si yesus mel gibson benci gay?

Nama Mel Gibson melambung ketika dia menggebrak dunia dengan film kontroversial tentang penyaliban yesus Passion of The Christ. Meski filmnya terlalu banyak darah, namun namanya dipuja-puja kaum Kristen dan filmnya diputar terus-terusan terutama menjelang Paskah. Nampaknya berkat tuhan ada masa kadarluasa karena Mel langsung terjun bebas menjadi seorang alkoholik dan penghujat Yahudi. Terakhir, Mel ditangkap polisi karena MENGANCAM mantan girlfriend-nya!!! Mengingat, iman Kristen-nya yang 'teguh', Mel sudah pasti benci gay. Dan itulah tuduhan organisasi gay GLAAD pada dirinya. Namun Mel Gibson menolak! Katanya dia tidak pernah benci kelompok tertentu, termasuk gay dan Yahudi.

Mel Gibson curhat pada Deadline Hollywood bahwa dirinya telah dituduh secara tidak adil sebagai seorang pembeci gay dan munafik."Aku tidak pernah mendiskriminasi orang karena gender, ras, agama, dan orientasi seks. Titik! Tapi aku maklum kalo ada yang menuduhku demikian. Banyak rekaman sampah mengenai diriku yang di-edit sedemikian rupa." 

Rupanya, Mel lupa dengan kasus-kasus hukum yang dia alami. Dan semua itu bukan rekayasa rekaman! Tahun 2006, dia ditangkap polisi karena mengemudi mobil sambil mabuk. Melihat sang polisi berdarah Yahudi, Mel tidak ragu mengucapkan 'kata-kata mutiara nan indah' pada sang polisi. Itu saja sudah bukti kuat dia anti Yahudi - mendiskriminasi berdasarkan ras.

Tahun 1991, Mel diekcam karena wawancaranya dengan koran Spanyol, El Pais. Mel membuat komentar anti gay tentang anal sex. Dia juga secara sarkasme menolak tuduhan bahwa dia gay dengan berkata, "Siapa yang nuduh aku gay? Apakah aku berbicara kayak gay? Apakah badanku meliuk-liuk sepeti gay?" 

Tahun 1993, GLAAD Gay and Lesbian Alliance Against Defamation memprotes Mel Gibson sebagai seorang homofobia karena seenaknya mengubah seksualitas tokoh utama The Man Without Face. Dalam novel aslinya, sang tokoh utama adalah seorang guru GAY yang naksir dengan muridnya, bocah 14 tahun. Tapi Mel mengubahnya menjadi guru heteroseks yang dituduh melakukan tindak pedofil. Saat itu, Mel berhasil lepas dari tuduhan karena ternyata perubahan seksualitas sang tokoh terjadi sebelum Mel direkrut produser. 

GLAAD kembali mengincar Mel di tahun 1995 dengan perilisan film Braveheart. Dalam film itu, tokoh raja GAY - Edward II - digambarkan sebagai raja kemayu. GLAAD menuduh itu disengaja karena semua homofobia menganggap semua gay itu kemayu. Saat itu Mel merespon, "Jika neraka membeku, aku baru akan minta maaf. Persetan dengan mereka!"