MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Perang Dunia 1, Islam terlibat? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 62 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 62 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Perang Dunia 1, Islam terlibat?

2 posters

Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Thu 11 Mar 2010, 3:26 pm

paulus mengutip:

Perang Dunia 1

Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini. Perlombaan menguasai daerah jajahan.

Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.

Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan.

Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria.

Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan. Sumbu sudah dinyalakan.

Bahkan sebelum perang dimulai, Dewan Jenderal Jerman telah membuat rencana dan memutuskan untuk menguasai Prancis melalui serangan mendadak. Untuk mencapai tujuan ini, orang-orang Jerman memasuki Belgia dan kemudian melintasi perbatasan memasuki Prancis. Menanggapi dengan cepat, pasukan Prancis menghentikan pasukan Jerman di tepi Sungai Marne dan memulai suatu serangan balik.

Walaupun kedua pasukan menderita kerugian parah, tidak ada kemajuan di garis depan pertempuran. Baik serdadu Prancis maupun Jerman bersembunyi di parit untuk melindungi diri. Akibat serangkaian serangan yang berlarut-larut hingga beberapa bulan, sekitar 400.000 serdadu Prancis terbunuh. Korban meninggal dari serdadu Jerman mencapai 350.000.

Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.

Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana.

Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914, garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu.

Para serdadu yang bersembunyi di parit-parit ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa ratus meter jauhnya satu sama lain. Setiap serangan yang dilancarkan sebagai upaya mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban jiwa yang lebih banyak.

Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.

Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk “keluar dari parit mereka,” namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun.

Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Satu juta orang mati demi selusin kilometer.

Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam.

Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu.

Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur.

Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.

Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan lagi selama Perang Dunia I, dan setiap serangan ini menjadi pembantaian diri sendiri. Di kota Ipres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta serdadu tewas di pertempuran ketiga saja.

Setiap serangan berakibat sama: Ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer.

Peperangan yang mengerikan ini, yang tidak punya alasan kuat, menelan nyawa orang tak bersalah yang tak terhitung banyaknya. Banyak orang kehilangan saudaranya atau harus meninggalkan rumahnya.

Penyebab utama di balik malapetaka masyarakat ini adalah ambisi politik dan kepentingan kalangan atau kaum dengan paham tertentu. Membuat kerusakan, yang disebabkan oleh cita-cita duniawi orang yang mengingkari Allah, hal ini dilarang di dalam Al Quran. Allah melarang manusia menyebabkan kerusakan di muka bumi:

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya. Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-A’raf: 56)
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Thu 11 Mar 2010, 5:34 pm

Perang Dunia I menandai mulai munculnya sejumlah besar gejala yang mematikan. Salah satu di antaranya adalah bahwa perang mulai menyerang tidak hanya pasukan tentara, tetapi juga rakyat sipil.
Pengeboman pertama yang ditujukan kepada penduduk sipil adalah serangan pada tahun 1915 ke Inggris oleh pesawat zeppelin Jerman. Bom yang dijatuhkan dari pesawat zeppelin ini meminta korban nyawa banyak orang tak mengerti apa-apa tentang perang.

Kapal selam Jerman U-boat memulai operasi untuk menembaki kapal-kapal sipil yang melintasi Samudera Atlantik. Pada tanggal 7 Mei 1915, kapal lintas-atlantik terbesar di dunia, Lusitania, tenggelam tepat di dekat pantai Irlandia karena serangan kapal U-boat.

Dari 2.000 orang penumpang Lusitania, sejumlah 1.195 orang tenggelam atau tewas dalam serangan tersebut.

Bencana perang lainnya adalah senjata kimia. Gas beracun, senjata yang pertama kali digunakan oleh Prancis dan kemudian juga oleh Jerman, menyebabkan kematian menyedihkan ribuan serdadu. Banyak serdadu menjadi buta karena gas tersebut, dan pasukan harus membagikan topeng anti gas sebagai alat pelindung. Rakyat sipil pun diberikan topeng anti gas untuk melindungi mereka dari ancaman yang seringkali mematikan ini.

Pada tahun 1918, Perang Dunia I akhirnya berakhir, setelah empat tahun serangan tanpa guna di tangan tentara Jerman, Prancis, dan Inggris. Namun perdamaian ini, yang dinyatakan pada jam 11 pagi, hari kesebelas dari bulan kesebelas, tidak membawa kebahagiaan untuk siapa pun. Ratusan ribu serdadu menjadi cacat. Sebagian lainnya terbukti tidak mampu mengatasi dampak kejiwaan karena perang setelah tinggal di dalam parit yang penuh dengan lumpur, kotoran, dan mayat.

Bentuk trauma yang dikenal sebagai “shell shock” atau “kejutan bom” sangat umum di antara para veteran perang, dan hal ini menyebabkan penderitanya mengalami serangan ketakutan dan goncangan yang berat. Rasa takut akan dibom, yang mereka alami setiap hari selama empat tahun berturut-turut, telah terukir di benak mereka. Ada beberapa penderita yang merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata ''bom'' disebutkan. Beberapa veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat seragam. Puluhan ribu serdadu juga kehilangan satu atau lebih anggota badannya dalam perang ini. Serdadu ini adalah tentara yang mata, dagu, atau hidungnya menjadi cacat selama pengeboman, sehingga topeng khusus diciptakan di Eropa untuk menyembunyikan wajah mereka yang cacat.

Derita yang parah akibat Perang Dunia I juga tercermin di dalam karya seni. Hasil karya sesudah perang menggambarkan kesakitan dan penyakit jiwa. Karya-karya ini tidak hanya mencerminkan keadaan jiwa sang seniman, namun juga keadaan jiwa seluruh generasi tersebut. Generasi yang merasakan akibat kesengsaraan perang yang sangat mendalam ini kemudian dijuluki “Generasi yang Hilang.”

Sebagaimana yang telah kita saksikan, perang adalah perantara kekejaman yang besar yang tidak bermanfaat bagi pribadi atau pun masyarakat dengan alasan kekuasaan dan tanpa pertimbangan kemanusian. Perang adalah malapetaka sosial yang menimbulkan kepedihan besar dan menorehkan luka yang dalam kepada manusia, yang akan perlu waktu lama, jika dapat disembuhkan.


Allah, di lain pihak, telah memerintahkan manusia untuk menghindari perang dan mengutamakan perdamaian. Allah memberi kabar gembira untuk orang yang melakukan amal saleh:

"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (QS Al-Qashash: 83)

"Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?" (QS Shaad: 28)
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Thu 11 Mar 2010, 5:44 pm

Catatan harian dan surat-menyurat pribadi para pemimpin Eropa masa itu menunjukkan bahwa mereka terpengaruh oleh Darwinisme Sosial. Para pemimpin ini mengingkari jalan akhlak yang didasarkan pada kasih sayang dan cinta yang Allah SWT wahyukan kepada manusia, dan lebih memilih Darwinisme Sosial...


----------

Jadi, apakah penyebab bencana ini, yang telah mengubah Eropa menjadi lautan darah? Mengapa para pemimpin negara-negara berkuasa menjerumuskan bangsa mereka ke dalam lembah kematian yang sia-sia ini?

Sebelum perang, banyak orang berpikir bahwa perang seperti ini akan sangat bermanfaat, dan bahkan diperlukan. Banyak orang yang menyambut perang dan sangat gembira ketika perang diumumkan. Para pemimpin dengan bangga mengirimkan serdadu mereka ke medan peperangan.

Penyebab utama kesalahan besar ini adalah keyakinan mereka akan sebuah gagasan, yaitu ajaran Darwin (Darwinisme). Ahli sejarah Amerika, Thomas Knapp menjelaskan hal ini sebagai berikut:

Perang itu sendiri bukanlah hal yang mengejutkan. Perang sebenarnya sudah diperkirakan oleh kalangan Eropa secara luas sekitar sepuluh tahun sebelum 1914. Bahkan ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa sejumlah orang Eropa dari berbagai pihak menyambut datangnya perang. Perang dianggap menyucikan, menggairahkan, membuat muda kembali. Sistem pendidikan di sebagian besar negara Eropa telah dirasuki oleh semacam sikap mental bersaing dari paham Darwinisme Sosial, di mana perang dilihat sebagai hal yang menyemangati dan memuliakan.

Darwinisme Sosial adalah penerapan teori evolusi Darwin dalam masyarakat.

Di dalam teorinya, yang kemudian terbukti keliru, Darwin menyatakan bahwa semua makhluk di alam terlibat dalam pertarungan untuk bertahan hidup. Dia menyatakan bahwa manusia adalah bentuk lanjutan dari hewan yang memenangkan pertikaian.
Teori yang keliru ini, yang tampak seolah kenyataan ilmiah bagi banyak orang, mengingat rendahnya tingkat teknologi di kala itu, menjadi dasar bagi Perang Dunia I serta bagi sejumlah bencana kemanusiaan lainnya.

Catatan harian dan surat-menyurat pribadi para pemimpin Eropa masa itu menunjukkan bahwa mereka terpengaruh oleh Darwinisme Sosial. Para pemimpin ini mengingkari jalan akhlak yang didasarkan pada kasih sayang dan cinta yang Allah SWT wahyukan kepada manusia, dan lebih memilih Darwinisme Sosial.

Sebagai contoh, Jenderal von Hoetzendorff, kepala staf Austria-Hungaria menulis dalam kenangan setelah perangnya:

"Agama, ajaran akhlak dan pandangan filsafat yang penuh kasih, terkadang mampu melemahkan perjuangan manusia untuk bertahan hidup dalam bentuknya yang paling kasar, namun takkan pernah berhasil menghilangkannya sebagai sumber penggerak dunia… Sesuai dengan prinsip besar inilah bencana perang dunia terjadi sebagai akibat kekuatan penggerak dalam kehidupan negara dan masyarakat, bagaikan badai yang secara alamiah harus melepaskan energinya sendiri."
(James Joll, Europe Since 1870: An International History, Penguin Books, Middlesex, 1990, hal. 164)

Friedrich von Bernhardi, jenderal Perang Dunia I lainnya, juga menarik garis penghubung antara perang dengan apa yang disebut sebagai hukum alam evolusi:

"Perang adalah kebutuhan makhluk hidup. Perang sama pentingnya dengan pertarungan unsur-unsur alam; perang memberikan keputusan yang menurut ilmu kehidupan adalah adil, karena keputusannya berpijak pada sifat paling mendasar dari segala sesuatu." (M. F. Ashley-Montagu, Man in Process, World. Pub. Co., New York, 1961, hal. 76, 77)

Kesimpulannya, Perang Dunia I disebabkan oleh para penguasa Eropa yang percaya bahwa peperangan, pertumpahan darah, penderitaan, dan membuat orang lain menderita semuanya adalah bagian dari “hukum alam.” Teori evolusi Darwin-lah yang telah mendorong seluruh generasi ke dalam keyakinan yang keliru ini. Gambaran sosok Darwin yang gelap bersembunyi di balik tirai peperangan.

Namun, berlawanan dengan pernyataan Darwin, manusia bukanlah hewan yang bertahan hidup dengan tujuan berperang satu sama lain.
Di dalam Al Quran, Allah menyatakan hal berikut tentang orang yang memulai perang:

"… Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan." (QS Al-Maidah: 64)

Allah menciptakan manusia, memberi mereka ruh yang khas dibanding makhluk hidup lainnya, dan memerintahkan mereka untuk menjalani hidup berakhlak. Hanya jika manusia mematuhi perintah inilah, dunia dapat menjadi tempat yang damai, jika mereka menggunakan akalnya. Perintah ilahi yang akan membawa kedamaian dan keselamatan kepada seluruh umat manusia dinyatakan di dalam Al Quran sebagai berikut:

"... dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS Al-Qashash: 77)

Perang Dunia I adalah hasil dari sistem penalaran yang menganggap bahwa perkelahian dan pertumpahan darah adalah hukum alam yang penting. Bahkan setelah perang berakhir, filsafat ini masih tetap hidup. Karena tidak mati, filsafat ini terus menanamkan benih perang yang bahkan lebih besar dan lebih mengerikan. Jerman merupakan pusat ancaman besar ini.

Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I menjatuhkan kepada Jerman beban keuangan yang sangat berat sebagai ganti rugi. Walaupun bangsa ini berjuang untuk memulihkan diri dari akibat perang, mereka jatuh ke dalam krisis ekonomi yang parah. Kelompok-kelompok politik yang bersaing bertikai di jalanan. Di tengah suasana yang kacau ini, sebuah gerakan politik yang fanatik mulai muncul.
Ini adalah Partai Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Paham Nazi tidak lain merupakan penafsiran dari Darwinisme Sosial.

Hitler telah menggunakan pandangan “pertarungan ras untuk bertahan hidup” yang merupakan dasar teori Darwin. Menurut Hitler, ras Aria bangsa Jerman berada di puncak tangga evolusi dan mereka berhak memimpin ras yang lain. Agar pandangan ini menjadi kenyataan, mereka butuh perang yang lain lagi, yaitu perang yang akan membuat Jerman menjadi penguasa di seantero dunia. Para pemimpin yang kejam dan berambisi memimpin gerakan ini.

Keadaan para pemimpin ini dijelaskan sebagai berikut di dalam Al Quran:

Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak. dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS Al-Baqarah: 205)

Maka apakah jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (QS Muhammad: 22)
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Thu 11 Mar 2010, 5:54 pm

Hitler menyatakan bahwa wilayah Jerman saat itu tidak cukup lagi bagi bangsa Jerman dan bahwa ras Aria tengah terhimpit di wilayah ini. Dia kemudian berpendapat bahwa mereka harus menduduki negara-negara Eropa Timur dan menjadikan tempat tersebut Lebensraum, atau “ruang hidup,” bagi rakyat Jerman. Puluhan juta orang yang sudah menghuni tempat ini menghadapi pembantaian kejam...


----------

Paham Nazi memulai sebuah perang dunia baru pada tahun 1939. Bala tentara Nazi menduduki Polandia melalui serangan mendadak. Jerman membuat Polandia bertekuk lutut hanya dalam tiga minggu. Ibukota Polandia, Warsawa, dijatuhi bom dengan tanpa ampun dan banyak rakyat sipil tewas.

Seluruh dunia terhimpit dalam ketakutan, sambil menanti untuk melihat apakah sasaran yang berikutnya. Dewan Jenderal Jerman sedang membuat rencana serangan yang baru. Sementara itu, bentuk kekuasaan mutlak lainnya mengambil langkah pertama memasuki perang: Uni Soviet yang diperintah oleh diktator yang banyak menumpahkan darah, Stalin.

Stalin dan Hitler menandatangani perjanjian tidak saling menyerang pada Agustus 1939. Mereka mencapai kesepakatan untuk membagi Polandia, namun ini tidak memuaskan Stalin. Dengan serangan yang tiba-tiba, Tentara Merah menyerbu negara-negara Baltik yaitu Latvia, Estonia, dan Lithuania. Kemudian mereka bergerak menuju utara dan menduduki Finlandia.
Serangan ini menyebabkan tewasnya lebih dari seperempat juta manusia.

Dengan serangan yang dilancarkan pada bulan April 1940, pasukan Hitler menduduki Denmark, Norwegia, Belgia, dan Belanda. Tentara Jerman memasuki Prancis melalui Belgia pada bulan Mei 1940. Puluhan ribu rakyat sipil mulai mengungsi untuk menyelamatkan diri dari ancaman kekerasan Nazi.

Pada tanggal 13 Juni, tentara Jerman berbaris memasuki jalan-jalan di kota Paris. Hitler berpose untuk para juru foto di depan Menara Eiffel. Dalam bulan-bulan berikutnya, Jerman melanjutkan perang dengan menyerbu Bulgaria, Yugoslavia, dan Yunani. Seantero Eropa dihancurkan oleh sepatu lars Hitler.

Rencana pendudukan Jerman yang terbesar adalah melawan bekas sekutunya, Rusia. Rencana ini, yang diberi nama sandi Operasi Barbarossa, dimulai dengan sebuah serangan mendadak pada tanggal 22 Juni, 1941.

Tentara Jerman bergerak dengan cepat dan dalam 12 minggu, mereka telah menyerbu Kiev. Satu bulan kemudian, mereka sampai di pinggiran Moskow.

Tiga tahun berikutnya menjadi saksi meletusnya perang mengerikan antara Jerman Nazi dengan Uni Soviet. Pertikaian ini, yang menjadi perang paling berdarah di sepanjang sejarah, membuat lebih dari 30 juta nyawa melayang. Kedua pihak yang bertikai dalam perang ini, Paham Nazi dan Komunis, melakukan kejahatan yang mengerikan terhadap umat manusia.

Paham yang bertempur dalam perang ini mencoba mewujudkan harapan dan rencananya sendiri, walaupun mereka tidak punya alasan moral atau pun kemanusiaan. Untuk mencapai tujuan, mereka membenarkan pembantaian berjuta manusia.
Mendukung kekejaman yang tidak mengenal batas seperti itu dilarang keras dalam Al Quran.

"Dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan." (QS Asy-Syu’ara’: 151-152)

Perang Dunia ke-2 lebih dari sekadar perang, perang ini juga sebuah upaya menyeluruh untuk melakukan pembantaian dan pemusnahan bangsa.
Dimulainya perang ini ini didasarkan pada kebijakan “ruang hidup” rasis Hitler.

Ketika tentara sekutu membebaskan wilayah-wilayah bekas jajahan Nazi, pemusnahan etnis kejam yang dilakukan oleh tentara Nazi di kamp-kamp penampungan pun terungkap. Sebelas juta manusia telah dibunuh dengan dengan cara pemusnahan masal yang mengerikan, dan sedikit dari mereka masih hidup dalam keadaan mengenaskan. Kekejaman semacam ini memperlihatkan besarnya bencana yang diakibatkan oleh rasisme Darwin.


Tentara Nazi melakukan pembantaian besar-besaran di setiap wilayah yang mereka duduki di Eropa Timur. Terutama sekali, mereka melakukan tindakan tanpa kenal ampun terhadap bangsa Yahudi, Gipsi, Polandia, dan Slavia, kelompok yang mereka anggap lebih rendah daripada mereka.

Satuan SS Nazi khusus yang dibentuk terutama untuk mengadakan pembantaian ini mulai membunuh semua kelompok sasaran mereka, terutama bangsa Yahudi. Semua wilayah yang sudah diduduki dipenuhi jenazah yang tewas dan orang-orang selamat yang meratapi mereka. Para pendeta dan tempat-tempat ibadat merupakan sasaran yang paling disukai oleh Nazi.
Mereka membakar dan menghancurkan semua gereja dan membunuh para agamawan.

Kekejaman Nazi benar-benar tampak di pusat-pusat tawanan mereka. Bangsa Yahudi, Gipsi, tahanan perang, dan pendeta Katolik dipaksa bekerja keras layaknya budak. Barak tawanan ini tak ubahnya rumah pejagalan manusia. Berjuta-juta lelaki, perempuan, dan anak-anak yang tak bersalah dibantai secara kejam dengan cara yang dirancang untuk membunuh manusia secara massal. Saat barak tersebut dibebaskan, Sekutu disambut oleh puluhan ribu mayat yang diletakkan berdampingan dengan tahanan yang menunggu di pintu kematian. Di dalam barak tawanan Nazi, sejumlah 11 juta orang tidak bersalah kehilangan nyawa mereka.

Pada tahun 1943, makin jelas bahwa Nazi akan kalah perang. Di Stalingrad, bala tentara Hitler menderita kekalahan telak di tangan angkatan bersenjata Soviet. Setelah bencana ini, bangsa Jerman juga kalah dalam perang lainnya di wilayah Kursk, peristiwa yang dikenal sebagai perang tank terbesar dalam sejarah. Kekalahan kini tidak dapat dielakkan. Namun para anggota Nazi, walaupun menarik diri, tetap meneruskan pembantaian. Bertindak atas perintah Hitler, mereka menghancurkan semua wilayah yang mereka lewati dan membunuh rakyat sipil. Pasukan Jerman meninggalkan jutaan mayat dan orang yang selamat yang meratapi saudaranya.

Saat pasukan Sekutu mencapai Berlin, jatuhnya Nazi tidak dapat lagi dielakkan. Namun, pasukan Tentara Merah yang memasuki Berlin menjadi wakil paham kekerasan yang lain lagi. Dalam tahun-tahun berikutnya, sudah demikian jelas bahwa tentara Stalin tidak kalah kejam dan bengisnya dibandingkan dengan tentara Hitler. Hampir sama saja jumlah orang yang binasa di barak tawanan Stalin. Di wilayah yang mereka duduki, serdadu-serdadu Stalin melakukan pembantaian yang serupa dengan kekejian serdadu Nazi.

Tindakan gila yang dikenal sebagai Perang Dunia II meminta korban nyawa 55 juta orang.
Dunia telah melihat dan menjadi saksi bagi bentuk lain upacara setan yang menumpahkan darah.
Padahal, Allah menyuruh manusia mengikuti jalan damai dan aman, bukan jalan setan:

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS Al-Baqarah: 208)
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Thu 11 Mar 2010, 6:12 pm

Hitler meminjam ideologi rasis ini dan keyakinannya terhadap perang dari Darwinisme. Riwayat hidupnya, Mein Kampf (Perjuanganku), melambangkan penyesuaian atas gagasan Darwin tentang “perjuangan bertahan hidup.” .....


----------

Kedua perang dunia di abad lalu yang pernah kita jalani, bahkan Indonesia pun terkena dampak nya mengalami yang namanya penjajahan, memberikan pelajaran penting bagi kemanusian. Perang bukanlah semata-mata akibat pertikaian kepentingan yang wajar antar-negara, karena pertikaian semacam itu dapat diselesaikan melalui jalur perundingan. Penyebab perang sebenarnya adalah ideaan.
Kedua tragedi ini menunjukkan bahwa ologi manusia, yang membuat keputusan untuk mengejar ideologi itu. Ini adalah ideologi yang menganggap pertempuran, penjajahan, pertumpahan darah, dan menimbulkan penderitaan sebagai unsur sifat dasar manusia, dan inilah penyebab nyata kekejaman.

Ideologi ini disebut Darwinisme Sosial. Ini merupakan kepercayaan bahwa manusia adalah sejenis hewan semata yang hadir akibat serangkaian peristiwa kebetulan. Perang Dunia I adalah buah dari sikap para pemimpin Eropa yang secara terbuka menyatakan pandangan Darwinis mereka. Orang-orang yang bertanggung jawab terhadap Perang Dunia II juga memiliki keyakinan yang kuat terhadap Darwinisme Sosial.
Penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara eropa di dunia saat itu adalah tidak ada beda dengan konsep darwinisme itu sendiri.

Disatu sisi negara negara eropa seperti Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol dan lainnya saat itu menjajah negara-negara lemah di belahan bumi lainnya, dan di satu sisi negara mereka sendiri akhirnya terancam oleh kondisi yang mereka terapkan dan sudah dilakukan kepada negara lain.
Hitler meminjam ideologi rasis ini dan keyakinannya terhadap perang dari Darwinisme. Riwayat hidupnya, Mein Kampf (Perjuanganku), melambangkan penyesuaian atas gagasan Darwin tentang “perjuangan bertahan hidup.”

Pada tahun-tahun awalnya, saat dia bekerja sebagai wartawan, pemimpin fasis Italia, Mussolini adalah seorang tokoh evolusi yang setia, sehingga dia menganggap Darwin sebagai “pemikir terbesar di abad ke-19.” Selama pemerintahan diktatornya, dia mempertahankan ideologi yang sama dan menyatakan bahwa terjadinya perang adalah sebuah “hukum evolusi.”

Walaupun dididik sebagai pendeta selama masa mudanya, Stalin tidak percaya kepada Tuhan setelah membaca buku Darwin Origin of the Species (Asal Usul Makhluk Hidup). Selama masa pemerintahannya yang kejam, dia memaksakan teori Darwin dan Lamarck, seorang evolusionis yang bahkan lebih terbelakang lagi, terhadap rakyat Rusia.

Bagi para diktator ini, yang memandang manusia sebagai kawanan hewan, menumpahkan darah hanyalah kejadian hidup yang lumrah. Di balik berbagai pembunuhan itu, kita menemukan keyakinan para diktator terhadap Darwinisme Sosial.

Tidak akan ada kedamaian di muka bumi selama Darwinisme Sosial tetap ada. Ideologi ini mengajak bangsa-bangsa, bahkan seluruh peradaban ke dalam perseteruan tanpa akhir dan menjajah bangsa lain demi melihat siapa yang paling berkuasa.
Menurut Darwinisme Sosial, ini adalah tujuan keberadaan umat manusia.

Allah SWT berfirman:
"Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS Al-Anfal: 73)

Hal ini telah terjadi, dan akan terjadi lagi.
Karena di dunia ini ada manusia yang menjalankan perintah-Nya dan ada yang tidak dengan menjalankan paham-paham lama atau baru yang ajarannya semakin jauh dari konsep kemanusian itu sendiri.
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Fri 13 Aug 2010, 12:38 pm

Ternyata karena ulah kaum atheis yang percaya teori darwin dan kaum tersesat yang ngikutin si paulus yahudi kristen...
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Tue 04 Jan 2011, 2:58 pm

paulus wrote:Ternyata karena ulah kaum atheis yang percaya teori darwin dan kaum tersesat yang ngikutin si paulus yahudi kristen...
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by agus Sat 08 Jan 2011, 11:41 am

paulus wrote:Ternyata karena ulah kaum atheis yang percaya teori darwin dan kaum tersesat yang ngikutin si paulus yahudi kristen...

Suatu usaha peperangan yang tidak menghasilkan apa-apa....Perang Dunia 1, Islam terlibat? Traurig001
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14640
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by paulus Sat 08 Jan 2011, 12:07 pm

agus wrote:
paulus wrote:Ternyata karena ulah kaum atheis yang percaya teori darwin dan kaum tersesat yang ngikutin si paulus yahudi kristen...

Suatu usaha peperangan yang tidak menghasilkan apa-apa....Perang Dunia 1, Islam terlibat? Traurig001

hasilnya adalah contoh bagi Muslim di dunia bagaimana agama tersesat memperlakukan hukum mereka Smile
jadi kalo ga ada kontrol dari Muslim apa jadinya dunia?

seperti di riwayatkan akan terjadinya kiamat, bahwa Muslim akan punah, kekacauan merajalela...Smile
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8160
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Perang Dunia 1, Islam terlibat? Empty Re: Perang Dunia 1, Islam terlibat?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum