MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 111 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 111 Guests :: 3 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

+6
kermit katak lucu
jelasnggak
Jangan Ngaco
mistik6666
musicman
syahrial
10 posters

Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by syahrial Thu 25 Aug 2011, 11:27 pm

Pertama, sebagaimana diriwayatkan oleh hadits Bukhari, dilaporkan bahwa Aisyah mengeluarkan pernyataan “aku masih seorang anak kecil” pada saat Surat al-Qamar, surat yang ke-54, turun. Sementara Surat al-Qamar turun pada saat sembilan tahun sebelum hijrah, yaitu sebelum hijrahnnya Rasulullah SAWW beserta pengikutnya dari Mekkah ke Yastrib (Madinah).

Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAWW menikahi Aisyah satu tahun setelah hijrah. Ini berarti, Aisyah dinikahi pada usia yang sudah layak. Mengapa demikian? Kita asumsikan pernyataan Aisyah bahwa dirinya masih anak kecil itu diucapkan pada saat dirinya berusia antara lima sampai sembilan tahun. Dirinya menikah dengan Nabi Muhammad SAWW 10 tahun kemudian, yaitu sembilan tahun sebelum hijrah ditambah satu tahun sesudah hijrah. Ini artinya, saat itu Aisyah berusia antara 15 sampai 19 tahun.

Kedua, diberitakan dalam beberapa hadits bahwa Aisyah menemani Nabi Muhammad SAWW dalam perang Badar dan Uhud, yang dari sisi etnografi Arab merupakan sebuah kelaziman bagi perempuan ikut laki-laki berperang untuk mengobati mereka yang terluka. Perang Badar terjadi dua tahun setelah hijrah, sedangkan Perang Uhud terjadi tiga tahun setelah hijrah.

Dalam sejarah Arab, ada kebiasaan yang tegas kala itu bahwa perempuan yang boleh ikut membantu di medan perang adalah mereka yang berusia paling sedikit 15 tahun. Katakanlah kala itu usia Aisyah memenuhi usia minimum tersebut, sehingga usia saat dirinya ikut ke Perang Badar dan Uhud secara berturut-turut adalah 17 dan 18 tahun.

Ketiga, disebutkan bahwa kakak Aisyah, yaitu Asma, meninggal pada usia 100 tahun pada 73 tahun setelah hijrah. Jadi, Asma masih berusia 27 tahun saat hijrah dan 28 tahun saat Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad SAWW. Yang perlu digarisbawahi adalah Asma sendiri lebih tua 10 tahun daripada Aisyah. Dengan demikian, usia Aisyah pada waktu menikah adalah 18 tahun.

Keempat, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam, Aisyah memeluk Islam beberapa tahun sebelum Umar bin Khattab ra. Umar bin Khattab kira-kira menjadi muslim tujuh tahun sebelum hijrah atau delapan tahun sebelum Aisyah menikah. Sekarang kita asumsikan sekurang-kurangnya Aisyah berusia enam tahun saat Umar bin Khattab mengucapkan dua kalimat syahadat. Berarti Aisyah menikah saat dirinya berusia sekurang-kurangnya14 tahun.

Kelima, berdasarkan informasi dari Ibnu Hajar, Fathimah az-Zahrah as lima tahun lebih tua daripada Aisyah. Fathimah dilahirkan lima tahun sebelum Baginda Muhammad SAWW menerima wahyu yang pertama. Ini berarti, Fathimah dilahirkan setidaknya 19 tahun sebelum hijrah atau 20 tahun pada saat pernikahan Aisyah. Sehingga, kala itu usia Aisyah paling tidak 15 tahun.

Keenam, sejarawan Thabari menyebutkan bahwa Abu Bakar Shiddiq ra memiliki empat orang anak, termasuk Aisyah, yang kesemuanya lahir pada masa pra-Islam, yaitu masa sebelum Nabi Muhammad SAWW menerima wahyu kali pertama. Nabi Muhammad SAWW hijrah kira-kira 13 tahun setelah menjadi Nabi. Ini berarti, usia Aisyah saat menikah paling sedikit 14 tahun.

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah, Aisyah dinikahi oleh Nabi Muhammad SAWW saat dirinya berusia antara 14-19 tahun.

syahrial
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 110
Age : 28
Location : kopek
Job/hobbies : a7x, greenday, good charlote, alesana
Reputation : 0
Points : 4834
Registration date : 2011-06-13

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by musicman Thu 25 Aug 2011, 11:37 pm

Di thread ini
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11858p50-undangan-dialog-untuk-muslimsilakan-masuk

sebetulnya sudah jelas sekali...dr sudut pandang apapun Tidak terbukti SATU TITIKPUN..nabi Muhammad adalah seorang pedhopile...tp saya coba ringkas ulasan saya di thread tsb

Dalam buku yg berjudul
Buku Palungan menyingkap kisah kelahiran oleh Joseph F. Kelly hal.105

menjelaskan (pembelaan?) untuk pernikahan-pernikahan di usia muda bagi wanita-wanita sebelum abad 19....

mari kita simak :


Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Sampul1bukupalunganmeny

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 1bukupalunganmenyingkap

jd bukan cuma nabi Muhammad...tp banyak laki2 pada jaman dahulu...menikahi perempuan dibawah umur..!
apa semua laki2 jaman dahulu phedofil?
mereka mnikah dengan gadis dibawah umur bukan krn pedhofil!!!

tp karena tingkat kematian bayi yg tinggi...dengan menikah muda....diharapkan wanita akan dapat trus melahirkan demi kelangsungan keturunannya



http://www.al-ittihad01.sch.id/?p=815

Was Ayesha A Six-Year-Old Bride?
Pernikahan Nabi Muhammad Dengan Siti Aisyah
(Kontroversi Usia Aisyah)

Nabi merupakan manusia teladan, semua tindakannya patut dicontoh sehingga kita, muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk kita, tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, pasti karena ada faktor-faktor tertentu yang sifatnya “memaksa” atau darurat.

Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi instruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur kurang dari 18 tahun dan calon isteri kurang dari 16 tahun. Tahun 1931, sidang dalam oraganisasi-oraganisasi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespons pernikahan bagi pasangan dengan umur di atas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di Mesir yang mayoritas muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima.

Jadi, kita percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan kita terhadap Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis berumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang kita dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi kita benar adanya.

Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, kita pikir bahwa cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tersebut sangat bermasalah. Kita akan menyajikan beberapa bukti melawan keterangan yang diceritakan Hisyam ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.

BUKTI #1: PENGUJIAN TERHADAP SUMBER

Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari bapaknya,yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, ditambah kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini.

Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, di mana Hisham tinggal di sana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.
Tahzibu’l-Tahzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, Yaqub ibn Shaibah menilai, ” Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq.” (Tahzi’bu’l-Tahzib, Ibn Hajar Al-`asqalani, Dar Ihya Al-Turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).
Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: ” Kita pernah diberi tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tahzi’bu’l-Tahzib, IbnHajar Al- Asqalani, Dar Ihya Al-Turath al-Islami, Vol.11, p. 50).


Mizan’l-I`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” Mizan’l-I`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu’l-Athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN:

Berdasarkan referensi ini, ingatan Hisham sangatlah jelek (karena faktor usia) dan riwayatnya setelah pindah ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.
KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:
pra-610 M : Jahiliyah (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
610 M : Turun wahyu pertama Abu Bakr menerima Islam
613 M : Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
615 M : Hijrah ke Abyssinia.
616 M : Umar bin al Khattab menerima Islam.
620 M : Dikatakan Nabi meminang Aisyah
622 M : Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
623/624 M : Dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah


BUKTI #2: MEMINANG

Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.
Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-Umam wa’l-Mamlu’k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara’l-Fikr, Beirut, 1979).
Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M).


Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi nyatanya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN:
Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.

BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun. Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-Isabah fi Tamyizi’l-Sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-Haditha, al-Riyadh,1978).
Jika statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN:
Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.
BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’


Menurut Abda’l-Rahman ibn abi Zannad: “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`lama’l-Nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-Risalah, Beirut, 1992).
Menurut Ibn Kathir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-Nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`Arabi, Al-Jizah, 1933).
Menurut Ibn Kathir: “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau beberapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-Nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`Arabi, Al- Jizah, 1933)
Menurut Ibn Hajar Al-Asqallani: “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.” (Taqribu’l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-Nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).
Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, saudara tertua dari Aisyah berselisih usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).
Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada tahun ketika Aisyah berumah tangga.
Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, dan Abda’l-Rahman ibn Abi Zannad, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.
Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar, 12 atau 18?


KESIMPULAN:
Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

BUKTI #5: Perang Badar dan Uhud

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-Jihad wa’l-Siyar, Bab Karahiyati’l-Isti`anah fi’l-Ghazwi Bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar mengatakan, “…ketika kita mencapai syajarah…”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-Jihad wa’l-Siyar, Bab Ghazwi’l-Nisa’ wa Qitalihinna Ma`a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu] kita melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tersebut].”
Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud dan Badr.
Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-Maghazi, Bab Ghazwati’l-Khandaq wa Hiya’l-Ahzab): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpartisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tersebut.”
Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan (b) Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud


KESIMPULAN:
Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Selain itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti (logis) lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)
Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Kita seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan. (Sahih Bukhari, Kitabu’l-Tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu maw`iduhum wa’l-sa`atu adha wa amarr).
Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan pada tahun 614 M. Jika Aisyah memulai berumah tangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat di atas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

KESIMPULAN:
Riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab
Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepadanya tentang pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: “Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (tsayyib)”. Ketika Nabi bertanya tentang identitas gadis tersebut (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.
Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-mai, seperti dinyatakan di atas, adalah jariyah. Bikr disisi lain digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris “virgin”.
Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “wanita” (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-Turath al-`Arabi, Beirut).

KESIMPULAN:
Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah “wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan.” Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.
BUKTI #8. Text Qur’an
Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?
Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak yatim juga valid diaplikasikan pada anak kita sendiri sendiri. Ayat tersebut berbunyi, “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.”(Qs. 4:5) “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.” (Qs. 4:6)
Dalam hal seorang anak yang ditinggal orang tuanya, seorang muslim diperintahkan untuk :
(a) memberi makan mereka,
(b) memberi pakaian,
(c) mendidik mereka, dan
(d) menguji mereka terhadap kedewasaan “sampai usia menikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.
Di sini, ayat Qur’an menyatakan tentang butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.
Dalam ayat yang sangat jelas di atas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggung jawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, gadis tersebut secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 tahun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.
Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan,” Berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah sangat sulit. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?
Abu Bakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.
KESIMPULAN:
Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun bertentangan dengan hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.
BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan
Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi sah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi keabsahan sebuah pernikahan.
Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.
Adalah tidak terbayangkan bahwa Abu Bakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras tentang persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.
Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadis dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.
KESIMPULAN:
Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami tentang klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.
SUMMARY:
Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang Arab tidak pernah keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.
Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karena adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.
Oleh karena itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tersebut dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.
Malang, 21-12-2009
Sumber :
The Ancient Myth Exposed
By T.O. Shanavas , di Michigan.
© 2001 Minaret
from The Minaret Source: http://www.iiie.net/
NB:
Saya (penyadur) tambahkan satu referensi, Global Arabic Encyclopedia, Aisyah dilahirkan pada tahun 8 sebelum hijrah dan wafat pada 50 H (614-670 M.) Tampaknya, ensiklopedi inipun mendata riwayat hidup Aisyah berdasar riwayat-riwayat yang menyimpulkan usia Aisyah 7 tahun ketika dipinang Rasulullah, tanpa telaah kritis terhadap validitas hadis.
Artikel ini dipublish sebagai referensi pelajaran SKI tingkat MTs di Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang.


Hadist Aisyah menikah dini itu sebenarnya hadist kasuistik, hanya berlaku untuk nabi Muhammad dan Aisyah saja, krn Aisyah diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan hadist ttg kehidupan berumah tangga secara Islami dan hadis-hadist tentang kewanitaan. Jika Aisyah tidak dinikahi tepat pada waktunya maka nabi Muhammad SAW keburu wafat, juga Aisyah dipilih karena ia masih muda dan berusia panjang setelah nabi wafat, sehingga dapat menyebarkan hadist tentang kehidupan berumah tangga secara Islami dan hadis-hadist tentang kewanitaan.
Hadist ini hanya berlaku untuk nabi dan Aisyah ra. dan bukan untuk dicontoh dan dianjurkan apalagi diperintahkan kepada manusia lain selain nabi. Ingat bahwa nabi Muhammad itu adalah laki-laki yang paling kuat menahan hasrat seksualnya dibandingkan laki-laki manapun di dunia ini.
(Bab 23: Memeluk Istri Bagi Orang Yang Berpuasa
939. Aisyah r.a. berkata, "Nabi mencium dan menyentuh/memeluk (istri beliau) padahal beliau berpuasa. Beliau adalah orang yang paling menguasai di antaramu sekalian terhadap hasrat (seksual) nya."
http://opi.110mb.com/haditsweb/bukhari/ ... _puasa.htm)
Sehingga meskipun nabi menikahi Aisyah pada usia 6 tahun sekalipun, jika benar, dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan tinggal serumah dengan Aisyah saat Aisyah diperkirakan berusia 9 tahun, namun Nabi pasti dapat menahan diri untuk menunggu berhubungan badan dengan Aisyah saat usia Aisyah sudah mencapai 17 tahun atau 18 tahun, bberapa saat menjelang wafatnya nabi, dan wafatnya nabi karena kondisi kesehatannya yang memburuk, ingat Aisyah tidak memiliki anak, padahal sebagai wanita sehat yang subur kalau ia sering berhubungan badan dan sudah dilakukan sejak lama, sejak kondisi nabi masih sehat, setidaknya sudah lebih dari 2 tahun sebelum nabi wafat, maka kemungkinan peluangnya untuk hamil pasti sangat besar.
JAdi sama sekali tidak ada bukti bahwa nabi itu seorang phedohil, dan menganjurkan pernikahan dini. Hanya bagi laki-laki yang kuat menahan diri lah yg diperbolehkan mempersunting gadis belia, dan hanya Aisyah ra. lah yg diperolehkan menikah pada usia dini karena ia memiliki tugas khusus dari Allah, anak-anak perempuan lainnya tidak.







[size=18]1. Kalo benar (bagi yg beranggapa)Nabi Muhammad menikahi aisyah yg 9 Th pun bukan sesuatu yg aneh...krn pada masa dahulu..tingkat kematian bayi yg tinggi..dengan menikahi wanita muda akan terjaga keturunan yg berkelanjutan

2.Dilihat Riwayat ..Hadits tsb...banyak diragukan.



musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7755
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by mistik6666 Thu 25 Aug 2011, 11:44 pm

@TS

terusnya gimana...???
mistik6666
mistik6666
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6405
Registration date : 2011-03-31

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by Jangan Ngaco Fri 26 Aug 2011, 1:20 am

mistik6666 wrote:@TS

terusnya gimana...???

ya begitulah 14-19thn
Jangan Ngaco
Jangan Ngaco
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 813
Location : SumSel
Job/hobbies : Memaafkan
Humor : kasihan umat yang diwarisi dosa
Reputation : 12
Points : 5502
Registration date : 2011-08-07

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by syahrial Sat 03 Sep 2011, 9:30 am

maklum coy, banyak tugas sekolah. juga lagi seneng maen, jadi gak seharian nganet
Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 280186

syahrial
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 110
Age : 28
Location : kopek
Job/hobbies : a7x, greenday, good charlote, alesana
Reputation : 0
Points : 4834
Registration date : 2011-06-13

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by jelasnggak Sat 03 Sep 2011, 10:00 am

DASAR GOBLOGGG..

ITU SI MUHAMMAD SUDAH JELAS TERTULIS DI HADIST, MENGGENJOT ANAK USIA 9 TAHUN,.. KOK MASIH BERKATA HADISNYA PALSU...??

KENAPA HADIS KAU BISA ASLI.....????

DASAR GOBLOK
jelasnggak
jelasnggak
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1173
Reputation : -98
Points : 5833
Registration date : 2011-06-19

http://jelasnggak.wordpress.com

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by kermit katak lucu Sat 03 Sep 2011, 10:46 am

copas



Sehingga meskipun nabi menikahi Aisyah pada usia 6 tahun sekalipun, jika benar, dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan tinggal serumah dengan Aisyah saat Aisyah diperkirakan berusia 9 tahun, namun Nabi pasti dapat menahan diri untuk menunggu berhubungan badan dengan Aisyah saat usia Aisyah sudah mencapai 17 tahun atau 18 tahu



wkwkkwkwkkwkwkwkkwkwkwkwkwkkwk


argumen orang putus asa

wkwkwkwkwkwkkwkwkkwkwkwkkwkwkwkkwkw

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436


kermit katak lucu
kermit katak lucu
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3551
Job/hobbies : memuji muji islam
Reputation : 11
Points : 9496
Registration date : 2011-06-17

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by hamba tuhan Sat 03 Sep 2011, 11:22 am

kermit katak lucu wrote:copas



Sehingga meskipun nabi menikahi Aisyah pada usia 6 tahun sekalipun, jika benar, dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan tinggal serumah dengan Aisyah saat Aisyah diperkirakan berusia 9 tahun, namun Nabi pasti dapat menahan diri untuk menunggu berhubungan badan dengan Aisyah saat usia Aisyah sudah mencapai 17 tahun atau 18 tahu



wkwkkwkwkkwkwkwkkwkwkwkwkwkkwk


argumen orang putus asa

wkwkwkwkwkwkkwkwkkwkwkwkkwkwkwkkwkw

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436



hahahaaa..... gak selesai2nya mslah ini mulu, ehm.... maria waktu mengandung yesus umur brp ya??? maria waktu melahirkan yesus umur brp ya???? kayaknya msh ingusan deh!!!!

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 994211 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 994211 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 994211
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15870
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by you7tube7com Sat 03 Sep 2011, 4:53 pm

kermit katak lucu wrote:copas



Sehingga meskipun nabi menikahi Aisyah pada usia 6 tahun sekalipun, jika benar, dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan tinggal serumah dengan Aisyah saat Aisyah diperkirakan berusia 9 tahun, namun Nabi pasti dapat menahan diri untuk menunggu berhubungan badan dengan Aisyah saat usia Aisyah sudah mencapai 17 tahun atau 18 tahu



wkwkkwkwkkwkwkwkkwkwkwkwkwkkwk


argumen orang putus asa

wkwkwkwkwkwkkwkwkkwkwkwkkwkwkwkkwkw

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 581260 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 649229 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 796688 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436 Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 76436



Lho... kan masih ada istri2 nabi yg lain....

kalo mo genjot... ya genjot aja istrinya yg lain...

mmm... sy rasa.. bukan argumennya yg putus asa... tapi anda yg putus asa...

biasa... kristen.... kalo udah putus asa.... teriak putus asa ke org lain... utk menutupi keputus-asaan dirinya...

udah tradisi.....karena persoalan2 dlm Alkitab.... banyak sekali yg tdk bisa terselesaikan..

Dan persoalan2 dlm Islam.. sebenarnya sudah ada penyelesaian... tp kristen ga mo trima.....

makanya... mereka spt itu..... hi..hi..hi..

Sy sudah 4 thn ini debat spt ini. dibrbagai forum...... sy tau banget....



you7tube7com
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 3297
Reputation : -35
Points : 8558
Registration date : 2010-01-23

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by kuku bima Wed 07 Sep 2011, 1:54 pm

musicman wrote:Di thread ini
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11858p50-undangan-dialog-untuk-muslimsilakan-masuk

sebetulnya sudah jelas sekali...dr sudut pandang apapun Tidak terbukti SATU TITIKPUN..nabi Muhammad adalah seorang pedhopile...tp saya coba ringkas ulasan saya di thread tsb

Dalam buku yg berjudul
Buku Palungan menyingkap kisah kelahiran oleh Joseph F. Kelly hal.105

menjelaskan (pembelaan?) untuk pernikahan-pernikahan di usia muda bagi wanita-wanita sebelum abad 19....

mari kita simak :


Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Sampul1bukupalunganmeny

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak 1bukupalunganmenyingkap

jd bukan cuma nabi Muhammad...tp banyak laki2 pada jaman dahulu...menikahi perempuan dibawah umur..!
apa semua laki2 jaman dahulu phedofil?
mereka mnikah dengan gadis dibawah umur bukan krn pedhofil!!!

tp karena tingkat kematian bayi yg tinggi...dengan menikah muda....diharapkan wanita akan dapat trus melahirkan demi kelangsungan keturunannya



http://www.al-ittihad01.sch.id/?p=815

Was Ayesha A Six-Year-Old Bride?
Pernikahan Nabi Muhammad Dengan Siti Aisyah
(Kontroversi Usia Aisyah)

Nabi merupakan manusia teladan, semua tindakannya patut dicontoh sehingga kita, muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk kita, tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, pasti karena ada faktor-faktor tertentu yang sifatnya “memaksa” atau darurat.

Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi instruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur kurang dari 18 tahun dan calon isteri kurang dari 16 tahun. Tahun 1931, sidang dalam oraganisasi-oraganisasi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespons pernikahan bagi pasangan dengan umur di atas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di Mesir yang mayoritas muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima.

Jadi, kita percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan kita terhadap Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis berumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang kita dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi kita benar adanya.

Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, kita pikir bahwa cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tersebut sangat bermasalah. Kita akan menyajikan beberapa bukti melawan keterangan yang diceritakan Hisyam ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.

BUKTI #1: PENGUJIAN TERHADAP SUMBER

Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari bapaknya,yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, ditambah kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini.

Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, di mana Hisham tinggal di sana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.
Tahzibu’l-Tahzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, Yaqub ibn Shaibah menilai, ” Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq.” (Tahzi’bu’l-Tahzib, Ibn Hajar Al-`asqalani, Dar Ihya Al-Turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).
Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: ” Kita pernah diberi tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tahzi’bu’l-Tahzib, IbnHajar Al- Asqalani, Dar Ihya Al-Turath al-Islami, Vol.11, p. 50).


Mizan’l-I`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” Mizan’l-I`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu’l-Athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN:

Berdasarkan referensi ini, ingatan Hisham sangatlah jelek (karena faktor usia) dan riwayatnya setelah pindah ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.
KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:
pra-610 M : Jahiliyah (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
610 M : Turun wahyu pertama Abu Bakr menerima Islam
613 M : Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
615 M : Hijrah ke Abyssinia.
616 M : Umar bin al Khattab menerima Islam.
620 M : Dikatakan Nabi meminang Aisyah
622 M : Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
623/624 M : Dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah


BUKTI #2: MEMINANG

Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.
Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-Umam wa’l-Mamlu’k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara’l-Fikr, Beirut, 1979).
Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M).


Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi nyatanya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN:
Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.

BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun. Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-Isabah fi Tamyizi’l-Sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-Haditha, al-Riyadh,1978).
Jika statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN:
Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.
BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’


Menurut Abda’l-Rahman ibn abi Zannad: “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`lama’l-Nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-Risalah, Beirut, 1992).
Menurut Ibn Kathir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-Nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`Arabi, Al-Jizah, 1933).
Menurut Ibn Kathir: “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau beberapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-Nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`Arabi, Al- Jizah, 1933)
Menurut Ibn Hajar Al-Asqallani: “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.” (Taqribu’l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-Nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).
Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, saudara tertua dari Aisyah berselisih usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).
Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada tahun ketika Aisyah berumah tangga.
Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, dan Abda’l-Rahman ibn Abi Zannad, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.
Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar, 12 atau 18?


KESIMPULAN:
Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

BUKTI #5: Perang Badar dan Uhud

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-Jihad wa’l-Siyar, Bab Karahiyati’l-Isti`anah fi’l-Ghazwi Bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar mengatakan, “…ketika kita mencapai syajarah…”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-Jihad wa’l-Siyar, Bab Ghazwi’l-Nisa’ wa Qitalihinna Ma`a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu] kita melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tersebut].”
Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud dan Badr.
Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-Maghazi, Bab Ghazwati’l-Khandaq wa Hiya’l-Ahzab): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpartisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tersebut.”
Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan (b) Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud


KESIMPULAN:
Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Selain itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti (logis) lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)
Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Kita seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan. (Sahih Bukhari, Kitabu’l-Tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu maw`iduhum wa’l-sa`atu adha wa amarr).
Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan pada tahun 614 M. Jika Aisyah memulai berumah tangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat di atas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

KESIMPULAN:
Riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab
Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepadanya tentang pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: “Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (tsayyib)”. Ketika Nabi bertanya tentang identitas gadis tersebut (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.
Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-mai, seperti dinyatakan di atas, adalah jariyah. Bikr disisi lain digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris “virgin”.
Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “wanita” (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-Turath al-`Arabi, Beirut).

KESIMPULAN:
Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah “wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan.” Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.
BUKTI #8. Text Qur’an
Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?
Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak yatim juga valid diaplikasikan pada anak kita sendiri sendiri. Ayat tersebut berbunyi, “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.”(Qs. 4:5) “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.” (Qs. 4:6)
Dalam hal seorang anak yang ditinggal orang tuanya, seorang muslim diperintahkan untuk :
(a) memberi makan mereka,
(b) memberi pakaian,
(c) mendidik mereka, dan
(d) menguji mereka terhadap kedewasaan “sampai usia menikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.
Di sini, ayat Qur’an menyatakan tentang butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.
Dalam ayat yang sangat jelas di atas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggung jawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, gadis tersebut secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 tahun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.
Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan,” Berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah sangat sulit. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?
Abu Bakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.
KESIMPULAN:
Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun bertentangan dengan hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.
BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan
Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi sah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi keabsahan sebuah pernikahan.
Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.
Adalah tidak terbayangkan bahwa Abu Bakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras tentang persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.
Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadis dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.
KESIMPULAN:
Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami tentang klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.
SUMMARY:
Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang Arab tidak pernah keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.
Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karena adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.
Oleh karena itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tersebut dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.
Malang, 21-12-2009
Sumber :
The Ancient Myth Exposed
By T.O. Shanavas , di Michigan.
© 2001 Minaret
from The Minaret Source: http://www.iiie.net/
NB:
Saya (penyadur) tambahkan satu referensi, Global Arabic Encyclopedia, Aisyah dilahirkan pada tahun 8 sebelum hijrah dan wafat pada 50 H (614-670 M.) Tampaknya, ensiklopedi inipun mendata riwayat hidup Aisyah berdasar riwayat-riwayat yang menyimpulkan usia Aisyah 7 tahun ketika dipinang Rasulullah, tanpa telaah kritis terhadap validitas hadis.
Artikel ini dipublish sebagai referensi pelajaran SKI tingkat MTs di Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang.


Hadist Aisyah menikah dini itu sebenarnya hadist kasuistik, hanya berlaku untuk nabi Muhammad dan Aisyah saja, krn Aisyah diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan hadist ttg kehidupan berumah tangga secara Islami dan hadis-hadist tentang kewanitaan. Jika Aisyah tidak dinikahi tepat pada waktunya maka nabi Muhammad SAW keburu wafat, juga Aisyah dipilih karena ia masih muda dan berusia panjang setelah nabi wafat, sehingga dapat menyebarkan hadist tentang kehidupan berumah tangga secara Islami dan hadis-hadist tentang kewanitaan.
Hadist ini hanya berlaku untuk nabi dan Aisyah ra. dan bukan untuk dicontoh dan dianjurkan apalagi diperintahkan kepada manusia lain selain nabi. Ingat bahwa nabi Muhammad itu adalah laki-laki yang paling kuat menahan hasrat seksualnya dibandingkan laki-laki manapun di dunia ini.
(Bab 23: Memeluk Istri Bagi Orang Yang Berpuasa
939. Aisyah r.a. berkata, "Nabi mencium dan menyentuh/memeluk (istri beliau) padahal beliau berpuasa. Beliau adalah orang yang paling menguasai di antaramu sekalian terhadap hasrat (seksual) nya."
http://opi.110mb.com/haditsweb/bukhari/ ... _puasa.htm)
Sehingga meskipun nabi menikahi Aisyah pada usia 6 tahun sekalipun, jika benar, dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan tinggal serumah dengan Aisyah saat Aisyah diperkirakan berusia 9 tahun, namun Nabi pasti dapat menahan diri untuk menunggu berhubungan badan dengan Aisyah saat usia Aisyah sudah mencapai 17 tahun atau 18 tahun, bberapa saat menjelang wafatnya nabi, dan wafatnya nabi karena kondisi kesehatannya yang memburuk, ingat Aisyah tidak memiliki anak, padahal sebagai wanita sehat yang subur kalau ia sering berhubungan badan dan sudah dilakukan sejak lama, sejak kondisi nabi masih sehat, setidaknya sudah lebih dari 2 tahun sebelum nabi wafat, maka kemungkinan peluangnya untuk hamil pasti sangat besar.
JAdi sama sekali tidak ada bukti bahwa nabi itu seorang phedohil, dan menganjurkan pernikahan dini. Hanya bagi laki-laki yang kuat menahan diri lah yg diperbolehkan mempersunting gadis belia, dan hanya Aisyah ra. lah yg diperolehkan menikah pada usia dini karena ia memiliki tugas khusus dari Allah, anak-anak perempuan lainnya tidak.







[size=18]1. Kalo benar (bagi yg beranggapa)Nabi Muhammad menikahi aisyah yg 9 Th pun bukan sesuatu yg aneh...krn pada masa dahulu..tingkat kematian bayi yg tinggi..dengan menikahi wanita muda akan terjaga keturunan yg berkelanjutan

2.Dilihat Riwayat ..Hadits tsb...banyak diragukan.


bagaimana dengan ingatan penghafal quran mula2.....bermasalah nga...skarang kita coba lihat kapan dan pada umur berapa mamd ngemprut aisyah..dan muhammad modar aisyah umur berapa...kan gampang........tepatnya umur lima tahun.ijab kabul siboca..baru di emprut usia 9 tahun....
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10369
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Tanggapan saja

Post by yaAliyaHosseinyaAbalfaz Mon 23 Jan 2012, 11:38 am

Pedofilia itu bukan sex orientasi, tapi sex ilusi. Kalo Ada seorang dewasa tidak membiarkan tanda2 fisik dibagian tertentu, yang terselubung maka Dia berimaginasi tetap seperti anak anak yg belum bertanda di bagian terselubung itu. Dan itu ciri sex ilusi orang tersebut.

yaAliyaHosseinyaAbalfaz
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 10
Reputation : 0
Points : 4493
Registration date : 2012-01-22

Back to top Go down

Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak Empty Re: Nabi Muhammad pedofil? saya rasa tidak

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum