AYO TERUS PELAJARI QUR'AN BIAR CEPAT MURTAD

SUKA HUMOR wrote:... ...

hamba tuhan wrote:

SUKA HUMOR wrote:Tolong Bung 'hamba alla' di kupas satu-satu postingan saya, gimana benernya, biar yang laen pada tau...
... ...

1. Hukum menyusui orang dewasa

حدثنا ‏ ‏عمرو الناقد ‏ ‏وابن أبي عمر ‏ ‏قالا حدثنا ‏ ‏سفيان بن عيينة ‏ ‏عن ‏ ‏عبد الرحمن بن القاسم ‏ ‏عن ‏ ‏أبيه ‏ ‏عن ‏ ‏عائشة ‏ ‏قالت ‏
‏جاءت ‏ ‏سهلة بنت سهيل ‏ ‏إلى النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏فقالت يا رسول الله إني أرى في وجه ‏ ‏أبي حذيفة ‏ ‏من
دخول ‏ ‏سالم ‏ ‏وهو حليفه فقال النبي ‏ ‏صلى الله
عليه وسلم ‏ ‏أرضعيه قالت وكيف أرضعه وهو رجل كبير فتبسم رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏وقال قد علمت أنه رجل كبير ‏ ‏زاد ‏ ‏عمرو ‏ ‏في حديثه وكان قد
شهد بدرا ‏ ‏وفي رواية ‏ ‏ابن أبي عمر ‏ ‏فضحك رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم

Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Sahlah binti Suhail datang berjumpa Nabi s.a.w dan berkata: Wahai Rasulullah! Aku lihat ada kelainan pada wajah Abu Huzaifah r.a setiap kali Salim menemuiku. Lalu Nabi s.a.w bersabda: Kalau begitu, Susuilah ia, maka kamu akan menjadi mahramnya.. Sahlah bertanya: Bagaimana aku akan menyusuinya, sedangkan dia telah besar? Rasulullah s.a.w tersenyum, lalu baginda bersabda: Aku tahu, memang Salim sudah besar. Amru menambahkan dalam Hadisnya: Beliau telah menyertai peperangan Badar. Manakala menurut riwayat Ibnu Umar Rasulullah s.a.w ketawa.


Para ulama sepakat bahwa anak kecil yang berumur dua tahun ke bawah, jika menyusu kepada seorang perempuan, maka susuan tersebut menjadikannya sebagai anak susuan dari perempuan tersebut. Karena air susu pada umur tersebut akan menjadikan daging dan tulang pada anak itu.

Adapun perempuan yang menyusui laki-laki dewasa yang bukan muhrimnya apakah keduanya akan menjadi mahram dengan susuan tersebut? para ulama dalam masalah ini berbeda pendapat:

Pendapat Pertama: bahwa menyusui waktu besar tidak bisa menjadikan mahram. Ini adalah pendapat istri-istri Rasullah Shalallahu’alaihi wa salam, dan mayoritas ulama dari kalangan para sahabat, tabi’in, dan pendapat dari madzhab Malikiyah, Syafi’yah serta Hanabilah. ( Az Zaila’i, Tabyinu Al Haqaiq : 2/182 , Al Kasynawi, Ashalu al Madarik : 2/ 213, As Syafi’I, Al Umm : 5/ 48 , Al Bahuti, Ar Raudh Al Murabbi, hlm : 515 )
Mereka berdalil dengan firman Allah Subahanahuwata’ala:
Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS: al Baqarah : 223 )
Ayat di atas menunjukkan bahwa batasan maksimal menyusui adalah dua tahun, sehingga susuan yang terjadi setelah dua tahun tidak bisa menyebabkan terjadinya mahram.
Begitu hadits Aisyah, bahwasanya ia berkata :

Artinya: “Nabi Shalallahu’alaihi wa salam menemuiku dan saat itu disampingku ada seorang pemuda. Beliau bertanya: “Wahai Aisyah, siapakah orang ini?” Aku menjawab: “Ia saudara sesusuanku”. Beliau bersabda: “Wahai Aisyah teliti lagi, siapa sebenarnya yang menjadi saudara-saudara kalian yang sebenarnya, karena sesusuan itu terjadi karena kelaparan.” ( HR Bukhari no : 2453)
Hadist di atas menunjukkan bahwa susuan yang menyebabkan seseorang menjadi mahram adalah susuan karena lapar (maja’ah) yaitu pada waktu kecil. (Ibnu al Atsir ( 544 H- 606 H), an Nihayah fi Gharib al Hadist wa al Atsar, Mekkah, Dar Al Baaz, : 1/316) . Oleh karenanya Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salam tidak senang melihat Aisyah bersama laki-laki yang barangkali bukan satu susuan waktu kecil. (Ibnu Qayyim, Zaad al Ma’ad : 5/516).

Dikuatkan juga dengan hadist Ummu Salamah, bahwasanya Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salam bersabda:
Artinya: “Persusuan tidak bisa menjadikan mahram, kecuali (susuan) yang mengenyangkan dan terjadi sebelum disapih.” (HR Tirmidzi, dan beliau berkata ; Ini merupakan hadits hasan sahih dan diamalkan para ulama dari kalangan sahabat Nabi saw dan yang lainnya; bahwa persusuan tidak menjadikan mahram kecuali pada bayi di bawah dua tahun)
Hadist di atas menunjukkan bahwa susuan tidaklah menjadikan seseorang menjadi muhrim bagi yang menyusuinya kecuali jika susu tersebut bisa membuka usus anak yang masih kecil, sehingga bisa menumbuhkan daging dan membesarkan tulang. Dan ini terjadi ketika anak masih kecil, yaitu ketika belum disapih.

Lafadh “ats Tsadyi “ (puting payudara) tidak dimaksudkan bahwa menyusui tersebut harus dengan cara manual sebagaimana lazimnya seorang bayi menyusu dengan menghisap puting payudara ibunya, tetapi maksudnya adalah umur ketika anak sedang menyusui. Sebagaimana orang Arab sering mengatakan: fulan meninggal di puting payudara, artinya meninggal waktu kecil, pada umur menyusu.Dari situ, bisa dikatakan bahwa jika seorang bayi minum susu seorang perempuan dari botol, maka bayi tersebut telah menjadi anak susuannya secara sah. (Ibnu al- Arabi, Aridhatu al Ahwadzi : 5/ 97, Al Mubarkufuri, Tuhfatu al Ahwadzi, Beirut, Daar al Kutub al Ilmiyah, 1990, cet ke – 1, Juz : 4/ 263)


Pendapat Kedua: bahwa menyusui waktu besar menyebabkan terjadinya mahram. Ini adalah pendapat Aisyah ra, dan madzhab Ad Dhohiriyah (Ibnu Hazm, al Muhalla: 10/ 17-20)
Mereka berdalil dengan hadist Aisyah bahwasanya ia berkata:
Artinya: “Sahlah binti Suhail datang menemui Nabi saw, dia berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di wajah Abu Hudzaifah (ada sesuatu) karena keluar masuknya Salim ke rumah, padahal dia adalah pelayannya.” Maka Nabi Shalallahu’alaihi wa salam bersabda: “Susuilah dia.” Dia (Sahlah) berkata; “Bagaimana mungkin saya menyusuinya, padahal dia telah dewasa?” Maka Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salam tersenyum sambil bersabda: “Sungguh saya telah mengetahuinya kalau dia telah dewasa.” ( HR Muslim , no : 2636 )
Di dalam riwayat lain disebutkan:
Artinya: “Susuilah dia, maka dia akan menjadi mahrammu.” (HR Muslim, no : 2638 )
Hadist di atas menunjukkan secara jelas bahwa susuan walaupun waktu dewasa bisa menjadikan seseorang mahram dengan yang menyusuinya.
Pendapat Ketiga : menyatakan bahwa yang menyebabkan mahram adalah menyusui di waktu kecil, adapun menyusui di waktu besar hanya menyebabkan dibolehkannya berkholwat. Ini adalah pendapat Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayim, Shon’ani, dan Syaukani. (Ibnu Taimiyah, Majmu’ al Fatawa :34/ 60, As Syaukani, Nail al Authar, Riyadh, Dar al Nafais, Juz : 6/ 353, As Shon’ani, Subulu as Salam,Beirut, Dar al Kutub al Ilmiyah, 1988, Cet ke -1, Juz 3/ 407.)
Mereka berdalil bahwa Abu Hudzifah dan Sahlah binti Suhail sudah menganggap Salim adalah anaknya sendiri, ketika Allah mengharamkan adopsi anak, maka Salim secara otomatis berubah menjadi orang asing dan tidak boleh masuk lagi ke rumah Abu Hudzifah dan Sahlah. Keduanya merasa keberatan dan melapor kepada Rasulullah saw, maka beliau menyuruhnya untuk menyusui Salim supaya bisa masuk ke dalam rumah mereka kembali sebagaimana anaknya sendiri. Dan ini berlaku bagi Salim dan orang-orang sepertinya.

Kesimpulan:
Yang benar dari tiga pendapat di atas adalah pendapat pertama yang menyatakan bahwa menyusui di waktu besar tidak akan mengubah status seseorang yang bukan muhrim menjadi muhrim dari orang yang menyusuinya, sebagaimana yang dipegang oleh mayoritas ulama.

إِنَّ أُمَّتِي لاَ تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلاَفًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ اْلأَعْظَمِ

“Sesungguhnya umatku tidak akan berkumpul (untuk bersepakat) atas kesesatan. Maka apabila kalian mendapati perbedaan pendapat, hendaklah kalian mengikuti kelompok (ulama) yang terbesar (terbanyak)” (HR. Anas bin Malik & Ibnu Majah).

Adapun dalil-dalil yang menguatkan pendapat ini, selain yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
Pertama: Bahwa hadits Aisyah yang menyebutkan perintah Rasulullah saw kepada Sahlah binti Suhail untuk menyusui Salim yang sudah dewasa tersebut hanya khusus untuk Salim saja, dan tidak boleh diterapkan kepada yang lain. Dalilnya bahwa semua istri Rasulullah saw menolak pendapat Aisyah, sebagaimana yang dikatakan oleh Ummu Salamah:
“Para istri Nabi Shalallahu’alaihi wa salam enggan memberi kebebasan masuk rumah mereka bagi anak-anak yang telah dijadikan mahram karena susuan. Dan kami berkata kepada Aisyah; “ Demi Allah kami tidak melihat hal ini, kecuali hanya sekedar keringanan yang diberikan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salam khusus untuk Salim, oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang mahram kerena susuan yang boleh masuk ke rumah kami dan melihat kami.” (HR Muslim, no : 2641 )
Selain pernyataan Ummu Salamh di atas, kekhususan hadist Salim ini bisa diambil dari firman Allah Ta’ala dalam QS. al Baqarah : 223 , dan kedua hadist Aisyah dan Ummu Salamah tentang batasan anak yang menyusu ibunya, sebagaimana telah disebutkan oleh mayoritas ulama.

Kedua : Pendapat yang mengatakan bahwa hadist Salim bersifat umum, sehingga membolehkan bagi siapa saja untuk melakukan seperti apa yang dilakukan Salim, akan menimbulkan kerusakan dan fitnah, khususnya pada zaman sekarang, karena bisa saja dengan dalih hadist ini setiap perempuan yang senang kepada seorang laki-laki, dia akan menyusuinya, lalu kedua berkhalwat di dalam rumah dan di tempat lain, tentunya hal seperti itu, tidak kita inginkan terjadi di masyarakat kita .

SUKA HUMOR wrote:... ...

BOTELHEM wrote:

SUKA HUMOR wrote:... ...

Stress Bro Agus,...karna misi permurtadannya kurang berjalan Mulus alias mission failed...

agus wrote:ntar bro, perlu suntikan penenang dulu....

hamba tuhan wrote:

agus wrote:ntar bro, perlu suntikan penenang dulu....

kita tunggu aja tanggapan suka humor mas agus..... fitnah2 yg lain kita suruh aja cari thread2 diforum ini yg udah dibahas, banyakan fitnah dr netter saibaba hindu tuh!!! sepertinya yg pake id suka humor ini adalah sai baba hindu juga... maaf kalo salah

SUKA HUMOR wrote:ITULAH HEBATNYA AJARAN MOMET... ULAMA AJA BEDA PENDAPAT, APALAGI ELO...
Lagi-lagi suara ulama terbanyak... Mungkin dalam pikiran lo BANYAK = BENAR... Jadi intinya memang benar pada waktu itu si momo nyuruh do'i nenen kan... ...

SUKA HUMOR wrote:ITULAH HEBATNYA AJARAN MOMET... ULAMA AJA BEDA PENDAPAT, APALAGI ELO...
Lagi-lagi suara ulama terbanyak... Mungkin dalam pikiran lo BANYAK = BENAR... Jadi intinya memang benar pada waktu itu si momo nyuruh do'i nenen kan... ...

SUKA HUMOR wrote:SETUJU... NONTON BOLA DULU!!!
... ...

SUKA HUMOR wrote:SETUJU... NONTON BOLA DULU!!!
... ...

SUKA HUMOR wrote:SETUJU... NONTON BOLA DULU!!!
... ...

SUKA HUMOR wrote:... ...

agus wrote:

SUKA HUMOR wrote:SETUJU... NONTON BOLA DULU!!!
... ...

tanda-tanda mau melarikan diri neh....

SUKA HUMOR wrote:SETUJU... NONTON BOLA DULU!!!
... ...

SUKA HUMOR wrote:Namanya juga 'SUKA HUMOR'... ...

musicman wrote:

SUKA HUMOR wrote:Bro... Sekarang kita hidup dijaman 'google', jadi jangan kawatir usaha
kalian (para murtadin) sia-sia. Sangat bodoh kalo orang masih berpikir
bisa mengembalikan jaman 'google' kejaman 1400th yg lalu, saat dimana
'seorang psikopat bernafsu kuda' mengarang sebuah buku ttg cara ngesex,
merendahkan wanita, membunuh, menjarah, dll.
Aku bilang sekali lagi
"USAHA KALIAN TIDAK SIA-SIA". Dijaman sekarang buku (Qur'an) semacam itu
sudah tidak laku lagi, karena kebenaran dapat di'access' kapanpun dan
dimanapun juga.
Memang seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka
yang sampai sekarang masih hidup di jaman kegelapan, tidak ada peluang
untuk berpikir merdeka. Bahkan menyelidiki 'kitab'nya sendiripun
dianggap dosa!!!

Setelah peristiwa BOM BALI, aku mulai berfikir
ttg agama yg selama ini aku yakini kebenarannya, dan sejak saat itu aku
mulai fokus mempelajari Al-Qur'an, HASILNYA : sejak 4th lalu aku
memutuskan untuk keluar dari AGAMA BODOH ini.

JANGAN PERNAH BERHENTI MEMBERITAKAN KEBENARAN, KARENA TULISAN KALIAN LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG MEREKA!!!

wah..bernafsu sekali rupanya netter FFI ini..hehehe..ID anda disana apa sih?
sayang..udah diblok sana sini..saya sulit masuk...

kasih2 info donk...kehebatan agama baru anda yg lbh bagus...biar kita semua disini tau kehebatan agama baru anda...

oo..iya2...biar gk dibilang tukang kibul alias murtadin abal2...coba deh anda bikin pernyataan dulu...kayak ini

"Dengan ini saya yg memiliki id SUKA HUMOR menyatakan bahwa SAYA ADALAH BENAR-BENAR MANTAN ISLAM. Karena ajaran Agama YG BARU saya tidak memperbolehkan saya berbohong, apabila saya berbohong dalam pernyataan ini saya rela diri saya dan keluarga saya akan mati dengan cara yg sangat menyakitkan dan dengan cara yg sangat kejam sebagai balasan dr kebohongan saya....DEMI TUHAN SAYA RELA "

ditunggu yah...hehe

agus wrote:

SUKA HUMOR wrote:... ...

gw sorakin biar tambah kopyor deh loe....

mistik6666 wrote:

SUKA HUMOR wrote:Bro... Sekarang kita hidup dijaman 'google', jadi jangan kawatir usaha
kalian (para murtadin) sia-sia. Sangat bodoh kalo orang masih berpikir
bisa mengembalikan jaman 'google' kejaman 1400th yg lalu, saat dimana
'seorang psikopat bernafsu kuda' mengarang sebuah buku ttg cara ngesex,
merendahkan wanita, membunuh, menjarah, dll.
Aku bilang sekali lagi
"USAHA KALIAN TIDAK SIA-SIA". Dijaman sekarang buku (Qur'an) semacam itu
sudah tidak laku lagi, karena kebenaran dapat di'access' kapanpun dan
dimanapun juga.
Memang seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka
yang sampai sekarang masih hidup di jaman kegelapan, tidak ada peluang
untuk berpikir merdeka. Bahkan menyelidiki 'kitab'nya sendiripun
dianggap dosa!!!

Setelah peristiwa BOM BALI, aku mulai berfikir
ttg agama yg selama ini aku yakini kebenarannya, dan sejak saat itu aku
mulai fokus mempelajari Al-Qur'an, HASILNYA : sejak 4th lalu aku
memutuskan untuk keluar dari AGAMA BODOH ini.

JANGAN PERNAH BERHENTI MEMBERITAKAN KEBENARAN, KARENA TULISAN KALIAN LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG MEREKA!!!

korban mie instant...

Fredzo Simatupang wrote:Apapun agama yg anda anut saya sangat yakin klo Tuhan yg anda percayakan sebagai penuntun hidup dan juruselamat bagi anda sekalian tidak ingin adanya pertengkaran dan perselisihan. Bila anda membuat perselisihan maka saya sangat yakin anda tidak memiliki Tuhan yg tepat dalam hidup anda. Walau kita sudah membaca Kitab Suci kita masing2 bahkan sdh menghafalnya sampai sampul belakang......bila tidak adanya KEDEKATAN hati dengan TUHAN untuk melaksanakannya itu sama aja bohong... Mari kita semua menilai diri kita masing2 sejauh mana antara kita dengan Tuhan yg kita percayakan sebagai TUHAN itu dalam hidup kita....
GOD bless us
:cheers:

Fredzo Simatupang wrote:Apapun agama yg anda anut saya sangat yakin klo Tuhan yg anda percayakan sebagai penuntun hidup dan juruselamat bagi anda sekalian tidak ingin adanya pertengkaran dan perselisihan. Bila anda membuat perselisihan maka saya sangat yakin anda tidak memiliki Tuhan yg tepat dalam hidup anda. Walau kita sudah membaca Kitab Suci kita masing2 bahkan sdh menghafalnya sampai sampul belakang......bila tidak adanya KEDEKATAN hati dengan TUHAN untuk melaksanakannya itu sama aja bohong... Mari kita semua menilai diri kita masing2 sejauh mana antara kita dengan Tuhan yg kita percayakan sebagai TUHAN itu dalam hidup kita....
GOD bless us
:cheers:

al-fikr wrote:bro......kayaknya si suka homor pura-pura baru ganti kelamin dech, ngaku baru murtad, gaya tulisannya nggak kelihatan orang sudah lama ISLAM, apalagi dah belajar ISLAM, biasalah ngomongnya orang FFI......


salam kenal, gwe netter baru..mohon diterima.

wassalam

SUKA HUMOR wrote:Bro... Sekarang kita hidup dijaman 'google', jadi jangan kawatir usaha
kalian (para murtadin) sia-sia. Sangat bodoh kalo orang masih berpikir
bisa mengembalikan jaman 'google' kejaman 1400th yg lalu, saat dimana
'seorang psikopat bernafsu kuda' mengarang sebuah buku ttg cara ngesex,
merendahkan wanita, membunuh, menjarah, dll.
Aku bilang sekali lagi
"USAHA KALIAN TIDAK SIA-SIA". Dijaman sekarang buku (Qur'an) semacam itu
sudah tidak laku lagi, karena kebenaran dapat di'access' kapanpun dan
dimanapun juga.
Memang seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka
yang sampai sekarang masih hidup di jaman kegelapan, tidak ada peluang
untuk berpikir merdeka. Bahkan menyelidiki 'kitab'nya sendiripun
dianggap dosa!!!

Setelah peristiwa BOM BALI, aku mulai berfikir
ttg agama yg selama ini aku yakini kebenarannya, dan sejak saat itu aku
mulai fokus mempelajari Al-Qur'an, HASILNYA : sejak 4th lalu aku
memutuskan untuk keluar dari AGAMA BODOH ini.

JANGAN PERNAH BERHENTI MEMBERITAKAN KEBENARAN, KARENA TULISAN KALIAN LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG MEREKA!!!

SUKA HUMOR wrote:Bro... Sekarang kita hidup dijaman 'google', jadi jangan kawatir usaha
kalian (para murtadin) sia-sia. Sangat bodoh kalo orang masih berpikir
bisa mengembalikan jaman 'google' kejaman 1400th yg lalu, saat dimana
'seorang psikopat bernafsu kuda' mengarang sebuah buku ttg cara ngesex,
merendahkan wanita, membunuh, menjarah, dll.
Aku bilang sekali lagi
"USAHA KALIAN TIDAK SIA-SIA". Dijaman sekarang buku (Qur'an) semacam itu
sudah tidak laku lagi, karena kebenaran dapat di'access' kapanpun dan
dimanapun juga.
Memang seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka
yang sampai sekarang masih hidup di jaman kegelapan, tidak ada peluang
untuk berpikir merdeka. Bahkan menyelidiki 'kitab'nya sendiripun
dianggap dosa!!!

Setelah peristiwa BOM BALI, aku mulai berfikir
ttg agama yg selama ini aku yakini kebenarannya, dan sejak saat itu aku
mulai fokus mempelajari Al-Qur'an, HASILNYA : sejak 4th lalu aku
memutuskan untuk keluar dari AGAMA BODOH ini.

JANGAN PERNAH BERHENTI MEMBERITAKAN KEBENARAN, KARENA TULISAN KALIAN LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG MEREKA!!!

you7tube7com wrote:

SUKA HUMOR wrote:Bro... Sekarang kita hidup dijaman 'google', jadi jangan kawatir usaha
kalian (para murtadin) sia-sia. Sangat bodoh kalo orang masih berpikir
bisa mengembalikan jaman 'google' kejaman 1400th yg lalu, saat dimana
'seorang psikopat bernafsu kuda' mengarang sebuah buku ttg cara ngesex,
merendahkan wanita, membunuh, menjarah, dll.
Aku bilang sekali lagi
"USAHA KALIAN TIDAK SIA-SIA". Dijaman sekarang buku (Qur'an) semacam itu
sudah tidak laku lagi, karena kebenaran dapat di'access' kapanpun dan
dimanapun juga.
Memang seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka
yang sampai sekarang masih hidup di jaman kegelapan, tidak ada peluang
untuk berpikir merdeka. Bahkan menyelidiki 'kitab'nya sendiripun
dianggap dosa!!!

Setelah peristiwa BOM BALI, aku mulai berfikir
ttg agama yg selama ini aku yakini kebenarannya, dan sejak saat itu aku
mulai fokus mempelajari Al-Qur'an, HASILNYA : sejak 4th lalu aku
memutuskan untuk keluar dari AGAMA BODOH ini.

JANGAN PERNAH BERHENTI MEMBERITAKAN KEBENARAN, KARENA TULISAN KALIAN LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG MEREKA!!!

Ahh.. elo.....

Ngaku2 dari agama Islam....

Banyak tuuh... para pendeta yg nyamar / ngaku dari agama Islam, trus bilangnya keluar dr Islam... padahal... emang asli Kristen tulen...

Basi tau gaa....!!!!

kermit katak lucu wrote:

SUKA HUMOR wrote:Bro... Sekarang kita hidup dijaman 'google', jadi jangan kawatir usaha
kalian (para murtadin) sia-sia. Sangat bodoh kalo orang masih berpikir
bisa mengembalikan jaman 'google' kejaman 1400th yg lalu, saat dimana
'seorang psikopat bernafsu kuda' mengarang sebuah buku ttg cara ngesex,
merendahkan wanita, membunuh, menjarah, dll.
Aku bilang sekali lagi
"USAHA KALIAN TIDAK SIA-SIA". Dijaman sekarang buku (Qur'an) semacam itu
sudah tidak laku lagi, karena kebenaran dapat di'access' kapanpun dan
dimanapun juga.
Memang seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka
yang sampai sekarang masih hidup di jaman kegelapan, tidak ada peluang
untuk berpikir merdeka. Bahkan menyelidiki 'kitab'nya sendiripun
dianggap dosa!!!

Setelah peristiwa BOM BALI, aku mulai berfikir
ttg agama yg selama ini aku yakini kebenarannya, dan sejak saat itu aku
mulai fokus mempelajari Al-Qur'an, HASILNYA : sejak 4th lalu aku
memutuskan untuk keluar dari AGAMA BODOH ini.

JANGAN PERNAH BERHENTI MEMBERITAKAN KEBENARAN, KARENA TULISAN KALIAN LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG MEREKA!!!

mantap bro, teruskan ,ayo kita sama sama belajar