Jesus Terjangkit HIV Positif? “Hujatan” Kata Para Muslim

agus wrote:Dr Abdullah Al-Bader Mengatakan Pernyataan HIV Statement Pastilah Ditandai Dengan Campuran Dusta

Seorang Pastur Afrika Selatan memberikan ceramah di khotbah baru-baru ini yang menyatakan bahwa Yesus mengidap HIV positif. Meskipun kemudian dia menjelaskan bahwa dia menggunakan ini sebagai perumpamaan untuk menyoroti anggapan bahwa orang-orang dengan HIV/AIDS masih ditemui di Afrika Selatan, khotbah tersebut telah menimbulkan protes keras internasional dari para umat Kristen yang perduli dan bingung. Dan sekarang, Dr Abdullah Al-Bader, seorang Muslim, telah keluar dengan kuat untuk membela “Yesus Sang Mesias (Penyelamat)”, mendeskripsikan pernyataan seperti itu sebagai “hujatan” dengan “sebuah campuran dusta”.

Khotbah

3 bagian khotbah tentang Yesus Kristus mengidap HIV positif dibawakan oleh Pastur Skosana kepada kongregasinya di kota Khayelitsha di Cape Town, Afrika Selatan. Pastur Skosana memimpin Pelayanan karismatik Hope for Life (Harapan untuk Hidup) tanpa aliran apapun.

Di manakah Pastur Skosana mendapatkan ide bahwa Yesus Kristus mengidap HIV positif? Pastur Skosana mengatakan: “Tentu saja, tidak ada bukti ilmiah bahwa Yesus mengidap HIV positif di aliran darahnya.” Pastur Skosana menjelaskan bahwa dia menggunakan pernyataan ini bahwa Yesus Kristus mengidap HIV positif sebagai sebuah perumpamaan untuk menyoroti terhadap anggapan yang masih dihubungkan dengan orang-orang yang mengidap HIV/AIDS. Dia mengatakan: ”Hadiah terbaik yang dapat kita berikan untuk orang-orang yang mengidap HIV-positif adalah untuk membantu tidak mencela AIDS dan menciptakan sebuah lingkungan di mana mereka mengetahui bahwa Tuhan tidak melawan mereka, Tuhan tidak malu terhadap mereka.”

Menjelaskan lebih lanjut, Pastur Skosana mengatakan: “Pesan kepada gereja adalah bahwa tidaklah cukup bagi kita untuk memberikan makanan saja kepada orang-orang dan memberikan mereka bahan makanan, kita harus menciptakan sebuah lingkungan yang menguatkan karena banyak orang yang mengidap HIV-positif tidak hanya mungkin meninggal karena penyakitnya tetapi lebih karena sakit hati, karena penolakan.”

Reaksi-reaksi

Dapat dimengerti ada umat-umat Kristen yang peduli merasa takut dengan khotbah Pendeta Skosana tentang Yesus Kristus yang mengidap HIV positif. Pastur Mike Bele dari Gereja Baptis Nomzamo mengatakan: “Topik tentang Yesusku mengidap HIV positif adalah sebuah pernyataan yang keras. Saya percaya tidak ada pemimpin yang diurapi dengan pikiran jernih tentang Kitab suci dan peran Kristus dalam hidup kita akan secara bebas menarik nama Kristus ke permukaan.”

Tetapi ada beberapa yang mendukung Pastur Skosana. Pendeta Siyabulela Gidi, direktur Komite Gereja-Gereja Afrika selatan mengatakan: Mendeskripsikan apa yang dikatakan Pastur Skosana katakan sebagai benar secara teologi, Pendeta Siyabulela Gidi mengatakan: “Apa yang jelas dikatakan oleh Pastur Skosana adalah bahwa Kristus pada saat ini akan berada di sisi orang-orang yang mengidap HIV positif – orang-orang yang dikesisikan oleh gereja yang melawannya.”

Vuyiseka Dubula, sekretaris jenderal Kampanye Aksi Penyembuhan, sebuah grup lobi AIDS, mengatakan: “Khotbah pastur menghilangkan anggapan bahwa HIV adalah sebuah dosa dan bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan. Untuk menghubungkan Yesus dengan HIV sangatlah kuat, terutama bagi orang-orang yang pergi ke gereja. Sekarang orang-orang mulai berpikir: ‘Jika Yesus dapat mengidap HIV-positif siapakah saya untuk tidak mengidapnya meskipun saya pergi ke gereja?’”

Sebuah Perspektif Muslim

Menulis di Harian Al Watan Daily baru-baru ini, Dr Abdullah Al-Bader mengatakan: “Saya membaca dengan penyesalan besar, kesedihan dan kekecewaan dengan apa yang dikhotbahkan oleh pastur Afrika selatan selama pelayanan gereja hari Minggu. Itu hanya dapat disebut sebagai “hujatan,” ketika dia mengatakan bahwa Yesus Kristus (Damai dan Berkat Allah Selalu Bersamanya) mengidap HIV positif!”

Tetapi mengapa Dr Abdullah Al-Bader sangat marah pada pernyataan Pastur Skosana bahwa Yesus Kristus mengidap HIV positif? Karena Yesus dianggap sebagai Mesias di Islam dan Ia dihormati oleh para Muslim. Dr Abdullah Al-Bader mengatakan: “Ajaran Islam yang benar menghormati pengirim pesan Allah yang Agung ini (dalam bahasa Arab, Allah yang Agung) dan umat Islam tidak pernah kurang melakukannya dalam 14 abad terakhir. Namanya “Yesus” disebut 25 kali di Alquran yang mulia sedangkan nama “Mohammed” hanya disebutkan lima kali.”

Karena ini, Dr Abdullah Al-Bader mengatakan: “Saya secara jujur percaya bahwa umat Muslim sebaiknya tidak merasa jengkel dan terganggu dengan pernyataan konyol seperti itu yang ditandai dengan sebuah campuran dusta.”

agus wrote:Dr Abdullah Al-Bader Mengatakan Pernyataan HIV Statement Pastilah Ditandai Dengan Campuran Dusta

Seorang Pastur Afrika Selatan memberikan ceramah di khotbah baru-baru ini yang menyatakan bahwa Yesus mengidap HIV positif. Meskipun kemudian dia menjelaskan bahwa dia menggunakan ini sebagai perumpamaan untuk menyoroti anggapan bahwa orang-orang dengan HIV/AIDS masih ditemui di Afrika Selatan, khotbah tersebut telah menimbulkan protes keras internasional dari para umat Kristen yang perduli dan bingung. Dan sekarang, Dr Abdullah Al-Bader, seorang Muslim, telah keluar dengan kuat untuk membela “Yesus Sang Mesias (Penyelamat)”, mendeskripsikan pernyataan seperti itu sebagai “hujatan” dengan “sebuah campuran dusta”.

Khotbah

3 bagian khotbah tentang Yesus Kristus mengidap HIV positif dibawakan oleh Pastur Skosana kepada kongregasinya di kota Khayelitsha di Cape Town, Afrika Selatan. Pastur Skosana memimpin Pelayanan karismatik Hope for Life (Harapan untuk Hidup) tanpa aliran apapun.

Di manakah Pastur Skosana mendapatkan ide bahwa Yesus Kristus mengidap HIV positif? Pastur Skosana mengatakan: “Tentu saja, tidak ada bukti ilmiah bahwa Yesus mengidap HIV positif di aliran darahnya.” Pastur Skosana menjelaskan bahwa dia menggunakan pernyataan ini bahwa Yesus Kristus mengidap HIV positif sebagai sebuah perumpamaan untuk menyoroti terhadap anggapan yang masih dihubungkan dengan orang-orang yang mengidap HIV/AIDS. Dia mengatakan: ”Hadiah terbaik yang dapat kita berikan untuk orang-orang yang mengidap HIV-positif adalah untuk membantu tidak mencela AIDS dan menciptakan sebuah lingkungan di mana mereka mengetahui bahwa Tuhan tidak melawan mereka, Tuhan tidak malu terhadap mereka.”

Menjelaskan lebih lanjut, Pastur Skosana mengatakan: “Pesan kepada gereja adalah bahwa tidaklah cukup bagi kita untuk memberikan makanan saja kepada orang-orang dan memberikan mereka bahan makanan, kita harus menciptakan sebuah lingkungan yang menguatkan karena banyak orang yang mengidap HIV-positif tidak hanya mungkin meninggal karena penyakitnya tetapi lebih karena sakit hati, karena penolakan.”

Reaksi-reaksi

Dapat dimengerti ada umat-umat Kristen yang peduli merasa takut dengan khotbah Pendeta Skosana tentang Yesus Kristus yang mengidap HIV positif. Pastur Mike Bele dari Gereja Baptis Nomzamo mengatakan: “Topik tentang Yesusku mengidap HIV positif adalah sebuah pernyataan yang keras. Saya percaya tidak ada pemimpin yang diurapi dengan pikiran jernih tentang Kitab suci dan peran Kristus dalam hidup kita akan secara bebas menarik nama Kristus ke permukaan.”

Tetapi ada beberapa yang mendukung Pastur Skosana. Pendeta Siyabulela Gidi, direktur Komite Gereja-Gereja Afrika selatan mengatakan: Mendeskripsikan apa yang dikatakan Pastur Skosana katakan sebagai benar secara teologi, Pendeta Siyabulela Gidi mengatakan: “Apa yang jelas dikatakan oleh Pastur Skosana adalah bahwa Kristus pada saat ini akan berada di sisi orang-orang yang mengidap HIV positif – orang-orang yang dikesisikan oleh gereja yang melawannya.”

Vuyiseka Dubula, sekretaris jenderal Kampanye Aksi Penyembuhan, sebuah grup lobi AIDS, mengatakan: “Khotbah pastur menghilangkan anggapan bahwa HIV adalah sebuah dosa dan bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan. Untuk menghubungkan Yesus dengan HIV sangatlah kuat, terutama bagi orang-orang yang pergi ke gereja. Sekarang orang-orang mulai berpikir: ‘Jika Yesus dapat mengidap HIV-positif siapakah saya untuk tidak mengidapnya meskipun saya pergi ke gereja?’”

Sebuah Perspektif Muslim

Menulis di Harian Al Watan Daily baru-baru ini, Dr Abdullah Al-Bader mengatakan: “Saya membaca dengan penyesalan besar, kesedihan dan kekecewaan dengan apa yang dikhotbahkan oleh pastur Afrika selatan selama pelayanan gereja hari Minggu. Itu hanya dapat disebut sebagai “hujatan,” ketika dia mengatakan bahwa Yesus Kristus (Damai dan Berkat Allah Selalu Bersamanya) mengidap HIV positif!”

Tetapi mengapa Dr Abdullah Al-Bader sangat marah pada pernyataan Pastur Skosana bahwa Yesus Kristus mengidap HIV positif? Karena Yesus dianggap sebagai Mesias di Islam dan Ia dihormati oleh para Muslim. Dr Abdullah Al-Bader mengatakan: “Ajaran Islam yang benar menghormati pengirim pesan Allah yang Agung ini (dalam bahasa Arab, Allah yang Agung) dan umat Islam tidak pernah kurang melakukannya dalam 14 abad terakhir. Namanya “Yesus” disebut 25 kali di Alquran yang mulia sedangkan nama “Mohammed” hanya disebutkan lima kali.”

Karena ini, Dr Abdullah Al-Bader mengatakan: “Saya secara jujur percaya bahwa umat Muslim sebaiknya tidak merasa jengkel dan terganggu dengan pernyataan konyol seperti itu yang ditandai dengan sebuah campuran dusta.”

agus wrote:Terlihat disitu bahwa yesus dimanipulasi untuk kepentingan khotbah sang pendeta.

agus wrote:Memang berbeda bro, orang yang ngomong berdasarkan hidayah dengan orang yang ngomongnya berdasarkan Bid'a..

antipaganism wrote:wadooohhh masa Tuhan kena HIV .... aya aya wae!

eni wrote:Tidaklah tertutup kemungkinan seseorang salah dalam menjelaskan atau pun menerapkan suatu hukum yang bersifat universal. Yang dibutuhkan itu adalah pemahaman mendasar atas latar belakang hukum universal tersebut berasal.

eni wrote:Tidaklah tertutup kemungkinan seseorang salah dalam menjelaskan atau pun menerapkan suatu hukum yang bersifat universal. Yang dibutuhkan itu adalah pemahaman mendasar atas latar belakang hukum universal tersebut berasal.

AlukarD wrote:

eni wrote:Tidaklah tertutup kemungkinan seseorang salah dalam menjelaskan atau pun menerapkan suatu hukum yang bersifat universal. Yang dibutuhkan itu adalah pemahaman mendasar atas latar belakang hukum universal tersebut berasal.

ILMU tanpa IMAN = ATHEIS
IMAN tanpa ILMU = KATAK dalam TEMPURUNG

agus wrote:

AlukarD wrote:

eni wrote:Tidaklah tertutup kemungkinan seseorang salah dalam menjelaskan atau pun menerapkan suatu hukum yang bersifat universal. Yang dibutuhkan itu adalah pemahaman mendasar atas latar belakang hukum universal tersebut berasal.

ILMU tanpa IMAN = ATHEIS
IMAN tanpa ILMU = KATAK dalam TEMPURUNG

ILMU ATHEIS = KATAK dalam TEMPURUNG .....

agus wrote:Katak berlagak domba bro, takut air...