Pakistan: Menghafal Qur'an, tapi tidak bgm cara menghitung atau menulis. Mengapa ke 20.000 madrasah Pakistan adalah ancaman jihadi terbesar.

Pakistan: Menghafal Qur'an, tapi tidak bgm cara menghitung atau menulis. Mengapa ke 20.000 madrasah Pakistan adalah ancaman jihadi terbesar. Murid madrasah sedang melantunkan Quran tanpa mengerti isinya Spt bocah2 di madrasah Jamia Binoria madrassah di Karachi, Imran Mohammed -12 thn-adalah lelaki pemalu dan tidak pernah membuka mulut didepan guru2nya. Tapi hanya satu hal yg bisa membuka mulutnya : ayat2 Quran, kalau perlu sampai berjam2. "Allah satu dan ia pencipta kami," ia lantunkan dlm bahasa Arab fasih dan suara terpecah. "Ia tidak melahirkan siapa2, iapun tidak dilahirkan." Itu salah sebuah ayat Quran, bagian kecil dari 4 bab berisi 60 halaman yg sudah dihafalnya sejak ia masuk madrasah ini pada usia 8 thn. Melantunkan kesemua ayat2 ini sampai memakan waktu dua jam. T A P I giliran ditanya ttg alfabet atau tabel pengkalian, Mohammed agak terbelakang. 10 + 11 berapa yah, kami tanyakan. Ia menggerakkan jarin2ya utk mencari jawaban dan walahualam ... dua kata yg mampu ditulisnya adalah namanya sendiri dan nama ayahnya. Selama 20 thn, inilah pendidikan bagi ribuan pemuda Pakistan. Sekolah2 sekuler atau sekolah negeri hampir non-eksis dikebanyakan negeri itu – 6 juta anak2 belum pernah menginjak sekolah – dan semakin banyak orang tua memilih pendidikan religius, yg kebetulan juga gratis, bagi anak2 mereka. Ini yg menjadikan ke 20.000 madrasah Pakistan sgb ancaman terbesar negeri itu. Dgn ajaran agama yg mengecualikan bidang2 pendidikan lainnya, mereka dituding mengajarkan generasi2 selanjutnya yg hanya memiliki prospek menjadi guru agama yg picik, dan semakin meningkatkan fundamentalisme di Pakistan. Salah satu contoh jebolan madrasah spt ini adalah imigran2 UK bernama Shehzad Tanwir dan Mohammed Sidique Khan, pelaku pemboman London 7 Juli 2005.

____________ _____

NYTimes: Memorizing the Way to Heaven: Verse by Verse
(Menghafal Cara Masuk Surga : Ayat demi Ayat)
http://www.hahmed. com/blog/ 2006/08/16/ nytimes-memorizi ng-the-way- to-he aven-verse-by- verse/

Bahkan di AMERIKA : Muslim diajarkan menghafal Quran dianggap sbg cara masuk surga

Agustus, 2006 : Murid2 berusia 7 - 14 dan merupakan siswa full-time dan menghadiri kelas dari pk 8 pagi sampai 5 sore (9 jam penuh!), Senin - Jumat, bahkan selagi liburan musim panas. TAPI mereka tidak diajarkan matematika, sains ataupun bahasa Inggris. Mereka hanya MENGHAFAL ke 6.200 ayat Quran. Catatan : mereka tidak diberi terjemahan ayat2 Quran yg mereka hafalkan tsb. MEreka hanya diajarkan utk menghafalnya secara fonetik.

Ini bukan sekolah di Pakistan, Afghanistan atau di dunia Muslim. Ini sebuah madrasah disebuah mesjid kecil di Flushing, Queens, khusus bagi imigran2 Pakistan dan anak2 mereka.

Sekolah2 spt ini di the Muslim Center of New York memang jarang di AS, tetapi semakin populer diantara orang Pakistan dgn semakin menjamurnya penduduk Muslim AS.

"Ini memang dipengaruhi oleh tradisi di negara asal kami," kata Imam Shamsi Ali, direktur the Jamaica Muslim Center di Queens. Ia menginginkan anak2 madrasah tidak hanya menjadi pemimpin agama, tetapi juga dokter, pengacara dan engineer, mencoba menjembatani dunia Islam dgn masy AS. "Kami ingin mereka menjadi pemimpin dlm berbagai peran."

TAPI diragukan apakah sekolah2 ini memang bisa mengantar siswa meraih prestasi diluar penghafalan agama.

Para murid yg selesai menghafal Quran mendapat julukan HAFIZ, sebuah julukan terhormat di dunia Muslim. Seorang hafiz memainkan pernaan penting selama Ramadan, saat keseluruhan Quran dilantunkan selama 30 hari di mesjid2. Tetapi menjadi hafiz juga dipercaya akan menjamin tiket ke surga, beserta dgn 10 orang pilihannya, selama ia tidak lupa ayat2 itu dan tetap mempraktekkan Islam.

"Ini spt bank account di dunia akhirat," kata Zawar Ahmed, 11, yg barusan menjadi hafiz lewat the Muslim Center itu dan membawa permen2 bagi rekan2 sekolahnya utk merayakan prestasinya.

Iftkhar Ahmed, ayah Zawar, imigran Pakistan yg menjadi pemilik sebuah toko rokok mengatakan, anaknya menjadi hafiz membawa kegembiraan yg paling besar bagi dirinya.

Karena sulitnya menghafal Quran, anak2 itu tidak mempelajari subyek lain. Kadang2 orang tua membantu anak2 ini dgn mengajarkan mereka subyek2 lain, tetapi ini semua diserahkan pada anak2 itu sendiri utk mengejar ajaran2 yg tertinggal. (Anak2 disuruh belajar lagi setelah pulang dari 9 jam di madrasah???)

Tariq Khan, 12 thn misalnya, setelah selesai sekolah paling doyan video game yg baru2 ini diprotes karena dianggap terlalu banyak mengandung kekerasan : the Grand Theft Auto. Musik favoritnya ? Lagi2 melodi yg penuh kekerasan : Hip-hop, khususnya Fat Joe, T. I. & 50 Cent.

(Cocok deh ! Quran + Grand Theft Auto = calon suicide bomber !)

Karena tidak menawarkan subyek2 lain, madrasah ini jelas melanggar UU pendidikan negara. Setiap sekolah harus menawarkan kurikulum negara. Utk itu mulai thn 2007, madrasah2 di AS diwajibkan utk mengajarkan minimum dua jam subyek2 wajib spt matematika, sains, studi sosial dan bhs Inggris.

Tidak ada teknik khusu utk menghafal Quran, kecuali dgn pengulangan terus menerus. Beberapa kali sehari, siswa mengulang2 satu atau dua halaman Quran. Lalu menyusul 6 atau 7 halaman sebelumnya. Kemudian, mereka melantunkan sekitar 1/30 bagian Quran. Quran dibagi kedlm 30 bagian. Inilah caranya para siswa menghafal seluruh Quran, dgn mengulang2 ayat2 yg sudah dihafalnya dan mempelajari ayat2 baru setiap hari.

Yg lebih sulit pagi adalah bahwa rata2 siswa TIDAK MENGERTI APA YG MEREKA LANTUNKAN. Karena Quran dianggap pernyataan langsung tuhan yg disampaikan malaikan Jibril dlm bahasa Arab, siswa TIDAK BOLEH BACA TERJEMAHANNYA. Mereka tahu benar bgm mengucapkan kata2 dlm Quran tapi TIDAK TAHU artinya.

Salah seorang ibu murid madrasah, Ny. Sherwani mengaku bahwa ia sering ragu2 bahwa penghafalan Quran di madrasah menguntungkan bagi puteranya yg 10 thn dan yg seharusnya sudah bisa masuk kelas 6 di sekolah negeri. Puteranya TIDAK TAHU BGM MENGALIKAN ANGKA
http://www.chamfami lyproject. blogspot. com/


Almudo2 Gambia

GAMBIA adalah negara Muslim - dan dlm tradisi religius mereka ada orang2 suci yg disebut "marabout." Mereka mengajarkan Quran kpd anak2 ini - sering mereka dikirim orang tua mereka yg terlalu miskin utk menafkahi anak2 tsb. Anak2 itu disebut"talib" atau "almudo" dan oleh marabout2 itu diajarkan bhs Arab dan menghafal Quran TOK !

Sbg gantinya, anak2 ini juga disuruh menggembel di jalanan. Hasilnya diberikan kpd para marabout, keluarga sang marabout dan talib2 lain yg lebih senior.

Yang sama juga terjadi di SENEGAL :
http://www.jihadwat ch.org/archives/ 011858.php

From CNN:
DAKAR, Senegal (Reuters) -- Haruna Balde, EMPAT tahun, menggembel sambil nyeker (bertelanjang kaki) di jalan2 panas dan polusi Dakar.

Menggenggam kaleng yg menyandang cap "talib" -- yi cap murid madrasah Senegal -- Balde mengatakan, ia harus membawa pulang uang sejumlah minimum US$1. Kalau tidak, gurunya -- sang marabout --- akan memukulinya.

[...]

Balde adalah salah seorang dari 100.000 anak2 Senegal yg disuruh menggembel atas perintah guru madrasah mereka.

Hmmm ... pemasukan madrasah2 di Senegal per hari bertotal : 100.000 anak2 X US$1 per hari = US$100.000/hari. Kira2 utk apa yah uang itu digunakan ????
Mengingat sulitnya menafsirkan Quran, para akademisi Islam ingin menyederhanakannya dgn mengatakan kpd pengikut : HAFAL SAJA QURAN dlm bahasa aslinya, BAHKAN kalau mereka tidak mengerti bahasa Arab.

Ini sama saja spt gereja Katolik jaman dulu yg mendorong pengikut utk MENGHAFAL AYAT2 INJIL DLM BAHASA LATIN, bahkan jika mereka tidak mengerti latin.

Bagi Muslim maupun Kristen, dampak penghafalan ini sama: meritualisasi dan menjadikan mistik kata2 suci itu. Ayat2 suci itu kemudian menjadi mantera2 magis.

Untung bagi Kristen, Injil bisa diterjemahkan tanpa menghilangkan daya 'magisnya.' TAPI bagi Quran, upaya utk menerjemahkan Quran atau mendahulukan ISI ketimbang BENTUK akan dianggap sbg suatu kesalahan besar, Quran akan kehilangan daya magisnya dan ini malah dianggap melanggar Islam !

INGAT ustadz YUSMAN ROY yg dipenjara dua tahun karena solat dlm bahasa Indonesia. http://www.antara. co.id/arc/ 2007/4/4/ tpm-desak- polda-jatim- abaikan-lap oran-yusman- roy/
http://pesantren. or.id.29. masterwebnet. com/ppssnh. malang/cgi- bin/conte nt.cgi/berita/ aula_2005- 11oct06.single

Quote:

Menurut Yusman Roy model sholat ini ia lakukan berdasarkan keinginan untuk memahami makna bacaan sholat dan sholat itu sendiri. Menurutnya, banyak umat Islam yang melanggar ajarannya karena tidak memahami makna sholat.

Catatan : Bukannya terbalik ???? Banyak umat Islam yg mengerti bahasa Arab justru MEMAHAMI ajarannya dan oleh karena itu mengamalkan ayat2 Quran dgn membunuh kafir 'dimanapun mereka ditemukan.'__._,_.___