Tidak ada kebencian ISLAM terhadap Yahudi dan Nasrani...

shaggy wrote:AWAS TAQIYA !!!!!!

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

shaggy wrote:AWAS TAQIYA !!!!!!

musicman wrote:

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

sebetulnya Kristen itu ngga benci Muslim..
cuman ngga rela dibilang Ajarannya carut marut..
secara Psikologis...tertuduh (atau terdakwa?)
otomatis akan membenci sesuatu yg dianggap mengancam sesuatu yg dicintainya (secara buta dalam kasus ini..)

lihat..apa yg sudah mereka bisa jawab dengan bukti tak terbantahkan yg muslim kasih tentang amburadulnya kitab mereka kecuali dengan menjawab "mana kitab yg asli?"..?

membuktikan 1-2 kata saja untuk memastikan yg mana firman Tuhan....sampai saat ini sepertinya blm ketemu saya ...memastikan yg mana benar2 firman Tuhan...kecuali jawaban.."mana kitab injil yg asli?"

pernah jd ABG?
yah..kl pernah pasti tau CInta monyet...

biar pacarnya banjingan..tetap yg No.1..

Itulah..

kristen..

musicman wrote:

shaggy wrote:AWAS TAQIYA !!!!!!

Kalau yg ini ..Yesus menyuruh Taqiyya bukan Shagg?

Matius 10;16 Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.



Sifat-sifat Ular didalam ajaran Kristen:

1.Menyuruh manusia melanggar kebenaran
Kejadian 3;1-4
1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

2.Mencelakakan Mahluk lain
Kejadian 49;17
Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.

3.Berbisa dan berbahaya
Ulangan 32;33
Air anggur mereka adalah racun ular, dan bisa ular tedung yang keras ganas.

4.Pendusta dan sesat
Mazmur 58;4
(58-4) Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.

5.Fasik dan Tuli (tidak mau mendengar Nasihat kebenaran)
Mazmur 58;5
(58-5) Bisa mereka serupa bisa ular, mereka seperti ular tedung tuli yang menutup telinganya,

kl anda bisa dan yakin dapat menjelaskan..silahkan mampir di threadnya...

sudah lama nganggur gk ada yg bisa menjelaskan..

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

sabda alam wrote:

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

Lha ayat2 ini bro yang selalu jadi peluru mereka menyerang pikiran2 orang muslim...

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

agus wrote:

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

hanya sebagai pembeda saja...

musicman wrote:

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

sebetulnya Kristen itu ngga benci Muslim..
cuman ngga rela dibilang Ajarannya carut marut..
secara Psikologis...tertuduh (atau terdakwa?)
otomatis akan membenci sesuatu yg dianggap mengancam sesuatu yg dicintainya (secara buta dalam kasus ini..)

lihat..apa yg sudah mereka bisa jawab dengan bukti tak terbantahkan yg muslim kasih tentang amburadulnya kitab mereka kecuali dengan menjawab "mana kitab yg asli?"..?

membuktikan 1-2 kata saja untuk memastikan yg mana firman Tuhan....sampai saat ini sepertinya blm ketemu saya ...memastikan yg mana benar2 firman Tuhan...kecuali jawaban.."mana kitab injil yg asli?"

pernah jd ABG?
yah..kl pernah pasti tau CInta monyet...

biar pacarnya banjingan..tetap yg No.1..

Itulah..

kristen..

iman indah wrote:

agus wrote:

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan
saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim." (At Taubah,
Ayat 23).

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.

hanya sebagai pembeda saja...

hamba tuhan wrote:

shaggy wrote:AWAS TAQIYA !!!!!!

takut ya para kristen kalo islam yang mayoritas begitu ideologinya???? makanya gak seru para misionaris kristen dalam memojokkan islam...... gak bakal berhasil kerjaan misonaris kristen shaggy, semakin islam dipojokkan semakin banyak yang menyukai islam... realita.

musicman wrote:
pernah jd ABG?
yah..kl pernah pasti tau CInta monyet...

biar pacarnya banjingan..tetap yg No.1..

hamba tuhan wrote:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
lalim. (Al Maidah Ayat 51).

Memang, ayat tersebut secara eksplisit melarang kita (umat Islam) menunjuk Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin di anatar umat Islam. Itu sangat jelas.
Tapi, tidak ada pengertian munculnya "kebencian" dalam ayat tersebut. Jika kita tidak diperbolehkan memilih Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, bukan berarti kita tidak boleh berhubungan pada tingkat hubungan sosial lain. Misalnya, berdagang dengan yahudi atau Nasrani atau lainnya.

Coba bandingkan dengan ayat lain yaitu At Taubah ayat 23 yang terjemahannya sbb:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ آبَاءكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاء إَنِ اسْتَحَبُّواْ الْكُفْرَ عَلَى الإِيمَانِ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Apakah berarti kita juga membenci bapak-bapak dan saudara-saudara kita, jika mereka "mengutamakan' kekafiran atas keimanan? Padahal, jika membenci mereka bagaimana kita bisa menjalankan dakwah (ajakan) yang baik kepada mereka sesuai dengan ajaran agama? Kita tidak bisa membawa ajaran Islam secara keras dengan cara menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Ajaran Islam tidak bisa disamakan dengan doktrin Hitler yang membunuh puluhan ribu umat Yahudi. Kita tidak menepis adanya kutuk Allah SWT dalam Al-Qur'an terhadap umat Yahudi karena hanya Allah SWT yang mampu melakukankannya. Islam dan umat Islam tidak pernah memiliki sentimen anti-semitik. Jangan kita mau terjebak dengan tuduhan itu. Cukup sudah kita difitnah dengan
terorisme saja.