Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 121 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 121 Guests :: 3 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Sains & Filosofi Islam APA ?
2 posters
Page 1 of 1
Sains & Filosofi Islam APA ?
Sains & Filosofi Islam APA ?
By Jonathan David Carson
December 01, 2006
Kami tahu bahwa kami sedang dibohongi. Cuma, kami tidak sadar seberapa jauh kita dibohongi.
Semakin suramnya kenyataan Islam dimasa kini, semakin kami dijejali dgn cerita2 hebatnya masa lalu Islam. Apalagi 'sains'nya dan 'filosofi'nya di 'Jaman Keemasan Islam.'
Coba kita periksa apa yg dikatakan Hukum Islam ttg sains dan filosofi!
Menurut Reliance of the Traveller: Manual Klasik Hukum Suci Islam (atau Umdat al-Salik) oleh Ahmad ibn Naqib al-Misri (d. 1368) : sains dan filosofi ini dinyatakan sbg tidak halal, sangat menentang Islam, salah satu bentuk ridha/murtad.
Para jubir2 Islam di Barat sering menyombongkan "Islamic science" dan "Islamic philosophy" yg sebenarnya ditentang keras oleh sesama Muslim yg tinggal dlm surga2 Islam.
Reliance of the Traveller mendaftarkan pengetahuan2 'haram' ini:
(1) perdukunan
(2) FILOSOFI
(3) magic
(4) astrology
(5) SAINS materialis*
(6) dan apapaun yg bermaksud menimbulkan keraguan
Istilah "Sains materialis"* atau "sciences of the materialists" ini perlu dijabarkan lebih lanjut. Artinya : sains yg percaya bahwa materi (dan energi) adalah satu2nya isi alam semesta. Yahudi dan Kristen setuju bahwa "sains materialis" macam itu "tidak benar" karena tidak mempedulikan materi spiritual. Menurut komentar Reliance of the Traveller, "kepercayaan kaum materialis adalah bahwa materi -sesuai dgn sifatnya- berdiri sendiri, terlepas dari kemauan Allah. Kepercayaan ini sama saja dgn kekafiran, shg menggolongkan si pemikir itu diluar batas Islam."
Yg dipermasalahkan disini bukan eksistensinya diluar spiritualisme, namun kutukan al-Ghazali dlm The Incoherence of the Philosophers of "the judgment of the philosophers,", atau Ketidakjelasan Para Filsuf dari "Keputusan para Filsuf." Pertama terhdp Avicenna, "bahwa hubungan yg diamati eksis antara kausa (sebab) dan efek (akibat) adalah penting, dan bahwa tidak ada kemampuan atau kemungkinan utk membawa kausa kedalam eksistensi tanpa efek, maupun efek tanpa kausa." ??? (bingung gua ... ngomong apa sih !)
Kausa dan efek tidak diijinkan karena, menurut al-Ghazali, kausa membatasi kebebasan absolut Allah utk menciptakan peristiwa2 yg diinginkanNya. Efek terjadi BUKAN karena Kausa, namun karena keinginan langsung Allah.
Nah, jadi kita bisa lihat bahwa penolakan terhdp "sains materialis" =
penolakan terhdp filosofi kedua2nya. Juga, bahwa penolakan terhdp "sains materialis" juga berarti penolakan terhdp "sains sekuler," yg menganalisa setiap kausa dan efek, entah materialis atau tidak. Jadi pada akhirnya, penolakan terhdp "sains materialis" adalah penolakan terhdp setiap upaya utk mengerti apapun.
Al-Ghazali, yg pandangannya tertanam dlm Reliance of the Traveller khususnya dan Islam mayoritas pada umumnya, menyerang Avicenna, salah seorang filsuf Islam paling ternama, yg kemudian dibela oleh satu lagi filsuf ternama, Averroes. Averroes menanggapi The Incoherence of the Philosophers dlm The Incoherence of the Incoherence ("Ketidakjelasan Mereka yg Tidak Jelas" ).
Dan kami masih juga dijejali kebohongan bahwa kami harus menghormati "Islamic philosophy" dari 'Jaman Keemasan' !
Tanpa kausa dan efek, sains tidak dimungkinkan. Dan diterimanya pemikiran al-Ghazali ini berarti bahwa sains dlm dunia Islam hanya bisa berkembang kalau BERLAWANAN dgn prinsip Islam ini.
Kalau kausa dan efek memang keinginan Allah, dan kalau keinginan Allah ini tidak boleh diselidiki, maka kausa dan efek juga tidak boleh diselidiki dan oleh karena itu sains adalah ilmu yg percuma saja. Masalahnya adalah apakah alam semesta dan penciptanya bisa dimengerti. Dunia Barat dgn tradisi hukum alam dan teologi natural, setuju bahwa alam semesta bisa dimengerti dan TuhanPUN bisa dimengerti. Namun Islam, dlm, bentuk murninya, menolak mentah2 setiap bentuk kejelasan (akan jalan pikir Tuhan).
Besarnya penolakan atas filosofi dan sains oleh Reliance of the Traveller bisa dilihat dari daftarnya, "Acts That Entail Leaving Islam" ("Tindakan2 yg mengakibatkan kemurtadan dari Islam"). Kepercayaan bahwa "hal2 dlm diri mereka sendiri atau sifat emreka sendiri memiliki pengaruh kausal (sebab akibat) terlepas dari keinginan Allah" = murtad.
Sbg kontras, dunia Yahudi dan Kristen sudah diberitahu ttg masalah sebab-akibat oleh Moses Maimonides dan Saint Thomas Aquinas. Cara Tuhan bekerja, sebagian besar, adalah lewat hukum alami, lewat kausal sebab-akibat. Spt juga keinginan manusia bisa saja bebas DAN tunduk pada Tuhan, dan ramalan Allah sebelumnya tidak membatasi perkembangan peristiwa2 didunia, Tuhan dan alam bekerjasama dlm memproduksi efek (akibat).
Jadi, alam memiliki aturannya sendiri sambil tetap tunduk pada kemauan Tuhan. Hukum alam tidak membatasi kebebasan Tuhan, dan sains bisa menyidiki sebab2 alami tanpa melanggar batas2 wilayah ilahi. Malah sains, dgn menyelidiki jalannya alam, membuktikan ramalan ilahi. Jadi
science, dlm pandangan Barat ini, sepenuhnya kompatibel dgn Tuhan, karena sains adalah PRODUK dari keinginan utk mengenal Tuhan, keinginan utk dekat dgn Tuhan.
Jadi, kita seakan2 punya dua Injil; Kitab Suci dan Buku Alam. Alam semesta menyatakan kehebatan Tuhan dan hal2 yg tidak nampak mata diketahui oleh hal2 yg nampak. Bahwa sains sbg institusi telah dirusak oleh filosofi atau teologi buruk sama sekali tidak merusak kompatibilitas fundamental antara sains dan agama.
Doktrin bahwa kejadian2 diakibatkan oleh keinginan langsung Tuhan ("Occasionalisme"), dan bukan oleh sebab2 alami dlm Islam ditekankan oleh Majid Fakhry:
Sejumlah sifat fatalisme dlm Islam, spt ucapan2 'yah nasib' ... 'yah apa boleh buat, ini semua kemauan Tuhan' ... shg (Muslim) tidak mau mencoba sendiri dan hanya percaya kpd Tuhan, hanya dapat dimengerti oleh pandangan 'occasionalist'. (Islamic Occasionalism)
Nah, doktrin inilah berada pada jantung Islam. Avicenna, Averroes, Maimonides, dan Aquinas memperingatkan kami akan sifat macam ini namun sekarang bahkan universitas, institusi2 sains dan tokoh2 elit politik dsb dsb, berpura2 bahwa Avicenna dan Averroes adalah tombak2 filosofi Islam dan bahwa oleh karena itu murid2 Maimonides dan Aquinas malah berhutang pada Islam.
Kalau kita mau menghindari semakin terjerumusnya dunia kedlm ketololan dan kematian, maka sebaiknya kita segera mendidik diri kita sendiri demi membela kebenaran yg nampak jelas didepan mata, karena pemimpin2 kita akan membantu kita.
Contact Jonathan David Carson, Ph.D. For more information, see his website.
By Jonathan David Carson
December 01, 2006
Kami tahu bahwa kami sedang dibohongi. Cuma, kami tidak sadar seberapa jauh kita dibohongi.
Semakin suramnya kenyataan Islam dimasa kini, semakin kami dijejali dgn cerita2 hebatnya masa lalu Islam. Apalagi 'sains'nya dan 'filosofi'nya di 'Jaman Keemasan Islam.'
Coba kita periksa apa yg dikatakan Hukum Islam ttg sains dan filosofi!
Menurut Reliance of the Traveller: Manual Klasik Hukum Suci Islam (atau Umdat al-Salik) oleh Ahmad ibn Naqib al-Misri (d. 1368) : sains dan filosofi ini dinyatakan sbg tidak halal, sangat menentang Islam, salah satu bentuk ridha/murtad.
Para jubir2 Islam di Barat sering menyombongkan "Islamic science" dan "Islamic philosophy" yg sebenarnya ditentang keras oleh sesama Muslim yg tinggal dlm surga2 Islam.
Reliance of the Traveller mendaftarkan pengetahuan2 'haram' ini:
(1) perdukunan
(2) FILOSOFI
(3) magic
(4) astrology
(5) SAINS materialis*
(6) dan apapaun yg bermaksud menimbulkan keraguan
Istilah "Sains materialis"* atau "sciences of the materialists" ini perlu dijabarkan lebih lanjut. Artinya : sains yg percaya bahwa materi (dan energi) adalah satu2nya isi alam semesta. Yahudi dan Kristen setuju bahwa "sains materialis" macam itu "tidak benar" karena tidak mempedulikan materi spiritual. Menurut komentar Reliance of the Traveller, "kepercayaan kaum materialis adalah bahwa materi -sesuai dgn sifatnya- berdiri sendiri, terlepas dari kemauan Allah. Kepercayaan ini sama saja dgn kekafiran, shg menggolongkan si pemikir itu diluar batas Islam."
Yg dipermasalahkan disini bukan eksistensinya diluar spiritualisme, namun kutukan al-Ghazali dlm The Incoherence of the Philosophers of "the judgment of the philosophers,", atau Ketidakjelasan Para Filsuf dari "Keputusan para Filsuf." Pertama terhdp Avicenna, "bahwa hubungan yg diamati eksis antara kausa (sebab) dan efek (akibat) adalah penting, dan bahwa tidak ada kemampuan atau kemungkinan utk membawa kausa kedalam eksistensi tanpa efek, maupun efek tanpa kausa." ??? (bingung gua ... ngomong apa sih !)
Kausa dan efek tidak diijinkan karena, menurut al-Ghazali, kausa membatasi kebebasan absolut Allah utk menciptakan peristiwa2 yg diinginkanNya. Efek terjadi BUKAN karena Kausa, namun karena keinginan langsung Allah.
Nah, jadi kita bisa lihat bahwa penolakan terhdp "sains materialis" =
penolakan terhdp filosofi kedua2nya. Juga, bahwa penolakan terhdp "sains materialis" juga berarti penolakan terhdp "sains sekuler," yg menganalisa setiap kausa dan efek, entah materialis atau tidak. Jadi pada akhirnya, penolakan terhdp "sains materialis" adalah penolakan terhdp setiap upaya utk mengerti apapun.
Al-Ghazali, yg pandangannya tertanam dlm Reliance of the Traveller khususnya dan Islam mayoritas pada umumnya, menyerang Avicenna, salah seorang filsuf Islam paling ternama, yg kemudian dibela oleh satu lagi filsuf ternama, Averroes. Averroes menanggapi The Incoherence of the Philosophers dlm The Incoherence of the Incoherence ("Ketidakjelasan Mereka yg Tidak Jelas" ).
Dan kami masih juga dijejali kebohongan bahwa kami harus menghormati "Islamic philosophy" dari 'Jaman Keemasan' !
Tanpa kausa dan efek, sains tidak dimungkinkan. Dan diterimanya pemikiran al-Ghazali ini berarti bahwa sains dlm dunia Islam hanya bisa berkembang kalau BERLAWANAN dgn prinsip Islam ini.
Kalau kausa dan efek memang keinginan Allah, dan kalau keinginan Allah ini tidak boleh diselidiki, maka kausa dan efek juga tidak boleh diselidiki dan oleh karena itu sains adalah ilmu yg percuma saja. Masalahnya adalah apakah alam semesta dan penciptanya bisa dimengerti. Dunia Barat dgn tradisi hukum alam dan teologi natural, setuju bahwa alam semesta bisa dimengerti dan TuhanPUN bisa dimengerti. Namun Islam, dlm, bentuk murninya, menolak mentah2 setiap bentuk kejelasan (akan jalan pikir Tuhan).
Besarnya penolakan atas filosofi dan sains oleh Reliance of the Traveller bisa dilihat dari daftarnya, "Acts That Entail Leaving Islam" ("Tindakan2 yg mengakibatkan kemurtadan dari Islam"). Kepercayaan bahwa "hal2 dlm diri mereka sendiri atau sifat emreka sendiri memiliki pengaruh kausal (sebab akibat) terlepas dari keinginan Allah" = murtad.
Sbg kontras, dunia Yahudi dan Kristen sudah diberitahu ttg masalah sebab-akibat oleh Moses Maimonides dan Saint Thomas Aquinas. Cara Tuhan bekerja, sebagian besar, adalah lewat hukum alami, lewat kausal sebab-akibat. Spt juga keinginan manusia bisa saja bebas DAN tunduk pada Tuhan, dan ramalan Allah sebelumnya tidak membatasi perkembangan peristiwa2 didunia, Tuhan dan alam bekerjasama dlm memproduksi efek (akibat).
Jadi, alam memiliki aturannya sendiri sambil tetap tunduk pada kemauan Tuhan. Hukum alam tidak membatasi kebebasan Tuhan, dan sains bisa menyidiki sebab2 alami tanpa melanggar batas2 wilayah ilahi. Malah sains, dgn menyelidiki jalannya alam, membuktikan ramalan ilahi. Jadi
science, dlm pandangan Barat ini, sepenuhnya kompatibel dgn Tuhan, karena sains adalah PRODUK dari keinginan utk mengenal Tuhan, keinginan utk dekat dgn Tuhan.
Jadi, kita seakan2 punya dua Injil; Kitab Suci dan Buku Alam. Alam semesta menyatakan kehebatan Tuhan dan hal2 yg tidak nampak mata diketahui oleh hal2 yg nampak. Bahwa sains sbg institusi telah dirusak oleh filosofi atau teologi buruk sama sekali tidak merusak kompatibilitas fundamental antara sains dan agama.
Doktrin bahwa kejadian2 diakibatkan oleh keinginan langsung Tuhan ("Occasionalisme"), dan bukan oleh sebab2 alami dlm Islam ditekankan oleh Majid Fakhry:
Sejumlah sifat fatalisme dlm Islam, spt ucapan2 'yah nasib' ... 'yah apa boleh buat, ini semua kemauan Tuhan' ... shg (Muslim) tidak mau mencoba sendiri dan hanya percaya kpd Tuhan, hanya dapat dimengerti oleh pandangan 'occasionalist'. (Islamic Occasionalism)
Nah, doktrin inilah berada pada jantung Islam. Avicenna, Averroes, Maimonides, dan Aquinas memperingatkan kami akan sifat macam ini namun sekarang bahkan universitas, institusi2 sains dan tokoh2 elit politik dsb dsb, berpura2 bahwa Avicenna dan Averroes adalah tombak2 filosofi Islam dan bahwa oleh karena itu murid2 Maimonides dan Aquinas malah berhutang pada Islam.
Kalau kita mau menghindari semakin terjerumusnya dunia kedlm ketololan dan kematian, maka sebaiknya kita segera mendidik diri kita sendiri demi membela kebenaran yg nampak jelas didepan mata, karena pemimpin2 kita akan membantu kita.
Contact Jonathan David Carson, Ph.D. For more information, see his website.
JENDRAL BESAR- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 258
Reputation : -2
Points : 5379
Registration date : 2010-08-02
Re: Sains & Filosofi Islam APA ?
sebelum bikin treadt
sampah model gini trus, mending lu jawab nih, katanya kristen bisa
menjawab..... apalagi avatar lu tuh, wuih serem.......
NB :
https://murtadinkafirun.forumotion.com/islam-f9/11-pertanyaan-yg-kristen-tdk-bisa-menjawab-no-5-t5880.htm#22925
sampah model gini trus, mending lu jawab nih, katanya kristen bisa
menjawab..... apalagi avatar lu tuh, wuih serem.......
NB :
https://murtadinkafirun.forumotion.com/islam-f9/11-pertanyaan-yg-kristen-tdk-bisa-menjawab-no-5-t5880.htm#22925
admin.- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 712
Location : Kandang Domba
Job/hobbies : Mengajarkan cinta kasih...
Humor : oh yes... oh no...
Reputation : 19
Points : 5811
Registration date : 2010-07-10
Similar topics
» Astronomi Islam Menguak Rahasia Langit... atheis msh ketinggalan dalam masalah sains
» sains dalam Quran
» Sains Versus Agama
» sains dalam Quran
» Sains Versus Agama
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN