MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 116 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 116 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

+7
youbrey
Ontamekah
muhammad bakri
arjuna
Kid_x
fuckitall
cinta_islam
11 posters

Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by cinta_islam Mon 19 Apr 2010, 8:03 am

Dalam berbagai kesempatan umat kristen bilang
bahwa umat Islam adalah umat penyembah batu. Mereka beranggapan
demikian karena setiap hari umat Islam sholat selalu menghadap ka’bah
yang dibagiannya ada Hajar Aswadnya.
Ummat Islam dalam sholat menghadap ka’bah (batu) dan dalam thowaf
keliling batu bukanlah berarti ummat islam menyembah batu. Mereka
melakukan ini karena itu adalah diperintahkan oleh Tuhannya supaya
dalam sholat dan thowaf untuk menghadap batu dan keliling batu.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. [Terjemahan Qur’an Al Baqarah (2):144].
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi
inti dari ajaran itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan
bahwa Allah itu Tuhan mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh
oleh orang tua anda untuk mencium komputer di depan anda lalu anda
menuruti, lalu apakah ini berarti anda menyembah komputer ? Tentu orang
yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan itu karena wujud
taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti anda
sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam
melakukan sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium
batu.Itu karena wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan
dalam ajaran Nya supaya melakukan demikian. Mereka tidak menganggap
batu itu istimewa, bahkan dalam Hadis Bukhori (Referensi ummat islam yg
kedua setelah Al Qur’an), Ummar bin Khatab pun berkata:
Diriwayatkan oleh ‘Abis bin Rabia:
Saidina Umar bin al-Khattab r.a pernah mengecup Hajarul Aswad.
Kemudian dia berkata: Demi Allah! Aku tahu kamu hanyalah sekedar batu
yang tidak dapat memudharatkan dan tidak dapat memberi manfaat
siapapun.. Sekiranya aku tidak melihat sendiri Rasulullah s.a.w
mengucupmu, pasti aku tidak akan mengucupmu.” (Sahih Bukhari juz 2 no
667).
Kalau anda membaca sejarah tentang peradaban islam, maka anda akan
jumpai bahwa dulu batu hitam itu pernah dicuri oleh seseorang (artinya
ka’bah pernah tidak ada hajar aswad di dalamnya). Tetapi apakah setelah
hilangnya batu itu ummat Islam lantas tidah sholat karena hadapannya
tidak ada ? Kalau ummat Islam sholat karena landasan harus menghadap
batu itu, niscaya mereka sudah tidak pada sholat lagi sebab batunya
telah hilang, atau kalupun sholat menghadapnya mungkin ke si pencuri
batu itu. Tetapi ternyata tidak. Ummat islam tetap sholat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak sebab esensi mereka ialah
mematuhi perintah Allah bukan menghadap batu dan menyembah batu.
Kemudian dalan sejarah islam pun dijelaskan bahwa setelah batu hitam
itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada
pecahan disana sini, bahkan volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu
hitam yg ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yg
asli dengan yg imitasi. Tetapi anda lihat, apakah ummat islam heboh
karena itu ? Jawabnya: Tidak pernah!. Sebab Tuhan mereka bukanlah batu
tetapi Allah. Batu boleh rusak dan hilang tetapi Allah (Tuhan mereka)
tetap ada. Berbeda sekali dengan ummat agama lain yg menganut paganisme.
Mereka melakukan itu bukan atas dasar perintah Tuhan tetapi apa kata
nenek moyang mereka, apa kata tetua-tetua mereka dan apa kata leluhur
mereka. Tidak ada dasar yg langsung di dasari dari ketentuan Kitabnya
(yg merupakan kumpulan perintah-perintah Tuhan). Ini bisa anda lihat
dalam berbagai literatur tentang filsafat agama dan perbandingan agama.
Tiga agama yg memiliki kitab suci yang berisi perkataan – perkataan
Langsung Tuhan, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Selebihnya agama yg lain hanya didasari oleh filsafat orang-orang
terdahulu dan nenek moyang mereka. Jadi inilah perbedaannya antara
ibadah ritual ummat Islam yg menghadap batu dengan ibadah ritual ummat
lain yg juga menghadap batu. Dalam agama lain, batu itu dianggap
seperti Dewa/Tuhan, sesuatu yg diagungkan dan dipuja-puja, sedangkan
ummat islam memandang batu itu hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan
kebaktian kepada Tuhan yang sebenarnya. Sebetulnya pengertian berhala
di sini tidak hanya batu saja, tetapilebih luas. Berhala bisa berarti
ideologi, bisa berarti materi/uang, bisa berarti manusia, bisa berarti
yg lain-lain selain Tuhan alam Semesta.
Setiap kegiatan yg tidak didasari oleh ketundukan kepada ketentuan
Tuhan dan perintah-perintah Tuhan (Allah), maka berartiseorang muslim
bisa terjebak dalam penyembahan “berhala”. Seperti seorang muslim yg
lebih menggandrungi dan memuja artis tertentu sampai-sampai tidak
sholat karena ada acara konser, maka bisa dikatakan orang itu telah
menyembah (telah tunduk) kepada “berhala” (ketundukan ia dan ketakutan
ia kepada Tuhannya telah terkalahkan oleh seorang artis). Begitu juga
bila seseorang telah tunduk dan sujud kepada batu (batu tsb dianggap
mempunyai kekuatan gaib dan kemudian dipuja-puja) atau bila seseorang
telah tunduk dan sujud kepada matahari (menganggap matahari itu sebagai
pemberi rezki) ataupun kepada sapi (menganggap bahwa sapi itu titisan
dewa dll lalu disembah dan diagung-agungkan) maka semua itu adalah
penyembahan terhadap “berhala”.
Jadi anda harus bisa membedakan mana yg benar-benar memuja
benda/hewan/tumbuhan sebagai Tuhan dan mana yg melakukan sujud
menghadap batu hanya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan yg sebenarnya.
Rasulullah sendiri pernah menunjuk Hajar Aswad dengan tongkat Beliau:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Nabi mengerjakan Tawaf mengelilingi Ka’bah dengan menunggang seekor
unta pada ibadah haji terakhir dan menyentuh hajar aswad dengan
tongkatnya. (Sahih Bukhari juz 2 no 677).
Dengan demikian nyatalah bahwa Hajar Aswad itu hanyalah batu yang
tidak dapat mendatangkan celaka atau tidak dapat mendatangkan untung
kecuali dengan ijin Allah swt.
cinta_islam
cinta_islam
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 556
Age : 34
Location : martapura - kota intan
Job/hobbies : pembela islam
Humor : bisakah musik rock di pake di gereja?
Reputation : 55
Points : 6115
Registration date : 2010-03-08

https://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=120658514619705&topi

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by fuckitall Sun 25 Apr 2010, 7:39 am

Insya Allah Benar....Amin

fuckitall
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 204
Reputation : 0
Points : 5322
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Kid_x Sun 25 Apr 2010, 7:42 pm

cinta_islam wrote:Dalam berbagai kesempatan umat kristen bilang
bahwa umat Islam adalah umat penyembah batu. Mereka beranggapan
demikian karena setiap hari umat Islam sholat selalu menghadap ka’bah
yang dibagiannya ada Hajar Aswadnya.
Ummat Islam dalam sholat menghadap ka’bah (batu) dan dalam thowaf
keliling batu bukanlah berarti ummat islam menyembah batu. Mereka
melakukan ini karena itu adalah diperintahkan oleh Tuhannya supaya
dalam sholat dan thowaf untuk menghadap batu dan keliling batu.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. [Terjemahan Qur’an Al Baqarah (2)].
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi
inti dari ajaran itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan
bahwa Allah itu Tuhan mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh
oleh orang tua anda untuk mencium komputer di depan anda lalu anda
menuruti, lalu apakah ini berarti anda menyembah komputer ? Tentu orang
yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan itu karena wujud
taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti anda
sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam
melakukan sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium
batu.Itu karena wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan
dalam ajaran Nya supaya melakukan demikian. Mereka tidak menganggap
batu itu istimewa, bahkan dalam Hadis Bukhori (Referensi ummat islam yg
kedua setelah Al Qur’an), Ummar bin Khatab pun berkata:
Diriwayatkan oleh ‘Abis bin Rabia:
Saidina Umar bin al-Khattab r.a pernah mengecup Hajarul Aswad.
Kemudian dia berkata: Demi Allah! Aku tahu kamu hanyalah sekedar batu
yang tidak dapat memudharatkan dan tidak dapat memberi manfaat
siapapun.. Sekiranya aku tidak melihat sendiri Rasulullah s.a.w
mengucupmu, pasti aku tidak akan mengucupmu.” (Sahih Bukhari juz 2 no
667).
Kalau anda membaca sejarah tentang peradaban islam, maka anda akan
jumpai bahwa dulu batu hitam itu pernah dicuri oleh seseorang (artinya
ka’bah pernah tidak ada hajar aswad di dalamnya). Tetapi apakah setelah
hilangnya batu itu ummat Islam lantas tidah sholat karena hadapannya
tidak ada ? Kalau ummat Islam sholat karena landasan harus menghadap
batu itu, niscaya mereka sudah tidak pada sholat lagi sebab batunya
telah hilang, atau kalupun sholat menghadapnya mungkin ke si pencuri
batu itu. Tetapi ternyata tidak. Ummat islam tetap sholat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak sebab esensi mereka ialah
mematuhi perintah Allah bukan menghadap batu dan menyembah batu.
Kemudian dalan sejarah islam pun dijelaskan bahwa setelah batu hitam
itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada
pecahan disana sini, bahkan volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu
hitam yg ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yg
asli dengan yg imitasi. Tetapi anda lihat, apakah ummat islam heboh
karena itu ? Jawabnya: Tidak pernah!. Sebab Tuhan mereka bukanlah batu
tetapi Allah. Batu boleh rusak dan hilang tetapi Allah (Tuhan mereka)
tetap ada. Berbeda sekali dengan ummat agama lain yg menganut paganisme.
Mereka melakukan itu bukan atas dasar perintah Tuhan tetapi apa kata
nenek moyang mereka, apa kata tetua-tetua mereka dan apa kata leluhur
mereka. Tidak ada dasar yg langsung di dasari dari ketentuan Kitabnya
(yg merupakan kumpulan perintah-perintah Tuhan). Ini bisa anda lihat
dalam berbagai literatur tentang filsafat agama dan perbandingan agama.
Tiga agama yg memiliki kitab suci yang berisi perkataan – perkataan
Langsung Tuhan, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Selebihnya agama yg lain hanya didasari oleh filsafat orang-orang
terdahulu dan nenek moyang mereka. Jadi inilah perbedaannya antara
ibadah ritual ummat Islam yg menghadap batu dengan ibadah ritual ummat
lain yg juga menghadap batu. Dalam agama lain, batu itu dianggap
seperti Dewa/Tuhan, sesuatu yg diagungkan dan dipuja-puja, sedangkan
ummat islam memandang batu itu hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan
kebaktian kepada Tuhan yang sebenarnya. Sebetulnya pengertian berhala
di sini tidak hanya batu saja, tetapilebih luas. Berhala bisa berarti
ideologi, bisa berarti materi/uang, bisa berarti manusia, bisa berarti
yg lain-lain selain Tuhan alam Semesta.
Setiap kegiatan yg tidak didasari oleh ketundukan kepada ketentuan
Tuhan dan perintah-perintah Tuhan (Allah), maka berartiseorang muslim
bisa terjebak dalam penyembahan “berhala”. Seperti seorang muslim yg
lebih menggandrungi dan memuja artis tertentu sampai-sampai tidak
sholat karena ada acara konser, maka bisa dikatakan orang itu telah
menyembah (telah tunduk) kepada “berhala” (ketundukan ia dan ketakutan
ia kepada Tuhannya telah terkalahkan oleh seorang artis). Begitu juga
bila seseorang telah tunduk dan sujud kepada batu (batu tsb dianggap
mempunyai kekuatan gaib dan kemudian dipuja-puja) atau bila seseorang
telah tunduk dan sujud kepada matahari (menganggap matahari itu sebagai
pemberi rezki) ataupun kepada sapi (menganggap bahwa sapi itu titisan
dewa dll lalu disembah dan diagung-agungkan) maka semua itu adalah
penyembahan terhadap “berhala”.
Jadi anda harus bisa membedakan mana yg benar-benar memuja
benda/hewan/tumbuhan sebagai Tuhan dan mana yg melakukan sujud
menghadap batu hanya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan yg sebenarnya.
Rasulullah sendiri pernah menunjuk Hajar Aswad dengan tongkat Beliau:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Nabi mengerjakan Tawaf mengelilingi Ka’bah dengan menunggang seekor
unta pada ibadah haji terakhir dan menyentuh hajar aswad dengan
tongkatnya. (Sahih Bukhari juz 2 no 677).
Dengan demikian nyatalah bahwa Hajar Aswad itu hanyalah batu yang
tidak dapat mendatangkan celaka atau tidak dapat mendatangkan untung
kecuali dengan ijin Allah swt.

Klo nabi kalian onani di atas batu itu kalian juga bakal lakuin???
aw..aw..aw..
Itulah kalian menelan sesuatu secara bulat2..

Klo kalian ke Arab mencium batu itu,mungkin gw akan kencingin batu itu..
Emg batu nya bisa ilang,tapi ka'bah masih di situ sama aja boong..
Coba klo Ka'bah nya dipindah,apa kalian masih sembayang dengan letak yang sama??

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 414775
Kid_x
Kid_x
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 89
Age : 1246
Location : DIATAS MAKAM MUHAMMAD
Job/hobbies : NONGKRONG DI ATAS KA'BAH
Humor : MURTAD IS THE BEST
Reputation : -11
Points : 5193
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by fuckitall Sun 25 Apr 2010, 8:18 pm

Blm Denger Sejarah Tuh, Kalo Ada yang Onani Disitu...

Kami Sholat Lima Waktu Dimana Saja, Dan Menghadap Kiblat

fuckitall
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 204
Reputation : 0
Points : 5322
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by arjuna Fri 08 Oct 2010, 5:10 pm

wah threadnya mantap neh, buat kafir yg bilang allah adalah batu hitam silahkan baca thread ini. salam aja buat ts-nya
arjuna
arjuna
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 254
Age : 32
Location : Palangkaraya
Job/hobbies : browsing and reading
Humor : untuk apa tuhan repot-repot menjelma jadi manusia buat menebus dosa orang kristen?
Reputation : 30
Points : 5406
Registration date : 2010-05-21

https://id-id.facebook.com/note.php?note_id=133411303351769

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by muhammad bakri Thu 23 Jun 2011, 9:58 pm

Kid_x wrote:
cinta_islam wrote:Dalam berbagai kesempatan umat kristen bilang
bahwa umat Islam adalah umat penyembah batu. Mereka beranggapan
demikian karena setiap hari umat Islam sholat selalu menghadap ka’bah
yang dibagiannya ada Hajar Aswadnya.
Ummat Islam dalam sholat menghadap ka’bah (batu) dan dalam thowaf
keliling batu bukanlah berarti ummat islam menyembah batu. Mereka
melakukan ini karena itu adalah diperintahkan oleh Tuhannya supaya
dalam sholat dan thowaf untuk menghadap batu dan keliling batu.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. [Terjemahan Qur’an Al Baqarah (2)].
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi
inti dari ajaran itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan
bahwa Allah itu Tuhan mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh
oleh orang tua anda untuk mencium komputer di depan anda lalu anda
menuruti, lalu apakah ini berarti anda menyembah komputer ? Tentu orang
yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan itu karena wujud
taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti anda
sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam
melakukan sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium
batu.Itu karena wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan
dalam ajaran Nya supaya melakukan demikian. Mereka tidak menganggap
batu itu istimewa, bahkan dalam Hadis Bukhori (Referensi ummat islam yg
kedua setelah Al Qur’an), Ummar bin Khatab pun berkata:
Diriwayatkan oleh ‘Abis bin Rabia:
Saidina Umar bin al-Khattab r.a pernah mengecup Hajarul Aswad.
Kemudian dia berkata: Demi Allah! Aku tahu kamu hanyalah sekedar batu
yang tidak dapat memudharatkan dan tidak dapat memberi manfaat
siapapun.. Sekiranya aku tidak melihat sendiri Rasulullah s.a.w
mengucupmu, pasti aku tidak akan mengucupmu.” (Sahih Bukhari juz 2 no
667).
Kalau anda membaca sejarah tentang peradaban islam, maka anda akan
jumpai bahwa dulu batu hitam itu pernah dicuri oleh seseorang (artinya
ka’bah pernah tidak ada hajar aswad di dalamnya). Tetapi apakah setelah
hilangnya batu itu ummat Islam lantas tidah sholat karena hadapannya
tidak ada ? Kalau ummat Islam sholat karena landasan harus menghadap
batu itu, niscaya mereka sudah tidak pada sholat lagi sebab batunya
telah hilang, atau kalupun sholat menghadapnya mungkin ke si pencuri
batu itu. Tetapi ternyata tidak. Ummat islam tetap sholat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak sebab esensi mereka ialah
mematuhi perintah Allah bukan menghadap batu dan menyembah batu.
Kemudian dalan sejarah islam pun dijelaskan bahwa setelah batu hitam
itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada
pecahan disana sini, bahkan volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu
hitam yg ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yg
asli dengan yg imitasi. Tetapi anda lihat, apakah ummat islam heboh
karena itu ? Jawabnya: Tidak pernah!. Sebab Tuhan mereka bukanlah batu
tetapi Allah. Batu boleh rusak dan hilang tetapi Allah (Tuhan mereka)
tetap ada. Berbeda sekali dengan ummat agama lain yg menganut paganisme.
Mereka melakukan itu bukan atas dasar perintah Tuhan tetapi apa kata
nenek moyang mereka, apa kata tetua-tetua mereka dan apa kata leluhur
mereka. Tidak ada dasar yg langsung di dasari dari ketentuan Kitabnya
(yg merupakan kumpulan perintah-perintah Tuhan). Ini bisa anda lihat
dalam berbagai literatur tentang filsafat agama dan perbandingan agama.
Tiga agama yg memiliki kitab suci yang berisi perkataan – perkataan
Langsung Tuhan, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Selebihnya agama yg lain hanya didasari oleh filsafat orang-orang
terdahulu dan nenek moyang mereka. Jadi inilah perbedaannya antara
ibadah ritual ummat Islam yg menghadap batu dengan ibadah ritual ummat
lain yg juga menghadap batu. Dalam agama lain, batu itu dianggap
seperti Dewa/Tuhan, sesuatu yg diagungkan dan dipuja-puja, sedangkan
ummat islam memandang batu itu hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan
kebaktian kepada Tuhan yang sebenarnya. Sebetulnya pengertian berhala
di sini tidak hanya batu saja, tetapilebih luas. Berhala bisa berarti
ideologi, bisa berarti materi/uang, bisa berarti manusia, bisa berarti
yg lain-lain selain Tuhan alam Semesta.
Setiap kegiatan yg tidak didasari oleh ketundukan kepada ketentuan
Tuhan dan perintah-perintah Tuhan (Allah), maka berartiseorang muslim
bisa terjebak dalam penyembahan “berhala”. Seperti seorang muslim yg
lebih menggandrungi dan memuja artis tertentu sampai-sampai tidak
sholat karena ada acara konser, maka bisa dikatakan orang itu telah
menyembah (telah tunduk) kepada “berhala” (ketundukan ia dan ketakutan
ia kepada Tuhannya telah terkalahkan oleh seorang artis). Begitu juga
bila seseorang telah tunduk dan sujud kepada batu (batu tsb dianggap
mempunyai kekuatan gaib dan kemudian dipuja-puja) atau bila seseorang
telah tunduk dan sujud kepada matahari (menganggap matahari itu sebagai
pemberi rezki) ataupun kepada sapi (menganggap bahwa sapi itu titisan
dewa dll lalu disembah dan diagung-agungkan) maka semua itu adalah
penyembahan terhadap “berhala”.
Jadi anda harus bisa membedakan mana yg benar-benar memuja
benda/hewan/tumbuhan sebagai Tuhan dan mana yg melakukan sujud
menghadap batu hanya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan yg sebenarnya.
Rasulullah sendiri pernah menunjuk Hajar Aswad dengan tongkat Beliau:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Nabi mengerjakan Tawaf mengelilingi Ka’bah dengan menunggang seekor
unta pada ibadah haji terakhir dan menyentuh hajar aswad dengan
tongkatnya. (Sahih Bukhari juz 2 no 677).
Dengan demikian nyatalah bahwa Hajar Aswad itu hanyalah batu yang
tidak dapat mendatangkan celaka atau tidak dapat mendatangkan untung
kecuali dengan ijin Allah swt.

Klo nabi kalian onani di atas batu itu kalian juga bakal lakuin???
aw..aw..aw..
Itulah kalian menelan sesuatu secara bulat2..

yesus yang kamu anggap tuhan itu lebih parah karena dalam keadaan telanjang disalib ngga yang bantuin lagi karena semua muridnya pada takut or berkhianat

Klo kalian ke Arab mencium batu itu,mungkin gw akan kencingin batu itu..
Emg batu nya bisa ilang,tapi ka'bah masih di situ sama aja boong..
Coba klo Ka'bah nya dipindah,apa kalian masih sembayang dengan letak yang sama??

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 463897 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 414775

muhammad bakri
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 39
Reputation : 0
Points : 4735
Registration date : 2011-06-22

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Ontamekah Sat 08 Jun 2013, 4:51 pm

Dulu pernah pindah, mungkin kurang strategis dan kurang menguntungkan secara pilitis maka balik arah lagi.

yang jelas semuanya menyembah RUMAH, al aqsho=rumah, kaabah=rumah hajar aswad itu jadi Allahnya, nyatanya sambil mengangkat tangan kepada batu itu dan mengatakan Allah aku datang padamu...
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 3027467219
Ontamekah
Ontamekah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 342
Age : 74
Job/hobbies : Cabuli bocah 6 thn
Humor : gendeng.com
Reputation : 5
Points : 4400
Registration date : 2013-06-08

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by youbrey Tue 06 Aug 2013, 12:45 am

cinta_islam wrote:Dalam berbagai kesempatan umat kristen bilang
bahwa umat Islam adalah umat penyembah batu. Mereka beranggapan
demikian karena setiap hari umat Islam sholat selalu menghadap ka’bah
yang dibagiannya ada Hajar Aswadnya.
Ummat Islam dalam sholat menghadap ka’bah (batu) dan dalam thowaf
keliling batu bukanlah berarti ummat islam menyembah batu. Mereka
melakukan ini karena itu adalah diperintahkan oleh Tuhannya supaya
dalam sholat dan thowaf untuk menghadap batu dan keliling batu.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. [Terjemahan Qur’an Al Baqarah (2)].
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi
inti dari ajaran itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan
bahwa Allah itu Tuhan mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh
oleh orang tua anda untuk mencium komputer di depan anda lalu anda
menuruti, lalu apakah ini berarti anda menyembah komputer ? Tentu orang
yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan itu karena wujud
taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti anda
sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam
melakukan sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium
batu.Itu karena wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan
dalam ajaran Nya supaya melakukan demikian. Mereka tidak menganggap
batu itu istimewa, bahkan dalam Hadis Bukhori (Referensi ummat islam yg
kedua setelah Al Qur’an), Ummar bin Khatab pun berkata:
Diriwayatkan oleh ‘Abis bin Rabia:
Saidina Umar bin al-Khattab r.a pernah mengecup Hajarul Aswad.
Kemudian dia berkata: Demi Allah! Aku tahu kamu hanyalah sekedar batu
yang tidak dapat memudharatkan dan tidak dapat memberi manfaat
siapapun.. Sekiranya aku tidak melihat sendiri Rasulullah s.a.w
mengucupmu, pasti aku tidak akan mengucupmu.” (Sahih Bukhari juz 2 no
667).
Kalau anda membaca sejarah tentang peradaban islam, maka anda akan
jumpai bahwa dulu batu hitam itu pernah dicuri oleh seseorang (artinya
ka’bah pernah tidak ada hajar aswad di dalamnya). Tetapi apakah setelah
hilangnya batu itu ummat Islam lantas tidah sholat karena hadapannya
tidak ada ? Kalau ummat Islam sholat karena landasan harus menghadap
batu itu, niscaya mereka sudah tidak pada sholat lagi sebab batunya
telah hilang, atau kalupun sholat menghadapnya mungkin ke si pencuri
batu itu. Tetapi ternyata tidak. Ummat islam tetap sholat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak sebab esensi mereka ialah
mematuhi perintah Allah bukan menghadap batu dan menyembah batu.
Kemudian dalan sejarah islam pun dijelaskan bahwa setelah batu hitam
itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada
pecahan disana sini, bahkan volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu
hitam yg ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yg
asli dengan yg imitasi. Tetapi anda lihat, apakah ummat islam heboh
karena itu ? Jawabnya: Tidak pernah!. Sebab Tuhan mereka bukanlah batu
tetapi Allah. Batu boleh rusak dan hilang tetapi Allah (Tuhan mereka)
tetap ada. Berbeda sekali dengan ummat agama lain yg menganut paganisme.
Mereka melakukan itu bukan atas dasar perintah Tuhan tetapi apa kata
nenek moyang mereka, apa kata tetua-tetua mereka dan apa kata leluhur
mereka. Tidak ada dasar yg langsung di dasari dari ketentuan Kitabnya
(yg merupakan kumpulan perintah-perintah Tuhan). Ini bisa anda lihat
dalam berbagai literatur tentang filsafat agama dan perbandingan agama.
Tiga agama yg memiliki kitab suci yang berisi perkataan – perkataan
Langsung Tuhan, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Selebihnya agama yg lain hanya didasari oleh filsafat orang-orang
terdahulu dan nenek moyang mereka. Jadi inilah perbedaannya antara
ibadah ritual ummat Islam yg menghadap batu dengan ibadah ritual ummat
lain yg juga menghadap batu. Dalam agama lain, batu itu dianggap
seperti Dewa/Tuhan, sesuatu yg diagungkan dan dipuja-puja, sedangkan
ummat islam memandang batu itu hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan
kebaktian kepada Tuhan yang sebenarnya. Sebetulnya pengertian berhala
di sini tidak hanya batu saja, tetapilebih luas. Berhala bisa berarti
ideologi, bisa berarti materi/uang, bisa berarti manusia, bisa berarti
yg lain-lain selain Tuhan alam Semesta.
Setiap kegiatan yg tidak didasari oleh ketundukan kepada ketentuan
Tuhan dan perintah-perintah Tuhan (Allah), maka berartiseorang muslim
bisa terjebak dalam penyembahan “berhala”. Seperti seorang muslim yg
lebih menggandrungi dan memuja artis tertentu sampai-sampai tidak
sholat karena ada acara konser, maka bisa dikatakan orang itu telah
menyembah (telah tunduk) kepada “berhala” (ketundukan ia dan ketakutan
ia kepada Tuhannya telah terkalahkan oleh seorang artis). Begitu juga
bila seseorang telah tunduk dan sujud kepada batu (batu tsb dianggap
mempunyai kekuatan gaib dan kemudian dipuja-puja) atau bila seseorang
telah tunduk dan sujud kepada matahari (menganggap matahari itu sebagai
pemberi rezki) ataupun kepada sapi (menganggap bahwa sapi itu titisan
dewa dll lalu disembah dan diagung-agungkan) maka semua itu adalah
penyembahan terhadap “berhala”.
Jadi anda harus bisa membedakan mana yg benar-benar memuja
benda/hewan/tumbuhan sebagai Tuhan dan mana yg melakukan sujud
menghadap batu hanya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan yg sebenarnya.
Rasulullah sendiri pernah menunjuk Hajar Aswad dengan tongkat Beliau:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Nabi mengerjakan Tawaf mengelilingi Ka’bah dengan menunggang seekor
unta pada ibadah haji terakhir dan menyentuh hajar aswad dengan
tongkatnya. (Sahih Bukhari juz 2 no 677).
Dengan demikian nyatalah bahwa Hajar Aswad itu hanyalah batu yang
tidak dapat mendatangkan celaka atau tidak dapat mendatangkan untung
kecuali dengan ijin Allah swt.

Intinya ini adalah Perintah Tuhan disuruh ngadap kesana.
ada tu Ka'bah ato kagak orang islam tetep bakal sholat juga.


Ini bukan masalah menyembah batu, tapi sbg simbol kesatuan orang islam untuk taat pada perintah Tuhan.
bahasa gaulnya KOMPAK deh.
:D

youbrey

Number of posts : 5
Reputation : 0
Points : 4043
Registration date : 2013-04-09

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Ontamekah Tue 06 Aug 2013, 1:27 am

Nah kalo gitu sama dengan agama hindu budha dia juga tidak menyembah batu yang notabene simbol juga, tetapi slemot menuduh hindu budha menyembah batu sampai2 amrozi cs menuduhnya menyembah batu lalu mengebomnya.

Lalu bila saya tuduh tuhannya slemot tinggal di rumah itu lalu kau sembah2 gimana?
apa di situ tidak ada tuhannya?
apa yang ada di situ setan?

Masuk akal kan kalo tuhan punya rumah atau baitullah lalu disembah menghadap lokasi itu?
apa itu juga simbol juga?
apakah ka'bah dan hajar aswad itu Jimat?
Ontamekah
Ontamekah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 342
Age : 74
Job/hobbies : Cabuli bocah 6 thn
Humor : gendeng.com
Reputation : 5
Points : 4400
Registration date : 2013-06-08

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Kafir13 Tue 06 Aug 2013, 2:20 pm

Ditantang menghancurkan HA saja kagak brani slemot hahahah malah nyuruh kafir yang ngelakuin.

Dasar penyembah batu.
Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 994211
Kafir13
Kafir13
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 302
Location : The KINGDOM Of Hell (satan earth)
Humor : Iblis telah di buang ke bumi, jatuh bagaikan kilat dan menjadi bintang jatuh yang kemudian dianggap batu dari syurga (hajar aswad).
Reputation : 5
Points : 4298
Registration date : 2013-06-06

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Akal Budi Islam Tue 06 Aug 2013, 10:11 pm

cinta_islam wrote:Dalam berbagai kesempatan umat kristen bilang
bahwa umat Islam adalah umat penyembah batu. Mereka beranggapan
demikian karena setiap hari umat Islam sholat selalu menghadap ka’bah
yang dibagiannya ada Hajar Aswadnya.
Ummat Islam dalam sholat menghadap ka’bah (batu) dan dalam thowaf
keliling batu bukanlah berarti ummat islam menyembah batu. Mereka
melakukan ini karena itu adalah diperintahkan oleh Tuhannya supaya
dalam sholat dan thowaf untuk menghadap batu dan keliling batu.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. [Terjemahan Qur’an Al Baqarah (2)].
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi
inti dari ajaran itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan
bahwa Allah itu Tuhan mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh
oleh orang tua anda untuk mencium komputer di depan anda lalu anda
menuruti, lalu apakah ini berarti anda menyembah komputer ? Tentu orang
yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan itu karena wujud
taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti anda
sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam
melakukan sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium
batu.Itu karena wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan
dalam ajaran Nya supaya melakukan demikian. Mereka tidak menganggap
batu itu istimewa, bahkan dalam Hadis Bukhori (Referensi ummat islam yg
kedua setelah Al Qur’an), Ummar bin Khatab pun berkata:
Diriwayatkan oleh ‘Abis bin Rabia:
Saidina Umar bin al-Khattab r.a pernah mengecup Hajarul Aswad.
Kemudian dia berkata: Demi Allah! Aku tahu kamu hanyalah sekedar batu
yang tidak dapat memudharatkan dan tidak dapat memberi manfaat
siapapun.. Sekiranya aku tidak melihat sendiri Rasulullah s.a.w
mengucupmu, pasti aku tidak akan mengucupmu.” (Sahih Bukhari juz 2 no
667).
Kalau anda membaca sejarah tentang peradaban islam, maka anda akan
jumpai bahwa dulu batu hitam itu pernah dicuri oleh seseorang (artinya
ka’bah pernah tidak ada hajar aswad di dalamnya). Tetapi apakah setelah
hilangnya batu itu ummat Islam lantas tidah sholat karena hadapannya
tidak ada ? Kalau ummat Islam sholat karena landasan harus menghadap
batu itu, niscaya mereka sudah tidak pada sholat lagi sebab batunya
telah hilang, atau kalupun sholat menghadapnya mungkin ke si pencuri
batu itu. Tetapi ternyata tidak. Ummat islam tetap sholat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak sebab esensi mereka ialah
mematuhi perintah Allah bukan menghadap batu dan menyembah batu.
Kemudian dalan sejarah islam pun dijelaskan bahwa setelah batu hitam
itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada
pecahan disana sini, bahkan volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu
hitam yg ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yg
asli dengan yg imitasi. Tetapi anda lihat, apakah ummat islam heboh
karena itu ? Jawabnya: Tidak pernah!. Sebab Tuhan mereka bukanlah batu
tetapi Allah. Batu boleh rusak dan hilang tetapi Allah (Tuhan mereka)
tetap ada. Berbeda sekali dengan ummat agama lain yg menganut paganisme.
Mereka melakukan itu bukan atas dasar perintah Tuhan tetapi apa kata
nenek moyang mereka, apa kata tetua-tetua mereka dan apa kata leluhur
mereka. Tidak ada dasar yg langsung di dasari dari ketentuan Kitabnya
(yg merupakan kumpulan perintah-perintah Tuhan). Ini bisa anda lihat
dalam berbagai literatur tentang filsafat agama dan perbandingan agama.
Tiga agama yg memiliki kitab suci yang berisi perkataan – perkataan
Langsung Tuhan, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Selebihnya agama yg lain hanya didasari oleh filsafat orang-orang
terdahulu dan nenek moyang mereka. Jadi inilah perbedaannya antara
ibadah ritual ummat Islam yg menghadap batu dengan ibadah ritual ummat
lain yg juga menghadap batu. Dalam agama lain, batu itu dianggap
seperti Dewa/Tuhan, sesuatu yg diagungkan dan dipuja-puja, sedangkan
ummat islam memandang batu itu hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan
kebaktian kepada Tuhan yang sebenarnya. Sebetulnya pengertian berhala
di sini tidak hanya batu saja, tetapilebih luas. Berhala bisa berarti
ideologi, bisa berarti materi/uang, bisa berarti manusia, bisa berarti
yg lain-lain selain Tuhan alam Semesta.
Setiap kegiatan yg tidak didasari oleh ketundukan kepada ketentuan
Tuhan dan perintah-perintah Tuhan (Allah), maka berartiseorang muslim
bisa terjebak dalam penyembahan “berhala”. Seperti seorang muslim yg
lebih menggandrungi dan memuja artis tertentu sampai-sampai tidak
sholat karena ada acara konser, maka bisa dikatakan orang itu telah
menyembah (telah tunduk) kepada “berhala” (ketundukan ia dan ketakutan
ia kepada Tuhannya telah terkalahkan oleh seorang artis). Begitu juga
bila seseorang telah tunduk dan sujud kepada batu (batu tsb dianggap
mempunyai kekuatan gaib dan kemudian dipuja-puja) atau bila seseorang
telah tunduk dan sujud kepada matahari (menganggap matahari itu sebagai
pemberi rezki) ataupun kepada sapi (menganggap bahwa sapi itu titisan
dewa dll lalu disembah dan diagung-agungkan) maka semua itu adalah
penyembahan terhadap “berhala”.
Jadi anda harus bisa membedakan mana yg benar-benar memuja
benda/hewan/tumbuhan sebagai Tuhan dan mana yg melakukan sujud
menghadap batu hanya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan yg sebenarnya.
Rasulullah sendiri pernah menunjuk Hajar Aswad dengan tongkat Beliau:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Nabi mengerjakan Tawaf mengelilingi Ka’bah dengan menunggang seekor
unta pada ibadah haji terakhir dan menyentuh hajar aswad dengan
tongkatnya. (Sahih Bukhari juz 2 no 677).
Dengan demikian nyatalah bahwa Hajar Aswad itu hanyalah batu yang
tidak dapat mendatangkan celaka atau tidak dapat mendatangkan untung
kecuali dengan ijin Allah swt.

Harus dijelaskan, mengapa Awloh swt ini menyuruh anda mencium batu, padahal batu itu seperti kata anda tidak dapat mendatangkan untung?


Intinya ini adalah Perintah Tuhan disuruh ngadap kesana.
ada tu Ka'bah ato kagak orang islam tetep bakal sholat juga.


Ini bukan masalah menyembah batu, tapi sbg simbol kesatuan orang islam untuk taat pada perintah Tuhan.
bahasa gaulnya KOMPAK deh.
:D

Awloh seharusnya lebih bijak! Tidak seharusnya cara dia menyatukan umat islam dgn menyuruh rame2 mencium batu. Bukankah praktek mencium batu, kayu dll, adalah prkatek penyembah berhala. Masak allah swt juga berbuat demikian. Faktanya juga, gak ada tuh umat islam yg bersatu. Perang mulu satu sama lain.

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8855
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Ontamekah Mon 09 Sep 2013, 9:12 pm

Yang Punya Thread yang saya harapmasih hidup diberkahi oleh Kristus... Kok tidak methongol... gimana neh kelanjutannya?

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 380756 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 380756 
Ontamekah
Ontamekah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 342
Age : 74
Job/hobbies : Cabuli bocah 6 thn
Humor : gendeng.com
Reputation : 5
Points : 4400
Registration date : 2013-06-08

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by budi prasetyo Wed 16 Oct 2013, 2:50 pm

Akal Budi Islam wrote:
cinta_islam wrote:Dalam berbagai kesempatan umat kristen bilang
bahwa umat Islam adalah umat penyembah batu. Mereka beranggapan
demikian karena setiap hari umat Islam sholat selalu menghadap ka’bah
yang dibagiannya ada Hajar Aswadnya.
Ummat Islam dalam sholat menghadap ka’bah (batu) dan dalam thowaf
keliling batu bukanlah berarti ummat islam menyembah batu. Mereka
melakukan ini karena itu adalah diperintahkan oleh Tuhannya supaya
dalam sholat dan thowaf untuk menghadap batu dan keliling batu.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. [Terjemahan Qur’an Al Baqarah (2)].
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi
inti dari ajaran itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan
bahwa Allah itu Tuhan mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh
oleh orang tua anda untuk mencium komputer di depan anda lalu anda
menuruti, lalu apakah ini berarti anda menyembah komputer ? Tentu orang
yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan itu karena wujud
taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti anda
sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam
melakukan sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium
batu.Itu karena wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan
dalam ajaran Nya supaya melakukan demikian. Mereka tidak menganggap
batu itu istimewa, bahkan dalam Hadis Bukhori (Referensi ummat islam yg
kedua setelah Al Qur’an), Ummar bin Khatab pun berkata:
Diriwayatkan oleh ‘Abis bin Rabia:
Saidina Umar bin al-Khattab r.a pernah mengecup Hajarul Aswad.
Kemudian dia berkata: Demi Allah! Aku tahu kamu hanyalah sekedar batu
yang tidak dapat memudharatkan dan tidak dapat memberi manfaat
siapapun.. Sekiranya aku tidak melihat sendiri Rasulullah s.a.w
mengucupmu, pasti aku tidak akan mengucupmu.” (Sahih Bukhari juz 2 no
667).
Kalau anda membaca sejarah tentang peradaban islam, maka anda akan
jumpai bahwa dulu batu hitam itu pernah dicuri oleh seseorang (artinya
ka’bah pernah tidak ada hajar aswad di dalamnya). Tetapi apakah setelah
hilangnya batu itu ummat Islam lantas tidah sholat karena hadapannya
tidak ada ? Kalau ummat Islam sholat karena landasan harus menghadap
batu itu, niscaya mereka sudah tidak pada sholat lagi sebab batunya
telah hilang, atau kalupun sholat menghadapnya mungkin ke si pencuri
batu itu. Tetapi ternyata tidak. Ummat islam tetap sholat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak sebab esensi mereka ialah
mematuhi perintah Allah bukan menghadap batu dan menyembah batu.
Kemudian dalan sejarah islam pun dijelaskan bahwa setelah batu hitam
itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada
pecahan disana sini, bahkan volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu
hitam yg ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yg
asli dengan yg imitasi. Tetapi anda lihat, apakah ummat islam heboh
karena itu ? Jawabnya: Tidak pernah!. Sebab Tuhan mereka bukanlah batu
tetapi Allah. Batu boleh rusak dan hilang tetapi Allah (Tuhan mereka)
tetap ada. Berbeda sekali dengan ummat agama lain yg menganut paganisme.
Mereka melakukan itu bukan atas dasar perintah Tuhan tetapi apa kata
nenek moyang mereka, apa kata tetua-tetua mereka dan apa kata leluhur
mereka. Tidak ada dasar yg langsung di dasari dari ketentuan Kitabnya
(yg merupakan kumpulan perintah-perintah Tuhan). Ini bisa anda lihat
dalam berbagai literatur tentang filsafat agama dan perbandingan agama.
Tiga agama yg memiliki kitab suci yang berisi perkataan – perkataan
Langsung Tuhan, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Selebihnya agama yg lain hanya didasari oleh filsafat orang-orang
terdahulu dan nenek moyang mereka. Jadi inilah perbedaannya antara
ibadah ritual ummat Islam yg menghadap batu dengan ibadah ritual ummat
lain yg juga menghadap batu. Dalam agama lain, batu itu dianggap
seperti Dewa/Tuhan, sesuatu yg diagungkan dan dipuja-puja, sedangkan
ummat islam memandang batu itu hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan
kebaktian kepada Tuhan yang sebenarnya. Sebetulnya pengertian berhala
di sini tidak hanya batu saja, tetapilebih luas. Berhala bisa berarti
ideologi, bisa berarti materi/uang, bisa berarti manusia, bisa berarti
yg lain-lain selain Tuhan alam Semesta.
Setiap kegiatan yg tidak didasari oleh ketundukan kepada ketentuan
Tuhan dan perintah-perintah Tuhan (Allah), maka berartiseorang muslim
bisa terjebak dalam penyembahan “berhala”. Seperti seorang muslim yg
lebih menggandrungi dan memuja artis tertentu sampai-sampai tidak
sholat karena ada acara konser, maka bisa dikatakan orang itu telah
menyembah (telah tunduk) kepada “berhala” (ketundukan ia dan ketakutan
ia kepada Tuhannya telah terkalahkan oleh seorang artis). Begitu juga
bila seseorang telah tunduk dan sujud kepada batu (batu tsb dianggap
mempunyai kekuatan gaib dan kemudian dipuja-puja) atau bila seseorang
telah tunduk dan sujud kepada matahari (menganggap matahari itu sebagai
pemberi rezki) ataupun kepada sapi (menganggap bahwa sapi itu titisan
dewa dll lalu disembah dan diagung-agungkan) maka semua itu adalah
penyembahan terhadap “berhala”.
Jadi anda harus bisa membedakan mana yg benar-benar memuja
benda/hewan/tumbuhan sebagai Tuhan dan mana yg melakukan sujud
menghadap batu hanya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan yg sebenarnya.
Rasulullah sendiri pernah menunjuk Hajar Aswad dengan tongkat Beliau:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Nabi mengerjakan Tawaf mengelilingi Ka’bah dengan menunggang seekor
unta pada ibadah haji terakhir dan menyentuh hajar aswad dengan
tongkatnya. (Sahih Bukhari juz 2 no 677).
Dengan demikian nyatalah bahwa Hajar Aswad itu hanyalah batu yang
tidak dapat mendatangkan celaka atau tidak dapat mendatangkan untung
kecuali dengan ijin Allah swt.
Harus dijelaskan, mengapa Awloh swt ini menyuruh anda mencium batu, padahal batu itu seperti kata anda tidak dapat mendatangkan untung?


Intinya ini adalah Perintah Tuhan disuruh ngadap kesana.
ada tu Ka'bah ato kagak orang islam tetep bakal sholat juga.


Ini bukan masalah menyembah batu, tapi sbg simbol kesatuan orang islam untuk taat pada perintah Tuhan.
bahasa gaulnya KOMPAK deh.
:D
Awloh seharusnya lebih bijak! Tidak seharusnya cara dia menyatukan umat islam dgn menyuruh rame2 mencium batu. Bukankah praktek mencium batu, kayu dll, adalah prkatek penyembah berhala. Masak allah swt juga berbuat demikian. Faktanya juga, gak ada tuh umat islam yg bersatu. Perang mulu satu sama lain.
Itu namanya Aturan Om. Semua di dunia perlu aturan, ora sek enak wudelmu dewek. aturan dapat  membedakan yang patuh dan yang tidak.

budi prasetyo

Number of posts : 6
Reputation : 0
Points : 3851
Registration date : 2013-10-16

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Ontamekah Fri 18 Oct 2013, 8:20 pm

budi prasetyo wrote:Itu namanya Aturan Om. Semua di dunia perlu aturan, ora sek enak wudelmu dewek. aturan dapat  membedakan yang patuh dan yang tidak.
Coba buka QS;9 ayat 29 kalo anda mampu melakukan perintah ayat tersebut berarti anda umat islam yang benar2 taat!

Itulah wajah islam yang sesungguhnya... bukan omong kosong.. asli bukan hoax..melawan pancasila adalah ajaran nabi,karena pancasila buatan orang2 kafir. ini perlu anda tahu adalah ajaran islam yang asli.


قَاتِلُوا الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." – (QS.9:29)
Ontamekah
Ontamekah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 342
Age : 74
Job/hobbies : Cabuli bocah 6 thn
Humor : gendeng.com
Reputation : 5
Points : 4400
Registration date : 2013-06-08

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by kuku bima Wed 23 Oct 2013, 10:06 am

cinta_islam wrote:Dalam berbagai kesempatan umat kristen bilang
bahwa umat Islam adalah umat penyembah batu. Mereka beranggapan
demikian karena setiap hari umat Islam sholat selalu menghadap ka’bah
yang dibagiannya ada Hajar Aswadnya.
Ummat Islam dalam sholat menghadap ka’bah (batu) dan dalam thowaf
keliling batu bukanlah berarti ummat islam menyembah batu. Mereka
melakukan ini karena itu adalah diperintahkan oleh Tuhannya supaya
dalam sholat dan thowaf untuk menghadap batu dan keliling batu.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. [Terjemahan Qur’an Al Baqarah (2)].
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi
inti dari ajaran itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan
bahwa Allah itu Tuhan mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh
oleh orang tua anda untuk mencium komputer di depan anda lalu anda
menuruti, lalu apakah ini berarti anda menyembah komputer ? Tentu orang
yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan itu karena wujud
taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti anda
sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam
melakukan sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium
batu.Itu karena wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan
dalam ajaran Nya supaya melakukan demikian. Mereka tidak menganggap
batu itu istimewa, bahkan dalam Hadis Bukhori (Referensi ummat islam yg
kedua setelah Al Qur’an), Ummar bin Khatab pun berkata:
Diriwayatkan oleh ‘Abis bin Rabia:
Saidina Umar bin al-Khattab r.a pernah mengecup Hajarul Aswad.
Kemudian dia berkata: Demi Allah! Aku tahu kamu hanyalah sekedar batu
yang tidak dapat memudharatkan dan tidak dapat memberi manfaat
siapapun.. Sekiranya aku tidak melihat sendiri Rasulullah s.a.w
mengucupmu, pasti aku tidak akan mengucupmu.” (Sahih Bukhari juz 2 no
667).
Kalau anda membaca sejarah tentang peradaban islam, maka anda akan
jumpai bahwa dulu batu hitam itu pernah dicuri oleh seseorang (artinya
ka’bah pernah tidak ada hajar aswad di dalamnya). Tetapi apakah setelah
hilangnya batu itu ummat Islam lantas tidah sholat karena hadapannya
tidak ada ? Kalau ummat Islam sholat karena landasan harus menghadap
batu itu, niscaya mereka sudah tidak pada sholat lagi sebab batunya
telah hilang, atau kalupun sholat menghadapnya mungkin ke si pencuri
batu itu. Tetapi ternyata tidak. Ummat islam tetap sholat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak sebab esensi mereka ialah
mematuhi perintah Allah bukan menghadap batu dan menyembah batu.
Kemudian dalan sejarah islam pun dijelaskan bahwa setelah batu hitam
itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada
pecahan disana sini, bahkan volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu
hitam yg ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yg
asli dengan yg imitasi. Tetapi anda lihat, apakah ummat islam heboh
karena itu ? Jawabnya: Tidak pernah!. Sebab Tuhan mereka bukanlah batu
tetapi Allah. Batu boleh rusak dan hilang tetapi Allah (Tuhan mereka)
tetap ada. Berbeda sekali dengan ummat agama lain yg menganut paganisme.
Mereka melakukan itu bukan atas dasar perintah Tuhan tetapi apa kata
nenek moyang mereka, apa kata tetua-tetua mereka dan apa kata leluhur
mereka. Tidak ada dasar yg langsung di dasari dari ketentuan Kitabnya
(yg merupakan kumpulan perintah-perintah Tuhan). Ini bisa anda lihat
dalam berbagai literatur tentang filsafat agama dan perbandingan agama.
Tiga agama yg memiliki kitab suci yang berisi perkataan – perkataan
Langsung Tuhan, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Selebihnya agama yg lain hanya didasari oleh filsafat orang-orang
terdahulu dan nenek moyang mereka. Jadi inilah perbedaannya antara
ibadah ritual ummat Islam yg menghadap batu dengan ibadah ritual ummat
lain yg juga menghadap batu. Dalam agama lain, batu itu dianggap
seperti Dewa/Tuhan, sesuatu yg diagungkan dan dipuja-puja, sedangkan
ummat islam memandang batu itu hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan
kebaktian kepada Tuhan yang sebenarnya. Sebetulnya pengertian berhala
di sini tidak hanya batu saja, tetapilebih luas. Berhala bisa berarti
ideologi, bisa berarti materi/uang, bisa berarti manusia, bisa berarti
yg lain-lain selain Tuhan alam Semesta.
Setiap kegiatan yg tidak didasari oleh ketundukan kepada ketentuan
Tuhan dan perintah-perintah Tuhan (Allah), maka berartiseorang muslim
bisa terjebak dalam penyembahan “berhala”. Seperti seorang muslim yg
lebih menggandrungi dan memuja artis tertentu sampai-sampai tidak
sholat karena ada acara konser, maka bisa dikatakan orang itu telah
menyembah (telah tunduk) kepada “berhala” (ketundukan ia dan ketakutan
ia kepada Tuhannya telah terkalahkan oleh seorang artis). Begitu juga
bila seseorang telah tunduk dan sujud kepada batu (batu tsb dianggap
mempunyai kekuatan gaib dan kemudian dipuja-puja) atau bila seseorang
telah tunduk dan sujud kepada matahari (menganggap matahari itu sebagai
pemberi rezki) ataupun kepada sapi (menganggap bahwa sapi itu titisan
dewa dll lalu disembah dan diagung-agungkan) maka semua itu adalah
penyembahan terhadap “berhala”.
Jadi anda harus bisa membedakan mana yg benar-benar memuja
benda/hewan/tumbuhan sebagai Tuhan dan mana yg melakukan sujud
menghadap batu hanya sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan yg sebenarnya.
Rasulullah sendiri pernah menunjuk Hajar Aswad dengan tongkat Beliau:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
Nabi mengerjakan Tawaf mengelilingi Ka’bah dengan menunggang seekor
unta pada ibadah haji terakhir dan menyentuh hajar aswad dengan
tongkatnya. (Sahih Bukhari juz 2 no 677).
Dengan demikian nyatalah bahwa Hajar Aswad itu hanyalah batu yang
tidak dapat mendatangkan celaka atau tidak dapat mendatangkan untung
kecuali dengan ijin Allah swt.
yang kamu[muhammad sukai]jelas disini bukan kesukaan umat sebelum muhammad yahudi dan nasrani...tapi mengahadap kabah terjadi ketika muhammad menyukai tempat itu....sebelumnya 15 tahun muhammad menghadap ke yerusalem......dan benar orang yahudi dan nasrani senang menghadap yerusalem.......jadi ga mungkin mereka menghadap rumah 360 berhala ...itu sangat di larang dalam kepercayaan mereka....menghadap berhalah..yang baru di bersikan   ketika islam ber umur 15 tahun dari sekutu sekutu alloh[hajar aswad] kabah baru di bersikan oleh muhammad ketika islam kembali ke mekah..15 tahun kurang lebih...

kabah atau rumah...didirikan untuk hajar aswad...pada umumnya..di arab ada banyak kabah....dan semua di bangun untuk dewa bulan [hajar aswad]hampir semua kabah di arab memiliki hajar aswad[batu item]....
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10368
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty sejarah mekah-kabah-zamzam

Post by kuku bima Wed 23 Oct 2013, 10:15 am

fuckitall wrote:Insya Allah Benar....Amin
http://trulyislam.blogspot.com/2009/01/sejarah-arab-mekah-kabah-zamzam.html
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10368
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Ontamekah Wed 23 Oct 2013, 12:13 pm

kuku bima wrote:
fuckitall wrote:Insya Allah Benar....Amin
http://trulyislam.blogspot.com/2009/01/sejarah-arab-mekah-kabah-zamzam.html
Tidak ada catatan sejarah bahwa Ibrahim nabi pernah di Ka'bah....
Kalo benar ada catatan nabi ibrahim di Makkah,, pastilah umat yahudi dan nasrani mengakui ada catatan sejarah...
Jadi omong kosongnya muhammad di dukung orang dungu tak berpendidikan dan main otot saja,lalu berkembang jadi main bunuh..

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 357511 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 357511 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 357511 Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) 357511
Ontamekah
Ontamekah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 342
Age : 74
Job/hobbies : Cabuli bocah 6 thn
Humor : gendeng.com
Reputation : 5
Points : 4400
Registration date : 2013-06-08

Back to top Go down

Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam) Empty Re: Muslim tidak Menyembah Hajar Aswad (batu hitam)

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum