“PALESTINA BUKAN TANAH DIJANJIKAN TUHAN”

Koran Tempo. Selasa, 26 Oktober 2010

ROMA - Para Uskup Agung umat Katolik kemarin menyatakan Israel bukan Tanah Perjanjian. Ini merupakan kesimpulan konferensi Uskup Agung yang berlangsung di Tahta Suci Vatikan.

“Israel tidak bisa menggunakan alasan Tanah Perjanjian untuk mengklaim teritori Plestina,” ujar Cyril Salim Bustros, Uskup Gereja Melkite Yunani, Seperti dikutip stasiun televise berita CNN.

Pasca Perang Dunia II kaum Yahudi berkumpul di Tepi Barat Laut Tengah. Mereka mengklaim wilayah itu sebagai Tanah Dijanjikan Tuhan dalam Kitab Suci mereka, Taurat.

Wilayah itu merupakan tempat leluhur Yahudi, yang dipimpin Nabi Musa, tinggal setelah lari dari kejaran Firaun dan menyeberang Laut Merah. Kaum Yahudi, yang menganggap diri sebagai Umat Pilihan, tidak memandang 1,5 jutabangsa Palestina yang sudah berada disana sebelumnya.

Bustros mengatakan tidak dapat menerima penggunaan “Perintah Tuhan” untuk melakukan ketidakadilan. Menurut dia, umat kristiani tidak lagi memandang Tanah Perjanjian bagi kaum Yahudi. “Karena ‘Perjanjian’ sudah terhapus dengan hadirnya Kristus,” ujarnya.

Para Uskup Agung menyatakan “Kerajaan Tuhan” meliputi seluruh dunia. “Tidak ada ‘Umat Terpilih’, semua laki-laki dan perempuan si setiap Negara adalah ‘Orang-orang Terpilih’,” kata Bustros.

Konferensi dua pecan ini berlangsung atas permintaan dunia Internasional , terutama PBB, untuk membahas pendudukan Israel di atas Tanah Palestina. Synoda atau konferensi ini berakhir setelah sidang terakhir yang dipimpin langsung Paus Benediktus XVI, Sabtu lalu.

Pernyataan ini mengundang kemarahan Israel. “Konferensi itu dibajak gerakan Anti-Israel,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon. “Ini adalah serangan politik, bagian dari propaganda Arab.” Ayalon menuding pernyataan Bustros sebagai fitnah. Dia menegaskan, komentator itu bukan pernyataan resmi Vatikan.

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Koran Tempo. Selasa, 26 Oktober 2010

ROMA - Para Uskup Agung umat Katolik kemarin menyatakan Israel bukan Tanah Perjanjian. Ini merupakan kesimpulan konferensi Uskup Agung yang berlangsung di Tahta Suci Vatikan.

“Israel tidak bisa menggunakan alasan Tanah Perjanjian untuk mengklaim teritori Plestina,” ujar Cyril Salim Bustros, Uskup Gereja Melkite Yunani, Seperti dikutip stasiun televise berita CNN.

Pasca Perang Dunia II kaum Yahudi berkumpul di Tepi Barat Laut Tengah. Mereka mengklaim wilayah itu sebagai Tanah Dijanjikan Tuhan dalam Kitab Suci mereka, Taurat.

Wilayah itu merupakan tempat leluhur Yahudi, yang dipimpin Nabi Musa, tinggal setelah lari dari kejaran Firaun dan menyeberang Laut Merah. Kaum Yahudi, yang menganggap diri sebagai Umat Pilihan, tidak memandang 1,5 jutabangsa Palestina yang sudah berada disana sebelumnya.

Bustros mengatakan tidak dapat menerima penggunaan “Perintah Tuhan” untuk melakukan ketidakadilan. Menurut dia, umat kristiani tidak lagi memandang Tanah Perjanjian bagi kaum Yahudi. “Karena ‘Perjanjian’ sudah terhapus dengan hadirnya Kristus,” ujarnya.

Para Uskup Agung menyatakan “Kerajaan Tuhan” meliputi seluruh dunia. “Tidak ada ‘Umat Terpilih’, semua laki-laki dan perempuan si setiap Negara adalah ‘Orang-orang Terpilih’,” kata Bustros.

Konferensi dua pecan ini berlangsung atas permintaan dunia Internasional , terutama PBB, untuk membahas pendudukan Israel di atas Tanah Palestina. Synoda atau konferensi ini berakhir setelah sidang terakhir yang dipimpin langsung Paus Benediktus XVI, Sabtu lalu.

Pernyataan ini mengundang kemarahan Israel. “Konferensi itu dibajak gerakan Anti-Israel,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon. “Ini adalah serangan politik, bagian dari propaganda Arab.” Ayalon menuding pernyataan Bustros sebagai fitnah. Dia menegaskan, komentator itu bukan pernyataan resmi Vatikan.

Ini adalah salah satu strategi dari vatikan, mereka mau edit dan revisi alkitab lagi dengan tujuan agar vatikanlah tanah perjanjian itu. ada2 aja kerjaan orang kristen..... lagi cari populeritas kayaknya vatikan bro..... Kasian juga PROTESTAN ya? protes aja lagi deh!!!

Anehnya bro, yang bikin Statement orang Katolik, tapi yang dituduh sebagai dalangnya orang ARAB...
Apa iya Vatikan bisa disogok sama orang Arab ya?
Dasar Yahudi....