Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 94 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 94 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
5 posters
Page 1 of 1
Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
Mari kita baca:
Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsiran, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirli maghfiratan min ‘indika warhamni innaka antal ghafurur rahim.”
“Wahai, Allah! Bahwasanya aku aniaya terhadap diriku sendiri dengan penganiayaan yang banyak. Tidak ada yang berhak mengampuni aku melainkan hanya Engkau. Karena itu ampunilah aku sebenarnya ampun dari Engkau. Dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.”
Ini adalah doa ajaran Rasulullah saw yang disampaikan kepada Abu Bakar Shiddiq r.a. ketika ia minta diajarkan oleh Muhammad untuk membaca doa dalam shalat. Lihat Shahih Bukhari no.455.
Rupa-rupanya Muhammad tahu bahwa manusia amat banyak kesalahannya dalam segala aspek kehidupannya, sehingga perlu selalu membaca doa khusus ini dalam shalatnya. Beliau sadar bahwa hal itu juga berlaku untuk dirinya yang penuh bergelimang dalam dosa dan kesalahan, sedemikian sehingga beliau sendiri bahkan harus mengakui: “Demi Allah! Saya minta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” ( Shahih Bukhari no.1732).
Pertanyaan yang langsung sampai kebenak orang adalah apakah sesungguhnya dosa-dosa Muhammad itu sehingga mengharuskan dia minta ampun begitu banyak? Dan apakah tidak kapok-kapoknya Muhammad berbuat dosa sehingga mengharuskan dia minta ampun setiap hari sebegitu-gitu lagi? Apakah dia tidak maksum sebagai nabi Allah, alias “kebal” dari dosa? ATAU jangan-jangan doanya kepada Allah SWT memang tidak sampai kepada alamatnya, sehingga ia was-was merasa dikejar guilty-feeling (perasaan berdosa) lalu mengulang-ulang doa yang itu-itu lagi kepada Allahnya setiap hari? Teman Muslim mungkin menertawakan kemungkinan terakhir ini. Namun justru itulah agaknya kemungkinan yang paling masuk akal! No way, How come?
KOMENTAR KITA:
Kesan kita sangat absah bahwa apa yang didoakan oleh Muhammad dulu — dan kini Muslim—tidak sampai kepada alamatnya! Bukan semata-mata karena isi doanya tidak diridhoi Allah, tetapi justru karena jalur dan vehicle (kendaraan) yang menyampaikannya itu tidak absah!
Diseluruh kisah para nabi dalam kitab-kitab suci sebelum Al-Quran, Tuhan Elohim selalu berfirman langsung kepada setiap mereka, dan sebaliknya mereka berbicara atau bertanya balik langsung kepada Tuhannya tanpa batasan apapun, seperti layaknya dalam hubungan anak dengan Bapanya. Hanya kepada Muhammad seorang – yang mengklaim “nabi terbesar dan terakhir” – ditetapkan batasan batasan Allah SWT, yang hanya memperkenankan Muhammad untuk berkomunikasi kepada Nya dengan dua syarat. Satu, komunikasi tidak langsung, alias lewat ruh Jibril. Dan dua, komunikasi satu arah, ala dikte, tidak ada dialog balik atau tanya jawab!
Nah, jikalau Allah SWT tidak berkenan untuk berkonunikasi langsung dengan Nabi-Nya yang satu ini, maka dimanakah AKSES bagi Muhammad dan para pengikutnya untuk BERDOA LANGSUNG KEPADA ALLAH? Dan jikalau Allah SWT tidak menerima komunikasi timbal-balik kecuali pendikte-an kebawah, maka bagaimana Dia akan “menerima” doa yang kini disampaikan para Muslim balik keatas ? Dimanapun, aturan dan jalur komunikasi adalah “timbal-balik” menurut apa yang ditetapkan dan dicontohkan dari otoritas-atas kebawah. Dan jikalau Muhammad (dan kini Muslim) ingin berkomunikasi dengan Allah SWT, maka dia tidak bisa nyelonong langsung kealamat atas tanpa melewati jalur Jibril pula! Hubungan Muslim dengan Allah SWT dalam Islam adalah hubungan budak dengan sang Tuan, ada batasan batasan yang menyekat, bukan hubungan anak dengan sang Bapa dalam kasih anugerah-Nya seperti yang difirmankan-Nya dalam Alkitab.
Tidak heran kenapa doa Muhammad disaat yang walau paling kritis dan memilukan, namun beliau tidak tampak “dihiraukan” oleh Allah-nya. Saat saat terakhir, Muhammad mengajukan dua doa permintaan kepada Allah SWT diujung akhir nafasnya:
“Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya,
dan hubungkan saya dengan Teman Yang Maha Tinggi”.
(Shahih Bukhari no.1573).
Namun dia ditinggal sendiri dengan doanya yang kosong… tidak ada Jibril disitu … tidak ada hadhirat Allah yang hadir … tidak pula dihubungkan dengan satu sosok Teman Yang Maha Tinggi yang dimintakannya. Tragis… Dan jikalau Anda menyelidikinya dengan seksama, kemungkinan besar sosok yang dia maksudkan itu adalah Isa Al-Masih yang ada disisi Tuhan, sosok Yang Terkemuka di Alam Akhirat (dan dialam dunia), menurut Surat 3:45 ! Bukankah Muhammad tahu persis bahwa Isa Al-Masih lah yang akan menjadi TANDA dan SAKSI bagi hari KIAMAT, ahlul dan pemegang mandat alam akhirat. Maka Muhammad juga buru-buru berkata: “Saya yang lebih dekat dengan Isa anak Maryam didunia dan diakhirat”. (Bukhari no.1501). Namun hubungan paling dekat ini tidak terwujud.
Nabi besar ini telah berjuang hebat disepanjang hidupnya. Dia menemukan keberhasilan besar didunia, namun terlambat menemukan jalan dan jalur yang hakiki keakhirat, yaitu Sang Jalan untuk sampai kepada alamatnya yang ASALI! Sebab Isa al_Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Andaikata Muhammad memakai jalur yang benar, jalur syafatnya Isa al-Masih yang otoritatif, maka ceritanya akan berlainan diakhirat. Lihat seorang penyamun yang disalibkan disamping Yesus. Sang penjahat ini menyesal dan minta langsung kepada Yesus, agar dirinya dihubungkan, dengan berkata:
“Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
(Lukas 23:42-43).
Mari kita baca:
Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsiran, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirli maghfiratan min ‘indika warhamni innaka antal ghafurur rahim.”
“Wahai, Allah! Bahwasanya aku aniaya terhadap diriku sendiri dengan penganiayaan yang banyak. Tidak ada yang berhak mengampuni aku melainkan hanya Engkau. Karena itu ampunilah aku sebenarnya ampun dari Engkau. Dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.”
Ini adalah doa ajaran Rasulullah saw yang disampaikan kepada Abu Bakar Shiddiq r.a. ketika ia minta diajarkan oleh Muhammad untuk membaca doa dalam shalat. Lihat Shahih Bukhari no.455.
Rupa-rupanya Muhammad tahu bahwa manusia amat banyak kesalahannya dalam segala aspek kehidupannya, sehingga perlu selalu membaca doa khusus ini dalam shalatnya. Beliau sadar bahwa hal itu juga berlaku untuk dirinya yang penuh bergelimang dalam dosa dan kesalahan, sedemikian sehingga beliau sendiri bahkan harus mengakui: “Demi Allah! Saya minta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” ( Shahih Bukhari no.1732).
Pertanyaan yang langsung sampai kebenak orang adalah apakah sesungguhnya dosa-dosa Muhammad itu sehingga mengharuskan dia minta ampun begitu banyak? Dan apakah tidak kapok-kapoknya Muhammad berbuat dosa sehingga mengharuskan dia minta ampun setiap hari sebegitu-gitu lagi? Apakah dia tidak maksum sebagai nabi Allah, alias “kebal” dari dosa? ATAU jangan-jangan doanya kepada Allah SWT memang tidak sampai kepada alamatnya, sehingga ia was-was merasa dikejar guilty-feeling (perasaan berdosa) lalu mengulang-ulang doa yang itu-itu lagi kepada Allahnya setiap hari? Teman Muslim mungkin menertawakan kemungkinan terakhir ini. Namun justru itulah agaknya kemungkinan yang paling masuk akal! No way, How come?
KOMENTAR KITA:
Kesan kita sangat absah bahwa apa yang didoakan oleh Muhammad dulu — dan kini Muslim—tidak sampai kepada alamatnya! Bukan semata-mata karena isi doanya tidak diridhoi Allah, tetapi justru karena jalur dan vehicle (kendaraan) yang menyampaikannya itu tidak absah!
Diseluruh kisah para nabi dalam kitab-kitab suci sebelum Al-Quran, Tuhan Elohim selalu berfirman langsung kepada setiap mereka, dan sebaliknya mereka berbicara atau bertanya balik langsung kepada Tuhannya tanpa batasan apapun, seperti layaknya dalam hubungan anak dengan Bapanya. Hanya kepada Muhammad seorang – yang mengklaim “nabi terbesar dan terakhir” – ditetapkan batasan batasan Allah SWT, yang hanya memperkenankan Muhammad untuk berkomunikasi kepada Nya dengan dua syarat. Satu, komunikasi tidak langsung, alias lewat ruh Jibril. Dan dua, komunikasi satu arah, ala dikte, tidak ada dialog balik atau tanya jawab!
Nah, jikalau Allah SWT tidak berkenan untuk berkonunikasi langsung dengan Nabi-Nya yang satu ini, maka dimanakah AKSES bagi Muhammad dan para pengikutnya untuk BERDOA LANGSUNG KEPADA ALLAH? Dan jikalau Allah SWT tidak menerima komunikasi timbal-balik kecuali pendikte-an kebawah, maka bagaimana Dia akan “menerima” doa yang kini disampaikan para Muslim balik keatas ? Dimanapun, aturan dan jalur komunikasi adalah “timbal-balik” menurut apa yang ditetapkan dan dicontohkan dari otoritas-atas kebawah. Dan jikalau Muhammad (dan kini Muslim) ingin berkomunikasi dengan Allah SWT, maka dia tidak bisa nyelonong langsung kealamat atas tanpa melewati jalur Jibril pula! Hubungan Muslim dengan Allah SWT dalam Islam adalah hubungan budak dengan sang Tuan, ada batasan batasan yang menyekat, bukan hubungan anak dengan sang Bapa dalam kasih anugerah-Nya seperti yang difirmankan-Nya dalam Alkitab.
Tidak heran kenapa doa Muhammad disaat yang walau paling kritis dan memilukan, namun beliau tidak tampak “dihiraukan” oleh Allah-nya. Saat saat terakhir, Muhammad mengajukan dua doa permintaan kepada Allah SWT diujung akhir nafasnya:
“Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya,
dan hubungkan saya dengan Teman Yang Maha Tinggi”.
(Shahih Bukhari no.1573).
Namun dia ditinggal sendiri dengan doanya yang kosong… tidak ada Jibril disitu … tidak ada hadhirat Allah yang hadir … tidak pula dihubungkan dengan satu sosok Teman Yang Maha Tinggi yang dimintakannya. Tragis… Dan jikalau Anda menyelidikinya dengan seksama, kemungkinan besar sosok yang dia maksudkan itu adalah Isa Al-Masih yang ada disisi Tuhan, sosok Yang Terkemuka di Alam Akhirat (dan dialam dunia), menurut Surat 3:45 ! Bukankah Muhammad tahu persis bahwa Isa Al-Masih lah yang akan menjadi TANDA dan SAKSI bagi hari KIAMAT, ahlul dan pemegang mandat alam akhirat. Maka Muhammad juga buru-buru berkata: “Saya yang lebih dekat dengan Isa anak Maryam didunia dan diakhirat”. (Bukhari no.1501). Namun hubungan paling dekat ini tidak terwujud.
Nabi besar ini telah berjuang hebat disepanjang hidupnya. Dia menemukan keberhasilan besar didunia, namun terlambat menemukan jalan dan jalur yang hakiki keakhirat, yaitu Sang Jalan untuk sampai kepada alamatnya yang ASALI! Sebab Isa al_Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Andaikata Muhammad memakai jalur yang benar, jalur syafatnya Isa al-Masih yang otoritatif, maka ceritanya akan berlainan diakhirat. Lihat seorang penyamun yang disalibkan disamping Yesus. Sang penjahat ini menyesal dan minta langsung kepada Yesus, agar dirinya dihubungkan, dengan berkata:
“Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
(Lukas 23:42-43).
Re: Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
@TS:
Kl dlm hai ini, Anda anggap perlu perantara manusia ke Tuhan, Anda keliru krn:
-Jibril tugasnya bkn menyapaikan doa manusia kpd Tuhan
-Kl Anda bilang Yesus sbg perantara manusia dg Bapa, artinya Anda mengatakan Yesus bkn Bapa, brrti ada 3 Tuhan.
Kl dlm hai ini, Anda anggap perlu perantara manusia ke Tuhan, Anda keliru krn:
-Jibril tugasnya bkn menyapaikan doa manusia kpd Tuhan
-Kl Anda bilang Yesus sbg perantara manusia dg Bapa, artinya Anda mengatakan Yesus bkn Bapa, brrti ada 3 Tuhan.
bayo_lubis- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10554
Registration date : 2011-02-27
Re: Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
feifei_fairy wrote:Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
Mari kita baca:
Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsiran, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirli maghfiratan min ‘indika warhamni innaka antal ghafurur rahim.”
“Wahai, Allah! Bahwasanya aku aniaya terhadap diriku sendiri dengan penganiayaan yang banyak. Tidak ada yang berhak mengampuni aku melainkan hanya Engkau. Karena itu ampunilah aku sebenarnya ampun dari Engkau. Dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.”
Ini adalah doa ajaran Rasulullah saw yang disampaikan kepada Abu Bakar Shiddiq r.a. ketika ia minta diajarkan oleh Muhammad untuk membaca doa dalam shalat. Lihat Shahih Bukhari no.455.
Rupa-rupanya Muhammad tahu bahwa manusia amat banyak kesalahannya dalam segala aspek kehidupannya, sehingga perlu selalu membaca doa khusus ini dalam shalatnya. Beliau sadar bahwa hal itu juga berlaku untuk dirinya yang penuh bergelimang dalam dosa dan kesalahan, sedemikian sehingga beliau sendiri bahkan harus mengakui: “Demi Allah! Saya minta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” ( Shahih Bukhari no.1732).
Pertanyaan yang langsung sampai kebenak orang adalah apakah sesungguhnya dosa-dosa Muhammad itu sehingga mengharuskan dia minta ampun begitu banyak? Dan apakah tidak kapok-kapoknya Muhammad berbuat dosa sehingga mengharuskan dia minta ampun setiap hari sebegitu-gitu lagi? Apakah dia tidak maksum sebagai nabi Allah, alias “kebal” dari dosa? ATAU jangan-jangan doanya kepada Allah SWT memang tidak sampai kepada alamatnya, sehingga ia was-was merasa dikejar guilty-feeling (perasaan berdosa) lalu mengulang-ulang doa yang itu-itu lagi kepada Allahnya setiap hari? Teman Muslim mungkin menertawakan kemungkinan terakhir ini. Namun justru itulah agaknya kemungkinan yang paling masuk akal! No way, How come?
KOMENTAR KITA:
Kesan kita sangat absah bahwa apa yang didoakan oleh Muhammad dulu — dan kini Muslim—tidak sampai kepada alamatnya! Bukan semata-mata karena isi doanya tidak diridhoi Allah, tetapi justru karena jalur dan vehicle (kendaraan) yang menyampaikannya itu tidak absah!
Diseluruh kisah para nabi dalam kitab-kitab suci sebelum Al-Quran, Tuhan Elohim selalu berfirman langsung kepada setiap mereka, dan sebaliknya mereka berbicara atau bertanya balik langsung kepada Tuhannya tanpa batasan apapun, seperti layaknya dalam hubungan anak dengan Bapanya. Hanya kepada Muhammad seorang – yang mengklaim “nabi terbesar dan terakhir” – ditetapkan batasan batasan Allah SWT, yang hanya memperkenankan Muhammad untuk berkomunikasi kepada Nya dengan dua syarat. Satu, komunikasi tidak langsung, alias lewat ruh Jibril. Dan dua, komunikasi satu arah, ala dikte, tidak ada dialog balik atau tanya jawab!
Nah, jikalau Allah SWT tidak berkenan untuk berkonunikasi langsung dengan Nabi-Nya yang satu ini, maka dimanakah AKSES bagi Muhammad dan para pengikutnya untuk BERDOA LANGSUNG KEPADA ALLAH? Dan jikalau Allah SWT tidak menerima komunikasi timbal-balik kecuali pendikte-an kebawah, maka bagaimana Dia akan “menerima” doa yang kini disampaikan para Muslim balik keatas ? Dimanapun, aturan dan jalur komunikasi adalah “timbal-balik” menurut apa yang ditetapkan dan dicontohkan dari otoritas-atas kebawah. Dan jikalau Muhammad (dan kini Muslim) ingin berkomunikasi dengan Allah SWT, maka dia tidak bisa nyelonong langsung kealamat atas tanpa melewati jalur Jibril pula! Hubungan Muslim dengan Allah SWT dalam Islam adalah hubungan budak dengan sang Tuan, ada batasan batasan yang menyekat, bukan hubungan anak dengan sang Bapa dalam kasih anugerah-Nya seperti yang difirmankan-Nya dalam Alkitab.
Tidak heran kenapa doa Muhammad disaat yang walau paling kritis dan memilukan, namun beliau tidak tampak “dihiraukan” oleh Allah-nya. Saat saat terakhir, Muhammad mengajukan dua doa permintaan kepada Allah SWT diujung akhir nafasnya:
“Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya,
dan hubungkan saya dengan Teman Yang Maha Tinggi”.
(Shahih Bukhari no.1573).
Namun dia ditinggal sendiri dengan doanya yang kosong… tidak ada Jibril disitu … tidak ada hadhirat Allah yang hadir … tidak pula dihubungkan dengan satu sosok Teman Yang Maha Tinggi yang dimintakannya. Tragis… Dan jikalau Anda menyelidikinya dengan seksama, kemungkinan besar sosok yang dia maksudkan itu adalah Isa Al-Masih yang ada disisi Tuhan, sosok Yang Terkemuka di Alam Akhirat (dan dialam dunia), menurut Surat 3:45 ! Bukankah Muhammad tahu persis bahwa Isa Al-Masih lah yang akan menjadi TANDA dan SAKSI bagi hari KIAMAT, ahlul dan pemegang mandat alam akhirat. Maka Muhammad juga buru-buru berkata: “Saya yang lebih dekat dengan Isa anak Maryam didunia dan diakhirat”. (Bukhari no.1501). Namun hubungan paling dekat ini tidak terwujud.
Nabi besar ini telah berjuang hebat disepanjang hidupnya. Dia menemukan keberhasilan besar didunia, namun terlambat menemukan jalan dan jalur yang hakiki keakhirat, yaitu Sang Jalan untuk sampai kepada alamatnya yang ASALI! Sebab Isa al_Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Andaikata Muhammad memakai jalur yang benar, jalur syafatnya Isa al-Masih yang otoritatif, maka ceritanya akan berlainan diakhirat. Lihat seorang penyamun yang disalibkan disamping Yesus. Sang penjahat ini menyesal dan minta langsung kepada Yesus, agar dirinya dihubungkan, dengan berkata:
“Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
(Lukas 23:42-43).
Kalau masalah berdo'a kepada Tuhan, semua Nabi juga berdoa Bro, termasuk Yesus, Nabi yang anda anggap sebagai Tuhan anak, atau anak Tuhan, atau Tuhan yang menjelma menjadi manusia, atau tiga dalam satu, atau satu dalam tiga. Atau...
Matius 26:39
And going a little farther, He threw Himself upon the ground on His face and prayed saying, My Father, if it is possible, let this cup pass away from Me; nevertheless, not what I will [not what I desire], but as You will and desire.
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Markus 14:35
And going a little farther, He fell on the ground and kept praying that if it were possible the [ fatal] hour might pass from Him.
Ia (Yesus) maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan BERDOA supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
Lukas 5:16
But He Himself withdrew [in retirement] to the wilderness (desert) and prayed.
Akan tetapi ia (Yesus) mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Markus 1:35
And in the morning, long before daylight, He got up and went out to a deserted place, and there He prayed.
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia (Yesus) bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Matius 26:36
Then Jesus went with them to a place called Gethsemane, and He told His disciples, Sit down here while I go over yonder and pray.
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara aku pergi ke sana untuk berdoa."
Ibrani 5:7
In the days of His flesh [Jesus] offered up definite, special petitions [for that which He not only wanted but needed] and supplications with strong crying and tears to Him Who was [always] able to save Him [out] from death, and He was heard because of His reverence toward God [His godly fear, His piety, in that He shrank from the horrors of separation from the bright presence of the Father].
Dalam hidupnya sebagai manusia, ia (Yesus) telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Lukas 22:44
And being in an agony [of mind], He prayed [all the] more earnestly and intently, and His sweat became like great clots of blood dropping down upon the ground.
Ia (Yesus) sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
masnuntholab- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5256
Registration date : 2011-04-21
Re: Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
Rupa-rupanya Muhammad tahu bahwa manusia amat banyak kesalahannya dalam segala aspek kehidupannya, sehingga perlu selalu membaca doa khusus ini dalam shalatnya. Beliau sadar bahwa hal itu juga berlaku untuk dirinya yang penuh bergelimang dalam dosa dan kesalahan, sedemikian sehingga beliau sendiri bahkan harus mengakui: “Demi Allah! Saya minta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” ( Shahih Bukhari no.1732).
Pertanyaan yang langsung sampai kebenak orang adalah apakah sesungguhnya dosa-dosa Muhammad itu sehingga mengharuskan dia minta ampun begitu banyak? Dan apakah tidak kapok-kapoknya Muhammad berbuat dosa sehingga mengharuskan dia minta ampun setiap hari sebegitu-gitu lagi? Apakah dia tidak maksum sebagai nabi Allah, alias “kebal” dari dosa? ATAU jangan-jangan doanya kepada Allah SWT memang tidak sampai kepada alamatnya, sehingga ia was-was merasa dikejar guilty-feeling (perasaan berdosa) lalu mengulang-ulang doa yang itu-itu lagi kepada Allahnya setiap hari? Teman Muslim mungkin menertawakan kemungkinan terakhir ini. Namun justru itulah agaknya kemungkinan yang paling masuk akal! No way, How come?
Ya itu lagi yang dipuja - puja junjungannya ternyata jga banyak dosanya toh...dasar plagiat terus pernyataan sebagai manusia sempurna ( Nur muhamad dsbnya ..) dimana ya ?
Kitab Plagiat- RED MEMBERS
- Number of posts : 9
Reputation : 0
Points : 4740
Registration date : 2011-05-30
Re: Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
masnuntholab wrote:feifei_fairy wrote:Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
Mari kita baca:
Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsiran, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirli maghfiratan min ‘indika warhamni innaka antal ghafurur rahim.”
“Wahai, Allah! Bahwasanya aku aniaya terhadap diriku sendiri dengan penganiayaan yang banyak. Tidak ada yang berhak mengampuni aku melainkan hanya Engkau. Karena itu ampunilah aku sebenarnya ampun dari Engkau. Dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.”
Ini adalah doa ajaran Rasulullah saw yang disampaikan kepada Abu Bakar Shiddiq r.a. ketika ia minta diajarkan oleh Muhammad untuk membaca doa dalam shalat. Lihat Shahih Bukhari no.455.
Rupa-rupanya Muhammad tahu bahwa manusia amat banyak kesalahannya dalam segala aspek kehidupannya, sehingga perlu selalu membaca doa khusus ini dalam shalatnya. Beliau sadar bahwa hal itu juga berlaku untuk dirinya yang penuh bergelimang dalam dosa dan kesalahan, sedemikian sehingga beliau sendiri bahkan harus mengakui: “Demi Allah! Saya minta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” ( Shahih Bukhari no.1732).
Pertanyaan yang langsung sampai kebenak orang adalah apakah sesungguhnya dosa-dosa Muhammad itu sehingga mengharuskan dia minta ampun begitu banyak? Dan apakah tidak kapok-kapoknya Muhammad berbuat dosa sehingga mengharuskan dia minta ampun setiap hari sebegitu-gitu lagi? Apakah dia tidak maksum sebagai nabi Allah, alias “kebal” dari dosa? ATAU jangan-jangan doanya kepada Allah SWT memang tidak sampai kepada alamatnya, sehingga ia was-was merasa dikejar guilty-feeling (perasaan berdosa) lalu mengulang-ulang doa yang itu-itu lagi kepada Allahnya setiap hari? Teman Muslim mungkin menertawakan kemungkinan terakhir ini. Namun justru itulah agaknya kemungkinan yang paling masuk akal! No way, How come?
KOMENTAR KITA:
Kesan kita sangat absah bahwa apa yang didoakan oleh Muhammad dulu — dan kini Muslim—tidak sampai kepada alamatnya! Bukan semata-mata karena isi doanya tidak diridhoi Allah, tetapi justru karena jalur dan vehicle (kendaraan) yang menyampaikannya itu tidak absah!
Diseluruh kisah para nabi dalam kitab-kitab suci sebelum Al-Quran, Tuhan Elohim selalu berfirman langsung kepada setiap mereka, dan sebaliknya mereka berbicara atau bertanya balik langsung kepada Tuhannya tanpa batasan apapun, seperti layaknya dalam hubungan anak dengan Bapanya. Hanya kepada Muhammad seorang – yang mengklaim “nabi terbesar dan terakhir” – ditetapkan batasan batasan Allah SWT, yang hanya memperkenankan Muhammad untuk berkomunikasi kepada Nya dengan dua syarat. Satu, komunikasi tidak langsung, alias lewat ruh Jibril. Dan dua, komunikasi satu arah, ala dikte, tidak ada dialog balik atau tanya jawab!
Nah, jikalau Allah SWT tidak berkenan untuk berkonunikasi langsung dengan Nabi-Nya yang satu ini, maka dimanakah AKSES bagi Muhammad dan para pengikutnya untuk BERDOA LANGSUNG KEPADA ALLAH? Dan jikalau Allah SWT tidak menerima komunikasi timbal-balik kecuali pendikte-an kebawah, maka bagaimana Dia akan “menerima” doa yang kini disampaikan para Muslim balik keatas ? Dimanapun, aturan dan jalur komunikasi adalah “timbal-balik” menurut apa yang ditetapkan dan dicontohkan dari otoritas-atas kebawah. Dan jikalau Muhammad (dan kini Muslim) ingin berkomunikasi dengan Allah SWT, maka dia tidak bisa nyelonong langsung kealamat atas tanpa melewati jalur Jibril pula! Hubungan Muslim dengan Allah SWT dalam Islam adalah hubungan budak dengan sang Tuan, ada batasan batasan yang menyekat, bukan hubungan anak dengan sang Bapa dalam kasih anugerah-Nya seperti yang difirmankan-Nya dalam Alkitab.
Tidak heran kenapa doa Muhammad disaat yang walau paling kritis dan memilukan, namun beliau tidak tampak “dihiraukan” oleh Allah-nya. Saat saat terakhir, Muhammad mengajukan dua doa permintaan kepada Allah SWT diujung akhir nafasnya:
“Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya,
dan hubungkan saya dengan Teman Yang Maha Tinggi”.
(Shahih Bukhari no.1573).
Namun dia ditinggal sendiri dengan doanya yang kosong… tidak ada Jibril disitu … tidak ada hadhirat Allah yang hadir … tidak pula dihubungkan dengan satu sosok Teman Yang Maha Tinggi yang dimintakannya. Tragis… Dan jikalau Anda menyelidikinya dengan seksama, kemungkinan besar sosok yang dia maksudkan itu adalah Isa Al-Masih yang ada disisi Tuhan, sosok Yang Terkemuka di Alam Akhirat (dan dialam dunia), menurut Surat 3:45 ! Bukankah Muhammad tahu persis bahwa Isa Al-Masih lah yang akan menjadi TANDA dan SAKSI bagi hari KIAMAT, ahlul dan pemegang mandat alam akhirat. Maka Muhammad juga buru-buru berkata: “Saya yang lebih dekat dengan Isa anak Maryam didunia dan diakhirat”. (Bukhari no.1501). Namun hubungan paling dekat ini tidak terwujud.
Nabi besar ini telah berjuang hebat disepanjang hidupnya. Dia menemukan keberhasilan besar didunia, namun terlambat menemukan jalan dan jalur yang hakiki keakhirat, yaitu Sang Jalan untuk sampai kepada alamatnya yang ASALI! Sebab Isa al_Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Andaikata Muhammad memakai jalur yang benar, jalur syafatnya Isa al-Masih yang otoritatif, maka ceritanya akan berlainan diakhirat. Lihat seorang penyamun yang disalibkan disamping Yesus. Sang penjahat ini menyesal dan minta langsung kepada Yesus, agar dirinya dihubungkan, dengan berkata:
“Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
(Lukas 23:42-43).
Kalau masalah berdo'a kepada Tuhan, semua Nabi juga berdoa Bro, termasuk Yesus, Nabi yang anda anggap sebagai Tuhan anak, atau anak Tuhan, atau Tuhan yang menjelma menjadi manusia, atau tiga dalam satu, atau satu dalam tiga. Atau...
Matius 26:39
And going a little farther, He threw Himself upon the ground on His face and prayed saying, My Father, if it is possible, let this cup pass away from Me; nevertheless, not what I will [not what I desire], but as You will and desire.
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Markus 14:35
And going a little farther, He fell on the ground and kept praying that if it were possible the [ fatal] hour might pass from Him.
Ia (Yesus) maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan BERDOA supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
Lukas 5:16
But He Himself withdrew [in retirement] to the wilderness (desert) and prayed.
Akan tetapi ia (Yesus) mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Markus 1:35
And in the morning, long before daylight, He got up and went out to a deserted place, and there He prayed.
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia (Yesus) bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Matius 26:36
Then Jesus went with them to a place called Gethsemane, and He told His disciples, Sit down here while I go over yonder and pray.
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara aku pergi ke sana untuk berdoa."
Ibrani 5:7
In the days of His flesh [Jesus] offered up definite, special petitions [for that which He not only wanted but needed] and supplications with strong crying and tears to Him Who was [always] able to save Him [out] from death, and He was heard because of His reverence toward God [His godly fear, His piety, in that He shrank from the horrors of separation from the bright presence of the Father].
Dalam hidupnya sebagai manusia, ia (Yesus) telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Lukas 22:44
And being in an agony [of mind], He prayed [all the] more earnestly and intently, and His sweat became like great clots of blood dropping down upon the ground.
Ia (Yesus) sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Anda belum menjawab yang ini.
masnuntholab- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5256
Registration date : 2011-04-21
Re: Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
bayo_lubis wrote:@TS:
Kl dlm hai ini, Anda anggap perlu perantara manusia ke Tuhan, Anda keliru krn:
-Jibril tugasnya bkn menyapaikan doa manusia kpd Tuhan
-Kl Anda bilang Yesus sbg perantara manusia dg Bapa, artinya Anda mengatakan Yesus bkn Bapa, brrti ada 3 Tuhan.
bayo_lubis- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10554
Registration date : 2011-02-27
Re: Sembahyang Muslim Tidak Sampai Kepada Alamatnya?
Kitab Plagiat wrote:
Rupa-rupanya Muhammad tahu bahwa manusia amat banyak kesalahannya dalam segala aspek kehidupannya, sehingga perlu selalu membaca doa khusus ini dalam shalatnya. Beliau sadar bahwa hal itu juga berlaku untuk dirinya yang penuh bergelimang dalam dosa dan kesalahan, sedemikian sehingga beliau sendiri bahkan harus mengakui: “Demi Allah! Saya minta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” ( Shahih Bukhari no.1732).
Pertanyaan yang langsung sampai kebenak orang adalah apakah sesungguhnya dosa-dosa Muhammad itu sehingga mengharuskan dia minta ampun begitu banyak? Dan apakah tidak kapok-kapoknya Muhammad berbuat dosa sehingga mengharuskan dia minta ampun setiap hari sebegitu-gitu lagi? Apakah dia tidak maksum sebagai nabi Allah, alias “kebal” dari dosa? ATAU jangan-jangan doanya kepada Allah SWT memang tidak sampai kepada alamatnya, sehingga ia was-was merasa dikejar guilty-feeling (perasaan berdosa) lalu mengulang-ulang doa yang itu-itu lagi kepada Allahnya setiap hari? Teman Muslim mungkin menertawakan kemungkinan terakhir ini. Namun justru itulah agaknya kemungkinan yang paling masuk akal! No way, How come?
Ya itu lagi yang dipuja - puja junjungannya ternyata jga banyak dosanya toh...dasar plagiat terus pernyataan sebagai manusia sempurna ( Nur muhamad dsbnya ..) dimana ya ?
Nabi adalah contoh.....
Kalau nabi cuman nyuruh tapi ga ngasih contoh....gimana dong?
Kalau nabi yang suci dari dosa saja banyak istighfar....bagaimana manusia biasa yang banyak dosa?
Allahu_Akbar- RED MEMBERS
-
Number of posts : 19
Humor : wooy....siapa nyolong kolor gw??!!!
Reputation : 3
Points : 4749
Registration date : 2011-06-01
Similar topics
» Patung Buddha mau di turunkan di hancurin tidak ada masalah umat bisa buat lagi dan tidak mengganggu ritual sembahyang , jika kabbah dan hadjar aswad berhala muslim hancur karena bencana alam atau manusia maka umatnya akan binggung bagaimana menjalankan
» Pornografi Dalam Alkitab: The Choice-deedat
» Help! Allah Minta Tolong
» Pornografi Dalam Alkitab: The Choice-deedat
» Help! Allah Minta Tolong
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN