MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Wujud dan Sifat Allah  EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Wujud dan Sifat Allah  EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Wujud dan Sifat Allah  EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Wujud dan Sifat Allah  EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Wujud dan Sifat Allah  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wujud dan Sifat Allah  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Wujud dan Sifat Allah  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wujud dan Sifat Allah  EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Wujud dan Sifat Allah  EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Wujud dan Sifat Allah  Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 80 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 80 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Wujud dan Sifat Allah

Go down

Wujud dan Sifat Allah  Empty Wujud dan Sifat Allah

Post by laskar islam Sat 31 Jul 2010, 10:10 am

Pembahasan ini merupakan pembahasan yang wajib diketahui oleh setiap
muslim, sebagaimana wajibnya seorang muslim untuk mengenal Tuhannya,
Allah swt. Pembahasan ini merupakan pengantar dari kajian Ilmu Tauhid
(Keesaan Allah swt.). Diharapkan dengan menguasai kajian ini seorang
hamba dapat lebih mengenal dirinya sebagai hamba dan bagaimana
seharusnya bersikap sebagai hamba, dan juga lebih mengenal Tuhannya,
Allah swt., sehingga mengetahui bagaimana ia bersikap di hadapan
Tuhannya serta beribadah sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya menurut
apa yang disukai-Nya.
Sebagai contoh dari harapan pembahasan ini adalah mengenal (salah
satu) Sifat Allah swt. bahwa Dia adalah Maha Besar; dan sebaliknya
bahwa manusia penuh dengan kelemahan. Setelah mengetahuinya diharapkan
seorang hamba akan dapat merasakan kebesaran Allah swt dan merasakan
kelemahan dirinya sehingga tidak ada lagi padanya sifat sombong, merasa
hebat, merasa besar, merasa paling benar dan sebagainya.
A. Mengetahui Wujud Allah (مَعْرِفَةُ وُجُوْدِ اللهِ)
Bagaimana kita dapat mengetahui wujud Allah swt.? Bila Anda melihat
mobil bergerak di depan Anda dari jauh, atau menyaksikan pesawat
terbang melintas di udara, maka dengan yakin Anda mengatakan bahwa
pasti ada sopir yang menyetir mobil dan ada pilot yang mengendalikan
pesawat meskipun Anda tidak melihat mereka berdua. Karena jika yang
mengendalikan mobil atau pesawat itu tidak ada, mustahil mobil atau
pesawat itu dapat melalui rutenya dengan selamat.
Bagaimana kaitannya dengan wujud Allah? Jawabnya, kita melihat
matahari, bulan, bintang dan planet bergerak teratur, malam dan siang
berganti dengan keteraturan yang amat detil. Mungkinkah mereka ada dan
bergerak sendiri? Tidak diragukan lagi bahwa semuanya telah diciptakan
dan diatur oleh Allah swt. Jika Allah tidak ada – kita memohon ampun
kepada-Nya – mustahil matahari, bulan, bintang-bintang, planet, siang,
dan malam menjadi ada dan bertahan dengan pergerakannya yang amat
teratur. Dengan demikian pula tidak akan ada makhluk yang sangat
tergantung dengan mereka semua.
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang
menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan
langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka
katakan). (52:35-36).
Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’ dan indera.
1. Dalil Fitrah.
Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang
Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu
berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini,
kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat
memalingkannya. Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.
“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah
yang menjadikannya Yahudi, Kristen, atau Majusi. ” (HR. Al Bukhari)
Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang berbeda-beda
bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan menyimpulkan adanya
semuanya itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan
sendirinya. Dan panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita
melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu, lalu
Allah mengabulkannya.
Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu’ Mereka menjawab: ‘
(Betul Engkau Tuhan kami) kami mempersaksikannya (Kami lakukan yang
demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan:
‘Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya
orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan
kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka.’” (QS.
Al A’raf: 172-173).
Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah seseorang
mengakui adanya Allah dan juga menunjukkan, bahwa manusia dengan
fitrahnya mengenal Rabbnya. Adapun bukti syari’at, kita menyakini bahwa
syari’at Allah yang dibawa para Rasul yang mengandung maslahat bagi
seluruh makhluk, menunjukkan bahwa syari’at itu datang dari sisi Dzat
yang Maha Bijaksana. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh
Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 41-45)
2. Dalil Al Hissyi (Dalil Indrawi)
Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang
yang berdoa serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang
yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang
wujud Allah. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa dan Kami
memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya
dari bencana yang besar.” (Al Anbiyaa 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu…” (Al Anfaal 9)
Anas bin Malik berkata, “Pernah ada seorang Badui datang pada hari
Jum’at. Pada waktu itu Nabi tengah berkhutbah. Lelaki itu berkata, “Hai
Rasul Allah, harta benda kami telah habis, seluruh warga sudah
kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah untuk mengatasi
kesulitan kami. ” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya dan
berdoa. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung.
Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya.
Pada hari Jum’at yang kedua, orang Badui atau orang lain berdiri dan
berkata, “Hai Rasul Allah, bangunan kami hancur dan harta benda pun
tenggelam, doakanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah. ”
Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdoa: “Ya Rabbku,
turunkanlah hujan di sekeliling kami dan janganlah Engkau turunkan
sebagai bencana bagi kami. ” Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada
suatu tempat, kecuali menjadi terang (tanpa hujan). ” (HR. Al Bukhari)
b. Tanda-tanda para Nabi yang disebut mu’jizat, yang dapat
disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas
tentang keberadaan Yang Mengutus para Nabi tersebut, yaitu Allah,
karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya
sebagai pemerkuat dan penolong bagi para Rasul.
Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan
tongkatnya, Musa memukulkannya, lalu terbelahlah laut itu menjadi dua
belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu
menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman, yang
artinya: “Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan
tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah
seperti gunung yang besar. ” (Asy Syu’ara 63)
Contoh kedua adalah mu’jizat Nabi Isa ketika menghidupkan
orang-orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan
ijin Allah.
“…dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah…” (Al Imran 49)
“…dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup) dengan ijin-Ku…” (Al Maidah 110)
Contoh ketiga adalah mu’jizat Nabi Muhammad ketika kaum Quraisy
meminta tanda atau mu’jizat. Beliau mengisyaratkan pada bulan, lalu
terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-orang dapat
menyaksikannya. Allah berfirman tentang hal ini, yang artinya: “Telah
dekat (datangnya) saat (Kiamat) dan telah terbelah pula bulan. Dan jika
mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda (mu’jizat), mereka
berpaling dan berkata: “ (Ini adalah) sihir yang terus-menerus. ” (Al
Qomar 1-2)
Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya.
3. Dalil ‘Aqli (dalil akal pikiran)
Bukti akal tentang adanya Allah adalah proses terjadinya semua
makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang,
pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya
sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak
mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak
akan dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak,
berarti tidak ada.
Lihatlah sekeliling anda dari tempat duduk anda. Akan anda dapati
bahwa segala sesuatu di ruang ini adalah “buatan”: dindingnya sendiri,
pelapisnya, atapnya, kursi tempat duduk anda, gelas di atas meja dan
pernak-pernik tak terhitung lainnya. Tidak ada satu pun yang berada di
ruang anda dengan kehendak mereka . Gulungan tikar sederhana pun dibuat
oleh seseorang: mereka tidak muncul dengan spontan atau secara
kebetulan.
Begitu pula, orang yang memandang suatu pahatan tidak sangsi sama
sekali bahwa pahatan ini dibuat oleh seorang pemahat. Hal ini bukan
mengenai karya seni saja: batu bata yang bertumpukan pun pasti dikira
oleh siapa saja bahwa tumpukan batu bata sedemikian itu disusun oleh
seseorang dengan rencana tertentu. Karena itu, di mana saja yang
terdapat suatu keteraturan, entah besar entah kecil, pasti ada penyusun
dan pelindung keteraturan ini. Jika pada suatu hari seseorang berkata
dan menyatakan bahwa besi mentah dan batu bara bersama-sama membentuk
baja secara kebetulan, yang kemudian membentuk Menara Eiffel secara
lagi-lagi kebetulan, tidakkah ia dan orang yang mempercayainya akan
dianggap gila?
Pernyataan teori evolusi, suatu metode unik penyangkal keberadaan
Allah, tidak berbeda daripada ini. Menurut teori ini, molekul-molekul
anorganik membentuk asam-asam amino secara kebetulan, asam-asam amino
membentuk protein-protein secara kebetulan, dan akhirnya
protein-protein membentuk makhluk hidup secara lagi-lagi kebetulan.
Akan tetapi, kemungkinan pembentukan makhluk hidup secara kebetulan ini
lebih kecil daripada kemungkinan pembentukan Menara Eiffel dengan cara
yang serupa, karena sel manusia bahkan lebih rumit daripada segala
struktur buatan manusia di dunia ini.
Bagaimana mungkin mengira bahwa keseimbangan di dunia ini timbul
secara kebetulan bila keserasian alam yang luar biasa ini pun bisa
teramati dengan mata telanjang? Pernyataan bahwa alam semesta, yang
semua unsurnya menyiratkan keberadaan Penciptanya, muncul dengan
kehendaknya sendiri itu tidak masuk akal.
Karena itu, pada keseimbangan yang bisa dilihat di mana-mana dari
tubuh kita sampai ujung-ujung terjauh alam semesta yang luasnya tak
terbayangkan ini pasti ada pemiliknya. Jadi, siapakah Pencipta ini yang
mentakdirkan segala sesuatu secara cermat dan menciptakan semuanya?
Ia tidak mungkin Dzat material yang hadir di alam semesta ini,
karena Ia pasti sudah ada sebelum adanya alam semesta dan menciptakan
alam semesta dari sana. Pencipta Yang Maha Kuasa, Dialah yang
mengadakan segala sesuatu, sekalipun keberadaan-Nya tanpa awal atau pun
akhir.
Agama mengajari kita identitas Pencipta kita yang keberadaannya kita
temukan melalui akal kita. Melalui agama yang diungkapkan kepada kita,
kita tahu bahwa Dia itu Allah, Maha Pengasih dan Maha Pemurah, Yang
menciptakan langit dan bumi dari kehampaan.
Meskipun kebanyakan orang mempunyai kemampuan untuk memahami
kenyataan ini, mereka menjalani kehidupan tanpa menyadari hal itu. Bila
mereka memandang lukisan pajangan, mereka takjub siapa pelukisnya.
Lalu, mereka memuji-muji senimannya panjang-lebar perihal keindahan
karya seninya. Walau ada kenyataan bahwa mereka menghadapi begitu
banyak keaslian yang menggambarkan hal itu di sekeliling mereka, mereka
masih tidak mengakui keberadaan Allah, satu-satunya pemilik
keindahan-keindahan ini. Sesungguhnya, penelitian yang mendalam pun
tidak dibutuhkan untuk memahami keberadaan Allah. Bahkan seandainya
seseorang harus tinggal di suatu ruang sejak kelahirannya,
pernak-pernik bukti di ruang itu saja sudah cukup bagi dia untuk
menyadari keberadaan Allah.
Tubuh manusia menyediakan begitu banyak bukti yang mungkin tidak
terdapat di berjilid-jilid ensiklopedi. Bahkan dengan berpikir beberapa
menit saja mengenai itu semua sudah memadai untuk memahami keberadaan
Allah. Tatanan yang ada ini dilindungi dan dipelihara oleh Dia.
Tubuh manusia bukan satu-satunya bahan pemikiran. Kehidupan itu ada
di setiap milimeter bidang di bumi ini, entah bisa diamati oleh manusia
entah tidak. Dunia ini mengandung begitu banyak makhluk hidup, dari
organisme uniseluler hingga tanaman, dari serangga hingga binatang
laut, dan dari burung hingga manusia. Jika anda menjumput segenggam
tanah dan memandangnya, di sini pun anda bisa menemukan banyak makhluk
hidup dengan karakteristik yang berlainan. Di kulit anda pun, terdapat
banyak makhluk hidup yang namanya tidak anda kenal. Di isi perut semua
makhluk hidup terdapat jutaan bakteri atau organisme uniseluler yang
membantu pencernaan. Populasi hewan di dunia ini jauh lebih banyak
daripada populasi manusia.
Jika kita juga mempertimbangkan dunia flora, kita lihat bahwa tidak
ada noktah tunggal di bumi ini yang tidak mengandung kehidupan. Semua
makhluk ini yang tertebar di suatu bidang seluas lebih daripada jutaan
kilometer persegi itu mempunyai sistem tubuh yang berlainan, kehidupan
yang berbeda, dan pengaruh yang berbeda terhadap keseimbangan
lingkungan. Pernyataan bahwa semua ini muncul secara kebetulan tanpa
maksud atau pun tujuan itu gila-gilaan. Tidak ada makhluk hidup yang
muncul melalui kehendak atau upaya mereka sendiri. Tidak ada peristiwa
kebetulan yang bisa menghasilkan sistem-sistem yang serumit itu.
Semua bukti ini mengarahkan kita ke suatu kesimpulan bahwa alam
semesta berjalan dengan “kesadaran” (consciousness) tertentu. Lantas,
apa sumber kesadaran ini? Tentu saja bukan makhluk-makhluk yang
terdapat di dalamnya. Tidak ada satu pun yang menjaga keserasian
tatanan ini. Keberadaan dan keagungan Allah mengungkap sendiri melalui
bukti-bukti yang tak terhitung di alam semesta. Sebenarnya, tidak ada
satu orang pun di bumi ini yang tidak akan menerima kenyataan bukti ini
dalam hati sanubarinya. Sekalipun demikian, mereka masih mengingkarinya
“secara lalim dan angkuh, kendati hati sanubari mereka meyakininya”
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al Qur’an. (Surat An-Naml: 14)
Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan, karena setiap
yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu
di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait
dengan erat antara sebab-musababnya dan antara alam semesta satu sama
lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk
secara kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada
awalnya pasti tidak teratur.
Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak
tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang
menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam.
Allah menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath
Thuur: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang
menciptakan (diri mereka sendiri)?” (Ath Thuur 35)
Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa
pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah,
yang menciptakan makhluk adalah Allah.
Ketika Jubair bin Muth’im mendengar dari Rasulullah yang tengah
membaca surat Ath Thuur dan sampai kepada ayat-ayat ini: “Apakah mereka
diciptakan tanpa sesuatu pun, ataukah mereka yang menciptakan (diri
mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?
Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di
sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa?”
(Ath Thuur 35-37)
“Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata, “Hatiku hampir saja
terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku. ” (HR. Al
Bukhari)
Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seseorang
berkata kepada Anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi
kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan
dihiasi dengan berbagai perhiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu
mengatakan kepada Anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini
tercipta dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa
pencipta, pasti Anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap
perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu. Kini kami bertanya pada
Anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang
berada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara
kebetulan?!
4. Dalil Naqli (Dalil Syara’)
Bukti syara’ tentang wujud Allah bahwa seluruh kitab langit
berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan
manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa
kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui
segala kemaslahatan makhluknya. Berita-berita alam semesta yang dapat
disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab
itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari
Rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al
Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan
yang banyak di dalamnya. (QS. 4:82)
Demikian juga adanya para Rasul dan agama yang bersesuaian dengan
kemaslahatan umat manusia menunjukkan adanya Allah, karena tidak
mungkin ada agama dan Rasul kecuali ada yang mengutusnya. Akan tetapi
agama-agama yang ada selain Islam telah mengalami penyimpangan dan
perubahan sehingga mereka menyimpang dari jalan yang lurus.
Setelah kita mengenal dan mengimani keberadaan Allah sebagaimana
telah dijelaskan diatas, maka perlu kita kenali Allah sebagai Rabb yang
telah menciptakan, memiliki dan mengatur semua makhluknya, Dialah
satu-satunya pencipta yang mengadakan sesuatu dari ketiadaan, Allah
berfirman:
Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya:”Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. 2:117)
Dialah satu-satunya pemilik sebagaimana Dia adalah satu-satunya
pencipta, demikian juga Dia pengatur satu-satunya yang mengatur segala
sesuatu. Semua ini diakui oleh kaum musyrikin Makkah, sebagaimana
diberitakan dalam Al Qur’an: Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki
kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan)
pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup
dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan
siapakah yang mengatur segala urusan.” Maka mereka menjawab: “Allah.”
Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” (QS. 10:31)
Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada
padanya, jika kamu mengetahui” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”.
Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?” Katakanlah: “Siapakah Yang
Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?” Mereka
akan menjawab: “kepunyaan Allah”. Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak
bertaqwa?” Katakanlah: “Sipakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan
atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat
dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?” Mereka akan
menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari
jalan manakah kamu ditipu?” (QS. 23:84-89)
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka :”Siapakah yang
menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah
mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah). (QS. 43:87)
Ini semua menunjukkan imannya kaum musyrikin terhadap Rububiyah
Allah, akan tetapi hal ini tidak cukup untuk menyelamatkan mereka.
Memang demikianlah, sebab mereka belum merealisasikan iman mereka
terhadap Allah sebagai satu-satunya sesembahan.
5. Dalil Sejarah.
Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka bumi.
• Q. 3:137, Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah)
sebelum kamu, maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana akibatnya orang-orang yang mendustakan agama.
• Q. 7:176, Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan ayat-ayat
Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-mudahan mereka berpikir.
• Q. 12:111, Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
• Q. 11:120, Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara perkhabaran para Rasul supaya Kami tenteramkan hatimu dengannya.
6. Mengagungkan Allah dan MenTauhidkan Allah.
Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat di atas itu adalah
berfungsi menguatkan pandangan kita betapa keagungan Allah swt begitu
luar biasa dan menundukkan kita sendiri di hadapan keagungan ini.
Langsung mencetuskan Tauhidullah yang luar biasa.
• Q. 21:92, Sesungguhnya ini, ummat kamu (hai mukminin) ummat yang satu dan Aku Tuhanmu, sebab itu sembahlah Aku.
B. Mengenal sifat-sifat Allah swt (مَعْرِفَةُ صِفَاتِ اللهِ)
Bagaimana kita mengenal sifat Allah? Kita dapat mengenal sifat Allah swt melalui:
• التَّفْكِيْرُ فِي مَخْلُوقَاتِ اللهِ Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah.
• التَّعَلُّمُ مِنْ رُسُلِهِ Belajar dari ajaran yang dibawa para rasul
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan
kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka
bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini.
(45:3-4).
Apa maksudnya kita dapat mengenal sifat Allah melalui tafakkur
terhadap ciptaan-Nya? Bila Anda memperhatikan sebuah mobil, Anda dapat
memastikan bahwa:
• Logam yang ada pada mobil itu menunjukkan kepada Anda bahwa
pembuat mobil tersebut memiliki logam dan kemampuan membentuk logam
menjadi bentuk yang sesuai untuk mobil.
• Kaca yang Anda lihat menunjukkan bahwa pembuat mobil itu memiliki
kaca serta kemampuan untuk membentuk kaca sesuai kebutuhan mobil
(jendela, kaca depan, dll..).
• Begitu pula dengan kabel tembaga …
• Yang tidak kalah penting bahwa mobil tersebut menunjukkan bahwa pembuatnya mempunyai kehendak, dan ilmu untuk membuat mobil.
Apa hubungan antara contoh tadi dengan mengenal sifat Allah swt?
Beberapa sifat pembuat mobil dapat kita ketahui melalui produk
mobilnya, begitu pula dengan Allah swt (bagi-Nya permisalan yang maha
agung, Dia tidak seperti makhluk-Nya) kita dapat mengetahui sebagian
sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya.
• Bahwa hikmah (maksud & manfaat) dari setiap makhluk yang
diciptakan menunjukkan bahwa Penciptanya memilki sifat Al-Hakim (Maha
Bijaksana).
• Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan semua
makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat Al-Khabir (Maha
dalam dan detil pengetahuan-Nya).
Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt melalui
tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Tidak mungkin. Mengapa? Bila kita
berpikir tentang sebuah mobil, kita mengetahui bahwa pembuatnya
memiliki kemampuan, ilmu, ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia
memiliki materi untuk membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita
tahu apakah ia dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita
atau membenci kita, adil atau zhalim?
Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat Allah swt
hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah menciptakan kita? Dan
Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga tidak mungkin tahu bahwa Allah
adalah:
المَعْبُودُ Al-ma’bud (yang wajib diibadahi),
القُدُّوسُ Al-quddus (Maha Suci),
الأَعْلَى (Maha Tinggi),
الحَسِيْبُ (Maha Menghitung),
الغَفُورُ (Maha Pengampun).
Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita
ketahui? Melalui para rasul ‘alaihimus salam yang telah mengajarkan
kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui.
“dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (2:255).
C. Kesimpulan (الخُلاَصَةُ)
• Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot
• Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang bergerak
teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha Mengatur, Allah swt.
• Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti tidak ada.
• Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya menunjukkan bahwa
pembuatnya memiliki semua bahan-bahan itu, bahwa ia memilki kehendak,
ilmu dan kemampuan untuk membuat mobil dengan baik.
• Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah memiliki semua
sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah yang dimiliki setiap
makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-Hakim (Maha Bijaksana),
kekuatan yang dimiliki oleh makhluk sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat.
• Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan hal-hal
yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur, seperti perintah
& larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau murkai.
laskar islam
laskar islam
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Male
Number of posts : 14
Age : 37
Location : di sarang setan/iblis, vatikan
Job/hobbies : membongkar bualan salibis
Humor : patung yesus di sambar petir
Reputation : 1
Points : 5114
Registration date : 2010-06-03

http://faithfreedom.myforum/portal.net

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum