِنْ ( dari) الي (ke) عَنْ (dari) عَلي (diatas) فِي (didalam) ب (dengan)
ل (bagi) ك (seperti)
Contoh : مِنَ السَّمَآءِ (dari langit) السَّمَآءِ adalah merupakan isim dan karenanya ia bisa dimasuki huruf jer yaitu مِنْ
4. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
Contoh : نَصْرُللهِ (pertolongan Allah ). Merupakan 2 buah buah isim yang digabung menjadi satu dan menghasilkan satu makna.

Terimakasih atas penjelasannya....

Kembaliiii ke lappptooopppppp.....

ADAKAH "ISIM SALIB" DALAM AL-QURAN...???? KALO ADA....SILAHKAN BOYONG KE SINI AYATNYA.....!!

Untuk kata MASJIDA (kata benda) dan SAJADA (kata kerja).....NYATA dan FAKTA berbicara...ada dalam ayat Al-Quran......jadi gak usah dibahas lagi...

Untuk kata SALIB....????

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 20 Jan 2011, 10:15 am

@HT

bicara masalah referensi injil.... saya pakai referensi yg udah pernah saya kasih ke mang odoy sebelumnya....

Inilah WAHYU untuk PETRUS yang ditemukan di Nag Hammady Mesir tahun 1970 an…
Tentang Ketertakjuban Rasul Petrus bahwa Yang disalib bukanlah YESUS!!!!
Silakan baca www.gnosis.org/naghamm/apopet.html yakni Apocalypse of Peter yang akan meruntuhkan fondasi PENYALIBAN

Bacalah ketertakjuban Rasul Petrus menyaksikan Yesus tertawa di sampingnya dan nun jauh disana “Yesus” yang lain sedang disalibkan“”What do I see, O Lord? That it is you yourself whom they take, and that you are grasping me? Or who is this one, glad and laughing on the tree? And is it another one whose feet and hands they are striking?”

terjemahan bebas:
“Tuan, apa yang aku saksikan ini??Apakah ini dirimu sendiri yang mereka tangkap dan memegangku ini?Ataukah siapakah ini yang tertawa dan gembira di atas pohon?..Kalau begitu siapakah SESOSOK LAIN yang tangan dan kakinya mereka salibkan?…
Sang Juru Selamat bersabda kepadaku, “Dia yang engkau lihat di atas pohon, yang bergembira dan tertawa, adalah Yesus yang masih hidup. Namun, orang yang tangan dan kakinya mereka paku adalah bagian dagingnya yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, seseorang yang sungguh-sungguh mirip dengannya. Tetapi lihatlah ia dan aku.” …


Ini bisa dipastikan bahwa Yesus dalam cerita diatas...adalah Yesus (Nabi Isa as) yang baru keluar dari RUMAH SAKIT JIWA..!!!!

Bagaimana tidak.....Nabi Isa as adalah Nabi yang Mulia sehingga beliau masuk Jajaran Anggota ULUL AZMI...sebuah gelar yang bukan sembarangan...dari sekian ribu Nabi dan Rasul yang diutus....cuman 5 yang masuk Jajaran Ulul Azmi ini...

Dan sifat Nabi Isa as diatas.......sama sekali bukan sifat seorang Nabi...!!! jauh sekali.....

Dongeng diatas.....setali tiga uang dengan Injil Mang Abas....he he he....
Kaum ZIonis Misionaris Orientalis.....bukan otak udang.....(kata Iwan Fals..he he he)....

Kita sebagai umat Nabi Terakhir ini yang harus lebih cerdas MENYIKAPINYA....

Terima Kasih

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 20 Jan 2011, 10:18 am

mang odoy wrote:@HT

bicara masalah referensi injil.... saya pakai referensi yg udah pernah saya kasih ke mang odoy sebelumnya....

Inilah WAHYU untuk PETRUS yang ditemukan di Nag Hammady Mesir tahun 1970 an…
Tentang Ketertakjuban Rasul Petrus bahwa Yang disalib bukanlah YESUS!!!!
Silakan baca www.gnosis.org/naghamm/apopet.html yakni Apocalypse of Peter yang akan meruntuhkan fondasi PENYALIBAN

Bacalah ketertakjuban Rasul Petrus menyaksikan Yesus tertawa di sampingnya dan nun jauh disana “Yesus” yang lain sedang disalibkan“”What do I see, O Lord? That it is you yourself whom they take, and that you are grasping me? Or who is this one, glad and laughing on the tree? And is it another one whose feet and hands they are striking?”

terjemahan bebas:
“Tuan, apa yang aku saksikan ini??Apakah ini dirimu sendiri yang mereka tangkap dan memegangku ini?Ataukah siapakah ini yang tertawa dan gembira di atas pohon?..Kalau begitu siapakah SESOSOK LAIN yang tangan dan kakinya mereka salibkan?…
Sang Juru Selamat bersabda kepadaku, “Dia yang engkau lihat di atas pohon, yang bergembira dan tertawa, adalah Yesus yang masih hidup. Namun, orang yang tangan dan kakinya mereka paku adalah bagian dagingnya yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, seseorang yang sungguh-sungguh mirip dengannya. Tetapi lihatlah ia dan aku.” …


Ini bisa dipastikan bahwa Yesus dalam cerita diatas...adalah Yesus (Nabi Isa as) yang baru keluar dari RUMAH SAKIT JIWA..!!!!

Bagaimana tidak.....Nabi Isa as adalah Nabi yang Mulia sehingga beliau masuk Jajaran Anggota ULUL AZMI...sebuah gelar yang bukan sembarangan...dari sekian ribu Nabi dan Rasul yang diutus....cuman 5 yang masuk Jajaran Ulul Azmi ini...

Dan sifat Nabi Isa as diatas.......sama sekali bukan sifat seorang Nabi...!!! jauh sekali.....

Dongeng diatas.....setali tiga uang dengan Injil Mang Abas....he he he....
Kaum ZIonis Misionaris Orientalis.....bukan otak udang.....(kata Iwan Fals..he he he)....

Kita sebagai umat Nabi Terakhir ini yang harus lebih cerdas MENYIKAPINYA....

Terima Kasih

Injil 4 versi kepercayaan umat kristen lebih dongeng lagi karena dibuat dalam bahasa yunani yg diprakarsai oleh paulus botak tarsus......
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 20 Jan 2011, 10:23 am

@FM

maka mang odoy yg lebih mumpuni dalam hal ini silahkan dijelaskan lebih mendalam apa yang dimaksud dengan tentang lafadz "mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya" ( terjemahan Depag ) kenapa dalam lafadz ini harus ada 2 kali lafadz penafian ?? bukankah jika hanya menafikan kematian Isa as pada saat peristiwa tsb cukup dengan lafadz "mereka tidak membunuhnya" lalu apa petunjuk yang ingin diberikan oleh Allah SWT dalam lafadz penafian berikutnya yaitu "tidak pula menyalibnya" ... apakah dengan meletakkan tubuh seseorang di kayu pancang tidak bisa dikatakan bahwa itu adalah pekerjaan "menyalib"?? lalu apa makna kata menyalib itu sendiri menurut Al-Qur'an sendiri mengingat terdapat juga kata ini dibeberapa ayat yang lain... jadi silahkan mang odoy langsung menjelaskan tentang hal ini agar rekan2 muslim disini mengerti maksud dari lafadz tersebut...

Nyantei bro.....tarik ulur dulu aja..biar seru...he he he...

Lha wong request ane aja belum kesampeaan... Laughing


mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 20 Jan 2011, 10:24 am

mang odoy wrote:@HT

ciri-ciri isim(kata benda) :

1. Bisa menerima tanwin
2. Bisa menerima( ا ل )
Contoh : النُّوْرُ (Cahaya), السَّمَآءِ (Langit)
3. Bisa menerima huruf jar
Huruf jar yang biasa kita jumpai diantaranya adalah:
مِنْ ( dari) الي (ke) عَنْ (dari) عَلي (diatas) فِي (didalam) ب (dengan)
ل (bagi) ك (seperti)
Contoh : مِنَ السَّمَآءِ (dari langit) السَّمَآءِ adalah merupakan isim dan karenanya ia bisa dimasuki huruf jer yaitu مِنْ
4. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
Contoh : نَصْرُللهِ (pertolongan Allah ). Merupakan 2 buah buah isim yang digabung menjadi satu dan menghasilkan satu makna.

Terimakasih atas penjelasannya....

Kembaliiii ke lappptooopppppp.....

ADAKAH "ISIM SALIB" DALAM AL-QURAN...???? KALO ADA....SILAHKAN BOYONG KE SINI AYATNYA.....!!

Untuk kata MASJIDA (kata benda) dan SAJADA (kata kerja).....NYATA dan FAKTA berbicara...ada dalam ayat Al-Quran......jadi gak usah dibahas lagi...

Untuk kata SALIB....????

maaf mang odoy..... dari penjelasan saudara mang odoy, saya bisa menilai bagaimana saudara memandang alquran dan menafsirkannya alquran tsb..... pertanyaan mang odoy adakah isim salib dalam alquran??? itu pertanyaan konyol menurut saya.... maaf!!! sekalian mang odoy nanya aja.... adakah isim pesawat dalam alquran???? maaf mang... bukan ngajarin..... coba pelajari lbh mendalam lg ilmu nahu sharaf serta ilmu alat lainnya.... ass wrb
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 20 Jan 2011, 10:32 am

@HT

Injil 4 versi kepercayaan umat kristen lebih dongeng lagi karena dibuat dalam bahasa yunani yg diprakarsai oleh paulus botak tarsus......

Oke...sekarang mari kita lanjut...

Kalo anda berpendapat seperti itu...saya kasih gambaran dikit....

1. Agama yang kesohor dengan nama KRISTEN/CHRISTIAN......dengan modal TRINITAS dan TIANG JEMURAN sebagai lambangnya...lahir pasca KONSILI NICAEA tahun 325 Masehi.

2. 4 Kitab Kanonik...ditulis kurang lebih tahun 50 Masehi...jadi masih jauh ke Konsili Nicaea dengan Trinitas nya...

Pertanyaannnya....

A.Silahkan kasih referensi disini....biar semua tahu..bahwa....TIANG JEMURAN sudah menjadi LAMBANG SEBUAH AGAMA sebelum adanya KONSILI NICAEA.........

B. Kalo emang benar 4 Kitab Kanonik tersebut hasil prakarsa Manusia Stress dari Tarsus yaitu si PAULUS......kenapa di MANUSKRIP ASLI Kitab Kanonik.....dengan jelas disebutkan bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah sebuah STAUROS (KAYU PANCANG LURUS).....sementara sampai hari ini...para Katolik-Protestan plus MUSLIM MAYORITAS...meyakini bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus (Nabi Isa) adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....

Silahhhhkeeennnnn untuk dijelaskeennnn...(niru pak harto..he he he)..


mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 20 Jan 2011, 10:32 am

@HT

Injil 4 versi kepercayaan umat kristen lebih dongeng lagi karena dibuat dalam bahasa yunani yg diprakarsai oleh paulus botak tarsus......

Oke...sekarang mari kita lanjut...

Kalo anda berpendapat seperti itu...saya kasih gambaran dikit....

1. Agama yang kesohor dengan nama KRISTEN/CHRISTIAN......dengan modal TRINITAS dan TIANG JEMURAN sebagai lambangnya...lahir pasca KONSILI NICAEA tahun 325 Masehi.

2. 4 Kitab Kanonik...ditulis kurang lebih tahun 50 Masehi...jadi masih jauh ke Konsili Nicaea dengan Trinitas nya...

Pertanyaannnya....

A.Silahkan kasih referensi disini....biar semua tahu..bahwa....TIANG JEMURAN sudah menjadi LAMBANG SEBUAH AGAMA sebelum adanya KONSILI NICAEA.........

B. Kalo emang benar 4 Kitab Kanonik tersebut hasil prakarsa Manusia Stress dari Tarsus yaitu si PAULUS......kenapa di MANUSKRIP ASLI Kitab Kanonik.....dengan jelas disebutkan bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah sebuah STAUROS (KAYU PANCANG LURUS).....sementara sampai hari ini...para Katolik-Protestan plus MUSLIM MAYORITAS...meyakini bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus (Nabi Isa) adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....

Silahhhhkeeennnnn untuk dijelaskeennnn...(niru pak harto..he he he)..


mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 20 Jan 2011, 10:36 am

mang odoy wrote:@HT

Injil 4 versi kepercayaan umat kristen lebih dongeng lagi karena dibuat dalam bahasa yunani yg diprakarsai oleh paulus botak tarsus......

Oke...sekarang mari kita lanjut...

Kalo anda berpendapat seperti itu...saya kasih gambaran dikit....

1. Agama yang kesohor dengan nama KRISTEN/CHRISTIAN......dengan modal TRINITAS dan TIANG JEMURAN sebagai lambangnya...lahir pasca KONSILI NICAEA tahun 325 Masehi.

2. 4 Kitab Kanonik...ditulis kurang lebih tahun 50 Masehi...jadi masih jauh ke Konsili Nicaea dengan Trinitas nya...

Pertanyaannnya....

A.Silahkan kasih referensi disini....biar semua tahu..bahwa....TIANG JEMURAN sudah menjadi LAMBANG SEBUAH AGAMA sebelum adanya KONSILI NICAEA.........

B. Kalo emang benar 4 Kitab Kanonik tersebut hasil prakarsa Manusia Stress dari Tarsus yaitu si PAULUS......kenapa di MANUSKRIP ASLI Kitab Kanonik.....dengan jelas disebutkan bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah sebuah STAUROS (KAYU PANCANG LURUS).....sementara sampai hari ini...para Katolik-Protestan plus MUSLIM MAYORITAS...meyakini bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus (Nabi Isa) adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....

Silahhhhkeeennnnn untuk dijelaskeennnn...(niru pak harto..he he he)..


maaf mang.... udah liat dan pelajari pendapat saya utk ayat an nisa 157 diatas..... saya gak permasalahkan mau salib itu gmn bentuknya, dlam keterangan bbrp hadits bahwa salib adalah penyilangan dalam bahasa arab... yg terpenting disini nabi isa tidak dibunuh dan tidak disalib..... mang baca dl pendapat saya diatas.......
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 20 Jan 2011, 10:39 am

Buat rekan-rekan semua.... ini penyampaian pendapat saya pribadi mengenai ayat an nisa 157-158, jujur.... saya pribadi sangat takut kalo membahas ayat mutasyabihat krn keterbatasan ilmu yg saya miliki......


1. WAMA QATALUHU WAMA SHALABUHU
Ayat tsb merupakan bantahan Allah SWT atas pembunuhan terhadap diri Isa as. Dakwaan kaum Yahudi tsb dibantah dengan firman Allah : wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu
di mulai dari lafadz maa qataluhu : ma berkedudukan sebagai ma nafi.. bukan ma nahi, qatalu fi'il madhi sebagai subyek orang yg membunuh(yahudi) hu sebagai dhamir dari qataluu obyek yang di bunuh(nabi isa).. pada ayat ini allah membantah dengan jelas pembunuhan terhadap nabi isa... muqabilul kalam nya berarti: ada orang yg di bunuh.

pengulangan pemakaian kata wamaa merupakan penegasan bahwa :
1. Isa as tidak pernah dibunuh (secara umum)
2. Isa as tidak pernah disalib (secara khusus)

Pemakaian pola kalimat tsb diatas serupa dengan QS 4:59 dalam kalimat : wa athi'uu Allah wa athi'uu rasul yang merupakan perintah kepada Allah dan Rasul secara terpisah (berdiri-sendiri).

Itu adalah makna yang muhkamat dari ayat tsb bahwa nabi Isa tidak pernah dibunuh dan juga tidak pernah disalib.

repetisi (tikrar) athaf dalam ilmu bayan
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan dalam kalimat yang berbeda.
Ibn Qutaibah (w. 276 H) dalam karyanya yang berjudul "Ta'wil Musykil a-Qur'an" memuat beberapa pembahasan tentang konsep majaz. Secara teoritis ia membagi majaz dalam dua kategori:
• majaz lafdzi
• majaz ma'nawi
Ibn Qutaibah mendefinisikan majaz sebagai bentuk gaya tutur, atau seni bertutur. Untuk itu kata majaz yang dipergunakan mencakup peminjaman kata (isti'arah), perumpamaan (tam-tsil), resiprokal (maqlub), susun balik (taqdim wa ta'khir), eliptik (hadzf), pengulangan kata (tikrar), ungkapan tidak langsung (ikhfa'), ungkapan langsung (idzhar), sindiran (kinayah), dan sebagainya

Tikrar.
Demikian sebutan akrabnya dalam kaedah bahasa. Tikrar berasal dari kata karra yang berarti kembali, mengulangi atau menyambung. Imam Jauhari menegaskan hal yang sama yaitu, arti kata karra ialah mengulangi suatu hal atau perbuatan tertentu.
Sedangkan pengertian tikrar dalam istilah, ialah mengulangi satu kata atau kalimat yang sama beberapa kali karena bebarapa alasan, diantaranya dengan tujuan penegasan (tawkid), memberi peringatan atau menggambarkan agungnya sebuah hal tertentu.
Adapun pembagian Tikrar terbagi menjadi dua bagian :
1. Tikrar Lafzhi
2. Tikrar Ma’nawi
Tikrar Lafzhi adalah pengulangan redaksi ayat di dalam Al-Qur’an baik berupa huruf-hurufnya ataupun susunan kalimatnya dengan tujuan tertentu. Tikrar ini di dalam Al Qur’an memiliki beberapa bentuk :
1. Tikrar Isim adalah Penyebutan Kata Benda Isim Dua Kali
2. Tikrar Fiil adalah pengulangan redaksi ayat baik yang berbentuk kata kerja atau fiil
3. Tikrar Hurf adalah pengulangan ayat dalam Al-Qur’an berupa idiem-idiem susunan
kalimat (huruf dari 1 s.d beberapa huruf)
4. Tikrar dengan nama orang adalah pengulangan ayat dalam Al-Qur’an berupa nama-
nama orang di dalam Al-Qur’an
5. Tikrar Surat adalah pengulangan ayat di dalam Al-Qur’an berupa huruf Muqataah di
bebera surat-surat
6. Tikrar Tasbih
7. Tikrar Ta’kid
8. Tikrar na’at atau sifat
9. Tikrar Athaf
10. Tikrar Jumlah
11. Tikrar Badal
12. Tikrar Qashash
13. Tikrar Amil

Tikrar Ma’nawi adalah pengulangan redaksi ayat di dalam Al-Qur’an yang mana pengulangan ini lebih di titik beratkan kepada makna atau maksud dan tujuan pengulangan tersebut. Tikrar ini memiliki beberapa bentuk :
1. Mauidah
2. Wa’id
3. Wa’ad
4. Mubalagah
5. Istihza
6. Tamsil
7. Qashas
8. Na’at
9. Iltifat

2. WA LAKIN = dan tetapi
Huruf Athaf wawu mengathafkan kalimat sesudahnya kepada kalimat sebelumnya dan kata laakin adalah huruf Istidrak/susulan, dimana dia asalnya adalah laakinna, Pengertian Istidrak yang dikandung oleh lafal Laakin dipandang dari segi makna bukan lafalnya

Dalam kitab "Tahzibut Taudih" juz pertama, halaman 79 ada tertulis:
"Lakin wahia lil istidraki. wahuwa ta'qibul kalam binnafyi ma yatawahhamu tsbutuhu au bi itsbati ma yatawahhamu nafyuhu. ("Lakin" itu gunanya untuk istidrak. Ia mengiringi kalimat dengan nafi apa yang diragukan oleh tsubutnya. Atau mengisbatkan (menetapkan) apa yang diragukan oleh nafinya (tidaknya).

3. SYUBBIHA
Naibul fa'il ialah isim marfu' yang tidak disebutkan fa'il-nya. Apabila fi'il-nya fi'il madhi, maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-kasrah-kan; dan apabila fi'il-nya fi'il mudhari' maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-fathah-kan.

Maksudnya: Maf'ul yang tidak disebutkan fa'ilnya dinamakan mabni majhul atau naibul fa'il, yaitu isim yang asalnya menjadi maf'ul lalu fa'il-nya dibuang dan maf'ul-nya menggantikan kedudukan fa'il, i'rab-nya dirafa'kan dan diletakkan sesudah fi'il
Huruf pertama fi'il yang fa'i-nya tidak disebutkan harus didhammahkan, sedangkan huruf yang sebelum huruf terakhir harus dikasrahkan.

Maf'ul yang fa'ilnya tidak disebutkan terbagi atas dua bagian, yaitu bagian yang zhahir dan bagian yang mudhmar (dhamir)

Naibul fa'il mudhmar (disembunyikan)/ isim mudhmar
SYUBBIHA = dia (laki-laki ghaib/ disembunyikan tidak nampak dalam kalimat tsb) telah diserupakan

Ibn malik dalam kitabnya at tashil mengatakan: “kaidah menetapkan, marji’ (tempat kembali) bagi dhamir ghaib harus didahulukan. Marji’ adalah lafadz yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain”.

DARI segi bahasa penggunaan kata SYABBAHA / SYUBBIHA biasanya memiliki 2 saudara ; yaitu MUSYABBAH dan MUSYABBAH BIH, Penggunaan tasybih harus memiliki dua unsur dua tadi..
Kata SYUBBIHA artinya diserupakan, kata MUSYABBAH artinya orang yang dirubah atau diserupakan, Kata MUSYABAHA BIHI artinya sosok atau model yang diserupakan.
Jika diserupakan artinya ada orang yang dijadikan model penyerupaan dan ada yang serupakan dengan model tersebut.. Di sini MUSYABBAH BIH nya adalah Nabi Isa dan MUSYABBAH nya adalah seseorang yang diserupakan dengan Isa... dan sosok yang disrupakan itulah yang dibunuh oleh mereka.

4. Analisis kalimah ‘Mutasyaabihaat’ itu : syabihu– tasyaabaha– tasyaabahat– mutasyaabihan– mutasyaabihaatun. Adapun tasyrif (derivasi) ‘mutasyaabihaatun’ sebagai Isim Fa’il (Kata nama Pelaku) berwazan (pola) ‘tasyaabaha’ {Kata kerja Tiga Murni ‘syabihu’ tambah ‘ta’ diawal dan ‘alif’ ditengah} sebagai Akar Kata (Fi’il Maadli) : tasyaabaha– yatasyaabaha– mutasyaabiha – mutasyaabihaatun.

Arti kalimat tasyaabaha bermakna ganda (musytarak) : 1. serupa; 2. samar (tidak jelas); Tasyaabaha l’r-rajulaani, berserupa-rupa itu dua laki-laki; Tasyaabaha’l amru, kesamaran itu kerja. Maka makna mutasyaabihaatun dapat berarti yang serupa atau yang samar, sesuai dengan konteksnya dalam kalimat. Pengertian inilah yang digunakan dalam menafsirkan Al-Qur-an.

Makna Serupa
Ayat 157 Surah 4 Al’n-Nisaa’ menjelaskan bahwa Nabi Isa tidaklah mereka bunuh dan tidak pula mereka salib, melainkan syubbiha lahum (diserupakan bagi mereka). Ada orang yang serupa dengan Nabi Isa dalam pandangan mereka dan orang itulah yang mereka bunuh.

5. Teori saya tentang “orang yang diserupakan dengan nabi Isa” tersebut…

Teori pertama saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Adil:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah Yudas Iskariot Sang Pengkhianat yang merupakan salah satu sahabat Isa AS sendiri.

Teori kedua saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah sebuah tubuh tanpa akal pikiran yang mirip hewan sembelihan berwujud manusia.

Teori saya yang pertama seperti kebanyakan teori saudara Muslim lainnya…

Teori saya yang kedua adalah murni dari hasil renungan saya yang menunjuk kepada kejadian Nabi Ismail AS putra Nabi Ibrahim AS ketika akan disembelih oleh ayahnya atau Nabi Ibrahim AS atas perintah Allah SWT tapi Allah SWT menggantikannya dengan seekor kambing pada saat Nabi Ismail AS akan disembelih…

Begitulah teori saya dan saya hanya memberikan dari sisi sudut pandang atau dari hasil renumgam saya saja serta anda boleh percaya atau tidak maka terserah anda karena siapa orang yang diserupakan dengan nabi Isa AS tersebut tetap menjadi misteri yang hanya Allah SWT saja yang tahu…

Renungan :
Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR Bukhari)

Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)

bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dhom dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.

Wallahu a'lam.......


ini mang pendapat saya.... coba mang tanggepin atau bantah berdasarkan ilmu alquran/ilmu bahasa arab......


Last edited by hamba tuhan on Fri 21 Jan 2011, 3:03 am; edited 4 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 20 Jan 2011, 10:41 am

@HT

maaf mang odoy..... dari penjelasan saudara mang odoy, saya bisa menilai bagaimana saudara memandang alquran dan menafsirkannya alquran tsb..... pertanyaan mang odoy adakah isim salib dalam alquran??? itu pertanyaan konyol menurut saya.... maaf!!! sekalian mang odoy nanya aja.... adakah isim pesawat dalam alquran???? maaf mang... bukan ngajarin..... coba pelajari lbh mendalam lg ilmu nahu sharaf serta ilmu alat lainnya.... ass wrb

Lhoooo...bukannya anda sendiri yang berkeyakinan bahwa SALIB adalah KATA BENDA (ISIM/NOUN)....?????

Kehadiran saya disini justru MENENTANG hal tersebut...dan saya sudah beberkan semuanya..bahwa...ayat yang mengandung kata SALIB dalam Al-Quran...hanyalah KATA KERJA..yaitu SALIBANNAKUM dan SHOLABUHU...segitu...gak banyak kok....hanya rekaman di tiga jaman Nabi...Nabi Yusuf..Nabi Musa...dan Nabi Isa...

Saya salut dengan ilmu alat yang anda miliki...tapi kan REQUEST saya juga sederhana...gak usah buka kitab kuning atow kitab ilmu yang lainnya...cuman segini....

"SILAHKAN BOYONG KESINI AYATNYA....BAHWA DALAM AYAT TERSEBUT ADA KATA "SALIB" YANG BERBENTUK "KATA BENDA-ISIM-NOUN" DAN MERUJUK KE KAYU PALANG/PENYILANGAN..ATOW APALAH ITU SESUAI YANG ANDA YAKINI....!!!"

Cuman segitu kok.....apa susahnya...???

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 20 Jan 2011, 10:50 am

@HT

HT wrote :

Injil 4 versi kepercayaan umat kristen lebih dongeng lagi karena dibuat dalam bahasa yunani yg diprakarsai oleh paulus botak tarsus......

mang odoy wrote :

Kalo anda berpendapat seperti itu...saya kasih gambaran dikit....

1. Agama yang kesohor dengan nama KRISTEN/CHRISTIAN......dengan modal TRINITAS dan TIANG JEMURAN sebagai lambangnya...lahir pasca KONSILI NICAEA tahun 325 Masehi.

2. 4 Kitab Kanonik...ditulis kurang lebih tahun 50 Masehi...jadi masih jauh ke Konsili Nicaea dengan Trinitas nya...

Pertanyaannnya....

A.Silahkan kasih referensi disini....biar semua tahu..bahwa....TIANG JEMURAN sudah menjadi LAMBANG SEBUAH AGAMA sebelum adanya KONSILI NICAEA.........

B. Kalo emang benar 4 Kitab Kanonik tersebut hasil prakarsa Manusia Stress dari Tarsus yaitu si PAULUS......kenapa di MANUSKRIP ASLI Kitab Kanonik.....dengan jelas disebutkan bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah sebuah STAUROS (KAYU PANCANG LURUS).....sementara sampai hari ini...para Katolik-Protestan plus MUSLIM MAYORITAS...meyakini bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus (Nabi Isa) adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....
Silahhhhkeeennnnn untuk dijelaskeennnn...(niru pak harto..he he he)..

HT wrote:

maaf mang.... udah liat dan pelajari pendapat saya utk ayat an nisa 157 diatas..... saya gak permasalahkan mau salib itu gmn bentuknya, dlam keterangan bbrp hadits bahwa salib adalah penyilangan dalam bahasa arab... yg terpenting disini nabi isa tidak dibunuh dan tidak disalib..... mang baca dl pendapat saya diatas.......



Tuuuhhh kannnnn...NGELES lagiii..... Laughing

ini mang pendapat saya.... coba mang tanggepin atau bantah berdasarkan ilmu alquran/ilmu bahasa arab......

oke deh tar saya tanggepin...tapi sekarang saya harus pamit dulu..bukannnya gak kangen...disini jam sudah menunjukkan 11.40 malam..waktunya istirahat...besok harus beraktivitas lagi...Insya Allah kita lanjut lagi ya...

Jadi untuk kata SALIB...dah mentok di Hadist....????

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 20 Jan 2011, 11:26 am

mang odoy wrote:@HT

HT wrote :

Injil 4 versi kepercayaan umat kristen lebih dongeng lagi karena dibuat dalam bahasa yunani yg diprakarsai oleh paulus botak tarsus......

mang odoy wrote :

Kalo anda berpendapat seperti itu...saya kasih gambaran dikit....

1. Agama yang kesohor dengan nama KRISTEN/CHRISTIAN......dengan modal TRINITAS dan TIANG JEMURAN sebagai lambangnya...lahir pasca KONSILI NICAEA tahun 325 Masehi.

2. 4 Kitab Kanonik...ditulis kurang lebih tahun 50 Masehi...jadi masih jauh ke Konsili Nicaea dengan Trinitas nya...

Pertanyaannnya....

A.Silahkan kasih referensi disini....biar semua tahu..bahwa....TIANG JEMURAN sudah menjadi LAMBANG SEBUAH AGAMA sebelum adanya KONSILI NICAEA.........

B. Kalo emang benar 4 Kitab Kanonik tersebut hasil prakarsa Manusia Stress dari Tarsus yaitu si PAULUS......kenapa di MANUSKRIP ASLI Kitab Kanonik.....dengan jelas disebutkan bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah sebuah STAUROS (KAYU PANCANG LURUS).....sementara sampai hari ini...para Katolik-Protestan plus MUSLIM MAYORITAS...meyakini bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus (Nabi Isa) adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....
Silahhhhkeeennnnn untuk dijelaskeennnn...(niru pak harto..he he he)..

HT wrote:

maaf mang.... udah liat dan pelajari pendapat saya utk ayat an nisa 157 diatas..... saya gak permasalahkan mau salib itu gmn bentuknya, dlam keterangan bbrp hadits bahwa salib adalah penyilangan dalam bahasa arab... yg terpenting disini nabi isa tidak dibunuh dan tidak disalib..... mang baca dl pendapat saya diatas.......



Tuuuhhh kannnnn...NGELES lagiii..... Laughing

ini mang pendapat saya.... coba mang tanggepin atau bantah berdasarkan ilmu alquran/ilmu bahasa arab......

oke deh tar saya tanggepin...tapi sekarang saya harus pamit dulu..bukannnya gak kangen...disini jam sudah menunjukkan 11.40 malam..waktunya istirahat...besok harus beraktivitas lagi...Insya Allah kita lanjut lagi ya...

Jadi untuk kata SALIB...dah mentok di Hadist....????

untuk salib mang odoy... dharaba = sudah memukul, shalaba = sudah menyalib

perhatikan kaidah di bawah ini mang odoy :

ضرب (1) يضرب(2) ضرب(3) مضرب(4) ضارب(5) مضروب (6) اضرب(7) لا تضرب( 8 ) مضرب(9) مضرب (10) مضرب (11)

1. dibaca dharaba, dalam sharaf dinamakan fi'il madhi. yang artinya "sudah". karena dharaba artinya memukul maka artinya, sudah memukul.
2. dibaca yadhribu, dalam sharaf dinamakan fi'il mudhari' yang artinya sedang atau akan. karena dharaba artinya memukul maka diartikan, sedang memukul atau bisa juga akan memukul
3. dibaca dharbun, dalam sharaf diartikan isim masdar ( atau cuma disebut masdar saja ). karena masdar bukan fi'il dan termasuk isim, maka cuma di artikan pukulan.
4. masdar mim, yaitu isim masdar yang cuma ditambah huruf "mim" didepannya. dibaca madhrabun.
5. dibaca dharibun. yaitu isim yang fa'il ( orang yang melakukan pukulan = subyek ).
6. dibaca madhrubun, yaitu isim maf'ul ( orang yang dipukul =obyek )
7. dibaca idhrib, yaitu fi'il amar ( perintah ), sehingga diartikan ayo pukul!
8. dibaca la tadhrib, yaitu istilah untuk amar nahyi, atau perintah larangan. sehingga artinya janganlah engkau memukul
9 dan 10. dibaca madhribun, dalam sharaf diistilahkan dengan isim zaman dan isim makan. sehingga lafadz madhrabun ini bisa diartikan : waktu memukul atau tempat memukul

11. dibaca midhrabun, yaitu isim alat. sehingga diartikan alat untuk memukul

selamat mempelajarinya mang odoy.....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 20 Jan 2011, 12:12 pm

mang odoy wrote:@HT

Injil 4 versi kepercayaan umat kristen lebih dongeng lagi karena dibuat dalam bahasa yunani yg diprakarsai oleh paulus botak tarsus......

Oke...sekarang mari kita lanjut...

Kalo anda berpendapat seperti itu...saya kasih gambaran dikit....

1. Agama yang kesohor dengan nama KRISTEN/CHRISTIAN......dengan modal TRINITAS dan TIANG JEMURAN sebagai lambangnya...lahir pasca KONSILI NICAEA tahun 325 Masehi.

2. 4 Kitab Kanonik...ditulis kurang lebih tahun 50 Masehi...jadi masih jauh ke Konsili Nicaea dengan Trinitas nya...

Pertanyaannnya....

A.Silahkan kasih referensi disini....biar semua tahu..bahwa....TIANG JEMURAN sudah menjadi LAMBANG SEBUAH AGAMA sebelum adanya KONSILI NICAEA.........

B. Kalo emang benar 4 Kitab Kanonik tersebut hasil prakarsa Manusia Stress dari Tarsus yaitu si PAULUS......kenapa di MANUSKRIP ASLI Kitab Kanonik.....dengan jelas disebutkan bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah sebuah STAUROS (KAYU PANCANG LURUS).....sementara sampai hari ini...para Katolik-Protestan plus MUSLIM MAYORITAS...meyakini bahwa Instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus (Nabi Isa) adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....

Silahhhhkeeennnnn untuk dijelaskeennnn...(niru pak harto..he he he)..


Maaf mang odoy..... ayat an nisa 157-158 diturunkan kpd nabi muhammad utk dirinya dan disampaikan kpd umatnya.... ayat an nisa 157-158 turun sesudah adanya KONSILI NICAEA, Asbabun Nuzul ayat an nisa 156-158 ini menerangkan dan bantahan ALLAH SWT terhadap rumor, isu atau berita yang berkembang saat itu yaitu terhadap ucapan yahudi, bahwa mereka yahudi telah membunuh nabi isa, Rasul Allah, padahal mereka sebenarnya tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya seperti keyakinan kaum nasrani dikayu palang/ tiang jemuran, dan hal ini sangat diimani oleh nasrani bahwa nabi isa dibunuh dan disalib dikayu palang/ tiang jemuran oleh yahudi dan bangkit dari kematian hari ke 3, sehingga kaum nasrani mensakralkan salib tsb, termasuk jg kaum nasrani yg ada di mekkah dan madinah saat itu.

kesimpulan : ayat ini adalah bantahan terhadap rumor/ isu/ berita artinya meluruskan sejarah yg berkembang dari waktu peristiwa itu terjadi sampai saat turunnya ayat ini terhadap pembunuhan dan penyaliban nabi isa dikayu palang/ tiang jemuran sekaligus bantahan terhadap kaum nasrani yg mensakralkan salib(tiang jemuran/ kayu palang)......


semoga mang odoy dapat mengerti..... ass wrb
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sat 22 Jan 2011, 10:08 am

@ HT

. WAMA QATALUHU WAMA SHALABUHU
Ayat tsb merupakan bantahan Allah SWT atas pembunuhan terhadap diri Isa as. Dakwaan kaum Yahudi tsb dibantah dengan firman Allah : wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu
di mulai dari lafadz maa qataluhu : ma berkedudukan sebagai ma nafi.. bukan ma nahi, qatalu fi'il madhi sebagai subyek orang yg membunuh(yahudi) hu sebagai dhamir dari qataluu obyek yang di bunuh(nabi isa).. pada ayat ini allah membantah dengan jelas pembunuhan terhadap nabi isa... muqabilul kalam nya berarti: ada orang yg di bunuh.


pengulangan pemakaian kata wamaa merupakan penegas bahwa :
1. Isa as tidak pernah dibunuh (secara umum)
2. Isa as tidak pernah disalib (secara khusus)

Pemakaian pola kalimat tsb diatas serupa dengan QS 4:59 dalam kalimat : wa athi'uu Allah wa athi'uu rasul yang merupakan perintah kepada Allah dan Rasul secara terpisah (berdiri-sendiri).

Itu adalah makna yang muhkamat dari ayat tsb diatas bahwa Isa tidak pernah dibunuh dan juga tidak pernah disalib.

Gak ada yang salah dari penjelasan anda diatas...memang benar itu adanya...sebagaimana yang ditulis di Kitab Kanonik...sebagai sisa sisa sejarah Nabi Isa (Yesus)...

MEREKA TIDAK MEMBUNUHNYA = Betul begitu adanya...mereka yang dalam hal ini merujuk ke Kaum Nabi Isa (pada saat itu..hanya ada 2 Kaum dari Bani Israel yang diam di kandang...Suku Benjamin dan Yehuda)... usaha untuk melenyapkan nyawa Nabi Isa..sudah sering dilakukan, dan eksekusi yang KESOHOR dengan PENYALIBAN itu adalah yang KESEKIAN KALINYA....dan bukan UNTUK YANG PERTAMAKALI....!!!

MEREKA TIDAK MENYALIBNYA = Ini yang sedang saya coba BENAHI...karena pemahaman kata SALIB sudah terdistorsi oleh pemahaman kaum Zionis Misionaris Orientalis..bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....dan ketika ada kata kerja MENYALIB....langsung diartikan bahwa MENYALIB berarti NANGKRINGIN SI TERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG.....
Ini yang telah salah kaprah..

Terbukti...sampai saat inipun....TIDAK ADA SEORANGPUN disini...yang bisa memberikan penjelasan kata SALIB sebagai KATA BENDA dalam ayat Al-Quran dan itu MERUJUK ke TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....atow ada arti baru yaitu PENYILANGAN..atow entah apa lagi itu bentuk nya yang berbau SILANG MENYILANG...he he he...

Yang jelas...An-Nisa 157 menyatakan WA MA SHOLABUHU...MEREKA TIDAK MENYALIBNYA...itu pula yang diindikasikan oleh Kitab Kanonik....


Nomor 2 sampe nomer 3....saya tidak akan mengomentarinya...karena intinya ada di PEMAHAMAN KATA "SALIB"....selama pemahaman kata tersebut masih MEMBEO ke KATOLIK-PROTESTAN.....yang muter muter aja kaya Bunderan HI....

5. Teori saya tentang “orang yang diserupakan dengan nabi Isa” tersebut…

Teori pertama saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Adil:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah Yudas Iskariot Sang Pengkhianat yang merupakan salah satu sahabat Isa AS sendiri.

Lagi lagi..teori STUNTMEN lahir karena KESALAH PEMAHAMAN kata salib itu sendiri...ketika An-Nisa 157 menyatakan MEREKA TIDAK MENYALIBNYA..karena pemahamannya masih MEMBEO ke Katolik Protestan....maka yang timbul dibenaknya..berarti Bukan Nabi Isa yang menjalani eksekusi tersebut....

Maka ketika kaum Orientalis membuat Injil Tandingan yaitu INJIL MANG ABAS...langsung dielu-elukan kaum Muslimin....dan berucap.." Tuhhh kan....di Injil Mang Abas juga ternyata Nabi ISa diganti.."

Padahal banyak dari kaum Muslimin yang tidak tahu...Manuskrip Asli INjil Mang Abas berbahasa ITALY....moso sahabat Nabi Isa berbahasa Italy.......wkwkwkwkwkwkwk.....

Lagian...masa seorang Nabi Mulia sekelas Nabi ISa yang mendapat kehormatan menjadi salah satu anggota ULUL AZMI...kalah sama JACKY CHAN...yang tiap meranin lakon PANTANG PAKE STUNTMEN...!!!....wkwkwkwkwkwkwkwkwk...

Teori kedua saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah sebuah tubuh tanpa akal pikiran yang mirip hewan sembelihan berwujud manusia.

He he he...justru itu BERTENTANGAN dengan Sifat Allah seperti yang anda utarakan diatas.....

TEORI KRISTEN = Mengorbankan SESEORANG (Yesus)...untuk MENYELAMATKAN SEMUA ORANG...(Teori DOSA WARIS)...

TEORI MUSLIM = Mengorbankan SESEORANG (Stuntmen).......untuk MENYELAMATKAN SESEORANG (Nabi Isa-Yesus)....

BEDA BEDA TIPIS.....he he he...

Teori saya yang kedua adalah murni dari hasil renungan saya yang menunjuk kepada kejadian Nabi Ismail AS putra Nabi Ibrahim AS ketika akan disembelih oleh ayahnya atau Nabi Ibrahim AS atas perintah Allah SWT tapi Allah SWT menggantikannya dengan seekor kambing pada saat Nabi Ismail AS akan disembelih…

Lha...kalo diganti ma KAMBING mah....ya emang KODRAT si kambing buat disembelih....terus disate...ane juga demen sate kambing.....wkwkwkwkwkk...

Lha ini......Nabi Sekelas Nabi Isa....apa alasannya harus diganti dengan MENGORBANKAN MAHLUK MANUSIA yang lain....??? ini justru bertentangan dengan Sifat Allah Yang Maha Adil.....
Cara Allah SWT Menyelamatkan Nabi-Nya banyak dengan cara yang halus....dan bukannya MAIN SULAP kaya si Dedi Buldozer...aya aya wae..... Laughing

Kaum Zionis Misionaris Orientalis memang BUKAN OTAK UDANG....selalu ada 1001 cara untuk menghancurkan akidah kaum muslimin...tapi banyak dari kita yang TIDAK MENYADARINYA......


Begitulah teori saya dan saya hanya memberikan dari sisi sudut pandang atau dari hasil renumgam saya saja serta anda boleh percaya atau tidak maka terserah anda karena siapa orang yang diserupakan dengan nabi Isa AS tersebut tetap menjadi misteri yang hanya Allah SWT saja yang tahu…

Nah yang ini...silahkan teruskan dengan bro FM...untuk masalah UTAK ATIK "SYUBIHA LAHUM" nya....karena bagi saya...kunci dari ayat An-Nisa 157 ada pada kata kata SHOLABUHU...selama pemahaman kata SALIB masih membeo sama KATOLIK PROTESTAN...selama itu pula kaum Muslimin akan ngotot bahwa bukan Nabi Isa yang menjalani eksekusi tersebut karena ada stuntmen....."KAN JELAS BAHWA MEREKA TIDAK MENYALIBNYA....BERARTI BUKAN NABI ISA YANG DISALIB...." begitu kira kira yang selalu diucapkan oleh kite kite....



Renungan :
Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR Bukhari)

Cuman gara gara MENGGUGAT kata SALIB....itupun jelas alasannya...moso segini sadisnya..... Laughing



Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)

bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dhom dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.

Wallahu a'lam.......

Ahhh...masa gara-gara MENGGUGAT KATA SALIB...urusannya sama MADZHAB...???? Laughing


mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sat 22 Jan 2011, 10:41 am

@HT

untuk salib mang odoy... dharaba = sudah memukul, shalaba = sudah menyalib

perhatikan kaidah di bawah ini mang odoy :

ضرب (1) يضرب(2) ضرب(3) مضرب(4) ضارب(5) مضروب (6) اضرب(7) لا تضرب( 8 ) مضرب(9) مضرب (10) مضرب (11)

1. dibaca dharaba, dalam sharaf dinamakan fi'il madhi. yang artinya "sudah". karena dharaba artinya memukul maka artinya, sudah memukul.
2. dibaca yadhribu, dalam sharaf dinamakan fi'il mudhari' yang artinya sedang atau akan. karena dharaba artinya memukul maka diartikan, sedang memukul atau bisa juga akan memukul
3. dibaca dharbun, dalam sharaf diartikan isim masdar ( atau cuma disebut masdar saja ). karena masdar bukan fi'il dan termasuk isim, maka cuma di artikan pukulan.
4. masdar mim, yaitu isim masdar yang cuma ditambah huruf "mim" didepannya. dibaca madhrabun.
5. dibaca dharibun. yaitu isim yang fa'il ( orang yang melakukan pukulan = subyek ).
6. dibaca madhrubun, yaitu isim maf'ul ( orang yang dipukul =obyek )
7. dibaca idhrib, yaitu fi'il amar ( perintah ), sehingga diartikan ayo pukul!
8. dibaca la tadhrib, yaitu istilah untuk amar nahyi, atau perintah larangan. sehingga artinya janganlah engkau memukul
9 dan 10. dibaca madhribun, dalam sharaf diistilahkan dengan isim zaman dan isim makan. sehingga lafadz madhrabun ini bisa diartikan : waktu memukul atau tempat memukul
11. dibaca midhrabun, yaitu isim alat. sehingga diartikan alat untuk memukul

selamat mempelajarinya mang odoy.....


Saya tidak BERTANYA masalah TENSES...mau itu PAST PERFECT (Sudah Menyalib).....atow PAST CONTINOUS (Sedang Menyalib)....

Yang saya tanyakan...
"MANA REFERENSI SECARA LITERATURE ARAB..YANG MENYATAKAN BAHWA :
1. SALIB dalam Al-Quran berbentuk KATA BENDA.
2. SALIB berarti TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...PENYILANGAN atow yang berbau silang menyilang
.


Karena...kalo referensi yang saya angkat di tret ini khususnya dari LINK yang saya bawa kesini....salah satu RUJUKANNYA yaitu KITAB MUJAM LISANUL ARABI....
Bro Zihad Zone...di lapak sebelah yang notabene menguasai kesusastraan arab, dan beliau pula yang ngundang ane di sono...menyatakeennn...

Dari sini pak....
http://answering-ff.org/board/mang-odoy-nabi-isa-benar2-disalib-t5316-30.html

==========================================================================

Jihad Zone wrote :

baca Lisanul 'Arabi halaman صلب SH-L-B, di link ini: ane copas ya?

http://www.baheth.info/all.jsp?term=%D8%B5%D9%84%D8%A8#0

[/quote]
صلب (لسان العرب)
الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع: أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب: أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا، * إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا جَمَعَ لأَنه جَعَلَ كُلَّ جُزْءٍ مِن صُلْبه صُلْباً؛ كقول جرير: قال العَواذِلُ: ما لِجَهْلِكَ بَعْدَما * شابَ الـمَفارِقُ، واكْتَسَيْنَ قَتِـيرا وقال حُمَيْدٌ: وانْتَسَفَ، الحالِبَ من أَنْدابِه، * أَغْباطُنا الـمَيْسُ عَلى أَصْلابِه كأَنه جعل كلَّ جُزْءٍ من صُلْبِه صُلْباً.
وحكى اللحياني عنِ العرب: هؤلاء أَبناءِ صِلَبَتِهِمْ.
والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛ قال العَجاج يصف امرأَة: رَيَّا العظامِ، فَخْمَة الـمُخَدَّمِ، في صَلَبٍ مثْلِ العِنانِ الـمُؤْدَم، إِلى سَواءٍ قَطَنٍ مُؤَكَّمِ وفي حديث سعيد بن جبير: في الصُّلْب الديةُ. قال القُتَيْبِـيُّ: فيه قولان أَحدُهما أَنـَّه إِنْ كُسِرَ الصُّلْبُ فحَدِبَ الرَّجُلُ ففيه الديةُ، والآخَرُ إِنْ أُصِـيبَ صُلْبه بشيءٍ ذَهَبَ به الجِماعُ فلم يَقْدِرْ عَلَيهِ، فَسُمِّيَ الجِماعُ صُلْباً، لأَنَّ الـمَنِـيَّ يَخْرُجُ منهُ.
وقولُ العَباسِ بنِ عَبدِالـمُطَّلِبِ يَمدَحُ النبـيَّ، صلى اللّه عليه وسلم: تُنْقَلُ مِنْ صَالَبٍ إِلى رَحِم، * إِذا مَضَى عالَمٌ بَدا طَبَق قيل: أَراد بالصَّالَب الصُّلْب، وهو قليل الاستعمال.
ويقال للظَّهْر: صُلْب وصَلَب وصالَبٌ؛ وأَنشد: كأَنَّ حُمَّى بكَ مَغْرِيَّةٌ، * بَيْنَ الـحَيازيم إِلى الصَّالَبِ وفي الحديث: إِنَّ اللّه خَلَقَ للجَنَّةِ أَهْلاً، خَلَقَها لَـهُم، وهُمْ في أَصلاب آبائِهِم. الأَصْلابُ: جَمْعُ صُلْب وهو الظهر.
والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين. صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب (1) (1 قوله «وصلب» هو كسكر ولينظر ضبط ما بعده هل هو بفتحتين لكن الجوهري خصه بما صلب من الأرض أو بضمتين الثانية للاتباع إلا أن المصباح خصه بكل ظهر له فقار أو بفتح فكسر ويمكن أن يرشحه ما حكاه ابن القطاع والصاغاني عن ابن الأعرابي من كسر عين فعله.) أَي شديد.
ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ: ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة.
ويقال تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ.
وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛ قال الراعي: صَلِـيبُ العَصا، بادِي العُروقِ، تَرَى له، * عَلَيْها، إِذا ما أَجْدَبَ النَّاسُ، إِصْبَعا وأَنشد: رَأَيْتُكِ لا تُغْنِـينَ عنِّي بِقُرَّةٍ؛ * إِذا اخْتَلَفَتْ فيَّ الـهَراوَى الدَّمامِكُ فأَشْهَدُ لا آتِـيكِ، ما دامَ تَنْضُبٌ * بأَرْضِكِ، أَو صُلْبُ العَصا من رجالِكِ أَصْلُ هذا أَن رَجُلاً واعَدَتْه امْرَأَةٌ، فعثَرَ عَليها أَهْلُها، فضربوه بعِصِـيِّ التَّنْضُب.
وكان شَجَرُ أَرضها إِنما كان التنضبَ فضربوه بِعِصِـيِّها.
وصَلَّبَه جعله صُلْباً وشدَّه وقوَّاه؛ قال الأَعشى: مِن سَراةِ الـهِجانِ صَلَّبَها العُضُّ، * وَرَعْيُ الـحِمى، وطُولُ الـحِـيالِ أَي شدّها.
وسَراةُ المال: خِـياره، الواحد سَرِيّ؛ يقال: بعيرٌ سَرِيّ، وناقة سَرِيَّة.
والـهِجانُ: الخِـيارُ من كل شيءٍ؛ يُقال: ناقة هِجانٌ، وجَمَل هِجانٌ، ونوقٌ هِجان. قال أَبو زيد: الناقَةُ الـهِجانُ هي الأَدْماءُ، وهي البَيْضاءُ الخالِصَةُ اللَّوْنِ.
والعُضُّ: عَلَفُ الأَمْصار مثل القَتِّ والنَّوَى.
وقوله: رَعْي الـحِمى يُريدُ حِمى ضَرِيَّة، وهو مرعى إِبل الملوك، وحِمَى الرَّبَذَةِ دُونَه.
والحِـيال: مَصْدَرُ حالت الناقة إِذا لم تَحْمِلْ.
وفي حديث العباس: إِنَّ الـمُغالِبَ صُلْبَ اللّهِ مَغْلُوب أَي قُوَّةَ اللّهِ.
ومكان صُلْب وصَلَبٌ: غَليظٌ حَجِرٌ، والجمع: صِلَبَةٌ.
والصُّلْبُ من الأَرض: الـمَكانُ الغَلِـيظُ الـمُنْقاد، والجمع صِلَبَةٌ، مثل قُلْب وقِلَبَة.
والصَّلَب أَيضاً: ما صَلُبَ من الأَرض. شمر: الصَّلَب نَحْوٌ من الـحَزيزِ الغَلِـيظِ الـمُنْقادِ.
وقال غيره:الصَّلَب من الأَرض أَسْناد الآكام والرَّوابي، وجمعه أَصْلاب؛ قال رؤبة: نغشى قَرًى، عارِيةً أَقْراؤُه، تَحْبُو، إِلى أَصْلابِه، أَمْعاؤُه الأَصمعي: الأَصْلابُ هي من الأَرض الصَّلَب الشديدُ الـمُنْقادُ، والأَمْعاءُ مَسايِلُ صِغار.
وقوله: تَحْبُو أَي تَدْنو.
وقال ابن الأَعرابي: الأَصْلاب: ما صَلُب من الأَرض وارْتَفَعَ، وأَمْعاؤُه: ما لانَ منه وانْخَفَضَ.
والصُّلْب موضع بالصَّمَّان، أَرْضُهُ حجارةٌ، من ذلك غَلَبَتْ عليه الصِّفَةُ، وبين ظَهراني الصُّلْب وقِفافِه، رياضٌ وقِـيعانٌ عَذْبَةُ الـمَنابِتِ (1) (1 قوله «عذبة المنابت» كذا بالنسخ أيضاً والذي في المعجم لياقوت عذبة المناقب أي الطرق فمياه الطرق عذبة.) كَثِـيرةُ العُشْبِ، وربما قالوا: الصُّلْبانِ؛ أَنشد ابن الأَعرابي: سُقْنا به الصُّلْبَيْنِ، فالصَّـمَّانا فإِما أَن يَكُونَ أَراد الصُّلْب، فَثَنَّى للضرورة، كما قالوا: رامَتانِ، وإِنما هي رامة واحدة.
وإِما أَن يكون أَراد مَوْضِعَيْن يَغْلِبُ عليهما هذه الصِّفَةُ، فَيُسَمَّيانِ بها.
وصَوْتٌ صَلِـيبٌ وجَرْيٌ صَلِـيب، على المثل.
وصَلُبَ على المالِ صَلابة: شَحَّ به؛ أَنشد ابن الأَعرابي: فَإِن كُنْتَ ذا لُبٍّ يَزِدْكَ صَلابَـةً، * على المالِ، مَنْزورُ العَطاءِ، مُثَرِّبُ الليث: الصُّلْبُ من الجَرْي ومن الصَّهِـيلِ الشَّديدُ؛ وأَنشد: ذو مَيْعَة، إِذا ترامى صُلْبُه والصُّلَّبُ والصُّلَّبِـيُّ والصُّلَّبَة والصُّلَّبِـيَّة: حجارة الـمِسَنِّ؛ قال امْرُؤُ القَيْس: كحَدِّ السِّنان الصُّلَّبِـيِّ النَّحِـيض أَراد بالسنان الـمِسَنَّ.
ويقال: الصُّلَّبِـيُّ الذي جُليَ، وشُحِذ بحجارة الصُّلَّبِ، وهي حجارة تتخذ منها الـمِسانُّ؛ قال الشماخ: وكأَنَّ شَفْرَةَ خَطْمِه وجَنِـينِه، * لـمَّا تَشَرَّفَ صُلَّبٌ مَفْلُوق والصُّلُّبُ: الشديد من الحجارة، أَشَدُّها صَلابَـةً.
ورُمْحٌ مُصَلَّبٌ: مَشْحوذ بالصَّلَّـبـيّ.
وتقول: سِنانٌ صُلُّبِـيٌّ وصُلَّبٌ أَيضاً أَي مَسْنُون.
والصَّلِـيب: الودك، وفي الصحاح: ودكُ العِظامِ. قال أَبو خراش الهذلي يذكر عُقاباً شَبَّه فَرسَهُ بها: كأَني، إِذْ غَدَوْا، ضَمَّنْتُ بَزِّي، * من العِقْبانِ، خائِتَـةً طَلُوبا جَرِيمَةَ ناهِضٍ، في رأْسِ نِـيقٍ، * تَرى، لِعِظامِ ما جَمَعَتْ، صَلِـيبا أَي ودَكاً، أَي كأَني إِذْ غَدَوْا للحرب ضَمَّنْتُ بَزِّي أَي سلاحي عُقاباً خائِتَـةً أَي مُنْقَضَّةً. يقال خاتَتْ إِذا انْقَضَّتْ.
وجَرِيمَة: بمعنى كاسِـبَة، يقال: هو جَرِيمَةُ أَهْلِه أَي كاسِـبُهُم.
والناهِضُ: فَرْخُها.
وانتصاب قوله طَلُوبا: على النَّعْتِ لخائتَة.
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل.
وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ: واحْتَلَّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ احْتَلَّ: بمعنى حَلَّ.
والبَرْكُ: الصَّدْرُ، واسْتَعارَهُ للشِّتاءِ أَي حَلَّ صَدْرُ الشِّتاء ومُعْظَمُه في منزله: يصف شِدَّةَ الزمان وجَدْبَه، لأَن غالِبَ الجَدْبِ إِنما يكون في زَمَن الشِّتاءِ.
وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك.
والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُ.
والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت.
والصَّلْبُ مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو الوَدَكُ.
وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه.
والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل.
وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثير.
وفي التنزيل العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه.
وفيه ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل.
والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ.
والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل.
وقال الليث: الصَّلِـيبُ ما يتخذه النصارى قِـبْلَةً، والجَمْعُ صُلْبان وصُلُبٌ؛ قال جَريرٌ: لقد وَلَدَ الأُخَيْطِلَ أُمُّ سَوْءٍ، * على بابِ اسْتِها صُلُبٌ وشامُ وصَلَّب الراهبُ: اتَّخَذ في بِـيعَته صَليباً؛ قال الأَعشى: وما أَيْبُلِـيٌّ على هَيْكَلٍ، * بَناهُ وصَلَّبَ فيه وصارا صارَ: صَوَّرَ. عن أَبي عليّ الفارسي: وثوب مُصَلَّبٌ فيه نَقْشٌ كالصَّلِـيبِ.
وفي حديث عائشة: أَن النبي، صلى اللّه عليه وسلم، كان إِذا رَأَى التَّصْلِـيبَ في ثَوْب قَضَبه؛ أَي قَطَع مَوْضِـعَ التَّصْلِـيبِ منه.
وفي الحديث: نَهَى عن الصلاة في الثوب الـمُصَلَّبِ؛ هو الذي فيه نَقشٌ أَمْثال الصُّلْبان.
وفي حديث عائشة أَيضاً: فَناوَلْـتُها عِطافاً فرَأَتْ فيه تَصْلِـيباً، فقالت: نَحِّيه عَني.
وفي حديث أُم سلمة: أَنها كانت تَكرَه الثيابَ الـمُصَلَّبةَ.
وفي حديث جرير: رأَيتُ على الحسنِ ثوباً مُصَلَّباً.
والصَّلِـيبانِ الخَشَبَتانِ اللَّتانِ تُعَرَّضانِ على الدَّلْوِ كالعَرْقُوَتَيْنِ؛ وقد صَلَبَ الدلْو وصَلَّبَها.
وفي مَقْتَلِ عمر: خَرَج ابنُه عُبيدُاللّه فَضَرَب جُفَيْنَةَ الأَعْجَمِـيَّ، فَصَلَّب بين عَيْنَيْه، أَي ضربه على عُرْضِهِ، حتى صارت الضَّرْبة كالصَّلِـيب.
وفي بعض الحديث: صَلَّيْتُ إِلى جَنْبِ عمر، رضي اللّه عنه، فَوضَعْتُ يَدِي على خاصِرتي، فلما صَلَّى، قال: هذا الصَّلْبُ في الصلاة. كان النبي، صلى اللّه عليه وسلم، يَنْهَى عنه أَي إِنه يُشْبِه الصَّلْبَ لأَنَّ الرجل إِذا صُلِبَ مُدَّ يَدُه، وباعُهُ على الجِذْعِ. وهيئةُ الصَّلْب في الصلاة: أَن يَضَعَ يديه على خاصِرتيه، ويُجافيَ بين عَضُدَيْه في القيام.
والصَّلِـيبُ: ضَرْبٌ من سِماتِ الإِبل. قال أَبو علي في التَّذْكَرةِ: الصَّليبُ قد يكون كبيراً وصغيراً ويكون في الخَدَّين والعُنُق والفخذين.
وقيل: الصَّلِـيبُ مِـيسَمٌ في الصُّدْغِ، وقيل في العُنقِ خَطَّانِ أَحدهما على الآخر.
وبعير مُصَلَّبٌ ومَصْلُوب: سِمَتُه الصَّليب.
وناقة مَصْلُوبة كذلك؛ أَنشد ثعلب: سَيَكْفِـي عَقِـيلاً رِجْلُ ظَبْـيٍ وعُلْبةٌ، * تَمَطَّت به مَصْلُوبةٌ لم تُحارِدِ وإِبلٌ مُصَلَّبة. أَبو عمرو: أَصْلَبَتِ الناقةُ إِصْلاباً إِذا قامت ومَدَّتْ عنقها نحوَ السماءِ، لتَدِرَّ لولدها جَهْدَها إِذا رَضَعَها، وربما صَرَمَها ذلك أَي قَطَع لبَنَها.
والتَّصْلِـيبُ: ضَربٌ من الخِمْرةِ للمرأَة.
ويكره للرجل أَن يُصَلِّي في تَصْلِـيبِ العِمامة، حتى يَجْعَله كَوْراً بعضَه فوق بعض. يقال: خِمار مُصَلَّبٌ، وقد صَلَّبَتِ المرأَة خمارَها، وهي لِـبْسةٌ معروفة عند النساءِ.
وصَلَّبَتِ التَّمْرَةُ: بَلَغَت اليُبْسَ.
وقال أَبو حنيفة: قال شيخ من العرب أَطْيَبُ مُضْغةٍ أَكَلَها الناسُ صَيْحانِـيَّةٌ مُصَلِّبةٌ، هكذا حكاه مُصَلِّبةٌ، بالهاءِ.
ويقال: صَلَّبَ الرُّطَبُ إِذا بَلَغَ اليَبِـيسَ، فهو مُصَلِّب، بكسر اللام، فإِذا صُبَّ عليه الدِّبْسُ لِـيَلِـينَ، فهو مُصَقِّر. أَبو عمرو: إِذا بَلَغ الرُّطَبُ اليُبْسَ فذلك التَّصْلِـيب، وقد صَلَّبَ؛ وأَنشد المازني في صفة التمر: مُصَلِّبة من أَوْتَكى القاعِ كلما * زَهَتْها النُّعامى خِلْتَ، من لَبَنٍ، صَخْرا أَوْتَكَى: تَمر الشِّهْريزِ.
ولَبَنٌ: اسم جبل بعَيْنِه. شمر: يقال صَلَبَتْه الشَّمسُ تَصْلِـبُه وتَصلُبُه صَلْباً إِذا أَحْرَقته، فهو مَصْلُوب: مُحْرَق؛ وقال أَبو ذؤَيب: مُسْتَوْقِدٌ في حَصاهُ الشمسُ تَصْلِـبُه، * كأَنه عَجَمٌ بالبِـيدِ مَرْضُوخُ وفي حديث أَبي عبيدة: تَمْرُ ذَخِـيرةَ مُصَلِّبةٌ أَي صُلْبة.
وتمر المدينة صُلْبٌ.
ويقال تَمْرٌ مُصَلِّب، بكسر اللام، أَي يابس شديد.
والصالِبُ من الـحُمَّى الحارَّةُ غير النافض، تذكَّر وتؤَنث.
ويقال: أَخَذَتْه الـحُمَّى بصالِبٍ، وأَخذته حُمَّى صالِبٌ، والأَول أَفصح، ولا يكادون يُضِـيفون؛ وقد صَلَبَتْ عليه، بالفتح، تَصْلِبُ، بالكسر، أَي دامت واشتدت، فهو مَصْلوب عليه.
وإِذا كانت الـحُمَّى صالِـباً قيل: صَلَبَتْ عليه. قال ابن بُزُرْجَ: العرب تجعل الصالِبَ من الصُّداعِ؛ وأَنشد: يَرُوعُكَ حُمَّى من مُلالٍ وصالِبِ وقال غيره: الصالِبُ التي معها حرٌّ شديد، وليس معها برد.
وأَخذه صالِبٌ أَي رِعْدة؛ أَنشد ثعلب: عُقاراً غَذاها البحرُ من خَمْرِ عانةٍ، * لها سَوْرَةٌ، في رأْسِه، ذاتُ صالِبِ والصُّلْبُ: القُوَّة.
والصُّلْبُ الـحَسَبُ. قال عَدِيّ بن زيد: اجْلَ أَنَّ اللّهَ قد فَضَّلَكُمْ، * فَوقَ ما أَحْكَى بصُلْبٍ وإِزارْ فِسِّر بهما جميعاً.
والإِزار: العَفاف.
ويروى: فوقَ من أَحْكأَ صُلْباً بـإِزارْ أَي شَدَّ صُلْباً: يعني الظَّهْرَ. بـإِزار: يعني الذي يُؤْتَزَر به.
والعرب تُسَمِّي الأَنْجُمَ الأَربعة التي خَلْفَ النَّسرِ الواقِـعِ: صَلِـيباً.
ورأَيت حاشية في بعض النسخ، بخط الشيخ ابن الصلاح المحدِّث، ما صورته: الصواب في هذه الأَنجمِ الأَربعة أَن يُقال خَلْف النَّسرِ الطائِرِ لأَنها خَلْـفَه لا خَلْفَ الواقع، قال: وهذا مما وَهِمَ فيه الجوهريُّ. الليثُ: والصَّوْلَبُ والصَّوْليبُ هو البَذْرُ الذي يُنْثَر على الأَرض ثم يُكْرَبُ عليه؛ قال الأَزهري: وما أُراه عربيّاً: والصُّلْبُ: اسمُ أَرض؛ قال ذو الرمة: كأَنه، كـلَّما ارْفَضَّتْ
[quote]

Anda kan jagonya masalah ginian..silahkan dipelajari..

Terus ada satu lagi komentar bro Jihad Zone menyangkut masalah ini..

Dar sini....
http://answering-ff.org/board/mang-odoy-nabi-isa-benar2-disalib-t5316-45.html

=========================================================================
Jihad Zone wrote :

Dalam kitab itu menerangkan kata sh-l-b mempunyai dua akar makna.

1. Tulang punggung/kuat/sangat/keras.
2. Mengeluarkan lemak dari tulang.

Nah setelah saya gabungkan kedua akar tersebut ternyata ada satu yang menjadi dasar. Yaitu, SANGAT/KUAT itulah akar sebenarnya dari kata SH-L-B.

Tulang punggung disebut SHULB karena SANGAT/KUAT.
Mengeluarkan lemak dari tulang disebut ISHTALABA karena SANGAT/KUAT.
Oleh karena itu, Menyalib tidak ada hubungannya dengan tulang, tapi hubungannya dengan SANGAT/KUAT.

lihat kitab mu’jam lain favorit saya MAQAYISUL LUGHAH:

:صلب) الصاد واللام والباء أصلان)

أحدهما يدلُّ على الشدّة والقوّة، والآخر جنس من الوَدَك.

فالأوَّل الصُّلب، وهو الشيء الشَّديد. وكذلك سُمِّيَ الظَّهر صُلْباً لقوّته.

وأما الأصل الآخر فالصَّليب، وهو وَدَك العَظْم. يقال اصطَلَبَ الرجُل، إِذا جَمَع العظامَ فاستخرج وَدَكها ليأْتدِم به.


Terjemah:

(SH-L-B) Shad, Lam dan Ba’, terdapat dua asal/akar:

Salah satunya (1) menunjukkan pada kedahsyatan dan kekuatan, dan yang lain (2) menunjukkan jenis dari wadak/lemak.

Yg pertama “AS-SHULB”, adalah sesuatu yang amat/sangat. oleh karena seperti itu dinamailah tulang punggung “SHULB” karena kekuatannya.

Dan yang kedua “AS-SHALIIB”, adalah wadak/lemak tulang. Dikatakan “ISHTHALABA AL-ROJULU” jika dia menghimpun tulang-tulang kemudian mengeluarkan lemaknya untuk lauk-pauk/bumbu kuah.

[Maqayisul Lughah 12/8]


Intinya...dari 2 Kitab yang dibahas diatas.....tidak ada satupun yang MERUJUK ke KAYU PALANG/TIANG JEMURAN...

Makanya saya tanya ke anda...

"Reffereennnsiiiiinyaaaaa....mannnnnnnna....????"

Wasalam,

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by forever_muslim Sat 22 Jan 2011, 5:23 pm

bro AFF wrote:
maaf bro FM, aq hanya mengikuti kemauan bro untuk mengisi tret ini saja dan bukan lagi tret sebelah.

karena itu coba bro perhatikan bahwa nahwu sharaf (ilmu gramatika bahasa arab yang lahir) datang jauh sesudah dialektika [baca: kebiasaan] bahasa quran [arab] di kalangan orang-arab. menempatkan ilmu sharaf [dan ngotot] untuk mengurai ayat mustasyabih bisa-bisa terjatuh ke dalam perkara syubhat.

cukuplah saya beriman kepada ayat mustasyabih saja.

Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS. Ali ‘Imran: 48)

Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:

Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)

begini bro AFF...ilmu nahwu memang mulai berkembang pada era kekhalifahan Ali namun ilmu alat ini termasuk salah satu dalam Ulumul Qur'an yang harus dikuasai oleh para mufassir dan juga para penterjemah dan itu syarat yang harus dipenuhi.. saya analogikan seperti kita ingin membongkar motor tapi kuncinya gak ada, gimana caranya kita mau membongkarnya... nah ilmu alat itulah kuncinya,bukankah mempelajari dan memahami Al-Qur'an termasuk didalamnya seperti harus menguasai ilmu yang disyaratkan untuk itu adalah kewajiban bagi muslim yang walaupun hukumnya fardhu kifayah tapi bagi kita yang ingin ber amar m'aruf nahi mungkar selayaknya harus mempelajari dan menguasai ilmu tsb...

kenapa ada ayat-ayat mutasyabihat di Al-Qur'an .. menurut saya disinilah Allah SWT memerintahkan kita untuk mempelajarinya dengan karunia akal yang diberikannya kepada manusia agar kemudian kita dapat mencari makna yang mendekati kebenaran dari kalam Ilahi tersebut.... kenapa saya katakan mendekati kebenaran karena kebenaran hanya milik Allah SWT kita hanya berusaha selebihnya kita serahkan kepada Allah SWT itulah yang dinamakan kita beriman kepada ayat2 mutasyabihat... bukan maksudnya pada setiap ayat mutasyabihat terus kita katakan aku beriman kepada ayat tsb lalu kita tidak berusaha memahami makna dari ayat tsb... wah paham seperti itu menurut saya kurang tepat bro.... dan apabila terjadi perbedaan penafsiran pada ayat-ayat mutasyabihat dari para mufassir untuk itulah kita kaji lebih lanjut yang mana yang lebih mendekati kebenarannya.... dan khusus utk Qs.4:157 perbedaan penafsiran dari para ulama atau mufassir sudah terjadi sejak dulu.. untuk saya pribadi setelah mempelajarinya dengan pendekatan ilmu alat maka kesimpulan saya memang tidak ada lafadz dari ayat tsb yang menyatakan secara shorih bahwa ada pemeran pengganti yang menggantikan Isa as diayat tsb kemudian mempelajari juga hadist yang menyatakan adanya pemeran pengganti namun saya katakan hadist tsb adalah hadist mauquf yaitu perkataan, atau perbuatan, atau taqrir yang disandarkan kepada seorang sahabat Rasulullah dan bukan hadist marfu yaitu perkataan, atau perbuatan, atau taqrir yang disandarkan kepada Rasulullah...

jadi banyak hal yang saya pelajari dari perbedaan penafsiran ayat ini sebelum saya menerima pemahaman bahwa tidak ada pemeran pengganti utk Nabi Isa as pada peristiwa tsb dan menurut saya ini sesuai seperti petunjuk yang diberikan oleh Qs.4:157...

Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.

’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
nah kalo statement bro yang ini ... sebenarnya kita belum memasuki ke konteks benar atau tidaknya Isa as turun lagi ke bumi nanti menjelang akhir zaman... tapi ada yang ingin saya tanyakan ke bro AFF dari hadist yang dirawikan beberapa perawi, kira2 yang mana yang harus diikuti umat muslim tentang lamanya Isa as berada di bumi seperti hadist berikut ini :

a. Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abdullah bin Amru bin Ash disebutkan, "...kemudian Isa Almasih itu, menetap bersama manusia tujuh tahun lamanya"

b. Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Abu Daud, al-Hakim, dan Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah r a. menyebutkan, "Isa menetap di bumi empat puluh tahun lamanya, kemudian ia pun wafat, maka kaum muslimin menyembah yangkannya ..."

c. Menurut Joesoef Souyb salah satu hadits yang meriwayatkan kedatangan Dajal diterima melalui Ka'ab al-Ahbars yang mengatakan, "Aku akan mengirimmu kelak menghadapi Dajal si Juling, dan engkau akan membunuhnya, lalu hidup di bumi sehabis itu selama dua puluh empat tahun dan Aku akan mematikanmu, seperti halnya orang yang hidup."

Penulisan hadits dengan isi pernyataan yang berbeda satu sama lainnya dan diceritakan melalui satu orang saja (hadits ahad) menyebabkan kedudukan hadits tersebut tidak termasuk mutawatir (hadits yang diriwayatkan oleh beberapa perawi). Di samping itu, sangat besar kemungkinannya adanya kesengajaan penyusupan dongeng atau kisah-kisah, seperti dituliskan dalam kitab Injil Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Wahyu 19: 11-21, Wahyu 20: 4-6).

kita perlu mengingat hal ini bro AFF bahwa dalam teologi dan liturgi (ketuhanan dan tata cara agama) yahudi dan kristiani sangat kental akan kepercayaan Mesiah dan Adventisme (harapan atau keyakinan akan turunnya Yesus ke bumi) untuk membasmi segala roh jahat dan mengajak umat manusia hanya percaya kepada Kristus seperti iman kristiani..

apakah kita umat Nabi Muhammad SAW yang telah memiliki keyakinan yang sempurna yang telah diberikan Allah SWT kepada muslim yaitu Islam melalui Rasulullah....kemudian harus ikut-ikutan mempunyai harapan dan pemahaman yang sama dengan umat yahudi dan kristiani tsb :scratch: :scratch:
forever_muslim
forever_muslim
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 457
Location : batam
Reputation : -3
Points : 5484
Registration date : 2010-09-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sat 22 Jan 2011, 5:48 pm

@ bro FM


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا وَإِمَامًا عَدْلاً فَيَكْسِرُ الصَّلِيْبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيْرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيَفِيْضُ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga Nabi Isa ‘alaihissalam turun (ke bumi) menjadi seorang hakim yang bijaksana dan pemimpin yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi-babi, meletakkan upeti, harta melimpah-ruah hingga tidak ada seorangpun yang menerimanya.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad-nya no. 10001 dan 10522; Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam Kitabul Buyu’ bab Qatlil Khinziri no. 2222, Kitabul Mazhalim bab Kasri Ash-Shalib wa Qatlil Khinziri no. 2476, Kitab Ahaditsil Anbiya` bab Nuzuli ‘Isa bin Maryam no. 3448, 3449; Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Kitabul Iman bab Nuzuli Isa bin Maryam Hakiman Bisyariati Nabiyyina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 242; Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu dalam Kitabul Fitan ‘an Rasulillah, no. 2233; Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu dalam Kitabul Malahim no. 3766; Ibnu Majah rahimahullahu dalam Kitabul Fitan no. 6048. (CD Program Mausu’atul Hadits Asy-Syarif Al-Kutubut Tis’ah, Fathul Bari, Syarh An-Nawawi cet. Darul Hadits)

Jalur Periwayatan Hadits
Al-Imam Ahmad rahimahullahu meriwayatkan dalam Musnad-nya dari lima jalan:
Pertama: dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, dari Muhammad bin Muslim Abu Bakr Al-Qurasyi Ibnu Syihab Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua: dari jalan Sufyan bin Husain Abu Muhammad Al-Wasithi, dari Az-Zuhri, dari Hanzhalah bin ‘Ali Al-Aslami, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketiga: dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, dari Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqburi Abu Sa’d, dari ‘Atha` bin Mina’ Abu Mu’adz Al-Madani, dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Keempat: dari Fulaih bin Sulaiman Abu Yahya Al-Khuza’i, dari Al-Harits bin Fudhail Abu Abdillah Al-Anshari, dari Ziyad bin Mina’, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kelima: dari jalan Muhammad bin Abdillah Az-Zubairi Abu Muhammad Al-Asdi, dari Katsir bin Zaid Abu Muhammad Al-Aslami Al-Fahmi, dari Al-Walid bin Rabah Ad-Dausi, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu meriwayatkan dalam Shahih-nya dari dua jalan:
Pertama: dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, Sufyan bin ‘Uyainah Abu Muhammad Al-Hilali, dan Shalih bin Kaisan Abu Muhammad Al-Madani, semuanya dari Az-Zuhri, dari Sa’id, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua: dari jalan ‘Uqail bin Khalid Abu Khalid Al-Aili dan Yunus bin Yazid Al-Aili dan Abdurrahman bin ‘Amr Abu ‘Amr Al-Auza’i, semua meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Nafi’ bin ‘Abbas Abu Muhammad Al-Madani, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al-Imam Muslim rahimahullahu meriwayatkan dalam Shahih-nya dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, Sufyan bin ‘Uyainah Abu Muhammad Al-Hilali, Yunus bin Yazid Abu Zaid Al-Aili, dan Shalih bin Kaisan Abu Muhammad Al-Madani, semuanya meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu meriwayatkan dalam Sunan-nya dari jalan Hammam bin Yahya Al-Azdi Al-‘Audi Abu Abdillah, dari Qatadah bin Di’amah As-Sadusi Abul Khaththab, dari Abdurrahman bin Adam Al-Bashri, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu meriwayatkan dalam Sunan-nya dari jalan Laits bin Sa’d, dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibnu Majah rahimahullahu meriwayatkan dari jalan Sufyan bin ‘Uyainah, dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

apakah menurut bro FM hadits diatas tidak mutawatir?????? maaf.... gimana penilaian sebuah hadits dikatakan mutawatir dan tidak mutawatir saudaraku bro FM.......


Last edited by hamba tuhan on Sat 22 Jan 2011, 6:32 pm; edited 2 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sat 22 Jan 2011, 6:02 pm

@ mang odoy

al-Lughah al-Arabiyyah
Pada prinsipnya mempelajari bahasa apa pun yang ada di Dunia itu, tidak terlepas dari empat unsur, yaitu :
1. Berbicara (at-takallum)
2. Membaca ( al-Qira'ah)
3. Menulis (al-kitabah)
4. Mendengar (as-simaa'ah)

Seorang ahli bahasa harus mampu menguasai empat unsur urgen tersebut. Ia harus cakap dalam berbicara, teliti dalam membaca, mahir dalam menulis dan terbiasa dengan mendengarkan.
Bahasa Arab adalah bahasa paling kaya di dunia. Dari satu kata dapat mengandung puluhan makna bahkan ratusan.


1. Kata an- nafs
an- nafs adalah kata yang multimakna (musytarak). Dalam alquran dan sebagian kamus bahasa Arab kata nafs sering diterjemahkan dengan :
- Diri
- Jasad
- Jiwa, ruh atau kalbu.
- Nafsu
- Nafas
Bahkan nafs pun diartikan dengan darah. Sehingga wanita yang melahirkan dikatakan sedang nifas. Artinya banyak mengeluarkan darah.

kata-kata itu berasal juga dari kata nafasa / nafasu/ nafisa = yang berakar kata pada N-F-S


2. KATA DHARABA.....
Hal pertama yang perlu dilakukan oleh seorang penerjemah adalah mencari arti dari kata ‘dharaba’. Dan dalam hal ini kata ‘dharaba’ memiliki banyak arti(musytarak). Al-Quran sendiri memakai kata ini dalam banyak pengertian seperti :
1. memukul
2. bepergian
3. membuat
4. menutup
5. membuat contoh dan permisalan

Sesuai dengan kaidah bahwa zuhur sebuah kalimat adalah hujjah dan dapat dijadikan alasan. Dengan demikian, ayat Al-Quran yang diartikan memiliki pembenaran.

3. Perbandingan dengan kata SHALABA.......
Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, lafazh “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.
[2] Memanggang.
[3] Membakar, menghanguskan.
]4] Terus menerus serta hebat (serius).
[5] Menopang.
[6] Mengeluarkan lemaknya (sumsumnya).


أَنَّهُ لاَ يَرَى شَيْئًا فِيْهِ تَصْلِيْبٌ إِلاَّ نَقَضَهُ
Nabi saw. tidak pernah membiarkan di rumahnya ada gambar-gambar salib kecuali menghilangkannya."(Diriwayatkan oleh Bukhari dengan nomor hadits (5952), kitab: al-Libaas, bab: Naqdhu as-Shuwar, dari Aisyah radhiallahu `anha. Diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab al-Musnad (6/52) dari Aisyah radhiallahu `anha. Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dengan nomor hadits (4151), kitab: al-Libaos, bab: Fii as-Shalib fi as-Tsaub, dari Aisyah radhiallahu `anha)

mang odoy.... coba terjemahkan تَصْلِيْبٌ di hadits diatas sesuai dgn makna dari kitab lisanul 'arabi......

seperti ini ya mang.... maaf kalo salah....

أَنَّهُ لاَ يَرَى شَيْئًا فِيْهِ تَصْلِيْبٌ إِلاَّ نَقَضَهُ
1. Sesungguhnya nabi Muhammad tidak pernah membiarkan di rumahnya ada gambar-gambar Tulang punggung kecuali menghilangkannya."

2. Sesungguhnya nabi Muhammad tidak pernah membiarkan di rumahnya ada gambar-gambar lemak dari tulang kecuali menghilangkannya."

SHALABUU adalah kata kerja..... coba mang odoy artikan WA MA SHALABUHU sesuai dgn kitab lisanul 'arabi gmn?????? bgni ya mang.....

WA MA SHALABUHU = dan mereka tidak kuat dia
WA MA SHALABUHU = dan mereka tidak sangat dia
WA MA SHALABUHU = dan mereka tidak sangat kuat dia

monggo mang......


Ket:
SHALABUU adalah fiil madhi dengan wawu jamak yang artinya Mereka telah menyalib(menyilangkan)
shalaba shalabaa shalabuu dst........

WA MA SHALABUHU = dan mereka tidak menyalib dia

kasara = telah mematahkan
kharaja = telah mengeluarkan
syahmun = lemak
shulbi= tulang belakang
jiddan = sangat
quwwatun/ qawiyun= kuat


untuk SHALABUHU dalam an nisa 157..... maaf mang, liat kontek ayatnya lg dibahas/ dibicarakan tentang apa.... bantahan keyakinan tentang penciptaan atau pembunuhan?????





Last edited by hamba tuhan on Sun 23 Jan 2011, 4:59 am; edited 18 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sat 22 Jan 2011, 6:27 pm

mang odoy wrote:
MEREKA TIDAK MENYALIBNYA = Ini yang sedang saya coba BENAHI...karena pemahaman kata SALIB sudah terdistorsi oleh pemahaman kaum Zionis Misionaris Orientalis..bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....dan ketika ada kata kerja MENYALIB....langsung diartikan bahwa MENYALIB berarti NANGKRINGIN SI TERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG.....
Ini yang telah salah kaprah..

Terbukti...sampai saat inipun....TIDAK ADA SEORANGPUN disini...yang bisa memberikan penjelasan kata SALIB sebagai KATA BENDA dalam ayat Al-Quran dan itu MERUJUK ke TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....atow ada arti baru yaitu PENYILANGAN..atow entah apa lagi itu bentuk nya yang berbau SILANG MENYILANG...he he he...

Yang jelas...An-Nisa 157 menyatakan WA MA SHOLABUHU...MEREKA TIDAK MENYALIBNYA...itu pula yang diindikasikan oleh Kitab Kanonik....


Nomor 2 sampe nomer 3....saya tidak akan mengomentarinya...karena intinya ada di PEMAHAMAN KATA "SALIB"....selama pemahaman kata tersebut masih MEMBEO ke KATOLIK-PROTESTAN.....yang muter muter aja kaya Bunderan HI....

Maaf mang... sepertinya anda kurang memahami maksud dari WA MA SHOLABUHU, dikalimat WA MA SHOLABUHU, ALLAH SWT termasuk jg membantah keyakinan sebagian besar kaum nasrani yg mensakralkan salib tiang jemuran/ kayu palang..... maksud ALLAH SWT buat apa mereka sebagian besar kaum nasrani berkeyakinan dgn mensakralkan salib tiang jemuran/ kayu palang, padahal Nabi Isa AS tidak pernah nangkring di tiang jemuran/ kayu palang......

inget mang.... waktu diturunkan ayat AN NISA 157 ini kpd Nabi Muhammad SAW, sebagian besar kaum nasrani sudah berkeyakinan dgn mensakralkan salib tiang jemuran/ kayu palang atau kaum nasrani sudah berkeyakinan bahwa Nabi Isa AS disalibkan diatas tiang jemuran/ kayu palang....

Benar gak mang bahwa wkt turun AN NISA 157 sebagian besar kaum nasrani sudah berkeyakinan bahwa Nabi Isa AS disalibkan diatas tiang jemuran/ kayu palang?????

hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 23 Jan 2011, 3:50 am

Telaah bersama fi'il madhi majhul dan shulbi.....

Surah ATH THAARIQ

5. falyanzhuri al-insaanu mimma khuliqa

6. khuliqa min maa-in daafiqin

pendapat saya :
khuliqa min maa-in daafiqin terjemahannya dia diciptakan dari air yang dipancarkan

Kata KHULIQA mengandung dhamir HUWA( mudhmar / isim mudhmar) yang merupakan naibul fa’il dari fi’il majhul.

7. yakhruju min bayni alshshulbi waalttaraa-ibi




Last edited by hamba tuhan on Sun 23 Jan 2011, 11:55 am; edited 1 time in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sun 23 Jan 2011, 10:09 am

to ALL :

Biar diskusi lebih terang dan jelas....dan semua yang ada disini mengerti dan tau kemana arah dan maksud saya buka ini tret....saya kasih OPERAN lagi...walow OPERAN OPERAN yang maren...belum bisa dibalikkan dengan baik....he he he..

==========================================================================

Dari kesimpulan paparan yang telah saya posting...didapat kesimpulan, bahwa kata SALIB..yang berakar kata pada "S-L-B".....berarti..

1. Akar kata S-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang
2. S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.
3. Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata S-L-B.


4. Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata S-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dari si orang mati .
Ibn Manzur dalam Lisan Al Arab nya memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 [SOLABUHU] dan QS : 20:71 [SALLIBANNAKUM].

5. Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata S-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan Cerita Penyaliban, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal...karena hal yang berminyak, dan ichor bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran.
Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan yang disalib (crucified) atowpun di impale.

6. Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata S-L-B, Para misionaris meng quote pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata S-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari S-L-B yang mana mereka mengartikanny dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."

Menngucapkan akar kata S-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".

Jelas...dari kesimpulan diatas..... ketika An-Nisa 157 MENYATAKAN..."WA MA SHOLABU HU" (DAN MEREKA TIDAK MENYALIBNYA).....ini menerangkan kepada kita, bahwa OBJEK yang DIHUKUM.... tidak menderita :

1. Luka yang berhubungan dengan TULANG....misalnya PATAH TULANG..... tapi kalo Flu Tulang gak masuk keknya.....

2. Ada Cairan dari Tubuh,semisal Nanah yang keluar...atow bisa juga...tidak keluarnya SUM SUM dari Tulang yang dipatahkan.....

Dan ternyata..Subhanallah.....!!! apa yang diterangkan oleh An-Nisa 157 bahwa NABI ISA TIDAK DISALIB...dengan kata "WA MA SHOLABU HU".....jawabannya ada di ALKITAB....

Dari 4 INJIL KANONIK...ternyata Allah SWT masih menyelamatkan ayat ayat dalam salah satu kitab tersebut,sehinga LOLOS dari para tangan centil The EDITOR TEAM of BIBLE....!!!
Apa Kitab Tersebut.....????
Kitab Perjanjian Baru...YOHANES....
Karena dari keempat INJIL KANONIK....hanya YOHANES yang masih menyimpan...REKAMAN dari apa yang diterangkan oleh An-Nisa 157...bahwa...MEREKA TIDAK MENYALIBNYA.."WA MA SHOLABU HU"....


Ini dia ayatnya...

YOHANES 19

31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

(32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

(33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,


Mari kita bahas perayat...

YOHANES 19 : 31......

Di ayat ini dijelaskan...karena hari sudah senja, matahari akan segera kembali ke peraduannya...dan saat itu adalah Jumat sore....berarti hari SABAT sebagai Hari Besar Yahudi akan tiba....maka para Kampret Yahudi itu meminta kepada Pilatus untuk MEMATAHKAN KAKI para TERHUKUM (Nabi Isa dan 2 Preman Pasar ).
Untuk apa gerangan kampret Yahudi meminta hal itu....???? jawabannya adalah..UNTUK MEMPERCEPAT KEMATIAN PARA TERHUKUM .... karena pada Hari Sabat....tidak boleh ada Mayat tergantung.... karena sejatinya...Hukuman Salib bisa mengakibatkan KEMATIAN kalo hukuman tersebut berlangsung sekurang kurangnya dalam waktu 24 jam.....
Bagaimana dengan Nabi Isa as (YESUS).....??????
Kurang lebih cuman 3 JAM....!!!!


YOHANES 19 : 32......

Ayat ini sudah jelas...KEDUA KAKI dari PREMAN PASAR yang dihukum bareng Yesus DIPATAHKAN.......maka.....PATAHLAH TULANG KAKI MEREKA....dan KELUARLAH SUM SUM dari TULANG TULANG YANG PATAH itu... masalah langsung mokat atow sekarat dulu...kebetulan ane bukan saksi mata dalam peristiwa tersebut....


YOHANES 19 : 33......

Nah...ayat ini sebenernya KUNCI JAWABAN dari An-Nisa 157...
Ketika para Prajurit Romawi akan MEMATAHKAN KAKI Nabi Isa as....mereka MELIHAT....cuman melihat lho mass....dalam hal ini tidak ada usaha para Keroco Romawi itu untuk memeriksa keadaan Nabi Isa (Yesus) apakah bener bener mati atow HANYA DISERUPAKAN/DISAMARKAN sebagai ORANG MATI.....????
Kenapa kok kesannya kaya TERBURU BURU...????


Ingat...sebelum kejadian PEMATAHAN TULANG para TERHUKUM......telah terjadi FENOMENA ALAM...Bible menggambarkan sebagai berikut...

MARKUS 15 : 33-39

Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"


LUKAS 23 : 44-47

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"


MATIUS 27 : 45-54

Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."


Inilah sebenarnya PERTOLONGAN dari Allah SWT untuk Nabinya..yakni...Nabi Isa as...
Dengan diturunkannya BENCANA ditengah ramainya peristiwa Penyaliban tersebut....ditambah waktu yang semakin MEFET ke hari Sabat...... maka Para Imam Yahudi dan Prajurit Prajurit Romawi....dan semua yang hadir disitu...menjadi PANIK gak karuan.....dan hal itu menyebabkan Nabi Isa (Yesus)...LOLOS DARI PEMATAHAN TULANG KAKI..... karena...ketika prajurit Romawi akan MEMATAHKAN kaki Nabi Isa.....mereka MELIHAT...bahwa Yesus telah MATI....padahal...yang sebenarnya......


NABI ISA (YESUS)...HANYALAH "DISERUPAKAN/DISAMARKAN" SEBAGAI ORANG MATI......!!!!.....

Apa buktinya kalo Nabi Isa SAAT ITU MASIH HIDUP.....????

Ketika Prajurit Romawi itu akhirnya MENGURUNGKAN NIATNYA untuk MEMATAHKAN kaki Yesus..... untuk meyakinkan sekali lagi, maka kepala Pasukan memintanya untuk menusuk lambung Yesus...


YOHANES 19 : 34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.


Allah SWT Maha Perencana....
Jauh sebelum peristiwa penyaliban....Allah SWT sudah menjanjikan kepada Nabi Isa as...bahwa dengan peribaratan MUKJIJAT NABI YUNUS (Kisah Nabi Yunus yang ditelen Ikan Raksasa) akan terjadi juga pada diri Nabi Isa as....

Bagaimana Nabi Yunus sebelum Terjun ke laut,.......HIDUP..
Bagaimana ketika Nabi Yunus berada di Perut Ikan....HIDUP....
Bagaimana Ketika Nabi Yunus di muntahkan oleh si ikan...???..... HIDUP..

Itulah sebabnya....walo Nabi Isa tau dirinya diincar mau DIBUNUH,....beliau tidak berusah melarikan diri, demi untuk membuktikan bahwa dirinya bukan NABI PALSU. Dia yakin...bahwa Allah SWT akan MENYELAMATKAN dirinya...sebagaimana Allah SWT menyelamatkan Nabi Nya terdahulu....yaitu...Nabi Yunus as....

Maka...sesungguhnya..


PEMBUNUHAN DAN PENYALIBAN ITU HANYALAN "DISERUPAKAN/DISAMARKAN"....

Jadi gitu rekan rekan sekalian..Muslimin Muslimat dan Katolik Protestan.....

Jika ada yang merasa keberatan dengan TELAAHAN saya diatas...silahkan bawak ke PERMUKAAN....saya tunggu....Insya Allah kita sama sama berbagi disini..

Wasalam,

mang odoy

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sun 23 Jan 2011, 10:18 am

Ni tret..yang ngereview dah seabreg....tapi....belum ada satupun KRISTEN yang NYANGSANG dimari.....xi xi xi...ada yang bisa NGUNDANGIN beliau-beliau dimari...????

@ HT

Sori bro..ane belum bis reply postingan anda yang terakhir....besok Hari Embarkasi..jadi harus persiapan fisik dulu dengan bobo cepat...soalnya besok mulai kerja dari Jam 7 pagi ampe 10 malem nonstop kaya Bis Malem..he he he..

Insya Allah kita sambung lagi..

Bye for now...Assalamualaykum wr.wb....

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Sun 23 Jan 2011, 1:50 pm

mantap mang,..pertahankan gaya diskusi yg sehat dalam Thread ini...
saya hanya bisa menyimak doang dan terus mempelajarinya untuk memperkaya Ilmu kita...
BTW...udah turun ya dari kapal,..??
semoga urusannya nanti ke lembaga2 terkait untuk menggugat kata salib ini sbgai nama dari sebuah alat, dapat berjalan sukses..
saya tunggu juga akan hal itu di Media Massa mungkin...hehehe...
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7807
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 23 Jan 2011, 2:27 pm

BOTELHEM wrote:mantap mang,..pertahankan gaya diskusi yg sehat dalam Thread ini...
saya hanya bisa menyimak doang dan terus mempelajarinya untuk memperkaya Ilmu kita...
BTW...udah turun ya dari kapal,..??
semoga urusannya nanti ke lembaga2 terkait untuk menggugat kata salib ini sbgai nama dari sebuah alat, dapat berjalan sukses..
saya tunggu juga akan hal itu di Media Massa mungkin...hehehe...

hehehee... gmn bro BOTELHEM??? mang odoy mantap banget ya..... metode baru tafsir/ takwil alquran yaitu dgn injil bahasa yunani yg gak jelas asal usulnya drmn(sanad periwatannya injil kabur)... jgn2 ada yesus/ Nabi isa lain yg diutus utk bangsa yunani ya????

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 51217 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 51217 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 51217
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 23 Jan 2011, 2:34 pm

mang odoy wrote:to ALL :

Biar diskusi lebih terang dan jelas....dan semua yang ada disini mengerti dan tau kemana arah dan maksud saya buka ini tret....saya kasih OPERAN lagi...walow OPERAN OPERAN yang maren...belum bisa dibalikkan dengan baik....he he he..

==========================================================================

Dari kesimpulan paparan yang telah saya posting...didapat kesimpulan, bahwa kata SALIB..yang berakar kata pada "S-L-B".....berarti..

1. Akar kata S-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang
2. S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.
3. Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata S-L-B.


4. Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata S-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dari si orang mati .
Ibn Manzur dalam Lisan Al Arab nya memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 [SOLABUHU] dan QS : 20:71 [SALLIBANNAKUM].

5. Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata S-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan Cerita Penyaliban, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal...karena hal yang berminyak, dan ichor bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran.
Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan yang disalib (crucified) atowpun di impale.

6. Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata S-L-B, Para misionaris meng quote pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata S-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari S-L-B yang mana mereka mengartikanny dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."

Menngucapkan akar kata S-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".

Jelas...dari kesimpulan diatas..... ketika An-Nisa 157 MENYATAKAN..."WA MA SHOLABU HU" (DAN MEREKA TIDAK MENYALIBNYA).....ini menerangkan kepada kita, bahwa OBJEK yang DIHUKUM.... tidak menderita :

1. Luka yang berhubungan dengan TULANG....misalnya PATAH TULANG..... tapi kalo Flu Tulang gak masuk keknya.....

2. Ada Cairan dari Tubuh,semisal Nanah yang keluar...atow bisa juga...tidak keluarnya SUM SUM dari Tulang yang dipatahkan.....

Dan ternyata..Subhanallah.....!!! apa yang diterangkan oleh An-Nisa 157 bahwa NABI ISA TIDAK DISALIB...dengan kata "WA MA SHOLABU HU".....jawabannya ada di ALKITAB....

Dari 4 INJIL KANONIK...ternyata Allah SWT masih menyelamatkan ayat ayat dalam salah satu kitab tersebut,sehinga LOLOS dari para tangan centil The EDITOR TEAM of BIBLE....!!!
Apa Kitab Tersebut.....????
Kitab Perjanjian Baru...YOHANES....
Karena dari keempat INJIL KANONIK....hanya YOHANES yang masih menyimpan...REKAMAN dari apa yang diterangkan oleh An-Nisa 157...bahwa...MEREKA TIDAK MENYALIBNYA.."WA MA SHOLABU HU"....


Ini dia ayatnya...

YOHANES 19

31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

(32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

(33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,


Mari kita bahas perayat...

YOHANES 19 : 31......

Di ayat ini dijelaskan...karena hari sudah senja, matahari akan segera kembali ke peraduannya...dan saat itu adalah Jumat sore....berarti hari SABAT sebagai Hari Besar Yahudi akan tiba....maka para Kampret Yahudi itu meminta kepada Pilatus untuk MEMATAHKAN KAKI para TERHUKUM (Nabi Isa dan 2 Preman Pasar ).
Untuk apa gerangan kampret Yahudi meminta hal itu....???? jawabannya adalah..UNTUK MEMPERCEPAT KEMATIAN PARA TERHUKUM .... karena pada Hari Sabat....tidak boleh ada Mayat tergantung.... karena sejatinya...Hukuman Salib bisa mengakibatkan KEMATIAN kalo hukuman tersebut berlangsung sekurang kurangnya dalam waktu 24 jam.....
Bagaimana dengan Nabi Isa as (YESUS).....??????
Kurang lebih cuman 3 JAM....!!!!


YOHANES 19 : 32......

Ayat ini sudah jelas...KEDUA KAKI dari PREMAN PASAR yang dihukum bareng Yesus DIPATAHKAN.......maka.....PATAHLAH TULANG KAKI MEREKA....dan KELUARLAH SUM SUM dari TULANG TULANG YANG PATAH itu... masalah langsung mokat atow sekarat dulu...kebetulan ane bukan saksi mata dalam peristiwa tersebut....


YOHANES 19 : 33......

Nah...ayat ini sebenernya KUNCI JAWABAN dari An-Nisa 157...
Ketika para Prajurit Romawi akan MEMATAHKAN KAKI Nabi Isa as....mereka MELIHAT....cuman melihat lho mass....dalam hal ini tidak ada usaha para Keroco Romawi itu untuk memeriksa keadaan Nabi Isa (Yesus) apakah bener bener mati atow HANYA DISERUPAKAN/DISAMARKAN sebagai ORANG MATI.....????
Kenapa kok kesannya kaya TERBURU BURU...????


Ingat...sebelum kejadian PEMATAHAN TULANG para TERHUKUM......telah terjadi FENOMENA ALAM...Bible menggambarkan sebagai berikut...

MARKUS 15 : 33-39

Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"


LUKAS 23 : 44-47

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"


MATIUS 27 : 45-54

Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."


Inilah sebenarnya PERTOLONGAN dari Allah SWT untuk Nabinya..yakni...Nabi Isa as...
Dengan diturunkannya BENCANA ditengah ramainya peristiwa Penyaliban tersebut....ditambah waktu yang semakin MEFET ke hari Sabat...... maka Para Imam Yahudi dan Prajurit Prajurit Romawi....dan semua yang hadir disitu...menjadi PANIK gak karuan.....dan hal itu menyebabkan Nabi Isa (Yesus)...LOLOS DARI PEMATAHAN TULANG KAKI..... karena...ketika prajurit Romawi akan MEMATAHKAN kaki Nabi Isa.....mereka MELIHAT...bahwa Yesus telah MATI....padahal...yang sebenarnya......


NABI ISA (YESUS)...HANYALAH "DISERUPAKAN/DISAMARKAN" SEBAGAI ORANG MATI......!!!!.....

Apa buktinya kalo Nabi Isa SAAT ITU MASIH HIDUP.....????

Ketika Prajurit Romawi itu akhirnya MENGURUNGKAN NIATNYA untuk MEMATAHKAN kaki Yesus..... untuk meyakinkan sekali lagi, maka kepala Pasukan memintanya untuk menusuk lambung Yesus...


YOHANES 19 : 34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.


Allah SWT Maha Perencana....
Jauh sebelum peristiwa penyaliban....Allah SWT sudah menjanjikan kepada Nabi Isa as...bahwa dengan peribaratan MUKJIJAT NABI YUNUS (Kisah Nabi Yunus yang ditelen Ikan Raksasa) akan terjadi juga pada diri Nabi Isa as....

Bagaimana Nabi Yunus sebelum Terjun ke laut,.......HIDUP..
Bagaimana ketika Nabi Yunus berada di Perut Ikan....HIDUP....
Bagaimana Ketika Nabi Yunus di muntahkan oleh si ikan...???..... HIDUP..

Itulah sebabnya....walo Nabi Isa tau dirinya diincar mau DIBUNUH,....beliau tidak berusah melarikan diri, demi untuk membuktikan bahwa dirinya bukan NABI PALSU. Dia yakin...bahwa Allah SWT akan MENYELAMATKAN dirinya...sebagaimana Allah SWT menyelamatkan Nabi Nya terdahulu....yaitu...Nabi Yunus as....

Maka...sesungguhnya..


PEMBUNUHAN DAN PENYALIBAN ITU HANYALAN "DISERUPAKAN/DISAMARKAN"....

Jadi gitu rekan rekan sekalian..Muslimin Muslimat dan Katolik Protestan.....

Jika ada yang merasa keberatan dengan TELAAHAN saya diatas...silahkan bawak ke PERMUKAAN....saya tunggu....Insya Allah kita sama sama berbagi disini..

Wasalam,

mang odoy

maaf mang.... sepertinya msh kurang ayat2 beybel yg mang usung utk mentakwilkan alquran.... saya tambahin lg ya mang biar tambah mantap.....

Mrk. 9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Mrk. 10:34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."

Luk. 24:34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."
Luk. 24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,

Mat 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


gmn mang????? udah mantapkan?????

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 416135 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 416135 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 51217 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 51217 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 626304 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 626304
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 23 Jan 2011, 2:35 pm

Sesungguhnya al-Qur an itu akan menjadi hujjah bagimu / malah akan menjadi hujjah terhadapmu …

SYARAT BAGI PARA PENAFSIR AL-QUR AN SYURUTH LIL MUFASSIRIN
1. AQIDAH YANG BENAR Shihhatul I'tiqad . Kebenaran aqidah merupakan syarat terpenting & aqidah yang benar adalah aqidah salafus shalih yang suci dari bid ah & khurafat. Kerusakan dalam aqidah akan mengakibatkan bathilnya penafsiran seperti:
a. Kaum Syi ah menafsirkan QS 25:27 bahwa si zhalim dalam ayat tersebut adalah Abubakar & teman dekat dalam ayat tersebut adalah Umar. Na udzubillah
b. Kaum Ahmadiyyah menafsirkan QS 61/6 bahwa Ahmad yang dimaksud adalah bukan nabi Muhammad SAW tapi Mirza Ghulam Ahmad dari Lahore pimpinan jemaat Ahmadiyyah tersebut.

2. TERLEPAS DARI HAWA NAFSU At Tajarrudu anil Hawa . Seorang yang akan menafsirkan al-Qur an harus terbebas dari hawa nafsunya saat menafsirkan sebab jika tidak maka penafsirannya akan dipengaruhi oleh nafsunya sendiri & tidak mendapatkan taufiq dari Allah SWT. Ingatlah bahwa Iblis la natullah tidak mengajak Adam as utk menolak larangan Allah melainkan menafsirkannya dg hawa nafsunya dg menambahkan tafsir perintah Allah dg pendapatnya sendiri yaitu bahwa Allah melarang memakan buah tersebut supaya Adam tidak menjadi malaikat / tidak menjadi makhluk yang abadi… QS 7/20 . Beberapa syahwat yang harus dihindari saat menafsirkan al-Qur an adalah:
a. Syahwat ingin popularitas syahwatun nasyath ingin disebut sebagai pandai / alim sehingga berani menafsir & berfatwa menurut pemahamannya sendiri.
b. Syahwat perut syahwatul buthun supaya bisa makan dari ayat-ayat tersebut maka tafsirnya disesuaikan dg pemesannya agar amplopnya lebih tebal.
c. Syahwat ingin kedudukan & jabatan syahwatur riyasyah ingin mendapatkan jabatan & kesenangan duniawi.

3. MEMANDANG AL-QUR AN SECARA UTUH DAN TDK PARSIAL An nazhratul kulliyyah la juz iyyah :
a. Tidak boleh menafsirkan al-Qur an menurut 1 kata/kalimatnya saja melainkan harus dikaitkan dg konteks al-Qur an secara keseluruhan dikaitkan dg ayat-ayat lainnya hadits-hadits yang berhubungan & sebagainya. Sebagai contoh Abubakar ra pernah salah menafsirkan ayat QS 6/82 ia berkata pd Nabi SAW Ya Rasulullah Siapakah yang sanggup utk tidak berbuat zhalim? Maka dikoreksi oleh Nabi SAW Maksud ayat tersebut adalah zhalim syirik tidakkah kalian membaca ayat QS 31/13?
b. Menafsirkan ayat harus melihat sisi bahasa lughawiy juga pengertian syari ahnya syar iy . Seperti bahwa arti dari Islam bukan hanya pasrah pd kebenaran melainkan pasrah pd kebenaran yang datang dari Allah SWT & melaksanakannya.

4. MELIHAT DARI TUJUAN POKOK AL-QUR AN Al-Ihtimam bil ahdafil asasi
. DR al-Khalidi dalam kitabnya Mafatihu li Ta ammul ma al Qur an menyatakan bahwa tujuan pokok dari al-Qur an ialah:
a. Memberikan hidayah pd manusia artinya al-Qur an dipelajari & difahami bukan utk islamologi semata tapi utk dilaksanakan dalam kehidupan keseharian.
b. Membentuk kepribadian yang Islami artinya dg memahami al-Qur an maka setiap pembacanya harus berusaha utk menyesuaikan dirinya dg al-Qur an sehingga saat Aisyah ra ditanya tentang akhlaq Nabi SAW maka dijawabnya Akhlaq beliau adalah al-Qur an.
c. Membentuk masyarakat yang Islami maksudnya bahwa penerapan hukum al-Qur an tersebut bukan cukup hanya pd skala pribadi melainkan harus diterapkan juga pd skala masyarakat keseluruhan sehingga sebagaimana para sahabat ra mereka menjadi generasi qur ani generasi yang dicelup oleh nilai-nilai al-Qur an.

5. MEMASUKI AL-QURAN TANPA MENETAPKAN DULU BERBAGAI PRAKONSEPSI YANG TDK ISLAMI Dukhulul qur an dunal muqarrarat as sabiqah . Contohnya:
a. Seorang budayawan menafsirkan dg menggunakan prakonsepsi yang dipelajarinya bahwa jilbab & jenggot adalah budaya Arab & tidak sesuai dg budaya Indonesia.
b. Seorang komunis akan mencari ayat-ayat yang mendukung bahwa Islam membela kelompok miskin & membenci orang kaya & sebagainya.
c. Lihatlah seorang sahabat yang telah tua renta Abu Thalhah saat usianya telah 90 th ketika turun ayat QS 9/41 Berangkatlah kalian utk berjihad baik ringan maupun berat… maka segera ia menyiapkan perbekalan. Saat anak-anaknya berkata bahwa ia telah tua & tidak wajib lagi berjihad maka jawabnya Khifafan wa tsiqalan syabban wa syaikhan . Berangkatlah baik ringan / berat tua / muda kaya / miskin… ringan itu utk kalian berat itu untukku semuanya harus berangkat ke medan perang… maka anak-anaknya pun terdiam.

6. MENGIKUTI MANHAJ SALAFUS SHALIH Ittiba ul manhaj salafus shalih . Manhaj salafus shalih dalam menafsirkan al-Qur an adalah sebagai berikut:
a. Menafsirkan al-Qur an dg al-Qur an Tafsirul qur an bil qur an yaitu mengumpulkan semua ayat yang berkaitan baru kemudian menafsirkannya.
b. Menafsirkan al-Qur an dg as-Sunnah Tafsirul qur an bis sunnah karena manusia yang paling tahu tentang makna al-Qur an adalah Rasulullah SAW.
c. Menafsirkan al-Qur an dg pendapat sahabat ra Tafsirul qur an bi aqwali shahabah karena merekalah yang paling intens berinteraksi dg al-Qur an simaklah perkataan Ibnu Mas ud Tidaklah 1 ayatpun dari Kitabullah kecuali aku mengetahui tentang apa ayat itu diturunkan & kapan ia diturunkan pd siang hari / malam hari di musim panas / di musim dingin. Dan jika ada orang lain yang lebih mengetahui dari aku maka akan segera kupacu kudaku utk belajar padanya.

7. MENGUASAI ILMU-ILMU AL-QUR AN Ma rifatul ulumil qur an yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan:

a. Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
b. Nahwu (tata bahasa).
c. Sharaf (perubahan bentuk kata)
d. Isytiqaq (akar kata)
e. Ma'ani (susunan kata)
f. Bayaan
g. Badi'
h. Qira'at
i. Aqa'id
j. Ushul Fiqih
k. Asbabun Nuzul.
l. Nasikh Mansukh
m. 'Fiqih
n. Hadits
o. Wahbi

MENGUASAI BAHASA ARAB Ma rifatul lughah arabiyyah berkata Mujahid ra La yahillu li ahadin yu minu billahi wal yaumil akhiri an yatakallama fi kitabillah idz lam yakun aliman bi lighah al arabiyyah Tidak halal bagi seorang yang beriman pd Allah & hari akhir utk berbicara tentang makna Kitabullah jika ia tidak memahami bahasa Arab . Ibnu Abbas ra salah seorang dari 7 orang sahabat yang paling ahli al-Qur an membagi tafsir menjadi sebagai berikut:

a. Yang dapat diketahui maknanya cukup dari bahasa saja artinya dg membaca terjemah saja sudah cukup .
b. Yang berkaitan dg hukum maka harus dikaitkan dg ayat-ayat & hadits-hadits hukum. Dan ini berat karena jika salah maka berdosa.
c. Yang diketahui tafsirnya oleh para ulama yaitu tentang berbagai hukum-hukum yang rum ittinbath hukumnya membutuhkan pengetahuan yang luas serta pengalaman yang banyak.
d. Yang hanya diketahui tafsirnya oleh Allah SWT saja seperti ayat-ayat mutasyabihat hakikat sifat-sifat Allah alam malakut alam barzakh & sebagainya.

8. KEFAHAMAN YANG MENDALAM Diqqatul fahmi contohnya adalah sebagai berikut:
a. Asy Syahid Sayyid Quthb saat menafsirkan QS 37/102 menuliskan Inilah sifat seorang jundullah sejati cukup dg kata-kata saya bermimpi menyembelihmu maka seorang jundi segera menangkap maksud sang qiyadah serta segera melaksanakan fawriyyatul istijabah tanpa perlu ditegaskan dg bahasa perintah qarar lagi. Demikianlah seorang mujahid jika ia membaca ayat dari RABB-nya hendaklah kamu / Allah menyukai maka ia akan segera berkata Aku dengar & aku taat wahai Pemilikku & ia melaksanakannya dg segera & tidaklah hal yang demikian ini mampu dilakukan kecuali oleh seorang yang memiliki diqqatul fahmi memiliki kefahaman yang mendalam…
b. Selanjutnya asy Syahid Sayyid Quthb menguraikan tafsir ayat QS 2:124-125 sebagai berikut:
i. Huruf fa pd kata fa atammahunna dalam bahasa Arab mensyaratkan penyegeraan dalam pelaksanaan.
ii. Kata atamma bermakna walaupun dikerjakan dg cepat tetapi sempurna/tidak asal-asalan ihsanul amal .
iii. Kata hunna artinya semuanya menunjukkan menyeluruhnya dalam ketaatan tersebut artinya tidak taat hanya pd bagian yang disukainya saja syumuliyyatut tha ah .
iv. Maka setelah ketiga sifat tersebut ada pd diri Ibrahim maka layaklah ia mendapatkan penghargaan tertinggi yang disebutkan pd ayat selanjutnya yaitu AKU akan menjadikan kamu sebagai Imam bagi seluruh manusia . QS 2/125 . Artinya seorang yang telah memiliki ketiga sifat tersebut telah layaklah ia menjadi seorang pemimpin ummat yang akan sanggup mengemban amanah khalifatullah fil ardhi…

wallahu 'alam
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 23 Jan 2011, 3:05 pm

mang odoy wrote:@ HT

. WAMA QATALUHU WAMA SHALABUHU
Ayat tsb merupakan bantahan Allah SWT atas pembunuhan terhadap diri Isa as. Dakwaan kaum Yahudi tsb dibantah dengan firman Allah : wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu
di mulai dari lafadz maa qataluhu : ma berkedudukan sebagai ma nafi.. bukan ma nahi, qatalu fi'il madhi sebagai subyek orang yg membunuh(yahudi) hu sebagai dhamir dari qataluu obyek yang di bunuh(nabi isa).. pada ayat ini allah membantah dengan jelas pembunuhan terhadap nabi isa... muqabilul kalam nya berarti: ada orang yg di bunuh.


pengulangan pemakaian kata wamaa merupakan penegas bahwa :
1. Isa as tidak pernah dibunuh (secara umum)
2. Isa as tidak pernah disalib (secara khusus)

Pemakaian pola kalimat tsb diatas serupa dengan QS 4:59 dalam kalimat : wa athi'uu Allah wa athi'uu rasul yang merupakan perintah kepada Allah dan Rasul secara terpisah (berdiri-sendiri).

Itu adalah makna yang muhkamat dari ayat tsb diatas bahwa Isa tidak pernah dibunuh dan juga tidak pernah disalib.

Gak ada yang salah dari penjelasan anda diatas...memang benar itu adanya...sebagaimana yang ditulis di Kitab Kanonik...sebagai sisa sisa sejarah Nabi Isa (Yesus)...

MEREKA TIDAK MEMBUNUHNYA = Betul begitu adanya...mereka yang dalam hal ini merujuk ke Kaum Nabi Isa (pada saat itu..hanya ada 2 Kaum dari Bani Israel yang diam di kandang...Suku Benjamin dan Yehuda)... usaha untuk melenyapkan nyawa Nabi Isa..sudah sering dilakukan, dan eksekusi yang KESOHOR dengan PENYALIBAN itu adalah yang KESEKIAN KALINYA....dan bukan UNTUK YANG PERTAMAKALI....!!!

MEREKA TIDAK MENYALIBNYA = Ini yang sedang saya coba BENAHI...karena pemahaman kata SALIB sudah terdistorsi oleh pemahaman kaum Zionis Misionaris Orientalis..bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....dan ketika ada kata kerja MENYALIB....langsung diartikan bahwa MENYALIB berarti NANGKRINGIN SI TERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG.....
Ini yang telah salah kaprah..

Terbukti...sampai saat inipun....TIDAK ADA SEORANGPUN disini...yang bisa memberikan penjelasan kata SALIB sebagai KATA BENDA dalam ayat Al-Quran dan itu MERUJUK ke TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....atow ada arti baru yaitu PENYILANGAN..atow entah apa lagi itu bentuk nya yang berbau SILANG MENYILANG...he he he...

Yang jelas...An-Nisa 157 menyatakan WA MA SHOLABUHU...MEREKA TIDAK MENYALIBNYA...itu pula yang diindikasikan oleh Kitab Kanonik....


Nomor 2 sampe nomer 3....saya tidak akan mengomentarinya...karena intinya ada di PEMAHAMAN KATA "SALIB"....selama pemahaman kata tersebut masih MEMBEO ke KATOLIK-PROTESTAN.....yang muter muter aja kaya Bunderan HI....

5. Teori saya tentang “orang yang diserupakan dengan nabi Isa” tersebut…

Teori pertama saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Adil:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah Yudas Iskariot Sang Pengkhianat yang merupakan salah satu sahabat Isa AS sendiri.

Lagi lagi..teori STUNTMEN lahir karena KESALAH PEMAHAMAN kata salib itu sendiri...ketika An-Nisa 157 menyatakan MEREKA TIDAK MENYALIBNYA..karena pemahamannya masih MEMBEO ke Katolik Protestan....maka yang timbul dibenaknya..berarti Bukan Nabi Isa yang menjalani eksekusi tersebut....

Maka ketika kaum Orientalis membuat Injil Tandingan yaitu INJIL MANG ABAS...langsung dielu-elukan kaum Muslimin....dan berucap.." Tuhhh kan....di Injil Mang Abas juga ternyata Nabi ISa diganti.."

Padahal banyak dari kaum Muslimin yang tidak tahu...Manuskrip Asli INjil Mang Abas berbahasa ITALY....moso sahabat Nabi Isa berbahasa Italy.......wkwkwkwkwkwkwk.....

Lagian...masa seorang Nabi Mulia sekelas Nabi ISa yang mendapat kehormatan menjadi salah satu anggota ULUL AZMI...kalah sama JACKY CHAN...yang tiap meranin lakon PANTANG PAKE STUNTMEN...!!!....wkwkwkwkwkwkwkwkwk...

Teori kedua saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah sebuah tubuh tanpa akal pikiran yang mirip hewan sembelihan berwujud manusia.

He he he...justru itu BERTENTANGAN dengan Sifat Allah seperti yang anda utarakan diatas.....

TEORI KRISTEN = Mengorbankan SESEORANG (Yesus)...untuk MENYELAMATKAN SEMUA ORANG...(Teori DOSA WARIS)...

TEORI MUSLIM = Mengorbankan SESEORANG (Stuntmen).......untuk MENYELAMATKAN SESEORANG (Nabi Isa-Yesus)....

BEDA BEDA TIPIS.....he he he...

Teori saya yang kedua adalah murni dari hasil renungan saya yang menunjuk kepada kejadian Nabi Ismail AS putra Nabi Ibrahim AS ketika akan disembelih oleh ayahnya atau Nabi Ibrahim AS atas perintah Allah SWT tapi Allah SWT menggantikannya dengan seekor kambing pada saat Nabi Ismail AS akan disembelih…

Lha...kalo diganti ma KAMBING mah....ya emang KODRAT si kambing buat disembelih....terus disate...ane juga demen sate kambing.....wkwkwkwkwkk...

Lha ini......Nabi Sekelas Nabi Isa....apa alasannya harus diganti dengan MENGORBANKAN MAHLUK MANUSIA yang lain....??? ini justru bertentangan dengan Sifat Allah Yang Maha Adil.....
Cara Allah SWT Menyelamatkan Nabi-Nya banyak dengan cara yang halus....dan bukannya MAIN SULAP kaya si Dedi Buldozer...aya aya wae..... Laughing

Kaum Zionis Misionaris Orientalis memang BUKAN OTAK UDANG....selalu ada 1001 cara untuk menghancurkan akidah kaum muslimin...tapi banyak dari kita yang TIDAK MENYADARINYA......


Begitulah teori saya dan saya hanya memberikan dari sisi sudut pandang atau dari hasil renumgam saya saja serta anda boleh percaya atau tidak maka terserah anda karena siapa orang yang diserupakan dengan nabi Isa AS tersebut tetap menjadi misteri yang hanya Allah SWT saja yang tahu…

Nah yang ini...silahkan teruskan dengan bro FM...untuk masalah UTAK ATIK "SYUBIHA LAHUM" nya....karena bagi saya...kunci dari ayat An-Nisa 157 ada pada kata kata SHOLABUHU...selama pemahaman kata SALIB masih membeo sama KATOLIK PROTESTAN...selama itu pula kaum Muslimin akan ngotot bahwa bukan Nabi Isa yang menjalani eksekusi tersebut karena ada stuntmen....."KAN JELAS BAHWA MEREKA TIDAK MENYALIBNYA....BERARTI BUKAN NABI ISA YANG DISALIB...." begitu kira kira yang selalu diucapkan oleh kite kite....



Renungan :
Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR Bukhari)

Cuman gara gara MENGGUGAT kata SALIB....itupun jelas alasannya...moso segini sadisnya..... Laughing



Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)

bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dhom dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.

Wallahu a'lam.......

Ahhh...masa gara-gara MENGGUGAT KATA SALIB...urusannya sama MADZHAB...???? Laughing


Ada 2 pendapat disini dgn Nabi isa tidak dibunuh dan tidak disalib..

1. pendapat sebagian besar ulama(Jumhur Ulama/ 90% pemeluk islam didunia) bahwa bukannya Nabi ‘Isa yang mereka tangkap dan mereka hukum bunuh melalui metode penyaliban, akan tetapi orang lain yang perwujudannya ‎‎‎شُبِّهَ‎ ( serupa/ menyerupai/mirip ) atas kuasa Allah SWT.

2. pendapat kaum modernis atau rasionalis yang lahir idenya pada abad 19(menafsirkan alquran dgn akalnya), kata Syubbiha lahum yang dibuat kelihatan serupa dengan seorang yang disalib bagi mereka adalah merujuk pada peristiwa penyalibannya yang diserupakan bukan orang lain yang diserupakan bagi mereka tetapi Nai Isa as yang mengalami penyaliban itu dinamakan dgn teori pingsan.


Anyway it is your choice?
1. Pendapat siapakah yang akan kalian ambil untuk dipertanggungjawabkan di akhirat kelak? Apakah ijma sahabat atau kalangan yang menyebutnya dirinya kaum modernis atau Rasionalis.

2. Siapakah yang harus kita ingkari pendapatnya apakah para sahabat Nabi, tabi’in, tabiut tabi’in dan ulama setelahnya ataukah kalangan yang menyebutnya kaum modernis atau rasionalis, dan kaum yang menyatakan hadist diseputar penyaliban Nabi Isa adalah hadist ahad?


Dua pilihan itu harus direnungkan dan dipelajari dengan banyak membaca kitab-kitab dan buku hal-hal yang terkait. Karena sudah dipastikan kedua kelompok akan berusaha bahwa pendapatnya adalah paling benar sesuai cara berpikir mereka masing-masing. Dan pada akhirnya kitapun harus memilih satu diantara dua pendapat tersebut.

Wallahua`lamu bi as-shawab!

Renungan :
Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR Bukhari)

Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)

bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dham dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by forever_muslim Mon 24 Jan 2011, 4:42 am

@bro HT

bro HT yang saya tanyakan kepada bro AFF dari ketiga perawi yang meriwayatkan hadist yg katanya dinisbahkan dari Rasulullah, tentang lamanya Isa as tinggal dibumi sejak Isa as turun kembali kedunia, yang mana satu yang harus dipedomani umat muslim, yang 7 tahun, 40 tahun atau yg 24 tahun ?? dan bagaimana ketiga perawi tsb bisa berbeda menyampaikan hadist tsb... apakah menurut bro HT ucapan Rasulullah tentang hal ini bisa berubah-ubah seperti itu??

jadi ini bukan soal sanad hadist yg panjang lebar seperti yang bro copass kan disini... sanad boleh saja mutawatir bro tapi perhatikan juga matannya, coba kita lihat matan dari hadist2 tsb.. kelihatankan perbedaannya sedangkan saya haqul yakin Rasulullah didalam setiap menyampaikan fatwanya pastilah matannya qoth'i dan gak mungkin dzani apalagi berubah-ubah karena sunnah dan hadist Rasul adalah bayannya Al-Qur'an, apa menurut bro HT matan hadist yang berbeda dalam membahas hal yang sama bisa diterima dgn logis bahwa itu adalah ucapan Rasul ??? ... belum lagi kalo kita bicara matan hadist ini bertentangan atau tidak dengan Al-Qur'an dan hal ini yang paling penting menurut saya... ada tidak ayat di Al-Qur'an yang menyatakan turunnya Isa as kebumi ini kembali menjelang akhir zaman nanti... dan sepengetahuan saya tidak ada satupun firman Allah SWT seperti tsb... jadi seperti yang saya sampaikan di trit bro HT... saya haqul yakin bahwa Rasulullah tidak akan mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan kalam Ilahi.... dan sekali lagi menurut saya hadist yang mutawatir adalah hadist yang matannya sessuai dengan Al-Qur'an serta sanadnya juga mutawatir....

oklah saya akan mencoba menanggapi pemahaman bro HT tentang Qs.4:157 diatas... tadinya saya menunggu respon dari mang odoy terlebih dahulu dan karena mang odoy udah kasih lampu hijau.. saya coba meresponnya...
bro HT wrote:
1. WAMA QATALUHU WAMA SHALABUHU
Ayat tsb merupakan bantahan Allah SWT atas pembunuhan terhadap diri Isa as. Dakwaan kaum Yahudi tsb dibantah dengan firman Allah : wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu
di mulai dari lafadz maa qataluhu : ma berkedudukan sebagai ma nafi.. bukan ma nahi, qatalu fi'il madhi sebagai subyek orang yg membunuh(yahudi) hu sebagai dhamir dari qataluu obyek yang di bunuh(nabi isa).. pada ayat ini allah membantah dengan jelas pembunuhan terhadap nabi isa... muqabilul kalam nya berarti: ada orang yg di bunuh.
tolong bro HT jelaskan kesaya kalimat yang saya warnai itu... muqbilul kalam seperti itu kaedahnya dari mana bro?? apa hubungannya kalimah nafi dengan hasil fi'il??
bro HT coba pahami kembali macam2 haraf nafi ada nafi mutlak, nafi mustagrak, nafi hal , nafi mustakbal yang semua tergantung pada bentuk fi'ilnya dan gak ada kaitanya dengan hasil dari fi'ilnya dan haraf nafi untuk nahi biasanya menggunakan لا makanya biasa disebut La nahi...

pengulangan pemakaian kata wamaa merupakan penegasan bahwa :
1. Isa as tidak pernah dibunuh (secara umum)
2. Isa as tidak pernah disalib (secara khusus)

Pemakaian pola kalimat tsb diatas serupa dengan QS 4:59 dalam kalimat : wa athi'uu Allah wa athi'uu rasul yang merupakan perintah kepada Allah dan Rasul secara terpisah (berdiri-sendiri).

Itu adalah makna yang muhkamat dari ayat tsb bahwa nabi Isa tidak pernah dibunuh dan juga tidak pernah disalib.
bro HT.. anda bisa saja menyimpulkan seperti itu secara pribadi tapi maaf kesimpulan anda jika ditinjau dari pendekatan ilmu alat sangatlah lemah... sudah saya jelaskan sebelumnya di trit anda bahwa intinya haraf maa nafi untuk menafikan keadaan secara umum, kecuali bila ada qoyyid yang menunjukkan kearah tertentu.. jika bro HT masih tetap keukeh seperti itu tolong tunjukkan ke saya kaedah bahwa pengulangan haraf athaf dan nafi ini bisa ditafsirkan dengan makna TIDAK PERNAH .... sebelumnya sudah saya postingkan kaedah Hukum lafazh 'am, khas dan takhsis dan ada tiga kaedah disana dan menurut saya untuk lafadz "wama qotaluhu wama sholabuhu" jika mau dihubungkan dengan kaedah tsb.... lafadz tersebut lebih tepat pada kaedah ketiga yaitu :
3. Apabila lafadz itu bersifat 'am (umum) dan terdapat dalil yang men-takhsis-nya, maka lafadz itu hendaknya diartikan kepada satuan makna yang telah dikhususkannya itu dan satuan yang khusus itu dikeluarkan dari cakupan makna yang umum tersebut...
kita lihat lafadz qotalu atau membunuh itu sifatnya 'am kemudian terdapat lafadz sholabu yang merupakan dalil untuk mentakhsiskan oleh lafadz qotalu yang bersifat 'am tsb dan lafadz sholabu inilah selanjutnya menjadi satuan makna yang telah ditakhsiskan dan menjadi pedoman dari makna lafadz 'am tersebut...

kemudian tentang athof coba kita pelajari kaidah yang disampaikan oleh para ulama dalam memahami ‘athof dalam nash syari’at. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyampaikan ada 4 jenis athof dalam Al Qur’an dan sunnah :
1. Athof Dua Kata Atau Lebih yang Berbeda Maknanya
2. Athof Dua Atau Lebih yang Memiliki Hubungan Keterkaitan yang erat
3. Athof Dua Kata Atau Lebih yang Salah Satunya Merupakan Bagian yang Lain
4. Athof Dua Kata Atau Lebih Karena Adanya Perbedaan Shifat Keduanya
nah dari sini kita bisa mempelajari kira2 yang mana jenis dari terdapatnya wawu athof dilafadz "wama qotaluhu wama sholabuhu" disesuaikan berdasarkan makna yang telah dithaksis dari lafadz tersebut maka lebih tepat saya katakan bahwa wawu athof di lafadz ini termasuk jenis pada ......... ehh saya persilahkanlah bro HT untuk mempelajarinya terlebih dahulu.. :idea:

oh ya bro HT.... ayat pada Qs.4:59 yang anda kutip, saya koreksi ya...
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ
tidak ada haraf wawu sebelum haraf Allah....
dan tafsir dari ayat ini juga yang menurut bro HT bahwa umat muslim diperintah taat kepada Allah dan Rasul secara terpisah karena pengulangan pemakaian wawu athof.. itu juga kurang tepat karena yang pertama seperti yang saya koreksi diatas dan yang kedua perintah taat yang terpisah ini bukanlah disebabkan karena terdapatnya pemakaian athof yang berulang tapi pengulangan pada Fi'ilnya yaitu أَطِيعُو dan tafsiran ayat ini pernah saya postingkan sebelumnya DISINI

jadi menurut saya lafadz pada Qs.4:59 yaitu "athi'uu Allah wa athi'uu rasul".. bukanlah ayat yang cocok untuk dijadikan komparasi dengan lafadz "wama qotaluhu wama sholabuhu"

repetisi (tikrar) athaf dalam ilmu bayan
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan dalam kalimat yang berbeda.
Ibn Qutaibah (w. 276 H) dalam karyanya yang berjudul "Ta'wil Musykil a-Qur'an" memuat beberapa pembahasan tentang konsep majaz. Secara teoritis ia membagi majaz dalam dua kategori:
• majaz lafdzi
• majaz ma'nawi
Ibn Qutaibah mendefinisikan majaz sebagai bentuk gaya tutur, atau seni bertutur. Untuk itu kata majaz yang dipergunakan mencakup peminjaman kata (isti'arah), perumpamaan (tam-tsil), resiprokal (maqlub), susun balik (taqdim wa ta'khir), eliptik (hadzf), pengulangan kata (tikrar), ungkapan tidak langsung (ikhfa'), ungkapan langsung (idzhar), sindiran (kinayah), dan sebagainya

Tikrar.
Demikian sebutan akrabnya dalam kaedah bahasa. Tikrar berasal dari kata karra yang berarti kembali, mengulangi atau menyambung. Imam Jauhari menegaskan hal yang sama yaitu, arti kata karra ialah mengulangi suatu hal atau perbuatan tertentu.
Sedangkan pengertian tikrar dalam istilah, ialah mengulangi satu kata atau kalimat yang sama beberapa kali karena bebarapa alasan, diantaranya dengan tujuan penegasan (tawkid), memberi peringatan atau menggambarkan agungnya sebuah hal tertentu.
Adapun pembagian Tikrar terbagi menjadi dua bagian :
1. Tikrar Lafzhi
2. Tikrar Ma’nawi
Tikrar Lafzhi adalah pengulangan redaksi ayat di dalam Al-Qur’an baik berupa huruf-hurufnya ataupun susunan kalimatnya dengan tujuan tertentu. Tikrar ini di dalam Al Qur’an memiliki beberapa bentuk :
1. Tikrar Isim adalah Penyebutan Kata Benda Isim Dua Kali
2. Tikrar Fiil adalah pengulangan redaksi ayat baik yang berbentuk kata kerja atau fiil
3. Tikrar Hurf adalah pengulangan ayat dalam Al-Qur’an berupa idiem-idiem susunan
kalimat (huruf dari 1 s.d beberapa huruf)
4. Tikrar dengan nama orang adalah pengulangan ayat dalam Al-Qur’an berupa nama-
nama orang di dalam Al-Qur’an
5. Tikrar Surat adalah pengulangan ayat di dalam Al-Qur’an berupa huruf Muqataah di
bebera surat-surat
6. Tikrar Tasbih
7. Tikrar Ta’kid
8. Tikrar na’at atau sifat
9. Tikrar Athaf
10. Tikrar Jumlah
11. Tikrar Badal
12. Tikrar Qashash
13. Tikrar Amil

Tikrar Ma’nawi adalah pengulangan redaksi ayat di dalam Al-Qur’an yang mana pengulangan ini lebih di titik beratkan kepada makna atau maksud dan tujuan pengulangan tersebut. Tikrar ini memiliki beberapa bentuk :
1. Mauidah
2. Wa’id
3. Wa’ad
4. Mubalagah
5. Istihza
6. Tamsil
7. Qashas
8. Na’at
9. Iltifat

nah artikel teori-teori seperti diatas ini jika ingin dijadikan bahan pendukung buat bro HT didalam memperkuat pendapat bro HT akan lebih bagus apabila bro HT sekaligus mengaplikasikannya penggunaan teori tsb secara lebih spesifik dengan meng-korelasikan pada lafadz Qs.4:157 ini berikut dgn aplikasi contohnya sehingga mudah bagi saya atau rekan2 yang lain untuk memahaminya....

2. WA LAKIN = dan tetapi
Huruf Athaf wawu mengathafkan kalimat sesudahnya kepada kalimat sebelumnya dan kata laakin adalah huruf Istidrak/susulan, dimana dia asalnya adalah laakinna, Pengertian Istidrak yang dikandung oleh lafal Laakin dipandang dari segi makna bukan lafalnya

Dalam kitab "Tahzibut Taudih" juz pertama, halaman 79 ada tertulis:
"Lakin wahia lil istidraki. wahuwa ta'qibul kalam binnafyi ma yatawahhamu tsbutuhu au bi itsbati ma yatawahhamu nafyuhu. ("Lakin" itu gunanya untuk istidrak. Ia mengiringi kalimat dengan nafi apa yang diragukan oleh tsubutnya. Atau mengisbatkan (menetapkan) apa yang diragukan oleh nafinya (tidaknya).
wah ini udah berkali-kali saya sanggah di trit sebelah ..ok lah saya ikuti saja pemahaman kata lakin sesuai dgn penjelasan seperti yang tersebut dalam kitab "Tahzibut Taudih" tentang adanya pengertian istidrak dari lafadz lakin walaupun tidak semua lafadz didalam Al-Qur'an yang menggunakan haraf "lakin" ini bisa dimaknai dalam arti istidrak karena seperti yang saya sampaikan sebelumnya tergantung dari siyakul kalamnya dan syaratnya adalah berlawanan dalam segi kaifiat dan makna ( buku Muslim Isubut )... sekarang yang saya tanyakan ke bro HT dari lafadz sebelum walakin yaitu wama qotaluhu wama sholabuhu ..hal apa yang diragukan oleh lafadz ini kemudian apa yang ditetapkan pada lafadz yang meragukan tersebut?? .... jadi penjelasan bro HT yang langsung aplikatif kepada lafadz ayatnya mungkin akan lebih memudahkan saya mengerti...

3. SYUBBIHA
Naibul fa'il ialah isim marfu' yang tidak disebutkan fa'il-nya. Apabila fi'il-nya fi'il madhi, maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-kasrah-kan; dan apabila fi'il-nya fi'il mudhari' maka dhammah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-fathah-kan.

Maksudnya: Maf'ul yang tidak disebutkan fa'ilnya dinamakan mabni majhul atau naibul fa'il, yaitu isim yang asalnya menjadi maf'ul lalu fa'il-nya dibuang dan maf'ul-nya menggantikan kedudukan fa'il, i'rab-nya dirafa'kan dan diletakkan sesudah fi'il
Huruf pertama fi'il yang fa'i-nya tidak disebutkan harus didhammahkan, sedangkan huruf yang sebelum huruf terakhir harus dikasrahkan.

Maf'ul yang fa'ilnya tidak disebutkan terbagi atas dua bagian, yaitu bagian yang zhahir dan bagian yang mudhmar (dhamir)

Naibul fa'il mudhmar (disembunyikan)/ isim mudhmar
SYUBBIHA = dia (laki-laki ghaib/ disembunyikan tidak nampak dalam kalimat tsb) telah diserupakan

Ibn malik dalam kitabnya at tashil mengatakan: “kaidah menetapkan, marji’ (tempat kembali) bagi dhamir ghaib harus didahulukan. Marji’ adalah lafadz yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain”.

DARI segi bahasa penggunaan kata SYABBAHA / SYUBBIHA biasanya memiliki 2 saudara ; yaitu MUSYABBAH dan MUSYABBAH BIH, Penggunaan tasybih harus memiliki dua unsur dua tadi..
Kata SYUBBIHA artinya diserupakan, kata MUSYABBAH artinya orang yang dirubah atau diserupakan, Kata MUSYABAHA BIHI artinya sosok atau model yang diserupakan.
Jika diserupakan artinya ada orang yang dijadikan model penyerupaan dan ada yang serupakan dengan model tersebut.. Di sini MUSYABBAH BIH nya adalah Nabi Isa dan MUSYABBAH nya adalah seseorang yang diserupakan dengan Isa... dan sosok yang disrupakan itulah yang dibunuh oleh mereka.
untuk hal ini saya singkat aja ...penjelasan saya di trit bro HT tentang lafadz syubbiha ini sudah cukup untuk menjawab pemahaman bro seperti diatas...

jadi saya cuma ingin bertanya aja tentang naibul fa'il mudhmar ini ....
1. jadi menurut bro HT naibul fa'il dari kata syubbiha ini adalah isim mudhmar yang terdapat pada dhomir "hu" pada kata syubbiha tsb??

2. jika dhomir dari syubbiha ini yang berupa isim mudhmar merujuk ke orang lain dan sekaligus sebagai musyabbah... lalu Isa as sendiri sebagai musyabbah bih-nya terlihat dilafadz mana?? apa ada dhomir lain lagi dalam lafadz syubbiha atau apa lafadz syubbiha punya 2 dhomir yang isim mudmar??? silahken.....
[/quote]
4. Analisis kalimah ‘Mutasyaabihaat’ itu : syabihu– tasyaabaha– tasyaabahat– mutasyaabihan– mutasyaabihaatun. Adapun tasyrif (derivasi) ‘mutasyaabihaatun’ sebagai Isim Fa’il (Kata nama Pelaku) berwazan (pola) ‘tasyaabaha’ {Kata kerja Tiga Murni ‘syabihu’ tambah ‘ta’ diawal dan ‘alif’ ditengah} sebagai Akar Kata (Fi’il Maadli) : tasyaabaha– yatasyaabaha– mutasyaabiha – mutasyaabihaatun.

Arti kalimat tasyaabaha bermakna ganda (musytarak) : 1. serupa; 2. samar (tidak jelas); Tasyaabaha l’r-rajulaani, berserupa-rupa itu dua laki-laki; Tasyaabaha’l amru, kesamaran itu kerja. Maka makna mutasyaabihaatun dapat berarti yang serupa atau yang samar, sesuai dengan konteksnya dalam kalimat. Pengertian inilah yang digunakan dalam menafsirkan Al-Qur-an.

Makna Serupa
Ayat 157 Surah 4 Al’n-Nisaa’ menjelaskan bahwa Nabi Isa tidaklah mereka bunuh dan tidak pula mereka salib, melainkan syubbiha lahum (diserupakan bagi mereka). Ada orang yang serupa dengan Nabi Isa dalam pandangan mereka dan orang itulah yang mereka bunuh. [/quote]
inget lho bro HT ini bukan sekedar syubbiha dalam arti SIFAT – MAUSHUF tapi ada pergantian dari musyabbah bih kepada musyabbah jika menurut pemahaman teori substitusi... jadi harus diuraikan terlebih dahulu kata "syubbiha" ini dengan jelas...

5. Teori saya tentang “orang yang diserupakan dengan nabi Isa” tersebut…

Teori pertama saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Adil:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah Yudas Iskariot Sang Pengkhianat yang merupakan salah satu sahabat Isa AS sendiri.

Teori kedua saya yang berdasarkan sifat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang:
Orang yang diserupakan dengan Isa AS adalah sebuah tubuh tanpa akal pikiran yang mirip hewan sembelihan berwujud manusia.

Teori saya yang pertama seperti kebanyakan teori saudara Muslim lainnya…

Teori saya yang kedua adalah murni dari hasil renungan saya yang menunjuk kepada kejadian Nabi Ismail AS putra Nabi Ibrahim AS ketika akan disembelih oleh ayahnya atau Nabi Ibrahim AS atas perintah Allah SWT tapi Allah SWT menggantikannya dengan seekor kambing pada saat Nabi Ismail AS akan disembelih…

Begitulah teori saya dan saya hanya memberikan dari sisi sudut pandang atau dari hasil renumgam saya saja serta anda boleh percaya atau tidak maka terserah anda karena siapa orang yang diserupakan dengan nabi Isa AS tersebut tetap menjadi misteri yang hanya Allah SWT saja yang tahu…
silahkan bro HT dengan teorinya tsb... tapi buat saya selagi teori tersebut tidak didukung dengan telaah dan dasar yang kuat apalagi ini menyangkut firman Allah SWT yang kita harus mempelajarinya dengan berdasarkan Ulumul Qur'an dan bukan sekedar mengikuti pemahaman yang diikuti oleh banyak orang maka saya lebih berpedoman pada petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT melalui ayat tsb yang bisa kita cari makna yang mendekati kebenarannya dgn pendekatan ilmu alat...

Renungan :
Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR Bukhari)

Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)

bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dhom dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.

Wallahu a'lam.......
kebenaran itu milik Allah SWT.... jadi gak perlulah kita saling klaim akan kebenaran apalagi hanya didasarkan dengan penafsiran mana yang diikuti oleh mayoritas muslim seperti ayat dibawah ini yang juga perlu jadi bahan perenungan :

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An’am [6] :116)

kemudian renungkan juga ayat ini :
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. Ar-Ruum [30] :30)

Afwan Wallohul Musta'an
manusia tempatnya salah dan khilaf




forever_muslim
forever_muslim
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 457
Location : batam
Reputation : -3
Points : 5484
Registration date : 2010-09-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Mon 24 Jan 2011, 9:07 am

@HT

Terimakasih atas tanggapannya..walowpun sedikitpun tidak ada PERLAWANAN akan postingan saya yang terakhir dan terkesan PUTUS ASA..

Karena baru saja beres kerja hari ini...saya ada sedikit pertanyaan sehubungan dengan apa yang sedang saya bahas di tret ini..

"KALOW...AYAT2 AL-QURAN MEMBAHAS MASALAH :

A. GEOGRAPHY
B. ASTRONOMY
C. KEDOKTERAN

Itu cuman contoh kecil saja..

Apakah bisa DIGALI MAKNANYA dengan HANYA BERMODAL yang berikut ini...

4. MELIHAT DARI TUJUAN POKOK AL-QUR AN Al-Ihtimam bil ahdafil asasi . DR al-Khalidi dalam kitabnya Mafatihu li Ta ammul ma al Qur an menyatakan bahwa tujuan pokok dari al-Qur an ialah:
a. Memberikan hidayah pd manusia artinya al-Qur an dipelajari & difahami bukan utk islamologi semata tapi utk dilaksanakan dalam kehidupan keseharian.
b. Membentuk kepribadian yang Islami artinya dg memahami al-Qur an maka setiap pembacanya harus berusaha utk menyesuaikan dirinya dg al-Qur an sehingga saat Aisyah ra ditanya tentang akhlaq Nabi SAW maka dijawabnya Akhlaq beliau adalah al-Qur an.
c. Membentuk masyarakat yang Islami maksudnya bahwa penerapan hukum al-Qur an tersebut bukan cukup hanya pd skala pribadi melainkan harus diterapkan juga pd skala masyarakat keseluruhan sehingga sebagaimana para sahabat ra mereka menjadi generasi qur ani generasi yang dicelup oleh nilai-nilai al-Qur an.

5. MEMASUKI AL-QURAN TANPA MENETAPKAN DULU BERBAGAI PRAKONSEPSI YANG TDK ISLAMI Dukhulul qur an dunal muqarrarat as sabiqah . Contohnya:
a. Seorang budayawan menafsirkan dg menggunakan prakonsepsi yang dipelajarinya bahwa jilbab & jenggot adalah budaya Arab & tidak sesuai dg budaya Indonesia.
b. Seorang komunis akan mencari ayat-ayat yang mendukung bahwa Islam membela kelompok miskin & membenci orang kaya & sebagainya.
c. Lihatlah seorang sahabat yang telah tua renta Abu Thalhah saat usianya telah 90 th ketika turun ayat QS 9/41 Berangkatlah kalian utk berjihad baik ringan maupun berat… maka segera ia menyiapkan perbekalan. Saat anak-anaknya berkata bahwa ia telah tua & tidak wajib lagi berjihad maka jawabnya Khifafan wa tsiqalan syabban wa syaikhan . Berangkatlah baik ringan / berat tua / muda kaya / miskin… ringan itu utk kalian berat itu untukku semuanya harus berangkat ke medan perang… maka anak-anaknya pun terdiam.

6. MENGIKUTI MANHAJ SALAFUS SHALIH Ittiba ul manhaj salafus shalih . Manhaj salafus shalih dalam menafsirkan al-Qur an adalah sebagai berikut:
a. Menafsirkan al-Qur an dg al-Qur an Tafsirul qur an bil qur an yaitu mengumpulkan semua ayat yang berkaitan baru kemudian menafsirkannya.
b. Menafsirkan al-Qur an dg as-Sunnah Tafsirul qur an bis sunnah karena manusia yang paling tahu tentang makna al-Qur an adalah Rasulullah SAW.
c. Menafsirkan al-Qur an dg pendapat sahabat ra Tafsirul qur an bi aqwali shahabah karena merekalah yang paling intens berinteraksi dg al-Qur an simaklah perkataan Ibnu Mas ud Tidaklah 1 ayatpun dari Kitabullah kecuali aku mengetahui tentang apa ayat itu diturunkan & kapan ia diturunkan pd siang hari / malam hari di musim panas / di musim dingin. Dan jika ada orang lain yang lebih mengetahui dari aku maka akan segera kupacu kudaku utk belajar padanya.

7. MENGUASAI ILMU-ILMU AL-QUR AN Ma rifatul ulumil qur an yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan:

a. Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
b. Nahwu (tata bahasa).
c. Sharaf (perubahan bentuk kata)
d. Isytiqaq (akar kata)
e. Ma'ani (susunan kata)
f. Bayaan
g. Badi'
h. Qira'at
i. Aqa'id
j. Ushul Fiqih
k. Asbabun Nuzul.
l. Nasikh Mansukh
m. 'Fiqih
n. Hadits
o. Wahbi

MENGUASAI BAHASA ARAB Ma rifatul lughah arabiyyah berkata Mujahid ra La yahillu li ahadin yu minu billahi wal yaumil akhiri an yatakallama fi kitabillah idz lam yakun aliman bi lighah al arabiyyah Tidak halal bagi seorang yang beriman pd Allah & hari akhir utk berbicara tentang makna Kitabullah jika ia tidak memahami bahasa Arab . Ibnu Abbas ra salah seorang dari 7 orang sahabat yang paling ahli al-Qur an membagi tafsir menjadi sebagai berikut:

a. Yang dapat diketahui maknanya cukup dari bahasa saja artinya dg membaca terjemah saja sudah cukup .
b. Yang berkaitan dg hukum maka harus dikaitkan dg ayat-ayat & hadits-hadits hukum. Dan ini berat karena jika salah maka berdosa.
c. Yang diketahui tafsirnya oleh para ulama yaitu tentang berbagai hukum-hukum yang rum ittinbath hukumnya membutuhkan pengetahuan yang luas serta pengalaman yang banyak.
d. Yang hanya diketahui tafsirnya oleh Allah SWT saja seperti ayat-ayat mutasyabihat hakikat sifat-sifat Allah alam malakut alam barzakh & sebagainya.

8. KEFAHAMAN YANG MENDALAM Diqqatul fahmi contohnya adalah sebagai berikut:
a. Asy Syahid Sayyid Quthb saat menafsirkan QS 37/102 menuliskan Inilah sifat seorang jundullah sejati cukup dg kata-kata saya bermimpi menyembelihmu maka seorang jundi segera menangkap maksud sang qiyadah serta segera melaksanakan fawriyyatul istijabah tanpa perlu ditegaskan dg bahasa perintah qarar lagi. Demikianlah seorang mujahid jika ia membaca ayat dari RABB-nya hendaklah kamu / Allah menyukai maka ia akan segera berkata Aku dengar & aku taat wahai Pemilikku & ia melaksanakannya dg segera & tidaklah hal yang demikian ini mampu dilakukan kecuali oleh seorang yang memiliki diqqatul fahmi memiliki kefahaman yang mendalam…
b. Selanjutnya asy Syahid Sayyid Quthb menguraikan tafsir ayat QS 2:124-125 sebagai berikut:
i. Huruf fa pd kata fa atammahunna dalam bahasa Arab mensyaratkan penyegeraan dalam pelaksanaan.
ii. Kata atamma bermakna walaupun dikerjakan dg cepat tetapi sempurna/tidak asal-asalan ihsanul amal .
iii. Kata hunna artinya semuanya menunjukkan menyeluruhnya dalam ketaatan tersebut artinya tidak taat hanya pd bagian yang disukainya saja syumuliyyatut tha ah .
iv. Maka setelah ketiga sifat tersebut ada pd diri Ibrahim maka layaklah ia mendapatkan penghargaan tertinggi yang disebutkan pd ayat selanjutnya yaitu AKU akan menjadikan kamu sebagai Imam bagi seluruh manusia . QS 2/125 . Artinya seorang yang telah memiliki ketiga sifat tersebut telah layaklah ia menjadi seorang pemimpin ummat yang akan sanggup mengemban amanah khalifatullah fil ardhi…

Kalow jawaban nya YA ....maka kita akan belok sedikit untuk membahas ayat-ayat yang membahas masalah masalah yang saya singgung diatas.....

Al-Quran adalah KITAB YANG UNIVERSAL...yang tidak akan EXPIRED dimakan jaman...
Pemahaman Al-Quran bukan MILIK SEGELINTIR GENERASI...dan MUTLAK dijadikan PEGANGAN oleh generasi berikutnya...

Tiap Generasi dari jaman ke jaman...mempunyai CARA BERPIKIR yang berbeda..

Silahkan dijawab dulu...kita belok dikit aja ya...he he he.

Wasalam,

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Mon 24 Jan 2011, 8:07 pm

@ BRO FM....

1.
forever_muslim wrote: bro HT yang saya tanyakan kepada bro AFF dari ketiga perawi yang meriwayatkan hadist yg katanya dinisbahkan dari Rasulullah, tentang lamanya Isa as tinggal dibumi sejak Isa as turun kembali kedunia, yang mana satu yang harus dipedomani umat muslim, yang 7 tahun, 40 tahun atau yg 24 tahun ?? dan bagaimana ketiga perawi tsb bisa berbeda menyampaikan hadist tsb... apakah menurut bro HT ucapan Rasulullah tentang hal ini bisa berubah-ubah seperti itu??

Sebelum kita bahas masalah hadits ini…. Saya mau minta sama bro FM sanad dan matan hadits2 tsb dl…. Monggo bro FM…..


2.
forever_muslim wrote: jadi ini bukan soal sanad hadist yg panjang lebar seperti yang bro copass kan disini... sanad boleh saja mutawatir bro tapi perhatikan juga matannya, coba kita lihat matan dari hadist2 tsb.. kelihatankan perbedaannya sedangkan saya haqul yakin Rasulullah didalam setiap menyampaikan fatwanya pastilah matannya qoth'i dan gak mungkin dzani apalagi berubah-ubah karena sunnah dan hadist Rasul adalah bayannya Al-Qur'an, apa menurut bro HT matan hadist yang berbeda dalam membahas hal yang sama bisa diterima dgn logis bahwa itu adalah ucapan Rasul ??? ... belum lagi kalo kita bicara matan hadist ini bertentangan atau tidak dengan Al-Qur'an dan hal ini yang paling penting menurut saya... ada tidak ayat di Al-Qur'an yang menyatakan turunnya Isa as kebumi ini kembali menjelang akhir zaman nanti... dan sepengetahuan saya tidak ada satupun firman Allah SWT seperti tsb... jadi seperti yang saya sampaikan di trit bro HT... saya haqul yakin bahwa Rasulullah tidak akan mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan kalam Ilahi.... dan sekali lagi menurut saya hadist yang mutawatir adalah hadist yang matannya sessuai dengan Al-Qur'an serta sanadnya juga mutawatir....


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga Nabi Isa ‘alaihissalam turun (ke bumi) menjadi seorang hakim yang bijaksana dan pemimpin yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi-babi, meletakkan upeti, harta melimpah-ruah hingga tidak ada seorangpun yang menerimanya.”

Coba bro FM sebutkan dimana matan hadits diatas bertentangan dengan kalamullah(ALQURAN)?????????


3.
forever_muslim wrote: tolong bro HT jelaskan kesaya kalimat yang saya warnai itu... muqbilul kalam seperti itu kaedahnya dari mana bro?? apa hubungannya kalimah nafi dengan hasil fi'il??
bro HT coba pahami kembali macam2 haraf nafi ada nafi mutlak, nafi mustagrak, nafi hal , nafi mustakbal yang semua tergantung pada bentuk fi'ilnya dan gak ada kaitanya dengan hasil dari fi'ilnya dan haraf nafi untuk nahi biasanya menggunakan لا makanya biasa disebut La nahi...

maaf, kalo pegangan bro FM kitab matan Al-Jurumiyah dan Al-Kailani... gimana kita mau berdiskusi, ALIAS AKAN DIAM DITEMPAT..... sesekali tingkatkan ke kitab lainnya, seperti Salsul Madkhal, Mathlub, alfiyah, Alfiah / Ibnu 'Aqil, Idhahul Mubham, Jauhar Maknun, Shabban Al-Malawy dll…..

bicara masalah nafi, sedikit aja tambahannya dl…. Ada nafi al-wujud, nafi al-jawaz dll……..

bicara masalah muqbilul kalam… bro FM cari aja sendiri dalam ilmu balaghah ada dikitab mana… maaf, bukan saya pelit ilmunya… tp coba bro FM usahakan sendiri dl…

- Ucapan, mereka yahudi telah membunuh nabi isa
- Bantahan ALLAH SWT, mereka yahudi tidak membunuh Nabi Isa

Menurut bro FM gmn… bukankah tidak membunuh kebalikan dari telah membunuh???????
lalu siapa jg yg telah dibunuh oleh mereka yahudi ????


4.
forever_muslim wrote: bro HT.. anda bisa saja menyimpulkan seperti itu secara pribadi tapi maaf kesimpulan anda jika ditinjau dari pendekatan ilmu alat sangatlah lemah... sudah saya jelaskan sebelumnya di trit anda bahwa intinya haraf maa nafi untuk menafikan keadaan secara umum, kecuali bila ada qoyyid yang menunjukkan kearah tertentu.. jika bro HT masih tetap keukeh seperti itu tolong tunjukkan ke saya kaedah bahwa pengulangan haraf athaf dan nafi ini bisa ditafsirkan dengan makna TIDAK PERNAH .... sebelumnya sudah saya postingkan kaedah Hukum lafazh 'am, khas dan takhsis dan ada tiga kaedah disana dan menurut saya untuk lafadz "wama qotaluhu wama sholabuhu" jika mau dihubungkan dengan kaedah tsb.... lafadz tersebut lebih tepat pada kaedah ketiga yaitu :
3. Apabila lafadz itu bersifat 'am (umum) dan terdapat dalil yang men-takhsis-nya, maka lafadz itu hendaknya diartikan kepada satuan makna yang telah dikhususkannya itu dan satuan yang khusus itu dikeluarkan dari cakupan makna yang umum tersebut...
kita lihat lafadz qotalu atau membunuh itu sifatnya 'am kemudian terdapat lafadz sholabu yang merupakan dalil untuk mentakhsiskan oleh lafadz qotalu yang bersifat 'am tsb dan lafadz sholabu inilah selanjutnya menjadi satuan makna yang telah ditakhsiskan dan menjadi pedoman dari makna lafadz 'am tersebut...

katanya bro FM pegangannya kitab matan Al-Jurumiyah dan Al-Kailani, dihalaman brp ya dibahas masalah lafadz ’am, takhsis dan khas dikitab tsb?????

Apakah berlaku kaidah lafazh ‘am, khas dan takhsis pada kalimat negative/ negasi/ penafian??????


5.
forever_muslim wrote: kemudian tentang athof coba kita pelajari kaidah yang disampaikan oleh para ulama dalam memahami ‘athof dalam nash syari’at. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyampaikan ada 4 jenis athof dalam Al Qur’an dan sunnah :
1. Athof Dua Kata Atau Lebih yang Berbeda Maknanya
2. Athof Dua Atau Lebih yang Memiliki Hubungan Keterkaitan yang erat
3. Athof Dua Kata Atau Lebih yang Salah Satunya Merupakan Bagian yang Lain
4. Athof Dua Kata Atau Lebih Karena Adanya Perbedaan Shifat Keduanya
nah dari sini kita bisa mempelajari kira2 yang mana jenis dari terdapatnya wawu athof dilafadz "wama qotaluhu wama sholabuhu" disesuaikan berdasarkan makna yang telah dithaksis dari lafadz tersebut maka lebih tepat saya katakan bahwa wawu athof di lafadz ini termasuk jenis pada ......... ehh saya persilahkanlah bro HT untuk mempelajarinya terlebih dahulu..

yang lagi dibahas tikrar harf athaf bro FM..... yaitu hurf athaf wawu bukan athaf kalimat/ dua kata.......

6.
forever_muslim wrote: oh ya bro HT.... ayat pada Qs.4:59 yang anda kutip, saya koreksi ya...
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ
tidak ada haraf wawu sebelum haraf Allah....
dan tafsir dari ayat ini juga yang menurut bro HT bahwa umat muslim diperintah taat kepada Allah dan Rasul secara terpisah karena pengulangan pemakaian wawu athof.. itu juga kurang tepat karena yang pertama seperti yang saya koreksi diatas dan yang kedua perintah taat yang terpisah ini bukanlah disebabkan karena terdapatnya pemakaian athof yang berulang tapi pengulangan pada Fi'ilnya yaitu أَطِيعُو dan tafsiran ayat ini pernah saya postingkan sebelumnya DISINI

jadi menurut saya lafadz pada Qs.4:59 yaitu "athi'uu Allah wa athi'uu rasul".. bukanlah ayat yang cocok untuk dijadikan komparasi dengan lafadz "wama qotaluhu wama sholabuhu.

nah artikel teori-teori seperti diatas ini jika ingin dijadikan bahan pendukung buat bro HT didalam memperkuat pendapat bro HT akan lebih bagus apabila bro HT sekaligus mengaplikasikannya penggunaan teori tsb secara lebih spesifik dengan meng-korelasikan pada lafadz Qs.4:157 ini berikut dgn aplikasi contohnya sehingga mudah bagi saya atau rekan2 yang lain untuk memahaminya....

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ

أَطِيعُو = Sampel untuk memahami bahwa mengikuti ALLAH SWT adalah umum ( sudah termasuk mengikuti Rasul dan Ulil amri), mengikuti Rasul adalah khusus (bukan berarti sudah mengikuti ALLAH SWT, contoh kaum Kristen) dan mengikuti Ulil Amri adalah lebih khusus lg (bukan berarti sudah mengikuti ALLAH SWT dan Rasul).. coba fahami dl sendiri bro FM…..

Dan sekalian liat teori tikrar harf athaf yaitu wawu diayat tsb bro FM.....


7.
forever_muslim wrote: wah ini udah berkali-kali saya sanggah di trit sebelah ..ok lah saya ikuti saja pemahaman kata lakin sesuai dgn penjelasan seperti yang tersebut dalam kitab "Tahzibut Taudih" tentang adanya pengertian istidrak dari lafadz lakin walaupun tidak semua lafadz didalam Al-Qur'an yang menggunakan haraf "lakin" ini bisa dimaknai dalam arti istidrak karena seperti yang saya sampaikan sebelumnya tergantung dari siyakul kalamnya dan syaratnya adalah berlawanan dalam segi kaifiat dan makna ( buku Muslim Isubut )... sekarang yang saya tanyakan ke bro HT dari lafadz sebelum walakin yaitu wama qotaluhu wama sholabuhu ..hal apa yang diragukan oleh lafadz ini kemudian apa yang ditetapkan pada lafadz yang meragukan tersebut?? .... jadi penjelasan bro HT yang langsung aplikatif kepada lafadz ayatnya mungkin akan lebih memudahkan saya mengerti...

Yang diragukan adalah kalimat inna qatalnaa dgn kalimat wamaa qataluhuu bro FM.......

8.
forever_muslim wrote: untuk hal ini saya singkat aja ...penjelasan saya di trit bro HT tentang lafadz syubbiha ini sudah cukup untuk menjawab pemahaman bro seperti diatas...

jadi saya cuma ingin bertanya aja tentang naibul fa'il mudhmar ini ....
1. jadi menurut bro HT naibul fa'il dari kata syubbiha ini adalah isim mudhmar yang terdapat pada dhomir "hu" pada kata syubbiha tsb??

2. jika dhomir dari syubbiha ini yang berupa isim mudhmar merujuk ke orang lain dan sekaligus sebagai musyabbah... lalu Isa as sendiri sebagai musyabbah bih-nya terlihat dilafadz mana?? apa ada dhomir lain lagi dalam lafadz syubbiha atau apa lafadz syubbiha punya 2 dhomir yang isim mudmar??? silahken.....

Maaf bro FM... perdalam sedikit ilmu balaghah khususnya ilmu bayan.....

Tasybih : uslub yang menunjukkan perserikatan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam sifatnya.

Rukun-rukun atau unsur-unsurnya ialah :
1) Musyabbah : obyek yang ingin disifati
2) Musyabbah bihi : sesuatu yang dijadikan sebagai model untuk perbandingan
3) Wajh al-syibh : sifat yang terdapat dalam perbandingan
4) Aadaat al-tasybih : kata yang dipakai untuk menunjukkan adanya tasybih. Bisa berupa huruf (kaaf, ka-anna), fi’il (hasiba, zhanna, khaala, dsb), atau isim (matsal, syibh, syabiih,dsb).

Isti’arah Tashrihiyah : mengemukakan maksud musyabbah dengan menggunakan lafazh musyabbah bih, dan setiap orang mesti akan memahami bahwa maksud yang sebenarnya ialah musyabbah berdasarkan konteks kalimatnya. Dalam hal ini sang penutur menggunakan musyabbah bih dengan menghilangkan musyabbahnya. Konteks kalimat harus benar-benar menunjukkan bahwa musyabbah bih tidaklah digunakan dalam makna hakikinya, tetapi sebaliknya yakni mengandung makna musyabbah. Indikasi yang demikian ini disebut sebagai qarinah al-isti’arah.

Isti’arah Makniyah : Dalam isti’arah ini, musyabbah bih tidak muncul dengan jelas akan tetapi sedikit samar. Lafazh yang menunjukkan isti’arah dengan demikian bukanlah lafazh musyabbah bih melainkan lafazh-lafazh yang mengiringinya atau lafazh-lafazh yang menunjukkan sifat-sifatnya. Lafazh-lafazh ini dinisbatkan kepada musyabbah bih. Jadi, tasybih yang ditimbulkan bersifat mudhmar didalam pikiran.
Apabila suatu isti’arah makniyah menyerupakan sesuatu dengan manusia maka ia disebut tasykhish (personifikasi).


9.
forever_muslim wrote: silahkan bro HT dengan teorinya tsb... tapi buat saya selagi teori tersebut tidak didukung dengan telaah dan dasar yang kuat apalagi ini menyangkut firman Allah SWT yang kita harus mempelajarinya dengan berdasarkan Ulumul Qur'an dan bukan sekedar mengikuti pemahaman yang diikuti oleh banyak orang maka saya lebih berpedoman pada petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT melalui ayat tsb yang bisa kita cari makna yang mendekati kebenarannya dgn pendekatan ilmu alat...

Setuju bro FM.....


10.
forever_muslim wrote: kebenaran itu milik Allah SWT.... jadi gak perlulah kita saling klaim akan kebenaran apalagi hanya didasarkan dengan penafsiran mana yang diikuti oleh mayoritas muslim seperti ayat dibawah ini yang juga perlu jadi bahan perenungan :

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An’am [6] :116)

kemudian renungkan juga ayat ini :
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. Ar-Ruum [30] :30)

RENUNGAN BUAT SESEORANG YANG SUKA MEMBAHAS SESUATU YANG MUTASYABIHAAT ATAU SYUBHAT DALAM ALQURAN.....

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah kecuali hanyalah orang-orang yang kafir. Maka janganlah kamu tertipu dengan tingkah laku mereka di dalam negeri.” (QS Ghafir: 4)

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab). Kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu ia diikuti oleh syaitan sampai dia tergoda. Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya yang rendah, maka permisalan dirinya seperti anjing, bila engkau menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan bila engkau membiarkannya, anjing itu tetap menjulurkan lidahnya. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.” (QS Al A’râf: 175-176)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan (ilmu) tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawaban.” (QS Al Isra: 36)

“Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.” (QS Al Mujâdilah: 20)


Dan juga dalam Sunan At Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam hadits Abu Umamah radhiyallâhu 'anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah suatu kaum itu tersesat setelah tadinya berada di atas petunjuk kecuali orang-orang yang senang berdebat.”

Dan juga di dalam Shahih Muslim dari hadits ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallâhu ‘anhu, bahwa ada dua orang yang bertengkar tentang Al Qur’an tentang bacaan padahal Al Qur’an yang dipertengkarkan sudah jelas. Maka kata Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam:
“Sesungguhnya yang menyebabkan celakanya orang-orang sebelum kalian hanyalah karena perselisihan mereka di dalam Al Kitab.”

Dan juga Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam memuji mereka dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Imam Muslim dari ‘Imran bin Husain dan ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhuma beliau menegaskan, “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang hidup di zamanku, kemudian manusia yang hidup setelahnya kemudian manusia setelahnya.”

“Saya tinggalkan pada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat di belakang keduanya (yaitu) Kitab Allah dan Sunnahku.”

Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)


bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dham dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.



Ada 2 pendapat disini dgn Nabi isa tidak dibunuh dan tidak disalib..

1. pendapat sebagian besar ulama(Jumhur Ulama/ 90% pemeluk islam didunia) bahwa bukannya Nabi ‘Isa yang mereka tangkap dan mereka hukum bunuh melalui metode penyaliban, akan tetapi orang lain yang perwujudannya ‎‎‎شُبِّهَ‎ ( serupa/ menyerupai/mirip ) atas kuasa Allah SWT.

2. pendapat kaum modernis atau rasionalis yang lahir idenya pada abad 19(menafsirkan alquran dgn akalnya), kata Syubbiha lahum yang dibuat kelihatan serupa dengan seorang yang disalib bagi mereka adalah merujuk pada peristiwa penyalibannya yang diserupakan bukan orang lain yang diserupakan bagi mereka tetapi Nai Isa as yang mengalami penyaliban itu dinamakan dgn teori pingsan.


Anyway it is your choice?
1. Pendapat siapakah yang akan kalian ambil untuk dipertanggungjawabkan di akhirat kelak? Apakah ijma sahabat atau kalangan yang menyebutnya dirinya kaum modernis atau Rasionalis.

2. Siapakah yang harus kita ingkari pendapatnya apakah para sahabat Nabi, tabi’in, tabiut tabi’in dan ulama setelahnya ataukah kalangan yang menyebutnya kaum modernis atau rasionalis, dan kaum yang menyatakan hadist diseputar penyaliban Nabi Isa adalah hadist ahad?


Dua pilihan itu harus direnungkan dan dipelajari dengan banyak membaca kitab-kitab dan buku hal-hal yang terkait. Karena sudah dipastikan kedua kelompok akan berusaha bahwa pendapatnya adalah paling benar sesuai cara berpikir mereka masing-masing. Dan pada akhirnya kitapun harus memilih satu diantara dua pendapat tersebut.

Wallahua`lamu bi as-shawab!


Last edited by hamba tuhan on Mon 24 Jan 2011, 11:24 pm; edited 7 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Mon 24 Jan 2011, 8:37 pm

@ mang odoy

Mang odoy.... maaf kalo sedikit mengajari anda memahami ya????

QATALA, QATALUU adalah kata kerja = telah membunuh... apakah setiap pekerjaan membunuh tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk membunuh???? kalau mati sendiri bukan artian membunuh mang odoy.....

SHALABA, SHALABUU adalah kata kerja = telah menyalib... apakah setiap pekerjaan menyalib tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk menyalib???? emang bisa ya tersalib dgn sendirinya mang odoy.....

inget!!!!

1. QATALA/ membunuh diulang 3 kali dalam ayat An-nisa 157..... dan SHALABA/ menyalib hanya sekali aja penyebutannya..... ALLAH SWT bermaksud apa ya????

2. WAMA SHALABUHU.... wawu itu BUKAN WAWU MA'AH.......

3. jangan pernah mentakwilkan ayat alquran dgn memakai referensi kitab beybel yg gak jelas asal usulnya drmn..... bukan israiliyat lg namanya... bahkan udah yunaniyat and romawiyat........

4.saya kira lbh berharga referensi beybel drpd hadits yg perawinya ada mualaf dgn istilah israliyat.... berarti mang odoy adalah keturunan langsung dr nabi Muhammad bukan keturunan dari mualaf, maaf mang.... itu sama aja anda melecehkan pendapat para mualaf lainnya.....

5. Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya/ Hadits), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

liat An-nisa 59..... kalau kita berlainan pendapat ALLAH SWT menyuruh kita mengembalikannya kmn????? apakah ALLAH SWT menyebut dan menyuruh kita mengembalikannya ke beybel????


Last edited by hamba tuhan on Mon 24 Jan 2011, 11:20 pm; edited 4 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Mon 24 Jan 2011, 8:54 pm

mantap banget..Bung HT..kupas terus sampai tuntas..sembari menunggu gugatannya Mang Odoy via Media massa..hehehe...
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7807
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by forever_muslim Tue 25 Jan 2011, 2:17 am

HT wrote:
Sebelum kita bahas masalah hadits ini…. Saya mau minta sama bro FM sanad dan matan hadits2 tsb dl…. Monggo bro FM…..
inilah salah satu yang saya senangi dari bro HT... jika diberikan pertanyaan kemudian dijawab dengan pertanyaan juga... lumayanlah..
pertama saya pribadi tidak mempercayai ketiga hadist yang berbeda-beda matannya ini adalah merupakan ucapan Rasulullah.. jadi saya kutip hadist tersebut agar bisa diberikan penjelasan dari bro HT dan AFF yang meyakini akan hadist turunnya Isa as pada akhir zaman atas pertanyaan saya kenapa lamanya Isa as bermukim di bumi ini berbeda-beda dari ketiga perawi yang meriwayatkan hadist tsb dan yang mana satu yang harus diyakini... namun koq malah bro HT bertanya balik kepada saya tentang sanad ketiga hadist tsb yang jelas-jelas saya ini tidak mempercayai hadist tentang turunnya Isa as pada akhir zaman nanti...

oklah tetap akan saya jawab berdasarkan keterangan dari hadist2 itu sendiri..

a. Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abdullah bin Amru bin Ash disebutkan, "...kemudian Isa Almasih itu, menetap bersama manusia tujuh tahun lamanya"
sanadnya akhirnya dari Muslim sedangkan sanad awalnya dari Abdullah bin Amru...
matan itukan isi hadistnyanya bro alias keterangannya, koq malah ditanya lagi.. :scratch:

b. Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Abu Daud, al-Hakim, dan Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah r a. menyebutkan, "Isa menetap di bumi empat puluh tahun lamanya, kemudian ia pun wafat, maka kaum muslimin menyembah yangkannya ..."
sanad akhirnya dari Muslim dan sanad awalnya dari Abu Hurairah ra.. sedangkan nama-nama lain yang terdapat jalur sanad tersebut merupakan jalur sanad ditengah..
matannya... gak perlu ditanya lagi bro..
c. Menurut Joesoef Souyb salah satu hadits yang meriwayatkan kedatangan Dajal diterima melalui Ka'ab al-Ahbars yang mengatakan, "Aku akan mengirimmu kelak menghadapi Dajal si Juling, dan engkau akan membunuhnya, lalu hidup di bumi sehabis itu selama dua puluh empat tahun dan Aku akan mematikanmu, seperti halnya orang yang hidup."
nah kalo hadist yang ini sama aja sih sanad akhirnya dari joesoef souyb dan sanad awalnya dari ka'ab al ahbars .... dan matannya idem sama keterangan2 sebelumnya..

jadi karena dari awal saya tidak mempercayai hadist-hadist turunnya Isa as pada akhir zaman ini dalam versi manapun yahhh saya pakai data yang ada saja dari ketiga hadist tsb .. silahkan bro HT yang meyakini hadist turunnya Isa as mempelajari ketiga hadist ini dan mencari jalur sanadnya sampai sedetail-detailnya untuk memastikan apakah sanadnya mutawatir atau tidak...

nah saya udah menjawab... tolong sekarang gantian bro HT.. apakah ketiga hadist yang saya kutip itu dhaif atau apalah statusnya... kalau ketiga hadist tsb mutawatir tapi kenapa koq matannya berbeda-beda terutama keterangan akan lamanya Isa as bermukim dibumi ini setelah menumpas dajjal yang bermata atu itu???

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga Nabi Isa ‘alaihissalam turun (ke bumi) menjadi seorang hakim yang bijaksana dan pemimpin yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi-babi, meletakkan upeti, harta melimpah-ruah hingga tidak ada seorangpun yang menerimanya.”

Coba bro FM sebutkan dimana matan hadits diatas bertentangan dengan kalamullah(ALQURAN)?????????
jelas bertentangan kecuali bro HT bisa menunjukkan kesaya, satu ayat saja di Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Isa as akan turun kebumi ini lagi menjelang akhir zaman.. silahken....

maaf, kalo pegangan bro FM kitab matan Al-Jurumiyah dan Al-Kailani... gimana kita mau berdiskusi, ALIAS AKAN DIAM DITEMPAT..... sesekali tingkatkan ke kitab lainnya, seperti Salsul Madkhal, Mathlub, alfiyah, Alfiah / Ibnu 'Aqil, Idhahul Mubham, Jauhar Maknun, Shabban Al-Malawy dll…..
bicara masalah nafi, sedikit aja tambahannya dl…. Ada nafi al-wujud, nafi al-jawaz dll……..
yahh memang saya masih faqir tentang ilmu alat makanya masih mendalami dua kitab itu saja gak seperti bro HT lah yang udah menguasai semua kitab tsb.... makanya saya heran juga kenapa telaah saya pada Qs.4:157 ini dengan ilmu yg pas-pas-an saja tapi belum terbantahkan atau setidak-tidaknya saya diberikan penjelasan yang detail uraian tentang lafadz pada ayat tsb sesuai dengan ilmu bro HT yang tinggi dan bukan hanya sekedar artikel-artikel yang dicopass disini... saya perlu penjelasan yang rinci dan langsung diaplikasikan pada lafadz tsb sesuai dengan kaedah pada kitab-kitab yang bro HT kuasai tsb...

bicara masalah muqbilul kalam… bro FM cari aja sendiri dalam ilmu balaghah ada dikitab mana… maaf, bukan saya pelit ilmunya… tp coba bro FM usahakan sendiri dl…

- Ucapan, mereka yahudi telah membunuh nabi isa
- Bantahan ALLAH SWT, mereka yahudi tidak membunuh Nabi Isa
seperti yang saya uraikan pada trit sebelah berkali-kali bahkan tafsiran pada setiap penggaan kalimat, bahwa Allah SWT membantah sangkaan yahudi dengan sesumbar mereka yang telah menyangka berhasil membunuh Isa as... coba pahami lagi postingan saya sebelumnya di trit bro HT.. saya mulai capek mengulang-ulang penjelasan tsb kecuali jika bro HT mau menyanggahnya... jadi makna yang terkandung dari penggalan kalimat pertama dan kedua merupakan makna yang dapat dipahami secara logis seperti yang saya sampaikan tsb dan kita gak perlu ruwet mencari makna yang coba-coba ditakwilkan sendiri diluar makna yang seharusnya dapat dipahami dengan logis dan sesuai dgn kaedah ilmu alat.... jadi gak perlu ruwet seperti pernyataan bro HT yang ini :

Menurut bro FM gmn… bukankah tidak membunuh kebalikan dari telah membunuh???????
ilmu balaghoh wahhh nanti dulu deh bro HT ... nahwu shorof aja kita belum beres Razz

katanya bro FM pegangannya kitab matan Al-Jurumiyah dan Al-Kailani, dihalaman brp ya dibahas masalah lafadz ’am, takhsis dan khas dikitab tsb?????
lho katanya bro HT alumni pesantren mosok kaedah sifat lafadz dari jumhur ulama seperti itu petunjuknya harus detail segala.. itukan masih masuk bab mubtadi banget bro...

Apakah berlaku kaidah lafazh ‘am, khas dan takhsis pada kalimat negative/ negasi/ penafian??????
baca pelan-pelan ya bro penjelasan saya tentang kaedah dari sifat lafadz tsb.. kan hanya sifat dari lafadz Fi'ilnya saja yang saya uraikan... nyantai aja bro kalo mau merespon jadi gak salah faham dengan tulisan saya... apalagi saya cuma merespon dari artikel debat yang bro HT usung sebelumnya tentang lafadz yang bersifat umum dan khusus...

yang lagi dibahas tikrar harf athaf bro FM..... yaitu hurf athaf wawu bukan athaf kalimat/ dua kata.......
lah wawu itukan termasuk haraf athof.. jadi ini lebih spesifik karena menjelaskan kaitan penggunaan athof pada dua lafadz atau lebih yang dihubungkannya apakah dengan menggunakan 1 atau 2 athof ataupun lebih... jadi maknanya lebih kepada kaitan diantara kalimat yang dihubungkan dengan haraf athof seperti pada Qs.4:157 dan tikrar itu lebih luas bisa juga pengulangan redaksi, ayat, isim dll

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ

أَطِيعُو = Sampel untuk memahami bahwa mengikuti ALLAH SWT adalah umum ( sudah termasuk mengikuti Rasul dan Ulil amri), mengikuti Rasul adalah khusus (bukan berarti sudah mengikuti ALLAH SWT, contoh kaum Kristen) dan mengikuti Ulil Amri adalah lebih khusus lg (bukan berarti sudah mengikuti ALLAH SWT dan Rasul).. coba fahami dl sendiri bro FM…..

Dan sekalian liat teori tikrar harf athaf yaitu wawu diayat tsb bro FM.....
wah yang ini saya gak mudeng... tadinya bro HT menekankan contoh ayat ini karena pengulangan wawu athof, tapi sudah saya koreksi karena gak ada haraf wawu seperti yang bro postingkan pada ayat ini sebelum lafadz Allah.. kemudian saya jelaskan tafsir ayat ini keliru jika merujuk pada penggunaan wawu athof yang terdapat lebih dari satu.. akan tetapi tepatnya adalah merujuk pada penggunaan Fi'ilnya... nah sekarang bro HT mengubah rujukkannya dari haraf wawu ke Fi'il ... sekarang saya tanya, Fi'il Sholabu-hu sama gak dengan Fi'il Qotalu-hu seperti contoh perbandingan Fi'il أَطِيعُو yang pemakaiannya berulang pada Qs.4:59...

bro HT merujuk pada tikrar athof... nah seperti yang saya minta sebelum2nya.. tolong tunjukkan kesaya dari kaedah tikrar wawu athof di Qs 4:157 ini menunjukkan haraf nafi ma ini menegaskan maknanya menjadi TIDAK PERNAH.... silahkan tunjukkan contoh di ayat lainnya yang Fi'ilnya sama-sama Fi'il Madhy setelah haraf nafi ma yang dihubungkan dengan wawu athof...

Yang diragukan adalah kalimat inna qatalnaa dgn kalimat wamaa qataluhuu bro FM......
nah ini lebih gak mudeng lagi... pahami lagi bro pengertian istidrak dari lafadz lakin... Dalam "Muslim Isubut" (semacam buku Pelajaran Bahasa Arab) diterangkan tentang perkataan "lakin" begini:
Lakin" itu baik ia khafifah atau staqilah, adalah gunanya untuk istidrak, yaitu menghilangkan keraguan yang terjadi dalam kalimat yang sebelumnya. Dan syaratnya adalah berlawanan dalam segi kaifiat dan makna..
contoh :
panjul itu bijaksana tetapi dia pelit

nah ketika orang mendengar kalimat tersebut maka akan timbul keraguan dihatinya benarkan si panjul itu pelit karena orang yang bijaksana selalunya gak pelit... makanya digunakan kata lakin untuk menegaskan keterangan dia pelit dan juga menghilangkan keraguan-keraguan bagi orang lain yang membaca kalimat tersebut.. dan kalimat yang ingin ditegaskan adalah kalimat sebelum lafadz lakin tsb sesuai dgn kaedahnya... nah ini koq malah bro HT merujuk dari kalimat yang tidak sesuai dgn kaedah lakin dalam pengertian istidrak ???
kalimat sebelum walakin pada ayat itu adalah wama qotaluhu wama sholabuhu... makanya saya tanya apa yang mau ditegaskan sehingga tidak ada keraguan dari lafadz ini ?? masih adakah keraguan buat anda dan saya serta muslim yang membaca lafadz tsb yang bermakna bahwa Allah SWT membantah sangkaan kaum yahudi yang menganggap telah membunuh dan telah menyalib Isa as??

Maaf bro FM... perdalam sedikit ilmu balaghah khususnya ilmu bayan.....

Tasybih : uslub yang menunjukkan perserikatan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam sifatnya.

Rukun-rukun atau unsur-unsurnya ialah :
1) Musyabbah : obyek yang ingin disifati
2) Musyabbah bihi : sesuatu yang dijadikan sebagai model untuk perbandingan
3) Wajh al-syibh : sifat yang terdapat dalam perbandingan
4) Aadaat al-tasybih : kata yang dipakai untuk menunjukkan adanya tasybih. Bisa berupa huruf (kaaf, ka-anna), fi’il (hasiba, zhanna, khaala, dsb), atau isim (matsal, syibh, syabiih,dsb).

Isti’arah Tashrihiyah : mengemukakan maksud musyabbah dengan menggunakan lafazh musyabbah bih, dan setiap orang mesti akan memahami bahwa maksud yang sebenarnya ialah musyabbah berdasarkan konteks kalimatnya. Dalam hal ini sang penutur menggunakan musyabbah bih dengan menghilangkan musyabbahnya. Konteks kalimat harus benar-benar menunjukkan bahwa musyabbah bih tidaklah digunakan dalam makna hakikinya, tetapi sebaliknya yakni mengandung makna musyabbah. Indikasi yang demikian ini disebut sebagai qarinah al-isti’arah.

Isti’arah Makniyah : Dalam isti’arah ini, musyabbah bih tidak muncul dengan jelas akan tetapi sedikit samar. Lafazh yang menunjukkan isti’arah dengan demikian bukanlah lafazh musyabbah bih melainkan lafazh-lafazh yang mengiringinya atau lafazh-lafazh yang menunjukkan sifat-sifatnya. Lafazh-lafazh ini dinisbatkan kepada musyabbah bih. Jadi, tasybih yang ditimbulkan bersifat mudhmar didalam pikiran.
Apabila suatu isti’arah makniyah menyerupakan sesuatu dengan manusia maka ia disebut tasykhish (personifikasi).
he he he bro HT ini lucu... menyuruh saya utk memperdalam balaghoh tapi dalam telaah bro HT sendiri koq masih menggunakan kaedah nahwu??
sebelumnya bro merujuk ke dhomir yg mudhmar pada lafadz syubbiha... pertanyaan saya kan simple, jika dhomir "hu" yang mudhmar itu anda rujuk pada mr.X sebagai musyabbah lalu Isa as sebagai musyabbah bih letaknya di lafadz yang mana?? kalau pertanyaan ini gak bisa dijawab yachh lewatkan aja .. gak ada masalah tanpa perlu mencari pembenaran melalui ilmu bayan segala yang malah jika bro bener2 memang memahami fungsi ilmu bayan justru makin memperkuat uraian dari pendekatan kaedah nahwu...

oklah saya ikuti alur anda karena anda jago ilmu bayan harap jelaskan kesaya dan diaplikasikan langsung ke ayat jgn hanya sekedar menyampaikan kaedah tapi tidak menjelaskannya secara aplikatif... contohnya seperti ini :
" Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." ( Qs. 2:261)
Wajhu Syabah pada ayat di atas adalah "pertumbuhan yang berlipat-lipat".
Adaatu tasybihnya adalah kata matsal.
Musyabbahnya adalah infaq atau shadaqah di jalan Allah.
Sedangkan musyabbah bihnya adalah benih.

nah coba silahkan telaah bro HT pada ayat QS. 4:157 berdasarkan rukun tasybihnya ... monggo bro..

juga tolong jelaskan lafadz syubbiha ini dalam pengertian Isti'arah dan Makniyah... biar lebih mantaff aja penjelasan bro HT... jadi disamping mengusung kaedahnya juga langsung diberikan penjelasan contohnya dengan ayat terkait.... silahken...

perlu kembali saya sampaikan bahwa lafadz syubbiha ini merupakan Fi'il dalam bentuk madhy dan syabbaha dalam bentuk ma'lum... jadi Allah SWT menyerupakan mr.X seperti Isa as denga demikian lafadz syubbiha bukan hanya sekedar sifat dan maushuf ....

forever_muslim
forever_muslim
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 457
Location : batam
Reputation : -3
Points : 5484
Registration date : 2010-09-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Tue 25 Jan 2011, 10:38 am

@HT

@ mang odoy

Mang odoy.... maaf kalo sedikit mengajari anda memahami ya????

QATALA, QATALUU adalah kata kerja = telah membunuh... apakah setiap pekerjaan membunuh tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk membunuh???? kalau mati sendiri bukan artian membunuh mang odoy.....

SHALABA, SHALABUU adalah kata kerja = telah menyalib... apakah setiap pekerjaan menyalib tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk menyalib???? emang bisa ya tersalib dgn sendirinya mang odoy.....

inget!!!!

1. QATALA/ membunuh diulang 3 kali dalam ayat An-nisa 157..... dan SHALABA/ menyalib hanya sekali aja penyebutannya..... ALLAH SWT bermaksud apa ya????

2. WAMA SHALABUHU.... wawu itu BUKAN WAWU MA'AH.......

3. jangan pernah mentakwilkan ayat alquran dgn memakai referensi kitab beybel yg gak jelas asal usulnya drmn..... bukan israiliyat lg namanya... bahkan udah yunaniyat and romawiyat........

4.saya kira lbh berharga referensi beybel drpd hadits yg perawinya ada mualaf dgn istilah israliyat.... berarti mang odoy adalah keturunan langsung dr nabi Muhammad bukan keturunan dari mualaf, maaf mang.... itu sama aja anda melecehkan pendapat para mualaf lainnya.....

5. Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya/ Hadits), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

liat An-nisa 59..... kalau kita berlainan pendapat ALLAH SWT menyuruh kita mengembalikannya kmn????? apakah ALLAH SWT menyebut dan menyuruh kita mengembalikannya ke beybel????

He he he he..udah mulai ngeluarin JURUS NGELES negh keknya.... Laughing

Gak baca ya.....postingan saya yang terakhir.,..??

mang odoy wrote:

@HT

Terimakasih atas tanggapannya..walowpun sedikitpun tidak ada PERLAWANAN akan postingan saya yang terakhir dan terkesan PUTUS ASA..

Karena baru saja beres kerja hari ini...saya ada sedikit pertanyaan sehubungan dengan apa yang sedang saya bahas di tret ini..

"KALOW...AYAT2 AL-QURAN MEMBAHAS MASALAH :

A. GEOGRAPHY
B. ASTRONOMY
C. KEDOKTERAN

Itu cuman contoh kecil saja..

Apakah bisa DIGALI MAKNANYA dengan HANYA BERMODAL yang berikut ini...


Hamba Tuhan wrote :

4. MELIHAT DARI TUJUAN POKOK AL-QUR AN Al-Ihtimam bil ahdafil asasi . DR al-Khalidi dalam kitabnya Mafatihu li Ta ammul ma al Qur an menyatakan bahwa tujuan pokok dari al-Qur an ialah:
a. Memberikan hidayah pd manusia artinya al-Qur an dipelajari & difahami bukan utk islamologi semata tapi utk dilaksanakan dalam kehidupan keseharian.
b. Membentuk kepribadian yang Islami artinya dg memahami al-Qur an maka setiap pembacanya harus berusaha utk menyesuaikan dirinya dg al-Qur an sehingga saat Aisyah ra ditanya tentang akhlaq Nabi SAW maka dijawabnya Akhlaq beliau adalah al-Qur an.
c. Membentuk masyarakat yang Islami maksudnya bahwa penerapan hukum al-Qur an tersebut bukan cukup hanya pd skala pribadi melainkan harus diterapkan juga pd skala masyarakat keseluruhan sehingga sebagaimana para sahabat ra mereka menjadi generasi qur ani generasi yang dicelup oleh nilai-nilai al-Qur an.

5. MEMASUKI AL-QURAN TANPA MENETAPKAN DULU BERBAGAI PRAKONSEPSI YANG TDK ISLAMI Dukhulul qur an dunal muqarrarat as sabiqah . Contohnya:
a. Seorang budayawan menafsirkan dg menggunakan prakonsepsi yang dipelajarinya bahwa jilbab & jenggot adalah budaya Arab & tidak sesuai dg budaya Indonesia.
b. Seorang komunis akan mencari ayat-ayat yang mendukung bahwa Islam membela kelompok miskin & membenci orang kaya & sebagainya.
c. Lihatlah seorang sahabat yang telah tua renta Abu Thalhah saat usianya telah 90 th ketika turun ayat QS 9/41 Berangkatlah kalian utk berjihad baik ringan maupun berat… maka segera ia menyiapkan perbekalan. Saat anak-anaknya berkata bahwa ia telah tua & tidak wajib lagi berjihad maka jawabnya Khifafan wa tsiqalan syabban wa syaikhan . Berangkatlah baik ringan / berat tua / muda kaya / miskin… ringan itu utk kalian berat itu untukku semuanya harus berangkat ke medan perang… maka anak-anaknya pun terdiam.

6. MENGIKUTI MANHAJ SALAFUS SHALIH Ittiba ul manhaj salafus shalih . Manhaj salafus shalih dalam menafsirkan al-Qur an adalah sebagai berikut:
a. Menafsirkan al-Qur an dg al-Qur an Tafsirul qur an bil qur an yaitu mengumpulkan semua ayat yang berkaitan baru kemudian menafsirkannya.
b. Menafsirkan al-Qur an dg as-Sunnah Tafsirul qur an bis sunnah karena manusia yang paling tahu tentang makna al-Qur an adalah Rasulullah SAW.
c. Menafsirkan al-Qur an dg pendapat sahabat ra Tafsirul qur an bi aqwali shahabah karena merekalah yang paling intens berinteraksi dg al-Qur an simaklah perkataan Ibnu Mas ud Tidaklah 1 ayatpun dari Kitabullah kecuali aku mengetahui tentang apa ayat itu diturunkan & kapan ia diturunkan pd siang hari / malam hari di musim panas / di musim dingin. Dan jika ada orang lain yang lebih mengetahui dari aku maka akan segera kupacu kudaku utk belajar padanya.

7. MENGUASAI ILMU-ILMU AL-QUR AN Ma rifatul ulumil qur an yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan:

a. Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
b. Nahwu (tata bahasa).
c. Sharaf (perubahan bentuk kata)
d. Isytiqaq (akar kata)
e. Ma'ani (susunan kata)
f. Bayaan
g. Badi'
h. Qira'at
i. Aqa'id
j. Ushul Fiqih
k. Asbabun Nuzul.
l. Nasikh Mansukh
m. 'Fiqih
n. Hadits
o. Wahbi

MENGUASAI BAHASA ARAB Ma rifatul lughah arabiyyah berkata Mujahid ra La yahillu li ahadin yu minu billahi wal yaumil akhiri an yatakallama fi kitabillah idz lam yakun aliman bi lighah al arabiyyah Tidak halal bagi seorang yang beriman pd Allah & hari akhir utk berbicara tentang makna Kitabullah jika ia tidak memahami bahasa Arab . Ibnu Abbas ra salah seorang dari 7 orang sahabat yang paling ahli al-Qur an membagi tafsir menjadi sebagai berikut:

a. Yang dapat diketahui maknanya cukup dari bahasa saja artinya dg membaca terjemah saja sudah cukup .
b. Yang berkaitan dg hukum maka harus dikaitkan dg ayat-ayat & hadits-hadits hukum. Dan ini berat karena jika salah maka berdosa.
c. Yang diketahui tafsirnya oleh para ulama yaitu tentang berbagai hukum-hukum yang rum ittinbath hukumnya membutuhkan pengetahuan yang luas serta pengalaman yang banyak.
d. Yang hanya diketahui tafsirnya oleh Allah SWT saja seperti ayat-ayat mutasyabihat hakikat sifat-sifat Allah alam malakut alam barzakh & sebagainya.

8. KEFAHAMAN YANG MENDALAM Diqqatul fahmi contohnya adalah sebagai berikut:
a. Asy Syahid Sayyid Quthb saat menafsirkan QS 37/102 menuliskan Inilah sifat seorang jundullah sejati cukup dg kata-kata saya bermimpi menyembelihmu maka seorang jundi segera menangkap maksud sang qiyadah serta segera melaksanakan fawriyyatul istijabah tanpa perlu ditegaskan dg bahasa perintah qarar lagi. Demikianlah seorang mujahid jika ia membaca ayat dari RABB-nya hendaklah kamu / Allah menyukai maka ia akan segera berkata Aku dengar & aku taat wahai Pemilikku & ia melaksanakannya dg segera & tidaklah hal yang demikian ini mampu dilakukan kecuali oleh seorang yang memiliki diqqatul fahmi memiliki kefahaman yang mendalam…
b. Selanjutnya asy Syahid Sayyid Quthb menguraikan tafsir ayat QS 2:124-125 sebagai berikut:
i. Huruf fa pd kata fa atammahunna dalam bahasa Arab mensyaratkan penyegeraan dalam pelaksanaan.
ii. Kata atamma bermakna walaupun dikerjakan dg cepat tetapi sempurna/tidak asal-asalan ihsanul amal .
iii. Kata hunna artinya semuanya menunjukkan menyeluruhnya dalam ketaatan tersebut artinya tidak taat hanya pd bagian yang disukainya saja syumuliyyatut tha ah .
iv. Maka setelah ketiga sifat tersebut ada pd diri Ibrahim maka layaklah ia mendapatkan penghargaan tertinggi yang disebutkan pd ayat selanjutnya yaitu AKU akan menjadikan kamu sebagai Imam bagi seluruh manusia . QS 2/125 . Artinya seorang yang telah memiliki ketiga sifat tersebut telah layaklah ia menjadi seorang pemimpin ummat yang akan sanggup mengemban amanah khalifatullah fil ardhi…


mang odoy wrote :

Kalow jawaban nya YA ....maka kita akan belok sedikit untuk membahas ayat-ayat yang membahas masalah masalah yang saya singgung diatas.....

Al-Quran adalah KITAB YANG UNIVERSAL...yang tidak akan EXPIRED dimakan jaman...
Pemahaman Al-Quran bukan MILIK SEGELINTIR GENERASI...dan MUTLAK dijadikan PEGANGAN oleh generasi berikutnya...

Tiap Generasi dari jaman ke jaman...mempunyai CARA BERPIKIR yang berbeda..

Silahkan dijawab dulu...kita belok dikit aja ya...he he he.

Wasalam,



Tenang pak...semua postingan anda akan saya babat habis dan saya reply...tapi tolong jawab dulu pertanyaan saya.....bukan mau OOT...tapi saya ingin tau sampe sejauh mana ILMU ALAT yang anda KEDEPANKAN di tret ini...mampu menjawab semua TANTANGAN dari Al-Quran sendiri sebagai Kitab yang Universal..gudang dari segala Ilmu Pengetahuan.....jadi bukan MENTOK kata SUATU GENERASI TERTENTU di jaman BAHEULA...yang dijadikan RUJUKAN MUTLAK untuk generasi sekarang contohnya..

Oke lah..daripada muter lagi muter lagi ke Ilmu Alat...silahkan anda gunakan Ilmu Alat tersebut untuk membuktikan KEBENARAN KALAMULLAH berikut ini......

1. Bidang Kedokteran


إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَاراً كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزاً حَكِيماً

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa : 56)

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. " (QS al -Alaq : 15 -16)

2. Geologi

"Dan apakah orang orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS al-Anbiyaa : 30)

Nahh..segitu aja dulu..silahkan JELASKAN isi dari ayat tersebut...berdasarkan Ilmu Alat yang anda miliki dan pendapat para Salafus Ulama JAMAN BAHEULA...

Jangan NGELES lagi ya.... Laughing









mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Tue 25 Jan 2011, 10:42 am

@HT

@ mang odoy

Mang odoy.... maaf kalo sedikit mengajari anda memahami ya????

QATALA, QATALUU adalah kata kerja = telah membunuh... apakah setiap pekerjaan membunuh tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk membunuh???? kalau mati sendiri bukan artian membunuh mang odoy.....

SHALABA, SHALABUU adalah kata kerja = telah menyalib... apakah setiap pekerjaan menyalib tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk menyalib???? emang bisa ya tersalib dgn sendirinya mang odoy.....

inget!!!!

1. QATALA/ membunuh diulang 3 kali dalam ayat An-nisa 157..... dan SHALABA/ menyalib hanya sekali aja penyebutannya..... ALLAH SWT bermaksud apa ya????

2. WAMA SHALABUHU.... wawu itu BUKAN WAWU MA'AH.......

3. jangan pernah mentakwilkan ayat alquran dgn memakai referensi kitab beybel yg gak jelas asal usulnya drmn..... bukan israiliyat lg namanya... bahkan udah yunaniyat and romawiyat........

4.saya kira lbh berharga referensi beybel drpd hadits yg perawinya ada mualaf dgn istilah israliyat.... berarti mang odoy adalah keturunan langsung dr nabi Muhammad bukan keturunan dari mualaf, maaf mang.... itu sama aja anda melecehkan pendapat para mualaf lainnya.....

5. Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya/ Hadits), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

liat An-nisa 59..... kalau kita berlainan pendapat ALLAH SWT menyuruh kita mengembalikannya kmn????? apakah ALLAH SWT menyebut dan menyuruh kita mengembalikannya ke beybel????

He he he he..udah mulai ngeluarin JURUS NGELES negh keknya.... Laughing

Gak baca ya.....postingan saya yang terakhir.,..??

mang odoy wrote:

@HT

Terimakasih atas tanggapannya..walowpun sedikitpun tidak ada PERLAWANAN akan postingan saya yang terakhir dan terkesan PUTUS ASA..

Karena baru saja beres kerja hari ini...saya ada sedikit pertanyaan sehubungan dengan apa yang sedang saya bahas di tret ini..

"KALOW...AYAT2 AL-QURAN MEMBAHAS MASALAH :

A. GEOGRAPHY
B. ASTRONOMY
C. KEDOKTERAN

Itu cuman contoh kecil saja..

Apakah bisa DIGALI MAKNANYA dengan HANYA BERMODAL yang berikut ini...


Hamba Tuhan wrote :

4. MELIHAT DARI TUJUAN POKOK AL-QUR AN Al-Ihtimam bil ahdafil asasi . DR al-Khalidi dalam kitabnya Mafatihu li Ta ammul ma al Qur an menyatakan bahwa tujuan pokok dari al-Qur an ialah:
a. Memberikan hidayah pd manusia artinya al-Qur an dipelajari & difahami bukan utk islamologi semata tapi utk dilaksanakan dalam kehidupan keseharian.
b. Membentuk kepribadian yang Islami artinya dg memahami al-Qur an maka setiap pembacanya harus berusaha utk menyesuaikan dirinya dg al-Qur an sehingga saat Aisyah ra ditanya tentang akhlaq Nabi SAW maka dijawabnya Akhlaq beliau adalah al-Qur an.
c. Membentuk masyarakat yang Islami maksudnya bahwa penerapan hukum al-Qur an tersebut bukan cukup hanya pd skala pribadi melainkan harus diterapkan juga pd skala masyarakat keseluruhan sehingga sebagaimana para sahabat ra mereka menjadi generasi qur ani generasi yang dicelup oleh nilai-nilai al-Qur an.

5. MEMASUKI AL-QURAN TANPA MENETAPKAN DULU BERBAGAI PRAKONSEPSI YANG TDK ISLAMI Dukhulul qur an dunal muqarrarat as sabiqah . Contohnya:
a. Seorang budayawan menafsirkan dg menggunakan prakonsepsi yang dipelajarinya bahwa jilbab & jenggot adalah budaya Arab & tidak sesuai dg budaya Indonesia.
b. Seorang komunis akan mencari ayat-ayat yang mendukung bahwa Islam membela kelompok miskin & membenci orang kaya & sebagainya.
c. Lihatlah seorang sahabat yang telah tua renta Abu Thalhah saat usianya telah 90 th ketika turun ayat QS 9/41 Berangkatlah kalian utk berjihad baik ringan maupun berat… maka segera ia menyiapkan perbekalan. Saat anak-anaknya berkata bahwa ia telah tua & tidak wajib lagi berjihad maka jawabnya Khifafan wa tsiqalan syabban wa syaikhan . Berangkatlah baik ringan / berat tua / muda kaya / miskin… ringan itu utk kalian berat itu untukku semuanya harus berangkat ke medan perang… maka anak-anaknya pun terdiam.

6. MENGIKUTI MANHAJ SALAFUS SHALIH Ittiba ul manhaj salafus shalih . Manhaj salafus shalih dalam menafsirkan al-Qur an adalah sebagai berikut:
a. Menafsirkan al-Qur an dg al-Qur an Tafsirul qur an bil qur an yaitu mengumpulkan semua ayat yang berkaitan baru kemudian menafsirkannya.
b. Menafsirkan al-Qur an dg as-Sunnah Tafsirul qur an bis sunnah karena manusia yang paling tahu tentang makna al-Qur an adalah Rasulullah SAW.
c. Menafsirkan al-Qur an dg pendapat sahabat ra Tafsirul qur an bi aqwali shahabah karena merekalah yang paling intens berinteraksi dg al-Qur an simaklah perkataan Ibnu Mas ud Tidaklah 1 ayatpun dari Kitabullah kecuali aku mengetahui tentang apa ayat itu diturunkan & kapan ia diturunkan pd siang hari / malam hari di musim panas / di musim dingin. Dan jika ada orang lain yang lebih mengetahui dari aku maka akan segera kupacu kudaku utk belajar padanya.

7. MENGUASAI ILMU-ILMU AL-QUR AN Ma rifatul ulumil qur an yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan:

a. Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
b. Nahwu (tata bahasa).
c. Sharaf (perubahan bentuk kata)
d. Isytiqaq (akar kata)
e. Ma'ani (susunan kata)
f. Bayaan
g. Badi'
h. Qira'at
i. Aqa'id
j. Ushul Fiqih
k. Asbabun Nuzul.
l. Nasikh Mansukh
m. 'Fiqih
n. Hadits
o. Wahbi

MENGUASAI BAHASA ARAB Ma rifatul lughah arabiyyah berkata Mujahid ra La yahillu li ahadin yu minu billahi wal yaumil akhiri an yatakallama fi kitabillah idz lam yakun aliman bi lighah al arabiyyah Tidak halal bagi seorang yang beriman pd Allah & hari akhir utk berbicara tentang makna Kitabullah jika ia tidak memahami bahasa Arab . Ibnu Abbas ra salah seorang dari 7 orang sahabat yang paling ahli al-Qur an membagi tafsir menjadi sebagai berikut:

a. Yang dapat diketahui maknanya cukup dari bahasa saja artinya dg membaca terjemah saja sudah cukup .
b. Yang berkaitan dg hukum maka harus dikaitkan dg ayat-ayat & hadits-hadits hukum. Dan ini berat karena jika salah maka berdosa.
c. Yang diketahui tafsirnya oleh para ulama yaitu tentang berbagai hukum-hukum yang rum ittinbath hukumnya membutuhkan pengetahuan yang luas serta pengalaman yang banyak.
d. Yang hanya diketahui tafsirnya oleh Allah SWT saja seperti ayat-ayat mutasyabihat hakikat sifat-sifat Allah alam malakut alam barzakh & sebagainya.

8. KEFAHAMAN YANG MENDALAM Diqqatul fahmi contohnya adalah sebagai berikut:
a. Asy Syahid Sayyid Quthb saat menafsirkan QS 37/102 menuliskan Inilah sifat seorang jundullah sejati cukup dg kata-kata saya bermimpi menyembelihmu maka seorang jundi segera menangkap maksud sang qiyadah serta segera melaksanakan fawriyyatul istijabah tanpa perlu ditegaskan dg bahasa perintah qarar lagi. Demikianlah seorang mujahid jika ia membaca ayat dari RABB-nya hendaklah kamu / Allah menyukai maka ia akan segera berkata Aku dengar & aku taat wahai Pemilikku & ia melaksanakannya dg segera & tidaklah hal yang demikian ini mampu dilakukan kecuali oleh seorang yang memiliki diqqatul fahmi memiliki kefahaman yang mendalam…
b. Selanjutnya asy Syahid Sayyid Quthb menguraikan tafsir ayat QS 2:124-125 sebagai berikut:
i. Huruf fa pd kata fa atammahunna dalam bahasa Arab mensyaratkan penyegeraan dalam pelaksanaan.
ii. Kata atamma bermakna walaupun dikerjakan dg cepat tetapi sempurna/tidak asal-asalan ihsanul amal .
iii. Kata hunna artinya semuanya menunjukkan menyeluruhnya dalam ketaatan tersebut artinya tidak taat hanya pd bagian yang disukainya saja syumuliyyatut tha ah .
iv. Maka setelah ketiga sifat tersebut ada pd diri Ibrahim maka layaklah ia mendapatkan penghargaan tertinggi yang disebutkan pd ayat selanjutnya yaitu AKU akan menjadikan kamu sebagai Imam bagi seluruh manusia . QS 2/125 . Artinya seorang yang telah memiliki ketiga sifat tersebut telah layaklah ia menjadi seorang pemimpin ummat yang akan sanggup mengemban amanah khalifatullah fil ardhi…


mang odoy wrote :

Kalow jawaban nya YA ....maka kita akan belok sedikit untuk membahas ayat-ayat yang membahas masalah masalah yang saya singgung diatas.....

Al-Quran adalah KITAB YANG UNIVERSAL...yang tidak akan EXPIRED dimakan jaman...
Pemahaman Al-Quran bukan MILIK SEGELINTIR GENERASI...dan MUTLAK dijadikan PEGANGAN oleh generasi berikutnya...

Tiap Generasi dari jaman ke jaman...mempunyai CARA BERPIKIR yang berbeda..

Silahkan dijawab dulu...kita belok dikit aja ya...he he he.

Wasalam,



Tenang pak...semua postingan anda akan saya babat habis dan saya reply...tapi tolong jawab dulu pertanyaan saya.....bukan mau OOT...tapi saya ingin tau sampe sejauh mana ILMU ALAT yang anda KEDEPANKAN di tret ini...mampu menjawab semua TANTANGAN dari Al-Quran sendiri sebagai Kitab yang Universal..gudang dari segala Ilmu Pengetahuan.....jadi bukan MENTOK kata SUATU GENERASI TERTENTU di jaman BAHEULA...yang dijadikan RUJUKAN MUTLAK untuk generasi sekarang contohnya..

Oke lah..daripada muter lagi muter lagi ke Ilmu Alat...silahkan anda gunakan Ilmu Alat tersebut untuk membuktikan KEBENARAN KALAMULLAH berikut ini......

1. Bidang Kedokteran


إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَاراً كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزاً حَكِيماً

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa : 56)

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. " (QS al -Alaq : 15 -16)

2. Geologi

"Dan apakah orang orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS al-Anbiyaa : 30)

Nahh..segitu aja dulu..silahkan JELASKAN isi dari ayat tersebut...berdasarkan Ilmu Alat yang anda miliki dan pendapat para Salafus Ulama JAMAN BAHEULA...

Jangan NGELES lagi ya.... Laughing









mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 26 Jan 2011, 5:04 am

@ bro FM...

forever_muslim wrote: inilah salah satu yang saya senangi dari bro HT... jika diberikan pertanyaan kemudian dijawab dengan pertanyaan juga... lumayanlah..
pertama saya pribadi tidak mempercayai ketiga hadist yang berbeda-beda matannya ini adalah merupakan ucapan Rasulullah.. jadi saya kutip hadist tersebut agar bisa diberikan penjelasan dari bro HT dan AFF yang meyakini akan hadist turunnya Isa as pada akhir zaman atas pertanyaan saya kenapa lamanya Isa as bermukim di bumi ini berbeda-beda dari ketiga perawi yang meriwayatkan hadist tsb dan yang mana satu yang harus diyakini... namun koq malah bro HT bertanya balik kepada saya tentang sanad ketiga hadist tsb yang jelas-jelas saya ini tidak mempercayai hadist tentang turunnya Isa as pada akhir zaman nanti...

oklah tetap akan saya jawab berdasarkan keterangan dari hadist2 itu sendiri..

a. Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abdullah bin Amru bin Ash disebutkan, "...kemudian Isa Almasih itu, menetap bersama manusia tujuh tahun lamanya"
sanadnya akhirnya dari Muslim sedangkan sanad awalnya dari Abdullah bin Amru...
matan itukan isi hadistnyanya bro alias keterangannya, koq malah ditanya lagi.. :scratch:

b. Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Abu Daud, al-Hakim, dan Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah r a. menyebutkan, "Isa menetap di bumi empat puluh tahun lamanya, kemudian ia pun wafat, maka kaum muslimin menyembah yangkannya ..."
sanad akhirnya dari Muslim dan sanad awalnya dari Abu Hurairah ra.. sedangkan nama-nama lain yang terdapat jalur sanad tersebut merupakan jalur sanad ditengah..
matannya... gak perlu ditanya lagi bro..
c. Menurut Joesoef Souyb salah satu hadits yang meriwayatkan kedatangan Dajal diterima melalui Ka'ab al-Ahbars yang mengatakan, "Aku akan mengirimmu kelak menghadapi Dajal si Juling, dan engkau akan membunuhnya, lalu hidup di bumi sehabis itu selama dua puluh empat tahun dan Aku akan mematikanmu, seperti halnya orang yang hidup."
nah kalo hadist yang ini sama aja sih sanad akhirnya dari joesoef souyb dan sanad awalnya dari ka'ab al ahbars .... dan matannya idem sama keterangan2 sebelumnya..

jadi karena dari awal saya tidak mempercayai hadist-hadist turunnya Isa as pada akhir zaman ini dalam versi manapun yahhh saya pakai data yang ada saja dari ketiga hadist tsb .. silahkan bro HT yang meyakini hadist turunnya Isa as mempelajari ketiga hadist ini dan mencari jalur sanadnya sampai sedetail-detailnya untuk memastikan apakah sanadnya mutawatir atau tidak...

nah saya udah menjawab... tolong sekarang gantian bro HT.. apakah ketiga hadist yang saya kutip itu dhaif atau apalah statusnya... kalau ketiga hadist tsb mutawatir tapi kenapa koq matannya berbeda-beda terutama keterangan akan lamanya Isa as bermukim dibumi ini setelah menumpas dajjal yang bermata atu itu???

Makanya bro FM.... saya minta matan hadits dan sanad perawi secara lengkap sama bro FM biar kita bs menilai hadits tsb, tapi sepertinya bro FM main potong2 aja matan hadits

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى بْنَ مَرْيَمَ – كَأَنَّهُ عَرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ – فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكَهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِيْنَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam yang wajahnya mirip Urwah bin Mas’ud-, lalu dia mencarinya (Dajjal) dan membunuhnya. Kemudian manusia tinggal selama 7 tahun dalam keadaan tidak pernah terjadi persengketaan antara dua orang sama sekali.” (HR. Muslim no. 2940)

Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ - وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ مَرَّةً حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ - فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً مُقْسِطاً
“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian 'azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud." Sesekali Abu Daud berkata, "Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad, 6/75. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hasan)


Tuh liat kalimat yg saya garisbawahi bro FM...... dimana ada kontradiksi antara hadits2 tsb?????? Monggo............

forever_muslim wrote: jelas bertentangan kecuali bro HT bisa menunjukkan kesaya, satu ayat saja di Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Isa as akan turun kebumi ini lagi menjelang akhir zaman.. silahken....


“…tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. An Nisaa’: 158)

“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (’Isa) sebelum kematiannya. Dan dihari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (Q.S. An Nisaa’: 159).

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (Q.S. Maryam: 33).

إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

(Ingatlah), ketika Allah berfirman, "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya. (Q.S. Ali ‘Imran: 55).

“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali ‘Imran: 48).

“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Q.S. Az Zukhruf: 61).


Jadi gitu ya.... kalo ada hadits menyatakan bahwa rakaat shalat subuh 2 rakaat, zhuhur 4 rakaat, ashar 4 rakaat, maghrib 4 rakaat serta isya 4 rakaat, tapi didalam alquran tdk menyatakan bahwa bilangan rakaat shalat2 tsb.... jadi kalo menurut bro FM, kita gasah ikutin hadits ya?????? Mantap bro FM.......

Kalo gada satu ayat di Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Isa as akan turun kebumi ini lagi menjelang akhir zaman, kan ada hadits shahih bro FM....

Setahu saya, hadits shahih tidak akan bertentangan dengan al-Qur'an. Apa mungkin Rasulullah Muhammad saw menentang firman Allah SWT ?

Yang saling bertentangan itu kan logika dan pemahaman manusia yang sering diliputi hawa nafsu.

Kecuali kalo bro FM bisa menunjukkan satu ayat saja bahwa Nabi isa tidak akan turun kebumi ini lagi menjelang akhir zaman.. silahken kalo ada ayatnya bro FM....


forever_muslim wrote: seperti yang saya uraikan pada trit sebelah berkali-kali bahkan tafsiran pada setiap penggaan kalimat, bahwa Allah SWT membantah sangkaan yahudi dengan sesumbar mereka yang telah menyangka berhasil membunuh Isa as... coba pahami lagi postingan saya sebelumnya di trit bro HT.. saya mulai capek mengulang-ulang penjelasan tsb kecuali jika bro HT mau menyanggahnya... jadi makna yang terkandung dari penggalan kalimat pertama dan kedua merupakan makna yang dapat dipahami secara logis seperti yang saya sampaikan tsb dan kita gak perlu ruwet mencari makna yang coba-coba ditakwilkan sendiri diluar makna yang seharusnya dapat dipahami dengan logis dan sesuai dgn kaedah ilmu alat.... jadi gak perlu ruwet seperti pernyataan bro HT yang ini :

bicara masalah muqbilul kalam...

- Ucapan mereka yahudi telah membunuh nabi isa
- Bantahan ALLAH SWT, mereka yahudi tidak membunuh Nabi Isa

Menurut bro FM gmn… bukankah tidak membunuh kebalikan dari telah membunuh???????

Kok penjelasan bro FM melenceng banget dgn masalah yg lg kita bahas yaitu bantahan bro FM sebelumnya tentang muqbilul kalam??????

Ok... saya jawab, itulah muqbilul kalamnya.... yaitu telah membunuh kebalikan dari tidak membunuh


forever_muslim wrote: baca pelan-pelan ya bro penjelasan saya tentang kaedah dari sifat lafadz tsb.. kan hanya sifat dari lafadz Fi'ilnya saja yang saya uraikan... nyantai aja bro kalo mau merespon jadi gak salah faham dengan tulisan saya... apalagi saya cuma merespon dari artikel debat yang bro HT usung sebelumnya tentang lafadz yang bersifat umum dan khusus...

Makanya bro FM liat dithread kita sebelumnya, apa tanggapan saya tentang
lafadz ’am, khas dan takhsis ..... Coba sekali lg bro FM buka thread lama kita......

dan kayaknya dalam kitab usul fiqh deh yg membahas lafazd 'am, khas dan takhsis..... emang ada ya dikitab kailani dibahas lafazd 'am, khas dan takhsis di bab mubtada?????
Smile Smile


forever_muslim wrote: lah wawu itukan termasuk haraf athof.. jadi ini lebih spesifik karena menjelaskan kaitan penggunaan athof pada dua lafadz atau lebih yang dihubungkannya apakah dengan menggunakan 1 atau 2 athof ataupun lebih... jadi maknanya lebih kepada kaitan diantara kalimat yang dihubungkan dengan haraf athof seperti pada Qs.4:157 dan tikrar itu lebih luas bisa juga pengulangan redaksi, ayat, isim dll

Setuju bro FM….. berarti pengulangan(tikrar) adalah sesuatu penegasan.
Majas Repetisi ialah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan.

forever_muslim wrote: nah ini lebih gak mudeng lagi... pahami lagi bro pengertian istidrak dari lafadz lakin... Dalam "Muslim Isubut" (semacam buku Pelajaran Bahasa Arab) diterangkan tentang perkataan "lakin" begini:
Lakin" itu baik ia khafifah atau staqilah, adalah gunanya untuk istidrak, yaitu menghilangkan keraguan yang terjadi dalam kalimat yang sebelumnya. Dan syaratnya adalah berlawanan dalam segi kaifiat dan makna..
contoh :
panjul itu bijaksana tetapi dia pelit

nah ketika orang mendengar kalimat tersebut maka akan timbul keraguan dihatinya benarkan si panjul itu pelit karena orang yang bijaksana selalunya gak pelit... makanya digunakan kata lakin untuk menegaskan keterangan dia pelit dan juga menghilangkan keraguan-keraguan bagi orang lain yang membaca kalimat tersebut.. dan kalimat yang ingin ditegaskan adalah kalimat sebelum lafadz lakin tsb sesuai dgn kaedahnya... nah ini koq malah bro HT merujuk dari kalimat yang tidak sesuai dgn kaedah lakin dalam pengertian istidrak ???
kalimat sebelum walakin pada ayat itu adalah wama qotaluhu wama sholabuhu... makanya saya tanya apa yang mau ditegaskan sehingga tidak ada keraguan dari lafadz ini ?? masih adakah keraguan buat anda dan saya serta muslim yang membaca lafadz tsb yang bermakna bahwa Allah SWT membantah sangkaan kaum yahudi yang menganggap telah membunuh dan telah menyalib Isa as??

Inna qatalna bukan kalimat sebelumnya bro FM????? Jadi kalimat apa juga ya????

Biar mudeng... pahami lagi bro pengertian istidrak dari lafadz lakin... Dalam "Muslim Isubut" (semacam buku Pelajaran Bahasa Arab) diterangkan tentang perkataan "lakin" begini:
Lakin" itu baik ia khafifah atau staqilah, adalah gunanya untuk istidrak, yaitu menghilangkan keraguan yang terjadi dalam kalimat yang sebelumnya. Dan syaratnya adalah berlawanan dalam segi kaifiat dan makna..

Contoh :
Kami telah membunuh nabi isa dan mereka tidak membunuh nabi isa tetapi orang diserupakan bagi mereka

nah ketika orang mendengar kalimat Kami telah membunuh nabi isa dan mereka tidak membunuh nabi isa maka akan timbul keraguan dihatinya benarkah nabi isa itu telah dibunuh atau tidak??? Trus siapakah yg dibunuh??? makanya digunakan kata lakin untuk menegaskan keterangan bahwa orang yang mereka bunuh itu diserupakan bagi mereka dengan nabi isa.


forever_muslim wrote: he he he bro HT ini lucu... menyuruh saya utk memperdalam balaghoh tapi dalam telaah bro HT sendiri koq masih menggunakan kaedah nahwu??
sebelumnya bro merujuk ke dhomir yg mudhmar pada lafadz syubbiha... pertanyaan saya kan simple, jika dhomir "hu" yang mudhmar itu anda rujuk pada mr.X sebagai musyabbah lalu Isa as sebagai musyabbah bih letaknya di lafadz yang mana?? kalau pertanyaan ini gak bisa dijawab yachh lewatkan aja .. gak ada masalah tanpa perlu mencari pembenaran melalui ilmu bayan segala yang malah jika bro bener2 memang memahami fungsi ilmu bayan justru makin memperkuat uraian dari pendekatan kaedah nahwu...

oklah saya ikuti alur anda karena anda jago ilmu bayan harap jelaskan kesaya dan diaplikasikan langsung ke ayat jgn hanya sekedar menyampaikan kaedah tapi tidak menjelaskannya secara aplikatif... contohnya seperti ini :
" Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." ( Qs. 2:261)
Wajhu Syabah pada ayat di atas adalah "pertumbuhan yang berlipat-lipat".
Adaatu tasybihnya adalah kata matsal.
Musyabbahnya adalah infaq atau shadaqah di jalan Allah.
Sedangkan musyabbah bihnya adalah benih.

nah coba silahkan telaah bro HT pada ayat QS. 4:157 berdasarkan rukun tasybihnya ... monggo bro..

juga tolong jelaskan lafadz syubbiha ini dalam pengertian Isti'arah dan Makniyah... biar lebih mantaff aja penjelasan bro HT... jadi disamping mengusung kaedahnya juga langsung diberikan penjelasan contohnya dengan ayat terkait.... silahken...

perlu kembali saya sampaikan bahwa lafadz syubbiha ini merupakan Fi'il dalam bentuk madhy dan syabbaha dalam bentuk ma'lum... jadi Allah SWT menyerupakan mr.X seperti Isa as denga demikian lafadz syubbiha bukan hanya sekedar sifat dan maushuf ....


Hihihihhh.... bro FM ini lebih lucu lg deh!!!! kembali ketelahaan awal lg dithread sebelah.....

Syabbaha dirubah menjadi Syubbiha berbentuk “mabni majhul” [fungsinya untuk memajhulkan, menyamarkan subjeknya, cukup disebut objeknya menjadi : objek menempati kedudukan subjek]
Syubbiha = P[musyabbah] diserupakan dengan A[musyabbah bih]

Keterangan: A=asli P=palsu

Siapakah musyabbah dan siapa musyabbah bih?


Adapun perkataan mereka: sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa Putra Maryam Rasulullah.

Ayat ini menjelaskan tentang pengakuan mereka telah membunuh seseorang yang bernama Al-Masih Isa Putra Maryam Rasulullah.


Padahal tiadalah mereka membunuh dia dan tiadalah mereka menyalib dia.

Ayat ini merupakan bantahan terhadap perkataan mereka, akan tetapi perkerjaan pembunuhan dan penyaliban itu benar2 telah terjadi, berarti ada korban penyaliban dan pembunuhan. مَا “ma” merupakan ma nafi/meniadakan. Bukan meniadakan pekerjaan tapi lebih kepada meniadakan anggapan dan keyakinan. Beda dengan penggunaan لَمْ “lam” ini bermakna tidak/belum pernah terjadi.


“Dan tetapi [orang yang mereka bunuh itu] diserupakan bagi mereka dengan nabi Isa”.

Siapakah dhamir syubbiha yang diserupakna tsb? Kalau Nabi Isa jelas bukan, sebab dia sebagai musyabbah bih/yg asli, bukan musyabbah/yg palsu. kalau dia yang dibunuh kok tidak disebut dalam ayat?. Hehehehe… Sebenarnya yang dibunuh itu ada dalam ayat tsb. Yaitu Al-Masih palsu. Coba lihat tulisan sebelumnya yaitu “sesungghuhnya kami telah membunuh .… “ nah yang dibunuh itulah sebagai musyabbah/yg diserupakan.. Maka penjelasan ayat berbunyi: “dan tetapi orang yang mereka bunuh itu diserupakan bagi mereka dengan nabi Isa”.

Inget bro FM..... tingkat mufasirin sebelum abad 19 sudah membahas masalah ayat mutasyabihaat ini, dengan pemakaian metode ilmu alat selalu saja tidak membuat mereka puas dan mereka para mufassirin tsb memegang kalimat yg muhkamaat yaitu wama qataluu wama shalabuhuu dan tdk pernah muncul teori pingsan dalam an nisa 157 ini... dan mereka juga menyerahkannya kepada ALLAH SWT dalam mentakwilkan kalimat syubbiha lahum, kita hanya cukup beriman saja seperti kata bro AFF dgn ayat mutasyabihaat ini.

apakah kita lebih hebat dan merasa lebih pinter dari mufassirin2 terdahulu dalam mentakwilkan ayat2 alquran???????


RENUNGAN BUAT SESEORANG YANG SUKA MEMBAHAS SESUATU YANG MUTASYABIHAAT ATAU SYUBHAT DALAM ALQURAN.....

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah kecuali hanyalah orang-orang yang kafir. Maka janganlah kamu tertipu dengan tingkah laku mereka di dalam negeri.” (QS Ghafir: 4)

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab). Kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu ia diikuti oleh syaitan sampai dia tergoda. Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya yang rendah, maka permisalan dirinya seperti anjing, bila engkau menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan bila engkau membiarkannya, anjing itu tetap menjulurkan lidahnya. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.” (QS Al A’râf: 175-176)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan (ilmu) tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawaban.” (QS Al Isra: 36)

“Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.” (QS Al Mujâdilah: 20)


Dan juga dalam Sunan At Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam hadits Abu Umamah radhiyallâhu 'anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah suatu kaum itu tersesat setelah tadinya berada di atas petunjuk kecuali orang-orang yang senang berdebat.”

Dan juga di dalam Shahih Muslim dari hadits ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallâhu ‘anhu, bahwa ada dua orang yang bertengkar tentang Al Qur’an tentang bacaan padahal Al Qur’an yang dipertengkarkan sudah jelas. Maka kata Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam:
“Sesungguhnya yang menyebabkan celakanya orang-orang sebelum kalian hanyalah karena perselisihan mereka di dalam Al Kitab.”

Dan juga Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam memuji mereka dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Imam Muslim dari ‘Imran bin Husain dan ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhuma beliau menegaskan, “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang hidup di zamanku, kemudian manusia yang hidup setelahnya kemudian manusia setelahnya.”

“Saya tinggalkan pada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat di belakang keduanya (yaitu) Kitab Allah dan Sunnahku.”

Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan, karena itu jika terjadi perselisihan, maka ikutlah yang terbanyak (HR Anas bin Malik)


bahwa Madzhab yang paling benar dan cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe'i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dham dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A'dham ”.



Ada 2 pendapat disini dgn Nabi isa tidak dibunuh dan tidak disalib..

1. pendapat sebagian besar ulama(Jumhur Ulama/ 90% pemeluk islam didunia) bahwa bukannya Nabi ‘Isa yang mereka tangkap dan mereka hukum bunuh melalui metode penyaliban, akan tetapi orang lain yang perwujudannya ‎‎‎شُبِّهَ‎ ( serupa/ menyerupai/mirip ) atas kuasa Allah SWT.

2. pendapat kaum modernis atau rasionalis yang lahir idenya pada abad 19(menafsirkan alquran dgn akalnya), kata Syubbiha lahum yang dibuat kelihatan serupa dengan seorang yang disalib bagi mereka adalah merujuk pada peristiwa penyalibannya yang diserupakan bukan orang lain yang diserupakan bagi mereka tetapi Nai Isa as yang mengalami penyaliban itu dinamakan dgn teori pingsan.


Anyway it is your choice?
1. Pendapat siapakah yang akan kalian ambil untuk dipertanggungjawabkan di akhirat kelak? Apakah ijma sahabat atau kalangan yang menyebutnya dirinya kaum modernis atau Rasionalis.

2. Siapakah yang harus kita ingkari pendapatnya apakah para sahabat Nabi, tabi’in, tabiut tabi’in dan ulama setelahnya ataukah kalangan yang menyebutnya kaum modernis atau rasionalis, dan kaum yang menyatakan hadist diseputar penyaliban Nabi Isa adalah hadist ahad?


Dua pilihan itu harus direnungkan dan dipelajari dengan banyak membaca kitab-kitab dan buku hal-hal yang terkait. Karena sudah dipastikan kedua kelompok akan berusaha bahwa pendapatnya adalah paling benar sesuai cara berpikir mereka masing-masing. Dan pada akhirnya kitapun harus memilih satu diantara dua pendapat tersebut.

Wallahua`lamu bi as-shawab!


Last edited by hamba tuhan on Wed 26 Jan 2011, 9:40 pm; edited 6 times in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 26 Jan 2011, 5:17 am

mang odoy wrote:@HT

@ mang odoy

Mang odoy.... maaf kalo sedikit mengajari anda memahami ya????

QATALA, QATALUU adalah kata kerja = telah membunuh... apakah setiap pekerjaan membunuh tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk membunuh???? kalau mati sendiri bukan artian membunuh mang odoy.....

SHALABA, SHALABUU adalah kata kerja = telah menyalib... apakah setiap pekerjaan menyalib tidak dibutuhkan alat(isim/ kata benda) untuk menyalib???? emang bisa ya tersalib dgn sendirinya mang odoy.....

inget!!!!

1. QATALA/ membunuh diulang 3 kali dalam ayat An-nisa 157..... dan SHALABA/ menyalib hanya sekali aja penyebutannya..... ALLAH SWT bermaksud apa ya????

2. WAMA SHALABUHU.... wawu itu BUKAN WAWU MA'AH.......

3. jangan pernah mentakwilkan ayat alquran dgn memakai referensi kitab beybel yg gak jelas asal usulnya drmn..... bukan israiliyat lg namanya... bahkan udah yunaniyat and romawiyat........

4.saya kira lbh berharga referensi beybel drpd hadits yg perawinya ada mualaf dgn istilah israliyat.... berarti mang odoy adalah keturunan langsung dr nabi Muhammad bukan keturunan dari mualaf, maaf mang.... itu sama aja anda melecehkan pendapat para mualaf lainnya.....

5. Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya/ Hadits), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

liat An-nisa 59..... kalau kita berlainan pendapat ALLAH SWT menyuruh kita mengembalikannya kmn????? apakah ALLAH SWT menyebut dan menyuruh kita mengembalikannya ke beybel????

He he he he..udah mulai ngeluarin JURUS NGELES negh keknya.... Laughing

Gak baca ya.....postingan saya yang terakhir.,..??

mang odoy wrote:

@HT

Terimakasih atas tanggapannya..walowpun sedikitpun tidak ada PERLAWANAN akan postingan saya yang terakhir dan terkesan PUTUS ASA..

Karena baru saja beres kerja hari ini...saya ada sedikit pertanyaan sehubungan dengan apa yang sedang saya bahas di tret ini..

"KALOW...AYAT2 AL-QURAN MEMBAHAS MASALAH :

A. GEOGRAPHY
B. ASTRONOMY
C. KEDOKTERAN

Itu cuman contoh kecil saja..

Apakah bisa DIGALI MAKNANYA dengan HANYA BERMODAL yang berikut ini...


Hamba Tuhan wrote :

4. MELIHAT DARI TUJUAN POKOK AL-QUR AN Al-Ihtimam bil ahdafil asasi . DR al-Khalidi dalam kitabnya Mafatihu li Ta ammul ma al Qur an menyatakan bahwa tujuan pokok dari al-Qur an ialah:
a. Memberikan hidayah pd manusia artinya al-Qur an dipelajari & difahami bukan utk islamologi semata tapi utk dilaksanakan dalam kehidupan keseharian.
b. Membentuk kepribadian yang Islami artinya dg memahami al-Qur an maka setiap pembacanya harus berusaha utk menyesuaikan dirinya dg al-Qur an sehingga saat Aisyah ra ditanya tentang akhlaq Nabi SAW maka dijawabnya Akhlaq beliau adalah al-Qur an.
c. Membentuk masyarakat yang Islami maksudnya bahwa penerapan hukum al-Qur an tersebut bukan cukup hanya pd skala pribadi melainkan harus diterapkan juga pd skala masyarakat keseluruhan sehingga sebagaimana para sahabat ra mereka menjadi generasi qur ani generasi yang dicelup oleh nilai-nilai al-Qur an.

5. MEMASUKI AL-QURAN TANPA MENETAPKAN DULU BERBAGAI PRAKONSEPSI YANG TDK ISLAMI Dukhulul qur an dunal muqarrarat as sabiqah . Contohnya:
a. Seorang budayawan menafsirkan dg menggunakan prakonsepsi yang dipelajarinya bahwa jilbab & jenggot adalah budaya Arab & tidak sesuai dg budaya Indonesia.
b. Seorang komunis akan mencari ayat-ayat yang mendukung bahwa Islam membela kelompok miskin & membenci orang kaya & sebagainya.
c. Lihatlah seorang sahabat yang telah tua renta Abu Thalhah saat usianya telah 90 th ketika turun ayat QS 9/41 Berangkatlah kalian utk berjihad baik ringan maupun berat… maka segera ia menyiapkan perbekalan. Saat anak-anaknya berkata bahwa ia telah tua & tidak wajib lagi berjihad maka jawabnya Khifafan wa tsiqalan syabban wa syaikhan . Berangkatlah baik ringan / berat tua / muda kaya / miskin… ringan itu utk kalian berat itu untukku semuanya harus berangkat ke medan perang… maka anak-anaknya pun terdiam.

6. MENGIKUTI MANHAJ SALAFUS SHALIH Ittiba ul manhaj salafus shalih . Manhaj salafus shalih dalam menafsirkan al-Qur an adalah sebagai berikut:
a. Menafsirkan al-Qur an dg al-Qur an Tafsirul qur an bil qur an yaitu mengumpulkan semua ayat yang berkaitan baru kemudian menafsirkannya.
b. Menafsirkan al-Qur an dg as-Sunnah Tafsirul qur an bis sunnah karena manusia yang paling tahu tentang makna al-Qur an adalah Rasulullah SAW.
c. Menafsirkan al-Qur an dg pendapat sahabat ra Tafsirul qur an bi aqwali shahabah karena merekalah yang paling intens berinteraksi dg al-Qur an simaklah perkataan Ibnu Mas ud Tidaklah 1 ayatpun dari Kitabullah kecuali aku mengetahui tentang apa ayat itu diturunkan & kapan ia diturunkan pd siang hari / malam hari di musim panas / di musim dingin. Dan jika ada orang lain yang lebih mengetahui dari aku maka akan segera kupacu kudaku utk belajar padanya.

7. MENGUASAI ILMU-ILMU AL-QUR AN Ma rifatul ulumil qur an yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan:

a. Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
b. Nahwu (tata bahasa).
c. Sharaf (perubahan bentuk kata)
d. Isytiqaq (akar kata)
e. Ma'ani (susunan kata)
f. Bayaan
g. Badi'
h. Qira'at
i. Aqa'id
j. Ushul Fiqih
k. Asbabun Nuzul.
l. Nasikh Mansukh
m. 'Fiqih
n. Hadits
o. Wahbi

MENGUASAI BAHASA ARAB Ma rifatul lughah arabiyyah berkata Mujahid ra La yahillu li ahadin yu minu billahi wal yaumil akhiri an yatakallama fi kitabillah idz lam yakun aliman bi lighah al arabiyyah Tidak halal bagi seorang yang beriman pd Allah & hari akhir utk berbicara tentang makna Kitabullah jika ia tidak memahami bahasa Arab . Ibnu Abbas ra salah seorang dari 7 orang sahabat yang paling ahli al-Qur an membagi tafsir menjadi sebagai berikut:

a. Yang dapat diketahui maknanya cukup dari bahasa saja artinya dg membaca terjemah saja sudah cukup .
b. Yang berkaitan dg hukum maka harus dikaitkan dg ayat-ayat & hadits-hadits hukum. Dan ini berat karena jika salah maka berdosa.
c. Yang diketahui tafsirnya oleh para ulama yaitu tentang berbagai hukum-hukum yang rum ittinbath hukumnya membutuhkan pengetahuan yang luas serta pengalaman yang banyak.
d. Yang hanya diketahui tafsirnya oleh Allah SWT saja seperti ayat-ayat mutasyabihat hakikat sifat-sifat Allah alam malakut alam barzakh & sebagainya.

8. KEFAHAMAN YANG MENDALAM Diqqatul fahmi contohnya adalah sebagai berikut:
a. Asy Syahid Sayyid Quthb saat menafsirkan QS 37/102 menuliskan Inilah sifat seorang jundullah sejati cukup dg kata-kata saya bermimpi menyembelihmu maka seorang jundi segera menangkap maksud sang qiyadah serta segera melaksanakan fawriyyatul istijabah tanpa perlu ditegaskan dg bahasa perintah qarar lagi. Demikianlah seorang mujahid jika ia membaca ayat dari RABB-nya hendaklah kamu / Allah menyukai maka ia akan segera berkata Aku dengar & aku taat wahai Pemilikku & ia melaksanakannya dg segera & tidaklah hal yang demikian ini mampu dilakukan kecuali oleh seorang yang memiliki diqqatul fahmi memiliki kefahaman yang mendalam…
b. Selanjutnya asy Syahid Sayyid Quthb menguraikan tafsir ayat QS 2:124-125 sebagai berikut:
i. Huruf fa pd kata fa atammahunna dalam bahasa Arab mensyaratkan penyegeraan dalam pelaksanaan.
ii. Kata atamma bermakna walaupun dikerjakan dg cepat tetapi sempurna/tidak asal-asalan ihsanul amal .
iii. Kata hunna artinya semuanya menunjukkan menyeluruhnya dalam ketaatan tersebut artinya tidak taat hanya pd bagian yang disukainya saja syumuliyyatut tha ah .
iv. Maka setelah ketiga sifat tersebut ada pd diri Ibrahim maka layaklah ia mendapatkan penghargaan tertinggi yang disebutkan pd ayat selanjutnya yaitu AKU akan menjadikan kamu sebagai Imam bagi seluruh manusia . QS 2/125 . Artinya seorang yang telah memiliki ketiga sifat tersebut telah layaklah ia menjadi seorang pemimpin ummat yang akan sanggup mengemban amanah khalifatullah fil ardhi…


mang odoy wrote :

Kalow jawaban nya YA ....maka kita akan belok sedikit untuk membahas ayat-ayat yang membahas masalah masalah yang saya singgung diatas.....

Al-Quran adalah KITAB YANG UNIVERSAL...yang tidak akan EXPIRED dimakan jaman...
Pemahaman Al-Quran bukan MILIK SEGELINTIR GENERASI...dan MUTLAK dijadikan PEGANGAN oleh generasi berikutnya...

Tiap Generasi dari jaman ke jaman...mempunyai CARA BERPIKIR yang berbeda..

Silahkan dijawab dulu...kita belok dikit aja ya...he he he.

Wasalam,



Tenang pak...semua postingan anda akan saya babat habis dan saya reply...tapi tolong jawab dulu pertanyaan saya.....bukan mau OOT...tapi saya ingin tau sampe sejauh mana ILMU ALAT yang anda KEDEPANKAN di tret ini...mampu menjawab semua TANTANGAN dari Al-Quran sendiri sebagai Kitab yang Universal..gudang dari segala Ilmu Pengetahuan.....jadi bukan MENTOK kata SUATU GENERASI TERTENTU di jaman BAHEULA...yang dijadikan RUJUKAN MUTLAK untuk generasi sekarang contohnya..

Oke lah..daripada muter lagi muter lagi ke Ilmu Alat...silahkan anda gunakan Ilmu Alat tersebut untuk membuktikan KEBENARAN KALAMULLAH berikut ini......

1. Bidang Kedokteran


إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَاراً كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزاً حَكِيماً

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa : 56)

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. " (QS al -Alaq : 15 -16)

2. Geologi

"Dan apakah orang orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS al-Anbiyaa : 30)

Nahh..segitu aja dulu..silahkan JELASKAN isi dari ayat tersebut...berdasarkan Ilmu Alat yang anda miliki dan pendapat para Salafus Ulama JAMAN BAHEULA...

Jangan NGELES lagi ya.... Laughing









Mang odoy pada bilang eyel2an, yg mengalihkan sapa ya????? apakah ayat2 yg mang usung itu ada perselisihan pendapat????? dan berhubungan dgn judul thread mang buat ini?????

biarlah penonton yang menilai..

lebih enak jadi pembaca, paling gak bisa menilai, mana yang baik, mana yang cuman muter2 doank, mana yang ngeyel...
:04: :04: :04:
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Wed 26 Jan 2011, 9:43 am

@HT

Mang odoy pada bilang eyel2an, yg mengalihkan sapa ya????? apakah ayat2 yg mang usung itu ada perselisihan pendapat????? dan berhubungan dgn judul thread mang buat ini?????

Saya bukan mengalihkan....kan dah bilang...kita belok dikit aja....
Ini untuk membuktikan bahwa.....ILMU ALAT yang selalu anda ELU-ELUKAN di tret ini.....belum CUKUP untuk menggali Kebenaran dari Kalamullah ini.....masih diperlukan ILMU lain untuk itu, tergantung tentang apa suatu ayat berbicara.

Ketika ayat Quran berbicara masalah Astronomi contohnya...maka KITAB ASTRONOMI yang akan menjelaskan SECARA DETAIL tentang ISI dari ayat tersebut. Apakah ini berarti Quran belum lengkap...????? sama sekali tidak...!! ini justru MEMBUKTIKAN akan KEBENARAN dari tiap Kalamullah dalam Al-Quran. Al-Quran akan bisa dimengerti hanya oleh orang yang berpikir dan berwawasan luas. Benar....membacanya saja sudah merupakan Ibadah...tapi tidak ada salahnya bagi seorang Muslim yang ingin mengetahui KANDUNGAN dari tiap ayat Al-Quran untuk menggali lebih dalam lagi, dengan berusaha mencari tau tentang apa yang terkandung dalam ayat2 Al-Quran ini.

Al-Quran diturunkan sekitar kurang lebih 1400 tahun lalu.....kebenaran tiap ayatnya semakin TERBUKTI setelah umat manusia semakin maju dalam cara berpikir. Maaf maaf kata.....bukan maksud saya meremehkan Generasi Tabiit Tabiin atow ulama sesudahnya....tapi yang namanya manusia...pasti ada kekurangan, tak seorang pun yang SEMPURNA...ditambah cara berpikir, berwawasan dari tiap generasi ke generasi tentu saja berbeda.
Kalo masalah yang menyangkut Hukum Ibadah atow Hukum hukum yang lainnya...yupp...saya setuju untuk mengikuti apa yang telah difatwakan oleh Tabiit Tabiin.....karena Hukum Islam bukan Anti Virus yang perlu diupdate.

Tapi sehubungan dengan masalah ini....tentu saja kita tidak bisa BERPEDOMAN MUTLAK dengan apa yang mereka fatwakan di jaman baheula dulu kala.....apalagi ini menyangkut SOSOK FENOMENAL SEPANJANG JAMAN...yang melibatkan 3 Agama Samawi..Judaisme-Kristen-Islam....dialah Isa Al-Masih Putera Maryam....
Para Tabiit Tabiin atow ulama sesudahnya...belum tentu punya akses untuk menggali lebih dalam tentang JUDAISME dan KEKRISTENAN...paling banter cuman dongeng dari para Mualaf dari 2 agama Samawi tersebut....dan kita juga tidak tau apakah mereka benar benar Islam secara Kaffah..atow mungkin saja ada unsur penyusupan...karena yang namanya gerakan ZIonis Misionaris...sudah terorganisir dengan rapi sejak dulu kala. Ini dibuktikan dengan banyaknya Hadis hadis yang sarat sekali dengan dongeng Israeliyat....yang mungkin jarang dari kita menyadarinya...karena kebanyakan dari kita sekarang ini...cuman beli buku dari Gramedia....disana dinyatakan Mutawatir-Shahih...trus manggut manggut dah kaya Bolot lagi ngobrol sama si Mali.....he he he..
Intinya.....Ilmu Al-Al-Quran itu LUAS....dan untuk memahaminya...yang ini saja TIDAK CUKUP...





a. Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
b. Nahwu (tata bahasa).
c. Sharaf (perubahan bentuk kata)
d. Isytiqaq (akar kata)
e. Ma'ani (susunan kata)
f. Bayaan
g. Badi'
h. Qira'at
i. Aqa'id
j. Ushul Fiqih
k. Asbabun Nuzul.
l. Nasikh Mansukh
m. 'Fiqih
n. Hadits
o. Wahbi

lebih enak jadi pembaca, paling gak bisa menilai, mana yang baik,

Emang kenapa kalo jadi PESERTA....????? Laughing
Katanya bilang kalo "mang odoy" dah MENTOK disana dan disini....???
Laughing

mana yang cuman muter2 doank,

Muter-muter di Ilmu Alat dan Hadist....??? :D

mana yang ngeyel

Ngeyel karena sampe saat ini.....REQUEST saya belum bisa DIPENUHI...padahal cuman sederhana..

1. Di ayat berapa surah apa...ditemukan kalo SALIB itu berbentuk KATA BENDA...
2. Di Kitab Literatur Arab mana...kalo kata SALIB yang berakar kata pada SHAD-LAM-BA ini....MERUJUK ke TIANG JEMURAN...KAYU PALANG.....PENYILANGAN atow yang berbau silang menyilang..


Gitu aza koq refffott.... :D

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6053
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! - Page 2 Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 2 of 11 Previous  1, 2, 3, ... 9, 10, 11  Next

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum