MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 131 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 131 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Al'Quran, murni dari ALLAH SWT?

2 posters

Go down

Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? Empty Al'Quran, murni dari ALLAH SWT?

Post by Maximillian Sun 13 Sep 2009, 10:55 am

Dan ini dilansir dari sebuah situs yang mengkaji islam lebih jauh lagi secara obyektif...Yang dicoba diterjemahkan oleh saya ke dalam bahasa Indonesia...

AL’QURAN-SIAPAKAH INI ?
Pada sejarah awal Islam berdiri, sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Mas’ud telah menentang untuk menerima beberapa Surah-surah yang ada di dalam al-Quran.
Adalah wajar bagi kita meneliti penyebab Abdullah bin Mas’ud menentang ayat-ayat tersebut, yang mana ayat tersebut (sebenarnya) berasal langsung dari Mohammad SAW.
Surah Pembukaan yakni Surah al-Fatihah.
Mengandungi tujuh baris ayat, di letakan di muka al-Quran.
Ayat-ayat ini juga penting bagi doa-doa Islam. Satu terjemahan dalam bahasa Inggeris adalah seperti ini:
“In the name of God, the Compassionate, the Merciful!
Praise be to God, the Lord of the Worlds, the Compassionate,
the Merciful, the Master of the judgement Day!
You (alone) we worship and from You (alone) we seek help.
Guide us to the straight path,
the path of those on whom You have bestowed bounty,
not of those with whom You are angry
and who have gone astray!”
Dalam bahasa Indonesia inilah terjemahannya:
1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 1:1)
2. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, (QS. 1:2)
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 1:3)
4. Yang menguasai hari pembalasan. (QS. 1:4)
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (QS. 1:5)
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS. 1:6)
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nimat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. 1:7)
Apakah kata-kata ini sebenarnya dari Allah?
Jauh sekali! Ini adalah kalimat doa dari Muhammad sendiri, bukan dari Allah… Ayat ini merupakan suatu pujian dan pujaan kepada Allah, perghormatan kepada-Nya dan permintaan doa bagi pertolongan-Nya.
Apakah Allah sendiri berfirman:”Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Yang Mahapengasih, Penyayang, lagi mempunyai penguasa hari pembalasan…” kepada diri-Nya ? Jawabannya “Tidak”!
Masalah ini tidak akan timbul jika Surah al-Fatihah ini dimulakan dengan perkataan Arab “Qul” yang bermaksud “Kata” seperti yang terdapat pada ayat-ayat al-Quran yang lain contohnya
surah 112 ayat 1: “Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa…”, atau
surah 109 ayat 1: “Katakanlah: Hai orang-orang yang kafir…”, atau
surah 18 ayat 110: “Katakanlah: Sesungguhnya aku seorang manusia seumpama kamu…” dsb-nya.
Adalah tidak masuk akal Allah berbicara:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS. 1:6) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nimat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. 1:7)”
Jadi Surah al-Fatihah ini ucapan nabi Muhammad untuk Allah karena segala isinya adalah pujian serta permintaan perlindungan kepada Allah. Inilah salah satu sebab, mengapa Abdullah bin Mas’ud menolak bukan saja Surah-surah seperti surah al-Fatihah, tetapi juga Surah al-Falaq dan surah an-Nas sebagai sebagian dari al-Quran. Kedua surah tersebut mengandung ungkapan-ungkapan “Aku berlindung kepada Allah…”
Abdullah Mas’ud adalah seorang sahabat yang akrab dengan Muhammad dan juga seorang penghafal dan juga pencatat isi al-Quran.
Di dalam al-Quran terdapat banyak contoh ayat yang aneh, di antara dua sumber ucapan. Satu adalah Allah, dan satu lagi Muhammad sendiri, ini di dalam ayat-ayat yang sama !
Contohnya di dalam surah al-Israak ayat 1 terdapat satu-satunya cerita mengenai perjalanan malam Nabi Muhammad.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. 17:1)
Ungkapan “Mahasuci Allah yang telah memperjalankan…” itu diucapkan oleh Allah atau oleh siapa yah, Jibril, atau Muhammad?
Ungkapan selanjutnya itu yang menceritakan tentang masjid il-Haram ke masjid yang amat jauh (Baitul-Makkdis), yang “telah Kami berkati sekelilingnya…” ini adalah (asli) ucapan daripada Allah.
Juga sama seperti ungkapan seterusnya “supaya Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami..”
Akan tetapi kata-kata penutupnya “Sesungguhnya Dia adalah maha mendengar lagi maha melihat” ini Muhammad dan bukan kata-kata Allah.
Mari kita “belah” ayatnya…
Muhammad: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya- Allah : …..pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami- Muhammad: Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Ada pula ayat-ayat lain yang terasa aneh didengar dan dibacanya. Salah satu nya lagi adalah Surah 33 (al-Ahzaab) ayat 21-24. Ayat 21 tertulis:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. 33:21)
Sudah tentu jika Allah yang mengucapkannya, ragam ayatnya akan berbeda dan akan berbunyi seperti berikut :
“Mereka yang mencari-cari dan mengharapkan Aku (Tuhan) haruslah mengambil rasul-Ku sebagai suri teladan bagi mereka.”
Dalam ayat-ayat 22 dan 23 pula, pengikut-pengikut Nabi dipuji kerana bersetia teguh semasa perang parit disekeliling kota Madinah:
Dan tatkala orang-orang mumin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (QS. 33:22)
Di antara orang-orang mumin itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merobah (janjinya), (QS. 33:23)
tetapi ayat 24 menambahkan satu syarat
supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:24)
Disini, sekali lagi, bukanlah Allah tetapi Nabi Muhammad yang mengucap kata-kata itu. Jika Allah sendiri yang menyatakannya, sudah tentu ia akan berbunyi seperti:
“Supaya Kami membalasi orang-orang benar karena kebenarannya..”
Satu anggapan melaporkan bahwa ini ditulis oleh Muhammad, ketika beliau sedang menyiapkan rencananya menyerang Roma di negeri Syam pada 8 AH.
Beliau juga telah menanyakan sebabnya mengapa Al-Jadd bin Qais, ketua satu suku kelompok Madinah, tidak bergabung berperang bersama-sama rombongan mereka tahun itu.
Dalam jawabannya, al-Jadd bin Qais berkata kepada Nabi Muhammad,
“Ampunilah saya dan selamatkanlah saya daripada godaan! Saya amat berminat kepada para wanita, dan amat risau jika melihat wanita-wanita Bizantium itu, saya tidak dapat menahan godaan saya itu.”
Ini pula telah membawa kepada turunnya ayat 49 surah 9 at-Tauba yang berkata:
Di antara mereka ada yang berkata: Berilah saya keijinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah. Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir. (QS. 9:49)
Sudah jelas sekali kata-kata ini adalah dari mulut Nabi, bukan daripada Allah, kerana al-Jadd bin Qais telah memohon ijin dari Muhammad, dan bukan dari Allah, supaya dia dikecualikan dari peperangan itu! Jadi Muhammad lah yang telah memberi jawabannya kepada beliau.
Suatu bukti nyata bahwa Al-Quran bukanlah murni Allah berfirman…campur tangan tulisan/perkataan Muhammad juga tertuang di sana. Dan ini juga tercemar sama dengan Alkitab yang umat muslim katakan Palsu serta sudah direkayasa..
Banyak ayat yang susunannya membuktikan bahwa Muhammad lah yang menuliskan ayat tersebut sementara jika Allah yang berfirman, ada ungkapan kata “Qul – Katakan”
Kerancuan di antara ayat Allah dengan ayat Muhammad jelas dan terbukti lagi dari ayat-ayat Surah Yunus ayat 99 dan 100.
Allah : Dan jikalau Rabbmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (QS. 10:99)
Muhammad: Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (QS. 10:100)
Ayat 99 adalah firman Allah kepada Muhammad, tetapi sebaliknya ayat 100 ungkapannya merupakan kata-kata Muhammad sebagai satu pelipur lara bagi dirinya, supaya perasaan kecewa, putus asa serta kemarahan Nabi terhadap para pendengar beliau yang (saat itu) menolaknya.
Saat itu…..
Arab di jaman Jahiliyyah (masa) Muhammad, rakyatnya sungguh mudah terbawa oleh arus kesenangan di mana rakyatnya tidak stabil karena kemiskinan yang diterimanya maka tidaklah mengherankan jika orang muslim sendiri saat itu menentang dan berperang ke Muhammad sendiri di Badr. Itulah sebabnya (menurut Muhammad) Allah marah dan turunlah kitab an-Nisaak ayat 97-99
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: Dalam keadaan bagaimana kamu ini. Mereka menjawab: Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah). Para malaikat berkata: Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali, (QS. 4:97)
kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), (QS. 4:98) Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS. 4:99)
Bagi Allah sendiri, yang telah mentakdirkan segelintir manusia supaya menjadi kafir, ketidak percayaan kelompok manusia ini memang tidak akan mengejutkan-Nya atau pun menyebabkan Allah menjadi marah!
Juga, mari kita teliti Surah 33 ayat 24 yang jelas berasal dari Muhammad (dan bukan Allah) yang berbunyi :
“supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:24)
KEJAMNYA PERINTAH ALLAH
Adalah di kota Mekah sebelum peristiwa Hijrah, Allah telah menurunkan kepada Muhammad perintah yang sopan dan tertib seperti berikut:
Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 16:125)
Beberapa tahun sesudah itu, apabila Islam telah bangkit, Muhammad menjadi satu kekuatan politik dan jika dia bisa masuk Mekkah sebagai panglima perang, maka nada perintah Allah telah berubah menjadi lebih keras, memaksa dan mendesak. Seperti berikut:
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 9:5)
Sebagai manusia biasa, ini tampak sebagai tulisan manusia yang terbelenggu dalam ikatan dendam namun apakah Allah juga memiliki sifat itu???
Walau bagaimanapun, jelas bahwa
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:256)
yang telah diturunkan pada tahun 1 selepas Hijrah (AH), tetapi setahun kemudian keluar perintah Allah,
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. 2:190)
Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:244)
Dan juga diimbangi oleh
Tidaklah sama antara mumin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (QS. 4:95)
Jadi artinya diharapkan para Muslimin ini diwajibkan berperang bagi perjuangan Allah (kalau mau dapat pahala besar), di mana sebaliknya setahun sebelumnya mereka ini kononnya tidak boleh dipaksa menganuti agama Islam (QS 2/257).
Juga, ayat-ayat di atas memberitahu pengikut-pengikut Islam bahwa ‘persamaan’ di antara mereka bukanlah sama rata semuanya. Bagi pengikut-pengikut yang hanya mengakui syahadat Islam tidaklah sebanding dengan mereka yang juga menderma harta-benda atau uang mereka bagi perjuangan Islam atau dengan mereka yang menghunus pedang-pedang mereka di medan peperangan dalam perkembangannya.
Di kota Mekah sebelum peristiwa Hijrah Allah telah mewahyu kepada Muhammad bahwa :
“Tidak sama perbuatan yang baik dengan perbuatan yang jahat. Tolaklah kejahatan orang dengan jalan yang terbaik, lalu sekonyong-konyong (tidak disangka-sangka) mereka yang ada permusuhan antara kamu dengan dia menjadi sahabat yang karib.” Surah as-Sajdah ay.34.
Di Madinah pula, Allah telah menurunkan perintah-perintah yang bertentangan kepada Rasul-Nya yaitu:
Surat Muhammad (47:35)
Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun
Pertentangan-pertentangan yang frontal seperti di atas jarang diteliti oleh kaum muslim dalam mengkaji kitab al-Quran nya.
Ada juga contoh-contoh yang lain seperti persoalan Allah menuju umat Arab di Hijaz, mengenai air dalam surah al-Waaqi’ah ayat 68-69 :
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. (QS. 56:68) Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan (QS. 56:69)
Sebaliknya, di ayat al-Quran yang lain, Pencipta semesta alam dinampakkan sebagai serba memerlukan, sama seperti insan-insan ciptaan-Nya. Satu petikan adalah dari surah al-Hadid ayat 25:
Sesungguhnya Kai telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. 57:25)
Apakah ayat ini dimaksudkan bahwa hanya manusia yang mengunakan pedang di medan perang merupakan umat yang benar-benar menolong Allah dan membelanya demi rasul-Nya.
Banyak ayat-ayat yang lainnya lagi yang membawa masalah dengan para pentafsir al-Quran serta ahli-ahli ulama islam yang berusaha sekuat tenaga untuk ‘memanipulasi’ maksud dari ayat2 tersebut.
Ayat yang satu bertentangan dengan ayat yang lainnya…Sungguh menjadi dilematis…
Sesuatu yang bersifat inkonsisten lazim terjadi di manusia, karena itulah manusia disebut “yang tidak sempurna”. Tapi Allah adalah sempurna dan selalu konsisten, pertanyaannya adalah…
Mengapa demikian ayat yang satu bertentangan dengan ayat yang lainnya? Anda bisa jawab???
Inilah cikal bakal sehingga musuh-musuh Muhammad mentertawakan dan mengejeknya karena Allah melalui dan memalui Muhammad memberi sebuah keputusan dan membatalkannya pada keesokan harinya.
Ejekan mereka telah memberikan jawaban dalam :
Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengangkat janji, segolongan mereka melemparkannya. Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman. (QS. 2:100)
Namanya Allah, dia keluarkan lagi surat:
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? (QS. 2:106)
Allah itu Maha Kuasa dan Maha Tahu kan? Dia tidak akan pernah memberikan perintah lalu membatalkannya.
Sifat Allah adalah Kekal adanya dan tidak terikat oleh siapapun juga terlebih atas kelemahan manusia. Untuk itulah Allah memberikan nasehat yang tidak perlu dibatalkan.
Semoga bermanfaat.

Maximillian
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Male
Number of posts : 10
Location : Tangerang
Job/hobbies : Fishing
Reputation : 0
Points : 5369
Registration date : 2009-09-10

Back to top Go down

Al'Quran, murni dari ALLAH SWT? Empty Re: Al'Quran, murni dari ALLAH SWT?

Post by Murid Rabi Thu 24 Dec 2009, 11:49 am

buat mas maximillian dan netter non islam lainnya ,
kalau boleh saya kasih saran , ini kalau boleh lhooo . . . . .
kalau kasih soal / pertanyaan ke islamer - islamer , jangan yang susah - susah , terus jangan panjang - panjang , karena baru liat aja , mereka sudah ngeri bagaimana membela ajaran agama yang susah di bela , bagaimana membela muhamad yang kelakuannya yang susah di bela .
jadi , please . . . have mercy on them. HA HA HA HA HA HA HA . . . . . . . . .

Murid Rabi
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 490
Reputation : -71
Points : 5815
Registration date : 2009-09-05

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum