MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 52 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 52 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

+5
Muslim Rocker
alvano wolfgang
SIMONSEZ
answering-ff
feifei_fairy
9 posters

Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by feifei_fairy Sat 02 Oct 2010, 6:00 am

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Aisyah binti Abubakar Al Sidiq (Menikah 622/623M, Umur:Tunangan 6 th, Nikah: 9 tahun)

Hadis Sahih Muslim vol.2 book 8 no.3451 p.747; Bukhari vol.3 book 34 ch.4 no.269 p.154; vol.3 no.853 p.29; Sahih Muslim vol.2 book 7 no.2958 p.651; Sahih Muslim vol.2 footnote 1918 p.748 mengatakan bahwa: kemungkinan 'Aisha dinikahi Muhammad sebelum Sauda, namun 'Aisha tidak memasuki Rumah Muhammad hingga Sauda di nikahi Muhammad


Aisyah dinyatakan diperistri pada bulan syawal, tujuh bulan setelah hijrah dari mekah ke meddinah. Riwayat-riwayat banyak menuturkan bahwa Aisyah adalah istri kesayangan Nabi hingga Nabi wafat dipangkuannya. Ketika Muhammad wafat, dia berumur 18 tahun dan Aisah meninggal diumur 57 tahun.


Dalam Al-Kutub At-Tis'ah, riwayat Hadits yang disandarkan kepada 'Âisyah berjumlah 5965. Hadits riwayat 'Âisyah terdapat di semua kecuali di dua tema Sahih Al-Bukhari, di Sahih Muslim terdapat dalam 43 tema, di Sunan An-Nasaiy, terdapat dalam 41 tema, diAt-Tirmizi terdapat dalam 38 tema, di Ibn Majah terdapat 30 tema, di Abû Dawud terdapat 29 tema, di Ad-Darimiy terdapat dalam 20 tem dan di Al-Muwatta' memuat 20 tema.


Dalam kalangan islam sendiri pendapat mengenai usia pernikahan Aisyah terbagi menjadi 3:

Kelompok yang Mempercayai dan mengamini tindakan muhammad yang menikahi aisah pada usia 6 tahun dan mengaulinya pada usia 9 tahun
Kelompok yang melakukan pembelaan bahwa aisah sudah haid dan boleh "digauli"
Kelompok yang menganggap cerita itu hanya Dongeng belaka (tidak ada pernikahan antara aisah dan muhammad)

Bukti-Bukti Hadis SAHIH Bahwa Aisyah menikah umur 9 Tahun


Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64:

Diceritakan oleh Aisha:

Bahwa Nabi menikahinya ketika ia berusia enam tahun dan berhubungan suami istri ketika dia berusia sembilan tahun, dan dia tetap menjadi istrinya selama sembilan tahun (yaitu sampai kematian nya (Nabi) )


Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 65

Diriwayahkan 'Aisha:

'bahwa nabi menikahinya saat ia ENAM TAHUN dan ia melaksanakan perkawinan saat ia SEMBILAN TAHUN. Hisham mengatakan : Saya diberitahu bahwa 'Aisha tinggal bersama nabi selama 9 tahun ...'


Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 88

Diriwayahkan 'Ursa:

Nabi menulis kontrak perkawinan dengan 'Aisha saat ia ENAM TAHUN dan melangsungkan perkawinan dengannya saat ia SEMBILAN TAHUN dan ia tinggal dengan nabi selama 9 tahun...


SAHIH MUSLIM #3309 aisha meriwayahkan:

Rasulluah menikahiku ketika aku berumur 6 tahun dan kerumahnya di usia 9

Sahih Muslim. Book 8. Marriage. Hadith 3310.

'A'isha mengatakan: rasulullah (saw) menikahi saya ketika saya berusia ENAM TAHUN dan saya masuk rumahnya ketika saya berusia SEMBILAN TAHUN'.

Sahih Muslim Buku 008, Nomer 3327:

'A'isha (Allah memberkatinya) melaporkan bahwa Rasul Allah menikahinya ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia (Muhammad) membawanya ke rumahnya sebagai pengantin ketika ia berusia sembilan tahun, dan boneka2nya dibawanya, dan ketika ia (Muhammad) wafat, ia (A'isha) berusia delapanbelas tahun.

Sunan Abu Dawud, Vol. 2, #2116:

Aisyah berkata. "Rasulluah mengawiniku saat usiaku 7 tahun" (Periwayat Sulaiman berkata: 'atau 6 tahun'). Ia berhubungan badan dengan ku saat aku berusia 9 tahun'

Ibn-i-Majah vol.3 no.1876 hal.133

Aisha baru berusia enam tahun ketika menikah, dan ketika usianya sembilan tahun barulah ia dibawa ke rumah Muhamad.

Detail mengenai kapan Ia menikah dan beberapa lama Nabi dimedinah di sampaikan sebagai berikut:


Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 236.

Diriwayatkan ayah Hisham:

Khadijah wafat 3 tahun sebelum nabi berangkat ke Medinah. Ia tinggal disana selama 2 tahun dan ia menikahi 'Aisha ketika ia gadis ENAM TAHUN dan ia melangsungkan perkawinan ketika ia SEMBILAN TAHUN.


Mubarakfury, halaman 185:

… Rasulullah … menikah dengan Aisyah ….. Ketika itu Aisyah berumur enam tahun. Kemudian pada bulan Syawal tahun pertama hijrah, beliau mulai menggaulinya, di Madinah. Ketika itu Aisyah berumur sembilan tahun.

Abbas Jamal, halaman 21:

Umur Aisyah waktu itu baru menginjak 7 tahun … tetapi beliau baru serumah dengan Aisyah sebagai suami istri setelah terjadinya hijrah ke Madinah kurang lebih tiga tahun kemudiannya. Bagi Aisyah puteri Abu Bakar yang masih lugu ……

Bukhari vol. 5, #234 says:
Juga dituliskan yang kurang lebih sama artinya di sahih Muslim no. 2547

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. menikahiku pada saat aku berusia enam tahun dan beliau menggauliku saat berusia sembilan tahun. Aisyah ra. melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang penyakit demam selama sebulan setelah itu rambutku tumbuh lebat sepanjang pundak. Kemudian Ummu Ruman datang menemuiku waktu aku sedang bermain ayunan bersama beberapa orang teman perempuanku. Ia berteriak memanggilku, lalu aku mendatanginya sedangkan aku tidak mengetahui apa yang diinginkan dariku. Kemudian ia segera menarik tanganku dan dituntun sampai di muka pintu. Aku berkata: Huh.. huh.. hingga nafasku lega. Kemudian Ummu Ruman dan aku memasuki sebuah rumah yang di sana telah banyak wanita Ansar. Mereka mengucapkan selamat dan berkah dan atas nasib yang baik. Ummu Ruman menyerahkanku kepada mereka sehingga mereka lalu memandikanku dan meriasku, dan tidak ada yang membuatku terkejut kecuali ketika Rasulullah saw. datang dan mereka meyerahkanku kepada beliau.


Nabi pun sempat memuji "legitnya" Aisha adalah seperti tharid (hidangan roti dan daging) yang tidak ada bandingannya.

Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623

dirawayahkan Abu Musa:

Rasullulah berkata, 'Banyak para lelaki mencapai (tingkat) kesempurnaannya namun tidak diantara para wanita mencapai tingkat itu kecuali Asia, Istri dari Pharaoh dan Mary anak dari Imran dan tidak diragukan lagi superioritas Aisah dari wanita-wanita lainnya ia bagaikan keunggulan rasa dari Tharid (sejenis Dagind dan Roti yang renyah) dibandingkan dengan makanan lainya.


Aisah saat itu masih belum Puber, masih main Ayunan, main boneka:


Tabari IX:128

Ketika Nabi mengawini Aisha, ia sangatlah muda dan belum siap untuk melakukannya.

Sahih Bukhari Volume 8, Book 73, Number 151

Dinyatakan 'Aisha:

Aku biasa bermain dengan boneka2 di depan sang Nabi, dan kawan2 perempuanku juga biasa bermain bersamaku. Kalau Rasul Allah biasanya masuk ke dalam (tempat tinggalku) mereka lalu bersembunyi, tapi sang Nabi lalu memanggil mereka untuk bergabung dan bermain bersamaku. (Bermain dengan boneka2 atau bentuk2 yang serupa itu dilarang, tapi dalam kasus ini diizinkan sebab Aisha saat itu masih anak kecil, belum mencapai usia pubertas) (Fateh-al-Bari halaman 143, Vol.13)


Sunan Abu-Dawud Buku 41, Nomer 4915

Dinyatakan Aisha, Ummul Mu'minin:

Sang Rasul Allah menikahiku ketika aku berusia tujuh atau enam tahun. Ketika kami tiba di Medina, beberapa wanita datang,

menurut versi Bishr: Umm Ruman datang padaku ketika saya sedang bermain ayunan. Mereka memandangku, mempersiapkanku, dan mendandaniku. Kemudian aku dibawa ke Rasul Allah, dan ia hidup bersamaku sebagai suami istri ketika aku berusia sembilan tahun. Ia (Umm Ruman) menghentikanku di pintu, dan aku meledak tertawa.


Ia pun masih suka main boneka ketika Nabi pulang dari perang


Sunan Abu Dawud. Book 36. General Behavior. Hadith 4914.

Diriwayatkan oleh Aisha, Ummul Mukmin: ketika Rasullulah tiba dari ekspedisi ke Tabuk atau Khaibar (periwayat ragu), tirai lemari penyimpanan barang aisa terangkat dan terlihat beberapa boneka kepunyaannya

Nabi berkata: Apa ini? Ia menjawab: bonekaku, diantaranya ada mainan kuda dengan sayap dari potongan kain, dan nabi berkata: Apa ini? Ia menjawab: kuda. Nabi berkata: apa yang ada padanya? Ia mejawab: dua sayap. Nabi bertanya: Kuda dengan dua sayap? Ia menjawab: Tidak engkau pernah mendengar bahwa Sulaiman mempunyai kuda bersayap? Ia berkata: Setelah itu Rasullulah tertawa begitu lebarnya sehingga kudapat melihat hingga gigi gerahamnya


Alasan Muhammad mengawini Aisha adalah untuk memperkuat tali persaudaraan dengan "saudara angkatnya" Abu Bakr


Terjemahan Ali Audah, Cetakan keduapuluh delapan terbitan Litera AntarNusa, ISBN:979-8100-02-6) Halaman 151:

Muhammad Melamar Aisyah


...... Masa berkabung terhadap Khadijah itu pun sudah pula berlalu. Terpikir olehnya akan beristri, kalau-kalu istrinya itu kelak akan dapat juga menghiburnya, dalam mengobati luka dalam hatinya, seperti dilakukan Khadijah dulu. Tetapi dalam hal ini ia melihat pertaliannya dengan orang-orang Islam yang mula-mula itu harus makin dekat dan perlu dipererat lagi. Itu sebabnya ia segera melamar putri Abu Bakr, Aisyah. Oleh karena waktu itu ia masih gadis kecil yang baru berumur tujuh tahun, maka yang dilangsungkan baru akad nikah, sedang perkawinan berlangsung dua tahun kemudian, ketika usianya mencapai sembilan tahun.


Halaman 206:

Perkawinan Nabi dengan Aisyah:

...... Ketika itulah Muhammad menyelesaikan perkawinannya dengan Aisyah bt. Abu Bakr, yang waktu itu baru berusia sepuluh atau sebelas tahun [note: di hal 151, dikatakan berumur 9]. Ia adalah seorang gadis yang lemah-lembut dengan air muka yang manis dan sangat disukai dalam pergaulan. Ketika itu ia sedang menjenjang remaja putri, mempunyai kegemaran bermain-main dan bersukaria. Pertumbuhan badannya baik sekali. Pertama ia pindah ke tempatnya yang sekarang di samping tempat Sauda di sisi mesjid, ia melihat Muhammad adalah seorang ayah yang penuh kasih-sayang, seorang suami yang penuh cinta-kasih. Ia tidak keberatan ikut bermain-main dengan barang-barang mainannya itu..


Alasan itu tidak valid karena Abu Bakar sebelumnya menyatakan keberatannya dengan pernikahan ini karena mereka adalah saudara angkat. Padahal Nabipun pernah menolak tawaran dari Hamza, 'saudara angkatnya' juga, untuk menikahi puterinya:

Sahih Bukhari. Volume 7. Book 62. No. 18

Diriwayatkan Ursa:

Nabi meminta Abu bakar untuk memperkenankan Ia menikahi Aisha. Abu bakar berkata 'Namun Aku kakak mu' Nabi menjawab.' Kau kakakku di agama Allah dan di kitabnya, namun dia (aisah) diperkenankan bagiku untuk mengawininya'


Abu Bakr sebenarnya tidak salah karena dalam tradisi bangsa Arab persaudaran walaupun saudara angkat sama artinya dengan saudara kandung. Demikian juga dengan anak angkat. Adalah tabu mengawini anak saudara angkat atau isteri anak angkat menurut moral bangsa2 Arab pada waktu itu. Namun Nabi Muhammad sendiri pun menolak saat di tawari untuk menikah dengan anak Hamza (yang juga adalah saudara angkat seperti halnya Abu Bakr) dengan alasan bahwa anak Hamza adalah keponakan angkatnya (Padahal Aisha juga adalah keponakannya):


Sahih Bukhari. Volume 7, Book 62, Number 37:

Diriwayatkan Ibn 'Abbas:

Di katakan kepada Nabi, 'Kenapa tidak mengawini anaknya Hamza?' Ia berkata, 'Ia (anak perempuan Hamza) adalah keponakan angkatku.'




Dari sumber hadist-hadis yang sahih dengan jumlah perawi yang bervariasi, menyatakan bahwa Aisa digauli pada usia 9 th, Aisha masih belum akil baliq. Bahkan dari hadis2 tersebut pada usia sekitar 14-15 saat perang Kaibar, Dalam aturan hukum Islam yang ketat pada jaman Nabi, bermain boneka hanya diperbolehkan bagi anak2 kecil yang belum akil baliq. Kesimpulannya, Aisha belum akil baliq pada usia 9 th saat digauli, bahkan pada usia 14-15 pun saat perang Kaibar dia belum haid.


Baik kalangan sunni maupun syi'ah menghalalkan anak kecil di nikahi. Ayatullah Rohullah Khomeini, dari negara iran (yang memberikan Fatwa Mati bagi penulis "ayat-ayat setan", salman rusdie) membuat peraturan usia minimal pernikahan adalah 9 th.


Bagi yang tetap bekeberatan mengenai usia aisah saat dinikahi, maka perlu di ingat bahwa 'nabi' Muhamad dikatakan:


"Ia mempuyai budipekerti yang agung (AQ 68:4). Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah (AQ 33:21). Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam(AQ 21:107)

Aisha adalah yang pertama-tama mendukung pembunuhan Usman. Ia menyatakan bahwa Utman telah menjadi orang kafir namun, setelah Usman terbunuh, ia berubah pikiran dan berkendak untuk menghukum orang-orang yang telah membunuh Usman [al-Tabari vol.17 hal.52-53]


Mu'awiyah menunjuk Muhamad bin Abu Bakar untuk dieksekusi karena pembunuhan Usman, tubuhnya ditaruh diatas keledai yang kemudian dibakar (38 H). Aisha sangat berduka atas kematian saudaranya itu, ia memanjatkan doa khusus untuknya. [al-Tabari vol.17 hal.158]

feifei_fairy
feifei_fairy
KAFIRUN
KAFIRUN

Female
Number of posts : 802
Reputation : -14
Points : 7260
Registration date : 2008-12-20

https://www.facebook.com/Feifeifairy

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by answering-ff Sun 03 Oct 2010, 2:04 pm

artikel ini udah ditulis admin n dah ditanggapi klo Aisyah benar-benar pubertas malah ditulis lagi sama ff, masa serupa tapi gak sama?

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260
answering-ff
answering-ff
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 3333
Location : ruang humor
Humor : "gile ada yang ngrampok baju gw, Tuhan elu", kata Yesus
Reputation : 10
Points : 8938
Registration date : 2009-11-13

http://www.aboutkutukupret.tk

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by SIMONSEZ Fri 08 Oct 2010, 1:08 pm

"Bagaimana mungkin seorang tua bangka yg menyetubuhi seorang gadis ingusan berumur 9 tahun di anggap sbg suatu wahyu Allah?"

Salah satu bukti bahwa quran telah membutakan nurani manusia....
SIMONSEZ
SIMONSEZ
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 237
Reputation : -11
Points : 5243
Registration date : 2010-09-05

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by alvano wolfgang Fri 08 Oct 2010, 1:16 pm

SIMONSEZ wrote:"Bagaimana mungkin seorang tua bangka yg menyetubuhi seorang gadis ingusan berumur 9 tahun di anggap sbg suatu wahyu Allah?"

Salah satu bukti bahwa quran telah membutakan nurani manusia....

berarti Injil telah membutakan nurani manusia juga donk?gk pernah baca alkitab om pinter??....
Ensiklopedia Katholik
Online : http://www.newadvent.org/cathen/08504a.htm

Mary, then twelve to fourteen years of age. Joseph, who was at the time ninety years old, went up to Jerusalem among the candidates…that St. Joseph was an old man at the time of marriage with the Mother of God.

Terjemahan.
“Maria, kemudian berumur 12 hingga 14 tahun, Yusuf, yang pada waktu itu sedang berumur 90 tahun, pergi ke Yerusalem diantara kandidat-kandidat….. bahwa St. Yusuf adalah seorang lelaki tua pada waktu menikahi ibunya Tuhan.”

Dalam Injil Perjanjian Baru memang dikatakan bahwa Yusuf tidak berhubungan badan dengan Maria ketika ia mengandung Yesus dan Yesus bukan benih dari Yusuf. Tetapi mengenai masalah persetubuhan ini Injil Matius menyatakan :

Injil Matius 1:24-25 TB
“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus”.

Jadi menurut Injil Matius, Yusuf tidak bersetubuh dengan dia sampai Yesus lahir. Seandainya Injil Matius hendak menyatakan kepada kita mengenai persetubuhan Yusuf-Maria itu tidak pernah ada selama masa hidup mereka, maka Injil Matiua akan mengatakan :

“dan ia tidak pernah bersetubuh dengan dia” atau “dan ia sama sekali tidak pernah bersetubuh dengan dia”.

Bukan :

“tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan” (Matius 1:25).

Jadi menurut Injil Matius 1:25, Yusuf hanya tidak bersetubuh dengan Maria saat ia hamil. Atau dengan kata lain, Yusuf bersetubuh setelah Maria melahirkan Yesus, yang artinya Yusuf bersetubuh dengan seorang wanita berusia 13-15 tahun.

Jika Ekstrimis Kristen menyatakan kriteria pedofilia adalah berhubungan seks dengan pasangan dibawah usia 17 tahun artinya pasangan suci ini (sebagaimana kepercayaan kristen) telah menjalin dan melakukan hubungan pedofilia.

Selain itu, kita dapat pula menyimpulkan bahwa tidak ada batasan umur pernikahan dalam literatur kitab suci Kristen sekalipun, contohnya adalah Maria yang dinikahi Yusuf pada usia 12-14 tahun.
Sumber:
History of Joseph the Carpenter

3. Now when righteous Joseph became a widower, my mother Mary, blessed,holy, and pure, was already twelve years old. For her parents offered her
in the temple when she was three years of age, and she remained in the temple of the Lord nine years. Then when the priests saw that the virgin, holy and God-fearing, was growing up, they spoke to each other, saying: Let us search out a man, righteous and pious, to whom Mary may be entrusted until the time of her marriage; lest, if she remain in the temple, it happen to her as is wont to happen to women, and lest on that account we sin, and God be angry with us.

4. Therefore they immediately sent out, and assembled twelve old men of the tribe of Judah. And they wrote down the names of the twelve tribes of
Israel. And the lot fell upon the pious old man, righteous Joseph. Then the priests answered, and said to my blessed mother: Go with Joseph, and be with him till the time of your marriage. Righteous Joseph therefore received my mother, and led her away to his own house. And Mary found James the Less in his father’s house, broken-hearted and sad on account of the loss of his mother, and she brought him up. Hence Mary was called the mother of James.[1] Thereafter Joseph left her at home, and went away to the shop where he wrought at his trade of a carpenter. And after the holy virgin had spent two years in his house her age was exactly fourteen years, including the time at which he received her.
Sumber:
THE GOSPEL OF THE NATIVITY OF MARY

CHAP. 8.–Now there was among the rest Joseph, of the house and family of David, a man of great age: and when all brought there rods, according to the order, he alone withheld his. Wherefore, when nothing in conformity with the divine voice appeared, the high priest thought it necessary to consult God a second time; and He answered, that of those who had been designated, he alone to whom the virgin ought to be espoused had not brought his rod. Joseph, therefore, was found out. For when he had brought his rod, and the dove came from heaven; and settled upon the top of it, it clearly appeared to all that he was the man to whom the virgin should be espoused. Therefore, the usual ceremonies of betrothal having been gone through, he went back to the city of Bethlehem to put his house in order, and to procure things necessary for the marriage. But Mary, the virgin of the Lord, with seven other virgins of her own age, and who had been weaned at the same time, whom she had received from the priest, returned to the house of her parents in Galilee.
Sumber:
Injil James

VIII. 1 And her parents gat them down marveling, and praising the Lord God because tile child was not turned away backward.

And Mary was in the temple of the Lord as a dove that is nurtured: and she received food from the hand of an angel.

2 And when she was twelve years old, there was a council of the priests, saying: Behold Mary is become twelve years old in the temple of the Lord. What then shall we do with her ? lest she pollute the sanctuary of the Lord. And they said unto the high priest: Thou standest over the altar of the Lord. Enter in and pray concerning her: And whatsoever the Lord shall reveal to thee, that let us do.

3 And the high priest took the vestment with the twelve bells and went in unto the Holy of Holies and prayed concerning her. And lo, an angel of tile Lord appeared saying unto him: Zacharias, Zacharias~ go forth and assemble them that are widowers of the people, and let them bring every man a rod, and to whomsoever the Lord shall show a sign, his wife shall she be. And the heralds went forth over all the country round about Judaea, and the trumpet of the Lord sounded, and all men ran thereto.

IX. 1 And Joseph cast down his adze and ran to meet them, and when they were gathered together they went to the high priest and took their rods with them. And he took the rods of them all and went into the temple and prayed. And when he had finished the prayer he took the rods and went forth and gave them back to them: and there was no sign upon them. But Joseph received the last rod: and 1o, a dove came forth of the rod and flew upon the bead of Joseph. And the priest said unto Joseph: Unto thee hath it fallen to take the virgin of the Lord and keep her for thyself. 2 And Joseph refused, saying: I have sons, and I am an old man, but she is a girl: lest I became a laughing-stock to the children of Israel. And the priest said unto Joseph: Year the Lord thy God, and remember what things God did unto Dathan and Abiram and Korah, how the earth clave and they were swallowed up because of their gainsaying. And now fear thou, Joseph, lest it be so in thine house. And Joseph was afraid, and took her to keep her for himself. And Joseph said unto Mary: Lo, I have received thee out of the temple of the Lord: and now do I leave thee in my house, and I go away to build my buildings and I will come again unto thee. The Lord shall watch over thee.

Daftar Pustaka :
- http://www.answering-christianity.com/age_of_mary.htm
- Ensiklopedia Katholik newadvent.org

Catatan:
Saya membaca artikel Age of Mary when she had Jesus, dimana artikel tsb merujuk Enskiklopedia Katholik dengan alamat http://www.newadvent.org/cathen/15464b.htm. Tetapi setelah saya cek, tampaknya Kristen ‘gerah’ sehingga mereka merubahnya. Dan kini saya masih menemukan pernyataan tsb di http://www.newadvent.org/cathen/08504a.htm . Saya harap Kristen tidak merevisi kalimat tsb.

Baca Juga:

http://datakristen.blogspot.com/2007/09/pedofilia-balita-dan-teror-bible.html

http://datakristen.blogspot.com/2007/09/apakah-yusuf-suami-maria-pedofilia.html

apakah ada larangan di Kristen menikahi gadis dibawah umur?anda mengatai ajaran agama anda sendiri phedopil? anda ngga sebut Yusuf tua bangka..umur 90 th??
banyak2 lah membaca kitab suci anda sendiri..jgn tertipu Mandegnya otak dan tololnya pendeta2 kalian yg tidak secara terang2an mau memberikan keterangan alkitab semuanya krn malu..masak hrs dikasih tau umat muslim yg notebene agama orang lain??
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260
alvano wolfgang
alvano wolfgang
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 178
Reputation : 5
Points : 5194
Registration date : 2010-10-01

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by Muslim Rocker Fri 08 Oct 2010, 2:05 pm

oi..Om simonsez yg pintar..jawab tuh...Injil lu...boleh gk kawin dibawah umur?phidophil gk Yusuf? Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 357511
Muslim Rocker
Muslim Rocker
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 278
Location : Kolong Awan
Job/hobbies : Membela kebenaran melalui LOGIKA
Humor : 1+1+1=1, TUHAN MELOLONG MINTA TOLONG KRN LUPA KL DIA ADALAH TUHAN
Reputation : 9
Points : 5289
Registration date : 2010-09-28

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by gusmul Fri 08 Oct 2010, 3:35 pm

SIMONSEZ wrote:"Bagaimana mungkin seorang tua bangka yg menyetubuhi seorang gadis ingusan berumur 9 tahun di anggap sbg suatu wahyu Allah?"

Salah satu bukti bahwa quran telah membutakan nurani manusia....

Quran tidak mengajarkan mengawini wanita di bawah umur
[4:6] Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin... (balaghun_nikah)

jadi mustahil nabi Muhammad mengawini anak-anak dibawah umur

gusmul
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 15
Reputation : 0
Points : 4988
Registration date : 2010-10-07

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by Muslim Rocker Fri 08 Oct 2010, 3:41 pm

gusmul wrote:
SIMONSEZ wrote:"Bagaimana mungkin seorang tua bangka yg menyetubuhi seorang gadis ingusan berumur 9 tahun di anggap sbg suatu wahyu Allah?"

Salah satu bukti bahwa quran telah membutakan nurani manusia....

Quran tidak mengajarkan mengawini wanita di bawah umur
[4:6] Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin... (balaghun_nikah)

jadi mustahil nabi Muhammad mengawini anak-anak dibawah umur

bukan apa2 bradder...yg lucu..ngatain Nabi Muhammad Tua bangka..mengawini gadis 9 th...tp dikitab sucinya sendiri gk dilarang???tuh,,bradder alvano jelasin di alkitab bahkan SUami maria menikahi anak umur 12 th pada saat dia umur 90th??...atas dasar apa kl bukan KEBODOHAN+SOK PINTER? Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 416135 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 416135 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 416135 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 416135 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 416135 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 416135
Muslim Rocker
Muslim Rocker
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 278
Location : Kolong Awan
Job/hobbies : Membela kebenaran melalui LOGIKA
Humor : 1+1+1=1, TUHAN MELOLONG MINTA TOLONG KRN LUPA KL DIA ADALAH TUHAN
Reputation : 9
Points : 5289
Registration date : 2010-09-28

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by hamba tuhan Fri 08 Oct 2010, 4:24 pm

feifei_fairy wrote:Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Aisyah binti Abubakar Al Sidiq (Menikah 622/623M, Umur:Tunangan 6 th, Nikah: 9 tahun)

Hadis Sahih Muslim vol.2 book 8 no.3451 p.747; Bukhari vol.3 book 34 ch.4 no.269 p.154; vol.3 no.853 p.29; Sahih Muslim vol.2 book 7 no.2958 p.651; Sahih Muslim vol.2 footnote 1918 p.748 mengatakan bahwa: kemungkinan 'Aisha dinikahi Muhammad sebelum Sauda, namun 'Aisha tidak memasuki Rumah Muhammad hingga Sauda di nikahi Muhammad


Aisyah dinyatakan diperistri pada bulan syawal, tujuh bulan setelah hijrah dari mekah ke meddinah. Riwayat-riwayat banyak menuturkan bahwa Aisyah adalah istri kesayangan Nabi hingga Nabi wafat dipangkuannya. Ketika Muhammad wafat, dia berumur 18 tahun dan Aisah meninggal diumur 57 tahun.


Dalam Al-Kutub At-Tis'ah, riwayat Hadits yang disandarkan kepada 'Âisyah berjumlah 5965. Hadits riwayat 'Âisyah terdapat di semua kecuali di dua tema Sahih Al-Bukhari, di Sahih Muslim terdapat dalam 43 tema, di Sunan An-Nasaiy, terdapat dalam 41 tema, diAt-Tirmizi terdapat dalam 38 tema, di Ibn Majah terdapat 30 tema, di Abû Dawud terdapat 29 tema, di Ad-Darimiy terdapat dalam 20 tem dan di Al-Muwatta' memuat 20 tema.


Dalam kalangan islam sendiri pendapat mengenai usia pernikahan Aisyah terbagi menjadi 3:

Kelompok yang Mempercayai dan mengamini tindakan muhammad yang menikahi aisah pada usia 6 tahun dan mengaulinya pada usia 9 tahun
Kelompok yang melakukan pembelaan bahwa aisah sudah haid dan boleh "digauli"
Kelompok yang menganggap cerita itu hanya Dongeng belaka (tidak ada pernikahan antara aisah dan muhammad)

Bukti-Bukti Hadis SAHIH Bahwa Aisyah menikah umur 9 Tahun


Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64:

Diceritakan oleh Aisha:

Bahwa Nabi menikahinya ketika ia berusia enam tahun dan berhubungan suami istri ketika dia berusia sembilan tahun, dan dia tetap menjadi istrinya selama sembilan tahun (yaitu sampai kematian nya (Nabi) )


Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 65

Diriwayahkan 'Aisha:

'bahwa nabi menikahinya saat ia ENAM TAHUN dan ia melaksanakan perkawinan saat ia SEMBILAN TAHUN. Hisham mengatakan : Saya diberitahu bahwa 'Aisha tinggal bersama nabi selama 9 tahun ...'


Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 88

Diriwayahkan 'Ursa:

Nabi menulis kontrak perkawinan dengan 'Aisha saat ia ENAM TAHUN dan melangsungkan perkawinan dengannya saat ia SEMBILAN TAHUN dan ia tinggal dengan nabi selama 9 tahun...


SAHIH MUSLIM #3309 aisha meriwayahkan:

Rasulluah menikahiku ketika aku berumur 6 tahun dan kerumahnya di usia 9

Sahih Muslim. Book 8. Marriage. Hadith 3310.

'A'isha mengatakan: rasulullah (saw) menikahi saya ketika saya berusia ENAM TAHUN dan saya masuk rumahnya ketika saya berusia SEMBILAN TAHUN'.

Sahih Muslim Buku 008, Nomer 3327:

'A'isha (Allah memberkatinya) melaporkan bahwa Rasul Allah menikahinya ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia (Muhammad) membawanya ke rumahnya sebagai pengantin ketika ia berusia sembilan tahun, dan boneka2nya dibawanya, dan ketika ia (Muhammad) wafat, ia (A'isha) berusia delapanbelas tahun.

Sunan Abu Dawud, Vol. 2, #2116:

Aisyah berkata. "Rasulluah mengawiniku saat usiaku 7 tahun" (Periwayat Sulaiman berkata: 'atau 6 tahun'). Ia berhubungan badan dengan ku saat aku berusia 9 tahun'

Ibn-i-Majah vol.3 no.1876 hal.133

Aisha baru berusia enam tahun ketika menikah, dan ketika usianya sembilan tahun barulah ia dibawa ke rumah Muhamad.

Detail mengenai kapan Ia menikah dan beberapa lama Nabi dimedinah di sampaikan sebagai berikut:


Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 236.

Diriwayatkan ayah Hisham:

Khadijah wafat 3 tahun sebelum nabi berangkat ke Medinah. Ia tinggal disana selama 2 tahun dan ia menikahi 'Aisha ketika ia gadis ENAM TAHUN dan ia melangsungkan perkawinan ketika ia SEMBILAN TAHUN.


Mubarakfury, halaman 185:

… Rasulullah … menikah dengan Aisyah ….. Ketika itu Aisyah berumur enam tahun. Kemudian pada bulan Syawal tahun pertama hijrah, beliau mulai menggaulinya, di Madinah. Ketika itu Aisyah berumur sembilan tahun.

Abbas Jamal, halaman 21:

Umur Aisyah waktu itu baru menginjak 7 tahun … tetapi beliau baru serumah dengan Aisyah sebagai suami istri setelah terjadinya hijrah ke Madinah kurang lebih tiga tahun kemudiannya. Bagi Aisyah puteri Abu Bakar yang masih lugu ……

Bukhari vol. 5, #234 says:
Juga dituliskan yang kurang lebih sama artinya di sahih Muslim no. 2547

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. menikahiku pada saat aku berusia enam tahun dan beliau menggauliku saat berusia sembilan tahun. Aisyah ra. melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang penyakit demam selama sebulan setelah itu rambutku tumbuh lebat sepanjang pundak. Kemudian Ummu Ruman datang menemuiku waktu aku sedang bermain ayunan bersama beberapa orang teman perempuanku. Ia berteriak memanggilku, lalu aku mendatanginya sedangkan aku tidak mengetahui apa yang diinginkan dariku. Kemudian ia segera menarik tanganku dan dituntun sampai di muka pintu. Aku berkata: Huh.. huh.. hingga nafasku lega. Kemudian Ummu Ruman dan aku memasuki sebuah rumah yang di sana telah banyak wanita Ansar. Mereka mengucapkan selamat dan berkah dan atas nasib yang baik. Ummu Ruman menyerahkanku kepada mereka sehingga mereka lalu memandikanku dan meriasku, dan tidak ada yang membuatku terkejut kecuali ketika Rasulullah saw. datang dan mereka meyerahkanku kepada beliau.


Nabi pun sempat memuji "legitnya" Aisha adalah seperti tharid (hidangan roti dan daging) yang tidak ada bandingannya.

Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623

dirawayahkan Abu Musa:

Rasullulah berkata, 'Banyak para lelaki mencapai (tingkat) kesempurnaannya namun tidak diantara para wanita mencapai tingkat itu kecuali Asia, Istri dari Pharaoh dan Mary anak dari Imran dan tidak diragukan lagi superioritas Aisah dari wanita-wanita lainnya ia bagaikan keunggulan rasa dari Tharid (sejenis Dagind dan Roti yang renyah) dibandingkan dengan makanan lainya.


Aisah saat itu masih belum Puber, masih main Ayunan, main boneka:


Tabari IX:128

Ketika Nabi mengawini Aisha, ia sangatlah muda dan belum siap untuk melakukannya.

Sahih Bukhari Volume 8, Book 73, Number 151

Dinyatakan 'Aisha:

Aku biasa bermain dengan boneka2 di depan sang Nabi, dan kawan2 perempuanku juga biasa bermain bersamaku. Kalau Rasul Allah biasanya masuk ke dalam (tempat tinggalku) mereka lalu bersembunyi, tapi sang Nabi lalu memanggil mereka untuk bergabung dan bermain bersamaku. (Bermain dengan boneka2 atau bentuk2 yang serupa itu dilarang, tapi dalam kasus ini diizinkan sebab Aisha saat itu masih anak kecil, belum mencapai usia pubertas) (Fateh-al-Bari halaman 143, Vol.13)


Sunan Abu-Dawud Buku 41, Nomer 4915

Dinyatakan Aisha, Ummul Mu'minin:

Sang Rasul Allah menikahiku ketika aku berusia tujuh atau enam tahun. Ketika kami tiba di Medina, beberapa wanita datang,

menurut versi Bishr: Umm Ruman datang padaku ketika saya sedang bermain ayunan. Mereka memandangku, mempersiapkanku, dan mendandaniku. Kemudian aku dibawa ke Rasul Allah, dan ia hidup bersamaku sebagai suami istri ketika aku berusia sembilan tahun. Ia (Umm Ruman) menghentikanku di pintu, dan aku meledak tertawa.


Ia pun masih suka main boneka ketika Nabi pulang dari perang


Sunan Abu Dawud. Book 36. General Behavior. Hadith 4914.

Diriwayatkan oleh Aisha, Ummul Mukmin: ketika Rasullulah tiba dari ekspedisi ke Tabuk atau Khaibar (periwayat ragu), tirai lemari penyimpanan barang aisa terangkat dan terlihat beberapa boneka kepunyaannya

Nabi berkata: Apa ini? Ia menjawab: bonekaku, diantaranya ada mainan kuda dengan sayap dari potongan kain, dan nabi berkata: Apa ini? Ia menjawab: kuda. Nabi berkata: apa yang ada padanya? Ia mejawab: dua sayap. Nabi bertanya: Kuda dengan dua sayap? Ia menjawab: Tidak engkau pernah mendengar bahwa Sulaiman mempunyai kuda bersayap? Ia berkata: Setelah itu Rasullulah tertawa begitu lebarnya sehingga kudapat melihat hingga gigi gerahamnya


Alasan Muhammad mengawini Aisha adalah untuk memperkuat tali persaudaraan dengan "saudara angkatnya" Abu Bakr


Terjemahan Ali Audah, Cetakan keduapuluh delapan terbitan Litera AntarNusa, ISBN:979-8100-02-6) Halaman 151:

Muhammad Melamar Aisyah


...... Masa berkabung terhadap Khadijah itu pun sudah pula berlalu. Terpikir olehnya akan beristri, kalau-kalu istrinya itu kelak akan dapat juga menghiburnya, dalam mengobati luka dalam hatinya, seperti dilakukan Khadijah dulu. Tetapi dalam hal ini ia melihat pertaliannya dengan orang-orang Islam yang mula-mula itu harus makin dekat dan perlu dipererat lagi. Itu sebabnya ia segera melamar putri Abu Bakr, Aisyah. Oleh karena waktu itu ia masih gadis kecil yang baru berumur tujuh tahun, maka yang dilangsungkan baru akad nikah, sedang perkawinan berlangsung dua tahun kemudian, ketika usianya mencapai sembilan tahun.


Halaman 206:

Perkawinan Nabi dengan Aisyah:

...... Ketika itulah Muhammad menyelesaikan perkawinannya dengan Aisyah bt. Abu Bakr, yang waktu itu baru berusia sepuluh atau sebelas tahun [note: di hal 151, dikatakan berumur 9]. Ia adalah seorang gadis yang lemah-lembut dengan air muka yang manis dan sangat disukai dalam pergaulan. Ketika itu ia sedang menjenjang remaja putri, mempunyai kegemaran bermain-main dan bersukaria. Pertumbuhan badannya baik sekali. Pertama ia pindah ke tempatnya yang sekarang di samping tempat Sauda di sisi mesjid, ia melihat Muhammad adalah seorang ayah yang penuh kasih-sayang, seorang suami yang penuh cinta-kasih. Ia tidak keberatan ikut bermain-main dengan barang-barang mainannya itu..


Alasan itu tidak valid karena Abu Bakar sebelumnya menyatakan keberatannya dengan pernikahan ini karena mereka adalah saudara angkat. Padahal Nabipun pernah menolak tawaran dari Hamza, 'saudara angkatnya' juga, untuk menikahi puterinya:

Sahih Bukhari. Volume 7. Book 62. No. 18

Diriwayatkan Ursa:

Nabi meminta Abu bakar untuk memperkenankan Ia menikahi Aisha. Abu bakar berkata 'Namun Aku kakak mu' Nabi menjawab.' Kau kakakku di agama Allah dan di kitabnya, namun dia (aisah) diperkenankan bagiku untuk mengawininya'


Abu Bakr sebenarnya tidak salah karena dalam tradisi bangsa Arab persaudaran walaupun saudara angkat sama artinya dengan saudara kandung. Demikian juga dengan anak angkat. Adalah tabu mengawini anak saudara angkat atau isteri anak angkat menurut moral bangsa2 Arab pada waktu itu. Namun Nabi Muhammad sendiri pun menolak saat di tawari untuk menikah dengan anak Hamza (yang juga adalah saudara angkat seperti halnya Abu Bakr) dengan alasan bahwa anak Hamza adalah keponakan angkatnya (Padahal Aisha juga adalah keponakannya):


Sahih Bukhari. Volume 7, Book 62, Number 37:

Diriwayatkan Ibn 'Abbas:

Di katakan kepada Nabi, 'Kenapa tidak mengawini anaknya Hamza?' Ia berkata, 'Ia (anak perempuan Hamza) adalah keponakan angkatku.'




Dari sumber hadist-hadis yang sahih dengan jumlah perawi yang bervariasi, menyatakan bahwa Aisa digauli pada usia 9 th, Aisha masih belum akil baliq. Bahkan dari hadis2 tersebut pada usia sekitar 14-15 saat perang Kaibar, Dalam aturan hukum Islam yang ketat pada jaman Nabi, bermain boneka hanya diperbolehkan bagi anak2 kecil yang belum akil baliq. Kesimpulannya, Aisha belum akil baliq pada usia 9 th saat digauli, bahkan pada usia 14-15 pun saat perang Kaibar dia belum haid.


Baik kalangan sunni maupun syi'ah menghalalkan anak kecil di nikahi. Ayatullah Rohullah Khomeini, dari negara iran (yang memberikan Fatwa Mati bagi penulis "ayat-ayat setan", salman rusdie) membuat peraturan usia minimal pernikahan adalah 9 th.


Bagi yang tetap bekeberatan mengenai usia aisah saat dinikahi, maka perlu di ingat bahwa 'nabi' Muhamad dikatakan:


"Ia mempuyai budipekerti yang agung (AQ 68:4). Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah (AQ 33:21). Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam(AQ 21:107)

Aisha adalah yang pertama-tama mendukung pembunuhan Usman. Ia menyatakan bahwa Utman telah menjadi orang kafir namun, setelah Usman terbunuh, ia berubah pikiran dan berkendak untuk menghukum orang-orang yang telah membunuh Usman [al-Tabari vol.17 hal.52-53]


Mu'awiyah menunjuk Muhamad bin Abu Bakar untuk dieksekusi karena pembunuhan Usman, tubuhnya ditaruh diatas keledai yang kemudian dibakar (38 H). Aisha sangat berduka atas kematian saudaranya itu, ia memanjatkan doa khusus untuknya. [al-Tabari vol.17 hal.158]

TANTE FEI FEI BACA INI YA... JANGAN ASAL NGOMONG AJA ABIS TUH KABUR GADA TANGGAPAN. NEH BACA YA....

Pernikahan Nabi Muhammad dengan Aisyah
Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya paling patut dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk saya, Tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, akan memandang rendah thd orang tua dan suami tua tersebut.

Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur dibawah 18 tahun , dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun 1931, Sidang dalam oraganisasi-oraganisi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di negara Mesir yang mayoritas Muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima.

Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya thd Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang saya dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi saya benar adanya.

Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan beberapa bukti melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.
BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER

Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya,Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini.
Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.

Tehzibu’l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : ” Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq ” (Tehzi’bu’l-tehzi’b, Ibn Hajar Al-`asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: ” Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tehzi’b u’l-tehzi’b, IbnHajar Al- `asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanu’l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanu’l-ai`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu’l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.

KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
615 M: Hijrah ke Abyssinia.
616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah
BUKTI #2: MEMINANG

Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-umam wa’l-mamlu’k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M).

Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.
BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-isabah fi tamyizi’l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).

Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.
BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d: “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`la’ma’l-nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Kathir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933).

Menurut Ibn Kathir: “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al- jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.” (Taqribu’l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?

kesimpulan: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.
BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab karahiyati’l-isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinnama`a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].”

Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud

KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.
BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu’l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa’l-sa`atu adha’ wa amarr).

Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih
suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.
BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab

Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: “Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)”. Ketika Nabi bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.

Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris “virgin”.
Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “wanita” (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).

Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah “wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan.” Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.
BUKTI #8. Text Qur’an

Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?

Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)

Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim diperintahkan untuk (a) memberi makan mereka, (b) memberi pakaian, (c) mendidik mereka, dan (d) menguji mereka thd kedewasaan “sampai usia menikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

Disini, ayat Qur’an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.

Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan,” berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?

AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.

Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.
BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan

Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan.

Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.

Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.

Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.

kesimpulan: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.
SUMMARY:

Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di
Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karean adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15892
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by rhein20 Fri 08 Oct 2010, 4:29 pm

Si Fei Fei dibayarnya cuma dikit ama gereja jadinya abis nulis langsung kabur.
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260

rhein20
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 39
Reputation : 3
Points : 5037
Registration date : 2010-09-15

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by SIMONSEZ Fri 08 Oct 2010, 5:54 pm

alvano wolfgang wrote:
SIMONSEZ wrote:"Bagaimana mungkin seorang tua bangka yg menyetubuhi seorang gadis ingusan berumur 9 tahun di anggap sbg suatu wahyu Allah?"

Salah satu bukti bahwa quran telah membutakan nurani manusia....

berarti Injil telah membutakan nurani manusia juga donk?gk pernah baca alkitab om pinter??....
Ensiklopedia Katholik
Online : http://www.newadvent.org/cathen/08504a.htm

Mary, then twelve to fourteen years of age. Joseph, who was at the time ninety years old, went up to Jerusalem among the candidates…that St. Joseph was an old man at the time of marriage with the Mother of God.

Terjemahan.
“Maria, kemudian berumur 12 hingga 14 tahun, Yusuf, yang pada waktu itu sedang berumur 90 tahun, pergi ke Yerusalem diantara kandidat-kandidat….. bahwa St. Yusuf adalah seorang lelaki tua pada waktu menikahi ibunya Tuhan.”

Dalam Injil Perjanjian Baru memang dikatakan bahwa Yusuf tidak berhubungan badan dengan Maria ketika ia mengandung Yesus dan Yesus bukan benih dari Yusuf. Tetapi mengenai masalah persetubuhan ini Injil Matius menyatakan :

Injil Matius 1:24-25 TB
“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus”.

Jadi menurut Injil Matius, Yusuf tidak bersetubuh dengan dia sampai Yesus lahir. Seandainya Injil Matius hendak menyatakan kepada kita mengenai persetubuhan Yusuf-Maria itu tidak pernah ada selama masa hidup mereka, maka Injil Matiua akan mengatakan :

“dan ia tidak pernah bersetubuh dengan dia” atau “dan ia sama sekali tidak pernah bersetubuh dengan dia”.

Bukan :

“tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan” (Matius 1:25).

Jadi menurut Injil Matius 1:25, Yusuf hanya tidak bersetubuh dengan Maria saat ia hamil. Atau dengan kata lain, Yusuf bersetubuh setelah Maria melahirkan Yesus, yang artinya Yusuf bersetubuh dengan seorang wanita berusia 13-15 tahun.

Jika Ekstrimis Kristen menyatakan kriteria pedofilia adalah berhubungan seks dengan pasangan dibawah usia 17 tahun artinya pasangan suci ini (sebagaimana kepercayaan kristen) telah menjalin dan melakukan hubungan pedofilia.

Selain itu, kita dapat pula menyimpulkan bahwa tidak ada batasan umur pernikahan dalam literatur kitab suci Kristen sekalipun, contohnya adalah Maria yang dinikahi Yusuf pada usia 12-14 tahun.
Sumber:
History of Joseph the Carpenter

3. Now when righteous Joseph became a widower, my mother Mary, blessed,holy, and pure, was already twelve years old. For her parents offered her
in the temple when she was three years of age, and she remained in the temple of the Lord nine years. Then when the priests saw that the virgin, holy and God-fearing, was growing up, they spoke to each other, saying: Let us search out a man, righteous and pious, to whom Mary may be entrusted until the time of her marriage; lest, if she remain in the temple, it happen to her as is wont to happen to women, and lest on that account we sin, and God be angry with us.

4. Therefore they immediately sent out, and assembled twelve old men of the tribe of Judah. And they wrote down the names of the twelve tribes of
Israel. And the lot fell upon the pious old man, righteous Joseph. Then the priests answered, and said to my blessed mother: Go with Joseph, and be with him till the time of your marriage. Righteous Joseph therefore received my mother, and led her away to his own house. And Mary found James the Less in his father’s house, broken-hearted and sad on account of the loss of his mother, and she brought him up. Hence Mary was called the mother of James.[1] Thereafter Joseph left her at home, and went away to the shop where he wrought at his trade of a carpenter. And after the holy virgin had spent two years in his house her age was exactly fourteen years, including the time at which he received her.
Sumber:
THE GOSPEL OF THE NATIVITY OF MARY

CHAP. 8.–Now there was among the rest Joseph, of the house and family of David, a man of great age: and when all brought there rods, according to the order, he alone withheld his. Wherefore, when nothing in conformity with the divine voice appeared, the high priest thought it necessary to consult God a second time; and He answered, that of those who had been designated, he alone to whom the virgin ought to be espoused had not brought his rod. Joseph, therefore, was found out. For when he had brought his rod, and the dove came from heaven; and settled upon the top of it, it clearly appeared to all that he was the man to whom the virgin should be espoused. Therefore, the usual ceremonies of betrothal having been gone through, he went back to the city of Bethlehem to put his house in order, and to procure things necessary for the marriage. But Mary, the virgin of the Lord, with seven other virgins of her own age, and who had been weaned at the same time, whom she had received from the priest, returned to the house of her parents in Galilee.
Sumber:
Injil James

VIII. 1 And her parents gat them down marveling, and praising the Lord God because tile child was not turned away backward.

And Mary was in the temple of the Lord as a dove that is nurtured: and she received food from the hand of an angel.

2 And when she was twelve years old, there was a council of the priests, saying: Behold Mary is become twelve years old in the temple of the Lord. What then shall we do with her ? lest she pollute the sanctuary of the Lord. And they said unto the high priest: Thou standest over the altar of the Lord. Enter in and pray concerning her: And whatsoever the Lord shall reveal to thee, that let us do.

3 And the high priest took the vestment with the twelve bells and went in unto the Holy of Holies and prayed concerning her. And lo, an angel of tile Lord appeared saying unto him: Zacharias, Zacharias~ go forth and assemble them that are widowers of the people, and let them bring every man a rod, and to whomsoever the Lord shall show a sign, his wife shall she be. And the heralds went forth over all the country round about Judaea, and the trumpet of the Lord sounded, and all men ran thereto.

IX. 1 And Joseph cast down his adze and ran to meet them, and when they were gathered together they went to the high priest and took their rods with them. And he took the rods of them all and went into the temple and prayed. And when he had finished the prayer he took the rods and went forth and gave them back to them: and there was no sign upon them. But Joseph received the last rod: and 1o, a dove came forth of the rod and flew upon the bead of Joseph. And the priest said unto Joseph: Unto thee hath it fallen to take the virgin of the Lord and keep her for thyself. 2 And Joseph refused, saying: I have sons, and I am an old man, but she is a girl: lest I became a laughing-stock to the children of Israel. And the priest said unto Joseph: Year the Lord thy God, and remember what things God did unto Dathan and Abiram and Korah, how the earth clave and they were swallowed up because of their gainsaying. And now fear thou, Joseph, lest it be so in thine house. And Joseph was afraid, and took her to keep her for himself. And Joseph said unto Mary: Lo, I have received thee out of the temple of the Lord: and now do I leave thee in my house, and I go away to build my buildings and I will come again unto thee. The Lord shall watch over thee.

Daftar Pustaka :
- http://www.answering-christianity.com/age_of_mary.htm
- Ensiklopedia Katholik newadvent.org

Catatan:
Saya membaca artikel Age of Mary when she had Jesus, dimana artikel tsb merujuk Enskiklopedia Katholik dengan alamat http://www.newadvent.org/cathen/15464b.htm. Tetapi setelah saya cek, tampaknya Kristen ‘gerah’ sehingga mereka merubahnya. Dan kini saya masih menemukan pernyataan tsb di http://www.newadvent.org/cathen/08504a.htm . Saya harap Kristen tidak merevisi kalimat tsb.

Baca Juga:

http://datakristen.blogspot.com/2007/09/pedofilia-balita-dan-teror-bible.html

http://datakristen.blogspot.com/2007/09/apakah-yusuf-suami-maria-pedofilia.html

apakah ada larangan di Kristen menikahi gadis dibawah umur?anda mengatai ajaran agama anda sendiri phedopil? anda ngga sebut Yusuf tua bangka..umur 90 th??
banyak2 lah membaca kitab suci anda sendiri..jgn tertipu Mandegnya otak dan tololnya pendeta2 kalian yg tidak secara terang2an mau memberikan keterangan alkitab semuanya krn malu..masak hrs dikasih tau umat muslim yg notebene agama orang lain??
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260

Kalau ente baca di bagian "source" dari ensiklopedia ttg St.Joseph tsb, jelas sudah dijelaskan bahwa tulisan tsb berasal dari "apocryphal literature" yg berarti "questionable authenticity", atau keasliannya patut di pertnyakan ("strong suspicion" upon their contents). Jadi tidak bisa di pakai sbg pegangan (bukan bagian dari alkitab)dan di maksudkan sbg literatur saja.

Injil Matius 1:24-25 TB
“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus”.

Perlu di ketahui, bahwa kata "sampai"di atas adalah terjemahan dari bhs yunani 'heous hou'
Apakah 'heous hou' selalu berarti perubahan dari keadaan lama (maria tidak bersetubuh) menjadi keadaan yang baru (SAMPAI dia melahirkan Yesus) dan lain dari yang lama (Maria bersetubuh sesudah dia melahirkan Yesus)? Marilah kita lihat ayat lain di Alkitab yang juga menggunakan 'heos hou'

Kisah Para Rasul 25:21
Tetapi Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai ['sampai' disini adalah kata Yunani 'eis', bukan ini yang dimaksud] perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai ['heos hou'. Kata 'sampai disini menggunakan 'heos hou'] aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.

Ayat tersebut adalah ucapan Festus kepada raja Agrippa. Festus disini berkata bahwa dia menyuruh bawahannya untuk menahan Paulus SAMPAI (heos hou) dia dapat mengirim Paulus kepada kaisar. Nah, apakah Festus berpikiran untuk membebaskan Paulus setelah dia dapat mengirim Paulus kepada kaisar? Tentu tidak. Tentunya setelah sampai dihadapan Kaisar untuk meminta banding seorang tahanan tentunya tidak langsung dibebaskan dari tahanan. Si tahanan akan terus ditahan sampai kaisar memutuskan perkaranya dan ini bisa berlangsung lama. Kalau nanti si tahanan terbukti bersalah, maka dia akan tetap ditahan. Sedangkan kalau si tahanan terbukti tak bersalah, maka baru dia akan dibebaskan.

Jadi di Kitab Suci pun terlihat bahwa penggunaan kata "sampai" (heos hou) tidak selalu berarti bahwa terjadi perubahan dari kondisi lama ke kondisi baru.

Dan kalau melihat peristiwa2 luar biasa yg telah mereka alami (penampakan malaikat), saya yakin bahwa pandangan Yusuf kpd Maria pastilah berbeda setelah kejadian2 tsb. Bagaimana mungkin Yusuf yg berhati tulus berani menyentuh Maria yg telah mengandung dari roh kudus? Scr nalar tdk mungkin. Bahkan tadinya ia bermaksud diam2 menceraikannya utk menjaga nama baiknya.
Jadi tuduhan2 tsb di atas adalah lemah dasarnya.


Kembali ke topik:
Lain halnya dgn muhamad yg jelas2 sampai sekarangpun masih di ikuti oleh pengikutnya yg pada kawin ama anak2 dgn alasan sunnah rasul. bukan saja di dlm negri, bahkan di dunia arabpun masih berlaku (dgn paksaan pula) dan itu banyak di benarkan dgn fatwa2! Apakah ente bilang bahwa fatwa2 di atas itu fatwa sesat? Lalu kalau yg satu dan yg lain saling bilang sesat, trus yg mana yg benar?? Apakah perbedaan2 pandangan intern islam sendiri selalu di ikuti dgn saling tuding dan mencap sesat?

SIMONSEZ
SIMONSEZ
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 237
Reputation : -11
Points : 5243
Registration date : 2010-09-05

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by gusmul Fri 08 Oct 2010, 6:31 pm

SIMONSEZ wrote:...

Kembali ke topik:
Lain halnya dgn muhamad yg jelas2 sampai sekarangpun masih di ikuti oleh pengikutnya yg pada kawin ama anak2 dgn alasan sunnah rasul. bukan saja di dlm negri, bahkan di dunia arabpun masih berlaku (dgn paksaan pula) dan itu banyak di benarkan dgn fatwa2! Apakah ente bilang bahwa fatwa2 di atas itu fatwa sesat? Lalu kalau yg satu dan yg lain saling bilang sesat, trus yg mana yg benar?? Apakah perbedaan2 pandangan intern islam sendiri selalu di ikuti dgn saling tuding dan mencap sesat?[/color]
ajaran yang mana? aye kira kita bisa sepakat kalau kesalahan seorang oknum penganut itu tidak mewakili ajarannya. ajaran Quran terbukti tidak boleh mengawinkan anak dibawah umur, Surah An-nisa ayat 6 : Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.

gusmul
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 15
Reputation : 0
Points : 4988
Registration date : 2010-10-07

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by SIMONSEZ Fri 08 Oct 2010, 7:02 pm

gusmul wrote:
SIMONSEZ wrote:...

Kembali ke topik:
Lain halnya dgn muhamad yg jelas2 sampai sekarangpun masih di ikuti oleh pengikutnya yg pada kawin ama anak2 dgn alasan sunnah rasul. bukan saja di dlm negri, bahkan di dunia arabpun masih berlaku (dgn paksaan pula) dan itu banyak di benarkan dgn fatwa2! Apakah ente bilang bahwa fatwa2 di atas itu fatwa sesat? Lalu kalau yg satu dan yg lain saling bilang sesat, trus yg mana yg benar?? Apakah perbedaan2 pandangan intern islam sendiri selalu di ikuti dgn saling tuding dan mencap sesat?[/color]
ajaran yang mana? aye kira kita bisa sepakat kalau kesalahan seorang oknum penganut itu tidak mewakili ajarannya. ajaran Quran terbukti tidak boleh mengawinkan anak dibawah umur, Surah An-nisa ayat 6 : Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.

Masalhnya ini bukan cuma "seorang oknum" gus....MUI sendiri mensyahkan kasus Syekh Puji-Ulfa. Itu cuma yg muncul di permukaan. Belum lagi ajaran islam syiah itu.
SIMONSEZ
SIMONSEZ
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 237
Reputation : -11
Points : 5243
Registration date : 2010-09-05

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by gusmul Fri 08 Oct 2010, 7:54 pm

SIMONSEZ wrote:
gusmul wrote:
SIMONSEZ wrote:...

Kembali ke topik:
Lain halnya dgn muhamad yg jelas2 sampai sekarangpun masih di ikuti oleh pengikutnya yg pada kawin ama anak2 dgn alasan sunnah rasul. bukan saja di dlm negri, bahkan di dunia arabpun masih berlaku (dgn paksaan pula) dan itu banyak di benarkan dgn fatwa2! Apakah ente bilang bahwa fatwa2 di atas itu fatwa sesat? Lalu kalau yg satu dan yg lain saling bilang sesat, trus yg mana yg benar?? Apakah perbedaan2 pandangan intern islam sendiri selalu di ikuti dgn saling tuding dan mencap sesat?[/color]
ajaran yang mana? aye kira kita bisa sepakat kalau kesalahan seorang oknum penganut itu tidak mewakili ajarannya. ajaran Quran terbukti tidak boleh mengawinkan anak dibawah umur, Surah An-nisa ayat 6 : Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.

Masalhnya ini bukan cuma "seorang oknum" gus....MUI sendiri mensyahkan kasus Syekh Puji-Ulfa. Itu cuma yg muncul di permukaan. Belum lagi ajaran islam syiah itu.

persoalan sederhana... kan aye tanya ajaran yang mana? kalau ajaran yang benar itu tidak boleh kawin bila belum cukup umur, lihat ayatnya ya.

atau saya tambahi contoh studi kasus yang sederhana saja, saya mengawini bayi dgn alasan tidak ada larangan tegas dari MUI, apa lantas ini sesuai ajaran Islam padahal Quran sebagai sumber hukum utama melarang kawin bila belum cukup umur?

gimana mas simonsez?

gusmul
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 15
Reputation : 0
Points : 4988
Registration date : 2010-10-07

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by SIMONSEZ Sat 09 Oct 2010, 5:09 am

gusmul wrote:
SIMONSEZ wrote:
gusmul wrote:
SIMONSEZ wrote:...

Kembali ke topik:
Lain halnya dgn muhamad yg jelas2 sampai sekarangpun masih di ikuti oleh pengikutnya yg pada kawin ama anak2 dgn alasan sunnah rasul. bukan saja di dlm negri, bahkan di dunia arabpun masih berlaku (dgn paksaan pula) dan itu banyak di benarkan dgn fatwa2! Apakah ente bilang bahwa fatwa2 di atas itu fatwa sesat? Lalu kalau yg satu dan yg lain saling bilang sesat, trus yg mana yg benar?? Apakah perbedaan2 pandangan intern islam sendiri selalu di ikuti dgn saling tuding dan mencap sesat?[/color]
ajaran yang mana? aye kira kita bisa sepakat kalau kesalahan seorang oknum penganut itu tidak mewakili ajarannya. ajaran Quran terbukti tidak boleh mengawinkan anak dibawah umur, Surah An-nisa ayat 6 : Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.

Masalhnya ini bukan cuma "seorang oknum" gus....MUI sendiri mensyahkan kasus Syekh Puji-Ulfa. Itu cuma yg muncul di permukaan. Belum lagi ajaran islam syiah itu.

persoalan sederhana... kan aye tanya ajaran yang mana? kalau ajaran yang benar itu tidak boleh kawin bila belum cukup umur, lihat ayatnya ya.

atau saya tambahi contoh studi kasus yang sederhana saja, saya mengawini bayi dgn alasan tidak ada larangan tegas dari MUI, apa lantas ini sesuai ajaran Islam padahal Quran sebagai sumber hukum utama melarang kawin bila belum cukup umur?

gimana mas simonsez?

Kalau cuma dikatakan sudah cukup umur saja itu sifatnya subyektif sekali gus, kalau ente tanya ama mereka pasti mereka jg bilang dah cukup umur, parameter untuk mengukur cukup umur itu sendiri ga di sebutkan. Apa kl sudah mens terus di bilang cukup umur, anak2 sekarang kelas 5 SD jg udah dapet mens, pernah lihat ga videonya komheni ttg hal ini? Lihat dong faktanya, jgn sampe nantinya malah gusmul yg di cap sbg "segelintir oknum". Ane bisa melihat bahwa adat istiadat jaman itu mungkin biasa anak masih muda belia di kawinkan, tapi ketika itu di terapkan di jaman sekarang, menjadi tdk relevan lagi. Seperti halnya slogan2 yg mengatakan bhw "alquran itu relevan sepanjang jaman", yg terjadi sesungguhnya adalah umat2nya yg di tarik kebelakang dan utk tetap hidup dlm aturan2 dan adat istiadat jaman muhamad.

Begitu gus...
SIMONSEZ
SIMONSEZ
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 237
Reputation : -11
Points : 5243
Registration date : 2010-09-05

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by gusmul Wed 13 Oct 2010, 5:50 pm

SIMONSEZ wrote:
Kalau cuma dikatakan sudah cukup umur saja itu sifatnya subyektif sekali gus, kalau ente tanya ama mereka pasti mereka jg bilang dah cukup umur, parameter untuk mengukur cukup umur itu sendiri ga di sebutkan. Apa kl sudah mens terus di bilang cukup umur, anak2 sekarang kelas 5 SD jg udah dapet mens, pernah lihat ga videonya komheni ttg hal ini? Lihat dong faktanya, jgn sampe nantinya malah gusmul yg di cap sbg "segelintir oknum". Ane bisa melihat bahwa adat istiadat jaman itu mungkin biasa anak masih muda belia di kawinkan, tapi ketika itu di terapkan di jaman sekarang, menjadi tdk relevan lagi. Seperti halnya slogan2 yg mengatakan bhw "alquran itu relevan sepanjang jaman", yg terjadi sesungguhnya adalah umat2nya yg di tarik kebelakang dan utk tetap hidup dlm aturan2 dan adat istiadat jaman muhamad.

Begitu gus...
Kalau anda kurang puas bacalah annisa ayat 6 keseluruhan, batasan cukup umur bukan ditentukan oleh menstruasi bro-sim, kemudian komheni apa mewakili ajaran Islam? ada-ada aja.

gusmul
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 15
Reputation : 0
Points : 4988
Registration date : 2010-10-07

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by antipaganism Thu 14 Oct 2010, 7:39 am

rhein20 wrote:Si Fei Fei dibayarnya cuma dikit ama gereja jadinya abis nulis langsung kabur.
Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260

bener broo... Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260 Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. 581260
antipaganism
antipaganism
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 403
Reputation : 14
Points : 5418
Registration date : 2010-09-18

Back to top Go down

Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak. Empty Re: Bukti aisha belum pubertas dan anak-anak.

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum