Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 46 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 46 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Mungkinkah Katholik/Kristen dengan Islam Damai?
3 posters
Page 1 of 1
Mungkinkah Katholik/Kristen dengan Islam Damai?
Mungkinkah Katholik/Kristen dengan Islam Damai?
Dear All,
Dalam Al Quran terdapat ayat yang diturunkan saat Muhammad masih di Mekkah yang mengatakan bahwa tidak ada pemaksaan dalam agama:
Quran 2:256
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dan dengan progapanda Islam yang selalu mengatakan bahwa Islam adalah agama "damai", apakah bisa kita harapkan perdamaian antara Islam dan Katholik/Kristen bisa terwujud? Jika kita menggunakan ayat 2:256 tersebut di atas, kita masih bisa berharap bahwa Islam bisa menerima agama lain selain Islam karena tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam). Ini berarti tidak perlu lagi ada Islamisasi (atau lebih tepat Arabnisasi??) ke seluruh penjuru dunia dengan cara-cara pemaksaan dan kekerasaan. Tetapi apakah ini realita yang kita lihat pada saat ini? Apakah Islam bisa dan mau hidup damai dengan agama lain (terutama Katholik/Kristen dan Yahudi)? Apakah ada alasan bagi umat Islam untuk memusuhi dan memerangi (JIHAD) kepada orang-orang non-Islam dengan memperhatikan ayat 2:256 tersebut? Apakah masih perlu merendahkan orang-orang yang beragama selain Islam dengan cap KAFIR?
Kita sudah melihat upaya dari pihak Katholik untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Islam dengan harapan bisa tercipta perdamaian dan saling mengasihi di antara umat manusia di seluruh dunia demi kemanusiaan itu sendiri. Pimpinan tertinggi Katholik Roma, Paus Yohannes Paulus II sudah mewujudkan niat baik dan keinginan yang tulus untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Islam dengan mencium Al Quran. Suatu tindakan yang sangat sesuai dengan ajaran Yesus Kristus, "Kasihilah tetanggamu seperti dirimu sendiri". Selain itu, Paus juga sudah mengijinkan beroperasinya sebuah mesjid di Roma yang merupakan mesjid terbesar di Eropah.
Apakah ada usaha dari pihak Islam dengan tulus menerima rekonsiliasi yang telah di rintis oleh Paus? Jawabannya adalah TIDAK. Bukanya menghargai, malahan menyalahgunakan ketulusan hati Paus. Baru-baru ini, Imam Besar Mesjid di Roma, Abdel-Samie Mahmoud Ibrahim Moussa, menyampaikan seruan jihad secara terbuka dan arogan untuk menghancurkan secara total ("annihilation") semua kafir di dunia dari Roma, pusat Katholik dunia.
Bayangkan dari corong mesjid di Roma yang hanya berjarak "beberapa jengkal" dari Vatican dimana Paus mencium Al Quran demi perdamaian yang tulus, sang Imam dengan lantang menyerukan penghancuran, pemusnahan, dan pengorbanan nyama manusia yang tak bersalah. Bukan hanya mengalahkan para kafir, tetapi menghancurkan, memusnahkan dan mengorbankan nyawa manusia.
Apakah mungkin sang Imam sendang membaca 2:256 saat menyerukan hal tsb? Saya rasa tidak mungkin. Pasti adalah landasan yang lebih kuat yang memberikan otoritas kepada Imam tsb sehingga begitu berani menyerukan JIHAD (baca pemusnahan kafir) di tengah-tengah pusat kafir (Katholik). Apakah ayat 2:256 salah dimengerti? Ataukah ayat 2:256 sudah disunat ("aborrogated") karena seperti kita ketahui ayat 2:256 ditulis saat Muhammad masih di Mekkah dan dalam posisi yang sangat-sangat terpojok dan tidak menguntungkan?
Ternyata jika kita mengikuti jurus-jurus "aborrogation" Al Quran, setelah ayat-ayat Mekkah ada ayat-ayat Madinah yang bertolak belakang 180 derajat. Salah satunya adalah Quran 9:5:
Quran 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sangatlah jelas bahwa 9:5 bertentangan dan bertolak belakang dari 2:256. Pertanda apakah ini? Kemunafikan? Tentu saja di sini bisa kita lihat kemunafikan Muhammad sebagai bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam. Saat lemah katakan tidak ada pemaksaan dalam memeluk agama (Islam) , tetapi saat sudah punya banyak pasukan kejam dan kuat katakan jika tidak menunaikan shalat dan zakat (i.e. masuk Islam), maka nyawa taruhannya atau minimal bayar pajak Jizyah kepada penguasa Islam.
Dengan demikian kita bisa memaklumi pernyataan Imam Besar Roma, karena sang Imam pasti menggunakan ayat 9:5 bukan 2;256 yang sudah disunat.
Tetapi kaum kafir selalu membukan hati dengan tulus bagi kaum Muslimin untuk mengadakan rekonsiliasi demi perdamaian dan kemanusiaan. Apakah kaum Muslimin terutama yang mempunyai kuasa seperti para penguasa Islam di Arab Saudi mempunyai niat baik dan tulus untuk menciptakan perdamaian dunia? Mudah sekali untuk menguji hal ini.
Saya berani bertaruh bahwa Islam tidak punya niat untuk berdamai kecuali semua kafir sudah masuk Islam atau sudah punah di bantai. Mengapa saya mengatakan demikian? Coba kita analisa dengan hati terbuka. Dari pihak Katholik, Paus sebagai Pimpinan Umat Tertinggi, sudah dengan simbolis membuka pintu dan jalan rekonsiliasi dengan cara mencium Al Quran.
Apa yang sudah dilakukan Penguasa Islam di Arab Saudi? Kami tidak meminta banyak dari Penguasa Islam, tidak perlu mencium Al Kitab, dsb. Cukup mengundang para pemimpin tertinggi agama-agama lain untuk berkunjung ke Mekkah dan Medinah untuk mengadakan suatu konferensi tingkat tinggi spiritual untuk membicarakan perdamaian dunia. Kalo belum siap menerima semua pemimpin agama dunia, cukup mengundang Paus Yohannes Paulus II ke Mekkah dan Medina untuk bersilaturahmi dengan Penguasa Islam Arab Saudi. Saya yakin undangan ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam benar-benar berniat baik dan tulus untuk menciptakan perdamaian dunia.
Tetapi apakah Islam membolehkan seorang Paus dari agama "kafir" yang telah "mecium Al Quran" denga tulus untuk menginjakkan kakinya di tanah Arab? Atau "mencium" hajar aswad?
Anda tahu, saya tahu jawabannya. TIDAK MUNGKIN SAMPAI KIAMAT. Begitu juga dengan slogan Islam adalah agama damai dan tidak ada pemaksaan dalam beragama adalah "propaganda murahan", "kemunafikan", dan "kebohongan" Islam. Tidak mungkin Islam dengan tulus menerima kaum kafir kecuali mereka dipaksa masuk agama Islam.
Dear All,
Dalam Al Quran terdapat ayat yang diturunkan saat Muhammad masih di Mekkah yang mengatakan bahwa tidak ada pemaksaan dalam agama:
Quran 2:256
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dan dengan progapanda Islam yang selalu mengatakan bahwa Islam adalah agama "damai", apakah bisa kita harapkan perdamaian antara Islam dan Katholik/Kristen bisa terwujud? Jika kita menggunakan ayat 2:256 tersebut di atas, kita masih bisa berharap bahwa Islam bisa menerima agama lain selain Islam karena tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam). Ini berarti tidak perlu lagi ada Islamisasi (atau lebih tepat Arabnisasi??) ke seluruh penjuru dunia dengan cara-cara pemaksaan dan kekerasaan. Tetapi apakah ini realita yang kita lihat pada saat ini? Apakah Islam bisa dan mau hidup damai dengan agama lain (terutama Katholik/Kristen dan Yahudi)? Apakah ada alasan bagi umat Islam untuk memusuhi dan memerangi (JIHAD) kepada orang-orang non-Islam dengan memperhatikan ayat 2:256 tersebut? Apakah masih perlu merendahkan orang-orang yang beragama selain Islam dengan cap KAFIR?
Kita sudah melihat upaya dari pihak Katholik untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Islam dengan harapan bisa tercipta perdamaian dan saling mengasihi di antara umat manusia di seluruh dunia demi kemanusiaan itu sendiri. Pimpinan tertinggi Katholik Roma, Paus Yohannes Paulus II sudah mewujudkan niat baik dan keinginan yang tulus untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Islam dengan mencium Al Quran. Suatu tindakan yang sangat sesuai dengan ajaran Yesus Kristus, "Kasihilah tetanggamu seperti dirimu sendiri". Selain itu, Paus juga sudah mengijinkan beroperasinya sebuah mesjid di Roma yang merupakan mesjid terbesar di Eropah.
Apakah ada usaha dari pihak Islam dengan tulus menerima rekonsiliasi yang telah di rintis oleh Paus? Jawabannya adalah TIDAK. Bukanya menghargai, malahan menyalahgunakan ketulusan hati Paus. Baru-baru ini, Imam Besar Mesjid di Roma, Abdel-Samie Mahmoud Ibrahim Moussa, menyampaikan seruan jihad secara terbuka dan arogan untuk menghancurkan secara total ("annihilation") semua kafir di dunia dari Roma, pusat Katholik dunia.
Bayangkan dari corong mesjid di Roma yang hanya berjarak "beberapa jengkal" dari Vatican dimana Paus mencium Al Quran demi perdamaian yang tulus, sang Imam dengan lantang menyerukan penghancuran, pemusnahan, dan pengorbanan nyama manusia yang tak bersalah. Bukan hanya mengalahkan para kafir, tetapi menghancurkan, memusnahkan dan mengorbankan nyawa manusia.
Apakah mungkin sang Imam sendang membaca 2:256 saat menyerukan hal tsb? Saya rasa tidak mungkin. Pasti adalah landasan yang lebih kuat yang memberikan otoritas kepada Imam tsb sehingga begitu berani menyerukan JIHAD (baca pemusnahan kafir) di tengah-tengah pusat kafir (Katholik). Apakah ayat 2:256 salah dimengerti? Ataukah ayat 2:256 sudah disunat ("aborrogated") karena seperti kita ketahui ayat 2:256 ditulis saat Muhammad masih di Mekkah dan dalam posisi yang sangat-sangat terpojok dan tidak menguntungkan?
Ternyata jika kita mengikuti jurus-jurus "aborrogation" Al Quran, setelah ayat-ayat Mekkah ada ayat-ayat Madinah yang bertolak belakang 180 derajat. Salah satunya adalah Quran 9:5:
Quran 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sangatlah jelas bahwa 9:5 bertentangan dan bertolak belakang dari 2:256. Pertanda apakah ini? Kemunafikan? Tentu saja di sini bisa kita lihat kemunafikan Muhammad sebagai bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam. Saat lemah katakan tidak ada pemaksaan dalam memeluk agama (Islam) , tetapi saat sudah punya banyak pasukan kejam dan kuat katakan jika tidak menunaikan shalat dan zakat (i.e. masuk Islam), maka nyawa taruhannya atau minimal bayar pajak Jizyah kepada penguasa Islam.
Dengan demikian kita bisa memaklumi pernyataan Imam Besar Roma, karena sang Imam pasti menggunakan ayat 9:5 bukan 2;256 yang sudah disunat.
Tetapi kaum kafir selalu membukan hati dengan tulus bagi kaum Muslimin untuk mengadakan rekonsiliasi demi perdamaian dan kemanusiaan. Apakah kaum Muslimin terutama yang mempunyai kuasa seperti para penguasa Islam di Arab Saudi mempunyai niat baik dan tulus untuk menciptakan perdamaian dunia? Mudah sekali untuk menguji hal ini.
Saya berani bertaruh bahwa Islam tidak punya niat untuk berdamai kecuali semua kafir sudah masuk Islam atau sudah punah di bantai. Mengapa saya mengatakan demikian? Coba kita analisa dengan hati terbuka. Dari pihak Katholik, Paus sebagai Pimpinan Umat Tertinggi, sudah dengan simbolis membuka pintu dan jalan rekonsiliasi dengan cara mencium Al Quran.
Apa yang sudah dilakukan Penguasa Islam di Arab Saudi? Kami tidak meminta banyak dari Penguasa Islam, tidak perlu mencium Al Kitab, dsb. Cukup mengundang para pemimpin tertinggi agama-agama lain untuk berkunjung ke Mekkah dan Medinah untuk mengadakan suatu konferensi tingkat tinggi spiritual untuk membicarakan perdamaian dunia. Kalo belum siap menerima semua pemimpin agama dunia, cukup mengundang Paus Yohannes Paulus II ke Mekkah dan Medina untuk bersilaturahmi dengan Penguasa Islam Arab Saudi. Saya yakin undangan ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam benar-benar berniat baik dan tulus untuk menciptakan perdamaian dunia.
Tetapi apakah Islam membolehkan seorang Paus dari agama "kafir" yang telah "mecium Al Quran" denga tulus untuk menginjakkan kakinya di tanah Arab? Atau "mencium" hajar aswad?
Anda tahu, saya tahu jawabannya. TIDAK MUNGKIN SAMPAI KIAMAT. Begitu juga dengan slogan Islam adalah agama damai dan tidak ada pemaksaan dalam beragama adalah "propaganda murahan", "kemunafikan", dan "kebohongan" Islam. Tidak mungkin Islam dengan tulus menerima kaum kafir kecuali mereka dipaksa masuk agama Islam.
i_gede_manuke- KAFIRUN
- Number of posts : 181
Reputation : -3
Points : 5621
Registration date : 2008-12-24
ATTENTION
SILAHKAN TANYA KEPADA RIBUAN ORANG AMERICA
YG MASUK ISLAM JUSTRU SETELAH PERISTIWA WTC
ISLAM ITU SEPERTI BALON
MAKIN DITEKAN DAN DIFITNAH MAKIN BANYAK PENGIKUTNYA
YG MASUK ISLAM JUSTRU SETELAH PERISTIWA WTC
ISLAM ITU SEPERTI BALON
MAKIN DITEKAN DAN DIFITNAH MAKIN BANYAK PENGIKUTNYA
rudy- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 154
Reputation : 2
Points : 5567
Registration date : 2009-09-01
PIKIRAN SYETAN
JIKA ISLAM MINORITAS
DIA AKAN DITINDAS
JIKA ISLAM MAYORITAS
NON MUSLIM TDK PERNAH DITINDAS
SI GEDE MELIHAT ISLAM DARI KACAMATA SYETAN
BAHASA ANDA BAHASA TANPA ILMU DAN FAKTA
ORANG ISLAM PERANG MEMBELA NEGARA
DARI PENJAJAH AMERIKA EROPA
LIHAT IRAK, PALESTINA, AFGANISTAN
APAKAH MUSLIM MENYERANG
ATAU MEMBELA DIRI DIKEROYOK 30 NEGARA NATO CS
SUDAH KEROYOKAN
KALAH PULAK LAWAN MUJAHEEDEN IRAK DAN AFGANISTAN
JELAS TUHAN BERPIHAK KPD KAUM MUSLIM
DIA AKAN DITINDAS
JIKA ISLAM MAYORITAS
NON MUSLIM TDK PERNAH DITINDAS
SI GEDE MELIHAT ISLAM DARI KACAMATA SYETAN
BAHASA ANDA BAHASA TANPA ILMU DAN FAKTA
ORANG ISLAM PERANG MEMBELA NEGARA
DARI PENJAJAH AMERIKA EROPA
LIHAT IRAK, PALESTINA, AFGANISTAN
APAKAH MUSLIM MENYERANG
ATAU MEMBELA DIRI DIKEROYOK 30 NEGARA NATO CS
SUDAH KEROYOKAN
KALAH PULAK LAWAN MUJAHEEDEN IRAK DAN AFGANISTAN
JELAS TUHAN BERPIHAK KPD KAUM MUSLIM
rudy- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 154
Reputation : 2
Points : 5567
Registration date : 2009-09-01
Re: Mungkinkah Katholik/Kristen dengan Islam Damai?
by rudy on Mon Nov 16, 2009 4:35 pmJIKA ISLAM MINORITAS
DIA AKAN DITINDAS
JIKA ISLAM MAYORITAS
NON MUSLIM TDK PERNAH DITINDAS
SI GEDE MELIHAT ISLAM DARI KACAMATA SYETAN
BAHASA ANDA BAHASA TANPA ILMU DAN FAKTA
ORANG ISLAM PERANG MEMBELA NEGARA
DARI PENJAJAH AMERIKA EROPA
LIHAT IRAK, PALESTINA, AFGANISTAN
APAKAH MUSLIM MENYERANG
ATAU MEMBELA DIRI DIKEROYOK 30 NEGARA NATO CS
SUDAH KEROYOKAN
KALAH PULAK LAWAN MUJAHEEDEN IRAK DAN AFGANISTAN
JELAS TUHAN BERPIHAK KPD KAUM MUSLIM
ok..setuju..asal comot ayat saja, padahal ayat dalam quran kan banyak tuh...koq milih-2, berarti dia sendiri (GEDE) ih terorisnya...
DIA AKAN DITINDAS
JIKA ISLAM MAYORITAS
NON MUSLIM TDK PERNAH DITINDAS
SI GEDE MELIHAT ISLAM DARI KACAMATA SYETAN
BAHASA ANDA BAHASA TANPA ILMU DAN FAKTA
ORANG ISLAM PERANG MEMBELA NEGARA
DARI PENJAJAH AMERIKA EROPA
LIHAT IRAK, PALESTINA, AFGANISTAN
APAKAH MUSLIM MENYERANG
ATAU MEMBELA DIRI DIKEROYOK 30 NEGARA NATO CS
SUDAH KEROYOKAN
KALAH PULAK LAWAN MUJAHEEDEN IRAK DAN AFGANISTAN
JELAS TUHAN BERPIHAK KPD KAUM MUSLIM
ok..setuju..asal comot ayat saja, padahal ayat dalam quran kan banyak tuh...koq milih-2, berarti dia sendiri (GEDE) ih terorisnya...
Re: Mungkinkah Katholik/Kristen dengan Islam Damai?
Hate Disbelieve not Disbeliever
Hazratwala (DB) said:
“Mawlana Qasim Nanotwi (RA) once saw a Hindu street-cleaner that he knew, taking a stroll in Jannah in his dream. He asked him in the dream,
“O Lala Jee, how have you entered Jannah?”
The Hindu man answered, “At the time of death, I uttered that phrase…”
Notice that he is referring to the kalimah as “that phrase” due to the fact that for a Hindu, the kalimah is a phrase that must never be mentioned. But Allah granted him the tawfeeq of uttering it before his death. His whole life he had been worshipping idols and statues, but in the end, he was blessed with imaan.
This is the why having hatred in the heart for a disbeliever is haraam. Because we do not know what a person’s end will be upon.
Mawlana Rumi (RA) said,
Do not ever look at any disbeliever with hate,
Because there is still hope for him to become a believer!
Do not consider any disbeliever as low and inferior. Do not look at him with the eye of scorn. It might be that his end has been written to be amongst the believers. And in relation to oneself one should always meditate on the fact that it could possibly be that my end might be upon disbelief. We pray that Allah save us all and allow us to pass away in a state of imaan.
Hayat-e-Taqwa; pg. 24
Translator’s Note:
One of the most deadly spiritual diseases is the disease of kibr (looking down upon others and rejection of truth). Rasulullah (sallallahu ‘alayhi wa sallam) said: “Anyone who has an atom’s weight of kibr in his heart will not enter Jannah.”
Pondering deeply over the above mentioned utterance of Hazratwala is an excellent antidote to this deadly disease. May Allah Ta`ala save us from all spiritual diseases.
Hazratwala (DB) said:
“Mawlana Qasim Nanotwi (RA) once saw a Hindu street-cleaner that he knew, taking a stroll in Jannah in his dream. He asked him in the dream,
“O Lala Jee, how have you entered Jannah?”
The Hindu man answered, “At the time of death, I uttered that phrase…”
Notice that he is referring to the kalimah as “that phrase” due to the fact that for a Hindu, the kalimah is a phrase that must never be mentioned. But Allah granted him the tawfeeq of uttering it before his death. His whole life he had been worshipping idols and statues, but in the end, he was blessed with imaan.
This is the why having hatred in the heart for a disbeliever is haraam. Because we do not know what a person’s end will be upon.
Mawlana Rumi (RA) said,
Do not ever look at any disbeliever with hate,
Because there is still hope for him to become a believer!
Do not consider any disbeliever as low and inferior. Do not look at him with the eye of scorn. It might be that his end has been written to be amongst the believers. And in relation to oneself one should always meditate on the fact that it could possibly be that my end might be upon disbelief. We pray that Allah save us all and allow us to pass away in a state of imaan.
Hayat-e-Taqwa; pg. 24
Translator’s Note:
One of the most deadly spiritual diseases is the disease of kibr (looking down upon others and rejection of truth). Rasulullah (sallallahu ‘alayhi wa sallam) said: “Anyone who has an atom’s weight of kibr in his heart will not enter Jannah.”
Pondering deeply over the above mentioned utterance of Hazratwala is an excellent antidote to this deadly disease. May Allah Ta`ala save us from all spiritual diseases.
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN