Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 60 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 60 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Jika BATU HITAM itu AWLOH, kenapa ditempatkan di luar Kaabah, bukan di dalamnya?
Page 1 of 1
Jika BATU HITAM itu AWLOH, kenapa ditempatkan di luar Kaabah, bukan di dalamnya?
Jika BATU HITAM itu AWLOH, kenapa ditempatkan di luar Kaabah, bukan di dalamnya?
Masih ingat dengan istilah "PENUNGGU KAABAH"? Bangsa Arab percaya bahwa awloh menjaga "RUMAH"-nya dengan cara berdiri di salah satu sudut rumahnya. Di samping itu, awloh tidak sendirian, dia juga dikawal oleh 8.888 jin, yang diberi nama "Huda Al-Fitiri". Jadi, menempatkan batu "awloh" di luar, terutama di salah satu sudut bangunan Kaabah memiliki arti "MENJAGA" atau "MENUNGGUI RUMAHNYA".
Jika BATU HITAM yg ukurannya kecil itu AWLOH, bukankah ini bertentangan dengan konsep "ALLAHU-AKBAR"?
Bangsa Arab tidak memandang ukuran fisiknya. Pengertian dari "akbar" di sini bukan menyatakan ukuran fisiknya, tapi kekuasaannya. Bangsa Arab meyakini, walaupun awloh "seukuran batu" namun kekuasaannya meliputi seluruh alam semesta. Itulah kenapa ada mitos "ALLAHU-AKBAR".
Muhammad sendiri memahami konsep tersebut, seperti terlihat dari hadist berikut ini:
BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Jika BATU HITAM itu awloh, kenapa Muhammad tidak berterus-terang menulis dalam Qurannya kalau awloh itu berwujud batu?
Walaupun bangsa Arab itu primitif, namun mereka tidak bodoh-bodoh amat. Mereka juga dekat dan berinteraksi dengan agama-agama lain, terutama dengan agama-agama kitab seperti Yahudi dan Nasrani. Tentu saja bangsa Arab akan merasa malu bila sampai dunia tahu kalau awloh itu cuma sebuah batu. Walau begitu, mereka tetap tidak bisa menyembunyikan identitas awloh sembahan mereka itu sebagai batu secara sempurna. Mereka masih menyebut awloh sebagai "DZAT" (benda wujud). Bangsa Arab menganggap Tuhan itu "DZAT" yang unique, distinct dan absolut (berbeda sendiri, tidak ada yang menyamai bentuknya, dan tidak bisa berubah wujud), karena memang seperti itulah hakikat BATU HITAM. Selain itu, penyebutan awloh sebagai tauhid juga mengarah pada identitas kebendaan (tunggal secara bendawi).
Apa Hubungan SABIT dengan BATU HITAM?
Sabit adalah simbol dewa bulan. Orang-orang kuno di Mesopotamia menyembah bulan sabit sebagai Tuhan, dan mewujudkannya dalam bentuk patung manusia (Hubal). Di Kaabah juga terdapat Patung Hubal, sebagai salah satu di antara 360 berhala. Tapi, walau suku Quraish Jahiliyah sama-sama menyembah Dewa Bulan, namun mereka tidak memakai patung Hubal sebagai perwujudannya, melainkan sebuah BATU HITAM "HAJARUL ASWAD". Jadi, Patung Hubal adalah dewa bulannya suku lain di Arab, sementara BATU HITAM adalah dewa bulannya suku Quraish. Ketika Muhammad berhasil menaklukkan Mekkah, dia menyingkirkan berhala-berhala lain, termasuk patung dewa bulan "Hubal" itu. Patung Hubal dia singkirkan, karena patung Hubal itu bukan sesembahan bani Quraish, walau sama-sama diklaim oleh suku lain sebagai Dewa Bulan. Sama-sama Dewa Bulan, tapi bentuknya beda, dan namanya pun juga beda. Bisa jadi, di dalam Kaabah masih ada lagi Dewa Bulan-Dewa Bulan lain dengan bentuknya masing-masing sesuai dengan keinginan suku pemiliknya. Nama "Allah" adalah eksklusif milik suku Quraish Mekkah, dan tidak diterapkan pada patung lain, kecuali BATU HITAM itu. Dan Muhammad masih memakai simbol sabit, karena sabit adalah identitas bagi BATU HITAM, untuk menegaskan bahwa BATU HITAM itulah Dewa Bulan yang sesungguhnya, bukan patung-patung yang lain.
Bila Awloh itu Berhala, kenapa Muhammad tidak pernah merasa menyembah Berhala?
Bagi orang Arab primitif, berhala itu wujudnya makhluk, seperti misalnya: wujud manusia atau wujud hewan. Bila bentuknya batu (tidak menyerupai apapun), maka dianggap bukan berhala. Muhammad akan sangat murka bila sesembahannya diserupakan dengan apapun. Allah taala dewa bulan itu absolut, unique dan distinct. Tak ada yang menyamai bentuknya, sangat unik dan berbeda dari ciptaannya, serta tidak akan pernah berubah wujud sampai kapan pun walau untuk sementara waktu (absolut secara kebendaan). Banyak ayat-ayat Quran yang dia karang yang isinya melarang pengikutnya menyerupakan awloh dengan makhluk. Muhammad benci pada patung, tapi cinta pada batu. Karena bagi Muhammad, batu yang tak berbentuk atau tidak menyerupai apapun di muka bumi bukanlah patung (berhala).
Masih ingat dengan istilah "PENUNGGU KAABAH"? Bangsa Arab percaya bahwa awloh menjaga "RUMAH"-nya dengan cara berdiri di salah satu sudut rumahnya. Di samping itu, awloh tidak sendirian, dia juga dikawal oleh 8.888 jin, yang diberi nama "Huda Al-Fitiri". Jadi, menempatkan batu "awloh" di luar, terutama di salah satu sudut bangunan Kaabah memiliki arti "MENJAGA" atau "MENUNGGUI RUMAHNYA".
Jika BATU HITAM yg ukurannya kecil itu AWLOH, bukankah ini bertentangan dengan konsep "ALLAHU-AKBAR"?
Bangsa Arab tidak memandang ukuran fisiknya. Pengertian dari "akbar" di sini bukan menyatakan ukuran fisiknya, tapi kekuasaannya. Bangsa Arab meyakini, walaupun awloh "seukuran batu" namun kekuasaannya meliputi seluruh alam semesta. Itulah kenapa ada mitos "ALLAHU-AKBAR".
Muhammad sendiri memahami konsep tersebut, seperti terlihat dari hadist berikut ini:
BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Jika BATU HITAM itu awloh, kenapa Muhammad tidak berterus-terang menulis dalam Qurannya kalau awloh itu berwujud batu?
Walaupun bangsa Arab itu primitif, namun mereka tidak bodoh-bodoh amat. Mereka juga dekat dan berinteraksi dengan agama-agama lain, terutama dengan agama-agama kitab seperti Yahudi dan Nasrani. Tentu saja bangsa Arab akan merasa malu bila sampai dunia tahu kalau awloh itu cuma sebuah batu. Walau begitu, mereka tetap tidak bisa menyembunyikan identitas awloh sembahan mereka itu sebagai batu secara sempurna. Mereka masih menyebut awloh sebagai "DZAT" (benda wujud). Bangsa Arab menganggap Tuhan itu "DZAT" yang unique, distinct dan absolut (berbeda sendiri, tidak ada yang menyamai bentuknya, dan tidak bisa berubah wujud), karena memang seperti itulah hakikat BATU HITAM. Selain itu, penyebutan awloh sebagai tauhid juga mengarah pada identitas kebendaan (tunggal secara bendawi).
Apa Hubungan SABIT dengan BATU HITAM?
Sabit adalah simbol dewa bulan. Orang-orang kuno di Mesopotamia menyembah bulan sabit sebagai Tuhan, dan mewujudkannya dalam bentuk patung manusia (Hubal). Di Kaabah juga terdapat Patung Hubal, sebagai salah satu di antara 360 berhala. Tapi, walau suku Quraish Jahiliyah sama-sama menyembah Dewa Bulan, namun mereka tidak memakai patung Hubal sebagai perwujudannya, melainkan sebuah BATU HITAM "HAJARUL ASWAD". Jadi, Patung Hubal adalah dewa bulannya suku lain di Arab, sementara BATU HITAM adalah dewa bulannya suku Quraish. Ketika Muhammad berhasil menaklukkan Mekkah, dia menyingkirkan berhala-berhala lain, termasuk patung dewa bulan "Hubal" itu. Patung Hubal dia singkirkan, karena patung Hubal itu bukan sesembahan bani Quraish, walau sama-sama diklaim oleh suku lain sebagai Dewa Bulan. Sama-sama Dewa Bulan, tapi bentuknya beda, dan namanya pun juga beda. Bisa jadi, di dalam Kaabah masih ada lagi Dewa Bulan-Dewa Bulan lain dengan bentuknya masing-masing sesuai dengan keinginan suku pemiliknya. Nama "Allah" adalah eksklusif milik suku Quraish Mekkah, dan tidak diterapkan pada patung lain, kecuali BATU HITAM itu. Dan Muhammad masih memakai simbol sabit, karena sabit adalah identitas bagi BATU HITAM, untuk menegaskan bahwa BATU HITAM itulah Dewa Bulan yang sesungguhnya, bukan patung-patung yang lain.
Bila Awloh itu Berhala, kenapa Muhammad tidak pernah merasa menyembah Berhala?
Bagi orang Arab primitif, berhala itu wujudnya makhluk, seperti misalnya: wujud manusia atau wujud hewan. Bila bentuknya batu (tidak menyerupai apapun), maka dianggap bukan berhala. Muhammad akan sangat murka bila sesembahannya diserupakan dengan apapun. Allah taala dewa bulan itu absolut, unique dan distinct. Tak ada yang menyamai bentuknya, sangat unik dan berbeda dari ciptaannya, serta tidak akan pernah berubah wujud sampai kapan pun walau untuk sementara waktu (absolut secara kebendaan). Banyak ayat-ayat Quran yang dia karang yang isinya melarang pengikutnya menyerupakan awloh dengan makhluk. Muhammad benci pada patung, tapi cinta pada batu. Karena bagi Muhammad, batu yang tak berbentuk atau tidak menyerupai apapun di muka bumi bukanlah patung (berhala).
i_gede_manuke- KAFIRUN
- Number of posts : 181
Reputation : -3
Points : 5631
Registration date : 2008-12-24
Similar topics
» Kenapa sebuah BATU bisa menghapus dosa muslim??? Apakah BATU adalah tuhannya muslim2 gobloxx???
» Jika Yesus Bukan Orang Kristen, Kenapa Misionaris Lakukan Kristenisasi
» JIKA ALLOH SWT MAHAESA ,,KENAPA DIA MENURUNKAN REFLIKA MEMEKNYA KEBUMI....KENAPA....E .. KENAPA....????
» Jika Yesus Bukan Orang Kristen, Kenapa Misionaris Lakukan Kristenisasi
» JIKA ALLOH SWT MAHAESA ,,KENAPA DIA MENURUNKAN REFLIKA MEMEKNYA KEBUMI....KENAPA....E .. KENAPA....????
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN