sains membongkar rahasia awloh(awloh top secret)

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

kermit katak lucu wrote:

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

mana dalil yang mengatakan bahwa dialog awloh dengan roh /jiwa pada ayat dibawah ini terjadi dalam rahim????


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

mana dalil yang mengatakan bahwa dialog awloh dengan roh /jiwa pada ayat dibawah ini terjadi dalam rahim????


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

saya jawab ya kodok...... biar gak ngulang2 trus....

hadits yang diriwayatkan oleh Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda,Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
[Arbain An-Nawawi, Hadits ke-4, riwayat Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia) Sebenarnya banyak hadits yang menjelaskan hal ini.

Dari Abdullah r.a. katanya: Bercerita kepada kami Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, seorang yang benar dan dibenarkan. Beliau bersabda:
"Seseorang kamu ditempatkan selama empat puluh hari dalam peranakan ibunya (berupa benda cair). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula. dan segumpal daging selama itu pula. Lalu Tuhan menyuruh malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia). Kemudian dihembuskan roh ke dalamnya.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anh, dari Nabi shalallahu'alahi Wassallam,
Tidaklah jiwa yang lahir melainkan Allah telah menulis tempatnya di surga atau neraka, dan ditulis sebagai orang celaka atau bahagia. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah kita mengandalkan kitab kita dan tidak beramal?" Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, "Beramallah kalian, karena masing-masing dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya. Sedangkan orang-orang yang berbahagia, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang berbahagia. Sedangkan orang-orang yang celaka, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang celaka." Setelah
itu Nabi shalallahu'alahi Wassallam membaca ayat, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah. Sedangkan orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail 5-10]. [Hadits Shahih riwayat Imam Ahmad 3/120]

Intinya adalah, kita tidak mengetahui bagaimana takdir yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Namun orang yang ditakdirkan bahagia, maka Allah akan mempermudah baginya untuk melaksanakan amal yang membawanya kepada kebahagiaan. Sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk banyak berbuat/beramal kebaikan. Sehingga sampai pada diakhir hidup kita tetap pada kebaikan, sebab amal perbuatan itu tergantung dengan akhirnya, sebagaimana hadits Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh di atas sabda Rasulullah shalallahu'alahi Wassallam, maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

Dan banyak hadits yang semisal dengan hadits tersebut, seperti:
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, Sesungguhnya
seluruh amal perbutan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya". [HR Ibnu Hibban No. 340]

Tentang Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura'atul Mafatih 7/354-355].

kermit katak lucu wrote:

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

mana dalil yang mengatakan bahwa dialog awloh dengan roh /jiwa pada ayat dibawah ini terjadi dalam rahim????


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

saya jawab ya kodok...... biar gak ngulang2 trus....

hadits yang diriwayatkan oleh Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda,Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
[Arbain An-Nawawi, Hadits ke-4, riwayat Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia) Sebenarnya banyak hadits yang menjelaskan hal ini.

Dari Abdullah r.a. katanya: Bercerita kepada kami Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, seorang yang benar dan dibenarkan. Beliau bersabda:
"Seseorang kamu ditempatkan selama empat puluh hari dalam peranakan ibunya (berupa benda cair). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula. dan segumpal daging selama itu pula. Lalu Tuhan menyuruh malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia). Kemudian dihembuskan roh ke dalamnya.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anh, dari Nabi shalallahu'alahi Wassallam,
Tidaklah jiwa yang lahir melainkan Allah telah menulis tempatnya di surga atau neraka, dan ditulis sebagai orang celaka atau bahagia. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah kita mengandalkan kitab kita dan tidak beramal?" Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, "Beramallah kalian, karena masing-masing dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya. Sedangkan orang-orang yang berbahagia, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang berbahagia. Sedangkan orang-orang yang celaka, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang celaka." Setelah
itu Nabi shalallahu'alahi Wassallam membaca ayat, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah. Sedangkan orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail 5-10]. [Hadits Shahih riwayat Imam Ahmad 3/120]

Intinya adalah, kita tidak mengetahui bagaimana takdir yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Namun orang yang ditakdirkan bahagia, maka Allah akan mempermudah baginya untuk melaksanakan amal yang membawanya kepada kebahagiaan. Sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk banyak berbuat/beramal kebaikan. Sehingga sampai pada diakhir hidup kita tetap pada kebaikan, sebab amal perbuatan itu tergantung dengan akhirnya, sebagaimana hadits Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh di atas sabda Rasulullah shalallahu'alahi Wassallam, maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

Dan banyak hadits yang semisal dengan hadits tersebut, seperti:
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, Sesungguhnya
seluruh amal perbutan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya". [HR Ibnu Hibban No. 340]

Tentang Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura'atul Mafatih 7/354-355].

jaka sembung naik ojek, gak nyambung jekkkkkkkkkkkkkk

kermit katak lucu wrote:

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

mana dalil yang mengatakan bahwa dialog awloh dengan roh /jiwa pada ayat dibawah ini terjadi dalam rahim????


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

saya jawab ya kodok...... biar gak ngulang2 trus....

hadits yang diriwayatkan oleh Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda,Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
[Arbain An-Nawawi, Hadits ke-4, riwayat Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia) Sebenarnya banyak hadits yang menjelaskan hal ini.

Dari Abdullah r.a. katanya: Bercerita kepada kami Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, seorang yang benar dan dibenarkan. Beliau bersabda:
"Seseorang kamu ditempatkan selama empat puluh hari dalam peranakan ibunya (berupa benda cair). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula. dan segumpal daging selama itu pula. Lalu Tuhan menyuruh malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia). Kemudian dihembuskan roh ke dalamnya.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anh, dari Nabi shalallahu'alahi Wassallam,
Tidaklah jiwa yang lahir melainkan Allah telah menulis tempatnya di surga atau neraka, dan ditulis sebagai orang celaka atau bahagia. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah kita mengandalkan kitab kita dan tidak beramal?" Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, "Beramallah kalian, karena masing-masing dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya. Sedangkan orang-orang yang berbahagia, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang berbahagia. Sedangkan orang-orang yang celaka, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang celaka." Setelah
itu Nabi shalallahu'alahi Wassallam membaca ayat, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah. Sedangkan orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail 5-10]. [Hadits Shahih riwayat Imam Ahmad 3/120]

Intinya adalah, kita tidak mengetahui bagaimana takdir yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Namun orang yang ditakdirkan bahagia, maka Allah akan mempermudah baginya untuk melaksanakan amal yang membawanya kepada kebahagiaan. Sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk banyak berbuat/beramal kebaikan. Sehingga sampai pada diakhir hidup kita tetap pada kebaikan, sebab amal perbuatan itu tergantung dengan akhirnya, sebagaimana hadits Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh di atas sabda Rasulullah shalallahu'alahi Wassallam, maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

Dan banyak hadits yang semisal dengan hadits tersebut, seperti:
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, Sesungguhnya
seluruh amal perbutan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya". [HR Ibnu Hibban No. 340]

Tentang Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura'atul Mafatih 7/354-355].

jaka sembung naik ojek, gak nyambung jekkkkkkkkkkkkkk

kermit katak lucu wrote:

kermit katak lucu wrote:

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

mana dalil yang mengatakan bahwa dialog awloh dengan roh /jiwa pada ayat dibawah ini terjadi dalam rahim????


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

saya jawab ya kodok...... biar gak ngulang2 trus....

hadits yang diriwayatkan oleh Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda,Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
[Arbain An-Nawawi, Hadits ke-4, riwayat Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia) Sebenarnya banyak hadits yang menjelaskan hal ini.

Dari Abdullah r.a. katanya: Bercerita kepada kami Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, seorang yang benar dan dibenarkan. Beliau bersabda:
"Seseorang kamu ditempatkan selama empat puluh hari dalam peranakan ibunya (berupa benda cair). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula. dan segumpal daging selama itu pula. Lalu Tuhan menyuruh malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia). Kemudian dihembuskan roh ke dalamnya.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anh, dari Nabi shalallahu'alahi Wassallam,
Tidaklah jiwa yang lahir melainkan Allah telah menulis tempatnya di surga atau neraka, dan ditulis sebagai orang celaka atau bahagia. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah kita mengandalkan kitab kita dan tidak beramal?" Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, "Beramallah kalian, karena masing-masing dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya. Sedangkan orang-orang yang berbahagia, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang berbahagia. Sedangkan orang-orang yang celaka, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang celaka." Setelah
itu Nabi shalallahu'alahi Wassallam membaca ayat, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah. Sedangkan orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail 5-10]. [Hadits Shahih riwayat Imam Ahmad 3/120]

Intinya adalah, kita tidak mengetahui bagaimana takdir yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Namun orang yang ditakdirkan bahagia, maka Allah akan mempermudah baginya untuk melaksanakan amal yang membawanya kepada kebahagiaan. Sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk banyak berbuat/beramal kebaikan. Sehingga sampai pada diakhir hidup kita tetap pada kebaikan, sebab amal perbuatan itu tergantung dengan akhirnya, sebagaimana hadits Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh di atas sabda Rasulullah shalallahu'alahi Wassallam, maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

Dan banyak hadits yang semisal dengan hadits tersebut, seperti:
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, Sesungguhnya
seluruh amal perbutan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya". [HR Ibnu Hibban No. 340]

Tentang Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura'atul Mafatih 7/354-355].

jaka sembung naik ojek, gak nyambung jekkkkkkkkkkkkkk

malah muncul pertentangn baru,di hadist yang anda copas di atas, malaikat yang meniup roh ke janin.tapi di ayat quran yang saya bawa, Allah lah yang meniup roh tersebut.


yang benar yang mana yahhh??????????....hehehhhehhhehhehhhhehehe

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

kermit katak lucu wrote:

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

mana dalil yang mengatakan bahwa dialog awloh dengan roh /jiwa pada ayat dibawah ini terjadi dalam rahim????


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

saya jawab ya kodok...... biar gak ngulang2 trus....

hadits yang diriwayatkan oleh Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda,Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
[Arbain An-Nawawi, Hadits ke-4, riwayat Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia) Sebenarnya banyak hadits yang menjelaskan hal ini.

Dari Abdullah r.a. katanya: Bercerita kepada kami Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, seorang yang benar dan dibenarkan. Beliau bersabda:
"Seseorang kamu ditempatkan selama empat puluh hari dalam peranakan ibunya (berupa benda cair). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula. dan segumpal daging selama itu pula. Lalu Tuhan menyuruh malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia). Kemudian dihembuskan roh ke dalamnya.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anh, dari Nabi shalallahu'alahi Wassallam,
Tidaklah jiwa yang lahir melainkan Allah telah menulis tempatnya di surga atau neraka, dan ditulis sebagai orang celaka atau bahagia. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah kita mengandalkan kitab kita dan tidak beramal?" Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, "Beramallah kalian, karena masing-masing dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya. Sedangkan orang-orang yang berbahagia, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang berbahagia. Sedangkan orang-orang yang celaka, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang celaka." Setelah
itu Nabi shalallahu'alahi Wassallam membaca ayat, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah. Sedangkan orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail 5-10]. [Hadits Shahih riwayat Imam Ahmad 3/120]

Intinya adalah, kita tidak mengetahui bagaimana takdir yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Namun orang yang ditakdirkan bahagia, maka Allah akan mempermudah baginya untuk melaksanakan amal yang membawanya kepada kebahagiaan. Sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk banyak berbuat/beramal kebaikan. Sehingga sampai pada diakhir hidup kita tetap pada kebaikan, sebab amal perbuatan itu tergantung dengan akhirnya, sebagaimana hadits Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh di atas sabda Rasulullah shalallahu'alahi Wassallam, maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

Dan banyak hadits yang semisal dengan hadits tersebut, seperti:
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, Sesungguhnya
seluruh amal perbutan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya". [HR Ibnu Hibban No. 340]

Tentang Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura'atul Mafatih 7/354-355].

jaka sembung naik ojek, gak nyambung jekkkkkkkkkkkkkk

malah muncul pertentangn baru,di hadist yang anda copas di atas, malaikat yang meniup roh ke janin.tapi di ayat quran yang saya bawa, Allah lah yang meniup roh tersebut.


yang benar yang mana yahhh??????????....hehehhhehhhehhehhhhehehe

wah... wah..... mana ayat alquran yg anda bawa bahwa Allah lah pelaku(fail) yang meniup roh tersebut????

kermit katak lucu wrote:

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

kermit katak lucu wrote:

hamba tuhan wrote:

kermit katak lucu wrote:

abu hanan wrote:@KKC
Al Hijr 29

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

= terkait penciptaan nabi Adam as sehingga akan ada konteks yg berbeda dg tema yg anda sodorkan.

Sedangkan

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

menerangkan tentang suatu janji yang dibuat pada waktu manusia dikeluarkan dari sulbi orang tua mereka,yakni hal janji Allah menciptakan manusia atas dasar fitrah yg Dia kehendaki. Allah swt. menyuruh roh mereka untuk menyaksikan susunan kejadian diri mereka yang membuktikan keesaan-Nya, keajaiban proses penciptaan dari setetes air mani hingga menjadi manusia utuh.

Dalam alam rahim (yg gaib) terjadi komnikasi antara makhluk dgn Pencipta.Suatu kondisi saat ruh (yg pada saat ini peristiwa tsb gak bakal bisa diingat oleh siapapun) masih belum memiliki kehendak diminta utk menyaksikan peristiwa penciptaan dirinya sendiri.

Kesimpulan penciptaan roh bersamaan dengan pembuahan sperma atas sel telur.
Patut digaris bawahi adalah roh manusia sangat berbeda dengan roh Allah (sebagaimana yg anda maksudkan diatas).Bukan berasal atau dari bahan yg sama tetapi betul2 berbeda.
Allah bukan mater1 dan bukan pula non materi.

mana dalil yang mengatakan bahwa dialog awloh dengan roh /jiwa pada ayat dibawah ini terjadi dalam rahim????


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS : 7:172)

saya jawab ya kodok...... biar gak ngulang2 trus....

hadits yang diriwayatkan oleh Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda,Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
[Arbain An-Nawawi, Hadits ke-4, riwayat Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia) Sebenarnya banyak hadits yang menjelaskan hal ini.

Dari Abdullah r.a. katanya: Bercerita kepada kami Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, seorang yang benar dan dibenarkan. Beliau bersabda:
"Seseorang kamu ditempatkan selama empat puluh hari dalam peranakan ibunya (berupa benda cair). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula. dan segumpal daging selama itu pula. Lalu Tuhan menyuruh malaikat menuliskan empat perkara: rezekinya, ajalnya, malang (celaka) atau mujur (berbahagia). Kemudian dihembuskan roh ke dalamnya.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anh, dari Nabi shalallahu'alahi Wassallam,
Tidaklah jiwa yang lahir melainkan Allah telah menulis tempatnya di surga atau neraka, dan ditulis sebagai orang celaka atau bahagia. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah kita mengandalkan kitab kita dan tidak beramal?" Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, "Beramallah kalian, karena masing-masing dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya. Sedangkan orang-orang yang berbahagia, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang berbahagia. Sedangkan orang-orang yang celaka, mereka dipermudah kepada amal perbuatan orang-orang yang celaka." Setelah
itu Nabi shalallahu'alahi Wassallam membaca ayat, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah. Sedangkan orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkan baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail 5-10]. [Hadits Shahih riwayat Imam Ahmad 3/120]

Intinya adalah, kita tidak mengetahui bagaimana takdir yang telah ditetapkan Allah kepada kita. Namun orang yang ditakdirkan bahagia, maka Allah akan mempermudah baginya untuk melaksanakan amal yang membawanya kepada kebahagiaan. Sehingga sangat dianjurkan bagi kita untuk banyak berbuat/beramal kebaikan. Sehingga sampai pada diakhir hidup kita tetap pada kebaikan, sebab amal perbuatan itu tergantung dengan akhirnya, sebagaimana hadits Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh di atas sabda Rasulullah shalallahu'alahi Wassallam, maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

Dan banyak hadits yang semisal dengan hadits tersebut, seperti:
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, Nabi shalallahu'alahi Wassallam bersabda, Sesungguhnya
seluruh amal perbutan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya". [HR Ibnu Hibban No. 340]

Tentang Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura'atul Mafatih 7/354-355].

jaka sembung naik ojek, gak nyambung jekkkkkkkkkkkkkk

malah muncul pertentangn baru,di hadist yang anda copas di atas, malaikat yang meniup roh ke janin.tapi di ayat quran yang saya bawa, Allah lah yang meniup roh tersebut.


yang benar yang mana yahhh??????????....hehehhhehhhehhehhhhehehe

wah... wah..... mana ayat alquran yg anda bawa bahwa Allah lah pelaku(fail) yang meniup roh tersebut????

yang di bawah inilah, anda ikutan juga di TS ini:


Sahih International
And when I have proportioned him and breathed into him of My [created] soul, then fall down to him in prostration."


Muhsin Khan
"So, when I have fashioned him completely and breathed into him (Adam) the soul which I created for him, then fall (you) down prostrating yourselves unto him."


Pickthall
So, when I have made him and have breathed into him of My Spirit, do ye fall down, prostrating yourselves unto him.


Yusuf Ali
"When I have fashioned him (in due proportion) and breathed into him of My spirit, fall ye down in obeisance unto him."


Shakir
So when I have made him complete and breathed into him of My spirit, fall down making obeisance to him.

Dr. Ghali
So, when I have molded him and breathed into him of My Spirit, fall down to him prostrating!"


Indonesian
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.


http://quran.com/15/29

Jangan Ngaco wrote:wah si kodok ngajak muter2 kan masalah roh sudah dibahas di trit sebelah

sudah bung HT g sa di ladeni...!!

hamba tuhan wrote:

Jangan Ngaco wrote:wah si kodok ngajak muter2 kan masalah roh sudah dibahas di trit sebelah

sudah bung HT g sa di ladeni...!!

iya bung JN... silakan aja lanjut diskusinya dgn sikodok..... dah males muter2 mulu...

kermit katak lucu wrote:saya copas dari blog muslim:



Kunci-Kunci Ilmu Gaib di Tangan Allah

Kaum muslimin rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan hanya di sisi-Nya lah kunci-kunci ilmu gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia” (QS Al An’aam: 59). Apakah yang dimaksud kunci-kunci ilmu gaib tersebut? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -manusia yang paling memahami Al Quran- menafsirkan bahwa kunci-kunci ilmu gaib tersebut ada lima macam. Beliau bersabda yang artinya, ”Kunci-kunci ilmu gaib ada lima, hanya Allah yang mengetahuinya: tidak ada yang tahu apa yang terjadi esok hari kecuali Allah, tidak ada yang tahu apa yang dikandung oleh rahim kecuali Allah, tidak ada yang tahu kapan turun hujan kecuali Allah, tidak ada seorang pun yang tahu di bumi mana dia akan meninggal, dan tidak ada yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali Allah.” (HR Bukhori)

Allah ta’ala juga berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman: 34). Para ulama menyebutkan bahwa kelima hal ini disebut dengan kunci ilmu gaib karena kelima hal ini merupakan awal dan pintu gerbang dari hal-hal lain yang mengikutinya.

tampaknya rahasia janin dalam kandungan yang merupakan top secret awloh sudah terbongkar sains.lewat foto2 USG dan beberapa tekhnologi lainnya

bayo_lubis wrote:-Apa yg ada dlm dunia? ada manusia, hewan, perang, damai, tangis, tawa (bkn makhluk hidup saja)
-Apa yg ada dlm rahim? bukan calon manusia saja.
Silakan buktikan dg teknologi!

abu hanan wrote:
Yang pasti dari ketidakcermatan anda adalah ...
KUNCI2 GAIB.Saya hanya berpesan pada anda cermati/pelajari dulu apa yang anda tulis....
selamat/celaka adalah urusan gaib.Dan itu adalah berkonteks TAKDIR.
Anda terlupa atau mengabaikan bahkan masuknya roh ke janin pun di dalam rahim bukan?Dan yang demikian itu tak bakal bisa diketahui manusia....
Ada trit bagus..
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11759-takdir

main aja ke sana termasuk ngomongin "apa yang ada di dalam rahim,baik fisik dan non fisik (material dan non material)

abu hanan wrote:

abu hanan wrote:
Yang pasti dari ketidakcermatan anda adalah ...
KUNCI2 GAIB.Saya hanya berpesan pada anda cermati/pelajari dulu apa yang anda tulis....
selamat/celaka adalah urusan gaib.Dan itu adalah berkonteks TAKDIR.
Anda terlupa atau mengabaikan bahkan masuknya roh ke janin pun di dalam rahim bukan?Dan yang demikian itu tak bakal bisa diketahui manusia....
Ada trit bagus..
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11759-takdir

main aja ke sana termasuk ngomongin "apa yang ada di dalam rahim,baik fisik dan non fisik (material dan non material)

Silahkan berpikir,,,,apakah alam rahim itu ;
1.terbatas pada USG?
2.termasuk peristiwa janin ketika dimasuki ruh?
3.termasuk pencatatan perjalanan hidupnya (sementara cukup sampai lahir aja)?

yohanes wrote:
bro kermit..., aku bacanya jadi malu..

Jangan Ngaco wrote:

abu hanan wrote:

abu hanan wrote:
Yang pasti dari ketidakcermatan anda adalah ...
KUNCI2 GAIB.Saya hanya berpesan pada anda cermati/pelajari dulu apa yang anda tulis....
selamat/celaka adalah urusan gaib.Dan itu adalah berkonteks TAKDIR.
Anda terlupa atau mengabaikan bahkan masuknya roh ke janin pun di dalam rahim bukan?Dan yang demikian itu tak bakal bisa diketahui manusia....
Ada trit bagus..
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11759-takdir

main aja ke sana termasuk ngomongin "apa yang ada di dalam rahim,baik fisik dan non fisik (material dan non material)

Silahkan berpikir,,,,apakah alam rahim itu ;
1.terbatas pada USG?
2.termasuk peristiwa janin ketika dimasuki ruh?
3.termasuk pencatatan perjalanan hidupnya (sementara cukup sampai lahir aja)?

numpang nyisip dikit!
*bisakah USG mengetahui siapa ayahnya?
*bisakah USG mengetahui tanggal bulan dan jam yg tepat waktu kelahiran?
*bisakah USG mengetahui tanggal bulan dan jam yg tepat waktu pembuahan??

yohanes wrote:
bro kermit..., aku bacanya jadi malu..

jangan bikin teman sendiri malu donk..!!!

jelasnggak wrote:

kermit katak lucu wrote:saya copas dari blog muslim:



Kunci-Kunci Ilmu Gaib di Tangan Allah

Kaum muslimin rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan hanya di sisi-Nya lah kunci-kunci ilmu gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia” (QS Al An’aam: 59). Apakah yang dimaksud kunci-kunci ilmu gaib tersebut? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -manusia yang paling memahami Al Quran- menafsirkan bahwa kunci-kunci ilmu gaib tersebut ada lima macam. Beliau bersabda yang artinya, ”Kunci-kunci ilmu gaib ada lima, hanya Allah yang mengetahuinya: tidak ada yang tahu apa yang terjadi esok hari kecuali Allah, tidak ada yang tahu apa yang dikandung oleh rahim kecuali Allah, tidak ada yang tahu kapan turun hujan kecuali Allah, tidak ada seorang pun yang tahu di bumi mana dia akan meninggal, dan tidak ada yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali Allah.” (HR Bukhori)

Allah ta’ala juga berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman: 34). Para ulama menyebutkan bahwa kelima hal ini disebut dengan kunci ilmu gaib karena kelima hal ini merupakan awal dan pintu gerbang dari hal-hal lain yang mengikutinya.

tampaknya rahasia janin dalam kandungan yang merupakan top secret awloh sudah terbongkar sains.lewat foto2 USG dan beberapa tekhnologi lainnya

GYAAAH H HA HA HA..

SI AWLOH KETAHUAN NIH YEE..

MBEEEKKKK!

bayo_lubis wrote:

bayo_lubis wrote:-Apa yg ada dlm dunia? ada manusia, hewan, perang, damai, tangis, tawa (bkn makhluk hidup saja)
-Apa yg ada dlm rahim? bukan calon manusia saja.
Silakan buktikan dg teknologi!

kermit katak lucu wrote:

jelasnggak wrote:

kermit katak lucu wrote:saya copas dari blog muslim:
Kunci-Kunci Ilmu Gaib di Tangan Allah

Kaum muslimin rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan hanya di sisi-Nya lah kunci-kunci ilmu gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia” (QS Al An’aam: 59). Apakah yang dimaksud kunci-kunci ilmu gaib tersebut? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -manusia yang paling memahami Al Quran- menafsirkan bahwa kunci-kunci ilmu gaib tersebut ada lima macam. Beliau bersabda yang artinya, ”Kunci-kunci ilmu gaib ada lima, hanya Allah yang mengetahuinya: tidak ada yang tahu apa yang terjadi esok hari kecuali Allah, tidak ada yang tahu apa yang dikandung oleh rahim kecuali Allah, tidak ada yang tahu kapan turun hujan kecuali Allah, tidak ada seorang pun yang tahu di bumi mana dia akan meninggal, dan tidak ada yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali Allah.” (HR Bukhori)

Allah ta’ala juga berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman: 34). Para ulama menyebutkan bahwa kelima hal ini disebut dengan kunci ilmu gaib karena kelima hal ini merupakan awal dan pintu gerbang dari hal-hal lain yang mengikutinya.

tampaknya rahasia janin dalam kandungan yang merupakan top secret awloh sudah terbongkar sains.lewat foto2 USG dan beberapa tekhnologi lainnya

GYAAAH H HA HA HA..

SI AWLOH KETAHUAN NIH YEE..

MBEEEKKKK!

halo bro jelasnggak...dari hari ke hari teknologi USG makin canggih saja, dan semakin banyak top secret awloh yang terbongkar sains, dan kini muslim mati matian membantahnya bahwa apa yang diungkap USG sebenarnya bukanlah rahasia owloh...
kaciannnn dehhh...slimer....