Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 90 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 90 Guests :: 3 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Agama Budha yang kejam
+5
iman indah
kuku bima
dessertsnake
agus
hamba tuhan
9 posters
Page 1 of 1
Agama Budha yang kejam
semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20
Re: Agama Budha yang kejam
hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
nggak ada pengampunan ya ?
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14632
Registration date : 2010-04-16
Re: Agama Budha yang kejam
hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
dessertsnake- RED MEMBERS
- Number of posts : 32
Reputation : 0
Points : 4744
Registration date : 2011-06-05
Re: Agama Budha yang kejam
ya karena semuanya menurut quran akan ke neraka.....agus wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
nggak ada pengampunan ya ?
(Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)" (QS. 3:
Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. 3:9)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka, (QS. 3:10 adalah sebagai keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. (QS. 3:11) siapa ya KAMI pada ayat2 ini..........ya rabb kami...dan juga mereka mendustakan ayat2 kami...kami edan kale....
Re: Agama Budha yang kejam
kuku bima wrote:ya karena semuanya menurut quran akan ke neraka.....agus wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
nggak ada pengampunan ya ?
(Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)" (QS. 3:
Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. 3:9)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka, (QS. 3:10 adalah sebagai keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. (QS. 3:11) siapa ya KAMI pada ayat2 ini..........ya rabb kami...dan juga mereka mendustakan ayat2 kami...kami edan kale....
itu menurut alquran atau menurut terjemahan alquran bung?????
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20
Re: Agama Budha yang kejam
dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
dessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....
dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20
Re: Agama Budha yang kejam
hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan andadessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
kalau anda sadar apakah anda akan berbuat salah ?, jangan katakan manusia tempatnya dosa pesimis, mengapa berpikir utk memaafkan orang atau minta dosa di hapuskan
Buddha mengenalkan kt pada Dukkha , lenyapnya Dukkha dan jalamn menuju lenyapnya Dukkha
justru karena ajaran Buddha mengajarkan darimana asal Dukkha tersebut maka pengampunan dosa ataupun memafkaan tidak perlu lagi dilakukan
kalau anda bicara hanya pada tataran masyarakat bisa di liat sendiri siapa yang sering memaafkan
intinya adalah kesadaran diri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
anda mengatakan orng berakal semua tahu tapi tidak banyak orang yang tau bagaimana menjadi pribadi yang sadar, statment anda saja bertolak belakan, di awal anda bicara " jika saya salah anda akan memaafkan " di statment kedua anda menggurui " semua orng berakal juga tahu< anda mungkin tahu tapi anda tidak sadar ( awake ) bukan (concius)
mengerti kah anda ? berakal saja tidak cukup, intelektual tinggi tidak menjamin batin anda jernih sehingga apa yang tidak sesuai dgn logika anada pasti anda anggap bertentangan, bicara tatanan batin tidak sama dgn logika, kl punya statment baru silahkan di sanggah tapi jika anda hanya menggunakan logika anda lebih baik simpan dalam hati lalu renungkan
dessertsnake- RED MEMBERS
- Number of posts : 32
Reputation : 0
Points : 4744
Registration date : 2011-06-05
Re: Agama Budha yang kejam
dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan andadessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
kalau anda sadar apakah anda akan berbuat salah ?, jangan katakan manusia tempatnya dosa pesimis, mengapa berpikir utk memaafkan orang atau minta dosa di hapuskan
Buddha mengenalkan kt pada Dukkha , lenyapnya Dukkha dan jalamn menuju lenyapnya Dukkha
justru karena ajaran Buddha mengajarkan darimana asal Dukkha tersebut maka pengampunan dosa ataupun memafkaan tidak perlu lagi dilakukan
kalau anda bicara hanya pada tataran masyarakat bisa di liat sendiri siapa yang sering memaafkan
intinya adalah kesadaran diri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
anda mengatakan orng berakal semua tahu tapi tidak banyak orang yang tau bagaimana menjadi pribadi yang sadar, statment anda saja bertolak belakan, di awal anda bicara " jika saya salah anda akan memaafkan " di statment kedua anda menggurui " semua orng berakal juga tahu< anda mungkin tahu tapi anda tidak sadar ( awake ) bukan (concius)
mengerti kah anda ? berakal saja tidak cukup, intelektual tinggi tidak menjamin batin anda jernih sehingga apa yang tidak sesuai dgn logika anada pasti anda anggap bertentangan, bicara tatanan batin tidak sama dgn logika, kl punya statment baru silahkan di sanggah tapi jika anda hanya menggunakan logika anda lebih baik simpan dalam hati lalu renungkan
http://paulusteguh.blogspot.com/2010/06/penderitaan-menurut-agama-buddha-sebuah.html
iman indah- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5391
Registration date : 2011-05-25
Re: Agama Budha yang kejam
iman indah wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan andadessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
kalau anda sadar apakah anda akan berbuat salah ?, jangan katakan manusia tempatnya dosa pesimis, mengapa berpikir utk memaafkan orang atau minta dosa di hapuskan
Buddha mengenalkan kt pada Dukkha , lenyapnya Dukkha dan jalamn menuju lenyapnya Dukkha
justru karena ajaran Buddha mengajarkan darimana asal Dukkha tersebut maka pengampunan dosa ataupun memafkaan tidak perlu lagi dilakukan
kalau anda bicara hanya pada tataran masyarakat bisa di liat sendiri siapa yang sering memaafkan
intinya adalah kesadaran diri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
anda mengatakan orng berakal semua tahu tapi tidak banyak orang yang tau bagaimana menjadi pribadi yang sadar, statment anda saja bertolak belakan, di awal anda bicara " jika saya salah anda akan memaafkan " di statment kedua anda menggurui " semua orng berakal juga tahu< anda mungkin tahu tapi anda tidak sadar ( awake ) bukan (concius)
mengerti kah anda ? berakal saja tidak cukup, intelektual tinggi tidak menjamin batin anda jernih sehingga apa yang tidak sesuai dgn logika anada pasti anda anggap bertentangan, bicara tatanan batin tidak sama dgn logika, kl punya statment baru silahkan di sanggah tapi jika anda hanya menggunakan logika anda lebih baik simpan dalam hati lalu renungkan
http://paulusteguh.blogspot.com/2010/06/penderitaan-menurut-agama-buddha-sebuah.html
Sorry, bro
Paulusteguh cm komentator baru dapt info dikit seolah udh mengerti semua ttg ajaran Buddha, bahkan logikanya aja gak sebanding dgn ajaran Buddhis
maaf no offence tidak ada niat sy utk ad hominen, tp kenyataannya begitu
hanya penilaian saja
dessertsnake- RED MEMBERS
- Number of posts : 32
Reputation : 0
Points : 4744
Registration date : 2011-06-05
Re: Agama Budha yang kejam
dessertsnake wrote:iman indah wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan andadessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
kalau anda sadar apakah anda akan berbuat salah ?, jangan katakan manusia tempatnya dosa pesimis, mengapa berpikir utk memaafkan orang atau minta dosa di hapuskan
Buddha mengenalkan kt pada Dukkha , lenyapnya Dukkha dan jalamn menuju lenyapnya Dukkha
justru karena ajaran Buddha mengajarkan darimana asal Dukkha tersebut maka pengampunan dosa ataupun memafkaan tidak perlu lagi dilakukan
kalau anda bicara hanya pada tataran masyarakat bisa di liat sendiri siapa yang sering memaafkan
intinya adalah kesadaran diri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
anda mengatakan orng berakal semua tahu tapi tidak banyak orang yang tau bagaimana menjadi pribadi yang sadar, statment anda saja bertolak belakan, di awal anda bicara " jika saya salah anda akan memaafkan " di statment kedua anda menggurui " semua orng berakal juga tahu< anda mungkin tahu tapi anda tidak sadar ( awake ) bukan (concius)
mengerti kah anda ? berakal saja tidak cukup, intelektual tinggi tidak menjamin batin anda jernih sehingga apa yang tidak sesuai dgn logika anada pasti anda anggap bertentangan, bicara tatanan batin tidak sama dgn logika, kl punya statment baru silahkan di sanggah tapi jika anda hanya menggunakan logika anda lebih baik simpan dalam hati lalu renungkan
http://paulusteguh.blogspot.com/2010/06/penderitaan-menurut-agama-buddha-sebuah.html
Sorry, bro
Paulusteguh cm komentator baru dapt info dikit seolah udh mengerti semua ttg ajaran Buddha, bahkan logikanya aja gak sebanding dgn ajaran Buddhis
maaf no offence tidak ada niat sy utk ad hominen, tp kenyataannya begitu
hanya penilaian saja
maaf juga bro dessertsnake.... anda tau apa maksud saya buat topik bgni???? semua netter2 yg lain memandang agama org lain dr penilaiannya saja.... lupa bercermin dgn agamanya sendiri menurut penilaian org lain.... mksih
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20
Re: Agama Budha yang kejam
hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:iman indah wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan andadessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
kalau anda sadar apakah anda akan berbuat salah ?, jangan katakan manusia tempatnya dosa pesimis, mengapa berpikir utk memaafkan orang atau minta dosa di hapuskan
Buddha mengenalkan kt pada Dukkha , lenyapnya Dukkha dan jalamn menuju lenyapnya Dukkha
justru karena ajaran Buddha mengajarkan darimana asal Dukkha tersebut maka pengampunan dosa ataupun memafkaan tidak perlu lagi dilakukan
kalau anda bicara hanya pada tataran masyarakat bisa di liat sendiri siapa yang sering memaafkan
intinya adalah kesadaran diri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
anda mengatakan orng berakal semua tahu tapi tidak banyak orang yang tau bagaimana menjadi pribadi yang sadar, statment anda saja bertolak belakan, di awal anda bicara " jika saya salah anda akan memaafkan " di statment kedua anda menggurui " semua orng berakal juga tahu< anda mungkin tahu tapi anda tidak sadar ( awake ) bukan (concius)
mengerti kah anda ? berakal saja tidak cukup, intelektual tinggi tidak menjamin batin anda jernih sehingga apa yang tidak sesuai dgn logika anada pasti anda anggap bertentangan, bicara tatanan batin tidak sama dgn logika, kl punya statment baru silahkan di sanggah tapi jika anda hanya menggunakan logika anda lebih baik simpan dalam hati lalu renungkan
http://paulusteguh.blogspot.com/2010/06/penderitaan-menurut-agama-buddha-sebuah.html
Sorry, bro
Paulusteguh cm komentator baru dapt info dikit seolah udh mengerti semua ttg ajaran Buddha, bahkan logikanya aja gak sebanding dgn ajaran Buddhis
maaf no offence tidak ada niat sy utk ad hominen, tp kenyataannya begitu
hanya penilaian saja
maaf juga bro dessertsnake.... anda tau apa maksud saya buat topik bgni???? semua netter2 yg lain memandang agama org lain dr penilaiannya saja.... lupa bercermin dgn agamanya sendiri menurut penilaian org lain.... mksih
oh..... jadi tujuannya cuma mau nyebar fitnah aja, emang gak ada yang lain yang bisa di lakukan
gak berani debat cerdas, kl anda cuma sekelas dgn Paulus mendingan terusin aja fitnahanya, sy gak terlalu berpengaruh koq, krn sy udah tau maksudnya
pengen cari debat cerdas aja, drpd nyampah
hehe.............
dessertsnake- RED MEMBERS
- Number of posts : 32
Reputation : 0
Points : 4744
Registration date : 2011-06-05
Re: Agama Budha yang kejam
dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:iman indah wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan andadessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
kalau anda sadar apakah anda akan berbuat salah ?, jangan katakan manusia tempatnya dosa pesimis, mengapa berpikir utk memaafkan orang atau minta dosa di hapuskan
Buddha mengenalkan kt pada Dukkha , lenyapnya Dukkha dan jalamn menuju lenyapnya Dukkha
justru karena ajaran Buddha mengajarkan darimana asal Dukkha tersebut maka pengampunan dosa ataupun memafkaan tidak perlu lagi dilakukan
kalau anda bicara hanya pada tataran masyarakat bisa di liat sendiri siapa yang sering memaafkan
intinya adalah kesadaran diri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
anda mengatakan orng berakal semua tahu tapi tidak banyak orang yang tau bagaimana menjadi pribadi yang sadar, statment anda saja bertolak belakan, di awal anda bicara " jika saya salah anda akan memaafkan " di statment kedua anda menggurui " semua orng berakal juga tahu< anda mungkin tahu tapi anda tidak sadar ( awake ) bukan (concius)
mengerti kah anda ? berakal saja tidak cukup, intelektual tinggi tidak menjamin batin anda jernih sehingga apa yang tidak sesuai dgn logika anada pasti anda anggap bertentangan, bicara tatanan batin tidak sama dgn logika, kl punya statment baru silahkan di sanggah tapi jika anda hanya menggunakan logika anda lebih baik simpan dalam hati lalu renungkan
http://paulusteguh.blogspot.com/2010/06/penderitaan-menurut-agama-buddha-sebuah.html
Sorry, bro
Paulusteguh cm komentator baru dapt info dikit seolah udh mengerti semua ttg ajaran Buddha, bahkan logikanya aja gak sebanding dgn ajaran Buddhis
maaf no offence tidak ada niat sy utk ad hominen, tp kenyataannya begitu
hanya penilaian saja
maaf juga bro dessertsnake.... anda tau apa maksud saya buat topik bgni???? semua netter2 yg lain memandang agama org lain dr penilaiannya saja.... lupa bercermin dgn agamanya sendiri menurut penilaian org lain.... mksih
oh..... jadi tujuannya cuma mau nyebar fitnah aja, emang gak ada yang lain yang bisa di lakukan
gak berani debat cerdas, kl anda cuma sekelas dgn Paulus mendingan terusin aja fitnahanya, sy gak terlalu berpengaruh koq, krn sy udah tau maksudnya
pengen cari debat cerdas aja, drpd nyampah
hehe.............
kalo mau debat cerdas silakan anda buat thread baru tantangan buat saya.... kayak merasa diri anda gak pernah fitnah aja dgn kepercayaan org lain..... heheeeee
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20
Re: Agama Budha yang kejam
hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:iman indah wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:dessertsnake wrote:hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan andadessertsnake wrote:kejamnya dimana ? menyadari perbuatan buruk itu sendiri sdh merupakan tindakan utk menghindari perbutan buruk di kemudian hari, bukan dgn mengampuninya andalah yg harus mengampuni diri sendiri karena perbuatan anda
jangan berpikir terlalu sempit, tidak ada yang akan mengampuni perbuatan anda kalau bukan diri anda sendiri
maaf.... kayaknya anda sendiri yg berpikiran sempit, emang kalo saya melakukan perbuatan bersalah kepada anda..... saya sendiri yg akan mengampuni perbuatan bersalah bung????? gak perlu ada penjara lg dong!!! setiap melakukan kesalahan buat org lain, minta maaf pada diri sendiri... gampang banget!!! mikir.....dessertsnake wrote:karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
kalo yang ini semua orang berakal juga semua tau bung.....
kalau anda sadar apakah anda akan berbuat salah ?, jangan katakan manusia tempatnya dosa pesimis, mengapa berpikir utk memaafkan orang atau minta dosa di hapuskan
Buddha mengenalkan kt pada Dukkha , lenyapnya Dukkha dan jalamn menuju lenyapnya Dukkha
justru karena ajaran Buddha mengajarkan darimana asal Dukkha tersebut maka pengampunan dosa ataupun memafkaan tidak perlu lagi dilakukan
kalau anda bicara hanya pada tataran masyarakat bisa di liat sendiri siapa yang sering memaafkan
intinya adalah kesadaran diri
karena diri kejahatan di buat
karena diri kebaikan di buat
tidak ada orang lain yang bisa menyucikan anda
anda mengatakan orng berakal semua tahu tapi tidak banyak orang yang tau bagaimana menjadi pribadi yang sadar, statment anda saja bertolak belakan, di awal anda bicara " jika saya salah anda akan memaafkan " di statment kedua anda menggurui " semua orng berakal juga tahu< anda mungkin tahu tapi anda tidak sadar ( awake ) bukan (concius)
mengerti kah anda ? berakal saja tidak cukup, intelektual tinggi tidak menjamin batin anda jernih sehingga apa yang tidak sesuai dgn logika anada pasti anda anggap bertentangan, bicara tatanan batin tidak sama dgn logika, kl punya statment baru silahkan di sanggah tapi jika anda hanya menggunakan logika anda lebih baik simpan dalam hati lalu renungkan
http://paulusteguh.blogspot.com/2010/06/penderitaan-menurut-agama-buddha-sebuah.html
Sorry, bro
Paulusteguh cm komentator baru dapt info dikit seolah udh mengerti semua ttg ajaran Buddha, bahkan logikanya aja gak sebanding dgn ajaran Buddhis
maaf no offence tidak ada niat sy utk ad hominen, tp kenyataannya begitu
hanya penilaian saja
maaf juga bro dessertsnake.... anda tau apa maksud saya buat topik bgni???? semua netter2 yg lain memandang agama org lain dr penilaiannya saja.... lupa bercermin dgn agamanya sendiri menurut penilaian org lain.... mksih
oh..... jadi tujuannya cuma mau nyebar fitnah aja, emang gak ada yang lain yang bisa di lakukan
gak berani debat cerdas, kl anda cuma sekelas dgn Paulus mendingan terusin aja fitnahanya, sy gak terlalu berpengaruh koq, krn sy udah tau maksudnya
pengen cari debat cerdas aja, drpd nyampah
hehe.............
kalo mau debat cerdas silakan anda buat thread baru tantangan buat saya.... kayak merasa diri anda gak pernah fitnah aja dgn kepercayaan org lain..... heheeeee
sudah di jelaskan di thread lainnya
dessertsnake- RED MEMBERS
- Number of posts : 32
Reputation : 0
Points : 4744
Registration date : 2011-06-05
Re: Agama Budha yang kejam
Suatu saat kelak, mungkin saat ajalku dekat....
Saya akan masuk agama yang menghapus SEMUA DOSA2ku dan MASUK SORGA...
Tapi untuk sementara ini, saya akan terus melakukan apapun yang saya inginkan! LOL
Saya akan masuk agama yang menghapus SEMUA DOSA2ku dan MASUK SORGA...
Tapi untuk sementara ini, saya akan terus melakukan apapun yang saya inginkan! LOL
blunder logic- RED MEMBERS
- Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4715
Registration date : 2011-07-22
Re: Agama Budha yang kejam
blunder logic wrote:Suatu saat kelak, mungkin saat ajalku dekat....
Saya akan masuk agama yang menghapus SEMUA DOSA2ku dan MASUK SORGA...
Tapi untuk sementara ini, saya akan terus melakukan apapun yang saya inginkan! LOL
itu adalah hak individual anda.... tidak ada yg bisa memaksa seseorang utk memeluk suatu agama, cumen... pergunakanlah fungsi akal pikiran kita secara maksimal.....
hamba tuhan1- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5966
Registration date : 2011-07-01
Re: Agama Budha yang kejam
Itulah yang saya maksudkan, pergunakan fungsi akal.
Buddhisme menawarkan cara untuk memperingan karma perbuatan jahat, sesendok garam (karma buruk) yang dimasukkan ke dalam segelas air (karma baik), air akan terasa asin (akibat dari karma buruk). Namun akan tidak terasa asinnya bila air ditambahkan menjadi seember, misalnya.
Akan saya anut agama yang mempunyai fakta yang logis bahwa ada pengampunan bila menganut agama tersebut.
Buddhisme menawarkan cara untuk memperingan karma perbuatan jahat, sesendok garam (karma buruk) yang dimasukkan ke dalam segelas air (karma baik), air akan terasa asin (akibat dari karma buruk). Namun akan tidak terasa asinnya bila air ditambahkan menjadi seember, misalnya.
Akan saya anut agama yang mempunyai fakta yang logis bahwa ada pengampunan bila menganut agama tersebut.
blunder logic- RED MEMBERS
- Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4715
Registration date : 2011-07-22
Re: Agama Budha yang kejam
blunder logic wrote:Itulah yang saya maksudkan, pergunakan fungsi akal.
Buddhisme menawarkan cara untuk memperingan karma perbuatan jahat, sesendok garam (karma buruk) yang dimasukkan ke dalam segelas air (karma baik), air akan terasa asin (akibat dari karma buruk). Namun akan tidak terasa asinnya bila air ditambahkan menjadi seember, misalnya.
Akan saya anut agama yang mempunyai fakta yang logis bahwa ada pengampunan bila menganut agama tersebut.
sebentar.... saya lagi disini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20843.60
hamba tuhan1- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5966
Registration date : 2011-07-01
Re: Agama Budha yang kejam
hamba tuhan1 wrote:blunder logic wrote:Itulah yang saya maksudkan, pergunakan fungsi akal.
Buddhisme menawarkan cara untuk memperingan karma perbuatan jahat, sesendok garam (karma buruk) yang dimasukkan ke dalam segelas air (karma baik), air akan terasa asin (akibat dari karma buruk). Namun akan tidak terasa asinnya bila air ditambahkan menjadi seember, misalnya.
Akan saya anut agama yang mempunyai fakta yang logis bahwa ada pengampunan bila menganut agama tersebut.
sebentar.... saya lagi disini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20843.60
nah... sesudah saya dr forum tsb, dan sebelum kita lanjutkan diskusinya... bolehkah saya tau anda dari aliran mana? aliran Theravada, Mahayana ,Tantrayana atau Maitreya???? maaf....
hamba tuhan1- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5966
Registration date : 2011-07-01
Re: Agama Budha yang kejam
hamba tuhan1 wrote:hamba tuhan1 wrote:blunder logic wrote:Itulah yang saya maksudkan, pergunakan fungsi akal.
Buddhisme menawarkan cara untuk memperingan karma perbuatan jahat, sesendok garam (karma buruk) yang dimasukkan ke dalam segelas air (karma baik), air akan terasa asin (akibat dari karma buruk). Namun akan tidak terasa asinnya bila air ditambahkan menjadi seember, misalnya.
Akan saya anut agama yang mempunyai fakta yang logis bahwa ada pengampunan bila menganut agama tersebut.
sebentar.... saya lagi disini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20843.60
nah... sesudah saya dr forum tsb, dan sebelum kita lanjutkan diskusinya... bolehkah saya tau anda dari aliran mana? aliran Theravada, Mahayana ,Tantrayana atau Maitreya???? maaf....
Hamba tuhan1, apakah itu penting apa agama saya? Bagaimana jika saya atheis?
blunder logic- RED MEMBERS
- Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4715
Registration date : 2011-07-22
Re: Agama Budha yang kejam
blunder logic wrote:hamba tuhan1 wrote:hamba tuhan1 wrote:blunder logic wrote:Itulah yang saya maksudkan, pergunakan fungsi akal.
Buddhisme menawarkan cara untuk memperingan karma perbuatan jahat, sesendok garam (karma buruk) yang dimasukkan ke dalam segelas air (karma baik), air akan terasa asin (akibat dari karma buruk). Namun akan tidak terasa asinnya bila air ditambahkan menjadi seember, misalnya.
Akan saya anut agama yang mempunyai fakta yang logis bahwa ada pengampunan bila menganut agama tersebut.
sebentar.... saya lagi disini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20843.60
nah... sesudah saya dr forum tsb, dan sebelum kita lanjutkan diskusinya... bolehkah saya tau anda dari aliran mana? aliran Theravada, Mahayana ,Tantrayana atau Maitreya???? maaf....
Hamba tuhan1, apakah itu penting apa agama saya? Bagaimana jika saya atheis?
penting donk.... gmn kita mau diskusi belum tau lawan diskusi kita asalnya drmn???
monggo jawab dl anda ada dipihak mana?
hamba tuhan1- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5966
Registration date : 2011-07-01
Re: Agama Budha yang kejam
KAMMA
(Perbuatan)
Kamma (bahasa Pali) atau Karma (bahasa Sanskerta) berarti perbuatan atau aksi. Guru Buddha dalam Nibbedhika Sutta; Anguttara Nikaya 6.63 menjelaskan secara jelas arti dari kamma:
”Para bhikkhu, cetana (kehendak)lah yang kunyatakan sebagai kamma. Setelah berkehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran.”
Jadi, kamma berarti semua jenis kehendak (cetana), perbuatan yang baik maupun buruk/jahat, yang dilakukan oleh jasmani (kaya), perkataan (vaci) dan pikiran (mano), yang baik (kusala) maupun yang jahat (akusala).
Kamma atau sering disebut sebagai Hukum Kamma merupakan salah satu hukum alam yang berkerja berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk berkehendak, melakukan kamma (perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan akibat atau hasil. Akibat atau hasil yang ditimbulkan dari kamma disebut sebagai Kamma Vipaka.
Dalam Samuddaka Sutta; Samyutta Nikaya 11.10 {S 1.227} , Guru Buddha menjelaskan cara bekerjanya kamma :
"Sesuai dengan benih yang di tabur, begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebaikan, pembuat kejahatan akan memetik kejahatan pula. Taburlah biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan merasakan buah dari padanya".
Dua Jenis Kamma Berdasarkan Sifatnya
Ada dua jenis kamma (perbuatan) berdasarkan sifatnya, yaitu:
1. Kamma Buruk/Jahat (perbuatan buruk/jahat) atau disebut dengan Akusala Kamma.
yaitu, kamma (perbuatan) yang didasari oleh pikiran yang diliputi oleh dosa (kebencian), lobha (keserakahan), dan moha (kebodohan batin). Contoh: membunuh, mencuri, berbohong, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
2. Kamma Baik (perbuatan baik) atau disebut dengan Kusala Kamma.
yaitu, kamma (perbuatan) yang didasari oleh pikiran yang diliputi oleh adosa (ketidakbencian), alobha (ketidakserakahan), dan amoha (ketidakbodohan batin). Contoh: berdana, menolong makhluk yang kesukaran, berkata jujur, bermeditasi, dan sebagainya.
Empat Jenis Kamma Berdasarkan Waktu Munculnya Akibat (vipaka) yang Dihasilkan
1. Ditthadhamma vedaniya Kamma yaitu Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) segera mungkin pada waktu kehidupan sekarang. Kamma ini terbagi 2 macam, yaitu :
• Kamma yang memberikan hasil dalam kehidupan sekarang ini, termasuk yang sudah masak betul atau disebut dengan Paripakka Dittha Dhamma vedaniya Kamma. Contoh : Seorang miskin bernama Punna yang memberikan dana makanan kepada Y A Sariputta Maha Thera menjadi kaya-raya dalam waktu tujuh hari setelah berdana.
• Kamma yang memberikan hasil setelah lewat tujuh hari atau disebut dengan Aparipakka Dittha Dhammavedaniya. Contoh : Jika berbuat kebaikan atau kejahatan dalam usia muda, akan dipetik hasil dalam usia muda atau usia tua dalam kehidupan sekarang ini juga.
2. Upajja vedaniya Kamma yaitu Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) pada kehidupan berikutnya yaitu satu kehidupan setelah kehidupan sekarang.
3. Aparapariya vedaniya Kamma yaitu Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) pada kehidupan berikutnya secara berturut-turut.
4. Ahosi Kamma yaitu Kamma yang tidak lagi atau tidak akan memiliki kekuatan untuk menghasilkan akibat (kadaluwarsa). Ahosi Kamma terbentuk ketika kekuatan suatu perbuatan (kamma) terhalangi oleh kekuatan perbuatan (kamma) lain yang sangat besar. Selain itu Ahosi Kamma terbentuk jika tidak adanya kondisi-kondisi pendukung yang dibutuhkan untuk kamma itu berbuah, sehingga kamma tersebut tidak menghasilkan akibat (vipaka).
Empat Jenis Kamma Berdasarkan Fungsinya
1. Janaka Kamma yaitu Kamma yang menyebabkan timbulnya syarat untuk terlahirnya kembali suatu makhluk. Kamma ini menimbulkan batin (Nama) dan jasmani (Rupa).
2. Upatthambhaka Kamma yaitu Kamma yang mendukung terpeliharanya satu akibat dari sebab yang telah timbul. Kamma ini membantu Janaka Kamma, yaitu :
• Membantu Janaka Kamma yang belum mempunyai waktu menimbulkan hasil, memberikan waktu menimbulkan hasil/akibat.
• Membantu Janaka Kamma yang sedang mempunyai waktu menimbulkan hasil memberikan kekuatan untuk menimbulkan hasil secara sempurna.
• Membantu Rupa-Nama (Lahir-Bathin) yang dilahirkan Janaka Kamma menjadi maju dan bertahan lama.
3. Upapilaka Kamma yaitu Kamma yang menekan, mengolah, menyelaraskan satu akibat dari satu sebab. Kamma ini adalah menekan Janaka Kamma, yaitu :
• Upapilaka Kamma yang menekan Janaka Kamma supaya tidak ada waktu menimbulkan hasil.
• Upapilaka Kamma yang menekan Janaka Kamma yang mempunyai waktu menimbulkan hasil supaya mempunyai kekuatan menurun.
• Upapilaka Kamma yang menekan Rupa-Nama (Lahir-Bathin) yang dilahirkan Janaka Kamma.
4. Upaghâtaka Kamma yaitu kamma yang memotong atau menghancurkan kekuatan akibat dari satu sebab yang telah terjadi.
Empat Jenis Kamma Berdasarkan Sifat dari Akibat yang Dihasilkannya
1. Garuka Kamma yaitu Kamma Berat, yang memiliki kualitas kekuatan yang besar yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua, dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.Garuka Kamma terdiri dari 2 jenis yaitu:
• Akusala Garuka Kamma adalah Perbuatan Buruk/Jahat yang berat. Yang disebut Akusala Garuka Kamma (Perbuatan jahat yang berat) adalah Niyatamicchaditthi-Kamma (Perbuatan pandangan salah yang pasti) dan Pancanantariya-Kamma (Lima perbuatan durhaka, yaitu membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha). Akibat dari melakukan Akusala Garuka Kamma adalah tumimbal-Iahir ke alam Apaya (Alam yang menyedihkan, yaitu alam neraka, alam setan, alam binatang dan alam asura).
Akusala Garuka Kamma juga disebut dengan Anantariya Kamma karena dampaknya masih dapat di rasakan dikehidupan selanjutnya. Hal ini dijelaskan oleh Guru Buddha dalam Parikuppa Sutta; Anguttara Nikaya 5.129.
Contoh: Devadatta yang telah melukai kaki Guru Buddha dan memecah-belah Sangha, dilahirkan kembali di alam neraka avici. Dan Raja Ajatasattu yang telah membunuh ayahnya (Raja Bimbisara) tidak dapat meraih kesucian Sotapana (tingkat kesucian pertama) karena kekuatan besar dari Akusala Garuka Kamma.
• Kusala Garuka Kamma adalah Perbuatan Baik yang berat. Yang disebut Kusala Garuka Kamma adalah hasil dari melaksanakan Samatha-Bhavana (meditasi ketenangan batin) sehingga mencapai Rupa-Jhana 4 dan Arupa-Jhana 4 atau disebut Jhana 8. Akibat dari melakukan Kusala Garuka Kamma adalah tumimbal-Iahir di alam Brahma.
Akusala Garuka Kamma, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, tetapi mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu). Sebaliknya, Kusala Garuka Kamma itu, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, akan menjadi Ahosi Kamma dan tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu).
2. Asanna Kamma adalah kusala kamma (perbuatan baik) dan akusala kamma (perbuatan buruk/jahat) yang dilakukan seseorang sebelum saat ajalnya, yang dapat dilakukan dengan lahir dan bathin. Dengan batin misalnya; memikirkan, merasakan, mengingat-ingat semua perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan, atau memikirkan kebaikan atau kejahatan terhadap makhluk lain. Kamma inilah yang akan menentukan keadaan kelahiran seseorang yang akan datang jika tidak ada kekuatan kamma lain yang lebih besar lagi yang menentukan.
Contoh: Seorang algojo pada saat menjelang ajalnya, ia mengingat pernah memberi sedekah kepada Y.A. Sariputta. Dengan mengingat hal ini ia terlahir di alam yang bahagia. Namun, meskipun terlahir di alam bahagia, ia tetap memperoleh dampak buruk dari apa perbuatan buruk yang pernah ia lakukan.
3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma adalah Kamma Kebiasaan, yaitu perbuatan baik dan jahat yang merupakan kebiasaan bagi seseorang karena sering dilakukan. Bila seseorang belum saat ajalnya tidak berbuat sesuatu, dan dengan demikian tidak terdapat Asanna Kamma, maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya ialah Kamma Kebiasaan (Acinna Kamma) yaitu perbuatan-perbuatan yang merupakan kebiasaan seseorang karena sering dilakukan sehingga seolah-olah merupakan watak baru.
Contoh: Cunda seorang penjagal babi, yang hidup disekitar vihara tempat Guru Buddha berdiam, ia meninggal dengan mendengking seperti babi karena kebiasaannya memotong babi.
4. Kattata Kamma adalah Kamma yang tidak terlalu berat dirasakan akibatnya. Kamma ini yang paling lemah di antara semua kamma. Kamma ini merupakan perbuatan baik (kusala kamma) dan perbuatan jahat (akusala kamma) yang pemah dibuat dalam kehidupan lampau dan kehidupan sekarang ini yang belum mencapai Garuka Kamma, Asanna Kamma dan Acinna Kamma, yang si pembuatnya tidak melakukan dengan cetana atau kehendak yang kuat sepenuhnya.
Pandangan-Pandangan Keliru Mengenai Kamma
1. Kamma hanya dianggap sebagai hal yang buruk saja.
Pandangan ini beranggapan bahwa kamma hanya dianggap sebagai hasil yang buruk saja yang menimpa seseorang yang telah melakukan perbuatan buruk. Pandangan keliru (miccha ditthi) ini terjadi karena adanya kerancuan antara kamma (perbuatan) dengan kamma vipaka (hasil perbuatan) dan pemahaman yang salah terhadap kamma. Padahal, kamma yang berarti perbuatan sedangkan hasilnya disebut vipaka, tidak hanya berhubungan dengan perbuatan buruk ataupun akibat buruk semata, tetapi juga perbuatan baik ataupun akibat yang baik. Kamma vipaka (hasil perbuatan) tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang buruk tetapi juga hal-hal yang baik yang dialami oleh seseorang. Contoh: seseorang gemar berdana sehingga ia dihormati oleh setiap orang. Gemar berdana adalah kamma baik dan dihormati orang lain merupakan kamma vipaka (hasil perbuatan) yang baik.
2. Kamma vipaka (hasil kamma) dianggap sebagai nasib atau takdir yang tidak bisa diubah.
Pandangan ini dikatakan keliru karena jika hal itu terjadi maka seseorang tidak akan dapat bebas dari penderitaannya. Padahal seseorang dapat mengubah apa yang sedang ia alami. Selain itu, Guru Buddha telah mengajarkan mengenai Viriya atau semangat membaja yang berguna untuk mengatasi segala kesulitan. Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam keluarga yang kekurangan (miskin) karena kamma kehidupan lampau yang buruk yang telah ia lakukan dikehidupan yang lalu, ia dapat mengubah kondisi yang dialaminya tersebut dengan bekerja keras sehingga ia tidak lagi hidup dalam kemiskinan.
3. Prinsip kerja hukum kamma adalah mata dibayar mata, nyawa dibayar nyawa.
Pandangan ini beranggapan bahwa kamma akan selalu menghasilkan bentuk yang sama dengan hasil perbuatan (kamma vipaka), membunuh maka akan dibunuh, mencuri maka akan dicuri, menipu maka akan ditipu, dan sebagainya. Pandangan ini keliru karena kamma memiliki karakter yang dinamis dan tidak lepas dari kondisi-kondisi yang ada, sehingga tidak selamanya bentuk dari hasil kamma akan sama dengan bentuk kammanya. Tetapi yang dapat dipastikan adalah sifatnya, dimana kamma yang sifat buruk pasti akan menghasilkan hal yang sifatnya juga buruk, kamma baik pasti akan menghasilkan hal yang sifatnya juga baik.
4. Kamma orang tua diwarisi oleh anaknya.
Pandangan ini beranggapan bahwa orang tua yang melakukan kamma buruk maka hasilnya (vipaka) akan di terima oleh anaknya atau keluarga lainnya. Pandangan ini keliru karena prinsip kerja kamma adalah siapa yang melakukan perbuatan maka ia akan yang menerima hasilnya. Dalam Cullakammavibhanga Sutta; Majjhima Nikaya 135 Guru Buddha bersabda : "Semua mahluk hidup mempunyai kamma sebagai milik mereka, mewarisi kammanya sendiri, lahir dari kammanya sendiri, berhubungan dengan kammanya sendiri, dilindungi oleh kammanya sendiri. Kamma itulah yang membedakan makhluk hidup dalam keadaan rendah atau tinggi."
Dalam kasus tertentu terlihat sepertinya orang tua yang melakukan kamma buruk dan anaknya yang mengalami penderitaan. Hal ini bukan berarti kamma buruk orang tua diwarisi oleh anaknya, tetapi ini lebih berarti bahwa kamma buruk orang tua tersebut memicu kamma buruk si anak untuk berbuah. Dengan kata lain seseorang akan menerima akibat dari kammanya sendiri, tetapi kammanya dapat mempengaruhi atau mengkondisikan kamma orang lain untuk berbuah.
5. Kamma kehidupan lampau penentu segalanya yang terjadi di masa sekarang.
Pandangan ini beranggapan bahwa semua yang dialami seseorang pada masa sekarang, baik kondisi yang baik maupun buruk tidak lain merupakan hasil (vipaka) dari kamma kehidupan lampau saja. Pandangan ini keliru karena jika hal itu terjadi demikian maka seseorang hanya akan menjadi ”boneka” yang tidak bisa membebaskan diri dari penderitaan dan akan manjadi seseorang yang tidak memiliki kewaspadaan dan pengendalian diri. Hal ini telah dibabarkan oleh Guru Buddha dalam Tittha Sutta; Anguttara Nikaya 3.61 maupun dalam Sivaka Sutta; Samyutta Nikaya 36.21 {S 4.229} dan Devadaha Sutta; Majjhima Nikaya 101.
6. Kamma maupun vipaka (hasil kamma) ditentukan oleh tuhan.
Pandangan ini beranggapan bahwa semua yang diperbuat dan dialami seseorang pada masa sekarang, baik hal yang baik maupun buruk tidak lain merupakan kehendak tuhan. Pandangan ini keliru karena jika hal itu terjadi maka semua perbuatan dan semua yang dialami seseorang tidak lain hanya merupakan kehendak tuhan, sehingga seseorang tidak memiliki kehendak bebas, hanya akan menjadi ”boneka” yang tidak bisa membebaskan diri dari penderitaan dan akan menjadi seseorang yang tidak memiliki kewaspadaan dan pengendalian diri. Hal ini telah dibabarkan oleh Guru Buddha dalam Tittha Sutta; Anguttara Nikaya 3.61.
7. Kamma lampau dapat dihilangkan/dihapuskan.
Pandangan ini beranggapan bahwa kamma (perbuatan) buruk yang telah dilakukan seseorang, dapat dihilangkan/dihapuskan. Pandangan ini keliru karena kamma (perbuatan) lampau tersebut telah dilakukan dan telah terjadi sehingga tidak dapat dihapuskan. Sebagai contoh, Guru Buddha sendiri tetap menerima hasil dari kamma buruk kehidupan lampauNya berupa terlukanya kaki Beliau karena batu yang digulingkan oleh Devadatta. Jika kamma kehidupan lampau bisa dihapuskan maka Guru Buddha dengan mudah menghilangkannya dan kaki Beliau tidak akan terluka.
Kamma masa lampau tetap akan menimbulkan hasilnya seperti yang telah dijelaskan oleh Guru Buddha dalam Lonaphala Sutta; Anguttara Nikaya 3.99, dengan menggunakan perumpamaan garam yang sama banyaknya, yang satu dimasukkan ke dalam air di cangkir dan dan yang lain ke dalam sungai Ganga. Garam diibaratkan sebagai kamma buruk dan air adalah kamma baik. Ketika garam dimasukan ke dalam sebuah cangkir maka rasa garam tersebut akan terasa. Sedangkan garam yang jumlahnya sama dimasukan ke dalam sungai, maka air sungai tersebut tidak akan terasa asin. Jadi kamma buruk kehidupan lampau akan memberikan hasil/dampak tetapi dengan adanya kamma baik yang banyak yang dilakukan pada masa sekarang maka dampak dari kamma buruk tersebut menjadi berkurang bahkan tidak terasa.
semoga semua makhluk berbahagia
(Perbuatan)
Kamma (bahasa Pali) atau Karma (bahasa Sanskerta) berarti perbuatan atau aksi. Guru Buddha dalam Nibbedhika Sutta; Anguttara Nikaya 6.63 menjelaskan secara jelas arti dari kamma:
”Para bhikkhu, cetana (kehendak)lah yang kunyatakan sebagai kamma. Setelah berkehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran.”
Jadi, kamma berarti semua jenis kehendak (cetana), perbuatan yang baik maupun buruk/jahat, yang dilakukan oleh jasmani (kaya), perkataan (vaci) dan pikiran (mano), yang baik (kusala) maupun yang jahat (akusala).
Kamma atau sering disebut sebagai Hukum Kamma merupakan salah satu hukum alam yang berkerja berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk berkehendak, melakukan kamma (perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan akibat atau hasil. Akibat atau hasil yang ditimbulkan dari kamma disebut sebagai Kamma Vipaka.
Dalam Samuddaka Sutta; Samyutta Nikaya 11.10 {S 1.227} , Guru Buddha menjelaskan cara bekerjanya kamma :
"Sesuai dengan benih yang di tabur, begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebaikan, pembuat kejahatan akan memetik kejahatan pula. Taburlah biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan merasakan buah dari padanya".
Dua Jenis Kamma Berdasarkan Sifatnya
Ada dua jenis kamma (perbuatan) berdasarkan sifatnya, yaitu:
1. Kamma Buruk/Jahat (perbuatan buruk/jahat) atau disebut dengan Akusala Kamma.
yaitu, kamma (perbuatan) yang didasari oleh pikiran yang diliputi oleh dosa (kebencian), lobha (keserakahan), dan moha (kebodohan batin). Contoh: membunuh, mencuri, berbohong, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
2. Kamma Baik (perbuatan baik) atau disebut dengan Kusala Kamma.
yaitu, kamma (perbuatan) yang didasari oleh pikiran yang diliputi oleh adosa (ketidakbencian), alobha (ketidakserakahan), dan amoha (ketidakbodohan batin). Contoh: berdana, menolong makhluk yang kesukaran, berkata jujur, bermeditasi, dan sebagainya.
Empat Jenis Kamma Berdasarkan Waktu Munculnya Akibat (vipaka) yang Dihasilkan
1. Ditthadhamma vedaniya Kamma yaitu Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) segera mungkin pada waktu kehidupan sekarang. Kamma ini terbagi 2 macam, yaitu :
• Kamma yang memberikan hasil dalam kehidupan sekarang ini, termasuk yang sudah masak betul atau disebut dengan Paripakka Dittha Dhamma vedaniya Kamma. Contoh : Seorang miskin bernama Punna yang memberikan dana makanan kepada Y A Sariputta Maha Thera menjadi kaya-raya dalam waktu tujuh hari setelah berdana.
• Kamma yang memberikan hasil setelah lewat tujuh hari atau disebut dengan Aparipakka Dittha Dhammavedaniya. Contoh : Jika berbuat kebaikan atau kejahatan dalam usia muda, akan dipetik hasil dalam usia muda atau usia tua dalam kehidupan sekarang ini juga.
2. Upajja vedaniya Kamma yaitu Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) pada kehidupan berikutnya yaitu satu kehidupan setelah kehidupan sekarang.
3. Aparapariya vedaniya Kamma yaitu Kamma yang menghasilkan akibat (vipaka) pada kehidupan berikutnya secara berturut-turut.
4. Ahosi Kamma yaitu Kamma yang tidak lagi atau tidak akan memiliki kekuatan untuk menghasilkan akibat (kadaluwarsa). Ahosi Kamma terbentuk ketika kekuatan suatu perbuatan (kamma) terhalangi oleh kekuatan perbuatan (kamma) lain yang sangat besar. Selain itu Ahosi Kamma terbentuk jika tidak adanya kondisi-kondisi pendukung yang dibutuhkan untuk kamma itu berbuah, sehingga kamma tersebut tidak menghasilkan akibat (vipaka).
Empat Jenis Kamma Berdasarkan Fungsinya
1. Janaka Kamma yaitu Kamma yang menyebabkan timbulnya syarat untuk terlahirnya kembali suatu makhluk. Kamma ini menimbulkan batin (Nama) dan jasmani (Rupa).
2. Upatthambhaka Kamma yaitu Kamma yang mendukung terpeliharanya satu akibat dari sebab yang telah timbul. Kamma ini membantu Janaka Kamma, yaitu :
• Membantu Janaka Kamma yang belum mempunyai waktu menimbulkan hasil, memberikan waktu menimbulkan hasil/akibat.
• Membantu Janaka Kamma yang sedang mempunyai waktu menimbulkan hasil memberikan kekuatan untuk menimbulkan hasil secara sempurna.
• Membantu Rupa-Nama (Lahir-Bathin) yang dilahirkan Janaka Kamma menjadi maju dan bertahan lama.
3. Upapilaka Kamma yaitu Kamma yang menekan, mengolah, menyelaraskan satu akibat dari satu sebab. Kamma ini adalah menekan Janaka Kamma, yaitu :
• Upapilaka Kamma yang menekan Janaka Kamma supaya tidak ada waktu menimbulkan hasil.
• Upapilaka Kamma yang menekan Janaka Kamma yang mempunyai waktu menimbulkan hasil supaya mempunyai kekuatan menurun.
• Upapilaka Kamma yang menekan Rupa-Nama (Lahir-Bathin) yang dilahirkan Janaka Kamma.
4. Upaghâtaka Kamma yaitu kamma yang memotong atau menghancurkan kekuatan akibat dari satu sebab yang telah terjadi.
Empat Jenis Kamma Berdasarkan Sifat dari Akibat yang Dihasilkannya
1. Garuka Kamma yaitu Kamma Berat, yang memiliki kualitas kekuatan yang besar yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua, dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.Garuka Kamma terdiri dari 2 jenis yaitu:
• Akusala Garuka Kamma adalah Perbuatan Buruk/Jahat yang berat. Yang disebut Akusala Garuka Kamma (Perbuatan jahat yang berat) adalah Niyatamicchaditthi-Kamma (Perbuatan pandangan salah yang pasti) dan Pancanantariya-Kamma (Lima perbuatan durhaka, yaitu membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha). Akibat dari melakukan Akusala Garuka Kamma adalah tumimbal-Iahir ke alam Apaya (Alam yang menyedihkan, yaitu alam neraka, alam setan, alam binatang dan alam asura).
Akusala Garuka Kamma juga disebut dengan Anantariya Kamma karena dampaknya masih dapat di rasakan dikehidupan selanjutnya. Hal ini dijelaskan oleh Guru Buddha dalam Parikuppa Sutta; Anguttara Nikaya 5.129.
Contoh: Devadatta yang telah melukai kaki Guru Buddha dan memecah-belah Sangha, dilahirkan kembali di alam neraka avici. Dan Raja Ajatasattu yang telah membunuh ayahnya (Raja Bimbisara) tidak dapat meraih kesucian Sotapana (tingkat kesucian pertama) karena kekuatan besar dari Akusala Garuka Kamma.
• Kusala Garuka Kamma adalah Perbuatan Baik yang berat. Yang disebut Kusala Garuka Kamma adalah hasil dari melaksanakan Samatha-Bhavana (meditasi ketenangan batin) sehingga mencapai Rupa-Jhana 4 dan Arupa-Jhana 4 atau disebut Jhana 8. Akibat dari melakukan Kusala Garuka Kamma adalah tumimbal-Iahir di alam Brahma.
Akusala Garuka Kamma, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, tetapi mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu). Sebaliknya, Kusala Garuka Kamma itu, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil, akan menjadi Ahosi Kamma dan tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu).
2. Asanna Kamma adalah kusala kamma (perbuatan baik) dan akusala kamma (perbuatan buruk/jahat) yang dilakukan seseorang sebelum saat ajalnya, yang dapat dilakukan dengan lahir dan bathin. Dengan batin misalnya; memikirkan, merasakan, mengingat-ingat semua perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan, atau memikirkan kebaikan atau kejahatan terhadap makhluk lain. Kamma inilah yang akan menentukan keadaan kelahiran seseorang yang akan datang jika tidak ada kekuatan kamma lain yang lebih besar lagi yang menentukan.
Contoh: Seorang algojo pada saat menjelang ajalnya, ia mengingat pernah memberi sedekah kepada Y.A. Sariputta. Dengan mengingat hal ini ia terlahir di alam yang bahagia. Namun, meskipun terlahir di alam bahagia, ia tetap memperoleh dampak buruk dari apa perbuatan buruk yang pernah ia lakukan.
3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma adalah Kamma Kebiasaan, yaitu perbuatan baik dan jahat yang merupakan kebiasaan bagi seseorang karena sering dilakukan. Bila seseorang belum saat ajalnya tidak berbuat sesuatu, dan dengan demikian tidak terdapat Asanna Kamma, maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya ialah Kamma Kebiasaan (Acinna Kamma) yaitu perbuatan-perbuatan yang merupakan kebiasaan seseorang karena sering dilakukan sehingga seolah-olah merupakan watak baru.
Contoh: Cunda seorang penjagal babi, yang hidup disekitar vihara tempat Guru Buddha berdiam, ia meninggal dengan mendengking seperti babi karena kebiasaannya memotong babi.
4. Kattata Kamma adalah Kamma yang tidak terlalu berat dirasakan akibatnya. Kamma ini yang paling lemah di antara semua kamma. Kamma ini merupakan perbuatan baik (kusala kamma) dan perbuatan jahat (akusala kamma) yang pemah dibuat dalam kehidupan lampau dan kehidupan sekarang ini yang belum mencapai Garuka Kamma, Asanna Kamma dan Acinna Kamma, yang si pembuatnya tidak melakukan dengan cetana atau kehendak yang kuat sepenuhnya.
Pandangan-Pandangan Keliru Mengenai Kamma
1. Kamma hanya dianggap sebagai hal yang buruk saja.
Pandangan ini beranggapan bahwa kamma hanya dianggap sebagai hasil yang buruk saja yang menimpa seseorang yang telah melakukan perbuatan buruk. Pandangan keliru (miccha ditthi) ini terjadi karena adanya kerancuan antara kamma (perbuatan) dengan kamma vipaka (hasil perbuatan) dan pemahaman yang salah terhadap kamma. Padahal, kamma yang berarti perbuatan sedangkan hasilnya disebut vipaka, tidak hanya berhubungan dengan perbuatan buruk ataupun akibat buruk semata, tetapi juga perbuatan baik ataupun akibat yang baik. Kamma vipaka (hasil perbuatan) tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang buruk tetapi juga hal-hal yang baik yang dialami oleh seseorang. Contoh: seseorang gemar berdana sehingga ia dihormati oleh setiap orang. Gemar berdana adalah kamma baik dan dihormati orang lain merupakan kamma vipaka (hasil perbuatan) yang baik.
2. Kamma vipaka (hasil kamma) dianggap sebagai nasib atau takdir yang tidak bisa diubah.
Pandangan ini dikatakan keliru karena jika hal itu terjadi maka seseorang tidak akan dapat bebas dari penderitaannya. Padahal seseorang dapat mengubah apa yang sedang ia alami. Selain itu, Guru Buddha telah mengajarkan mengenai Viriya atau semangat membaja yang berguna untuk mengatasi segala kesulitan. Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam keluarga yang kekurangan (miskin) karena kamma kehidupan lampau yang buruk yang telah ia lakukan dikehidupan yang lalu, ia dapat mengubah kondisi yang dialaminya tersebut dengan bekerja keras sehingga ia tidak lagi hidup dalam kemiskinan.
3. Prinsip kerja hukum kamma adalah mata dibayar mata, nyawa dibayar nyawa.
Pandangan ini beranggapan bahwa kamma akan selalu menghasilkan bentuk yang sama dengan hasil perbuatan (kamma vipaka), membunuh maka akan dibunuh, mencuri maka akan dicuri, menipu maka akan ditipu, dan sebagainya. Pandangan ini keliru karena kamma memiliki karakter yang dinamis dan tidak lepas dari kondisi-kondisi yang ada, sehingga tidak selamanya bentuk dari hasil kamma akan sama dengan bentuk kammanya. Tetapi yang dapat dipastikan adalah sifatnya, dimana kamma yang sifat buruk pasti akan menghasilkan hal yang sifatnya juga buruk, kamma baik pasti akan menghasilkan hal yang sifatnya juga baik.
4. Kamma orang tua diwarisi oleh anaknya.
Pandangan ini beranggapan bahwa orang tua yang melakukan kamma buruk maka hasilnya (vipaka) akan di terima oleh anaknya atau keluarga lainnya. Pandangan ini keliru karena prinsip kerja kamma adalah siapa yang melakukan perbuatan maka ia akan yang menerima hasilnya. Dalam Cullakammavibhanga Sutta; Majjhima Nikaya 135 Guru Buddha bersabda : "Semua mahluk hidup mempunyai kamma sebagai milik mereka, mewarisi kammanya sendiri, lahir dari kammanya sendiri, berhubungan dengan kammanya sendiri, dilindungi oleh kammanya sendiri. Kamma itulah yang membedakan makhluk hidup dalam keadaan rendah atau tinggi."
Dalam kasus tertentu terlihat sepertinya orang tua yang melakukan kamma buruk dan anaknya yang mengalami penderitaan. Hal ini bukan berarti kamma buruk orang tua diwarisi oleh anaknya, tetapi ini lebih berarti bahwa kamma buruk orang tua tersebut memicu kamma buruk si anak untuk berbuah. Dengan kata lain seseorang akan menerima akibat dari kammanya sendiri, tetapi kammanya dapat mempengaruhi atau mengkondisikan kamma orang lain untuk berbuah.
5. Kamma kehidupan lampau penentu segalanya yang terjadi di masa sekarang.
Pandangan ini beranggapan bahwa semua yang dialami seseorang pada masa sekarang, baik kondisi yang baik maupun buruk tidak lain merupakan hasil (vipaka) dari kamma kehidupan lampau saja. Pandangan ini keliru karena jika hal itu terjadi demikian maka seseorang hanya akan menjadi ”boneka” yang tidak bisa membebaskan diri dari penderitaan dan akan manjadi seseorang yang tidak memiliki kewaspadaan dan pengendalian diri. Hal ini telah dibabarkan oleh Guru Buddha dalam Tittha Sutta; Anguttara Nikaya 3.61 maupun dalam Sivaka Sutta; Samyutta Nikaya 36.21 {S 4.229} dan Devadaha Sutta; Majjhima Nikaya 101.
6. Kamma maupun vipaka (hasil kamma) ditentukan oleh tuhan.
Pandangan ini beranggapan bahwa semua yang diperbuat dan dialami seseorang pada masa sekarang, baik hal yang baik maupun buruk tidak lain merupakan kehendak tuhan. Pandangan ini keliru karena jika hal itu terjadi maka semua perbuatan dan semua yang dialami seseorang tidak lain hanya merupakan kehendak tuhan, sehingga seseorang tidak memiliki kehendak bebas, hanya akan menjadi ”boneka” yang tidak bisa membebaskan diri dari penderitaan dan akan menjadi seseorang yang tidak memiliki kewaspadaan dan pengendalian diri. Hal ini telah dibabarkan oleh Guru Buddha dalam Tittha Sutta; Anguttara Nikaya 3.61.
7. Kamma lampau dapat dihilangkan/dihapuskan.
Pandangan ini beranggapan bahwa kamma (perbuatan) buruk yang telah dilakukan seseorang, dapat dihilangkan/dihapuskan. Pandangan ini keliru karena kamma (perbuatan) lampau tersebut telah dilakukan dan telah terjadi sehingga tidak dapat dihapuskan. Sebagai contoh, Guru Buddha sendiri tetap menerima hasil dari kamma buruk kehidupan lampauNya berupa terlukanya kaki Beliau karena batu yang digulingkan oleh Devadatta. Jika kamma kehidupan lampau bisa dihapuskan maka Guru Buddha dengan mudah menghilangkannya dan kaki Beliau tidak akan terluka.
Kamma masa lampau tetap akan menimbulkan hasilnya seperti yang telah dijelaskan oleh Guru Buddha dalam Lonaphala Sutta; Anguttara Nikaya 3.99, dengan menggunakan perumpamaan garam yang sama banyaknya, yang satu dimasukkan ke dalam air di cangkir dan dan yang lain ke dalam sungai Ganga. Garam diibaratkan sebagai kamma buruk dan air adalah kamma baik. Ketika garam dimasukan ke dalam sebuah cangkir maka rasa garam tersebut akan terasa. Sedangkan garam yang jumlahnya sama dimasukan ke dalam sungai, maka air sungai tersebut tidak akan terasa asin. Jadi kamma buruk kehidupan lampau akan memberikan hasil/dampak tetapi dengan adanya kamma baik yang banyak yang dilakukan pada masa sekarang maka dampak dari kamma buruk tersebut menjadi berkurang bahkan tidak terasa.
semoga semua makhluk berbahagia
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4911
Registration date : 2011-09-24
Re: Agama Budha yang kejam
Meski tak bisa ditebus, tapi masih ada karmabaik kan. BERBUAT BAIK SAJA SEBANYAK-BANYAKNYA, JADI UTANG KARMA BURUK GAK BISA MENGENAI ANDA, ATAU KALAU KENA TAK TERASA SAMASEKALI.hamba tuhan wrote:semua perbuatan buruk yang sudah kita lakukan tidak akan bisa ditebus, dan kita harus siap menerima akibatnya....
Dan itu masih belum tujuan akhir agama buddha. agama buddha mengajar agar bebas dari perbuatan baik dan buruk, menjadi bebas dari ikatan sebab-akibat, "kalau mau kenyang ya harus makan, kalau mau kaya ya harus kerja" kaum buddhist sudah bebas dari menjadi budak dunia (bagi yang sudah Buddha).
Similar topics
» Saya Orang Arab Mantan Muslim
» Malam begini Sang Buddha melakukan meditasi untuk kosentrasi esok hari buat pengajaran para pengikutnya, kalau muhammad melakukan esek esek dan esok harinya memberi pengajaran kepada pengikutnya cara merampok dangangan yahudi
» Kristen agama keji dan kejam
» Malam begini Sang Buddha melakukan meditasi untuk kosentrasi esok hari buat pengajaran para pengikutnya, kalau muhammad melakukan esek esek dan esok harinya memberi pengajaran kepada pengikutnya cara merampok dangangan yahudi
» Kristen agama keji dan kejam
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN