ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN

by jubah-hitam Wed 30 Nov 2011, 5:52 pm

Salam semua

Saya membaca dalam Al Quran Surat An Nisa 4 :82
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

Dalam terjemahannya kita melihat ada pernyataan dari Allah bahwa dalam Al Quran ada pertentangan meski tidak banyak. Benarkah demikian?

Mohon pencerahan mengenai pengertian ayat tersebut.
Terima Kasih

by raymondantes Thu 01 Dec 2011, 3:21 pm

jubah-hitam wrote:Salam semua

Saya membaca dalam Al Quran Surat An Nisa 4 :82
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

Dalam terjemahannya kita melihat ada pernyataan dari Allah bahwa dalam Al Quran ada pertentangan meski tidak banyak. Benarkah demikian?

Mohon pencerahan mengenai pengertian ayat tersebut.
Terima Kasih

numpang.....

klo membaca ayat tu jangan dipotong2.....

mka apabila alqur'an itu bukan wahyu Allah tentu mereka akan menemukan pertentangan yag bnayak di dalamnya.....

bukan spt yg anda sampaikan.....Allah jelas2 mengatakan demikian...

darimana datng nya statment klo ada pertententangan meskipun tidak bnyak spt itu.......

jadi harus hati2 dalam memahami alqur'an itu....

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 649229

by jubah-hitam Thu 01 Dec 2011, 5:01 pm

Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

by sop kolor Thu 01 Dec 2011, 5:38 pm

pasang tali yang kencang bang ray,
Mau diajak muter dulu tu kayaknya!

Lanjut. . .

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 281761

by say no to jewish Thu 01 Dec 2011, 6:06 pm

kalo ngomongin pertentangan ok ape kate lo aje dah kafirun.....

tapi gw mau minta penjelasan lu mengenai ini :

1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.

2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak melainkan kami meneguhkannya.

3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya, maka iapun laparlah.

4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal.

5. Yahya(YOHANES)5:7: Karena tiga yang menjudi saksi di surga yaitu bapa, firman dan rokhulkudus.

6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam kitab Taurat. 7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum manusia kamu turut.

8. Rum (ROMA) 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.

9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada didalam surga.

10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa? Mustahil.

Seperti Perjanjian Lama, maka kemungkinan besar, sebab Perjanjian Baru ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka didalam Perjanjian Barupun kita banyak menjumpai pertentangan-pertentangan, bahkan yang lebih prinsip, yang lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita lihat sekarang:

1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi: Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.

2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka, siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan

(Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).

3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa

Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan

Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan

Anak dan Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan

yang tiga yaitu Bapa, Anak dan Rokhulkudus.

4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 42.

Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah;

kalau Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui keturunan Natan).

5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku. Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.

Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpuhan: Yesus manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1)

Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa Yahudi saja

Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27. (Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa dan bahasa dan kaum).

7. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu. (Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi).

8. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa, hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi itu akan diterima.

Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa. Begitulah seterusnya, masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan penulisan buku ini.

EMPAT PENULIS INJIL Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun berbeda satu dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada dua orang malaikat didalam kubur Yesus, sedangkan didalam Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan penglihatan masing-masing. Tetapi berdasarkan Rokhulkudus. Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B tidak. Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Eh, Kumaha Eta, Aba?) Yang "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi persoalan" bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan perhitunganNya dan kita. Baiklah mari kita teliti dahulu betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita jumpai misalnya:

1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman Getsemani:

a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.

b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.

c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.

d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata sebab jatuh.

2. Pemarangan seorang hamba imam besar:

a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.

b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.

c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.

d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.

3. Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.

a. Menurut Matius 26:71-74: (1) Tiada aku mengerti. (2) Tiada aku kenal orang itu. (3) Tiada aku kenal orang itu. (sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).

b. Menurut Markus 14:66-72: Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah) jawaban ke-3 ...?

c. Menurut Lukas 22: 57-60: Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak, jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak, jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)

d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17: Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...? (lalu ayampun berkokoklah).

4. Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya, di hari Minggu pagi-pagi:

a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan malaikat itu.

b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai orang muda.

c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu berjumpa dengan 2 orang

d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada perempuan-perempuan itu.

ULASAN DAN TANGGAPAN KITA Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan "suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi pendeta yang tentunya sudah jauh mendalam daripada saya. Tetapi menurut saya, maka hal ini malahan merupakan "suatu soal besar" mengingat bahwa keempat penulis Injil itu adalah manusia-manusia yang sudah dipenuhi dengan Rokhulkudus. Rokhulkudus adalah oknum Allah ketiga yang sama juga hakekatnya dengan Allah, atau Jibril menurut faham Islam. Bertanyalah kita: Mengapakah manusia-manusia yang sudah mendapat bimbingan Illahi itu masih pula "salah" menulis didalam menanggapi sesuatu persoalan yang sama? Persoalan yang mudah, yaitu pendengaran dan penglihatan. Salah Rokhulkuduskah? Artinya Allah didalam memberikan wahyunya memang dengan suatu rasa diskriminasi, atau rasa membeda-bedakan? Maka tidaklah kita akan menolak, kalau kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah mewahyukan, melainkan penulis-pentilis itulah sendiri yang menulis tiada dengan ilham rokhnya. Mereka menulis dengan tangannya sendiri, bukan dengan bimbingan Allah. Dengan demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan Yesus, adalah karena kekhilafan mereka, penulis-penulis ini, dus bukan karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam penyelidikan yang teliti, mereka, yaitu Matius c.s. bukanlah mutlak murid-murid Yesus sendiri. Mereka, Lukas misalnya, adalah malahan hanya seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang lebih besar pula, ialah Paulus.

by C3BONX Thu 01 Dec 2011, 6:34 pm

memangnya quran siapa yg nulis sih...kok bisa gak ada pertentangan
bisa saja doong salah..!,pan udah disalin berapa ribu kali,cuma pencatatannya berdasarkan
ucapan muhamad...dan orang2x deket muhamad yg nulis
apa gak mungkin ada banyak salah nulis???
apa emang quran sebegitu sempurna...dan diturunkan TUHAN udah dalam bentuk quran seperti sekarang ini...gubrak didepan muhamad begitu?

walau saya cuma menebak saja...tapi saya yakin 100% gak mungkin diturunkan seperti itu
sama saja seperti hadist anda..yg isinya banyak yg bertentangan
lagian kok aneh yaa kalian kok punya 2 buku pegangan gitu y...quran sm hadist
apa kalian gak bingung blajarnya?

cuma kalian keliatannya gak mau mengakui kesalahan2x itu
paling kalian bilang ,itu hadist palsu ,itu hadist ditulis dari zaman dulu..dulu..dan dulu
sehingga besar kemungkinan bisa salah tulis dll..de..el el

emang apa bedanya penulisan quran sama penulisan hadist...kan ditulisnya juga sama
dengan bantuan manusia2x juga..?

kecuali kalian disini bisa membuktikan bahwa quran diturunkan TUHAN sudah dalam bentuk buku....gubrakkk...

malah beberapa waktu lalu(klo tidak salah,karena sy baca sepintas saja) pernah saya baca...bahwa beberapa ormas islam meminta
depag untuk merevisi terjemahan quran,karena ada yg salah...
mau yg asli /terjemahan..tentunya kalian bisa dong berpikir tentang kesalahan2x yg mungkin terjadi....saat sekarang aja yg teknologi pengolahan kata sudah cangih masih bisa
salah ,apalagi dulu....

peace..!

by Piss Thu 01 Dec 2011, 9:07 pm

say no to jewish wrote:kalo ngomongin pertentangan ok ape kate lo aje dah kafirun.....

tapi gw mau minta penjelasan lu mengenai ini :

1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.

2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak melainkan kami meneguhkannya.

3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya, maka iapun laparlah.

4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal.

5. Yahya(YOHANES)5:7: Karena tiga yang menjudi saksi di surga yaitu bapa, firman dan rokhulkudus.

6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam kitab Taurat. 7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum manusia kamu turut.

8. Rum (ROMA) 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.

9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada didalam surga.

10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa? Mustahil.

Seperti Perjanjian Lama, maka kemungkinan besar, sebab Perjanjian Baru ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka didalam Perjanjian Barupun kita banyak menjumpai pertentangan-pertentangan, bahkan yang lebih prinsip, yang lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita lihat sekarang:

1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi: Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.

2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka, siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan

(Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).

3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa

Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan

Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan

Anak dan Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan

yang tiga yaitu Bapa, Anak dan Rokhulkudus.

4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 42.

Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah;

kalau Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui keturunan Natan).

5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku. Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.

Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpuhan: Yesus manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1)

Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa Yahudi saja

Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27. (Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa dan bahasa dan kaum).

7. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu. (Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi).

8. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa, hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi itu akan diterima.

Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa. Begitulah seterusnya, masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan penulisan buku ini.

EMPAT PENULIS INJIL Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun berbeda satu dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada dua orang malaikat didalam kubur Yesus, sedangkan didalam Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan penglihatan masing-masing. Tetapi berdasarkan Rokhulkudus. Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B tidak. Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Eh, Kumaha Eta, Aba?) Yang "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi persoalan" bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan perhitunganNya dan kita. Baiklah mari kita teliti dahulu betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita jumpai misalnya:

1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman Getsemani:

a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.

b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.

c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.

d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata sebab jatuh.

2. Pemarangan seorang hamba imam besar:

a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.

b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.

c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.

d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.

3. Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.

a. Menurut Matius 26:71-74: (1) Tiada aku mengerti. (2) Tiada aku kenal orang itu. (3) Tiada aku kenal orang itu. (sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).

b. Menurut Markus 14:66-72: Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah) jawaban ke-3 ...?

c. Menurut Lukas 22: 57-60: Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak, jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak, jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)

d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17: Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...? (lalu ayampun berkokoklah).

4. Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya, di hari Minggu pagi-pagi:

a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan malaikat itu.

b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai orang muda.

c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu berjumpa dengan 2 orang

d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada perempuan-perempuan itu.

ULASAN DAN TANGGAPAN KITA Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan "suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi pendeta yang tentunya sudah jauh mendalam daripada saya. Tetapi menurut saya, maka hal ini malahan merupakan "suatu soal besar" mengingat bahwa keempat penulis Injil itu adalah manusia-manusia yang sudah dipenuhi dengan Rokhulkudus. Rokhulkudus adalah oknum Allah ketiga yang sama juga hakekatnya dengan Allah, atau Jibril menurut faham Islam. Bertanyalah kita: Mengapakah manusia-manusia yang sudah mendapat bimbingan Illahi itu masih pula "salah" menulis didalam menanggapi sesuatu persoalan yang sama? Persoalan yang mudah, yaitu pendengaran dan penglihatan. Salah Rokhulkuduskah? Artinya Allah didalam memberikan wahyunya memang dengan suatu rasa diskriminasi, atau rasa membeda-bedakan? Maka tidaklah kita akan menolak, kalau kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah mewahyukan, melainkan penulis-pentilis itulah sendiri yang menulis tiada dengan ilham rokhnya. Mereka menulis dengan tangannya sendiri, bukan dengan bimbingan Allah. Dengan demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan Yesus, adalah karena kekhilafan mereka, penulis-penulis ini, dus bukan karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam penyelidikan yang teliti, mereka, yaitu Matius c.s. bukanlah mutlak murid-murid Yesus sendiri. Mereka, Lukas misalnya, adalah malahan hanya seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang lebih besar pula, ialah Paulus.

huahahahahaha...

penjelasan gw simple....

loe butuh belajar mengenai apa yang namanya konteks dan ilmu tafsir huahahahahahahaha...

by sem rawood Thu 01 Dec 2011, 9:55 pm

jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

elo aja yang gebleg!!!
liat dan baca dolo ayat..
" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

mana ada kata/kalimat yang menyebutkan TIDAK BANYAK?
logika elo musti ditaruh di tumit dolo lah...
Jika Al Quran bukan dari sisi Allah = ada pertentangan.
Jika Al Quran dari sisi Allah = tidak ada pertentangan.

gebleg ala salibis selalu mencengangkan.
wkwkwkwkwkwk

by BOTELHEM Thu 01 Dec 2011, 10:03 pm

jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

Hebat tenan rumusan anda, memang bisa ya rumusan itu dipakai kedalam kalimat2/Firman2 Allah, mau itu banyak atau sedikit-pun silahkan tumpahkan dimari, palingan masalah yg sudah basi dan sudah terpecahkan semua... ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

by raymondantes Fri 02 Dec 2011, 11:33 am

jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

whahahhahahahaha.....

aneh ente ternyata......

rumus implikasi kok dibawa2 dalam memahami alqur'an.....

kitab ente aja jika dibawa kedalam pemahaman implikasi matematika ini....maka akan bisa diputer balikkan seluruh maknanya.....

hebat skali...

bravo...bravo....

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 649229

by jubah-hitam Fri 02 Dec 2011, 1:19 pm

sem rawood wrote:
jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!
elo aja yang gebleg!!!
liat dan baca dolo ayat..
" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

mana ada kata/kalimat yang menyebutkan TIDAK BANYAK?
logika elo musti ditaruh di tumit dolo lah...
Jika Al Quran bukan dari sisi Allah = ada pertentangan.
Jika Al Quran dari sisi Allah = tidak ada pertentangan.

gebleg ala salibis selalu mencengangkan.
wkwkwkwkwkwk

TERIMA KASIH SUDAH BILANGIN SAYA GEBLEK DAN LOGIKA DI TARUH DI TUMIT

Coba perhatikan lagi bang Ayatnya
" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Kalau tidak salah kata banyak diambil dari bunyi terakhir dari ayat tersebut KATSIRAN (kalo tidak salah) artinya banyak
Jadi kalau mau menggunakan logika abang kita harus meghilangkan kata KATSIRAN dan cukup ditutup dengan IKHTILAFAN karena ada KATSIRAN maka kalimatnya berbunyi
Jika Al Quran bukan dari sisi Allah = ada pertentangan yang banyak.
Jika Al Quran dari sisi Allah = tidak ada pertentangan yang banyak.

Jadi bagaimana saudara maukah saudara menghapus kata KATSIRAN agar relevan dengan logika anda?

Tentu anda tidak mau? Lalu buat apa ada kata KATSIRAN? Bukankah Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Terima Kasih

by jubah-hitam Fri 02 Dec 2011, 1:26 pm

raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

whahahhahahahaha.....

aneh ente ternyata......

rumus implikasi kok dibawa2 dalam memahami alqur'an.....

kitab ente aja jika dibawa kedalam pemahaman implikasi matematika ini....maka akan bisa diputer balikkan seluruh maknanya.....

hebat skali...

bravo...bravo....

Kok aneh bang, saya hanya orang yang mencoba menyelaraskan apa yang ada dalam kitab suci dengan Logika berpikir Manusia.

Bukankah katanya AL QURAN adalah sumber ilmu pengetahuan, lalu kenapa kita tidak boleh mengujinya dengan rumusan implikasi matematika.

Ada yang salah bang dari jalan berpikir saya? ataukah anda orang2 yang disebutkan dalam Al Quran "Apakah anda tidak pernah berpikir?"

by kuku bima Fri 02 Dec 2011, 3:02 pm

Piss wrote:
say no to jewish wrote:kalo ngomongin pertentangan ok ape kate lo aje dah kafirun.....

tapi gw mau minta penjelasan lu mengenai ini :

1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.

2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak melainkan kami meneguhkannya.

3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya, maka iapun laparlah.

4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal.

5. Yahya(YOHANES)5:7: Karena tiga yang menjudi saksi di surga yaitu bapa, firman dan rokhulkudus.

6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam kitab Taurat. 7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum manusia kamu turut.

8. Rum (ROMA) 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.

9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada didalam surga.

10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa? Mustahil.

Seperti Perjanjian Lama, maka kemungkinan besar, sebab Perjanjian Baru ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka didalam Perjanjian Barupun kita banyak menjumpai pertentangan-pertentangan, bahkan yang lebih prinsip, yang lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita lihat sekarang:

1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi: Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.

2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka, siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan

(Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).

3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa

Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan

Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan

Anak dan Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan

yang tiga yaitu Bapa, Anak dan Rokhulkudus.

4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 42.

Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah;

kalau Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui keturunan Natan).

5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku. Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.

Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpuhan: Yesus manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1)

Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa Yahudi saja

Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27. (Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa dan bahasa dan kaum).

7. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu. (Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi).

8. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa, hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi itu akan diterima.

Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa. Begitulah seterusnya, masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan penulisan buku ini.

EMPAT PENULIS INJIL Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun berbeda satu dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada dua orang malaikat didalam kubur Yesus, sedangkan didalam Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan penglihatan masing-masing. Tetapi berdasarkan Rokhulkudus. Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B tidak. Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Eh, Kumaha Eta, Aba?) Yang "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi persoalan" bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan perhitunganNya dan kita. Baiklah mari kita teliti dahulu betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita jumpai misalnya:

1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman Getsemani:

a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.

b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.

c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.

d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata sebab jatuh.

2. Pemarangan seorang hamba imam besar:

a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.

b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.

c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.

d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.

3. Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.

a. Menurut Matius 26:71-74: (1) Tiada aku mengerti. (2) Tiada aku kenal orang itu. (3) Tiada aku kenal orang itu. (sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).

b. Menurut Markus 14:66-72: Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah) jawaban ke-3 ...?

c. Menurut Lukas 22: 57-60: Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak, jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak, jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)

d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17: Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...? (lalu ayampun berkokoklah).

4. Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya, di hari Minggu pagi-pagi:

a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan malaikat itu.

b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai orang muda.

c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu berjumpa dengan 2 orang

d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada perempuan-perempuan itu.

ULASAN DAN TANGGAPAN KITA Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan "suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi pendeta yang tentunya sudah jauh mendalam daripada saya. Tetapi menurut saya, maka hal ini malahan merupakan "suatu soal besar" mengingat bahwa keempat penulis Injil itu adalah manusia-manusia yang sudah dipenuhi dengan Rokhulkudus. Rokhulkudus adalah oknum Allah ketiga yang sama juga hakekatnya dengan Allah, atau Jibril menurut faham Islam. Bertanyalah kita: Mengapakah manusia-manusia yang sudah mendapat bimbingan Illahi itu masih pula "salah" menulis didalam menanggapi sesuatu persoalan yang sama? Persoalan yang mudah, yaitu pendengaran dan penglihatan. Salah Rokhulkuduskah? Artinya Allah didalam memberikan wahyunya memang dengan suatu rasa diskriminasi, atau rasa membeda-bedakan? Maka tidaklah kita akan menolak, kalau kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah mewahyukan, melainkan penulis-pentilis itulah sendiri yang menulis tiada dengan ilham rokhnya. Mereka menulis dengan tangannya sendiri, bukan dengan bimbingan Allah. Dengan demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan Yesus, adalah karena kekhilafan mereka, penulis-penulis ini, dus bukan karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam penyelidikan yang teliti, mereka, yaitu Matius c.s. bukanlah mutlak murid-murid Yesus sendiri. Mereka, Lukas misalnya, adalah malahan hanya seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang lebih besar pula, ialah Paulus.

huahahahahaha...

penjelasan gw simple....

loe butuh belajar mengenai apa yang namanya konteks dan ilmu tafsir huahahahahahahaha...

KARENA MUHAMNMAD MENDAPATKAN SEMUANYA MELALUI MIMPI JADI JANGAN HERAN KALAU NGA BISA DI TERJEMAHKAN.....KAMU HARUS CARI PRIMBON/BUKU TAFSIR MIMPI...KARENA KEBANYAKAN NGEWE ANAK2 JADI MIMPINYA NGAWUR.....

by barabasmurtad77 Fri 02 Dec 2011, 4:50 pm

jubah-hitam wrote:Salam semua

Saya membaca dalam Al Quran Surat An Nisa 4 :82
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

Dalam terjemahannya kita melihat ada pernyataan dari Allah bahwa dalam Al Quran ada pertentangan meski tidak banyak. Benarkah demikian?

Mohon pencerahan mengenai pengertian ayat tersebut.
Terima Kasih

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
MENURUT SAYA PENGERTIANNYA SEPERTI INI: KALAU SEKIRANYA ALQURAN ITU BUKAN DARI SISI ALLAH, MAKA PASTILAH DI DALAMNYA AKAN TERDAPAT BANYAK PERTENTANGAN, JADI KARENA ALQURAN ITU DARI SISI ALLAH, MAKA SEHARUSNYA ALQURAN ITU TANPA PERTENTANGAN DAN KALAUPUN ADA JUMLAHNYA RELATIF SEDIKIT DAN ADA KEMUNGKINAN ALLAH TELAH MENGUBAHKANNYA DAN MEWAHYUKAN AYAT2 BARU UNTUK MEMPERBAHARUINYA. BEGITU BUKAN???

by bayo_lubis Fri 02 Dec 2011, 4:54 pm

@jubah:
Menurut saya (yg BUKAN AHLI AGAMA), dlm kalimat itu, yg ditekankan adalah 'pertentangan' bukan kata 'banyak'. Makanya 'prtentangn yg bnyak' bkn 'bnyak pertentangan'
Bila menggunakan LAWAN KATA, jgn pada 'banyak' saja.
bersambung...

by bayo_lubis Fri 02 Dec 2011, 4:59 pm

Mari bermain kalimat:
-di dlmnya ada pertentangan yg banyak.
-di dlmnya ada banyak pertentangan.
Menurut Anda semua, apakah maksud dari kedua kalimat di atas benar2 sama? Ataukah pesan yg ingin ditekankan berbeda?

by say no to jewish Fri 02 Dec 2011, 5:14 pm

kuku bima wrote:
Piss wrote:
say no to jewish wrote:kalo ngomongin pertentangan ok ape kate lo aje dah kafirun.....

tapi gw mau minta penjelasan lu mengenai ini :

1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.

2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak melainkan kami meneguhkannya.

3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya, maka iapun laparlah.

4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal.

5. Yahya(YOHANES)5:7: Karena tiga yang menjudi saksi di surga yaitu bapa, firman dan rokhulkudus.

6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam kitab Taurat. 7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum manusia kamu turut.

8. Rum (ROMA) 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.

9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada didalam surga.

10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa? Mustahil.

Seperti Perjanjian Lama, maka kemungkinan besar, sebab Perjanjian Baru ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka didalam Perjanjian Barupun kita banyak menjumpai pertentangan-pertentangan, bahkan yang lebih prinsip, yang lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita lihat sekarang:

1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi: Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.

2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka, siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan

(Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).

3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa

Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan

Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan

Anak dan Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan

yang tiga yaitu Bapa, Anak dan Rokhulkudus.

4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 42.

Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah;

kalau Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui keturunan Natan).

5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku. Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.

Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpuhan: Yesus manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1)

Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa Yahudi saja

Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27. (Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa dan bahasa dan kaum).

7. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu. (Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi).

8. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa, hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi itu akan diterima.

Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa. Begitulah seterusnya, masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan penulisan buku ini.

EMPAT PENULIS INJIL Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun berbeda satu dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada dua orang malaikat didalam kubur Yesus, sedangkan didalam Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan penglihatan masing-masing. Tetapi berdasarkan Rokhulkudus. Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B tidak. Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Eh, Kumaha Eta, Aba?) Yang "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi persoalan" bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan perhitunganNya dan kita. Baiklah mari kita teliti dahulu betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita jumpai misalnya:

1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman Getsemani:

a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.

b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.

c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.

d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata sebab jatuh.

2. Pemarangan seorang hamba imam besar:

a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.

b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.

c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.

d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.

3. Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.

a. Menurut Matius 26:71-74: (1) Tiada aku mengerti. (2) Tiada aku kenal orang itu. (3) Tiada aku kenal orang itu. (sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).

b. Menurut Markus 14:66-72: Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah) jawaban ke-3 ...?

c. Menurut Lukas 22: 57-60: Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak, jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak, jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)

d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17: Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...? (lalu ayampun berkokoklah).

4. Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya, di hari Minggu pagi-pagi:

a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan malaikat itu.

b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai orang muda.

c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu berjumpa dengan 2 orang

d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada perempuan-perempuan itu.

ULASAN DAN TANGGAPAN KITA Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan "suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi pendeta yang tentunya sudah jauh mendalam daripada saya. Tetapi menurut saya, maka hal ini malahan merupakan "suatu soal besar" mengingat bahwa keempat penulis Injil itu adalah manusia-manusia yang sudah dipenuhi dengan Rokhulkudus. Rokhulkudus adalah oknum Allah ketiga yang sama juga hakekatnya dengan Allah, atau Jibril menurut faham Islam. Bertanyalah kita: Mengapakah manusia-manusia yang sudah mendapat bimbingan Illahi itu masih pula "salah" menulis didalam menanggapi sesuatu persoalan yang sama? Persoalan yang mudah, yaitu pendengaran dan penglihatan. Salah Rokhulkuduskah? Artinya Allah didalam memberikan wahyunya memang dengan suatu rasa diskriminasi, atau rasa membeda-bedakan? Maka tidaklah kita akan menolak, kalau kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah mewahyukan, melainkan penulis-pentilis itulah sendiri yang menulis tiada dengan ilham rokhnya. Mereka menulis dengan tangannya sendiri, bukan dengan bimbingan Allah. Dengan demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan Yesus, adalah karena kekhilafan mereka, penulis-penulis ini, dus bukan karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam penyelidikan yang teliti, mereka, yaitu Matius c.s. bukanlah mutlak murid-murid Yesus sendiri. Mereka, Lukas misalnya, adalah malahan hanya seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang lebih besar pula, ialah Paulus.

huahahahahaha...

penjelasan gw simple....

loe butuh belajar mengenai apa yang namanya konteks dan ilmu tafsir huahahahahahahaha...

KARENA MUHAMNMAD MENDAPATKAN SEMUANYA MELALUI MIMPI JADI JANGAN HERAN KALAU NGA BISA DI TERJEMAHKAN.....KAMU HARUS CARI PRIMBON/BUKU TAFSIR MIMPI...KARENA KEBANYAKAN NGEWE ANAK2 JADI MIMPINYA NGAWUR.....

BEGO LO YEEE

GUE TANYA SAMA LU KRISTEN

KENAPA BISA NYAMPE ADA BANYAK PERTENTANGAN DALAM KITAB LU?

by raymondantes Sat 03 Dec 2011, 4:08 pm

jubah-hitam wrote:
raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

whahahhahahahaha.....

aneh ente ternyata......

rumus implikasi kok dibawa2 dalam memahami alqur'an.....

kitab ente aja jika dibawa kedalam pemahaman implikasi matematika ini....maka akan bisa diputer balikkan seluruh maknanya.....

hebat skali...

bravo...bravo....

Kok aneh bang, saya hanya orang yang mencoba menyelaraskan apa yang ada dalam kitab suci dengan Logika berpikir Manusia.

Bukankah katanya AL QURAN adalah sumber ilmu pengetahuan, lalu kenapa kita tidak boleh mengujinya dengan rumusan implikasi matematika.

Ada yang salah bang dari jalan berpikir saya? ataukah anda orang2 yang disebutkan dalam Al Quran "Apakah anda tidak pernah berpikir?"

betul sekali yg ente bilang....Alqur'an itu sumber ilmu pengetahuan......

akan tetapi ada ayat yg perlu ente logika kan ada pula yg tidak......

whahhahahahahahahah......

klo begitu boleh tidak ane pake rumus implikasi itu pada seluruh kitab suci....?????????

jangan di logika kan seluruh ayat yg sudah qath'i ( jelas,tegas..tanpa ada ta'wil didalmnya..)

tidak salah cara berpikir ente....akan tetapi lebih baik ente implikasikan sesuatu yg perlu ente implikasikan.....

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 649229

bukannya kalimat dalam qur'an surat annisa itu sudah jelasa dan lugas bahasanya.......coba ente tanya sama orang sekeliling ente.....atau guru bahasa indonesia ente.....langsung paham ga' orang dg kalimat itu atau tidak.....??????

klo bisa paham....kenapa ente menggunakan rumus implikasi segala......jika memang tidak dipahami maka ada ta'wil....bukan rumus itu....

pakai lah rumus pada tempat semestinya......

whahahhahhahahhaha....

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 649229

by jokotole Sat 03 Dec 2011, 5:53 pm

by BOTELHEM Sat 03 Dec 2011, 7:15 pm

jokotole wrote:

penuh kontradiksi..
ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 433215

by say no to jewish Sat 03 Dec 2011, 8:44 pm

IROSIS BANGET YAAAH KITAB NYA MEREKA

hahahaha

makanya kalo kitab jangan yang karangan 4 orang.....

satu orang aja udah salah

apalagi 4,
ancur dah kitab sama umat yang mengikutinya ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 76436

by BOTELHEM Sat 03 Dec 2011, 10:37 pm

say no to jewish wrote:IROSIS BANGET YAAAH KITAB NYA MEREKA

hahahaha

makanya kalo kitab jangan yang karangan 4 orang.....

satu orang aja udah salah

apalagi 4,
ancur dah kitab sama umat yang mengikutinya

Al-Kitab yang sudah nyata saja Kontradiksinya masih dijadikan pegangan/pedoman, perawi hadist saja yang diketahui pernah berbohong, maka hadist yang diriwayatkan menjadi hadist yang lemah bahkan tidak dapat menjadi rujukan, itu masih Hadist loh, belum lagi jika Al-Qur'an isinya saling bertentangan pastinya tidak akan dijadikan Kitab Suci atau sebagai Pedoman Hidup....
ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 51217

by you7tube7com Sat 03 Dec 2011, 11:46 pm

jubah-hitam wrote:Salam semua

Saya membaca dalam Al Quran Surat An Nisa 4 :82
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

Dalam terjemahannya kita melihat ada pernyataan dari Allah bahwa dalam Al Quran ada pertentangan meski tidak banyak. Benarkah demikian?

Mohon pencerahan mengenai pengertian ayat tersebut.
Terima Kasih

Gini aja... kok pada ribut...
Jub..... sebutin aja.... ayat2 Quran yg elo rasa ada pertentangan didalamnya....!!!!!!
Tolong sebutkan....!!!!

by say no to jewish Sat 03 Dec 2011, 11:55 pm

yang itu udah basi topiknya

ga ada kesalahan dalam Al-Qur'an

kalo kesalahan Alkitab mungkin banyak

coz tuh kitab udah hasil revisi

by jubah-hitam Tue 06 Dec 2011, 3:04 pm

bayo_lubis wrote:Mari bermain kalimat:
-di dlmnya ada pertentangan yg banyak.
-di dlmnya ada banyak pertentangan.
Menurut Anda semua, apakah maksud dari kedua kalimat di atas benar2 sama? Ataukah pesan yg ingin ditekankan berbeda?

Bang terima ksih atas responnya, kebetulan dalam terjemahan Al Quran Depag ada revisi pada An Nisa Ayat 82:
- versi terjemahan tahun 1989 bunyinya tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
- versi terjemahan 2007 bunyinya pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya

Ada perbedaannya tidak?
Kalau menurut saya sih tidak berbeda. Dalam Ilmu kosa kata bahasa kata katsiran (artinya banyak) adalah kata sifat.
Nah fungsi kata sifat dalam kalimat adalah pelengkap/ penegas.
Jadi kalau memang Allah menitikberatkan pada kata perbedaan kenapa kata katsiran tetap di letakkan. Nah ini bang yang masih misteri adalah peletakan kata katsiran(banyak). Apa tidak ada fungsinya?

by sem rawood Tue 06 Dec 2011, 3:57 pm

jubah-hitam wrote:
sem rawood wrote:
jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!
elo aja yang gebleg!!!
liat dan baca dolo ayat..
" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

mana ada kata/kalimat yang menyebutkan TIDAK BANYAK?
logika elo musti ditaruh di tumit dolo lah...
Jika Al Quran bukan dari sisi Allah = ada pertentangan.
Jika Al Quran dari sisi Allah = tidak ada pertentangan.

gebleg ala salibis selalu mencengangkan.
wkwkwkwkwkwk

TERIMA KASIH SUDAH BILANGIN SAYA GEBLEK DAN LOGIKA DI TARUH DI TUMIT

Coba perhatikan lagi bang Ayatnya
" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Kalau tidak salah kata banyak diambil dari bunyi terakhir dari ayat tersebut KATSIRAN (kalo tidak salah) artinya banyak
Jadi kalau mau menggunakan logika abang kita harus meghilangkan kata KATSIRAN dan cukup ditutup dengan IKHTILAFAN karena ada KATSIRAN maka kalimatnya berbunyi
Jika Al Quran bukan dari sisi Allah = ada pertentangan yang banyak.
Jika Al Quran dari sisi Allah = tidak ada pertentangan yang banyak.

Jadi bagaimana saudara maukah saudara menghapus kata KATSIRAN agar relevan dengan logika anda?

Tentu anda tidak mau? Lalu buat apa ada kata KATSIRAN? Bukankah Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Terima Kasih

wkwkwkwk....

pak om,elo mestinya tahu kalo kata "katsiran" di dalam ayat tuh tidak bisa dipahami berdasarkan tata bahasa indonesia.

kalo elo pengen paham bahasa ukraina,elo mesti belajar budaya dan tata bahasa ukraina.
paham maksud gue?

dasar gebleg...ngeyel aja terus.
ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

by jubah-hitam Tue 06 Dec 2011, 4:12 pm

raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:
raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

whahahhahahahaha.....

aneh ente ternyata......

rumus implikasi kok dibawa2 dalam memahami alqur'an.....

kitab ente aja jika dibawa kedalam pemahaman implikasi matematika ini....maka akan bisa diputer balikkan seluruh maknanya.....

hebat skali...

bravo...bravo....

Kok aneh bang, saya hanya orang yang mencoba menyelaraskan apa yang ada dalam kitab suci dengan Logika berpikir Manusia.

Bukankah katanya AL QURAN adalah sumber ilmu pengetahuan, lalu kenapa kita tidak boleh mengujinya dengan rumusan implikasi matematika.

Ada yang salah bang dari jalan berpikir saya? ataukah anda orang2 yang disebutkan dalam Al Quran "Apakah anda tidak pernah berpikir?"

betul sekali yg ente bilang....Alqur'an itu sumber ilmu pengetahuan......

akan tetapi ada ayat yg perlu ente logika kan ada pula yg tidak......

whahhahahahahahahah......

klo begitu boleh tidak ane pake rumus implikasi itu pada seluruh kitab suci....?????????

jangan di logika kan seluruh ayat yg sudah qath'i ( jelas,tegas..tanpa ada ta'wil didalmnya..)

tidak salah cara berpikir ente....akan tetapi lebih baik ente implikasikan sesuatu yg perlu ente implikasikan.....

bukannya kalimat dalam qur'an surat annisa itu sudah jelasa dan lugas bahasanya.......coba ente tanya sama orang sekeliling ente.....atau guru bahasa indonesia ente.....langsung paham ga' orang dg kalimat itu atau tidak.....??????

klo bisa paham....kenapa ente menggunakan rumus implikasi segala......jika memang tidak dipahami maka ada ta'wil....bukan rumus itu....

pakai lah rumus pada tempat semestinya......

whahahhahhahahhaha....

Bang Raymondantes,

Sayang sekali anda menganggap An Nisa 82 sebagai ayat yg sudah qath'i ( jelas,tegas..tanpa ada ta'wil didalmnya..) artinya anda sudah menggapnya sebagi dogma agama. Inilah yang sering juga anda katakan pada ummat lain ketika berdebat tentang trinitas mereka juga menganggapnya sebagai dogma yang tidak bisa diganggu gugat.
Sehingga mau tidak mau debat tidak bisa dilanjutkan.

Kalau saya pikir hal seperti ini jangan dipertahankan, kita harus tetap membuka diri atas adanya pemikiran berbeda terhadap suatu ayat.

Oh iya saya jadi ingat ketika teman saya dari posantren menjelasakan tentang Surah Annur ayat 33 katanya ini ayat lampu, dimana menurutnya pengertian dari ayat ini menyinggung mengenai sumber cahaya yang berasal dari lampu di dalamnya juga ada dasar-dasar ilmu kelistrikan. Luar biasa ya Al Quran, tapi kok yang menemukan Listrik Thomas Alfa Edison?

Atau Surah Al Anbiya 30 yang katanya menjelaskan mengenai teori penciptaan langit dan bumi (teori Big Beng). Sekali lagi pertanyaan saya kenapa bukan orang Islam yang mengemukakan pertama kali teori ini?

by raymondantes Tue 06 Dec 2011, 10:02 pm

jubah-hitam wrote:
raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:
raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:Maksud anda dipotong potong bagaimana.

Jelas Al Quran (Allah) menyatakan :" Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya".

Logikanya begini kawan :
1. Statemen 1 : AL Quran Bukan dari sisi Allah (A)
2. Statement 2 : Al Quran banyak pertentangan di dalamnya (B)
Jika A maka B itukan yang dimaksud dalam ayat ini.
Premis A maka B juga bisa diartikan Jika Bukan A maka Bukan B
dalam artian:
maka statemennya berubah :
1. Statemen 1 : Al Quran dari sisi Allah (bukan A)
2. Statemen 2 : Al Quran tidak banyak pertentangan didalamnya (bukan B)
Jadi statement ini juga dapat di baca "Jika Al Quran dari sisi Allah maka Al Quran tidak banyak pertentangan di dalamnya.
Tidak banyak berarti ada atau sedikit tetapi dalam bahasa logika lebih tepat kata ada.
Sehingga sya menarik kesimpulan "Ada pertentangan dalam Al Quran"

Monggo dijawab!

whahahhahahahaha.....

aneh ente ternyata......

rumus implikasi kok dibawa2 dalam memahami alqur'an.....

kitab ente aja jika dibawa kedalam pemahaman implikasi matematika ini....maka akan bisa diputer balikkan seluruh maknanya.....

hebat skali...

bravo...bravo....

Kok aneh bang, saya hanya orang yang mencoba menyelaraskan apa yang ada dalam kitab suci dengan Logika berpikir Manusia.

Bukankah katanya AL QURAN adalah sumber ilmu pengetahuan, lalu kenapa kita tidak boleh mengujinya dengan rumusan implikasi matematika.

Ada yang salah bang dari jalan berpikir saya? ataukah anda orang2 yang disebutkan dalam Al Quran "Apakah anda tidak pernah berpikir?"

betul sekali yg ente bilang....Alqur'an itu sumber ilmu pengetahuan......

akan tetapi ada ayat yg perlu ente logika kan ada pula yg tidak......

whahhahahahahahahah......

klo begitu boleh tidak ane pake rumus implikasi itu pada seluruh kitab suci....?????????

jangan di logika kan seluruh ayat yg sudah qath'i ( jelas,tegas..tanpa ada ta'wil didalmnya..)

tidak salah cara berpikir ente....akan tetapi lebih baik ente implikasikan sesuatu yg perlu ente implikasikan.....

bukannya kalimat dalam qur'an surat annisa itu sudah jelasa dan lugas bahasanya.......coba ente tanya sama orang sekeliling ente.....atau guru bahasa indonesia ente.....langsung paham ga' orang dg kalimat itu atau tidak.....??????

klo bisa paham....kenapa ente menggunakan rumus implikasi segala......jika memang tidak dipahami maka ada ta'wil....bukan rumus itu....

pakai lah rumus pada tempat semestinya......

whahahhahhahahhaha....

Bang Raymondantes,

Sayang sekali anda menganggap An Nisa 82 sebagai ayat yg sudah qath'i ( jelas,tegas..tanpa ada ta'wil didalmnya..) artinya anda sudah menggapnya sebagi dogma agama. Inilah yang sering juga anda katakan pada ummat lain ketika berdebat tentang trinitas mereka juga menganggapnya sebagai dogma yang tidak bisa diganggu gugat.
Sehingga mau tidak mau debat tidak bisa dilanjutkan.

Kalau saya pikir hal seperti ini jangan dipertahankan, kita harus tetap membuka diri atas adanya pemikiran berbeda terhadap suatu ayat.

Oh iya saya jadi ingat ketika teman saya dari posantren menjelasakan tentang Surah Annur ayat 33 katanya ini ayat lampu, dimana menurutnya pengertian dari ayat ini menyinggung mengenai sumber cahaya yang berasal dari lampu di dalamnya juga ada dasar-dasar ilmu kelistrikan. Luar biasa ya Al Quran, tapi kok yang menemukan Listrik Thomas Alfa Edison?

Atau Surah Al Anbiya 30 yang katanya menjelaskan mengenai teori penciptaan langit dan bumi (teori Big Beng). Sekali lagi pertanyaan saya kenapa bukan orang Islam yang mengemukakan pertama kali teori ini?

sekarang masalahnya bukan teori big bang atau penemuan lampu itu lain masalh.....

anda ini ga' menagkap maksud ane.......ayat itu qath'i dari segi lafadz dan makna........artinya walaupun bagaimana orang akan mengerti maksud ayat itu apa...tanpa pakai2 rumus implikasi segala......baik dari segi lafadz tegas,jelas dan tidak ada ta'wil maupun maknanya.................

whahhahahhahahahahahahaa..............

bukan dogma itu........salah ente mengatakan dogma......

masalah temen ente yg anak psantren...itu urusan ente sama dia.....bukan ama ane.....ana cuma perbaiki saja.....ayat itu tidak bermakna lampu akan tetapi cahaya........

cahaya itu terbagi berbagai macam :

- bisa cahaya yg dimaksud adalah ajran/hukum2 yg terkandung didalamnya menjadi cahaya bagi manusia....
- bisa cahaya itu bermaksud sumber cahaya ( matahari dkk)
- bisa juga cahaya itu bermaksud petunjuk......

dan anda sekali lagi salah...penemu lampu pertama kali itu bukan orang amerika akan tetapi orang mesir......orang amerika mempopulerkannya...dan memperbaiki sistem yg kurang dari lampu sblumnya....

nih ane kasih copasan :

Teori bahwa listrik dikenal dan digunakan dalam zaman kejayaan Eropa ternyata keliru, orang Mesirlah yang menemukannya tetapi orang eropa hanya mempopulerkan. Kunci untuk seluruh teori ini terletak beberapa ratus kilometer timur Mesir, di Irak. Ada beberapa pot aneh yang ditemukan. Beberapa kedap air berisi silinder tembaga, dilem ke dalam lubang dengan aspal. Di tengah silinder itu sebuah batang besi. Para penggali menemukan pot pertama pada tahun 1936 yakin: ini adalah elemen galvanik, baterai yang primitif. Rekonstruksi memang menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menciptakan listrik dengan itu.

Namun misteri penemuan listrik mempunyai unsur lain sebagai kunci bagi tesis-elektro sebenarnya sesuatu yang hilang. Tidak satu pun dari ribuan makam di bawah tanah dan poros piramida ditemukan jejak tunggal jelaga, seperti yang dikatakan oleh penulis tesis-elektro, walaupun banyak dari makam ini sering penuh dengan lukisan berwarna-warni. Tetapi mereka tahu sumber penerangan orang primitif Mesir (lilin, lampu minyak dll) selalu meninggalkan jelaga dan menggunakan oksigen. Jadi bagaimana orang Mesir mendapatkan penerangan mereka? Beberapa rasionalis yang berdebat mengatakan dengan cermin, tapi kualitas tembaga pelat Mesir digunakan sebagai cermin tidak cukup baik untuk itu.

Fakta unik kembali ditemukan dalam kuil di Dendera, beberapa puluhan kilometer utara Luxor, beberapa ahli menemukan cahaya. Seorang insinyur listrik Norwegia melihat objek ditampilkan pada relief di bagian atas halaman ini bisa bekerja sebagai lampu. Seorang rekan Austria mampu membangun sebuah model kerja, dan dua penulis terkenal di AAS, Peter Krassa dan Rainer Habeck, bahkan bisa bekerja di luar teori yang nyata saat ini.

Apa yang kita lihat adalah sebuah pertanyaan tanpa jawaban tetang sebuah obyek berbentuk umbi, dengan dua tangan kedalamnya dekat ujung yang tebal, dan semacam kabel pada ujung yang lain. Seluruh rangkaian ini benar-benar terlihat seperti lampu. Apakah ini buktinya? Apakah orang Mesir Kuno telah mengenal dan menggunakan lampu listrik? Jika demikian, dari mana mereka mendapatkan ilmu itu? Apakah itu dari penemuan mereka sendiri, atau mereka mendapat bantuan?

Setelah dua potong bukti telah dieliminasi sekarang kita harus melihat lebih dekat pada obyek itu sendiri. Petunjuk “teknis”, uraian berikut menjelaskan ilmu pengetahuan Mesir tentang listrik. Buku ” Lights of the Pharaohs ” oleh penulis Austria Krassa & Habeck mereka menulis ringkasan tesis yang paling populer. Setelah membaca buku yang awam mungkin bertanya, mengapa Mesir Kuno membiarkan seperti sampah tentang sejarah Mesir, karena tampaknya sejarah Mesir benar-benar berbeda. Sebagian besar dari sejarah Mesir menurut penulis mengungkap penemuan bebas.

Silahkan selengkapnya berkunjung ke http://saga-islamicnet.blogspot.com/2011/01/lampu-listrik-ternyata-sudah-ditemukan.html#ixzz1flb6p840

banyak sekali penemuan muslim/orang arab dahulu yg dipopulerkan oleh orang asing.........tapi walaupun mereka berkoar2 telah mnemukan....fakta sejarah tidak bisa di bohongi.........

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 649229

kenapa bukan orang islam yg mengemukakan......?????????

sebenernya gini....sejarah itu sudah bnyak yg di distorsi oleh orang2 yg berkepentingan.....makanya sejarah yg diterima sekarang...mungkin berbanding terbalik dg kenyataannya.....

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 649229

by you7tube7com Wed 07 Dec 2011, 8:10 pm

jubah-hitam wrote:
bayo_lubis wrote:Mari bermain kalimat:
-di dlmnya ada pertentangan yg banyak.
-di dlmnya ada banyak pertentangan.
Menurut Anda semua, apakah maksud dari kedua kalimat di atas benar2 sama? Ataukah pesan yg ingin ditekankan berbeda?

Bang terima ksih atas responnya, kebetulan dalam terjemahan Al Quran Depag ada revisi pada An Nisa Ayat 82:
- versi terjemahan tahun 1989 bunyinya tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
- versi terjemahan 2007 bunyinya pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya

Ada perbedaannya tidak?
Kalau menurut saya sih tidak berbeda. Dalam Ilmu kosa kata bahasa kata katsiran (artinya banyak) adalah kata sifat.
Nah fungsi kata sifat dalam kalimat adalah pelengkap/ penegas.
Jadi kalau memang Allah menitikberatkan pada kata perbedaan kenapa kata katsiran tetap di letakkan. Nah ini bang yang masih misteri adalah peletakan kata katsiran(banyak). Apa tidak ada fungsinya?

Quran adl bahasa arab.... setiap bahasa.... mempunyai karakter dan budaya sendiri......
kalimat pertama yg kamu sebutkan itu adl murni translate dari bahasa arab....

kalimat itu (bhs arabnya) adl dimaksudkan utk kalimat yg kedua....
Maka dari itu..... terjemahan di sesuaikan dgn maksud dari bahasa aslinya (arab)

by sem rawood Mon 19 Dec 2011, 4:50 pm

jubah-hitam wrote:
Bang terima ksih atas responnya, kebetulan dalam terjemahan Al Quran Depag ada revisi pada An Nisa Ayat 82:
- versi terjemahan tahun 1989 bunyinya tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
- versi terjemahan 2007 bunyinya pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya

Ada perbedaannya tidak?
Kalau menurut saya sih tidak berbeda. Dalam Ilmu kosa kata bahasa kata katsiran (artinya banyak) adalah kata sifat.
Nah fungsi kata sifat dalam kalimat adalah pelengkap/ penegas.
Jadi kalau memang Allah menitikberatkan pada kata perbedaan kenapa kata katsiran tetap di letakkan. Nah ini bang yang masih misteri adalah peletakan kata katsiran(banyak). Apa tidak ada fungsinya?

mengapa gua bilang kalo otak elo ngendon di tumit?
elo capek2 nulis terjemahan tetapi elo gak singgung bahasa aslinye.

pantes aje,kristen dari dulu sampe besok tetep gebleg.
PL pake bahasa Yunani
PB pake bahasa Ibrani
Yang dibahas dan diimani pake terjemahan
Elo2 pade dikadalin tuh ama yahudi...mangut2 aje elo bisa.
ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

by sop kolor Thu 05 Jan 2012, 7:08 am

kuku bima wrote:
Piss wrote:
say no to jewish wrote:kalo ngomongin pertentangan ok ape kate lo aje dah kafirun.....

tapi gw mau minta penjelasan lu mengenai ini :

1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.

2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak melainkan kami meneguhkannya.

3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya, maka iapun laparlah.

4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal.

5. Yahya(YOHANES)5:7: Karena tiga yang menjudi saksi di surga yaitu bapa, firman dan rokhulkudus.

6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam kitab Taurat. 7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum manusia kamu turut.

8. Rum (ROMA) 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.

9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada didalam surga.

10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa? Mustahil.

Seperti Perjanjian Lama, maka kemungkinan besar, sebab Perjanjian Baru ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka didalam Perjanjian Barupun kita banyak menjumpai pertentangan-pertentangan, bahkan yang lebih prinsip, yang lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita lihat sekarang:

1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi: Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.

2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka, siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan

(Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).

3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa

Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan

Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan

Anak dan Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan

yang tiga yaitu Bapa, Anak dan Rokhulkudus.

4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 42.

Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah;

kalau Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui keturunan Natan).

5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku. Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.

Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpuhan: Yesus manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1)

Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa Yahudi saja

Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27. (Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa dan bahasa dan kaum).

7. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu. (Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi).

8. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa, hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi itu akan diterima.

Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa. Begitulah seterusnya, masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan penulisan buku ini.

EMPAT PENULIS INJIL Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun berbeda satu dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada dua orang malaikat didalam kubur Yesus, sedangkan didalam Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan penglihatan masing-masing. Tetapi berdasarkan Rokhulkudus. Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B tidak. Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Eh, Kumaha Eta, Aba?) Yang "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi persoalan" bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan perhitunganNya dan kita. Baiklah mari kita teliti dahulu betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita jumpai misalnya:

1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman Getsemani:

a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.

b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.

c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.

d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata sebab jatuh.

2. Pemarangan seorang hamba imam besar:

a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.

b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.

c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.

d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.

3. Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.

a. Menurut Matius 26:71-74: (1) Tiada aku mengerti. (2) Tiada aku kenal orang itu. (3) Tiada aku kenal orang itu. (sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).

b. Menurut Markus 14:66-72: Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah) jawaban ke-3 ...?

c. Menurut Lukas 22: 57-60: Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak, jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak, jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)

d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17: Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...? (lalu ayampun berkokoklah).

4. Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya, di hari Minggu pagi-pagi:

a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan malaikat itu.

b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai orang muda.

c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu berjumpa dengan 2 orang

d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada perempuan-perempuan itu.

ULASAN DAN TANGGAPAN KITA Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan "suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi pendeta yang tentunya sudah jauh mendalam daripada saya. Tetapi menurut saya, maka hal ini malahan merupakan "suatu soal besar" mengingat bahwa keempat penulis Injil itu adalah manusia-manusia yang sudah dipenuhi dengan Rokhulkudus. Rokhulkudus adalah oknum Allah ketiga yang sama juga hakekatnya dengan Allah, atau Jibril menurut faham Islam. Bertanyalah kita: Mengapakah manusia-manusia yang sudah mendapat bimbingan Illahi itu masih pula "salah" menulis didalam menanggapi sesuatu persoalan yang sama? Persoalan yang mudah, yaitu pendengaran dan penglihatan. Salah Rokhulkuduskah? Artinya Allah didalam memberikan wahyunya memang dengan suatu rasa diskriminasi, atau rasa membeda-bedakan? Maka tidaklah kita akan menolak, kalau kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah mewahyukan, melainkan penulis-pentilis itulah sendiri yang menulis tiada dengan ilham rokhnya. Mereka menulis dengan tangannya sendiri, bukan dengan bimbingan Allah. Dengan demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan Yesus, adalah karena kekhilafan mereka, penulis-penulis ini, dus bukan karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam penyelidikan yang teliti, mereka, yaitu Matius c.s. bukanlah mutlak murid-murid Yesus sendiri. Mereka, Lukas misalnya, adalah malahan hanya seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang lebih besar pula, ialah Paulus.

huahahahahaha...

penjelasan gw simple....

loe butuh belajar mengenai apa yang namanya konteks dan ilmu tafsir huahahahahahahaha...

KARENA MUHAMNMAD MENDAPATKAN SEMUANYA MELALUI MIMPI JADI JANGAN HERAN KALAU NGA BISA DI TERJEMAHKAN.....KAMU HARUS CARI PRIMBON/BUKU TAFSIR MIMPI...KARENA KEBANYAKAN NGEWE ANAK2 JADI MIMPINYA NGAWUR.....

by kuku bima Thu 05 Jan 2012, 7:42 am

raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:Salam semua

Saya membaca dalam Al Quran Surat An Nisa 4 :82
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

Dalam terjemahannya kita melihat ada pernyataan dari Allah bahwa dalam Al Quran ada pertentangan meski tidak banyak. Benarkah demikian?

Mohon pencerahan mengenai pengertian ayat tersebut.
Terima Kasih

numpang.....

klo membaca ayat tu jangan dipotong2.....

mka apabila alqur'an itu bukan wahyu Allah tentu mereka akan menemukan pertentangan yag bnayak di dalamnya.....

bukan spt yg anda sampaikan.....Allah jelas2 mengatakan demikian...

darimana datng nya statment klo ada pertententangan meskipun tidak bnyak spt itu.......

jadi harus hati2 dalam memahami alqur'an itu....

jika anda ahli bahasa ,maka di situ sangat jelas terlihat ada pertentangan di dalamnya tapi sedikit tidak banyak.....heran gua ame islam katro disini....alloh jelas mengatakan ada pertentangan tapi nga banyak sedikit.....

by sop kolor Thu 05 Jan 2012, 9:15 am

kuku bima wrote:
raymondantes wrote:
jubah-hitam wrote:Salam semua

Saya membaca dalam Al Quran Surat An Nisa 4 :82
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.

Dalam terjemahannya kita melihat ada pernyataan dari Allah bahwa dalam Al Quran ada pertentangan meski tidak banyak. Benarkah demikian?

Mohon pencerahan mengenai pengertian ayat tersebut.
Terima Kasih

numpang.....

klo membaca ayat tu jangan dipotong2.....

mka apabila alqur'an itu bukan wahyu Allah tentu mereka akan menemukan pertentangan yag bnayak di dalamnya.....

bukan spt yg anda sampaikan.....Allah jelas2 mengatakan demikian...

darimana datng nya statment klo ada pertententangan meskipun tidak bnyak spt itu.......

jadi harus hati2 dalam memahami alqur'an itu....

jika anda ahli bahasa ,maka di situ sangat jelas terlihat ada pertentangan di dalamnya tapi sedikit tidak banyak.....heran gua ame islam katro disini....alloh jelas mengatakan ada pertentangan tapi nga banyak sedikit.....

mengkritisi kitab orang tapi gak pernah mengerti isi kitabnya sendiri.....
lucunya kuku bima buat mainan aja ahhhhhhhh, ahli tafsir super ngawur abad ini......

kuku bima wrote:
sop kolor wrote:
kuku bima wrote:
sop kolor wrote:DAN PAULUS BERHASIL MEYEBARKAN KEBODOHAN BERTUBI - TUBI KEPADA OTAK KUKU BIMA

KAYANYA SAYA TIDAK MEMBUTUHKAN PAULUS DECH.......APAKAH ORANG PINTAR JIKA MENCIUM BATU DAN SUJUD DI DEPANNYA....OTAKKU MASIH ORISINIL.....

Ya Sih tidak membutuhkan Paulus,
Tapi mau tidak mau tanpa disadari dek bima sekarang kan mengikuti ajaran PAULUS!!!!!

Tu kan Naik Becak Turun lagi, Buang Ludah Telan lagi!!!!

TAPI PAULUS TIDAK MENYURUH KITA MENCIUM BATU.....SADAR GA LO.......PAULUS DAN SAYA SAMA..PAULUS RASUL AKU JUGA RASUL...INJIL BUKAN DARI PAULUS DAN BUKAN JUGA DARI SAYA........INJIL DI TULIS OLEH 12 RASUL UTAMA.DAN PAULUS TIDAK TERMASUK RASUL UTAMA DAN SAYA JUGA....SURAT2 PAULUS HANYALAH NASEHAT2 AGAR KITA JANGAN TERSESAT APALAGI SUJUD DI DEPAN BATU/JUGA MENCIUMNYA.....

wahahahahahahahaha................................mullllesssssssssss.......
ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 994211

by raymondantes Thu 05 Jan 2012, 1:04 pm

waduh......

kuku belah.............

dia ngaku rasul...............

whahhahhahhahahhahahhaha...........

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

ente MADU ARAB yah........

soalnya dia yang suka ngomong gitu..........

gati ID yah.............

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

whahahhahahhahhaa...............

rasul otaknya "memek " itu cocok............

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

ga' tau malu.......

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 994211

by sop kolor Thu 05 Jan 2012, 1:27 pm

raymondantes wrote:

waduh......

kuku belah.............

dia ngaku rasul...............

whahhahhahhahahhahahhaha...........

ente MADU ARAB yah........

soalnya dia yang suka ngomong gitu..........

gati ID yah.............

whahahhahahhahhaa...............

rasul otaknya "memek " itu cocok............

ga' tau malu.......

gimana bang lucu kan???

gimana gak dibilang jamban berderet kalo nyablaknya ngasal saja...

mari bang ngakak berjamaah.......
ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

by raymondantes Thu 05 Jan 2012, 1:31 pm

sop kolor wrote:
raymondantes wrote:

waduh......

kuku belah.............

dia ngaku rasul...............

whahhahhahhahahhahahhaha...........

ente MADU ARAB yah........

soalnya dia yang suka ngomong gitu..........

gati ID yah.............

whahahhahahhahhaa...............

rasul otaknya "memek " itu cocok............

ga' tau malu.......

gimana bang lucu kan???

gimana gak dibilang jamban berderet kalo nyablaknya ngasal saja...

mari bang ngakak berjamaah.......

WHAHAHHAHHAHAHHAHHAHAA.......

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

by ehm ehm Thu 05 Jan 2012, 3:59 pm

sem rawood wrote:
jubah-hitam wrote:
Bang terima ksih atas responnya, kebetulan dalam terjemahan Al Quran Depag ada revisi pada An Nisa Ayat 82:
- versi terjemahan tahun 1989 bunyinya tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
- versi terjemahan 2007 bunyinya pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya

Ada perbedaannya tidak?
Kalau menurut saya sih tidak berbeda. Dalam Ilmu kosa kata bahasa kata katsiran (artinya banyak) adalah kata sifat.
Nah fungsi kata sifat dalam kalimat adalah pelengkap/ penegas.
Jadi kalau memang Allah menitikberatkan pada kata perbedaan kenapa kata katsiran tetap di letakkan. Nah ini bang yang masih misteri adalah peletakan kata katsiran(banyak). Apa tidak ada fungsinya?

mengapa gua bilang kalo otak elo ngendon di tumit?
elo capek2 nulis terjemahan tetapi elo gak singgung bahasa aslinye.

pantes aje,kristen dari dulu sampe besok tetep gebleg.
PL pake bahasa Yunani
PB pake bahasa Ibrani
Yang dibahas dan diimani pake terjemahan
Elo2 pade dikadalin tuh ama yahudi...mangut2 aje elo bisa.

EHM EHM...

KAN LEBIH MUDAH TERJEMAHANNYA OM.
KLO MUSTI BAHASA ASLINYA KAN MUSTI BELAJAR LAGI BAHASA TERSEBUT. (CAPEK OM)

DENGER2 DITERMAHKAN DR BHS INGGRIS DULU (BENER GAK?)

MONGGO DILANJUT.

by ehm ehm Thu 05 Jan 2012, 4:05 pm

raymondantes wrote:
sop kolor wrote:
raymondantes wrote:

waduh......

kuku belah.............

dia ngaku rasul...............

whahhahhahhahahhahahhaha...........

ente MADU ARAB yah........

soalnya dia yang suka ngomong gitu..........

gati ID yah.............

whahahhahahhahhaa...............

rasul otaknya "memek " itu cocok............

ga' tau malu.......

gimana bang lucu kan???

gimana gak dibilang jamban berderet kalo nyablaknya ngasal saja...

mari bang ngakak berjamaah.......

WHAHAHHAHHAHAHHAHHAHAA.......

EHM EHM...

OH ADA YG NGAKU RASUL YAH????

ADA PERTENTANGAN DALAM AL-QUR'AN 581260

MONGGO DILANJUT.

by jubah-hitam Wed 22 Feb 2012, 7:21 am

sem rawood wrote:
jubah-hitam wrote:
Bang terima ksih atas responnya, kebetulan dalam terjemahan Al Quran Depag ada revisi pada An Nisa Ayat 82:
- versi terjemahan tahun 1989 bunyinya tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
- versi terjemahan 2007 bunyinya pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya

Ada perbedaannya tidak?
Kalau menurut saya sih tidak berbeda. Dalam Ilmu kosa kata bahasa kata katsiran (artinya banyak) adalah kata sifat.
Nah fungsi kata sifat dalam kalimat adalah pelengkap/ penegas.
Jadi kalau memang Allah menitikberatkan pada kata perbedaan kenapa kata katsiran tetap di letakkan. Nah ini bang yang masih misteri adalah peletakan kata katsiran(banyak). Apa tidak ada fungsinya?

mengapa gua bilang kalo otak elo ngendon di tumit?
elo capek2 nulis terjemahan tetapi elo gak singgung bahasa aslinye.

pantes aje,kristen dari dulu sampe besok tetep gebleg.
PL pake bahasa Yunani
PB pake bahasa Ibrani
Yang dibahas dan diimani pake terjemahan
Elo2 pade dikadalin tuh ama yahudi...mangut2 aje elo bisa.

Asslamualaikum WR WB
Setelah sekian lama saya mencari orang yang serius menjawan pertanyaan saya akhirnya saya dapatkan tulisan yang paling cocok menjawab mengenai pertentangan dalam Al Quran, Mohon disimak:

Pertentangan yang banyak di dalamnya - Quran, The Perfect Harmony
oleh Adi Putranto

Tentu saja tidak berlebihan kiranya ketika Paul Dirac, Penemu Mekanika Kuantum, mengatakan bahwa "If there is a God, He's a great mathematician". Bahasa dan matematika menjadi dasar dari semua ilmu, dan pembuktian yang paling rasional dan akurat adalah pembuktian secara matematika. Dalam hal ini, logika matematika berperan dalam pembuktian suatu pernyataan ataupun pengambilan kesimpulan.

Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, mempertaruhkan kekonsistenannya dengan pernyataan yang mengacu kepada dirinya sendiri. Pernyataan ini terdapat dalam Surah An-Nisaa (4) ayat 82

[4:82] Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan (ikhtilafan) yang banyak di dalamnya.

Pembaca Quran yang kritis tentunya akan berkata, "Karena umat Islam yakin bahwa Al-Qur'an itu dari sisi Allah, berarti memang ada pertentangan didalam Al-Qur'an, walaupun tidak banyak?". Disini logika matematika bermain.

Di sekolah kita pernah di ajarkan mengenai logika matematika. jika ada 2 premis A dan B, maka pernyataan "jika A maka B" akan memiliki nilai kebenaran yang sama dengan ( atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa)"jika bukan B maka bukan A". Pernyataan "jika A maka B" belum tentu dapat disimpulkan "jika bukan A maka bukan B" karena memiliki nilai kebenaran yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan oleh tabel di bawah :

[ image : http://bit.ly/rNJ5hw ]

Pernyataan Al-Quran di ayat 4:82 dapat dibagi menjadi dua premis :

A : Al-Quran bukan dari sisi Allah

B : Terdapat pertentangan yang banyak di dalamnya

menjadikan bumerang bagi Al-Qur'an bahwa satu-satunya cara memperoleh kesimpulan bahwa Al-Qur'an berasal dari sisi Allah (yang berarti negasi dari pernyataan A, not A) adalah dengan menegasikan pernyataan B, yang berarti "Terdapat pertentangan, tapi tidak banyak, di dalamnya", karena hanya dengan "not B" maka dapat disimpulkan "not A".

Tentu saja pernyataan seperti ini akan membuat umat Islam menyangah, "tentu saja tidak mungkin ada pertentangan di dalam Al-Qur'an walaupun sedikit". Tapi "tidak ada pertentangan" bukanlah negasi dari pernyataan B di ayat 4:82 di atas, jadi kita harus berbesar hati menerima pernyataan "ada pertentangan dalam Al-Qur'an, walaupun tidak banyak".

Disinilah bahasa berperan. Secara bahasa, dan juga secara matematika, "banyak" adalah lebih dari satu. "Tidak banyak" berarti kurang atau sama dengan satu. Bukalah Al-Qur'an dari awal sampai akhir, bacalah dengan teliti kata per kata, carilah kata "ikhtilafan" (pertentangan) dalam Al-Qur'an.Anda akan mendapati hasilnya tidak banyak, hanya ada satu kata "ikhtilafan" di dalam keseluruhan Al-Qur'an, yaitu di surah 4 ayat 82. Ada "ikhtilafan", tapi tidak banyak, hanya satu.

Al-Qur'an dengan menakjubkan berhasil membuktikan bahwa dia memang berasal dari Allah, dengan membuat suatu kesimpulan "Jika mereka mendapati hanya ada satu pertentangan di dalamnya, maka Al-Qur'an berasal dari sisi Allah", yang memili nilai kebenaran yang sama dengan pernyataan surah 4:82.

Andaikan pernyataan surah 4:82 itu berbunyi "... Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan (ikhtilafan) di dalamnya" tanpa penekanan "yang banyak", maka secara logika matematika, Al-Qur'an tidak dapat membuktikan dirinya dari sisi Allah (walaupun tidak juga dapat disimpulkan "bukan dari sisi Allah" secara logika matematika), karena pada kenyataannya ada satu "ikhtilafan" yaitu di ayat 4:82.

Wallahu a'lam

Maha benar Allah dengan segala firmanNYa

by you7tube7com Sun 26 Feb 2012, 11:30 pm

jubah-hitam wrote:
sem rawood wrote:
jubah-hitam wrote:
Bang terima ksih atas responnya, kebetulan dalam terjemahan Al Quran Depag ada revisi pada An Nisa Ayat 82:
- versi terjemahan tahun 1989 bunyinya tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
- versi terjemahan 2007 bunyinya pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya

Ada perbedaannya tidak?
Kalau menurut saya sih tidak berbeda. Dalam Ilmu kosa kata bahasa kata katsiran (artinya banyak) adalah kata sifat.
Nah fungsi kata sifat dalam kalimat adalah pelengkap/ penegas.
Jadi kalau memang Allah menitikberatkan pada kata perbedaan kenapa kata katsiran tetap di letakkan. Nah ini bang yang masih misteri adalah peletakan kata katsiran(banyak). Apa tidak ada fungsinya?

mengapa gua bilang kalo otak elo ngendon di tumit?
elo capek2 nulis terjemahan tetapi elo gak singgung bahasa aslinye.

pantes aje,kristen dari dulu sampe besok tetep gebleg.
PL pake bahasa Yunani
PB pake bahasa Ibrani
Yang dibahas dan diimani pake terjemahan
Elo2 pade dikadalin tuh ama yahudi...mangut2 aje elo bisa.

Asslamualaikum WR WB
Setelah sekian lama saya mencari orang yang serius menjawan pertanyaan saya akhirnya saya dapatkan tulisan yang paling cocok menjawab mengenai pertentangan dalam Al Quran, Mohon disimak:

Pertentangan yang banyak di dalamnya - Quran, The Perfect Harmony
oleh Adi Putranto

Tentu saja tidak berlebihan kiranya ketika Paul Dirac, Penemu Mekanika Kuantum, mengatakan bahwa "If there is a God, He's a great mathematician". Bahasa dan matematika menjadi dasar dari semua ilmu, dan pembuktian yang paling rasional dan akurat adalah pembuktian secara matematika. Dalam hal ini, logika matematika berperan dalam pembuktian suatu pernyataan ataupun pengambilan kesimpulan.

Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, mempertaruhkan kekonsistenannya dengan pernyataan yang mengacu kepada dirinya sendiri. Pernyataan ini terdapat dalam Surah An-Nisaa (4) ayat 82

[4:82] Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan (ikhtilafan) yang banyak di dalamnya.

Pembaca Quran yang kritis tentunya akan berkata, "Karena umat Islam yakin bahwa Al-Qur'an itu dari sisi Allah, berarti memang ada pertentangan didalam Al-Qur'an, walaupun tidak banyak?". Disini logika matematika bermain.

Di sekolah kita pernah di ajarkan mengenai logika matematika. jika ada 2 premis A dan B, maka pernyataan "jika A maka B" akan memiliki nilai kebenaran yang sama dengan ( atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa)"jika bukan B maka bukan A". Pernyataan "jika A maka B" belum tentu dapat disimpulkan "jika bukan A maka bukan B" karena memiliki nilai kebenaran yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan oleh tabel di bawah :

[ image : http://bit.ly/rNJ5hw ]

Pernyataan Al-Quran di ayat 4:82 dapat dibagi menjadi dua premis :

A : Al-Quran bukan dari sisi Allah

B : Terdapat pertentangan yang banyak di dalamnya

menjadikan bumerang bagi Al-Qur'an bahwa satu-satunya cara memperoleh kesimpulan bahwa Al-Qur'an berasal dari sisi Allah (yang berarti negasi dari pernyataan A, not A) adalah dengan menegasikan pernyataan B, yang berarti "Terdapat pertentangan, tapi tidak banyak, di dalamnya", karena hanya dengan "not B" maka dapat disimpulkan "not A".

Tentu saja pernyataan seperti ini akan membuat umat Islam menyangah, "tentu saja tidak mungkin ada pertentangan di dalam Al-Qur'an walaupun sedikit". Tapi "tidak ada pertentangan" bukanlah negasi dari pernyataan B di ayat 4:82 di atas, jadi kita harus berbesar hati menerima pernyataan "ada pertentangan dalam Al-Qur'an, walaupun tidak banyak".

Disinilah bahasa berperan. Secara bahasa, dan juga secara matematika, "banyak" adalah lebih dari satu. "Tidak banyak" berarti kurang atau sama dengan satu. Bukalah Al-Qur'an dari awal sampai akhir, bacalah dengan teliti kata per kata, carilah kata "ikhtilafan" (pertentangan) dalam Al-Qur'an.Anda akan mendapati hasilnya tidak banyak, hanya ada satu kata "ikhtilafan" di dalam keseluruhan Al-Qur'an, yaitu di surah 4 ayat 82. Ada "ikhtilafan", tapi tidak banyak, hanya satu.

Al-Qur'an dengan menakjubkan berhasil membuktikan bahwa dia memang berasal dari Allah, dengan membuat suatu kesimpulan "Jika mereka mendapati hanya ada satu pertentangan di dalamnya, maka Al-Qur'an berasal dari sisi Allah", yang memili nilai kebenaran yang sama dengan pernyataan surah 4:82.

Andaikan pernyataan surah 4:82 itu berbunyi "... Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan (ikhtilafan) di dalamnya" tanpa penekanan "yang banyak", maka secara logika matematika, Al-Qur'an tidak dapat membuktikan dirinya dari sisi Allah (walaupun tidak juga dapat disimpulkan "bukan dari sisi Allah" secara logika matematika), karena pada kenyataannya ada satu "ikhtilafan" yaitu di ayat 4:82.

Wallahu a'lam

Maha benar Allah dengan segala firmanNYa

Jub...... terjemahan lama dan terjemahan baru itu tidak lah berbeda, maknanya sama..

Spt yg kita ketahui, bahasa Quran, bahkan juga bahaa Alkitab... adl bukan bahasa sehari2... tapi mereka memakai bahasa spt sajak....

Terjemahan 2007 tsb, mungkin utk memudahkan bagi kita utk lebih memahami makna ayat yg terkandung di dalamnya....

(Efesus 3)
(16) Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,..

Pertanyaan sy,
1) Roh-Nya itu ada di dalam batinmu
.......ato...............
2) Batinmu dikuatkan dan diteguhkan oleh Roh-Nya...???!!!!!!

Sedikit bingung bukan...??!!!!

Dan... ini lah terjemahan bhs Indo sehari2nya :

(16) Saya berdoa semoga Allah yang mahamulia berkenan untuk menguatkan batinmu dengan Roh-Nya.
http://www.jesoes.com/index.php?hal=lihatPasal&injil=49&pasal=3&ayat=17#17

Jub.... kalo emang ada sedikit pertentangan dalam Quran, katakan lah 2 ayat aja yg kontradiksi... coba sebutkan....
Dari 2 ayat tsb... antara ayat mana dan ayat mana....?????!!!!!!

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN