PublicationsLatest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
| kuku bima |
| |||
| admin |
| |||
| kermit katak lucu |
| |||
| hamba tuhan |
| |||
| feifei_fairy |
| |||
| paulusjancok |
| |||
| agus |
| |||
| gusti_bara |
| |||
| Muslim binti Muskitawati |
| |||
| Bejat |
|
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 113 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 113 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
feeds
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Gara-gara Semangkuk Sup Warga Tibet(BUDHA) Hancurkan Rumah Makan Muslim dan Menyerang Masjid
Page 1 of 1
Gara-gara Semangkuk Sup Warga Tibet(BUDHA) Hancurkan Rumah Makan Muslim dan Menyerang Masjid
by hamba tuhan Mon 27 Jun 2011, 11:19 pm
Jakarta, Warga Tibet menghancurkan sejumlah rumah makan milik kaum Muslim dalam kerusuhan rasial yang dipicu masalah semangkuk sup.
Los Angeles Times edisi Senin (23/6) melaporkan, peristiwa itu berawal dari protes seorang wanita Tibet yang sedang makan di sebuah restauran milik kaum MUslim di Ibukota Tibet, Lhasa.
“Pelayan, ada sebuah gigi dalam sup saya,” teriak wanita Tibet itu.
Pemilik restauran, Yun Sha keluar dari dapur dan memeriksa sup itu, ia menyatakan bahwa itu adalah pecahan tulang domba. Tetapi wanita tersebut dilaporkan tidak menerima penjelasan pemiliki restauran, ia tetap menuduh dengan nada tinggi.
Sekonyong-konyong warga Tibet lainnya berkerumun di depan restauran itu karena penasaran, dan tiba-tiba seseorang menjadi provokator warga Tibet untuk mulai melakukan kerusuhan.
“Ayo hancurkan restauran ini,” Yun mendengar seseorang berteriak, dan kerumunan itu pun melakukannya.
Meja, kursi, sebuah televisi beterbangan di udara. Seluruh isi dapur hancur dilempari batu, kemudian massa bergerak ke restauran milik kaum Muslim lainnya di daerah itu dan menghancurkannya.
Bentrokan antara warga Tibet dan Muslim China sering terjadi di wilayah barat China. Di antara lebih dari selusin kelompok minoritas di China, konflik antara warga Tibet dan kaum Muslim merupakan yang terparah.
Sejak pecahnya kerusuhan 14 Maret yang dilatarbelakangi aksi protes terhadap China di Lhasa. Kasus penyerangan terhadap toko-toko dan restauran milik kaum Muslim semakin meningkat. Massa Tibet bahkan mencoba untuk menghancurkan masjid utama di Lhasa dan berhasil membakar pintu depannya.
Setiap tahun terjadi lebih dari 12 kali bentrokan antara warga Tibet dan kaum Muslim di Provinsi Sichuan, Gansu, Qinghai dan wilayah otonomi Tibet. Banyak dari insiden kedua kelompok minoritas itu tidak dilaporkan, karena kebijakan kontrol media dari Pemerintah Komunis China. Mereka tidak memperbolehkan media mempublikasikan berita bentrokan antar kelompok minoritas karena selama ini Partai Komunis China mengklaim bahwa kaum minoritas di China hidup bersama dalam “masyarakat yang harmonis’.
Seorang cendekiawan Tibet di London, Andrew M. Fischer menyatakan bahwa publikasi dari peristiwa itu akan membuat komunitas internasional mempunyai penilaian buruk.
“Ini adalah sisi gelap dari nasionalisme Tibet, warga Tibet melampiaskan amarah mereka terhadap China kepada minoritas lain yang lebih lemah,” kata Fischer.
Kaum Muslim di China didominasi oleh kaum Hui, berjumlah sekitar 9,8 juta jiwa yang merupakan bagian dari bangsa Han tetapi menganut Islam, sedangkan Warga Tibet berjumlah sekitar 5,4 juta.
Sebagai penganut Buddha, warga Tibet dilarang membunuh binatang, tetapi mereka memakan daging dan memakai matel bulu, jadi mereka membiarkan kaum Muslim yang melakukannya. Kaum Muslim yang mempunyai jaringan restauran membeli ternak dari kaum pengembara Tibet, yang kebanyakan buta huruf. (myRMnews)
http://www.dakta.com/berita/nasional/137/gara-gara-semangkuk-sup-warga-tibet-hancurkan-rumah-makan-muslim-dan-menyerang-masjid.html
Los Angeles Times edisi Senin (23/6) melaporkan, peristiwa itu berawal dari protes seorang wanita Tibet yang sedang makan di sebuah restauran milik kaum MUslim di Ibukota Tibet, Lhasa.
“Pelayan, ada sebuah gigi dalam sup saya,” teriak wanita Tibet itu.
Pemilik restauran, Yun Sha keluar dari dapur dan memeriksa sup itu, ia menyatakan bahwa itu adalah pecahan tulang domba. Tetapi wanita tersebut dilaporkan tidak menerima penjelasan pemiliki restauran, ia tetap menuduh dengan nada tinggi.
Sekonyong-konyong warga Tibet lainnya berkerumun di depan restauran itu karena penasaran, dan tiba-tiba seseorang menjadi provokator warga Tibet untuk mulai melakukan kerusuhan.
“Ayo hancurkan restauran ini,” Yun mendengar seseorang berteriak, dan kerumunan itu pun melakukannya.
Meja, kursi, sebuah televisi beterbangan di udara. Seluruh isi dapur hancur dilempari batu, kemudian massa bergerak ke restauran milik kaum Muslim lainnya di daerah itu dan menghancurkannya.
Bentrokan antara warga Tibet dan Muslim China sering terjadi di wilayah barat China. Di antara lebih dari selusin kelompok minoritas di China, konflik antara warga Tibet dan kaum Muslim merupakan yang terparah.
Sejak pecahnya kerusuhan 14 Maret yang dilatarbelakangi aksi protes terhadap China di Lhasa. Kasus penyerangan terhadap toko-toko dan restauran milik kaum Muslim semakin meningkat. Massa Tibet bahkan mencoba untuk menghancurkan masjid utama di Lhasa dan berhasil membakar pintu depannya.
Setiap tahun terjadi lebih dari 12 kali bentrokan antara warga Tibet dan kaum Muslim di Provinsi Sichuan, Gansu, Qinghai dan wilayah otonomi Tibet. Banyak dari insiden kedua kelompok minoritas itu tidak dilaporkan, karena kebijakan kontrol media dari Pemerintah Komunis China. Mereka tidak memperbolehkan media mempublikasikan berita bentrokan antar kelompok minoritas karena selama ini Partai Komunis China mengklaim bahwa kaum minoritas di China hidup bersama dalam “masyarakat yang harmonis’.
Seorang cendekiawan Tibet di London, Andrew M. Fischer menyatakan bahwa publikasi dari peristiwa itu akan membuat komunitas internasional mempunyai penilaian buruk.
“Ini adalah sisi gelap dari nasionalisme Tibet, warga Tibet melampiaskan amarah mereka terhadap China kepada minoritas lain yang lebih lemah,” kata Fischer.
Kaum Muslim di China didominasi oleh kaum Hui, berjumlah sekitar 9,8 juta jiwa yang merupakan bagian dari bangsa Han tetapi menganut Islam, sedangkan Warga Tibet berjumlah sekitar 5,4 juta.
Sebagai penganut Buddha, warga Tibet dilarang membunuh binatang, tetapi mereka memakan daging dan memakai matel bulu, jadi mereka membiarkan kaum Muslim yang melakukannya. Kaum Muslim yang mempunyai jaringan restauran membeli ternak dari kaum pengembara Tibet, yang kebanyakan buta huruf. (myRMnews)
http://www.dakta.com/berita/nasional/137/gara-gara-semangkuk-sup-warga-tibet-hancurkan-rumah-makan-muslim-dan-menyerang-masjid.html
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15875
Registration date : 2010-09-20
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
» kenapa muhammad suka makan babi????
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
» Moon Split or Islamic Hoax?
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
» Who Taught Allah Math?
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul