WISATA YESUS

Alkisah, menjelang Natal, Yesus ingin melihat langsung keadaan di bumi, bagaimana manusia mempersiapkan dan merayakan hari kelahirannya nanti. Tuhan mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus ikut serta dengan-Nya. Setibanya di sebuah kota, Dia sangat gembira melihat banyak hal yang dibuat manusia untuk memeriahkan kelahirannya. Rumah-rumah, gedung-gedung dan jalan-jalan dihiasi pohon dan kandang Natal dengan warna-warni lampu yang gemerlap indah.

Tuhan kemudian berjalan memasuki sebuah swalayan besar. Dia hampir tak mengira bahwa begitu banyak orang yang asik berbelanja untuk keperluan perayaannya. Dia tersenyum kepada setiap orang yang lewat di depan-Nya dan yang berada di samping kiri-kanannya. "Luar biasa....!", gumamnya.

Sambil melihat-lihat, tiba-tiba Dia merasa lucu dan tertawa sendiri, "Haha haha hahaaaaa....". Ternyata, Dia melihat kartu-kartu Natal, di mana ada gambar dirinya ketika masih bayi. Sambil mengangguk-angguk kepala dan tersenyum, katanya kepada ketiga muridnya, "Aku harus membawa gambarku ini ke Surga dan menunjukkannya kepada Bapa dan ibuku, serta malaekat-malaekat. Pasti mereka akan gembira dan merasa lucu dengan gambar masa kecil-ku, hahaaa....". Ketiga murid itu pun tertawa lucu dan meingiyakan maksudnya.

Tuhan lalu mengambil salah satu kartu Natal tersebut dan hendak berjalan keluar Swalayan . Tiba-tiba Dia dicegat dua orang Satpam swalayan tersebut.

“Maaf Pa, bapak harus membayar kartu Natal itu dulu di kasir, barulah bapak bisa membawanya”, ujar salah satu Satpam dengan hormat.
Yesus terkejut dengan apa yang dikatakan Satpam.
“Pa Satpam, ini gambar Saya, ketika Saya masih bayi, jadi tidak perlu Saya bayar”, ucap Yesus menyakinkan.
“Tidak bisa Pak, kartu ini dijual, bukan gratis. Bapak harus membayar!” sahut Satpam yang lain dengan nada agak keras.
“Pak, ini benar-benar foto saya. Ini ibu saya, Maria. Ini Bapak Pemelihara Saya, Joseph. Mengapa Saya harus membayar foto saya sendiri, apalagi siapa yang mengizinkan kalian menjual gambar Saya tanpa sepengetahuan dan izin dari saya?” sahut Yesus pula dengan nada yang lebih keras.
“Maaf Pak. Jika Bapak tidak mau membayar, kami akan menahan dan melaporkan Bapak ke Polisi !”

Yesus akhirnya mengembalikan kartu tersebut dengan hati yang sangat sedih.
Ia berjalan keluar sambil menunduk malu, di antara seribu pasang mata yang ada di dalam Swalayan itu.
Setelah di luar dan hendak kembali ke Surga, Yesus dengan nada amat getir berkata kepada ketiga murid-Nya :
2000 tahun lalu mereka telah menjual diriku dan membuang undi atas jubahku. Ternyata mereka belum puas juga. Sekarang ini mereka masih menjual aku, bahkan gambarku juga mereka jual. Entahlah sampai kapan mereka berhenti menjual Aku. Ahhh……!”
Kemudian Ia terangkat kembali ke Surga bersama ketiga murid-Nya itu.

:04: :04: :04:

Sampai sekarangpun mereka masih kenal sama yesus....

hamba tuhan1 wrote: