islam siap menantang barat

Dunia Islam menghadapi tantangan utama selama abad ke-19. Perkembangan ekonomi dan negara-negara Eropa Barat memainkan peran yang semakin meningkat dalam peristiwa-peristiwa yang menentukan, baik dalam skala global dan dalam masyarakat Islam. Sejak akhir abad tersebut, banyak wilayah-wilayah muslim yang secara langsung berada di bawah kendali Eropa dan sebagian dari dunia muslim didominasi oleh Barat. Dasar-dasar kemapanan Eropa sehingga menjadi dominan adalah karena perubahan yang terjadi pada masyarakat barat melalui proses modernisasi.[1]

Pada masa itu, interaksi Barat-Islam telah menghasilkan kerja sama yang bermanfaat, tetapi gema yang menonjol pada abad ke-19 adalah terjadinya konflik ketimbang munculnya kemitraan, perjanjian-perjanjian yang dilakukan menggambarkan dominasi-subordinasi. Dari kondisi konflik tersebut dunia barat berusaha mengadakan perjanjian-perjanjian “rahasia” diantara mereka sendiri untuk menghancurkan Islam. Apakah itu pemikir mereka sendiri ataukah melalui pemikir-pemikir muslim sendiri.



Sebab-sebab Barat Mendominasi Dunia Islam

Penulis akan membagi sebab-sebab mengapa dunia barat mendominasi dunia Islam pada 2 pokok besar. Yang pertama : sebab ideologis dan yang kedua sebab ekonomis.

I. Sebab Ideologis

Islam adalah suatu paradigma dunia yang bersifat agamis (spiritual) dan ideologis. Disebut sebagai bersifat agamis karena Islam mengajarkan nilai-nilai ke-tauhid-an yang dimanifestasikan dalam ibadah kepada-Nya. Dan disebut sebagai bersifat ideologis karena Islam juga mengajarkan norma-norma / nilai-nilai yang berkaitan dengan interaksi-interaksi sosial, politik dan budaya, meskipun secara global.

Islam juga suatu ideologi politik yang terkemuka. Sebagai ideologi, ia melaksanakan fungsi integratif dalam sistem politik negara di Timur Tengah. Islam juga mempunyai potensi memainkan peranan disintegratif seandainya ia mengambil sikap tidak toleran terhadap kelompok-kelompok minoritas[2]. Dari sinilah kelompok dunia barat merasa bahwa kehadiran Islam di dunia internasional menjadi rivalitas yang menakutkan. Dan hal ini tentunya menjadikan negara-negara di dunia barat berusaha menghalangi munculnya Islam dari sisi ideologinya, karena mereka beranggapan bahwa ketika Islam (ideologinya) mendominasi mereka (Barat) dikhawatirkan akan menggeser ideologi mereka, yaitu kapitalisme dan sosialisme.

Untuk mendukung cita-cita mereka, maka mereka menggunakan berbagai macam cara. Di sini penulis mengelompokkannya pada 2 hal/cara :

Cara Militer, yaitu berusaha melakukan pressing dengan melalui peperangan. Hal ini bermula semenjak Perang Salib dan sampai sekarang (misalnya : perang teluk). Pada tahun 1335 H yang bertepatan dengan tahun 1916 M terjadi penandatanganan perjanjian rahasia Sax Picot, yaitu suatu perjanjian pelengkap dari kesepakatan utama yang sudah disetujui oleh ketiga negara (Inggris, Perancis dan Rusia) untuk menetapkan pembagian negara Islam Utsmani dan pembagian atas Syiria, Lebanon, Palestina serta Irak ke dalam wilayah cengkeraman meraka[3]. Itu semua menggunakan militer guna bisa mencabik-cabik dunia Islam.
Cara Westernisasi Dunia Islam. Mereka berusaha membungkus konsep-konsep yang mereka ajukan dengan bungkus yang indah dan manis. Sehingga pemikir-pemikir yang muslim terpedaya dan bersedia untuk mengadopsi konsep-konsep barat. Di sinilah nantinya akan terjadi kehancuran pada pemikiran-pemikiran Islam, karena penulis beranggapan bahwa ada pemikiran-pemikiran yang mendasar pada Islam yang tidak bisa dikompromikan dengan pemikiran-pemikiran barat. Kalau tetap dipaksakan, justru yang terjadi adalah kehancuran.
Contoh konkrit dari masalah tersebut adalah apa yang telah dilakukan oleh pemimpin pertama Indonesia, Soekarno. Justru Indonesia hancur (sebelum ORBA) dengan konsep Nasakom-nya.

Namun selama westernisasi pemikiran Islam pada hal-hal yang tidak bersifat mendasar dan hal itu hanya berkaitan dengan persoalan teknis (cara duniawiy), maka penulis beranggapan bahwa hal itu perlu guna mengantisipasi perkembangan jaman.



II. Sebab Ekonomis

Kaum muslimin adalah terbesar kelima jumlah penduduknya. Luas negerinya seperempat luas dunia. Dunia Islam penghasil utama kapas, karet alam, dan juga minyak bumi. Dalam kondisi kemampuan yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan dunia barat, dunia Islam dewasa ini ternyata mampu menghasilkan[4] :

· Gandum dan beras 15% dari hasil dunia

· Gula 10 % dari hasil dunia

· Kurma 99 % dari hasil dunia

· Coklat 48 % dari hasil dunia

· Minyak goreng 80 % dari hasil dunia

· Kelapa 35 % dari hasil dunia

· Kapas 43 % dari hasil dunia

· Karet alam 80 % dari hasil dunia

Sudah tentu dengan kekayaan alam yang begitu besar itu membuat dunia barat tergiur untuk memilikinya. Dan hal itulah yang menjadi pendorong mereka untuk menguasai dunia Islam. Karena kalau itu dilakukan, maka mereka akan mendapatkan manfaat ganda; manfaat sebagai supremasi dunia karena kekayaan itu dan manfaat bahwa segala kebutuhan bisa terpenuhi dengan biaya yang murah.

Dari 2 hal terserbut penulis beranggapan sebagai sebab utama yang mendorong dunia barat ingin mendominasi kekuatan dunia Islam. Disamping itu juga, sebab historis, yakni kekalahan Eropa pada waktu perang Salib yang kemudian menjadi luka yang sulit tersembuhkan, menurut penulis harus tidak dinafikan.

Wa Allahu A’lamu.