Warga Tionghoa Masuk Islam

Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

hal ang wajar bagi ereka yg belum mengetahui ajaran Buddha
sama saja dn agama lainnya. tidak ada yg istimewa
ajaran Buddha bukan satu2nya ajaran Kebenaran hanya bagi mereka yang merasa saja

salam

dessertsnake wrote:

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

hal ang wajar bagi ereka yg belum mengetahui ajaran Buddha
sama saja dn agama lainnya. tidak ada yg istimewa
ajaran Buddha bukan satu2nya ajaran Kebenaran hanya bagi mereka yang merasa saja

salam

benar menurut anda..... realita duluan ajaran budha hadir didunia ini, tapi yg makin gak mengerti dgn ajaran budha semakin banyak... sehingga mereka2 meninggalkan ajaran budha mencari jalan spritual yg lain yg sesuai dgn mereka....

hamba tuhan wrote:

dessertsnake wrote:

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

hal ang wajar bagi ereka yg belum mengetahui ajaran Buddha
sama saja dn agama lainnya. tidak ada yg istimewa
ajaran Buddha bukan satu2nya ajaran Kebenaran hanya bagi mereka yang merasa saja

salam

benar menurut anda..... realita duluan ajaran budha hadir didunia ini, tapi yg makin gak mengerti dgn ajaran budha semakin banyak... sehingga mereka2 meninggalkan ajaran budha mencari jalan spritual yg lain yg sesuai dgn mereka....

intinya meraka mencari sesuatu diluar sana mengenai "kebenaran", sedangkan meraka tidak mau melihat kedalam diri sehingga muncul sikap yang berbeda dan terus mencari apa yang "benar"
agama Buddha terlihat simple jika di logikkan, tetapi jika menilik kedalam diri merak akan kesulitan
sebenarnya menyadari keadaan dalam dir tidaklah sulit tidak di butuhkan disiplin diri, aturan, norma dll, hanya menyadari saja
berapa banyak orang yang sadar kalau dirinya sedang, berjalan, makan, bermain, dll
semua dilakukan atas dasar pemikrian meraka tdk benar2 menikmati

jadi saya tidak terlalu heran, jika "realita duluan ajaran budha hadir didunia ini, tapi yg makin gak mengerti dgn ajaran budha semakin banyak... sehingga mereka2 meninggalkan ajaran "

karena manusia hanya memanuhi kebutuhan "ego" seperti, kaya, senang, gembira, nikmat, semua itu hanya ilusi, kenyataannya adlah semua itu sumber ketidakpuasaan ( penderitaan )

kalo mau menilik bagaimana agama lain liaht bagaimana para sufi memahami ktab suci dan kehidupan di dunia ini

bagi saya pemuka agama tidak lebih dari politikus, sorry no offence lihat saja kenyataannya

salam

dessertsnake wrote:

hamba tuhan wrote:

dessertsnake wrote:

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

hal ang wajar bagi ereka yg belum mengetahui ajaran Buddha
sama saja dn agama lainnya. tidak ada yg istimewa
ajaran Buddha bukan satu2nya ajaran Kebenaran hanya bagi mereka yang merasa saja

salam

benar menurut anda..... realita duluan ajaran budha hadir didunia ini, tapi yg makin gak mengerti dgn ajaran budha semakin banyak... sehingga mereka2 meninggalkan ajaran budha mencari jalan spritual yg lain yg sesuai dgn mereka....

intinya meraka mencari sesuatu diluar sana mengenai "kebenaran", sedangkan meraka tidak mau melihat kedalam diri sehingga muncul sikap yang berbeda dan terus mencari apa yang "benar"
agama Buddha terlihat simple jika di logikkan, tetapi jika menilik kedalam diri merak akan kesulitan
sebenarnya menyadari keadaan dalam dir tidaklah sulit tidak di butuhkan disiplin diri, aturan, norma dll, hanya menyadari saja
berapa banyak orang yang sadar kalau dirinya sedang, berjalan, makan, bermain, dll
semua dilakukan atas dasar pemikrian meraka tdk benar2 menikmati

jadi saya tidak terlalu heran, jika "realita duluan ajaran budha hadir didunia ini, tapi yg makin gak mengerti dgn ajaran budha semakin banyak... sehingga mereka2 meninggalkan ajaran "

karena manusia hanya memanuhi kebutuhan "ego" seperti, kaya, senang, gembira, nikmat, semua itu hanya ilusi, kenyataannya adlah semua itu sumber ketidakpuasaan ( penderitaan )

kalo mau menilik bagaimana agama lain liaht bagaimana para sufi memahami ktab suci dan kehidupan di dunia ini

bagi saya pemuka agama tidak lebih dari politikus, sorry no offence lihat saja kenyataannya

salam

kalo menurut saya bukan itu masalahnya temen..... tetap pendapat saya bahwa peranan akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus mau didahului oleh akal. Yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima oleh akal.
berpikir itu berada di luar iman(di luar kepercayaan). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri.

hamba tuhan wrote:

dessertsnake wrote:

hamba tuhan wrote:

dessertsnake wrote:

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

hal ang wajar bagi ereka yg belum mengetahui ajaran Buddha
sama saja dn agama lainnya. tidak ada yg istimewa
ajaran Buddha bukan satu2nya ajaran Kebenaran hanya bagi mereka yang merasa saja

salam

benar menurut anda..... realita duluan ajaran budha hadir didunia ini, tapi yg makin gak mengerti dgn ajaran budha semakin banyak... sehingga mereka2 meninggalkan ajaran budha mencari jalan spritual yg lain yg sesuai dgn mereka....

intinya meraka mencari sesuatu diluar sana mengenai "kebenaran", sedangkan meraka tidak mau melihat kedalam diri sehingga muncul sikap yang berbeda dan terus mencari apa yang "benar"
agama Buddha terlihat simple jika di logikkan, tetapi jika menilik kedalam diri merak akan kesulitan
sebenarnya menyadari keadaan dalam dir tidaklah sulit tidak di butuhkan disiplin diri, aturan, norma dll, hanya menyadari saja
berapa banyak orang yang sadar kalau dirinya sedang, berjalan, makan, bermain, dll
semua dilakukan atas dasar pemikrian meraka tdk benar2 menikmati

jadi saya tidak terlalu heran, jika "realita duluan ajaran budha hadir didunia ini, tapi yg makin gak mengerti dgn ajaran budha semakin banyak... sehingga mereka2 meninggalkan ajaran "

karena manusia hanya memanuhi kebutuhan "ego" seperti, kaya, senang, gembira, nikmat, semua itu hanya ilusi, kenyataannya adlah semua itu sumber ketidakpuasaan ( penderitaan )

kalo mau menilik bagaimana agama lain liaht bagaimana para sufi memahami ktab suci dan kehidupan di dunia ini

bagi saya pemuka agama tidak lebih dari politikus, sorry no offence lihat saja kenyataannya

salam

kalo menurut saya bukan itu masalahnya temen..... tetap pendapat saya bahwa peranan akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus mau didahului oleh akal. Yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima oleh akal.
berpikir itu berada di luar iman(di luar kepercayaan). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri.

sy kurang mengerti "iman" yang anda maksudkan, tp bagi saya batin bergerak karena "pikiran", sesungguhnya batin itu bersih tak bernoda seperti seorang bayi, pada saat dewasa pengetahuan mengisi pikiran, sehingga batin terkontaminasi oleh " pikiran " lalu pertanyaannya apakah semua pengetahuan itu adalah kebenaran ? saya rasa relatif jawabannya, hanya dgn batin yang bersih maka "kebenaran " baru terlihat oleh sebab itu dengan "menyadari" ( awake/aware) gerak pikiran, maka kita bisa melihat keluar diri tanpa distorsi " pikiran" disini keadaan batin menjadi jernih, dan anda akan melihat semua apa adanya, tidak lagi ada pembedaan itulah " kebenaran"
"Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri." berpikir tanpa aku di dalamnya sehingga berpikir apa adanya tanpa melihat pembedaan, pd saat itulah pikiran berdiri dgn sendirinya tidak ada distorsi dualitas ( baik- buruk, cantik-jelek,dll)

demikian yang aku katakan sadarilah setiap tindakan, perasaan serta gerak pikiran, setelah semua "diam" mata serta pikiran mu akan melihat semuanya itulah "kebenaran"

@dessert snake

anda seorang budha bung?

kl benar...bagus..jarang soalnya disini..agar menambah wawasan semua netter..

salam kenal dr saya..muslim...musicman

Cuman 1 komentar yg bisa kulontarkan utk berita ini.

NTU WARGA TIONGHOANYA KHILAF.

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

ha ha..

emang siapa sih si pak seng ini.. sampai segitunya artikel ini? Orang tercerdas sedunia, ato orang ter..apa sedunia?? hahaha..
satu orang lagi ketipu si memet...itu tok kan?

hahaha

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

bukan masalah yang besar...selama dia mengamalkan kebaikan agama itu untuk sesama...yang murtadin juga banyak kok

musicman wrote:@dessert snake

anda seorang budha bung?

kl benar...bagus..jarang soalnya disini..agar menambah wawasan semua netter..

salam kenal dr saya..muslim...musicman

====================================


sekedar mengingatkan ; yang ngaku2 borobudur peninggalan nabi sulaiman itu muslim..dan yang ngancurin patung2 budha raksaksa di Afghanistan itu muslim juga...

kermit katak lucu wrote:

musicman wrote:@dessert snake

anda seorang budha bung?

kl benar...bagus..jarang soalnya disini..agar menambah wawasan semua netter..

salam kenal dr saya..muslim...musicman

====================================


sekedar mengingatkan ; yang ngaku2 borobudur peninggalan nabi sulaiman itu muslim..dan yang ngancurin patung2 budha raksaksa di Afghanistan itu muslim juga...

salam kenal juga bung kermit...apakah anda seorang buddhist juga? mohon petunjuk karena saya baru bergabung

hamba tuhan wrote:Darussalam | Harian Aceh – Lo Whong Seng, 51, warga keturunan Tionghoa berdomisili di Gang Mabuk, Peunayong, Kota Banda Acehmemeluk Agama Islam. Prosesi pensyahadatannya dipimpin Ustaz Muhammad di balai pengajian Gampong Lamreh, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu (19/2).

Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.

“Saya menilai agama Islam adalah agama yang benar,” kata Lo Whong Seng yang hari-hari dipanggil Seng usai disyahadatkan.

Dia mengaku keinginan masuk Islam sudah tersirat setelah bencana tsunami melanda Aceh. Namun, niat tersebut belum bisa diwujudkan karena saat itu keluarga tidak mengizinkan dirinya berpindah agama.

“Hanya anak saya yang memberi izin, sementara istri saya sampai sekarang belum mendapat restu. Namun, demi agama yang benar mulai sekarang saya rela berpisah dengan istri,” ujar bapak dua anak dan seorang istri dari keturunan Tionghoa itu.

Lo Wong Seng mengatakan, akan berusaha mengajak kedua anak laki-lakinya untuk memeluk Agama Islam. “Kalau anak saya yang kini masih duduk kelas III SMP sepertinya bersedia pidah ke Agama Islam seperti bapaknya,” sebutnya.

Dalam acara pensyahadatan itu turut disaksikan Imam Gampong Lamreh, Teungku Dahlan, Sekretaris Gampong Ilham dan Kepala Urusan (Kaur) Gampong, Safwan.

http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

hahahaaha
saya ga heran kalau orang tionghoa masuk islam.
tahu sejarah islam di indonesia?
bahkan yang membawa ajaran islam ke indonesia tuh orang cina, anda sekalian pasti tahu, namanya
Laksamana Cheng Ho. jadi kalau orang tionghoa masuk islam kenapa? nggak jadi promosi tuh, hahahaha
santai aja bro, ga penting lah itu

semoga semua makhluk berbahagia

sipitung wrote:Cuman 1 komentar yg bisa kulontarkan utk berita ini.

NTU WARGA TIONGHOANYA KHILAF.

huahahahahahahahahahaaaaaa.....

pitung..pitung...huahahahaaha..

asli kocak banget komen loe ini, gw kagak bisa berhenti ngakak terus baca komen loe ini
huahahahahahahahahha.....

thanks pitung..
huahahahahahahahhahahahahahahahaha...............................

hamba tuhan wrote:[color=black]Darussalam |
Lo Whong Seng yang sebelumnya menganut agama Budha, usai pensyadatan diganti nama Muhammad Taufik oleh Ustaz Muhammad.
http://harian-aceh.com/2011/02/21/warga-tionghoa-masuk-islam

Aliran mahayana tak pernah dianggap agama buddha. cuma aliran theravada yang agama buddha. aliran mahayana adalah sisa kelompok hindu yang menjadi murid sidhatta cuma karena ikut trend. mereka salah tanggap, maunya agama buddha itu penuh kelembutan, vegetarian, dan banyak kebaikan. tapi agama buddha yang asli bukan soal itu semua melainkan: "hindari kejahatan, perbanyak kebaikan, murnikan pikiran." ketiganya harus ada. aliran mahayana itu bukan apa-apa, sama dengan konghucu.