MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 54 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 54 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD

3 posters

Go down

WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD Empty WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD

Post by paulusjancok Sat 13 Aug 2011, 8:35 am

MATERI TARBIYAH
Kafirun
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,

Semoga dengan bimbingan dan kepemimpinan Allah kita semua dapat mengkaji satu permasalahan yang sangat lekat di dalam diri kita, ialah suatu sebutan "kafirun" - golongan kafir, atau adanya data keingkaran dalam diri manusia.
Ingkar dan meninggalkan nikmat, ayat-ayat, keterangan, rasul, wahyu, pendidikan/ajaran Allah, atau tidak mengenal/faham terhadap tanda-tanda kekuasaanNya yang ada di dalam diri/tubuhnya sendiri, terdapat di langit dan di bumi, serta aneka ayat kauniyah yang merupakan ayat-ayat nyata sebagaimana mahluk di sekeliling kita.

Padahal Allah telah melengakapi diri setiap manusia dengan Pendengaran, Penglihatan dan Hati, agar manusia tidak mengingkari - mengkafiri nikmat yang Allah berikan kepada kita, sesuai dengan ayatNya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. 16:78)

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. 32:9)


Sehingga dengan tidak difungsikannya ketiga perlengkapan manusia tersebut, Allah telah memberi ancaman dan predikat yang sangat buruk:

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi nereka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata --penglihatan (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga -pendengaran (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)

Sudahkah terpikirkan dalam diri kita, bahwa Allah akan/telah memberitahukan kepada manusia apa yang telah diperbuatnya ? Allah memberi kita ingatan dan agama, dengan ingatan dan agama itu kita mengetahui perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan, dan dengan pengetahuan agama yang kita terima kita dapat memikirkan apakah perbuatan itu benar atau salah. Demikian juga Allah Yang Maha Mengetahui, Dia mengetahui segala yang telah kita lakukan, Dia juga dapat segera memberi penilaian apakah perbuatan kita salah atau benar.

"Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka)". (QS. 7:7)

Yakinkah kita bahwa Allah juga telah menurunkan Kitab yang penjelasannya didasarkan atas pengetahuan Allah sendiri, untuk digunakan sebagai petunjuk dan rahmat bagi manusia yang beriman. Ataukah kita masih mengharapkan petunjuk selain dariNya, dari orang yang dituakan, dari guru dan sebagainya ?

"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qu'ran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:52)"

Apakah kita masih belum yakin terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah, bahkan menyombongkan diri terhadap tanda-tanda itu ? Bagaimana sikap kita mengahdapi petunjuk-petunjuk Allah ? Seberapa jauh kita patuh dan ta'at terhadap petunjuk-petunjukNya ?

"Aku memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tak mau menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya. (QS. 7:146)"

Apakah kita masih termasuk orang-orang yang suka mendustakan ayat-ayat Allah, dan bahkan tidak meyakini adanya kehidupan akhirat? Sadarkah kita bahwa dengan menustakan ayat-ayatNya, segala perbuatan kita tidak dianggap benar oleh Allah ?

"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 7:147)".

Pernahkah terlintas dalam diri anda bahwa semua yang di langit, di bumi dan diantara keduanya bertasbih memuji Allah. Yakinkah anda bahwa tumbuh-tumbuhan dan binatang yang kita makan bertasbih kepada Allah, yakinkah anda bahwa tanah, rumput, batu, dan segala benda yang kita injak bertasbih memuji Allah. Kalau demikian apakah anda pernah merasa malu terhadap mahluk-mahluk tersebut karena anda tidak bertasbih seperti mereka? Ataukah pernahkah anda menyampaikan salam kepada mahluk-mahluk ciptaan Allah tersebut ?

"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)
Bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujia-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 64:1)".

Bagaimana keyakinan anda tentang Ke Maha Tahuan Allah, sehingga berdampak bahwa apa yang anda lakukan selalu berhati-hati dengan mengingat syari'atNya, dan selalu memohon petunjukNya ?

"Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS. 64:4)".

Yakinkah anda bahwa Al Qur'an merupakan penjelasan yang sempurna bagi manusia dari Allah, ataukah kita masih mengharapkan penjelasan lain dari mahlukNya ? Berapa jauh anda selama ini mengambil pelajaran dari Al Qur'an?

(al-Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. 14:52)

al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. 45:20)

Ataukah anda mengira bahwa Al Qur'an hanyalah ceritera atau dongeng-dongeng belaka ?

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS. 12:111)"

Yakinkah anda bahwa karena perbuatan fasik yang dilakukan manusia kemudian Allah menurunkan azabNya. Sadarkah kita semua bahwa azab yang diterima oleh bangsa Indonesia saat ini adalah karena sebagian besar bangsa ini telah melanggar ketetapan Allah ?

"Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. (QS. 29:34)"

Dapatkah anda membaca tanda-tanda yang telah diberikan Allah, dan membaca tanda-tanda tersebut dengan ayat-ayatNya ? Ataukah anda tidak pernah memperhatikan tanda-tanda tersebut ? Atau anda membaca tana-tanda tersebut dengan fikir dan pengetahuan anda yang anda dapat selama ini ?

"Dan sesungguhnya Kami tinggalkan dari padanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal. (QS. 29:35)"

Segala kebaikan yang kita perbuat sesuai dengan syari'atNya, maka berdampak kebaikan bagi diri kita. Demikian juga segala kemudaratan yang kita lakukan akan langsung berdampak kecelakaan bagi diri kita. Segala perbuatan akan berdampak kepada diri kita sendiri, bukan bagi orang lain. Semisal kita mencelakakan orang lain, misalnya menfitnah, kitalah yang mendapatkan hukuman dari Allah atas fitnah tersebut.

"Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (QS. 39:7)"

Sudahkah anda pahami bahwa hak Allah untuk mengabulkan do'a yang benar, atau do'a yang diajukan kepada Allah setelah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan Allah dalam KitabNya. Tahukah anda bahwa do'a yang diajukan kepada Allah dengan tidak memenuhi syarat-syaratNya, salah satunya adalah dengan menjalankan semua perintahNya, atau dengan kata lain tidak mengkafiri-mengingkari ayat-ayatNya, maka do'a itu tidak akan dikabulkan ?

"Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do'a yang benar.Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya kedalam air supaya sampai air kemulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya.Dan do'a (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka. (QS. 13:14)"

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. 2:186)"

Kadang-kadang manusia merasa sudah beriman, tetapi ternyata masih sebatas pada keimanan pribadi yang belum memperoleh pengakuan/legitimasi dari Allah sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah ditetapkan Allah dalam KitabNya.

Orang-orang Arab itu berkata:"Kami telah beriman".Katakanlah (kepada mereka):"Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan menourangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 49:14)

Banyak diantara orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman, tetapi dalam kenyataannya masih melakukan pengingkaran-pengingkaran terhadap ayat-ayatNya.

"Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (QS. 47:28)

Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka (QS. 47:29)

Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu (QS. 47:30)"

Orang yang beriman, adalah orang-orang mengikuti agama Allah dengan teguh- patuh-faham-suci diri dengan adanya Syari'at Allah yang selalu diikuti, perpengajaran dengan Kitab Allah

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. 49:15)"

"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (QS. 45:18)"

Bagaimana dengan orang-orang yang mengaku berjihad, tetapi kenyataannya jihadnya tidak karena dan untuk Allah, semata tetapi karena golongannnya, karena gurunya, karena temannya, karena nafsunya ?

Orang-orang yang beriman akan selalu memperoleh uji-coba dari Allah untuk membuktikan keimanannya .

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. 29:2)

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. 29:3)"

"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (QS. 47:31)".



Kafirun 2
Pengkajian kita seharusnya dimulai dengan keyakinan terhadap Al Qur'an, dimana dipertanyakan bagaimana kalau Al Qur'an itu bukan dari Allah.

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an? Kalau kiranya al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. 4:82)"

Lalu bagaimana pula kalau Al Qur'an dari Allah ?

"Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika al-Qur'an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) al-Qur'an lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (QS. 46:10)".

"Katakanlah:"Bagaimana pendapatmu jika (al-Qur'an) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh" (QS. 41:52)".

"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan semestinya dikala mereka berkata:"Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)". Katakanlah :"Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (QS. 6:91)".

Pertanyaannya, bagaimana dengan para penyandang predikat guru atau ustadz, tetapi termasuk kategori mencerai beraikan ayat-ayat Al Qur'an, menyembunyikan sebagian ayat karena mereka hendak mengambil keuntungan dari menghindari ayat-ayat tersebut. Kebanyakan mereka hanya mengeluarkan ayat-ayat yang mereka sukai, dan yang mereka kira tidak akan merugikan mereka di dunia ini.

"Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (al-Qur'an) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). (QS. 29:48)"

Dari ayat tersebut Allah memperingatkan adanya orang-orang yang menulis Kitab atau Buku, dan para pembacanya memuja dan mengikuti buku tersebut lebih dari Al Qur'an. Pembaca buku tersebut segan membaca Al Mushhaf, tetapi dengan gairahnya mereka membaca dan mengikuti yang tertulis di dalamnya.

"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya:"Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. (QS. 2:79)"

Bagaimana dengan adanya orang-orang yang berkata : "Kalau tidak mengikuti Kyai Anu kamu dosa lho", atau "Kalau kita mengikuti si Fulan pasti di jamin rejekinya lancar".

"Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka. (QS. 7:162)".

Pernahkan anda merasakan getaran-getaran dalam diri pada saat anda membaca ayat-ayatNya? Sudahkah anda merasakan banyaknya petunjuk Allah dari membaca Al Mushhaf ?

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah.Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. (QS. 39:23)"

"Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka (katakanlah olehmu):"Ketahuilah, sesungguhnya al-Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasannya tidak ada Ilah selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?" (QS. 11:14)".

Namun sebelum itu kita ungkap pula keterangan-keterangan Allah, dimana tanpa keterangan dari Allah maka ibadah serang Muslim menjadi fatal kesudahannya.

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat mela'nati, (QS. 2:159)".

"Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. (QS. 3:86)

Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya, (QS. 3:87)

mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh, (QS. 3:88)"

"Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al-Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum di antara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran). (QS. 3:23)

Hal itu adalah karena mereka mengaku:"Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan. (QS. 3:24)

Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya. Dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang diusahakannya sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan). (QS. 3:25)"

Dalam hal ini keterangan-keterangan dari Allah disepelekan atau tergantikan dengan "kata guru saya, menurut Habib, kata Ulama, kata kyai saya, menurut .....dsb.", yang semuanya itu dapat menggantikan atau mempersekutukan keterangan dari Yang maha Mengetahui.

"Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah.Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti. (QS. 59:13)"

"Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 2:134)".

Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfa'at sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (QS. 2:123)

Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 2:141)".

Bahkan apa yang harus dikatakan tidak dikatakan, kalau dikatakan tidak dalam pedomanNya, bahkan dalam keingkaran dan tipu daya atau dalam ketidak patuhan dan ketidak fahaman, tidak berilmu Allah.

Bagi yang tidak/kurang memahami bahasa Arab, berterima kasih sekali kepada mereka yang telah mengupayakan terjemahan Kitab "Al Mushhaf" ke dalam bahasa Indonesia, yang memudahkan dalam memahami apa yang terkandung di dalam Kalam Allah, sehingga kita dapat mengambil pelajaran dan berpelaksanaan sesuai dengan jalur yang lurus, keterangan dari Yang Maha Pemimpin.

Sangat disayangkan sekali, bila dengan adanya kemudahan itu tidak disertakan Kemurahan dari Allah dan tidak berilmu Allah, lalu tenggelam dan terbelenggu dalam kefanatikan dan taklid dalam keilmu bahasa Araban. Disinilah adanya pengingkaran dalam diri, semitsal kekafiran terhadap adanya Ilmu Allah dan kemudahan-kemurahan Allah, dimana ilmu Allah tersisihkan oleh ilmu duniawi/manusiawi (iptek) dan menjauhkan diri dari kepengajaran Allah untuk dapat meraih Ilmu serta Ayat-ayatNya. Disinilah adanya kekafiran dan keingkaran yang menjadikan umat Islam bersalah kaprah dan berada dalam kemunduran selama empat belas abad.

Tidak mendudukkan suatu permasalahan pada posisi yang sebenarnya, serta tidak berada dalam pedoman Allah, merupakan ciri kafirun dalam memperlihatkan kekafiran dirinya meskipun dia menyatakan "saya beriman".

"Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) diantara orang-orang yahudi.(Orang-orang yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan:"Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka ) kepadamu maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barang siapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) dari pada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan didunia dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (QS. 5:41)"


"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 11:16)".

"Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan.Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. 40:12)".

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran (QS. 45:23)".

"Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati merekatidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengngkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya. (QS. 46:26)".

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS. 17:36)"

Kemurnian dan kemutlakan yang Hak, datangnya dari Allah, merupakan keadaan - bacaan - pelaksanaan yang hasilnya akan diterima Allah, diperhitungkan dalam bekal-bekal hambaNya untuk berkehidupan abadi.

Namun apabila adan kekotoran dan keingkaran dalam diri, mencampuradukkan keimanan dengan kezaliman, maka sesuatunya dapat berakibat fatal, yaitu tertolak di sisi Yang Maha Kuasa. Walaupun hanya sebiji zarah adanya riya dan syirik di dalam diri, sudah mengotori sesuatu yang akan diserah pasrahkan kepadaNya dan jadilah kerugian, sia-sia atau terhempaskan tidak diperhitungkan, tidak dibalasi oleh Illahi Rabbi.

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (al-Qur'an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih. (QS. 16:104)

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (QS. 16:105)

Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orangyang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. 16:106)

Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. (QS. 16:107)

Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikuncimati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 16:108)

Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi. (QS. 16:109)"

"Katakanlah:"Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya" (QS. 18:103)

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. 18:104)

Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (QS. 18:105)

Demikian balasan mereka itu neraka jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (QS. 18:106)"

"Katakanlah:"Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan". (QS. 18:26)"

Do'a yang selalu kita panjatkan kepada Allah azza wa jalla, Rabbul 'alamin, tidak akan teraih hasilnya atau tidak datangnya kenyataan dari do'a yang diharapkan, apabila iman yang tersandangkan belum mendapatkan legitimasi dari Allah, atau bahkan belum disandangkannya iman dari Allah, dimana kebenaran KitabNya belum terhadirkan dalam diri, dan semua perintah Allah belum dilaksanakan dengan seksama.

Permohonan ampunpun syaratnya harus melaksanakan taubat, atau kembali dari mengingkari ayat-ayatNya.

"Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesengguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. (QS. 11:90)"

"kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 25:70)

Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (QS. 25:71)

Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (QS. 25:72)

Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. (QS. 25:73)"

"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertobat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya); sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 16:119)".

Maka dapat kita pahami adanya kekafiran di dalam diri manusia, bukan pada diri golongan Kafirun saja, tetapi bisa jadi kekafiran tersebut hadir di dalam diri orang yang mengaku dirinya beriman, yang menyatakan sebagai pemeluk Islam, yang mempunyai cara dan ciri beribadat dan beramal seperti orang yang telah mendapat ke-iman-an dari Allah, namun tidak memperhitungkan suci diri, bersih dalam beragama, lurus di jalanNya dan adanya Ilmu Allah yang termiliki. Coba perhatikan bagaimana orang-orang yang mengaku dirinya Islam, tetapi mereka melakukan KKN, menghujat, memfitnah, sombong, suka bertengkar, ingkar janji, mengikuti hawa nafsunya yang rendah, rakus terhadap duniawi, dan sebagainya.

"Di antara manusia ada yang mengatakan:"Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. 2:Cool

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS. 2:10)

Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab:"Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan". (QS. 2:11)

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS. 2:12)

Apabila dikatakan kepada mereka:"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman. Mereka menjawab:"Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman". Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. (QS. 2:13)

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". (QS. 2:14)

Allah akan (membalas) olokan-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (QS. 2:15)

Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. 2:16)"

Bagaimana pula dengan orang-orang yang berpenampilan bagai orang suci, bahkan ucapan-ucapannya sangat menarik bahkan kadang-kadang membawa ayat-ayat Allah, tetapi ternyata menurut Allah dalam kenyataannya adalah orang-orang yang penentang terhadap Allah. Mereka senang sekali berbuat kerusakan di bumi ini, kerusakan moral, suka mengobarkan peperangan, perusak ciptaan Allah yang berupa tanaman, hewan, dan mahluk-mahluk Allah lainnya, yang sebenarnya diciptakan Allah untuk kebaikan diri mereka.

"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS. 2:204)

Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS. 2:205)"

Ada orang-orang yang menganggap dirinya bersih atau suci, padahal hanya Allahlah yang dapat membersihkan diri seseorang. Orang-orang yang demikian banyak yang dikagumi sebagai orang yang suci, bahkan banyak pengikutnya, padahal mereka sesungguhnya pembohong besar di hadapan Allah.

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. (QS. 4:49)

Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka). (QS. 4:50)".

Bagaimana dengan adanya keterangan dan ketetapan Allah sebagai tercantum dalam ayat berikut:

"Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang, (QS. 85:17)

(yaitu kaum) Fir'aun dan (kaum) Tsamut (QS. 85:18)

Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, (QS. 85:19)

padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka. (QS. 85:20)

Bahkan yang didustakan mereka itu ialah al-Qur'an yang mulia, (QS. 85:21)

yang tersimpan dalam Lauhul Mahfuzh. (QS. 85:22)".

"Dan adapun orang-orang yang kafir (kepada mereka dikatakan):"Maka apakah belum ada ayat-ayat-Ku yang dibacakan kepadamu lalu kamu menyombongkan diri dan kamu jadi kaum yang berbuat dosa" (QS. 45:31)

Dan apabila dikatakan (kepadamu):"Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya", niscaya kamu menjawab:
"Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya)". (QS. 45:32)

Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan dan mereka diliputi oleh (azab) yang mereka selalu memperolok-olokannya. (QS. 45:33)".

Ceritera-ceritera dari kejadian suatu ayat, atau adanya peristiwa dimana suatu kaum dibinasakan oleh Allah, atau adanya langkah keingkaran terhadap data keimanan dan ke-Islaman, sudah terbaca dalam hadits-hadits Allah yang secara ringkas tertuliskan di dalam Al Mushhaf.

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS. 12:111)"

(al-Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. 14:52)"

Namun pertanyaannya adalah, sampai dimana keyakinan umat Islam pada masa kini dalam membina kehidupan beragama Islam sesuai dengan syari'atNya ?


KAFIRUN 3

Bagaimanakah kita dapat memperhitungkan adanya kesalahan atau kebajikan sebiji zarrah pada diri ini? Kain yang putih dengan setitik tinta diatasnya tetap dipandang kotor, kain tersebut akan dipandang bersih kalau tiada noda sedikitpun yang melekat. Kain tersebut tidak dapat membersihkan dirinya, kecuali si empunya kain mencuci kain tersebut dengan zat pembersih. Demikian pula pada diri manusia, setitik dosa betapa kecilnya tetap mengotori kesucian diri. Yang dapat membersihkan manusia dari noda dan dosa hanya Allah semata, dengan permohonan ampun dan bertobat kepada Allah semata dengan tidak mengulangi pengotoran terhadap diri.
Karena ke Maha Pemurahan Allah, maka setiap kebajikan yang dijalankan sesuai dengan ketetapan Allah maka akan dibalasi berlipat ganda dan mendapatkan pahala yang besar dari sisiNya. Sebaliknya setiap kesalahan manusia walaupun sebesar zarrah tidak terlepas dari perhitungan Allah.

"Apakah kemudharatan bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezki yang telah diberikan Allah kepada mereka Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka. (QS. 4:39)

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS. 4:40)"

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. 99:7)

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. 99:Cool".

Dalam setiap tindakan manusia tidak terlepas dari pantauan yang Maha Kuasa. Segalanya tidak dapat dipisahkan dari ijin –-ridha-- kehendakNya, yang seharusnya setiap diri berusaha menghindari keinginan-keinginan pribadi.
Menurut ayat berikut, setiap timbulnya keinginan pada seorang manusia, termasuk pada Rasul dan Nabi, maka syaitanpun memasukkan godaan-godaan kedalam keinginan tersebut. Bagi seseorang yang telah berpredikat Rasul atau Nabi, Allah menghilangkan pengaruh syaitan tersebut, demikian juga bagi orang-orang yang taat dan patuh kepada chaliknya.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi orang-orang yang pada dirinya ada kekafiran, setiap keinginannya selalu dipengaruhi oleh syaitan. Mereka tidak sanggup menolak pengaruh syaitan karena tiadanya pertolongan dari Allah. Akibatnya setiap keinginannya akan menjadi tindakan yang bertentangan dengan syari'at Allah.

"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimaksud oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (QS. 22:52)

agar Dia menjadikan apa yang dimaksudkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat (QS. 22:53)"

Si Fulan dan si Fulin belajar agama Islam secara tekun. Si Fulan berniyat karena Allah untuk membekali dirinya agar dapat manjadi hamba Allah yang shaleh. Sedangkan Si Fulin belajar agama dengan niyat untuk memahaminya kemudian mendapat sebutan dari manusia menjadi seorang ahli dengan predikat ustadz, dia berciata-cita menjadi orang yang tenar dan dikagumi orang. Akhirnya baik si Fulan maupun si Fulin berhasil mempelajari ilmu agama Islam. Dengan ilmu yang diperoleh si Fulan melakukan perbaikan-perbaikan pada dirinya sehingga ia betul-betul menjadi kekasih Allah. Dia tidak pernah menonjolkan diri sebagai seorang yang berilmu Allah, namun apabila ada orang yang memerlukan pertolongan ataupun nasihat dilakukannya dengan ikhlas karena Allah semata. Secara halus ditolaknya setiap imbalan yang diberikan oleh orang-orang yang merasa dibantu --ditolong. Berbeda dengan si Fulin, karena keinginannya adalah menjadi orang yang terkenal, maka diapun menonjolkan ilmu yang dimilikinya. Dia merasa bangga dengan makin banyaknya orang yang mengagumi dirinya, kemudian karena semakin banyaknya orang yang datang kepadanya maka diapun berfikir inilah kesempatan untuk mengumpulkan harta. Maka dipungutnya imbalan dari pendengarnya, bahkan kadang-kadang tidak segan-segan dengan memasang tarif.

Dalam hal ini syaitan dengan aktif mempengaruhi kedua orang tersebut atas keinginan-keinginan mereka. Namun syaitan tidak berdaya mempengaruhi si Fulan, karena dengan ikhlasnya dia menjalankan agama karena Allah semata, dan Allah melindunginya. Sedangkan terhadap si Fulin syaitan sangat efektif mempengaruhi dirinya, tiada pertolongan dari Allah sedikitpun, sehingga kerakusannya terhadap duniawi, baik berupa sanjungan maupun harta duniawi semakin menggebu.
Sebagai hasilnya sesuai dengan hadits Rasulullah, si Fulan akan dimasukkan kedalam syurga oleh Allah, sedangkan si Fulin akan diceburkan kedalam neraka jahanam. Walaupun profesi mereka sama yaitu sebagai seorang penyampai ilmu agama.

Ketiadaan keinginan pribadi tersebut karena terciptanya manusia dengan fungsi "mengabdi - menyembah Allah saja" dan berada dalam syari'at Islam.

Wallahu a'lamu bishshawab,

Wassalam,

Saya yang bodoh,


paulusjancok
paulusjancok
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6486
Registration date : 2011-08-12

Back to top Go down

WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD Empty Re: WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD

Post by jelasnggak Sat 13 Aug 2011, 8:38 am


SIAPAKAH MUHAMMAD BIN ABDULLAH ITU ???

YANG JELAS DIA ADALAH :
1. PEDOFILE
2. PENGESEK BABU-BABU
3. TUKANG KAWIN
4. TUKANG AMBIL ANAK MANTU SEBAGAI ISTERI
5. TUKANG PERANG


INI SIH BUKAN TUDUHAN YAAA.. TAPI ASLI DARI SUMBER2 ISLAM SENDIRI (HADIST)

TERIMA KASIH.

jelasnggak
jelasnggak
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1173
Reputation : -98
Points : 5853
Registration date : 2011-06-19

http://jelasnggak.wordpress.com

Back to top Go down

WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD Empty Re: WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD

Post by agus Wed 17 Aug 2011, 8:31 am

jelasnggak wrote:
SIAPAKAH MUHAMMAD BIN ABDULLAH ITU ???

YANG JELAS DIA ADALAH :
1. PEDOFILE
2. PENGESEK BABU-BABU
3. TUKANG KAWIN
4. TUKANG AMBIL ANAK MANTU SEBAGAI ISTERI
5. TUKANG PERANG


INI SIH BUKAN TUDUHAN YAAA.. TAPI ASLI DARI SUMBER2 ISLAM SENDIRI (HADIST)

TERIMA KASIH.


Kasihan banget korban penipuan gereja ...... WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD 649229 WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD 649229 WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD 649229
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14651
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD Empty Re: WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD

Post by paulusjancok Tue 23 Aug 2011, 12:46 am

jelasnggak wrote:
SIAPAKAH MUHAMMAD BIN ABDULLAH ITU ???

YANG JELAS DIA ADALAH :
1. PEDOFILE
2. PENGESEK BABU-BABU
3. TUKANG KAWIN
4. TUKANG AMBIL ANAK MANTU SEBAGAI ISTERI
5. TUKANG PERANG


INI SIH BUKAN TUDUHAN YAAA.. TAPI ASLI DARI SUMBER2 ISLAM SENDIRI (HADIST)

TERIMA KASIH.


YESUS PELEGAL PROSTITUSI BANDAR GERMO......HAHAHA MARIA MAGDALENA GA JADI DIHUKUM GARA2 YESUS, PANTESAN...LHA WONG YESUS SERING NGENTOT AMA MARIA MAGDALENA TIAP MALAM......
paulusjancok
paulusjancok
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6486
Registration date : 2011-08-12

Back to top Go down

WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD Empty Re: WAHAI ORANG-ORANG KAFIR MURTAD

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum