Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 54 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 54 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
4 posters
Page 1 of 1
Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Tak ada mimpi bukan pula ajakan dari seseorang. Namun dalam lubuk hati terdalam, Faustino begitu tertarik dengan Islam. Perkenalan Muhammad Ilyas, demikian nama baru Faustino, dengan Islam terbilang biasa-biasa saja. Bahkan, dia sempat beradu mulut dengan seorang Muslim yang kala itu tengah membangun sebuah mushala.
Ia tersinggung, si Muslim menganggap remeh peringatannya soal kemungkinan banjir. Apalagi, diskusi berubah menjadi saling memojokkan ajaran agama masing-masing. Ia mengambil batu, melempari mushala itu.
Namun, setelah amarah reda, ia membenarkan si Muslim tentang materi perdebatan itu. Dia pun mulai banyak membaca buku dan berdiskusi. Dia pun tahu, fakta yang dibicarakan si Muslim dalam perdebatan sengit itu ternyata benar.
Singkat cerita, Ilyas pun berinisiatif mendatangi mushala untuk bertemu sang kakak yang telah menjadi penganut Islam. Saat itu, usai jajak pendapat, suasana Timor Leste sangat mencekam. Muslim dimusuhi.
Saat itu, lepas tengah malam. "Mengapa kau ke sini," tanya sang kakak, seperti ditirukan Faustino. Ia wawswas, di belakang adiknya ada orang lain yang akan menyeretnya keluar, bahkan membunuhnya.
Melihat kondisi aman, sang kakak mengatakan agar ia besok pagi datang lagi, bertemu Pak haji, ketua takmir mushala.
Pagi, pukul 09.00 di bulan Februari 2008, Faustino mengikrakan dua kalimat syahadat.
***
Usai memeluk Islam, ia memutuskan untuk pergi ke Dili untuk belajar Islam. "Sudah masuk Islam tapi tidak tahu apa-apa. Akhirnya saya lari ke Dili, ibukota Timor Leste, saya belajar disana,” katanya.
Selama belajar di Dili, kemampuan Faustino tidak berubah. Ia labil. Dalam kondisi ini, seorang temannya yang telah lebih dulu menganut islam, mengiriminya satu keeping CD dialog Ustadz Nababan dengan seorang Nasrani. Dalam CD tersebut, diceritakan bagaimana Ustad Nababan berhasil mematahkan setiap dalil dari kitab suci lamanya. Dari CD itu, keimanan Ilyas yang labil segera naik kembali.
“Saya makin mantap memilih Islam sebagai jalan kehidupan," ungkap pria yang kini sehari-hari dipanggil Ilyas itu.
Ilyas pun memutuskan untuk hijrah ke Jepara pada tahun 2008. Di pondok itu, Ilyas harus belajar dengan anak kecil. “ Saya di pondok itu, ada dua teman dari Timor Leste, kami yang tertua. Dan kami sama sekali tidak bisa membaca huruf Arab, tapi Alhamdulillah, dengan belajar, saya pun bisa,” kenang dia.
Selepas dari pesantren di Jepara, Ilyas pun ingin melanjutkan pendidikan di Jakarta. Ternyata, mencari pendidikan Islam di Jakarta begitu sulit bagi Ilyas. Sejumlah tempat dia sambangi. Dia bahkan sempat mengunjungi masjid Kubah Emas. Di masjid itu, Ilyas mendapat diarahkan untuk mengunjungi pesantren AJ-Jamiah.
Namun sayang, pesantren tersebut sudah penuh. Terasa patah arang, Ilyas mengunjungi rumah ustadz Arifin Ilham. Lagi-lagi, Ilyas harus menerima kenyataan pahit; yayasan hanya menerima anak yatim dan piatu.
Beruntung, ada yang menuntunnya bertemu Ustadz Nababan. Akhirnya, ia belajar di pesantren Pembinaan Muallaf Annaba’ Center, Tangerang Selatan.
Sayangnya, cita-cita Ilyas di sekolah formal kandas. Rahasia keislamannya yang semula ditutup rapat, bocor pada orang tuanya. Biaya pendidikan pun terhenti.
“Orang tua saya hanya tahu kalau saya kuliah di Jawa. Mereka tidak tahu kalau saya sudah memeluk Islam,” kata dia. Kini, komunikasi antara Ilyas dan keluarganya terputus. Tiga bulan lalu, Ilyas coba mengontak keluarganya. Namun, tidak jua mendapatkan balasan.
Kuliahnya terhenti, karena tak ada biaya lagi.
Dia berharap, suatu saat bisa meneruskan kuliah. Sambil terus menekuni jalan dakwah. "Insya Allah, saya mantap dengan Islam," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/05/06/lkrkiq-sebelum-menganut-islam-faustino-pernah-lempari-mushala-dengan-batu
Ia tersinggung, si Muslim menganggap remeh peringatannya soal kemungkinan banjir. Apalagi, diskusi berubah menjadi saling memojokkan ajaran agama masing-masing. Ia mengambil batu, melempari mushala itu.
Namun, setelah amarah reda, ia membenarkan si Muslim tentang materi perdebatan itu. Dia pun mulai banyak membaca buku dan berdiskusi. Dia pun tahu, fakta yang dibicarakan si Muslim dalam perdebatan sengit itu ternyata benar.
Singkat cerita, Ilyas pun berinisiatif mendatangi mushala untuk bertemu sang kakak yang telah menjadi penganut Islam. Saat itu, usai jajak pendapat, suasana Timor Leste sangat mencekam. Muslim dimusuhi.
Saat itu, lepas tengah malam. "Mengapa kau ke sini," tanya sang kakak, seperti ditirukan Faustino. Ia wawswas, di belakang adiknya ada orang lain yang akan menyeretnya keluar, bahkan membunuhnya.
Melihat kondisi aman, sang kakak mengatakan agar ia besok pagi datang lagi, bertemu Pak haji, ketua takmir mushala.
Pagi, pukul 09.00 di bulan Februari 2008, Faustino mengikrakan dua kalimat syahadat.
***
Usai memeluk Islam, ia memutuskan untuk pergi ke Dili untuk belajar Islam. "Sudah masuk Islam tapi tidak tahu apa-apa. Akhirnya saya lari ke Dili, ibukota Timor Leste, saya belajar disana,” katanya.
Selama belajar di Dili, kemampuan Faustino tidak berubah. Ia labil. Dalam kondisi ini, seorang temannya yang telah lebih dulu menganut islam, mengiriminya satu keeping CD dialog Ustadz Nababan dengan seorang Nasrani. Dalam CD tersebut, diceritakan bagaimana Ustad Nababan berhasil mematahkan setiap dalil dari kitab suci lamanya. Dari CD itu, keimanan Ilyas yang labil segera naik kembali.
“Saya makin mantap memilih Islam sebagai jalan kehidupan," ungkap pria yang kini sehari-hari dipanggil Ilyas itu.
Ilyas pun memutuskan untuk hijrah ke Jepara pada tahun 2008. Di pondok itu, Ilyas harus belajar dengan anak kecil. “ Saya di pondok itu, ada dua teman dari Timor Leste, kami yang tertua. Dan kami sama sekali tidak bisa membaca huruf Arab, tapi Alhamdulillah, dengan belajar, saya pun bisa,” kenang dia.
Selepas dari pesantren di Jepara, Ilyas pun ingin melanjutkan pendidikan di Jakarta. Ternyata, mencari pendidikan Islam di Jakarta begitu sulit bagi Ilyas. Sejumlah tempat dia sambangi. Dia bahkan sempat mengunjungi masjid Kubah Emas. Di masjid itu, Ilyas mendapat diarahkan untuk mengunjungi pesantren AJ-Jamiah.
Namun sayang, pesantren tersebut sudah penuh. Terasa patah arang, Ilyas mengunjungi rumah ustadz Arifin Ilham. Lagi-lagi, Ilyas harus menerima kenyataan pahit; yayasan hanya menerima anak yatim dan piatu.
Beruntung, ada yang menuntunnya bertemu Ustadz Nababan. Akhirnya, ia belajar di pesantren Pembinaan Muallaf Annaba’ Center, Tangerang Selatan.
Sayangnya, cita-cita Ilyas di sekolah formal kandas. Rahasia keislamannya yang semula ditutup rapat, bocor pada orang tuanya. Biaya pendidikan pun terhenti.
“Orang tua saya hanya tahu kalau saya kuliah di Jawa. Mereka tidak tahu kalau saya sudah memeluk Islam,” kata dia. Kini, komunikasi antara Ilyas dan keluarganya terputus. Tiga bulan lalu, Ilyas coba mengontak keluarganya. Namun, tidak jua mendapatkan balasan.
Kuliahnya terhenti, karena tak ada biaya lagi.
Dia berharap, suatu saat bisa meneruskan kuliah. Sambil terus menekuni jalan dakwah. "Insya Allah, saya mantap dengan Islam," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/05/06/lkrkiq-sebelum-menganut-islam-faustino-pernah-lempari-mushala-dengan-batu
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15890
Registration date : 2010-09-20
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
kira-kira belajarnya pake nanya yang diulang-ulang nggak bro ?
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14651
Registration date : 2010-04-16
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
agus wrote:kira-kira belajarnya pake nanya yang diulang-ulang nggak bro ?
heheheee.....
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15890
Registration date : 2010-09-20
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
hamba tuhan wrote:agus wrote:kira-kira belajarnya pake nanya yang diulang-ulang nggak bro ?
heheheee.....
Kalau enggak, berarti Falustino itu daya tangkapnya bagus ya ?
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14651
Registration date : 2010-04-16
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
agus wrote:hamba tuhan wrote:agus wrote:kira-kira belajarnya pake nanya yang diulang-ulang nggak bro ?
heheheee.....
Kalau enggak, berarti Falustino itu daya tangkapnya bagus ya ?
emang ada yg kurang tangkap disini ya bro.......
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15890
Registration date : 2010-09-20
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
Kayaknya ada seh, cuma lupa siapa ya ? :04: :04: :04:
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14651
Registration date : 2010-04-16
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
agus wrote:Kayaknya ada seh, cuma lupa siapa ya ? :04: :04: :04:
biasa ntar lagi bakal muncul tuh!!!!!!
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15890
Registration date : 2010-09-20
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
hamba tuhan wrote:agus wrote:Kayaknya ada seh, cuma lupa siapa ya ? :04: :04: :04:
biasa ntar lagi bakal muncul tuh!!!!!!
hi..hi...hi...kalau muncul kira-kira nanya apa ya ?
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14651
Registration date : 2010-04-16
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
agus wrote:hamba tuhan wrote:agus wrote:Kayaknya ada seh, cuma lupa siapa ya ? :04: :04: :04:
biasa ntar lagi bakal muncul tuh!!!!!!
hi..hi...hi...kalau muncul kira-kira nanya apa ya ?
ngulang2 and msh jg pertanyaannya salah mulu.......
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15890
Registration date : 2010-09-20
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
hamba tuhan wrote:agus wrote:hamba tuhan wrote:agus wrote:Kayaknya ada seh, cuma lupa siapa ya ? :04: :04: :04:
biasa ntar lagi bakal muncul tuh!!!!!!
hi..hi...hi...kalau muncul kira-kira nanya apa ya ?
ngulang2 and msh jg pertanyaannya salah mulu.......
kasian tuh makhluk, bingung koq ya nggak belajar ya ?
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14651
Registration date : 2010-04-16
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
agus wrote:hamba tuhan wrote:agus wrote:hamba tuhan wrote:agus wrote:Kayaknya ada seh, cuma lupa siapa ya ? :04: :04: :04:
biasa ntar lagi bakal muncul tuh!!!!!!
hi..hi...hi...kalau muncul kira-kira nanya apa ya ?
ngulang2 and msh jg pertanyaannya salah mulu.......
kasian tuh makhluk, bingung koq ya nggak belajar ya ?
maybe belajarnya hanya sebats nanyaaaaaaaaaaaaaa aja mulu.... gak belajar memahaminya
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15890
Registration date : 2010-09-20
sorga pelacur&preman- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 424
Reputation : -32
Points : 5188
Registration date : 2011-06-27
Re: Sebelum Menganut Islam, Faustino Pernah Lempari Mushala dengan Batu
hamba tuhan wrote:REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Tak ada mimpi bukan pula ajakan dari seseorang. Namun dalam lubuk hati terdalam, Faustino begitu tertarik dengan Islam. Perkenalan Muhammad Ilyas, demikian nama baru Faustino, dengan Islam terbilang biasa-biasa saja. Bahkan, dia sempat beradu mulut dengan seorang Muslim yang kala itu tengah membangun sebuah mushala.
Ia tersinggung, si Muslim menganggap remeh peringatannya soal kemungkinan banjir. Apalagi, diskusi berubah menjadi saling memojokkan ajaran agama masing-masing. Ia mengambil batu, melempari mushala itu.
Namun, setelah amarah reda, ia membenarkan si Muslim tentang materi perdebatan itu. Dia pun mulai banyak membaca buku dan berdiskusi. Dia pun tahu, fakta yang dibicarakan si Muslim dalam perdebatan sengit itu ternyata benar.
Singkat cerita, Ilyas pun berinisiatif mendatangi mushala untuk bertemu sang kakak yang telah menjadi penganut Islam. Saat itu, usai jajak pendapat, suasana Timor Leste sangat mencekam. Muslim dimusuhi.
Saat itu, lepas tengah malam. "Mengapa kau ke sini," tanya sang kakak, seperti ditirukan Faustino. Ia wawswas, di belakang adiknya ada orang lain yang akan menyeretnya keluar, bahkan membunuhnya.
Melihat kondisi aman, sang kakak mengatakan agar ia besok pagi datang lagi, bertemu Pak haji, ketua takmir mushala.
Pagi, pukul 09.00 di bulan Februari 2008, Faustino mengikrakan dua kalimat syahadat.
***
Usai memeluk Islam, ia memutuskan untuk pergi ke Dili untuk belajar Islam. "Sudah masuk Islam tapi tidak tahu apa-apa. Akhirnya saya lari ke Dili, ibukota Timor Leste, saya belajar disana,” katanya.
Selama belajar di Dili, kemampuan Faustino tidak berubah. Ia labil. Dalam kondisi ini, seorang temannya yang telah lebih dulu menganut islam, mengiriminya satu keeping CD dialog Ustadz Nababan dengan seorang Nasrani. Dalam CD tersebut, diceritakan bagaimana Ustad Nababan berhasil mematahkan setiap dalil dari kitab suci lamanya. Dari CD itu, keimanan Ilyas yang labil segera naik kembali.
“Saya makin mantap memilih Islam sebagai jalan kehidupan," ungkap pria yang kini sehari-hari dipanggil Ilyas itu.
Ilyas pun memutuskan untuk hijrah ke Jepara pada tahun 2008. Di pondok itu, Ilyas harus belajar dengan anak kecil. “ Saya di pondok itu, ada dua teman dari Timor Leste, kami yang tertua. Dan kami sama sekali tidak bisa membaca huruf Arab, tapi Alhamdulillah, dengan belajar, saya pun bisa,” kenang dia.
Selepas dari pesantren di Jepara, Ilyas pun ingin melanjutkan pendidikan di Jakarta. Ternyata, mencari pendidikan Islam di Jakarta begitu sulit bagi Ilyas. Sejumlah tempat dia sambangi. Dia bahkan sempat mengunjungi masjid Kubah Emas. Di masjid itu, Ilyas mendapat diarahkan untuk mengunjungi pesantren AJ-Jamiah.
Namun sayang, pesantren tersebut sudah penuh. Terasa patah arang, Ilyas mengunjungi rumah ustadz Arifin Ilham. Lagi-lagi, Ilyas harus menerima kenyataan pahit; yayasan hanya menerima anak yatim dan piatu.
Beruntung, ada yang menuntunnya bertemu Ustadz Nababan. Akhirnya, ia belajar di pesantren Pembinaan Muallaf Annaba’ Center, Tangerang Selatan.
Sayangnya, cita-cita Ilyas di sekolah formal kandas. Rahasia keislamannya yang semula ditutup rapat, bocor pada orang tuanya. Biaya pendidikan pun terhenti.
“Orang tua saya hanya tahu kalau saya kuliah di Jawa. Mereka tidak tahu kalau saya sudah memeluk Islam,” kata dia. Kini, komunikasi antara Ilyas dan keluarganya terputus. Tiga bulan lalu, Ilyas coba mengontak keluarganya. Namun, tidak jua mendapatkan balasan.
Kuliahnya terhenti, karena tak ada biaya lagi.
Dia berharap, suatu saat bisa meneruskan kuliah. Sambil terus menekuni jalan dakwah. "Insya Allah, saya mantap dengan Islam," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/05/06/lkrkiq-sebelum-menganut-islam-faustino-pernah-lempari-mushala-dengan-batu saya salut dengan keberanianny melempar batu ke mussollah.....keren abis.....lebih salut lagi sama yang ini....Syech Ramadhan, pemimpin Ponpes Khulafar Rasyisidin di Pontianak, Kalbar
mencabuli lima santri perempuan. Modus tersangka adalah berpura pura
menyatakan korban terkena penyakit dan harus diobati.
Liputan6.com, Pontianak: Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menangkap
Syech Ramadhan, pemimpin Pondok Pesantren Khulafar Rasyisidin di Jalan
Ahmad Yani II Pontianak, baru-baru ini. Lelaki asal Somalia yang sudah
berkewarganegaraan Indonesia itu dilaporkan telah mencabuli lima santri
perempuan yang diasuhnya. Hasil visum oleh Tim Medis Polda Kalbar
menyebutkan dubur korban rusak.
Semula tersangka yang berusia 71 tahun ini membantah telah berbuat nista
kepada santrinya. Namun polisi tak kehilangan akal. Mereka mempertemukan
lima korban pelapor dengan tersangka. Korban yang rata- rata berusia 15
hingga 17 tahun, satu per satu menceritakan kejadian yang dialaminya di
hadapan polisi dan tersangka.
Meski begitu, lelaki berjenggot yang sering dipanggil Syech itu tetap
menyangkal. "Kapan saya berbuat itu. Kapan saya berbohong,"
bantah Syech Ramadhan. Penolakan ini justru memicu kemarahan korban.
Mereka pun melontarkan cacian dan makian kepada tersangka. Bahkan
seorang korban dengan berani menyerang tersangka, meski berhasil
dihalangi polisi. "Tapi siapa yang berzinah? ngaku nggak?" ujar seorang
korban yang hendak menyerang tersangka.
Syech Ramadhan akhirnya mengakui semua perbuatannya. Modus tersangka
adalah dengan berpura pura menyatakan korban terkena penyakit dan harus
diobati. Saat itulah tersangka memperlakukan korban tidak senonoh. "Saya
melihatnya sebagai anak saya," kilah Syech. Kini polisi masih mendata
korban-korban lainnya yang diperkirakan masih banyak, namun takut untuk
melaporkan ke polisi.
Pencabulan oleh seorang ustad terhadap santrinya banyak terjadi. Dua
bulan silam, Salim, seorang guru mengaji di Desa Sei Merah, Tanjung
Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara [baca: Guru Mencabuli Empat Bocah
Perempuan]. Ia tega mencabuli empat muridnya yang rata-rata masih
berusia tujuh hingga sembilan tahun. Perbuatan tak senonoh itu dilakukan
Salim di kamar mandi sekolah. Karena perbuatannya itu, dia harus
mendekam di Tahanan Kepolisian Sektor Tanjung Morawa.(DEN/Amin
Alkadrie)
sorga pelacur&preman- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 424
Reputation : -32
Points : 5188
Registration date : 2011-06-27
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN