MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 58 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 58 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

+4
jiseskrais
salsabila
raymondantes
DOMBA BERTARING SERIGALA
8 posters

Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by DOMBA BERTARING SERIGALA Tue 07 Feb 2012, 2:45 pm

dakwatuna.com – London. Berita ipar Tony Blair yang mengumumkan konversi keyakinannya menjadi Muslim akhir pekan lalu membuka banyak cerita tentang para mualaf di Inggris. Harian Daily Mail menurunkan topik tak biasa di halam depan mereka: tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris — sebagian besar adalah wanita karier — yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.

Ipar Tony Blair, Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa.

Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” ujarnya.

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya.

Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslim merupakan bagian dari tren menarik.

“Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya fsebagai fenomena “mengkonversi kenyamanan”. Mereka akan menganggap agama adalah alat menyenangkan suami Muslim mereka dan keluarganya, tapi tidak akan selalu menghadiri masjid, berdoa, dan berpuasa,” ujarnya.

Benarkah demikian? Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, menggeleng. “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun,” ujarnya.

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu.

“Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf,” ujarnya.

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. “Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda,” tambahnya.

Untuk sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari kencan pacar Muslimnya. Lynne Ali, 31, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.

Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi.”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan pergaulan bebas.”

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. “Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. “Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1,” kata sosiolog Inggris, Kevin Brice.

Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka – khususnya jilbab – walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. “Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkandiskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir,” tambahnya.

Hal itu diakui Backer. “Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris – intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa,” ujarnya.

Hal itu diamini Lyne. “Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.

“Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. “Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat,” kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. “Banyak orang, dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Quran, yang umat Islam harus hidup dengannya,” tambahnya Brice.

Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, 32, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.

“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya.

Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”

Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang
ekonom – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.

Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah.

Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berjilbab ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. “Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/10/9743/tren-baru-di-kalangan-wanita-terpelajar-inggris-menjadi-mualaf/#ixzz1lgDS7mOa
DOMBA BERTARING SERIGALA
DOMBA BERTARING SERIGALA
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7975
Registration date : 2010-09-24

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by raymondantes Tue 07 Feb 2012, 4:29 pm

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:dakwatuna.com – London. Berita ipar Tony Blair yang mengumumkan konversi keyakinannya menjadi Muslim akhir pekan lalu membuka banyak cerita tentang para mualaf di Inggris. Harian Daily Mail menurunkan topik tak biasa di halam depan mereka: tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris — sebagian besar adalah wanita karier — yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.

Ipar Tony Blair, Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa.

Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” ujarnya.

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya.

Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslim merupakan bagian dari tren menarik.

“Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya fsebagai fenomena “mengkonversi kenyamanan”. Mereka akan menganggap agama adalah alat menyenangkan suami Muslim mereka dan keluarganya, tapi tidak akan selalu menghadiri masjid, berdoa, dan berpuasa,” ujarnya.

Benarkah demikian? Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, menggeleng. “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun,” ujarnya.

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu.

“Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf,” ujarnya.

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. “Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda,” tambahnya.

Untuk sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari kencan pacar Muslimnya. Lynne Ali, 31, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.

Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi.”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan pergaulan bebas.”

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. “Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. “Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1,” kata sosiolog Inggris, Kevin Brice.

Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka – khususnya jilbab – walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. “Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkandiskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir,” tambahnya.

Hal itu diakui Backer. “Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris – intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa,” ujarnya.

Hal itu diamini Lyne. “Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.

“Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. “Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat,” kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. “Banyak orang, dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Quran, yang umat Islam harus hidup dengannya,” tambahnya Brice.

Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, 32, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.

“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya.

Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”

Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang
ekonom – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.

Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah.

Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berjilbab ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. “Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/10/9743/tren-baru-di-kalangan-wanita-terpelajar-inggris-menjadi-mualaf/#ixzz1lgDS7mOa

yakin lah islam akan menguasai dunia ini...........

tanpa perlawanan nantinya...........spt penaklukan kota mekkah....

sesuai dg berita yg disampaikan Alqur'an dan SUnnah.................


subhanllah walhamdulillah walaa ilahaillah wallahu akbar...............

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181 Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181 Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181 Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181

raymondantes
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 723
Reputation : 3
Points : 5429
Registration date : 2011-10-06

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by salsabila Tue 07 Feb 2012, 5:03 pm

di viva news ada foto warga london sedang jum'atan ngeliat fotonya cuma bs berucap subhanallah/ islam memang untuk orang berakal dan mau mempergunakan akalnya

salsabila
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 376
Reputation : 1
Points : 4939
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by jiseskrais Wed 08 Feb 2012, 12:08 am

orang pinter yg otaknya dipake masuk islam pastinya,,,
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181
jiseskrais
jiseskrais
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 851
Location : Gelora Bung Karel.
Job/hobbies : bikin kesel domba domba
Humor : gantian dunks ? Pegel tau di salib ! >_<
Reputation : 4
Points : 5529
Registration date : 2011-08-06

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by DOMBA BERTARING SERIGALA Wed 08 Feb 2012, 2:10 pm

jiseskrais wrote:orang pinter yg otaknya dipake masuk islam pastinya,,,
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181

Yang jelas, gak pake topeng bagi2 sembako kan brader ?

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 280186
DOMBA BERTARING SERIGALA
DOMBA BERTARING SERIGALA
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7975
Registration date : 2010-09-24

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by jiseskrais Thu 09 Feb 2012, 9:24 am

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:
jiseskrais wrote:orang pinter yg otaknya dipake masuk islam pastinya,,,
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181

Yang jelas, gak pake topeng bagi2 sembako kan brader ?

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 280186
yoih..betul sekali bro!
jiseskrais
jiseskrais
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 851
Location : Gelora Bung Karel.
Job/hobbies : bikin kesel domba domba
Humor : gantian dunks ? Pegel tau di salib ! >_<
Reputation : 4
Points : 5529
Registration date : 2011-08-06

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by ramayana Thu 09 Feb 2012, 10:10 am

ha..ha..ha... agama paling logis?

buktikan aja kabah udah ada jaman abraham!

ini adalah kelogisan yang paling berdasar!! yang lain hanyalah debat teks!
tetapi ini adalah benda nyata!.. silahkan kalau ada yang bisa membuktikan!

oh ya.. mengenai lauren booth. wanita terhormat dari islam..

http://www.israellycool.com/2012/02/02/controlled-humbled-and-dignified/
ramayana
ramayana
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1220
Reputation : 4
Points : 5906
Registration date : 2011-09-13

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by jiseskrais Thu 09 Feb 2012, 2:35 pm

ga usah stress gtu dong ram..
Fakta yg bikin kresten gelisah ga biga tdur tuh adalah mengapa orang2 pinter n pendidikannya tinggi pd ninggalin kresten en milih islam (khususnya di eropah)..
Karna apa?..
Karna mereka pinter ! Begonoh.

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181
jiseskrais
jiseskrais
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 851
Location : Gelora Bung Karel.
Job/hobbies : bikin kesel domba domba
Humor : gantian dunks ? Pegel tau di salib ! >_<
Reputation : 4
Points : 5529
Registration date : 2011-08-06

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by barabasmurtad77 Mon 13 Feb 2012, 12:00 pm

jiseskrais wrote:ga usah stress gtu dong ram..
Fakta yg bikin kresten gelisah ga biga tdur tuh adalah mengapa orang2 pinter n pendidikannya tinggi pd ninggalin kresten en milih islam (khususnya di eropah)..
Karna apa?..
Karna mereka pinter ! Begonoh.

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181


Mat 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Mat 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

APA GUNANYA SESEORANG MEMILIKI OTAK YANG PINTAR, BERHIKMAT DAN BIJAKSANA TAPI IA KEHILANGAN NYAWANYA??? MENGAPA HARUS TAKUT KEPADA YANG HANYA DAPAT MEMBUNUH TUBUH TAPI TIDAK BERKUASA MEMBUNUH JIWA???? TAKUTLAH KEPADA ALLAH ABRAHAM, ISHAK DAN YAKUB YANG BERKUASA MEMBINASAKAN BAIK JIWA MAUPUN TUBUH KE DALAM NERAKA DAN DATANGLAH KEPADA YESUS YANG BISA MENYELAMATKAN NYAWA MANUSIA!!!!

barabasmurtad77
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 625
Reputation : 0
Points : 5208
Registration date : 2011-11-01

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by jiseskrais Mon 13 Feb 2012, 12:10 pm

barabasmurtad77 wrote:
jiseskrais wrote:ga usah stress gtu dong ram..
Fakta yg bikin kresten gelisah ga biga tdur tuh adalah mengapa orang2 pinter n pendidikannya tinggi pd ninggalin kresten en milih islam (khususnya di eropah)..
Karna apa?..
Karna mereka pinter ! Begonoh.

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181


Mat 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Mat 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

APA GUNANYA SESEORANG MEMILIKI OTAK YANG PINTAR, BERHIKMAT DAN BIJAKSANA TAPI IA KEHILANGAN NYAWANYA??? MENGAPA HARUS TAKUT KEPADA YANG HANYA DAPAT MEMBUNUH TUBUH TAPI TIDAK BERKUASA MEMBUNUH JIWA???? TAKUTLAH KEPADA ALLAH ABRAHAM, ISHAK DAN YAKUB YANG BERKUASA MEMBINASAKAN BAIK JIWA MAUPUN TUBUH KE DALAM NERAKA DAN DATANGLAH KEPADA YESUS YANG BISA MENYELAMATKAN NYAWA MANUSIA!!!!
apa hubungannya?? Emangnya orang2 pinter yg masuk islam di sonoh karna dipaksa??
Orang2 disonoh pd masuk islam karna mereka pinter2 ga kayak disinih masuk kresten kebanyakan klo ga miskin ya bodoh ! Begonoh.
Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181 lagian orang2 pinter disonoh kaga bakalan maow punya tuhan yg ga bisa menyelamatkan dirinya sendiri wktu di salib malah teriak2 'Eli eli lama sabakhtani'..
Begonoh..
jiseskrais
jiseskrais
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 851
Location : Gelora Bung Karel.
Job/hobbies : bikin kesel domba domba
Humor : gantian dunks ? Pegel tau di salib ! >_<
Reputation : 4
Points : 5529
Registration date : 2011-08-06

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by kuku bima Mon 13 Feb 2012, 1:04 pm

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:dakwatuna.com – London. Berita ipar Tony Blair yang mengumumkan konversi keyakinannya menjadi Muslim akhir pekan lalu membuka banyak cerita tentang para mualaf di Inggris. Harian Daily Mail menurunkan topik tak biasa di halam depan mereka: tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris — sebagian besar adalah wanita karier — yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.

Ipar Tony Blair, Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa.

Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” ujarnya.

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya.

Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslim merupakan bagian dari tren menarik.

“Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya fsebagai fenomena “mengkonversi kenyamanan”. Mereka akan menganggap agama adalah alat menyenangkan suami Muslim mereka dan keluarganya, tapi tidak akan selalu menghadiri masjid, berdoa, dan berpuasa,” ujarnya.

Benarkah demikian? Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, menggeleng. “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun,” ujarnya.

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu.

“Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf,” ujarnya.

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. “Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda,” tambahnya.

Untuk sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari kencan pacar Muslimnya. Lynne Ali, 31, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.

Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi.”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan pergaulan bebas.”

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. “Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. “Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1,” kata sosiolog Inggris, Kevin Brice.

Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka – khususnya jilbab – walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. “Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkandiskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir,” tambahnya.

Hal itu diakui Backer. “Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris – intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa,” ujarnya.

Hal itu diamini Lyne. “Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.

“Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. “Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat,” kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. “Banyak orang, dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Quran, yang umat Islam harus hidup dengannya,” tambahnya Brice.

Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, 32, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.

“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya.

Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”

Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang
ekonom – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.

Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah.

Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berjilbab ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. “Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/10/9743/tren-baru-di-kalangan-wanita-terpelajar-inggris-menjadi-mualaf/#ixzz1lgDS7mOa
HANYA KURUNWAKTU 25 TAHUN INDONESIA AKAN MENJADI NEGARA KRISTEN....Kristen di Indonesia


Indonesia adalah sebuah negara di Asia Tenggara, dengan populasi penduduk keempat terbesar didunia setelah China, India, Amerika Serikat. Pada April 2010 penduduk Indonesia kira-kira 238 juta jiwa.

Kristen adalah agama kedua terbesar di Indonesia, ada sekitar 40 juta atau 17% dari semua populasi penduduk dan menjadi agama yang paling cepat perkembangannya. Banyak denominasi Kristen di Indonesia.

Kristen Indonesia menjadi warga negara Indonesia dan juga warga Kerajaan Sorga yang mengakui UUD sebagai landasan hukum dan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kristen Indonesia turut serta dalam pembangunan bangsa. Hal itu terbukti dengan banyaknya warga Kristen yang menduduki kursi Dewan dan kursi pemerintahan seperti menteri, walikota, gubernur, penasehat hukum, polisi, tentara, guru, dll....

yang perlu anda ketahui tentang Indonesia

- Ada beberapa provinsi di Indonesia yang memiliki penduduk dengan mayoritas Kristen
- Gereja terbesar di Asia Tenggara, terdapat di Indonesia.
- Patung Yesus tertinggi di Asia Tenggara terdapat di Indonesia.
- Bangunan Salib terbesar di Asia Tenggara terdapat di Indonesia.
- Jumlah populasi Kristen terbesar ke-2 di Asia Tenggara setelah Filipina, ke-3 di Asia setelah Filipina dan China, dan ke 18 di dunia setelah AS, Brazil, Mexico, Rusia, Filipina, Nigeria, Rep. Kongo, Italy, Jerman, China, Ethiopia, Inggris, Colombia, Ukraina, Spanyol, Afrika Selatan, Argentina.
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10383
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by kuku bima Mon 13 Feb 2012, 1:12 pm

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:dakwatuna.com – London. Berita ipar Tony Blair yang mengumumkan konversi keyakinannya menjadi Muslim akhir pekan lalu membuka banyak cerita tentang para mualaf di Inggris. Harian Daily Mail menurunkan topik tak biasa di halam depan mereka: tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris — sebagian besar adalah wanita karier — yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.

Ipar Tony Blair, Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa.

Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” ujarnya.

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya.

Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslim merupakan bagian dari tren menarik.

“Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya fsebagai fenomena “mengkonversi kenyamanan”. Mereka akan menganggap agama adalah alat menyenangkan suami Muslim mereka dan keluarganya, tapi tidak akan selalu menghadiri masjid, berdoa, dan berpuasa,” ujarnya.

Benarkah demikian? Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, menggeleng. “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun,” ujarnya.

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu.

“Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf,” ujarnya.

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. “Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda,” tambahnya.

Untuk sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari kencan pacar Muslimnya. Lynne Ali, 31, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.

Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi.”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan pergaulan bebas.”

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. “Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. “Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1,” kata sosiolog Inggris, Kevin Brice.

Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka – khususnya jilbab – walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. “Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkandiskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir,” tambahnya.

Hal itu diakui Backer. “Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris – intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa,” ujarnya.

Hal itu diamini Lyne. “Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.

“Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. “Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat,” kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. “Banyak orang, dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Quran, yang umat Islam harus hidup dengannya,” tambahnya Brice.

Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, 32, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.

“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya.

Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”

Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang
ekonom – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.

Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah.

Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berjilbab ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. “Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/10/9743/tren-baru-di-kalangan-wanita-terpelajar-inggris-menjadi-mualaf/#ixzz1lgDS7mOa
Kristen menurut negara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa


Kristen - Persentase menurut negara
Pada awal abad 21, kekristenan memiliki sekitar 2,2 miliar pengikut. Iman mewakili sekitar seperempat sampai sepertiga dari populasi dunia dan merupakan agama terbesar di dunia, dengan sekitar 38.000 denominasi Kristen . Kristen terdiri sekitar 33 persen dari populasi dunia untuk sekitar 100 tahun. Denominasi Kristen terbesar adalah Gereja Katolik Roma, dengan 1.166.000.000 penganut, mewakili setengah dari semua orang Kristen .
Kristen adalah agama dominan di Eropa, Rusia, Amerika, Filipina, Afrika Selatan, Afrika Tengah, Afrika Timur dan Oceania . Ada juga komunitas Kristen yang besar di bagian lain dunia, seperti Asia Tengah dan Tengah Timur, di mana Kekristenan adalah agama terbesar kedua setelah Islam. Amerika Serikat adalah negara Kristen terbesar di dunia dengan populasi, diikuti oleh Brasil dan Meksiko .
Kristen, dalam satu bentuk atau lain, adalah agama negara dari 16 negara berikut: Argentina (Gereja Katolik Roma), Bolivia (Gereja Katolik Roma dan Kristen), Kosta Rika (Gereja Katolik Roma), Denmark (Danish National Church), El Salvador (Gereja Katolik Roma), Inggris (Gereja Inggris), Yunani (Gereja Yunani), Georgia (Gereja Ortodoks Georgia), Islandia (Gereja Islandia), Liechtenstein (Gereja Katolik Roma), Malta (Gereja Katolik Roma), Monako (Gereja Katolik Roma), Norwegia (Gereja Norwegia), Kota Vatikan (Roma Gereja Katolik), Swiss (Gereja Katolik Roma, Gereja Reformasi Swiss dan Kristen Gereja Katolik dari Swiss).
Negara-negara pertama yang mengadopsi kekristenan adalah:
Armenia (301)
Georgia (319)
Ethiopia (termasuk Eritrea) (325)
Kekaisaran Romawi (380)
[sunting]Daftar

[sunting]Negara berdaulat

Negara Jumlah penganut Persentase
Kekristenan menurut negara
Afganistan (detail) 6.000 0.02%
Albania (detail) 1.118.000 35.0%
Algeria (detail) 177.000 0.5%
Amerika Serikat (detail) 243.186.000 78,4%
Andorra (detail) 76.000 90.0%
Angola (detail) 17.094.000 90.0%
Anguilla (detail) 14.000 90.5%
Antigua dan Barbuda (detail) 66.000 74.0%
Argentina (detail) 37.561.000 92.7%
Armenia (detail) 3.196.000 98.7%
Aruba (detail) 96.000 90.1%
Australia (detail) 14.345.000 63.9%
Austria (detail) 5.855.314 69.9%
Azerbaijan (detail) 432.000 4.8%
Bahama (detail) 333.000 96.3%
Bahrain (detail) 73.000 9.0%
Bangladesh (detail) 493.000 0.3%
Barbados (detail) 244.000 95,0%
Belarus (detail) 7.578.000 80,0%
Belgia (detail) 5.197.000 48,0%
Belize (detail) 247.000 76,7%
Benin (detail) 3.943.000 42,8%
Bermuda (detail) 4.000 67,0%
Bhutan (detail) 7.000 1,0%
Bolivia (detail) 9.730.000 97,0%
Bosnia dan Herzegovina (detail) 1.918.000 51,0%
Botswana (detail) 1.416.000 71,6%
Brazil (detil) 174.700.000 90,4%
Britania Raya (detail) 44.522.000 71,8%
British Virgin (detil) 22,000 96.0%
Brunei (detil) 45,000 11.0%
Bulgaria (detil) 6,364,000 84.0%
Burkina Faso (detil) 3,746,000 23.0%
Burundi (detil) 5,708,000 67.0%
Cambodia (detil) 268,000 2.0%
Cameroon (detil) 7,983,000 40.0%
Canada (detil) 26,401,000 77.1%
Cape Verde (detil) 487,000 95.0%
Cayman Islands (detil) 42,000 73.8%
Central African Republic (detil) 2,253,000 50.0%
Chad (detil) 3,833,000 34.0%
Chile (detil) 14,930,000 87.2%
People's Republic of China (detil) 66,959,000 5.0%
Colombia (detil) 44,502,000 97.6%
Comoros (detil) 15,000 2.1%
Cook Islands (detil) 19,000 94.3%
Congo, Republic of (detil) 3,409,000 90.7%
Congo, Democratic Republic of (detil) 63,825,000 90.0%
Costa Rica (detil) 3,912,000 84.3%
Côte d'Ivoire (detil) 7,075,000 32.8%
Croatia (detil) 4,107,000 92.6%
Cuba (detil) 9,523,000 85.0%
Cyprus (detil) 625,000 78.0%
Czech Republic (detil) 3,038,000 28.9%
Denmark (detil) 4,546,000 82.0%
Djibouti (detil) 53,000 6.0%
Dominica (detil) 59,000 88.7%
Dominican Republic (detil) 9,734,000 95.2%
East Timor (detil) 1,152,000 98.4%
Ecuador (detil) 14,099,000 99.0%
Egypt (detil) 8,100,000 12.9% [1]
El Salvador (detil) 5,073,000 81.9%
Equatorial Guinea (detil) 683,000 98.6%
Eritrea (detil) 2,664,000 62.5%
Estonia (detil) 373,000 27.8%
Ethiopia (detil) 54,978,000 64.5%
Falkland Islands (detil) 3,000 94.3%
Faroe Islands (detil) 46,000 94.0%
Fiji (detil) 498,000 58.3%
Finland (detil) 4,347,000 81.0%
France (detil) 35,014,000 53.5%
Gabon (detil) 1,081,000 72.0%
Gambia (detil) 158,000 9.0%
Georgia (detil) 3,930,000 88.6%
Germany (detil) 49,400,000 59.9%
Ghana (detil) 16,741,000 68.8%
Greece (detil) 11,080,000 98.0%
Greenland (detil) 55,000 96.6%
Grenada (detil) 101,000 97.3%
Guatemala (detil) 14,018,000 97.5%
Guinea (detil) 1,032,000 10.0%
Guinea-Bissau (detil) 165,000 10.0%
Guyana (detil) 434,000 57.0%
Haiti (detil) 8,527,000 83.7%
Honduras (detil) 6,321,000 83.0%
Hong Kong (detil) 710,000 10.1%
Hungary (detil) 7,450,000 74.4%
Iceland (detil) 284,000 89.3%
India (detil) 26,113,000 2.4%
Indonesia (detil) 28,804,000 12.3%
Iran (detil) 300,000 0.4%
Iraq (detil) 944,000 3.0%
Ireland (detil) 4,116,000 92.3%
Israel (detil) 266,000 3.5%
Italy (detil) 55,070,000 91.1%
Jamaica (detil) 1,784,000 65.3%
Japan (detil) 2,548,000 2.0%
Jordan (detil) 388,000 6.0%
Kazakhstan (detil) 7,451,000 46.0%
Kenya (detil) 34,774,000 85.1%
Korea, North (detil) 480,000 4.0%
Korea, South (detil) 14,534,000 29.2%
Kuwait (detil) 458,000 15.0%
Kyrgyzstan (detil) 944,000 17.0%
Laos (detil) 84,000 1.3%
Latvia (detil) 1,280,000 57.2%
Lebanon (detil) 1,702,000 40.0%
Lesotho (detil) 1,876,000 90.0%
Liberia (detil) 1,391,000 40.0%
Libya (detil) 231,000 5.4%
Liechtenstein (detil) 32,000 87.8%
Lithuania (detil) 2,827,000 84.9%
Luxembourg (detil) 437,000 87.0%
Macedonia, Republic of (detil) 1,334,000 65.1%
Madagascar (detil) 8,260,000 41.0%
Malawi (detil) 12,538,000 79.9%
Malaysia (detil) 2,576,000 9.1%
Maldives (detil) 300 0.08%
Mali (detil) 726,000 5.0%
Malta (detil) 408,000 98.0%
Mauritania (detil) 5,000 0.14%
Mauritius (detil) 418,000 32.2%
Mexico (detil) 105,095,000 94.5%
Micronesia, Federated States of (detil) 106,000 95.4%
Moldova (detil) 3,503,000 98.3%
Monaco (detil) 29,000 87.7%
Mongolia (detil) 58,000 2.1%
Montenegro (detil) 487,000 77.8%
Morocco (detil) 351,000 1.1%
Mozambique (detil) 9,667,000 41.3%
Myanmar (detil) 2,020,000 4.0%
Namibia (detil) 1,991,000 90.0%
Nepal (detil) 269,000 0.9%
Netherlands (detil) 7,210,000 43.4%
New Zealand (detil) 2,426,000 55.3%
Nicaragua (detil) 5,217,000 89.6%
Niger (detil) 795,000 5.0%
Nigeria (detil) 76,281,000 48.2%
Norway (detil) 4,195,000 85.6%
Oman (detil) 73,000 2.5%
Pakistan (detil) 2,727,000 1.6%
Palau (detil) 16,000 77.9%
Panama (detil) 3,057,000 92.0%
Papua New Guinea (detil) 6,640,000 96.4%
Paraguay (detil) 6,260,000 96.9%
Peru (detil) 27,635,000 93.8%
Philippines (detil) 90,530,000 92.4%
Pitcairn Islands(detil) 50 100.0%
Poland (detil) 36,526,000 95.7%
Portugal (detil) 9,222,000 86.7%
Puerto Rico (detil) 3,878,000 97.0%
Qatar (detil) 144,000 8.5%
Romania (detil) 20,930,000 97.5%
Russia (detil) 99,775,000 70.3%
Rwanda (detil) 9,619,000 93.6%
Samoa Amerika (detail) 68.000 98.3%
Sahara Barat (detail) 200 0.039%
San Marino (detil) 31,000 97.0%
Saudi Arabia (detil) 1,493,000 5.5%
Senegal (detil) 900,000 7.0%
Serbia (detil) 9,038,000 91.7%
Seychelles (detil) 80,000 94.7%
Sierra Leone (detil) 1,751,000 30.0%
Singapore (detil) 900,000 18.0%[2]
Slovakia (detil) 3,877,000 71.4%
Slovenia (detil) 1,135,212 57.8%
Somalia (detil) 1,000[3] 0.01095%
South Africa (detil) 39,843,000 79.7%
Spain (detil) 35,568,000 77.2%
Sri Lanka (detil) 1,531,000 7.5%
Sudan (detil) 6,479,000 15.0%
Suriname (detil) 252,000 48.0%
Swaziland (detil) 994,000 82.7%
Sweden (detil) 7,148,000 76.2%
Switzerland (detil) 6,172,000 79.3%
Syria (detil) 2,251,000 10.0%
Tajikistan (detil) 99,000 1.4%
Tanzania (detil) 15,764,000 35.0%
Thailand (detil) 471,000 0.7%
Togo (detil) 1,966,000 29.0%
Tonga (detil) 84,000 81.0%
Trinidad and Tobago (detil) 774,000 57.6%
Tunisia (detil) 24,000 0.2%
Turkey (detil) 64,000[4] 0.09%
Turkmenistan (detil) 466,000 9.0%
Uganda (detail) 29.943.000 88,6%
Ukraina (detail) 41.973.000 91,5%
Uni Emirat Arab (detail) 424.000 9,0%
Uruguay (detail) 2.027.000 58,01%
Uzbekistan (detail) 1.390.000 5,0%
Vatikan (detail) 800 100,0%
Venezuela (detail) 28.340.000 98,0%
Vietnam (detail) 6.868.000 8,0%
Yaman (detail) 3.000 0,013%
Zambia (detail) 12.939.000 97,6%
Zimbabwe (detail) 1.047.000 85,0%
Total 2.149.341.000 33,2%
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10383
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by kuku bima Mon 13 Feb 2012, 1:18 pm

raymondantes wrote:
DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:dakwatuna.com – London. Berita ipar Tony Blair yang mengumumkan konversi keyakinannya menjadi Muslim akhir pekan lalu membuka banyak cerita tentang para mualaf di Inggris. Harian Daily Mail menurunkan topik tak biasa di halam depan mereka: tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris — sebagian besar adalah wanita karier — yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.

Ipar Tony Blair, Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa.

Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” ujarnya.

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya.

Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslim merupakan bagian dari tren menarik.

“Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya fsebagai fenomena “mengkonversi kenyamanan”. Mereka akan menganggap agama adalah alat menyenangkan suami Muslim mereka dan keluarganya, tapi tidak akan selalu menghadiri masjid, berdoa, dan berpuasa,” ujarnya.

Benarkah demikian? Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, menggeleng. “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun,” ujarnya.

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu.

“Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf,” ujarnya.

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. “Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda,” tambahnya.

Untuk sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari kencan pacar Muslimnya. Lynne Ali, 31, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.

Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi.”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan pergaulan bebas.”

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. “Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”

Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. “Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1,” kata sosiolog Inggris, Kevin Brice.

Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka – khususnya jilbab – walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. “Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkandiskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir,” tambahnya.

Hal itu diakui Backer. “Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris – intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa,” ujarnya.

Hal itu diamini Lyne. “Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.

“Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. “Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat,” kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. “Banyak orang, dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Quran, yang umat Islam harus hidup dengannya,” tambahnya Brice.

Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, 32, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.

“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya.

Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”

Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang
ekonom – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.

Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah.

Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berjilbab ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. “Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/10/9743/tren-baru-di-kalangan-wanita-terpelajar-inggris-menjadi-mualaf/#ixzz1lgDS7mOa

yakin lah islam akan menguasai dunia ini...........

tanpa perlawanan nantinya...........spt penaklukan kota mekkah....

sesuai dg berita yg disampaikan Alqur'an dan SUnnah.................


subhanllah walhamdulillah walaa ilahaillah wallahu akbar...............

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181 Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181 Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181 Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf 706181
JANGAN HERAN SAUDARAKU...INJIL SUDAH MENUBUATKAN HARUS DEMIKIAN TERJADI BAHWA..PADA AKHIR JAMAN DUNIA AKAN BERADA DALAM KUASA IBLIS/SETANSILAKAN BACA DALAM KITAB WAHYU....DISANA SANGAT JELAS..DI TULIS TENTANG KEKUASAAN IBLIS......SYALOM TUHAN MEMBERKATI.....SANGAT SULIT ORANG KRISTEN BERTAHAN DALAM GODAAN IBLIS DI AKHIR JAMAN...BAHKAN HANYA DUA PERTIGA YANG AKAN SANGGUP...SISANYA...MENGIKUT IBLIS....DAN SEKARANG INILAH WAKTUNYA BAGI IBLIS ..MENEBARKAN PESONANYA.......SEMOGA AKU TERMASUK DALAM 2/3 ITU AMIN.... PENYESAT ITU KINI SUDAH DATANG DAN SEDANG MENYESATKAN SEMUA ORANG......DAN KITA BISA TAU SIAPA ITU PENYESAT/PENIPU ULUNG..SILAKAN BACA QURAN.............IBLIS ITU ADA DALAM QURAN KARANGAN KANG MAMAD......NAMANYA ALLOH SWT....SETIA WALAU TERSESAT
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10383
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by gembala kambing Mon 13 Feb 2012, 2:09 pm

SEDANG MNGHIBUR DIRI.
KALO MEMANG BENAR DEMIKIAN KENAPA PARA PASTOR2 MUDA SIBUK KE DESA2 MENCARI DOMBA2 YANG TERSESAT.
gembala kambing
gembala kambing
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 235
Reputation : 1
Points : 5190
Registration date : 2010-12-31

Back to top Go down

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf Empty Re: Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum