MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 99 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 99 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

5 posters

Go down

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Empty Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

Post by Khalifah Sun 25 Apr 2010, 3:29 pm

Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km
persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang
dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta
dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.


Sudah lama
Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai,
untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.

Sudah
banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini.
Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan
makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga
kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas
penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan
serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18
Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan
semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi,
negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur
dari Gaza.

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti
tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa
dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan
Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia.
Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache,
serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

Akan
tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu
membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk,
walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah
pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para
pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain”
yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para
syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran,
telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan
disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Berikut
ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber
untuk kita ingat dan renungkan.

Pasukan “Berseragam Putih” di
Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina.
Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu
hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah
yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di
jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh
anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak
laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat
diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009),
mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab
dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam.
Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki
malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap
ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai
seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan
keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita
lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin
al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain”
yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok
pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas
atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana.
Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih
bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk
kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat
seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban
satu-satunya yang ia miliki.

Suara Tak Bersumber

Ada lagi
kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid
Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh
TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di
situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan
(Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita,
seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk
menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah
menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter
menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan
menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya,
sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau
itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan
tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar
suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di
tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang
sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui
siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah
terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap
mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang
mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank
melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu
justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung
hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka
harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan
selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita
yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs
alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid,
salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,

“Ketika
saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada
seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang
bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan
asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar
kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak
dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam
yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari
serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang
menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis
bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami
menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain
yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana
mereka datang,” jawabnya.

Saksi Serdadu Israel

Cerita
tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin
Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri
menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV
Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang
ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika
saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya
dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata
anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang
mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak
diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih
dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami
berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang.
Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita
ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10,
siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?

Sudah Meledak,
Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan
dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang
menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan,
tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang
ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata
Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah
para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang
tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk
menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak
lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana
ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah
berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa
daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak
mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di
atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis
ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma
kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya,
“Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami
menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan
serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban.
Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya
tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa
kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi
ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam
itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih
dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke
salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah
sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin
tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai
Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk
Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak
lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu
karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi
pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati
dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh”
lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di
wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang
dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel
berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat
merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan
sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin
langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan
mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang
menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita
“keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs
Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam
melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor
anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang
dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat
penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing
besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah
seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya,
“Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk
tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan
menimbulkan masalah untuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk
dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang
mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan
tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.

Kabut
pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh
komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung
setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat
itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung
oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat
mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin
terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah
menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin
keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah.
salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs
almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana
kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan
serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang
tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak
lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan
ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat
tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara
tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan
lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau
oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer
itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka
setelah ranjau-ranjau itu meledak.

Selamat Dengan al-Qur’an

Cerita
ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki
rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika
mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang
tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu
gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku
doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku
kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja
yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah
ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat
Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al
Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).

Dr. Hisam juga memperlihatkan
bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku
kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu
Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah
menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu
hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi
mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh
apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui
beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang
kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan
menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka
berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip
Islam Online (15/1/2009).

Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah
As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang
menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos
keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan
pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal.
Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa
kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu
kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk
dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs
syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat
disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama
kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan
serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu
memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang
memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang
ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang
berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah
kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah
wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum
itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama
terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang
juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman
Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari
sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu
telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai
Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah
para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009),
saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi
sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan
yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau
harumnya para syuhada.”

Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir
Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap
milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir
setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa
bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini
sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan
bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer.
Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di
Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak
dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah
memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah
pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena
kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya
di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal,
para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah
segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak
rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum
syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan
salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan
keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,”
jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki
kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga
menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda
keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/
2009)

Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh
tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk
Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya,
terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel
terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan
Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa
dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27
Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan
yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita
dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka
kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50
ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat
3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22
hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat
1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan
kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran
di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50
ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja
membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza.
Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta
1.000 wanita mengalami luka-luka.

http://www.sayakasihtahu.com/2010/04/kisah-kisah-keajaiban-perang-di-gaza.html

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 76436
Khalifah
Khalifah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 597
Reputation : 32
Points : 6013
Registration date : 2009-12-25

https://www.facebook.com/home.php?filter=app_2915120374#!/profile

Back to top Go down

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Empty Re: Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

Post by Kid_x Sun 25 Apr 2010, 3:37 pm

Lagi2 berspekulasi..

Ga usah jauh2 lihat rumput tetangga. benahi rumput halaman sendiri seperti apa.

Giliran Palestina di serang,di bela2in.
Negara sendiri di bombardir Bom Teroris malaysia,Blom pernah gw liat demo mengutuk teroris di jalan2.malah ikut ambil bagian di dalamnya yang katanya JIHAD.

Itulah kebodohan kalian. Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 414775
Kid_x
Kid_x
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 89
Age : 1246
Location : DIATAS MAKAM MUHAMMAD
Job/hobbies : NONGKRONG DI ATAS KA'BAH
Humor : MURTAD IS THE BEST
Reputation : -11
Points : 5199
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Empty Re: Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

Post by fuckitall Sun 25 Apr 2010, 8:21 pm

Kid_x wrote:Lagi2 berspekulasi..

Ga usah jauh2 lihat rumput tetangga. benahi rumput halaman sendiri seperti apa.

Giliran Palestina di serang,di bela2in.
Negara sendiri di bombardir Bom Teroris malaysia,Blom pernah gw liat demo mengutuk teroris di jalan2.malah ikut ambil bagian di dalamnya yang katanya JIHAD.

Itulah kebodohan kalian. Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 463897 Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 414775

"Tetangga"...Jauh Kaleeeeee.....

Ga perlu di kutuk...Lagian Siapa yang JIHAD Lewat PEM "BOMBARDIR" an

fuckitall
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 204
Reputation : 0
Points : 5328
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Empty Re: Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

Post by jihad 89 Mon 07 Jun 2010, 6:51 pm

Khalifah wrote:Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km
persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang
dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta
dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.


Sudah lama
Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai,
untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.

Sudah
banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini.
Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan
makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga
kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas
penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan
serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18
Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan
semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi,
negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur
dari Gaza.

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti
tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa
dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan
Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia.
Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache,
serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

Akan
tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu
membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk,
walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah
pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para
pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain”
yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para
syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran,
telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan
disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Berikut
ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber
untuk kita ingat dan renungkan.

Pasukan “Berseragam Putih” di
Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina.
Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu
hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah
yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di
jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh
anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak
laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat
diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009),
mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab
dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam.
Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki
malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap
ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai
seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan
keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita
lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin
al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain”
yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok
pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas
atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana.
Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih
bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk
kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat
seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban
satu-satunya yang ia miliki.

Suara Tak Bersumber

Ada lagi
kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid
Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh
TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di
situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan
(Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita,
seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk
menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah
menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter
menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan
menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya,
sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau
itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan
tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar
suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di
tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang
sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui
siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah
terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap
mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang
mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank
melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu
justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung
hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka
harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan
selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita
yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs
alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid,
salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,

“Ketika
saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada
seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang
bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan
asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar
kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak
dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam
yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari
serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang
menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis
bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami
menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain
yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana
mereka datang,” jawabnya.

Saksi Serdadu Israel

Cerita
tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin
Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri
menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV
Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang
ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika
saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya
dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata
anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang
mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak
diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih
dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami
berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang.
Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita
ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10,
siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?

Sudah Meledak,
Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan
dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang
menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan,
tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang
ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata
Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah
para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang
tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk
menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak
lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana
ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah
berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa
daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak
mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di
atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis
ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma
kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya,
“Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami
menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan
serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban.
Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya
tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa
kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi
ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam
itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih
dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke
salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah
sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin
tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai
Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk
Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak
lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu
karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi
pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati
dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh”
lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di
wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang
dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel
berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat
merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan
sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin
langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan
mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang
menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita
“keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs
Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam
melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor
anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang
dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat
penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing
besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah
seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya,
“Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk
tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan
menimbulkan masalah untuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk
dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang
mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan
tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.

Kabut
pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh
komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung
setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat
itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung
oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat
mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin
terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah
menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin
keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah.
salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs
almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana
kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan
serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang
tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak
lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan
ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat
tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara
tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan
lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau
oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer
itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka
setelah ranjau-ranjau itu meledak.

Selamat Dengan al-Qur’an

Cerita
ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki
rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika
mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang
tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu
gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku
doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku
kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja
yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah
ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat
Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al
Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).

Dr. Hisam juga memperlihatkan
bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku
kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu
Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah
menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu
hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi
mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh
apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui
beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang
kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan
menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka
berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip
Islam Online (15/1/2009).

Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah
As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang
menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos
keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan
pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal.
Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa
kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu
kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk
dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs
syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat
disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama
kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan
serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu
memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang
memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang
ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang
berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah
kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah
wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum
itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama
terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang
juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman
Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari
sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu
telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai
Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah
para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009),
saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi
sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan
yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau
harumnya para syuhada.”

Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir
Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap
milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir
setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa
bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini
sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan
bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer.
Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di
Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak
dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah
memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah
pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena
kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya
di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal,
para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah
segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak
rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum
syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan
salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan
keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,”
jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki
kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga
menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda
keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/
2009)

Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh
tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk
Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya,
terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel
terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan
Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa
dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27
Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan
yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita
dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka
kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50
ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat
3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22
hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat
1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan
kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran
di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50
ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja
membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza.
Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta
1.000 wanita mengalami luka-luka.

http://www.sayakasihtahu.com/2010/04/kisah-kisah-keajaiban-perang-di-gaza.html

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina 76436





israel gak akan pernah berhenti menyerang israel sebelum tanah perjanjian (yerusalem) direbut,,,
mereka udah berperang dari jaman nabi2 hingga sekarang. .
yang jadi korban orang2 yg kaya bikin posting ne. . . .
tpi knapa uni emirat arab cuma bisa protes2 doank??
gak bsa kasi tindakan ama israel???
apa mereka takut???
israel gak bakalan pernah berhenti dan gak ada yang bsa hentikan mereka. . .
monggo mas kafirun
jihad 89
jihad 89
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Female
Number of posts : 62
Age : 37
Location : arab
Job/hobbies : belajar n bom diri
Reputation : -7
Points : 5149
Registration date : 2010-05-26

Back to top Go down

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Empty Re: Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

Post by juniorsoftware2001 Thu 01 Jul 2010, 1:42 pm

Sundul gan
juniorsoftware2001
juniorsoftware2001
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 191
Location : Jakarta
Reputation : 3
Points : 5275
Registration date : 2010-06-21

Back to top Go down

Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina Empty Re: Kisah-Kisah Keajaiban Perang di Gaza, Palestina

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum