MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 104 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 104 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam

Go down

Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam Empty Bahaya Menghina dan Mengolok-olok Agama islam

Post by cinta_islam Tue 20 Apr 2010, 7:13 pm

Segala
puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap
terlimpah kepada sayyidil anam, Nabiyyina Muhammad, beserta keluarga
dan para sahabatnya serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Allah telah menyebutkan di antara sifat orang kafir adalah menghina agama Allah 'Azza wa Jalla, Rasul-Nya, dan ayat-ayat-Nya. Allah telah menjelaskan hal itu di beberapa tempat dalam Kitab-Nya.

Allah menceritakan tentang istihya' (penghinaan, ejekan, dan olok-olokan) mereka terhadap ayat-ayat-Nya:

وَمَا
نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَيُجَادِلُ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ وَاتَّخَذُوا
آيَاتِي وَمَا أُنْذِرُوا هُزُواً


"Dan
tidaklah Kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan. Tetapi orang-orang yang kafir
membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat
melenyapkan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan
peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokkan.
" (QS. Al Kahfi: 56)

وَيْلٌ
لِكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ * يَسْمَعُ آيَاتِ اللَّهِ تُتْلَى عَلَيْهِ
ثُمَّ يُصِرُّ مُسْتَكْبِراً كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا فَبَشِّرْهُ
بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * وَإِذَا عَلِمَ مِنْ آيَاتِنَا شَيْئاً اتَّخَذَهَا
هُزُواً أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ


"Kecelakaan
besar bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa.
Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap
menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar
gembiralah dia dengan adzab yang pedih. Dan apabila dia mengetahui
barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan
olok-olok. Merekalah yang memperoleh adzab yang menghinakan.
" (QS. Al Jaatsiyah: 7-9)

Allah mengabarkan tentang penghinaan orang kafir terhadap Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam:

وَإِذَا رَآكَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُواً أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ

"Dan
apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu
menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela
tuhan-tuhanmu?
" (QS. Al Anbiya': 36)

وَإِذَا رَأَوْكَ إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُواً أَهَذَا الَّذِي بَعَثَ اللَّهُ رَسُولاً

"Dan
apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu
sebagai ejekan (dengan mengatakan): "Inikah orangnya yang diutus Allah
sebagai Rasul?
" (QS. Al furqaan: 41)

Allah juga menjelaskan penghinaan orang kafir terhadap semua rasul, bukan hanya Nabi¬ Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam saja. Allah Ta'ala berfirman:

وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

"Dan
sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka
turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan
(`adzab) olok-olokan mereka.
" (QS. Al An'am: 10)

وَكَمْ أَرْسَلْنَا مِنْ نَبِيٍّ فِي الْأَوَّلِينَ وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

"Berapa
banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang
terdahulu. Dan tiada seorang nabi pun datang kepada mereka melainkan
mereka selalu memperolok-olokkannya.
" (QS. Al zukhruf: 6-7)

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الْأَوَّلِينَ وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

"Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum kamu kepada
umat-umat yang terdahulu. Dan tidak datang seorang rasul pun kepada
mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
" (QS. Al Hijr: 10-11)

Ayat-ayat
yang membicarakan hal itu sangat banyak. Sesungguhnya menghina dien
termasuk kekufuran yang banyak dilakukan orang-orang terdahulu.
Kekufuran mereka dengan penolakan dan mendustakan atau dengan
kesombongan dan keengganan, yang kemudian ditambah dengan penghinaan
terhadap para rasul dan risalah mereka. Semua itu Allah ceritakan
berkaitan dengan seluruh umat yang kafir.

Syaikh Muhammad al-Tamimi rahimahullah memasukkan hal ini sebagai pembatal Islam yang ke enam dalam risalahnya Nawaqidl al Islam (pembatal-pembatal keislaman). Dan ini merupakan bagian dari pembatal Islam terbesar.

Istihza'
(penghinaan, mengejek, dan mengolok-olok terhadap dien) merupakan sifat
orang kafir. Banyak orang yang mengaku Islam menjadi murtad karenanya.
Buktinya, banyak para perawi yang mengabadikan kisah-kisah istihza'
yang terjadi di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Ibnu Jarir dan lainnya meriwayatkan dengan sanad yang bagus, dari Abdullah bin Umar radliyallah 'anhuma:
"Pada perang Tabuk, ada seorang laki-laki berkata dalam sebuah Majelis:
'kami tidak pernah melihat orang seperti para qurra' (penghafal
Al-Qur'an) kita, mereka adalah orang-orang yang buncit perutnya (karena
banyak makan), paling dusta lisannya dan paling pengecut saat
berperang." Maksudnya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya penghafal Al-Qur'an.

Ucapan
lelaki tadi disergah dengan keras oleh 'Auf bin Malik. "Kamu dusta,
kamu ini pasti seorang munafik. Aku benar-benar akan memberitahu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu 'Auf datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memberitahukan kapadanya, ternyata Al-Qur'an telah mendahuluinya.

Lalu lelaki tadi datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat
beliau berangkat menaiki ontanya. Ia mengatakan, "Wahai Rasulullah,
kami hanya bermain-main dan berseloroh saja untuk mengusir kesenggangan
saat menempuh perjalanan yang panjang dan memayahkan."

Ibnu Umar radliyallah 'anhuma
mengatakan, "seakan-akan aku melihat lelaki itu berpegangan pada tali
pengikat pelana onta Rasulullah, sementara batu mengenai kedua kakinya
dan membuatnya berdarah. Ia berkata, "Kami cuma berseloroh dan bersendau gurau saja." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepadanya, "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok? Tidak
usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.
"
Beliau mengucapkan perkataan itu tanpa memalingkan wajah kepadanya, dan
tidak pula menambah ucapan lain atasnya." (Ash-Sharimul Maslul, Ibnu
Taimiyyah, hlm. 17, 512, 546. Dinukil dari Fatwa mati buat penghujat,
Abu Bashir, hlm. 28)

Berkaitan dengan kisah tersebut, turun tiga ayat berikut ini;

يَحْذَرُ
الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا
فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا
تَحْذَرُونَ * وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا
نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ
تَسْتَهْزِئُونَ * لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةَ بِأَنَّهُمْ
كَانُوا مُجْرِمِينَ


"Orang-orang
yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat
yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah
kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan
Rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti
itu. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
Tidak usah kamu minta maaf, sungguh kamu kafir sesudah beriman. Jika
Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka taubat),
niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) disebabkan mereka
adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
" (QS. Al Taubah: 64-66)

Beberapa orang munafikin tersebut, sebelumnya berstatus sebagai orang beriman, seperti yang Allah 'Azza wa Jalla
firmankan, "sungguh kamu kafir sesudah beriman." Mereka itu mukmin
secara dhahir dan batin sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Taimiyah,
tapi iman mereka lemah sehingga mereka melakukan istihya'.

Dalam
kisah ini, pelaku kekufuran menjadi kafir tidak disyaratkan tahu bahwa
perbuatannya adakah sebuah kekufuran. Tapi cukup dengan dia tahu bahwa
perbuatan tersebut diharamkan. Mereka, para pencela, tidak mengetahui
bahwa perbuatannya ini sebuah kekufuran, tapi mereka mengira
perbuatannya tersebut bagian dosa yang tidak mengeluarkan dari iman
(tidak memurtadkan), dan Allah tidak menerima udzur dari mereka itu.

Dalam
kisah di atas juga mengandung faidah bahwa pathner dalam kekufuran,
ridla padanya, dan berakrab ria dengan orang yang mengucapkan kalimat
kufur yang menunjukkan persetujuannya, seluruhnya kafir. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala
dalam ayat itu telah menghukumi kafir terhadap mereka yang berada dalam
satu rombongan, tanpa mengecualikan salah seorangpun. Padahal, yang
berkata hanya salah seorang mereka, dan lainnya hanya mendengarkan.
Sedangkan kelompok yang Allah maafkan, dalam salah satu pendapat,
adalah orang yang mengingkari mereka terhadap perkataan-perkataan
kufur. Dan pendapat lain menyebutkan, bahwa kelompok yang dimaafkan
adalah mereka yang bertaubat, lalu Allah memaafkan kesalahan mereka.
Sedangkan kelompok yang kekeh dengan kekufurannya dan berlaku nifaq,
mereka itulah yang diadzab.


Bahwa
pathner dalam kekufuran, ridla padanya, dan berakrab ria dengan orang
yang mengucapkan kalimat kufur yang menunjukkan persetujuannya,
seluruhnya kafir.


Faidah
lain dari kisah di atas adalah bahwa pelaku kekufuran akan terhapus
amal shalihnya dan keluar dari Islam walaupun ia seorang yang terlihat
shalih, walau ia memiliki amal shalih yang banyak yang tidak pernah
dimiliki kaum muslimin. Mereka-mereka itu telah ikut berjihad dalam ghazwah al 'usrah
(peperangan yang sangat berat dan sulit) yang menjadi ladang ujian
terberat terhadap hamba-hamba Allah. Dan Allah telah menyucikan para
peserta perang tersebut, "Sesungguhnya Allah telah menerima
tobat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang Ansar, yang mengikuti
Nabi dalam masa kesulitan
" Kemudian mereka (para pencela
dan pengolok-olok Islam) melakukan perbuatan kufur yang menyebabkan
mereka keluar dari Islam sehingga amal shalih terbesarnya, berjihad
dalam ghazwah al 'usrah, terhapus.

Pelaku
amal-amal besar, dari kalangan ulama, mujahidin, juru dakwah, ahli
infaq, tidaklah aman dari kekufuran dan tidak terjamin oleh amal-amal
shalih mereka, apabila melakukan perkataan, perbuatan, dan keyakinan
kufur yang menyebabkan mereka keluar dari Islam. Bahkan, Allah akan
menjadikan amal-amal mereka laksana debu yang diterbangkan angin.

Bukti-bukti kekufuran para pencela dan penghina agama sangat banyak, baik dari Al Qur'an maupun al Sunnah. Di antaranya adalah:

- Firman Allah Ta'ala: QS. Al Maidah: 57-58:

يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا
دِينَكُمْ هُزُواً وَلَعِباً مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ
قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ
مُؤْمِنِينَ * وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُواً
وَلَعِباً ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْقِلُونَ


"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu,
orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan,
(yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan
orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada
Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. Dan apabila kamu
menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah
ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka
benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.
"

- Allah Ta'ala: QS. Al-Kahfi: 103-106:

قُلْ
هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً * الَّذِينَ ضَلَّ
سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ
يُحْسِنُونَ صُنْعاً * أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآياتِ رَبِّهِمْ
وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَزْناً * ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا
وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُواً



"Katakanlah:
"Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap
ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka
hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu
penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan
mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan
mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
"

- Firman Allah Ta'ala: QS. Al Jaatsiyah: 31 dan 35, artinya:


"Dan
adapun orang-orang yang kafir (kepada mereka dikatakan): "Maka apakah
belum ada ayat-ayat-Ku yang dibacakan kepadamu lalu kamu menyombongkan
diri dan kamu jadi kaum yang berbuat dosa?
" sampai ayat "Yang
demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah
sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka
pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula
mereka diberi kesempatan untuk bertobat.
"

Penghinaan Terang-terangan dan Kiasan

Penghinaan
yang terang-terang menyebabkan kekufuran dzahir dan batin. Pelakunya
divonis kafir tanpa diberi tangguh. Terkadang seseorang berkata dengan
kalimat-kalimat sindiran (kiasan) yang memiliki beberapa makna, maka
pelakunya kafir secara batin dan tidak dikafirkan secara dzahir, tapi
jika dibawa kepada hakim untuk diproses secara syar'i, dia disumpah
tentang tujuannya. Sedangkan makna kufurnya secara batin adalah kita
menghukuminya sebagai orang Islam sesuai dzahir yang nampak, dan jika
bermaksud istihza' (menghina Islam) maka dia kafir secara hakikat.


Penghinaan yang terang-terang menyebabkan kekufuran dzahir dan batin. Pelakunya divonis kafir tanpa diberi tangguh.

Kalimat
sindiran terkadnag mengandung makna menghina dan selainnya, atau dengan
kalimat penghinaan yang jelas tapi tidak menjelaskan apa yang dia hina
yang mengandung penghinaan terhadap Allah, Rasul-Nya, ayat-ayat-Nya,
namun juga mengandung makna penghinaan terhadap yang lain. Bentuk lain
ejekan sindiran (kiasan) dengan ucapan jelas yang menghina seseorang,
namun mengandung makna anatara penghinaan terhadap pribadinya atau
penghinaan terhadap dien. Dan mayoritas bentuk penghinaan kaum
munafikin pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berupa sindiran atau kiasan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberitahu
mereka tantang penghinaan tersebut, namun hukum dan sangsi tidak
diterapkan kecuali atas perkara yang jelas dengan saksi dan bukti.
Allah Ta'ala berfirman:

وَلَوْ نَشَاءُ لَأَرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ

"Dan
kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga
kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu
benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka.
" (QS. Muhammad: 30)

Kesalahan
yang sering terjadi dalam menghukumi para pencela pemeluk Islam dan
tokoh-tokohnya seperti ulama, mujahid, dan lainnya adalah tanpa
membedakan dua hal:

Pertama,
menghina agama Islam atau tokohnya karena Islamnya. Contohnya: orang
yang menghina ulama syari'ah, menghina ilmu syar'i yang disampaikan
ulama, atau menghina mujahidin karena jihad mereka, atau menghina
syariat jihad fi sabilillah, atau menghina ulama Islam secara
keseluruhan tanpa pengecualian, atau menghina para mujahidin dan medan
jihad tanpa pengecualian dengan sebuah konsekuensi bahwa yang dihina
adalah agama.

Kedua,
menghina tokoh Islam bukan karena agamanya. Contohnya, orang yang
menghina seorang alim atau mujahid karena tingkah lakunya atau
ucapannya atau kebiasaan-kebiasaan yang bukan bagian dari dien. Contoh
lainya, menghina seorang alim yang sebenarnya bukan ulama atau dia
seorang ulama su' (ualam buruk) yang Allah peringatkan dalam kitab-Nya.
Contoh lainnya, menghina seorang mujahid, yang menurut penilainnya
bukan mujahid sebenarnya, atau karena jihadnya batil. Semua ini,
walaupun masuk kategori dosa besar dalam satu sisi, namun pelakunya
tidak dikafirkan sehingga penghinaanya ditujukan kepada dien Islam.


Orang yang mengolok-olok jenggot dan menyebutnya Vacuum Cleaners, sapu, atau kemoceng; maka dia kafir tanpa diragukan.

Di
antara contohnya adalah orang yang mengolok-olok jenggot dan
menyebutnya Vacuum Cleaners, sapu, atau kemoceng; maka dia kafir tanpa
diragukan. Sedangkan orang yang menghina jenggot seseorang tertentu,
yang olok-oloknya terhadap bentuk jenggotnya saja bukan keumumuman
jenggot, bukan juga hukum memanjangkan jenggot, maka orang ini tidak
dikafirkan walupun dia melakukan kefasikan dan dosa.


Tidak
boleh terburu-buru mengafirkan hanya sebatas mendengar kalimat ejekan
tanpa meneliti dan mengkroscek bentuk penghinaannya, kemana ditujukan?


Tidak
boleh terburu-buru mengafirkan hanya sebatas mendengar kalimat ejekan
tanpa meneliti dan mengkroscek bentuk penghinaannya, kemana ditujukan?
Wallahu a'lam bil Shawab.
cinta_islam
cinta_islam
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 556
Age : 34
Location : martapura - kota intan
Job/hobbies : pembela islam
Humor : bisakah musik rock di pake di gereja?
Reputation : 55
Points : 6116
Registration date : 2010-03-08

https://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=120658514619705&topi

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum