MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
SEJARAH KRISTEN 4 EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
SEJARAH KRISTEN 4 EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


SEJARAH KRISTEN 4 Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 48 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 48 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


SEJARAH KRISTEN 4

4 posters

Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty SEJARAH KRISTEN 4

Post by agus Fri 06 May 2011, 1:11 pm

AGAMA YANG DIBAWA YESUS


Kemudian, masih menurut berbagai ahli (termasuk ahli Kristen), apa yang saat ini menjadi Kristen sama sekali bukan ajaran Yesus, setidaknya berdasarkan beberapa argumen ini (selain banyak sekali argumen lain dari berbagai ahli), yang disebutkan Kristolog Indonesia bapak Insan L. Mokoginta dalam bukunya “Mustahil Kristen Bisa Menjawab” (dengan sedikit penambahan):

1. Yesus memperuntukkan agama yang dibawanya kepada umat Yahudi di masanya


QS Ash-Shaff ayat 6 (61:6):

"Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata, 'Hai Bani Israil sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu (bangsa Yahudi) …"

"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka, "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Injil Matius 15: 5-6).

"Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru, 'Kasihanilah aku, ya Tuhan, anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.' Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya, 'Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.' Jawab Yesus, 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.' Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, 'Tuhan, tolonglah aku.' Tetapi Yesus menjawab, 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing'." (Injil Matius 15: 5-6)

Metafora kata “anjing” dalam Matius 15:5-6 ini, mengacu kepada bangsa di luar Yahudi dan yang dimaksud dengan kata “anak-anak” itu adalah bangsa Yahudi.

Hal tersebut juga menandakan bahwa Nabi Yahudi ini, Isa ‘alaihis salaam, Al Masih, Yesus Kristus sang Mesias, konsekuen melakukan apa yang diajarkannya. Dalam hidupnya dia tidak pernah mengajak orang yang bukan Yahudi untuk mematuhi ajarannya.

Dan dalam memilih pilihannya (12 orang muridnya) beliau meyakinkan bahwa mereka termasuk sukunya, sehingga ramalan lainnya terpenuhi:

"... apabila Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas tahta untuk menghakimi kedua belas suku Israel...." (Injil - Matius 19: 28).

Dan Isa ‘alaihis salaam, al Masih, sang Mesias Yahudi, tentu saja bukanlah seorang utusan (Rosul), Nabi yang lemah di antara orang-orang Yahudi. Seperti para pendahulunya yang bernama Amos dan Ezekkiel atau Isaiah dan Jeremiah, beliau keras-tegas dalam penghukumannya terhadap formalisme dan kemunafikan bangsa Yahudi saat itu, dengan dipimpin para Rabbi (pendeta Yahudi) mereka. Pendekatannya yang baru dan da'wahnya yang agresif telah membuat kecurigaan tertentu di antara struktur hirarki keagamaan Yahudi saat itu.

Para ahli tulis-menulis (orang-orang terpelajar) dan orang-orang munafik di antara mereka bahkan mendatanginya berkali-kali untuk menguji kesejatian sang Rabbi muda ini. Untuk menghilangkan kecurigaan mereka bahwa dia tidak membawa agama baru dan bahwa dia adalah pembenar semua ajaran terdahulu sebelumnya, Yesus tegas berkata:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada oranglain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga'." (Injil -Matius 5:17-19).


Dan serupa dengan ini, di Al Quran Surat Ash-Shaff ayat 6 (61:6), disebutkan:

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rosul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."


"Ahmad" atau "Muhammad", orang yang mulia, adalah terjemahan dari kata Yunani “Periclytos”. Pada kitab Yohanes 14: 16; 15: 26, dan 16: 7, kata "Comforter" dalam versi Inggris sepadan untuk kata Yunani "Paracletos" yang berarti "penghibur" seorang yang terpanggil untuk menolong orang lain, teman atau sahabat yang baik, yang membawa kabar gembira, lebih daripada sekedar makna 'Comforter'.

Para Doktor ahli Agama berpendapat bahwa “Paracletos” adalah pembacaan yang menyimpang dari “Periclytos”, dan dalam firman asli Yesus ada ramalan tentang Nabi suci penerus Yesus yang bernama Ahmad. Bahkan jika kita baca “Paraclete”, di sana tersirat makna Nabi Suci, "yang penyayang untuk semua mahluk" (QS. Al-Anbiya 107) dan "paling baik dan penyayang kepada pengikutnya" (QS. At-Taubat 128) Lihat juga Al Quran Surat Ali Imran ayat 81.

Dan di Injil disebutkan:

"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya." (Injil-Ulangan 18: 18)
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14653
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Saran aja

Post by Linglung Fri 06 May 2011, 1:46 pm

Ada baiknya juga bila anda membuka situs ini : http://www.greatsite.com/timeline-english-bible-history/#timeline
dan kecaman Yesus pada para Ahli Taurat Ahli Kitab pada Matius sbb :

23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14 (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
23:22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
23:30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
23:31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
23:32 Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
23:33 Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?
23:34 Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota,
23:35 supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah.
23:36 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!"
23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
23:38 Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.
23:39 Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
Semoga Tuhan membuka mata hati anda.
Halaman sebelumnya Atas Halaman berikutnya

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Kalau masih belum percaya

Post by Linglung Fri 06 May 2011, 2:25 pm

Buka situs ini : http://www.jesusisloveus.co.cc/2011/03/kesaksian-18-persiapan-dirimu-untuk.html

Jangankan yang tidak percaya kepada Yesus Kristus , yang percaya saja kejadiannya seperti ini ?????

Kalau mau videonya disini : http://www.divinerevelations.info/Documents/Prepare_to_meet_your_God/index.htm

Siapa Takut ?????

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by agus Fri 06 May 2011, 2:32 pm

Linglung wrote:Buka situs ini : http://www.jesusisloveus.co.cc/2011/03/kesaksian-18-persiapan-dirimu-untuk.html

Jangankan yang tidak percaya kepada Yesus Kristus , yang percaya saja kejadiannya seperti ini ?????

Kalau mau videonya disini : http://www.divinerevelations.info/Documents/Prepare_to_meet_your_God/index.htm

Siapa Takut ?????

sudah ane buka, agak sedikit membosankan.. :04: , kasihan ya orang-orang itu ketipu suara iblis.... :rendeer:
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14653
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Gak_Mau_DiSembah Fri 06 May 2011, 2:41 pm


menurut ane itu hanya bentuk rasa cinta yg berlebihan. dan didorong hawa nafsu semata.
SEJARAH KRISTEN 4 706181
Gak_Mau_DiSembah
Gak_Mau_DiSembah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 1054
Location : Calon Penghuni Surga
Job/hobbies : Masak ayam panggang, Yesus jgn minta yah....
Humor : dogma gereja: gak blh bantah, gak usah banyak nanya, telen aja..(kl ada yg salah) di edit aja... gtu aja kok repot!!!
Reputation : 2
Points : 5971
Registration date : 2011-02-08

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by agus Fri 06 May 2011, 2:43 pm

Gak_Mau_DiSembah wrote:
menurut ane itu hanya bentuk rasa cinta yg berlebihan. dan didorong hawa nafsu semata.
SEJARAH KRISTEN 4 706181

makanya kesannya mengada-ada, jadi membosankan gitu.... SEJARAH KRISTEN 4 649229
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14653
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Fri 06 May 2011, 4:36 pm

Ya kalau bosan buka aja situs ini supaya tidak bosan : sebagian besar isi Alkitab telah terbukti.

Silahkan aja buka disini : http://www.wyattmuseum.com/ron-wyatt.htm

Fakta disinipun bukan mengada-ada tetapi aja orang mendebatnya , yang inilah yang itulah yang palsukah dll karena iri hati manusia karena keberhasilan orang lain. dan videonya banyak di Youtube. Dan hebatnya lagi jaman Nabi Nuh aja sudah ada tanda Salib.

Kalau kurang paham bahasa Inggris ya minta tolong aja google translate : http://translate.google.com/#en|id|%0A

Semoga tidak bosan dan basi ya ????

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by agus Fri 06 May 2011, 7:28 pm

hal-hal yang bersifat fatamorgana seperti itu tidak dapat dijadikan dasar pembuktian kebenaran, kalau mau kami juga punya hal-hal yang spektakuler dari sisi religius, so obyektif adalah lebih fair... ☀
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14653
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Mon 09 May 2011, 1:15 pm

No Comment , diperuntukkan untuk yang malas bahasa inggris , perhatikan catatan kakinya.

Membaca Tulisan apapun perumpamaan yang paling sederhana seperti kita melihat Televisi :

1. Pemancar TV atau Station Relaynya jelas bagus.
2. Penerima TV atau merk TVnya mutunya jelek , antenanyakah, atau arahnya tidak tepat.
3. Pemancarnya tidak terjangkau antenna biasa,
4. Namun bagus dengan antenna parabola.
5. Atau pasrah biar siaranya jelek gambarnya kabur tetap aja dilihat.

Nah anda termasuk yang mana ?????

English Bible History
The fascinating story of how we got the Bible in its present form actually starts thousands of years ago, as briefly outlined in our Timeline of Bible Translation History. As a background study, we recommend that you first review our discussion of the Pre-Reformation History of the Bible from 1,400 B.C. to 1,400 A.D., which covers the transmission of the scripture through the original languages of Hebrew and Greek, and the 1,000 years of the Dark & Middle Ages when the Word was trapped in only Latin. Our starting point in this discussion of Bible history, however, is the advent of the scripture in the English language with the “Morning Star of the Reformation”, John Wycliffe.

Kisah menarik tentang bagaimana kita mendapatkan Alkitab dalam bentuk yang sekarang sebenarnya mulai ribuan tahun yang lalu, seperti diuraikan secara singkat pada kami Timeline Sejarah Terjemahan Alkitab. Sebagai studi latar belakang, kami sarankan yang pertama kali Anda meninjau pembahasan kita tentang Pra-Reformasi Sejarah Alkitab dari 1.400 SM untuk 1.400 Masehi, Yang meliputi transmisi Kitab Suci melalui bahasa asli Ibrani dan Yunani, dan 1.000 tahun dari Dark & Abad Pertengahan saat Firman terjebak hanya bahasa Latin. Kami bertitik tolak dalam pembahasan sejarah Alkitab , bagaimanapun, adalah datangnya dari Kitab Suci dalam bahasa Inggris dengan Morning " Bintang Reformasi ", John Wycliffe.

The first hand-written English language Bible manuscripts were produced in the 1380's AD by John Wycliffe, an Oxford professor, scholar, and theologian. Wycliffe, (also spelled “Wycliff” & “Wyclif”), was well-known throughout Europe for his opposition to the teaching of the organized Church, which he believed to be contrary to the Bible. With the help of his followers, called the Lollards, and his assistant Purvey, and many other faithful scribes, Wycliffe produced dozens of English language manuscript copies of the scriptures. They were translated out of the Latin Vulgate, which was the only source text available to Wycliffe. The Pope was so infuriated by his teachings and his translation of the Bible into English, that 44 years after Wycliffe had died, he ordered the bones to be dug-up, crushed, and scattered in the river!

Tulisan tangan pertama manuskrip Alkitab Bahasa Inggris diproduksi dalam 1380's Masehi oleh John Wycliffe, Seorang profesor Oxford, sarjana, dan teolog. Wycliffe, (juga dieja "Wycliff" & "Wyclif"), adalah terkenal di seluruh Eropa untuk menentang dengan ajaran terorganisir Gereja, yang dia yakini bertentangan dengan Alkitab. Dengan bantuan pengikutnya, disebut Lollard, dan asistennya Purvey, dan banyak ahli-ahli Taurat setia lainnya, Wycliffe menghasilkan puluhan salinan naskah bahasa Inggris tulisan suci. Mereka diterjemahkan keluar dari bahasa Vulgata Latin, yang merupakan satu-satunya sumber teks tersedia untuk Wycliffe. Paus sangat marah oleh ajaran-ajarannya dan terjemahannya dari Alkitab kedalam bahasa Inggris, bahwa 44 tahun setelah Wycliffe meninggal, ia memerintahkan tulang yang akan digali kembali, dilumatkan, dan disebar di sungai!

One of Wycliffe’s followers, John Hus, actively promoted Wycliffe’s ideas: that people should be permitted to read the Bible in their own language, and they should oppose the tyranny of the Roman church that threatened anyone possessing a non-Latin Bible with execution. Hus was burned at the stake in 1415, with Wycliffe’s manuscript Bibles used as kindling for the fire. The last words of John Hus were that, “in 100 years, God will raise up a man whose calls for reform cannot be suppressed.” Almost exactly 100 years later, in 1517, Martin Luther nailed his famous 95 Theses of Contention (a list of 95 issues of heretical theology and crimes of the Roman Catholic Church) into the church door at Wittenberg. The prophecy of Hus had come true! Martin Luther went on to be the first person to translate and publish the Bible in the commonly-spoken dialect of the German people; a translation more appealing than previous German Biblical translations. Foxe’s Book of Martyrs records that in that same year, 1517, seven people were burned at the stake by the Roman Catholic Church for the crime of teaching their children to say the Lord’s Prayer in English rather than Latin.

Salah satu pengikut Wycliffe, John Hus, secara aktif mempromosikan ide-ide Wycliffe: bahwa orang harus diijinkan untuk membaca Alkitab dalam bahasa mereka sendiri, dan mereka harus menentang tirani gereja Roma yang mengancam siapa pun yang memiliki Alkitab non-Latin dengan eksekusi. Hus dibakar di tiang di 1415, Dengan Manuskrip Alkitab Wycliffe digunakan sebagai kayu bakar untuk api. Yang terakhir kata-kata John Hus adalah bahwa, "dalam 100 tahun, Allah akan membangkitkan seorang pria yang panggilan untuk reformasi tidak dapat ditekan. "Hampir persis 100 tahun kemudian pada, 1517, Martin Luther dipakukan terkenal 95 Tesis dari Contention (daftar 95 masalah teologi sesat dan kejahatan dari Gereja Katolik Roma) ke dalam pintu gereja di Wittenberg. Nubuat Hus telah menjadi kenyataan! Martin Luther melanjutkan untuk menjadi orang pertama yang menerjemahkan dan menerbitkan Alkitab dalam dialek yang sering dibicarakan orang-orang Jerman;. Terjemahan yang lebih menarik daripada sebelumnya Alkitab Terjemahan Jerman Foxe's Book of Martyrs catatan yang di tahun yang sama 1517, Tujuh orang dibakar di tiang oleh Gereja Katolik Roma untuk kejahatan pengajaran anak-anak mereka untuk mengatakan Doa Tuhan dalam bahasa Inggris daripada bahasa Latin.

Johann Gutenberg invented the printing press in the 1450's, and the first book to ever be printed was a Latin language Bible, printed in Mainz, Germany. Gutenberg’s Bibles were surprisingly beautiful, as each leaf Gutenberg printed was later colorfully hand-illuminated. Born as “Johann Gensfleisch” (John Gooseflesh), he preferred to be known as “Johann Gutenberg” (John Beautiful Mountain). Ironically, though he had created what many believe to be the most important invention in history, Gutenberg was a victim of unscrupulous business associates who took control of his business and left him in poverty. Nevertheless, the invention of the movable-type printing press meant that Bibles and books could finally be effectively produced in large quantities in a short period of time. This was essential to the success of the Reformation.

Johann Gutenberg menemukan mesin cetak dalam 1450's, Dan buku pertama yang pernah dicetak adalah Alkitab bahasa Latin, dicetak di Mainz, Jerman. Alkitab Gutenberg's yang indah mengejutkan, sebagai masing-masing lembar dicetak Gutenberg kemudian gambar tangan-dibuat warna-warni. Lahir sebagai "Johann Gensfleisch" (Yohanes Gensflesisch), ia lebih suka dikenal sebagai "Johann Gutenberg" (Yohanes Gunung Indah). Ironisnya, meskipun ia telah menciptakan apa yang banyak yakini sebagai penemuan paling penting dalam sejarah, Gutenberg adalah korban dari rekan bisnis yang jahat mengambil alih bisnisnya dan meninggalkan dia dalam kemiskinan. Namun demikian, penemuan mesin cetak jenis bergerak berarti bahwa Alkitab dan buku-buku akhirnya bisa secara efektif diproduksi dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Hal ini penting untuk keberhasilan Reformasi.
In the 1490’s another Oxford professor, and the personal physician to King Henry the 7th and 8th, Thomas Linacre, decided to learn Greek. After reading the Gospels in Greek, and comparing it to the Latin Vulgate, he wrote in his diary, “Either this (the original Greek) is not the Gospel… or we are not Christians.” The Latin had become so corrupt that it no longer even preserved the message of the Gospel… yet the Church still threatened to kill anyone who read the scripture in any language other than Latin… though Latin was not an original language of the scriptures.

Pada tahun 1490 satu lagi profesor Oxford, dan dokter pribadi Raja Henry 7 dan 8, Thomas Linacre, memutuskan untuk belajar bahasa Yunani. Setelah membaca Injil dalam bahasa Yunani, dan membandingkan ke bahasa Vulgata Latin, ia menulis dalam buku hariannya, "Entah ini (asli Yunani) bukan Injil ... atau kita tidak seorang Kristen. "Bahasa Latin telah menjadi begitu korup yang, bahkan tidak lagi diabadikan pesan Injil ... namun Gereja masih mengancam akan membunuh siapa saja yang membaca Kitab Suci dalam bahasa lain selain Latin ... meskipun Latin bukan bahasa asli dari tulisan suci.

In 1496, John Colet, another Oxford professor and the son of the Mayor of London, started reading the New Testament in Greek and translating it into English for his students at Oxford, and later for the public at Saint Paul’s Cathedral in London. The people were so hungry to hear the Word of God in a language they could understand, that within six months there were 20,000 people packed in the church and at least that many outside trying to get in! (Sadly, while the enormous and beautiful Saint Paul’s Cathedral remains the main church in London today, as of 2003, typical Sunday morning worship attendance is only around 200 people… and most of them are tourists). Fortunately for Colet, he was a powerful man with friends in high places, so he amazingly managed to avoid execution.

Pada 1496, John Colet, Seorang profesor Oxford dan anak dari Walikota London, mulai membaca Perjanjian Baru bahasa Yunani dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris untuk murid-muridnya di Oxford, dan kemudian bagi publik di Saint Paul's Cathedral di London. Orang-orang sangat lapar untuk mendengar Firman Tuhan dalam bahasa yang mereka bisa mengertinya, bahwa dalam waktu enam bulan ada 20.000 orang dikemas dalam gereja dan setidaknya bahwa banyak orang di luar berusaha masuk! (Sayangnya, sementara Saint Paul's Cathedral besar dan indah tetap gereja utama di London hari ini, sebagai Tahun 2003, khas pertemuan ibadah Minggu pagi hanya sekitar 200 orang ... dan kebanyakan mereka adalah wisatawan). Untungnya bagi Colet, ia adalah seorang yang kuat laki-laki dengan teman-teman berkedudukan tinggi, sehingga ia berhasil dengan mentakjubkan menghindari eksekusi.

Erasmus
In considering the experiences of Linacre and Colet, the great scholar Erasmus was so moved to correct the corrupt Latin Vulgate, that in 1516, with the help of printer John Froben, he published a Greek-Latin Parallel New Testament. The Latin part was not the corrupt Vulgate, but his own fresh rendering of the text from the more accurate and reliable Greek, which he had managed to collate from a half-dozen partial old Greek New Testament manuscripts he had acquired. This milestone was the first non-Latin Vulgate text of the scripture to be produced in a millennium… and the first ever to come off a printing press. The 1516 Greek-Latin New Testament of Erasmus further focused attention on just how corrupt and inaccurate the Latin Vulgate had become, and how important it was to go back and use the original Greek (New Testament) and original Hebrew (Old Testament) languages to maintain accuracy… and to translate them faithfully into the languages of the common people, whether that be English, German, or any other tongue. No sympathy for this “illegal activity” was to be found from Rome… even as the words of Pope Leo X's declaration that "the fable of Christ was quite profitable to him" continued through the years to infuriate the people of God.

Dalam mempertimbangkan pengalaman Linacre dan Colet, cendekiawan besar Erasmus begitu pindah untuk memperbaiki bahasa Latin Vulgata yang tidak lengkap, dalam tahun 1516, dengan bantuan printer John Froben, ia menerbitkan Paralel Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani-Latin. Bagian Latin Vulgate tidak lengkap, tapi dia sendiri membuat teks segar lebih akurat dan dapat diandalkan dalam bahasa Yunani, ia berhasil menyusun dari setengah lusin bagian manuskrip kuno Perjanjian Baru Yunani yang ia telah diperoleh. Ini tonggak adalah non-Latin Vulgata pertama teks Kitab Suci yang akan diproduksi di milenium ... dan yang pertama pernah datang dari sebuah mesin cetak. Tahun 1516 Perjanjian Baru Yunani- Latin Erasmus lebih memfokuskan perhatian pada seberapa kekurangan dan tidak akurat berbahasa Latin Vulgate telah terjadi, dan betapa pentingnya untuk kembali dan menggunakan bahasa asli Yunani (Perjanjian Baru) dan bahasa asli Ibrani (Perjanjian Lama) untuk menjaga keakuratan ... dan untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa rakyat biasa, apakah itu bahasa Inggris, Jerman, atau lidah lainnya. Tidak ada simpati untuk "aktivitas ilegal" yang dapat ditemukan dari Roma ... bahkan sebagai kata-kata pernyataan Paus Leo X bahwa " fabel Kristus adalah cukup menguntungkan baginya "lebih lanjut melalui tahun-tahun yang membuat marah umat Allah.

William Tyndale was the Captain of the Army of Reformers, and was their spiritual leader. Tyndale holds the distinction of being the first man to ever print the New Testament in the English language. Tyndale was a true scholar and a genius, so fluent in eight languages that it was said one would think any one of them to be his native tongue. He is frequently referred to as the “Architect of the English Language”, (even more so than William Shakespeare) as so many of the phrases Tyndale coined are still in our language today.

William Tyndale adalah Kapten Tentara Reformator, dan pemimpin spiritual mereka. Tyndale memegang perbedaan menjadi orang pertama yang pernah mencetak Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris. Tyndale adalah seorang sarjana sejati dan jenius, jadi fasih dalam delapan bahasa yang dikatakan orang akan berpikir salah satu dari mereka untuk menjadi bahasa ibunya. Dia sering disebut sebagai "Arsitek Bahasa Inggris", (Bahkan lebih dari William Shakespeare) yang begitu banyak frasa Tyndale diciptakan masih dalam bahasa kita saat ini.

Martin Luther had a small head-start on Tyndale, as Luther declared his intolerance for the Roman Church’s corruption on Halloween in 1517, by nailing his 95 Theses of Contention to the Wittenberg Church door. Luther, who would be exiled in the months following the Diet of Worms Council in 1521 that was designed to martyr him, would translate the New Testament into German for the first time from the 1516 Greek-Latin New Testament of Erasmus, and publish it in September of 1522. Luther also published a German Pentateuch in 1523, and another edition of the German New Testament in 1529. In the 1530’s he would go on to publish the entire Bible in German.

Martin Luther memiliki kepala kecil mulai di Tyndale, sebagai Luther menyatakan intoleransi Nya untuk Gereja Roma yang korup di Halloween tahun 1517, dengan memaku 95 Teknik dari Contention ke pintu Gereja Wittenberg. Luther, yang akan diasingkan beberapa bulan setelah Diet Worms Council di 1521 yang dirancang untuk menjadikan dia martir, akan menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Jerman untuk pertama kalinya dari tahun 1516 Perjanjian Baru Erasmus dalam bahasa Yunani-Latin, dan menerbitkannya pada bulan September 1522. Luther juga menerbitkan sebuah Jerman Pentateukh ditahun 1523, Dan edisi lain Perjanjian Baru tahun bahasa Jerman tahun1529. Pada 1530 dia akan pergi untuk menerbitkan seluruh Alkitab dalam bahasa Jerman.

William Tyndale wanted to use the same 1516 Erasmus text as a source to translate and print the New Testament in English for the first time in history. Tyndale showed up on Luther's doorstep in Germany in 1525, and by year's end had translated the New Testament into English. Tyndale had been forced to flee England, because of the wide-spread rumor that his English New Testament project was underway, causing inquisitors and bounty hunters to be constantly on Tyndale's trail to arrest him and prevent his project. God foiled their plans, and in 1525-1526 the Tyndale New Testament became the first printed edition of the scripture in the English language. Subsequent printings of the Tyndale New Testament in the 1530's were often elaborately illustrated.

William Tyndale ingin menggunakan yang sama 1516 Erasmus teks sebagai sumber untuk menerjemahkan dan mencetak Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah. Tyndale muncul di depan pintu Luther di Jerman pada tahun 1525, dan tahun akhir telah menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Inggris. Tyndale terpaksa melarikan diri dari Inggris, karena rumor yang menyebar luas proyek Perjanjian Baru berbahasa Inggris sedang berlangsung, menyebabkan inkuisitor dan pemburu bayaran terus-menerus mencari jejak Tyndale untuk menangkapnya dan mencegah proyeknya. Tuhan menggagalkan rencana mereka, dan dalam tahun 1525-1526 Perjanjian Baru Tyndale menjadi edisi cetak pertama dari tulisan suci dalam Bahasa inggris. Selanjutnya cetakan dari Perjanjian Baru Tyndale ditahun 1530's sering rumit digambarkan.

They were burned as soon as the Bishop could confiscate them, but copies trickled through and actually ended up in the bedroom of King Henry VIII. The more the King and Bishop resisted its distribution, the more fascinated the public at large became. The church declared it contained thousands of errors as they torched hundreds of New Testaments confiscated by the clergy, while in fact, they burned them because they could find no errors at all. One risked death by burning if caught in mere possession of Tyndale's forbidden books.

Mereka dibakar secepat Uskup bisa menyita mereka, tetapi salinan mengalir melalui dan benar-benar berakhir di kamar tidur Raja Henry VIII. Semakin Raja dan Uskup menolak distribusi, semakin menjadi terpesona masyarakat luas. Gereja menyatakan itu berisi ribuan kesalahan karena mereka dibakar ratusan Perjanjian Baru disita oleh para ulama, sementara pada kenyataannya, mereka membakar mereka karena mereka tidak bisa menemukan kesalahan sama sekali. Salah satu resiko kematian dibakar jika tertangkap dalam kepemilikan buku Tyndale yang dilarang.

Having God's Word available to the public in the language of the common man, English, would have meant disaster to the church. No longer would they control access to the scriptures. If people were able to read the Bible in their own tongue, the church's income and power would crumble. They could not possibly continue to get away with selling indulgences (the forgiveness of sins) or selling the release of loved ones from a church-manufactured "Purgatory". People would begin to challenge the church's authority if the church were exposed as frauds and thieves. The contradictions between what God's Word said, and what the priests taught, would open the public's eyes and the truth would set them free from the grip of fear that the institutional church held. Salvation through faith, not works or donations, would be understood. The need for priests would vanish through the priesthood of all believers. The veneration of church-canonized Saints and Mary would be called into question. The availability of the scriptures in English was the biggest threat imaginable to the wicked church. Neither side would give up without a fight.

Setelah Firman Tuhan tersedia untuk umum dalam bahasa umum manusia, Inggris, akan berarti bencana bagi gereja. Tidak lagi akan mengontrol akses mereka ke tulisan suci. Jika orang mampu membaca Alkitab dalam bahasa mereka sendiri, penghasilan gereja dan kekuasaan akan hancur. Mereka tidak mungkin bisa terus pergi dengan menjual indulgensi (pengampunan dari dosa) atau menjual pelepasan orang-orang tercinta dari gereja-diproduksi "Purgatory". Orang-orang akan mulai menantang otoritas gereja jika gereja itu ketahuan sebagai penipuan dan pencuri. Kontradiksi antara apa kata Firman Tuhan, dan apa yang diajarkan imam, akan membuka mata publik dan kebenaran akan membebaskan mereka dari cengkeraman ketakutan bahwa kelembagaan gereja diadakan. Keselamatan melalui iman, tidak bekerja atau sumbangan, akan dipahami. Kebutuhan imam akan lenyap melalui imamat semua orang percaya. Penghormatan terhadap Saints gereja-dikanonisasi dan Maria akan disebut dalam pertanyaan. Ketersediaan tulisan suci dalam bahasa Inggris adalah yang terbesar ancaman yg jahat terhadap gereja. Tidak ada pihak yang akan menyerah tanpa berkelahi.

Today, there are only two known copies left of Tyndale’s 1525-26 First Edition. Any copies printed prior to 1570 are extremely valuable. Tyndale's flight was an inspiration to freedom-loving Englishmen who drew courage from the 11 years that he was hunted. Books and Bibles flowed into England in bales of cotton and sacks of flour. Ironically, Tyndale’s biggest customer was the King’s men, who would buy up every copy available to burn them… and Tyndale used their money to print even more! In the end, Tyndale was caught: betrayed by an Englishman that he had befriended. Tyndale was incarcerated for 500 days before he was strangled and burned at the stake in 1536. Tyndale’s last words were, "Oh Lord, open the King of England’s eyes". This prayer would be answered just three years later in 1539, when King Henry VIII finally allowed, and even funded, the printing of an English Bible known as the “Great Bible”. But before that could happen…

Saat ini, hanya ada dua salinan yang dikenal kiri Tyndale 1525-26 Edisi Pertama. Setiap salinan cetak sebelum 1570 sangat berharga. Penerbangan Tyndale menjadi inspirasi bagi Inggris yang penuh kebebasan yang menggambarkan keberanian Pria Inggris dari 11 tahun ia diburu. Buku dan Alkitab mengalir ke Inggris pada bal kapas dan karung tepung. Ironisnya, Tyndale pelanggan terbesar adalah kaki tangan Raja, yang akan membeli setiap salinan tersedia untuk membakar mereka ... dan Tyndale menggunakan uang mereka untuk mencetak lebih banyak lagi! Dalam akhirnya, Tyndale ditangkap: dikhianati oleh orang Inggris dimana ia telah berteman. Tyndale adalah dipenjara selama 500 hari sebelum ia dicekik dan dibakar di tiang tahun 1536. Kata-kata terakhir Tyndale adalah, "Oh Tuhan, buka mata Raja Inggris". Doa ini akan dijawab hanya dalam waktu tiga tahun kemudian pada tahun 1539, ketika Raja Henry VIII akhirnya memperbolehkan, dan bahkan didanai, pencetakan sebuah Alkitab bahasa Inggris dikenal sebagai "Great Alkitab". Tapi sebelum itu bisa terjadi ...

Myles Coverdale and John “Thomas Matthew” Rogers had remained loyal disciples the last six years of Tyndale's life, and they carried the English Bible project forward and even accelerated it. Coverdale finished translating the Old Testament, and in 1535 he printed the first complete Bible in the English language, making use of Luther's German text and the Latin as sources. Thus, the first complete English Bible was printed on October 4, 1535, and is known as the Coverdale Bible.

Myles Coverdale dan John "Thomas Matius "Rogers murid setia tetap selama enam tahun terakhir kehidupan Tyndale, dan mereka membawa proyek Alkitab bahasa Inggris ke depan dan bahkan dipercepat itu. Coverdale selesai menerjemahkan Perjanjian Lama, dan dalam 1535 ia mencetak Alkitab lengkap pertama dalam bahasa Inggris , gunakan membuat teks Jerman Luther dan bahasa Latin sebagai sumber. Dengan demikian, lengkap Alkitab bahasa Inggris pertama dicetak pada 4 Oktober 1535, dan dikenal sebagai Alkitab Coverdale.

John Rogers went on to print the second complete English Bible in 1537. It was, however, the first English Bible translated from the original Biblical languages of Hebrew & Greek. He printed it under the pseudonym "Thomas Matthew", (an assumed name that had actually been used by Tyndale at one time) as a considerable part of this Bible was the translation of Tyndale, whose writings had been condemned by the English authorities. It is a composite made up of Tyndale's Pentateuch and New Testament (1534-1535 edition) and Coverdale's Bible and some of Roger's own translation of the text. It remains known most commonly as the Matthew-Tyndale Bible. It went through a nearly identical second-edition printing in 1549.

John Rogers melanjutkan untuk mencetak kedua Alkitab lengkap dalam bahasa Inggris 1537. Saat itu, bagaimanapun, Alkitab Bahasa Inggris yang pertama diterjemahkan dari Alkitab bahasa asli Ibrani & Yunani. Dia dicetak di bawah nama samaran "Thomas Matthew",(Sebuah nama samaran yang benar-benar telah digunakan oleh Tyndale pada satu waktu) sebagai bagian besar dari Alkitab ini adalah terjemahan Tyndale,tulisan telah dikutuk oleh penguasa Inggris. Ini adalah komposit terdiri dari Tyndale Pentateukh dan Perjanjian Baru (1534-1535 edisi) dan Coverdale's Bible dan beberapa terjemahan teks Roger sendiri. Tetap paling sering dikenal sebagai Alkitab Matius-Tyndale . hal ini melalui hampir identik cetakan edisi kedua tahun 1549.

bersambung

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Mon 09 May 2011, 1:23 pm

In 1539, Thomas Cranmer, the Archbishop of Canterbury, hired Myles Coverdale at the bequest of King Henry VIII to publish the "Great Bible". It became the first English Bible authorized for public use, as it was distributed to every church, chained to the pulpit, and a reader was even provided so that the illiterate could hear the Word of God in plain English. It would seem that William Tyndale's last wish had been granted...just three years after his martyrdom. Cranmer's Bible, published by Coverdale, was known as the Great Bible due to its great size: a large pulpit folio measuring over 14 inches tall. Seven editions of this version were printed between April of 1539 and December of 1541.

Dalam 1539, Thomas Cranmer, Uskup Agung Canterbury, mempekerjakan Myles Coverdale di hibahkan dari Raja Henry VIII untuk mempublikasikan " Alkitab Besar ". Ini menjadi yang pertama Alkitab dalam bahasa Inggris yang resmi untuk dipergunakan demi kepentingan umum, seperti yang didistribusikan ke setiap gereja, dirantai ke mimbar, dan pembaca bahkan disediakan sehingga yang buta huruf bisa mendengar Firman Tuhan dalam bahasa Inggris. Tampaknya keinginan terakhir William Tyndale telah diberikan ... hanya tiga tahun setelah itu sebagai martir. Cranmer Alkitab, diterbitkan oleh Coverdale, dikenal sebagai Alkitab Besar karena ukurannya yang besar: sebuah porto folio besar berukuran lebih dari 14 inci tinggi. Tujuh edisi versi ini dicetak antara bulan April 1539 dan Desember 1541.

It was not that King Henry VIII had a change of conscience regarding publishing the Bible in English. His motives were more sinister… but the Lord sometimes uses the evil intentions of men to bring about His glory. King Henry VIII had in fact, requested that the Pope permit him to divorce his wife and marry his mistress. The Pope refused. King Henry responded by marrying his mistress anyway, (later having two of his many wives executed), and thumbing his nose at the Pope by renouncing Roman Catholicism, taking England out from under Rome’s religious control, and declaring himself as the reigning head of State to also be the new head of the Church. This new branch of the Christian Church, neither Roman Catholic nor truly Protestant, became known as the Anglican Church or the Church of England. King Henry acted essentially as its “Pope”. His first act was to further defy the wishes of Rome by funding the printing of the scriptures in English… the first legal English Bible… just for spite.

Bukan itu Raja Henry VIII telah berubah hati nurani tentang penerbitan Alkitab dalam bahasa Inggris. motif-Nya lebih seram ... tetapi Tuhan kadang-kadang menggunakan niat jahat laki-laki untuk membawa kemuliaan-Nya. Raja Henry VIII yang sebenarnya, meminta Paus mengizinkan dia untuk menceraikan istrinya dan menikahi gundiknya. Paus menolak. Raja Henry menanggapi dengan menikahi kekasihnya tetap, (kemudian memiliki dua dari banyak istri suaminya yang dieksekusi), dan mencium hidungnya ke Paus dengan menyangkal Roma Katolik, membawa Inggris keluar dari bawah kontrol agama Roma , dan menyatakan dirinya sebagai kepala Negara berkuasa juga menjadi kepala baru Gereja. Ini baru cabang Gereja Kristen, baik Katolik Roma tidak benar-benar Protestan, dikenal sebagai Gereja Anglikan atau Gereja Inggris. King Henry dasarnya bertindak sebagai "Paus". Tindakan pertama adalah untuk lebih lanjut menentang keinginan Roma oleh pendanaan pencetakan tulisan suci dalam bahasa Inggris ... Alkitab Inggris legal pertama... hanya untuk terlepas dari Gereja Roma Katholik.

The ebb and flow of freedom continued through the 1540's...and into the 1550's. After King Henry VIII, King Edward VI took the throne, and after his death, the reign of Queen “Bloody” Mary was the next obstacle to the printing of the Bible in English. She was possessed in her quest to return England to the Roman Church. In 1555, John "Thomas Matthew" Rogers and Thomas Cranmer were both burned at the stake. Mary went on to burn reformers at the stake by the hundreds for the "crime" of being a Protestant. This era was known as the Marian Exile, and the refugees fled from England with little hope of ever seeing their home or friends again.

Pasang surut dan aliran kebebasan lanjutan lewat tahun 1540's ... dan masuk ketahun 1550's. Setelah Raja Henry VIII dan setelah kematiannya, Raja Edward VI naik takhta, pemerintahan Queen "Bloody" Mary adalah hambatan samping pencetakan Alkitab dalam bahasa Inggris. Dia memiliki keinginan untuk Inggris kembali keGereja Roma. Dalam tahun 1555, John "Thomas Matthew" Rogers dan Thomas Cranmer sama-sama dibakar di tiang pancang. Maria melanjutkan niatnya untuk membakar reformis di tiang pancang bahkan ratusan jumlah "kejahatan" selama menjadi seorang Protestan. Era ini dikenal sebagai pembuangan Maria, dan para pengungsi melarikan diri dari Inggris dengan sedikit harapan yang pernah melihat rumah mereka atau teman lagi.

In the 1550's, the Church at Geneva, Switzerland, was very sympathetic to the reformer refugees and was one of only a few safe havens for a desperate people. Many of them met in Geneva, led by Myles Coverdale and John Foxe (publisher of the famous Foxe's Book of Martyrs, which is to this day the only exhaustive reference work on the persecution and martyrdom of Early Christians and Protestants from the first century up to the mid-16th century), as well as Thomas Sampson and William Whittingham. There, with the protection of the great theologian John Calvin (author of the most famous theological book ever published, Calvin’s Institutes of the Christian Religion)and John Knox, the great Reformer of the Scottish Church, the Church of Geneva determined to produce a Bible that would educate their families while they continued in exile.

Pada tahun 1550, Gereja di Jenewa, Swiss, sangat simpatik kepada para pengungsi pembaharu dan merupakan salah satu dari beberapa yang diselamatkan surga bagi orang yang putus asa. Banyak dari mereka bertemu di Jenewa, dipimpin oleh Myles Coverdale dan John Foxe (Penerbit yang terkenal Foxe's Kitab Martir, Yang sampai hari ini referensi lengkap tentang penganiayaan dan kemartiran orang Kristen Awal dan Protestan dari abad pertama sampai pertengahan abad ke-16), serta Thomas Sampson dan William Whittingham. Di sana, dengan perlindungan dari teolog besar John Calvin (Penulis yang paling terkenal buku teologis yang pernah diterbitkan, Calvin Institutes of the Christian Religion) Dan John Knox, Reformer Besar Gereja Skotlandia, Gereja Jenewa bertekad untuk menghasilkan Alkitab yang akan mendidik keluarga mereka sementara mereka berlanjut di pengasingan.

The New Testament was completed in 1557, and the complete Bible was first published in 1560. It became known as the Geneva Bible. Due to a passage in Genesis describing the clothing that God fashioned for Adam and Eve upon expulsion from the Garden of Eden as "Breeches" (an antiquated form of "Britches"), some people referred to the Geneva Bible as the Breeches Bible.
Perjanjian Baru selesai pada 1557, Dan Alkitab lengkap pertama kali diterbitkan di 1560. Dikenal sebagai Geneva Bible. Karena bagian dalam Kitab Kejadian menggambarkan pakaian kuno yang Tuhan peruntukkan bagi Adam dan Hawa atas pengusiran dari Taman Eden sebagai "Celana" (bentuk kuno dari "celana"), beberapa orang yang dimaksud Alkitab Jenewa sebagai Alkitab celana.

The Geneva Bible was the first Bible to add numbered verses to the chapters, so that referencing specific passages would be easier. Every chapter was also accompanied by extensive marginal notes and references so thorough and complete that the Geneva Bible is also considered the first English "Study Bible". William Shakespeare quotes hundreds of times in his plays from the Geneva translation of the Bible. The Geneva Bible became the Bible of choice for over 100 years of English speaking Christians. Between 1560 and 1644 at least 144 editions of this Bible were published. Examination of the 1611 King James Bible shows clearly that its translators were influenced much more by the Geneva Bible, than by any other source. The Geneva Bible itself retains over 90% of William Tyndale's original English translation. The Geneva in fact, remained more popular than the King James Version until decades after its original release in 1611! The Geneva holds the honor of being the first Bible taken to America, and the Bible of the Puritans and Pilgrims. It is truly the “Bible of the Protestant Reformation.” Strangely, the famous Geneva Bible has been out-of-print since 1644, so the only way to obtain one is to either purchase an original printing of the Geneva Bible, or a less costly facsimile reproduction of the original 1560 Geneva Bible.

Geneva Bible merupakan Alkitab pertama yang menambahkan ayat bernomor ke bab, sehingga referensi bagian tertentu akan lebih mudah. Setiap bab ini juga disertai dengan catatan pinggir yang luas dan referensi begitu menyeluruh dan lengkap bahwa Alkitab Geneva juga dianggap bahasa Inggris pertama "Studi Alkitab". William Shakespeare mengutip ratusan kalinya bemain dari terjemahan Jenewa Alkitab. Alkitab Geneva menjadi Alkitab pilihan bagi lebih dari 100 tahun orang Kristen berbahasa Inggris. Antara 1560 dan 1644 setidaknya 144 edisi Alkitab ini diterbitkan. Pemeriksaan tahun 1611 Alkitab Raja James menunjukkan dengan jelas bahwa penerjemah yang dipengaruhi lebih jauh oleh Geneva Bible, dibandingkan dengan sumber lain. Geneva Bible sendiri mempertahankan atas 90% dari terjemahan asli bahasa Inggris William Tyndale. Jenewa pada kenyataannya, tetap lebih populer daripada King James Version sampai dekade setelah rilis aslinya di 1611! Geneva memegang kehormatan menjadi Alkitab pertama yang dibawa ke Amerika, dan Alkitab dari Puritan dan Haji. Hal ini benar-benar "Alkitab Reformasi Protestan. "Anehnya, Jenewa terkenal Alkitab sudah out-of-print sejak 1644, sehingga satu-satunya cara untuk mendapatkan satu adalah dengan baik membeli pencetakan asli Alkitab Geneva, Atau lebih murah faksimili reproduksi dari 1560 Geneva Bible asli.

With the end of Queen Mary's bloody reign, the reformers could safely return to England. The Anglican Church, now under Queen Elizabeth I, reluctantly tolerated the printing and distribution of Geneva version Bibles in England. The marginal notes, which were vehemently against the institutional Church of the day, did not rest well with the rulers of the day. Another version, one with a less inflammatory tone was desired, and the copies of the Great Bible were getting to be decades old. In 1568, a revision of the Great Bible known as the Bishop's Bible was introduced. Despite 19 editions being printed between 1568 and 1606, this Bible, referred to as the “rough draft of the King James Version”, never gained much of a foothold of popularity among the people. The Geneva may have simply been too much to compete with.

Dengan berakhirnya pemerintahan berdarah Queen Mary, para reformator dengan aman bisa kembali ke Inggris. Gereja Anglikan, sekarang di bawah Ratu Elizabeth I, enggan ditoleransi pencetakan dan pendistribusian Alkitab versi Jenewa di Inggris. Catatan Marginal, yang keras terhadap kelembagaan Gereja sampai hari ini, tidak istirahat dengan baik dengan para penguasa hari ini. Versi lain, satu dengan nada kurang inflamasi yang diinginkan, dan salinan dari Great Alkitab mulai jadi decade lama. Dalam 1568, Revisi dari Alkitab Besar yang dikenal sebagai Bishop Alkitab diperkenalkan. Meskipun 19 edisi yang dicetak diantara 1568 dan 1606, Alkitab Ini, disebut sebagai konsep "kasar Raja James Version ", tidak pernah mendapatkan banyak pijakan popularitas dari kalangan masyarakat. Geneva mungkin hanya terlalu banyak untuk bersaing dengannya.

By the 1580's, the Roman Catholic Church saw that it had lost the battle to suppress the will of God: that His Holy Word be available in the English language. In 1582, the Church of Rome surrendered their fight for "Latin only" and decided that if the Bible was to be available in English, they would at least have an official Roman Catholic English translation. And so, using the corrupt and inaccurate Latin Vulgate as the only source text, they went on to publish an English Bible with all the distortions and corruptions that Erasmus had revealed and warned of 75 years earlier. Because it was translated at the Roman Catholic College in the city of Rheims, it was known as the Rheims New Testament (also spelled Rhemes). The Douay Old Testament was translated by the Church of Rome in 1609 at the College in the city of Douay (also spelled Doway & Douai). The combined product is commonly referred to as the "Doway/Rheims" Version. In 1589, Dr. William Fulke of Cambridge published the "Fulke's Refutation", in which he printed in parallel columns the Bishops Version along side the Rheims Version, attempting to show the error and distortion of the Roman Church's corrupt compromise of an English version of the Bible.

Oleh 1580's, Gereja Katolik Roma melihat bahwa hal itu kalah dalam pertempuran untuk menekan kehendak Allah: bahwa Firman Kudus-Nya tersedia dalam bahasa Inggris. Dalam 1582, Gereja Roma menyerah perjuangan mereka untuk " hanya Latin " dan memutuskan bahwa jika Alkitab akan tersedia dalam bahasa Inggris, mereka akan setidaknya memiliki resmi Katolik Roma Terjemahan Bahasa Inggris. Maka, dengan menggunakan bahasa Latin Vulgata yang tidak lengkap dan tidak akurat sebagai sumber teks saja, mereka melanjutkan untuk menerbitkan Alkitab bahasa Inggris dengan semua distorsi dan korupsi yang Erasmus telah diungkap dan memperingatkannya 75 tahun sebelumnya. Karena itu dijabarkan oleh Katolik Roma College di kota Rheims, itu dikenal sebagai Rheims Perjanjian Baru (Juga dieja Rhemes). The Douay Perjanjian Lama diterjemahkan oleh Gereja Roma dalam 1609 di College di kota Douay (Doway juga dieja & Douai). Produk gabungan sering disebut sebagai "Doway / Rheims" Versi. Dalam 1589, Dr William Fulke Cambridge menerbitkan " Sanggahan Fulke's ", di mana ia cetak dalam kolom paralel Versi Uskup sepanjang sisi Versi Rheims, mencoba untuk menunjukkan kesalahan dan distorsi kompromi korup Gereja Romawi dari versi dari Alkitab bahasa Inggris.

With the death of Queen Elizabeth I, Prince James VI of Scotland became King James I of England. The Protestant clergy approached the new King in 1604 and announced their desire for a new translation to replace the Bishop's Bible first printed in 1568. They knew that the Geneva Version had won the hearts of the people because of its excellent scholarship, accuracy, and exhaustive commentary. However, they did not want the controversial marginal notes (proclaiming the Pope an Anti-Christ, etc.) Essentially, the leaders of the church desired a Bible for the people, with scriptural references only for word clarification or cross-references.

Dengan kematian Ratu Elizabeth I, Pangeran James VI dari Skotlandia menjadi Raja James I dari Inggris. Para pendeta Protestan mendekati Raja baru di 1604 dan mengumumkan keinginan mereka untuk sebuah terjemahan baru untuk menggantikan Alkitab Uskup pertama kali dicetak di 1568. Mereka tahu bahwa Versi Jenewa telah memenangkan hati rakyat karena beasiswa yang sangat baik, akurasi, dan komentar lengkap. Namun, mereka tidak ingin catatan pinggir kontroversial (memproklamirkan Paus Anti-Kristus, dll) Intinya, para pemimpin gereja yang diinginkan Alkitab bagi orang-orang, dengan referensi kitab suci hanya untuk klarifikasi kata atau referensi silang.

This "translation to end all translations" (for a while at least) was the result of the combined effort of about fifty scholars. They took into consideration: The Tyndale New Testament, The Coverdale Bible, The Matthews Bible, The Great Bible, The Geneva Bible, and even the Rheims New Testament. The great revision of the Bishop's Bible had begun. From 1605 to 1606 the scholars engaged in private research. From 1607 to 1609 the work was assembled. In 1610 the work went to press, and in 1611 the first of the huge (16 inch tall) pulpit folios known today as "The 1611 King James Bible" came off the printing press. A typographical discrepancy in Ruth 3:15 rendered a pronoun "He" instead of "She" in that verse in some printings. This caused some of the 1611 First Editions to be known by collectors as "He" Bibles, and others as "She" Bibles. Starting just one year after the huge 1611 pulpit-size King James Bibles were printed and chained to every church pulpit in England; printing then began on the earliest normal-size printings of the King James Bible. These were produced so individuals could have their own personal copy of the Bible.

Ini "terjemahan untuk mengakhiri semua terjemahan" (untuk sementara setidaknya) adalah hasil dari usaha gabungan dari sarjana sekitar lima puluh. Mereka mengambil untuk mempertimbangkan: The Tyndale Perjanjian Baru, Alkitab Coverdale, The Matthews Alkitab, Alkitab Besar, Geneva Bible, dan bahkan Rheims perjanjian Baru . Revisi besar Alkitab Uskup telah dimulai. Dari 1605 untuk 1606 para ulama terlibat dalam penelitian swasta. Dari 1607 untuk 1609 pekerjaan itu berkumpul. Dalam 1610 pekerjaan naik cetak, dan dalam 1611 yang pertama dari besar (16 inci tinggi) porto folio dikenal hari ini sebagai "The 1611 King James Bible " datang dari mesin cetak. Sebuah ketik kejanggalan di Rut 3:15 diberikan kata ganti "Dia" bukan "Dia" dalam ayat di beberapa percetakan. Hal ini menyebabkan beberapa 1611 Edisi pertama dikenal oleh kolektor sebagai "Dia" Alkitab, dan lain-lain sebagai "Dia" Alkitab. Mulai hanya satu tahun setelah 1611 ukuran besar King James Alkitab telah dicetak dan dirantai ke setiap mimbar gereja di Inggris, percetakan kemudian mulai pada awal ukuran normal cetakan dari King James Bible. Ini diproduksi sehingga individu dapat memiliki salinan pribadi mereka sendiri dari Alkitab.

The Anglican Church’s King James Bible took decades to overcome the more popular Protestant Church’s Geneva Bible. One of the greatest ironies of history, is that many Protestant Christian churches today embrace the King James Bible exclusively as the “only” legitimate English language translation… yet it is not even a Protestant translation! It was printed to compete with the Protestant Geneva Bible, by authorities who throughout most of history were hostile to Protestants… and killed them. While many Protestants are quick to assign the full blame of persecution to the Roman Catholic Church, it should be noted that even after England broke from Roman Catholicism in the 1500’s, the Church of England (The Anglican Church) continued to persecute Protestants throughout the 1600’s. One famous example of this is John Bunyan, who while in prison for the crime of preaching the Gospel, wrote one of Christian history’s greatest books, Pilgrim’s Progress. Throughout the 1600’s, as the Puritans and the Pilgrims fled the religious persecution of England to cross the Atlantic and start a new free nation in America, they took with them their precious Geneva Bible, and rejected the King’s Bible. America was founded upon the Geneva Bible, not the King James Bible.

Gereja Anglikan pada dekade Alkitab Raja James untuk mengatasi kepopuleran Alkitab Geneva Gereja Protestan. Salah satu ironi sejarah yang terbesar , adalah bahwa banyak gereja-gereja Kristen Protestan saat ini merangkul Alkitab King James secara eksklusif sebagai "hanya" bahasa Inggris yang sah terjemahan bahasa ... namun bahkan bukan terjemahan Protestan! Hal itu dicetak untuk bersaing dengan Alkitab Geneva Protestan, oleh otoritas yang sebagian besar sejarahnya memusuhi Protestan ... dan mereka dibunuh . Sementara banyak Protestan dengan cepat menetapkan menyalahkan sepenuhnya penganiayaan oleh Gereja Katolik Roma, perlu dicatat bahwa bahkan setelah Inggris pecah dari Katolik Roma pada 1500-an, Gereja Inggris (Gereja Anglikan) terus menganiaya Protestan di seluruh tahun1600-an. Salah satu contoh yang terkenal dari hal ini adalah John Bunyan, Yang sementara di penjara untuk kejahatan memberitakan Injil, menulis salah satu buku sejarah Kristen terbesar, Pilgrim's Progress. Sepanjang tahun 1600-an, sebagai Puritan dan Pilgrim melarikan diri dari agama penganiayaan di Inggris dengan menyeberangi laut Atlantik dan memulai sebuah bangsa baru yang bebas di Amerika, mereka membawa hal yang berharga yqaitu Alkitab Geneva , dan ditolak AlkitabKing James. Amerika didirikan pada Alkitab Geneva, bukan Alkitab King James Bible.

Protestants today are largely unaware of their own history, and unaware of the Geneva Bible (which is textually 95% the same as the King James Version, but 50 years older than the King James Version, and not influenced by the Roman Catholic Rheims New Testament that the King James translators admittedly took into consideration). Nevertheless, the King James Bible turned out to be an excellent and accurate translation, and it became the most printed book in the history of the world, and the only book with one billion copies in print. In fact, for over 250 years...until the appearance of the English Revised Version of 1881-1885...the King James Version reigned without much of a rival. One little-known fact, is that for the past 200 years, all King James Bibles published in America are actually the 1769 Baskerville spelling and wording revision of the 1611. The original “1611” preface is deceivingly included by the publishers, and no mention of the fact that it is really the 1769 version is to be found, because that might hurt sales. The only way to obtain a true, unaltered, 1611 version is to either purchase an original pre-1769 printing of the King James Bible, or a less costly facsimile reproduction of the original 1611 King James Bible.

Protestan hari ini sebagian besar tidak menyadari sejarah mereka sendiri, dan menyadari dari Alkitab Geneva (yang tekstual 95% sama dengan Versi Alkitab King James , tetapi 50 tahun lebih tua dari King James Version, dan tidak dipengaruhi oleh Katolik Roma Rheims Perjanjian Baru bahwa para penerjemah Alkitab King James diakui mengambilnya dalam pertimbangan). Namun demikian, Alkitab King James ternyata menjadi terjemahan yang sangat baik dan akurat, dan itu menjadi yang paling banyak buku dicetak dalam sejarah dunia, dan buku hanya dengan satu miliar eksemplar di cetak. Bahkan, untuk lebih dari 250 tahun ... sampai munculnya Inggris Versi Revisi 1881-1885... King James Version memerintah tanpa banyak saingan. Salah satu fakta yang sedikit diketahui, adalah bahwa untuk 200 tahun terakhir, semua Alkitab Raja James diterbitkan di Amerika sebenarnya tahun 1769 Baskerville adalah revisi ejaan dan kata-kata dari 1611. Asli "1611" kata pengantar adalah akal akalan disertakan oleh penerbit, dan tidak menyebutkan fakta bahwa itu benar-benar versi 1769 harus ditemukan, karena hal itu mungkin merugikan penjualan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan, bahwa benar berubah, versi 1611 adalah baik membeli asli pra-1769 pencetakan Alkitab King James, Atau lebih murah faksimili reproduksi dari 1611 asli King James Bible.

Although the first Bible printed in America was done in the native Algonquin Indian Language by John Eliot in 1663; the first English language Bible to be printed in America by Robert Aitken in 1782 was a King James Version. Robert Aitken’s 1782 Bible was also the only Bible ever authorized by the United States Congress. He was commended by President George Washington for providing Americans with Bibles during the embargo of imported English goods due to the Revolutionary War. In 1808, Robert’s daughter, Jane Aitken, would become the first woman to ever print a Bible… and to do so in America, of course. In 1791, Isaac Collins vastly improved upon the quality and size of the typesetting of American Bibles and produced the first "Family Bible" printed in America... also a King James Version. Also in 1791, Isaiah Thomas published the first Illustrated Bible printed in America...in the King James Version. For more information on the earliest Bibles printed in America from the 1600’s through the early 1800’s, you may wish to review our more detailed discussion of The Bibles of Colonial America.

Meskipun pertama Alkitab dicetak di Amerika dilakukan di India Algonquin oleh John Eliot di tahun 1663, Sedangkan bahasa pertama Alkitab bahasa Inggris yang akan dicetak di Amerika oleh Robert Aitken ditahun 1782 adalah Versi Raja James. Alkitab Robert Aitken's tahun 1782 juga satu-satunya Alkitab yang pernah disahkan oleh Kongres Amerika Serikat. Ia dipuji oleh Presiden George Washington untuk menyediakan Amerika dengan Alkitab selama embargo impor bahasa Inggris karena Perang Revolusi. Dalam 1808, putri Robert, Jane Aitken, akan menjadi wanita pertama yang pernah mencetak Alkitab di Amerika.. tentu saja dilakukan di Amerika. Dalam tahun 1791, Isaac Collins mencetak Alkitab yang di ilustrasi jauh lebih baik pada kualitas dan ukuran huruf American Alkitab dan menghasilkan " Alkitab Keluarga " dicetak di Amerika... juga dalam Versi Raja James. Juga di tahun 1791, Isaiah Thomas menerbitkan pertama Alkitab ber Ilustrasi dicetak di Amerika ... dalam King James Version. Untuk informasi lebih lanjut informasi tentang awal Alkitab dicetak di Amerika dari 1600-an melalui 1800-an, Anda mungkin ingin review kami lebih rinci diskusi The Bibles of Colonial America.

While Noah Webster, just a few years after producing his famous Dictionary of the English Language, would produce his own modern translation of the English Bible in 1833; the public remained too loyal to the King James Version for Webster’s version to have much impact. It was not really until the 1880’s that England’s own planned replacement for their King James Bible, the English Revised Version(E.R.V.) would become the first English language Bible to gain popular acceptance as a post-King James Version modern-English Bible. The widespread popularity of this modern-English translation brought with it another curious characteristic: the absence of the 14 Apocryphal books.

Sementara Noah Webster, Hanya beberapa tahun setelah memproduksi karyanya Kamus terkenal dalam Bahasa Inggris, akan menghasilkannya kamus modern terjemahan sendiri dari Alkitab bahasa Inggris di 1833, Sedangkan publik tetap terlalu setia kepada Raja James Versi untuk versi Webster memiliki banyak dampak. Itu tidak benar-benar sampai 1880-an bahwa Inggris penggantian sendiri direncanakan untuk mereka King James Bible, yang Alkitab Inggris Revisi Version (E.R.V.) akan menjadi bahasa pertama Alkitab bahasa Inggris untuk mendapatkan kepopulerannya sebagai Alkitab Raja James Versi - Alkitab Inggris modern. Popularitas yang luas ini, modern-Inggris terjemahan membawa serta karakteristik lain penasaran: tercatat dari 14 buku kebenarannya diragukan.

Up until the 1880’s every Protestant Bible (not just Catholic Bibles) had 80 books, not 66! The inter-testamental books written hundreds of years before Christ called “The Apocrypha” were part of virtually every printing of the Tyndale-Matthews Bible, the Great Bible, the Bishops Bible, the Protestant Geneva Bible, and the King James Bible until their removal in the 1880’s! The original 1611 King James contained the Apocrypha, and King James threatened anyone who dared to print the Bible without the Apocrypha with heavy fines and a year in jail. Only for the last 120 years has the Protestant Church rejected these books, and removed them from their Bibles. This has left most modern-day Christians believing the popular myth that there is something “Roman Catholic” about the Apocrypha. There is, however, no truth in that myth, and no widely-accepted reason for the removal of the Apocrypha in the 1880’s has ever been officially issued by a mainline Protestant denomination.

Sampai tahun 1880-an setiap Alkitab Protestan (tidak hanya Alkitab Katolik) memiliki 80 buku, bukan 66! Antar-testamental buku ditulis ratusan tahun sebelum Kristus disebut "Apocrypha" adalah bagian dari hampir setiap pencetakan Alkitab Tyndale-Matthews, Alkitab Besar, Alkitab Uskup, Alkitab Geneva Protestan, dan Alkitab Raja James sampai penghapusan mereka ditahun 1880-an! Keaslian Alkitab King James tahun 1611 berisi Apocrypha, dan Raja James mengancam siapa saja yang berani untuk mencetak Alkitab tanpa Apocrypha dengan denda berat dan satu tahun di penjara. Hanya untuk yang terakhir 120 tahun kemudian Gereja Protestan menolak memiliki buku-buku ini, dan dihapus mereka dari Alkitab mereka. Hal ini meninggalkan banyak orang Kristen modern percaya yang populer mitos bahwa ada sesuatu yang "Katolik Roma" tentang Apocrypha. Ada, bagaimanapun, tidak ada kebenaran dalam mitos itu, dan tidak ada alasan yang diterima secara luas untuk menghilangkan Apocrypha di tahun 1880 telah pernah resmi diterbitkan oleh denominasi arus utama Protestan.

The Americans responded to England’s E.R.V. Bible by publishing the nearly-identical American Standard Version (A.S.V.) in 1901. It was also widely-accepted and embraced by churches throughout America for many decades as the leading modern-English version of the Bible. In the 1971, it was again revised and called New American Standard Version Bible (often referred to as the N.A.S.V. or N.A.S.B. or N.A.S.). This New American Standard Bible is considered by nearly all evangelical Christian scholars and translators today, to be the most accurate, word-for-word translation of the original Greek and Hebrew scriptures into the modern English language that has ever been produced. It remains the most popular version among theologians, professors, scholars, and seminary students today. Some, however, have taken issue with it because it is so direct and literal a translation (focused on accuracy), that it does not flow as easily in conversational English.

Amerika menanggapi E.R.V. Alkitab Inggris dengan menerbitkan hampir-identik American Standard Version (A.S.V.) ditahun 1901. Itu juga banyak yang diterima dan dianut oleh gereja-gereja seluruh Amerika selama beberapa dekade sebagai versi modern-Inggris terkemuka dari Alkitab. Pada tahun 1971, ia kembali direvisi dan disebut Alkitab Versi Baru American Standard (Sering disebut sebagai N.A.S.V. atau N.A.S.B. atau N.A.S.). Alkitab Amerika Baru Standard ini dianggap oleh hampir semua sarjana Kristen evangelis dan penerjemah hari ini, untuk menjadi yang paling akurat, kata demi kata terjemahan tulisan suci Yunani dan Ibrani asli ke bahasa Inggris modern yang pernah diproduksi. Ini tetap merupakan versi yang paling populer di kalangan teolog, profesor, sarjana, dan mahasiswa seminari hari ini. Beberapa, namun, telah mengambil masalah itu karena hal tersebut sangat langsung dan terjemahan literal (difokuskan pada akurasi), bahwa itu tidak mengalir dengan mudah dalam percakapan bahasa Inggris.

bersambung

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Mon 09 May 2011, 1:28 pm

For this reason, in 1973, the New International Version (N.I.V.) was produced, which was offered as a “dynamic equivalent” translation into modern English. The N.I.V. was designed not for “word-for-word” accuracy, but rather, for “phrase-for-phrase” accuracy, and ease of reading even at a Junior High-School reading level. It was meant to appeal to a broader (and in some instances less-educated) cross-section of the general public. Critics of the N.I.V. often jokingly refer to it as the “Nearly Inspired Version”, but that has not stopped it from becoming the best-selling modern-English translation of the Bible ever published.

Untuk alasan ini, dalam tahun 1973, New International Version (N.I.V.) telah diproduksi, yang ditawarkan sebagai "dinamis setara" terjemahan ke dalam bahasa Inggris modern. The N.I.V. dirancang bukan untuk "kata-demi kata" akurasi, tetapi, untuk akurasi "frase-frase untuk-" , dan kemudahan membaca bahkan membaca pada tingkat SMP. Hal itu dimaksudkan untuk menarik lebih luas (dan dalam beberapa kasus orang yang kurang berpendidikan) antara masyarakat umum. Kritik terhadap N.I.V. sering bercanda menyebutnya sebagai "Mendekati Inspirasi Version ", tapi hal tersebut tidak berhenti menjadi terjemahan Inggris modern terlaris dari Alkitab yang pernah diterbitkan.

In 1982, Thomas Nelson Publishers produced what they called the “New King James Version”. Their original intent was to keep the basic wording of the King James to appeal to King James Version loyalists, while only changing the most obscure words and the Elizabethan “thee, thy, thou” pronouns. This was an interesting marketing ploy, however, upon discovering that this was not enough of a change for them to be able to legally copyright the result, they had to make more significant revisions, which defeated their purpose in the first place. It was never taken seriously by scholars, but it has enjoyed some degree of public acceptance, simply because of its clever “New King James Version” marketing name.

Dalam 1982, Thomas Nelson Publishers telah menghasilkan apa yang mereka sebut "New King James Version". awalnya niat mereka adalah untuk menjaga kata-kata dasar King James banding kepada loyalitas Version Raja James, sementara hanya mengubah kata yang paling jelas dan Elizabeth ini "engkau, Mu, Engkau" sebagai kata ganti. Ini menarik taktik pemasaran, namun setelah menemukan bahwa ini tidak cukup sebuah perubahan bagi mereka untuk dapat secara hukum hak cipta hasilnya, mereka harus melakukan revisi yang lebih signifikan, yang mengalahkan tujuan mereka dalam tempat pertama . Tidak pernah dianggap serius oleh para sarjana, tetapi memiliki menikmati beberapa tingkat penerimaan publik, hanya karena lebih pandai dari " alkitab Raja James Version Baru "nama pemasarannya.

In 2002, a major attempt was made to bridge the gap between the simple readability of the N.I.V., and the extremely precise accuracy of the N.A.S.B. This translation is called the English Standard Version (E.S.V.) and is rapidly gaining popularity for its readability and accuracy. The 21st Century will certainly continue to bring new translations of God’s Word in the modern English language.
As Christians, we must be very careful to make intelligent and informed decisions about what translations of the Bible we choose to read. On the liberal extreme, we have people who would give us heretical new translations that attempt to change God’s Word to make it politically correct. One example of this, which has made headlines recently is the Today’s New International Version (T.N.I.V.) which seeks to remove all gender-specific references in the Bible whenever possible! Not all new translations are good… and some are very bad.

Dalam tahun 2002, Sebuah upaya besar dilakukan untuk menjembatani kesenjangan antara pembacaan sederhana dari NIV, dan akurasi yang sangat tepat dari N.A.S.B. Terjemahan ini disebut Bahasa Inggris Standar Versi (E.S.V.) dan dengan cepat mendapatkan popularitas untuk dibaca dan akurat. Abad 21 pasti akan terus membawa terjemahan baru Firman Allah dalam bahasa Inggris modern.
Sebagai orang Kristen, kita harus sangat berhati-hati untuk menjadi cerdas dan informasi keputusan tentang terjemahan Alkitab apa yang kita pilih untuk dibaca. Pada liberal yang ekstrim, kita memiliki orang-orang yang akan memberi kita terjemahan baru sesat dalam upayanya mengubah Firman Tuhan untuk membuatnya benar secara sebagai politis. Salah satu contoh dari hal ini, yang telah menjadi berita utama baru-baru ini adalah Hari Ini New International Version (TNIV) yang bertujuan untuk menghapus semua gender-spesifik referensi dalam Alkitab sedapat mungkin! Tidak semua terjemahan baru baik ... dan beberapa yang sangat buruk.

But equally dangerous, is the other extreme… of blindly rejecting ANY English translation that was produced in the four centuries that have come after the 1611 King James. We must remember that the main purpose of the Protestant Reformation was to get the Bible out of the chains of being trapped in an ancient language that few could understand, and into the modern, spoken, conversational language of the present day. William Tyndale fought and died for the right to print the Bible in the common, spoken, modern English tongue of his day… as he boldly told one official who criticized his efforts, “If God spare my life, I will see to it that the boy who drives the plowshare knows more of the scripture than you, Sir!”

Tapi sama-sama berbahaya, adalah ekstrim yang lain ... dari cara yang membabi buta menolak APAPUN terjemahan Bahasa Inggris yang dihasilkan dalam empat abad yang telah datang setelah 1611 King James. Kita harus ingat bahwa tujuan utama Reformasi Protestan adalah untuk mendapatkan Alkitab keluar jebakan dari rantai yang dalam bahasa kuno yang sedikit bisa mengerti, dan ke dalam modern, bahasa lisan, percakapan hari ini. William Tyndale berjuang dan mati untuk hak untuk mencetak Alkitab untuk umum, diucapkan, Inggris modern pengucapan sehari-hari nya ... karena dia berani mengatakan kepada seorang pejabat yang mengkritik upayanya, "Jika Allah mengampuni saya, saya akan melihat itu bahwa anak yang dikemudikan mata bajak mengetahui lebih banyak tulisan suci daripada Anda, Pak!”

Will we now go backwards, and seek to imprison God’s Word once again exclusively in ancient translations? Clearly it is not God’s will that we over-react to SOME of the bad modern translations, by rejecting ALL new translations and “throwing the baby out with the bathwater”. The Word of God is unchanging from generation to generation, but language is a dynamic and ever-changing form of communication. We therefore have a responsibility before God as Christians to make sure that each generation has a modern translation that they can easily understand, yet that does not sacrifice accuracy in any way. Let’s be ever mindful that we are not called to worship the Bible. That is called idolatry. We are called to worship the God who gave us the Bible, and who preserved it through the centuries of people who sought to destroy it.

Akankah kita sekarang pergi ke belakang, dan berusaha untuk memenjarakan Firman Allah sekali lagi eksklusif dalam terjemahan kuno? Jelas itu bukan kehendak Tuhan bahwa kita lebih-bereaksi terhadap BEBERAPA dari terjemahan modern yang buruk, dengan menolak SEMUA terjemahan baru dan "melempar bayi keluar dengan air mandi". Firman Allah tidak berubah dari generasi ke generasi, tetapi bahasa adalah bentuk yang dinamis dan selalu berubah komunikasi. Oleh karena itu kami bertanggung jawab di hadapan Tuhan sebagai orang Kristen untuk memastikan bahwa setiap generasi memiliki terjemahan modern yang mereka dapat dengan mudah mengerti, namun yang tidak tidak mengorbankan akurasi dengan cara apapun. Mari kita sadar bahwa kita tidak dipanggil untuk menyembah Alkitab. Yang disebut penyembahan berhala. Kita dipanggil untuk menyembah Allah yang memberi kita Alkitab, dan yang diawetkan itu melalui berabad-abad orang yang berusaha menghancurkannya.

We are also called to preserve the ancient, original English translations of the Bible… and that is what we do here at WWW.GREATSITE.COM

Kami juga dipanggil untuk melestarikan, terjemahan kuno asli bahasa Inggris dari Alkitab ... dan itulah apa yang kita lakukan di sini di WWW.GREATSITE.COM

Consider the following textual comparison of the earliest English translations of John 3:16, as shown in the English Hexapla Parallel New Testament:

• 1st Ed. King James (1611): "For God so loued the world, that he gaue his only begotten Sonne: that whosoeuer beleeueth in him, should not perish, but haue euerlasting life."
• Rheims (1582): "For so God loued the vvorld, that he gaue his only-begotten sonne: that euery one that beleeueth in him, perish not, but may haue life euerlasting"
• Geneva (1560): "For God so loueth the world, that he hath geuen his only begotten Sonne: that none that beleue in him, should peryshe, but haue euerlasting lyfe."
• Great Bible (1539): "For God so loued the worlde, that he gaue his only begotten sonne, that whosoeuer beleueth in him, shulde not perisshe, but haue euerlasting lyfe."
• Tyndale (1534): "For God so loveth the worlde, that he hath geven his only sonne, that none that beleve in him, shuld perisshe: but shuld have everlastinge lyfe."
• Wycliff (1380): "for god loued so the world; that he gaf his oon bigetun sone, that eche man that bileueth in him perisch not: but haue euerlastynge liif,"
• Anglo-Saxon Proto-English Manuscripts (995 AD): “God lufode middan-eard swa, dat he seade his an-cennedan sunu, dat nan ne forweorde de on hine gely ac habbe dat ece lif."

Timeline of Bible Translation History

1,400 BC: The first written Word of God: The Ten Commandments delivered to Moses.
500 BC: Completion of All Original Hebrew Manuscripts which make up The 39 Books of the Old Testament.
200 BC: Completion of the Septuagint Greek Manuscripts which contain The 39 Old Testament Books AND 14 Apocrypha Books.
1st Century AD: Completion of All Original Greek Manuscripts which make up The 27 Books of the New Testament.
315 AD: Athenasius, the Bishop of Alexandria, identifies the 27 books of the New Testament which are today recognized as the canon of scripture.
382 AD: Jerome's Latin Vulgate Manuscripts Produced which contain All 80 Books (39 Old Test. + 14 Apocrypha + 27 New Test).
500 AD: Scriptures have been Translated into Over 500 Languages.
600 AD: LATIN was the Only Language Allowed for Scripture.
995 AD: Anglo-Saxon (Early Roots of English Language) Translations of The New Testament Produced.
1384 AD: Wycliffe is the First Person to Produce a (Hand-Written) manuscript Copy of the Complete Bible; All 80 Books.
1455 AD: Gutenberg Invents the Printing Press; Books May Now be mass-Produced Instead of Individually Hand-Written. The First Book Ever Printed is Gutenberg's Bible in Latin.
1516 AD: Erasmus Produces a Greek/Latin Parallel New Testament.
1522 AD: Martin Luther's German New Testament.
1526 AD: William Tyndale's New Testament; The First New Testament printed in the English Language.
1535 AD: Myles Coverdale's Bible; The First Complete Bible printed in the English Language (80 Books: O.T. & N.T. & Apocrypha).
1537 AD: Tyndale-Matthews Bible; The Second Complete Bible printed in English. Done by John "Thomas Matthew" Rogers (80 Books).
1539 AD: The "Great Bible" Printed; The First English Language Bible Authorized for Public Use (80 Books).
1560 AD: The Geneva Bible Printed; The First English Language Bible to add Numbered Verses to Each Chapter (80 Books).
1568 AD: The Bishops Bible Printed; The Bible of which the King James was a Revision (80 Books).
1609 AD: The Douay Old Testament is added to the Rheims New Testament (of 1582) Making the First Complete English Catholic Bible; Translated from the Latin Vulgate (80 Books).
1611 AD: The King James Bible Printed; Originally with All 80 Books. The Apocrypha was Officially Removed in 1885 Leaving Only 66 Books.
1782 AD: Robert Aitken's Bible; The First English Language Bible (KJV) Printed in America.
1791 AD: Isaac Collins and Isaiah Thomas Respectively Produce the First Family Bible and First Illustrated Bible Printed in America. Both were King James Versions, with All 80 Books.
1808 AD: Jane Aitken's Bible (Daughter of Robert Aitken); The First Bible to be Printed by a Woman.
1833 AD: Noah Webster's Bible; After Producing his Famous Dictionary, Webster Printed his Own Revision of the King James Bible.
1841 AD: English Hexapla New Testament; an Early Textual Comparison showing the Greek and 6 Famous English Translations in Parallel Columns.
1846 AD: The Illuminated Bible; The Most Lavishly Illustrated Bible printed in America. A King James Version, with All 80 Books.
1885 AD: The "English Revised Version" Bible; The First Major English Revision of the KJV.
1901 AD: The "American Standard Version"; The First Major American Revision of the KJV.
1971 AD: The "New American Standard Bible" (NASB) is Published as a "Modern and Accurate Word for Word English Translation" of the Bible.
1973 AD: The "New International Version" (NIV) is Published as a "Modern and Accurate Phrase for Phrase English Translation" of the Bible.
1982 AD: The "New King James Version" (NKJV) is Published as a "Modern English Version Maintaining the Original Style of the King James."
2002 AD: The English Standard Version (ESV) is Published as a translation to bridge the gap between the accuracy of the NASB and the readability of the NIV.

Catatan salah satu nya Injil Barnabas yang dihapus , tapi masih aja dipakai tameng oleh mereka-mereka yang menyerang kebenaran Alkitab ????

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Mon 09 May 2011, 10:05 pm

Kami iseng-iseng lihat di situs : http://www.answering-islam.org/Responses/Deedat/downfall.htm

Kira-kira terjemahannya sbb :

Update (8 August 2005): Ahmed Deedat died this morning in South Africa. For more details, see the IPCI website, Durban's newspaper Daily News, and a report by Al-Jazeera who were among the first to report it. In the coming days, this news will certainly be all over the Muslim media.

Update (8 Agustus 2005): Ahmed Deedat meninggal pagi ini di Afrika Selatan. Untuk lebih jelasnya, melihat IPCI website, Durban koran Berita Harian, Dan laporan oleh Al-Jazeera yang orang pertama yang melaporkannya. Dalam beberapa hari mendatang, berita ini tentu akan seluruh Muslim media.
________________________________________
DEEDAT’S DOWNFALL
Kejatuhan Deedat'S

Many readers have been asking whether Ahmed Deedat, the Muslim debater, is still alive. As of this writing (July 2005) he is alive, but he cannot speak and he is completely paralysed. In fact, Deedat has been in this condition since he suffered a rare kind of stroke nine years ago. Few people outside his home city of Durban are aware of this, and even fewer, know the sequence of events leading to this tragedy.

Banyak pembaca yang telah menanyakan apakah Ahmed Deedat, dalam debat muslim, masih hidup. Pada tulisan ini (Juli 2005) ia masih hidup, tetapi ia tidak dapat berbicara dan dia sudah benar-benar lumpuh. Bahkan, Deedat telah dalam kondisi ini sejak ia menderita jenis stroke langka sembilan tahun yang lalu. Hanya sedikit orang yang berada dirumahnya di luar kota Durban menyadari hal ini, dan bahkan lebih sedikit, mengetahui urutan kejadian yang mengarah ke tragedi ini.
Four weeks before Deedat was stricken he attacked the crucifixion and resurrection of Christ in front of a large audience in Australia. These provocative lectures “raised the ire of the Australian government”, causing them to “threaten to deport him unless he toned down the content of his Good Friday lecture in Sydney.” (Daily News, Durban, 6 May 1996) Incidentally, Deedat’s inflammatory reputation caused Singapore to ban him from entering their country.

Empat minggu sebelum Deedat dilanda penderitaannya ia menyerang penyaliban dan kebangkitan Kristus di depan khalayak yang banyak di Australia. Kuliah Provokatif ini "membuat kemarahan pemerintah Australia ", menyebabkan mereka mengancam untuk mendeportasi dia kecuali dia melunakkan isi dari ceramah Jumat Agung di Sydney. "(Harian Berita, Durban, 6 Mei 1996) Kebetulan, reputasi Deedat's menyebabkan inflamasi Singapura untuk melarang dia memasuki negara mereka.

If a secular entity like the Australian government was so offended, what was the Christian church feeling? And more importantly what were they doing about it? Following is the record of how Christians responded in Durban where Deedat founded and directed the Islamic Propagation Centre International.

Jika entitas sekuler seperti pemerintah Australia sangat tersinggung, apa yang perasaan gereja Kristen? Dan yang lebih penting apa yang mereka lakukan tentang hal itu? Berikut adalah catatan tentang bagaimana orang Kristen menanggapinya di Durban di mana pendirinya Deedat dan direktur Pusat Dakwah Islam Internasional.

The publication of Deedat’s book “Combat Kit” (1992) marked the beginning of the end. This vicious and ridiculing attack on the Bible set in motion events which proved to be Deedat’s undoing. During the next year a small group of Christians prayed about these provocations. Finally I wrote Mr. Deedat a personal letter, in which I refuted two of his most vile and vicious attacks. He did not acknowledge receiving the hand-delivered letter — much less answer it.

Publikasi buku Deedat's "Combat Kit" (1992) ditandai awal dari akhir. Serangan ganas dan mengejek Alkitab dalam gerak peristiwa yang terbukti kegagalan Deedat's. Selama tahun berikutnya sekelompok kecil Kristen berdoa tentang provokasi ini. Akhirnya saya menulis kepada Mr Deedat, surat pribadi, di mana saya membantah dua serangan yang paling keji dan ganas. Dia tidak mengakui menerima surat sampai ditangannya - apalagi menjawabnya.

[This personal letter is now displayed here. An expanded rebuttal which correlates with this letter has been available on this page already since 1996. This article reports about another visit to Deedat that is related to the same issue.]

[Ini surat pribadi sekarang ditampilkan di sini. Sebuah bantahan diperluas yang berkorelasi dengan surat ini telah tersedia di halaman ini sudah sejak tahun 1996. Artikel laporan Ini tentang kunjungan lain ke Deedat yang berhubungan dengan masalah yang sama.]

In the following months a group of nearly two dozen pastors from many different churches and denominations deliberated and prayed about these mocking attacks on the Holy Bible. They decided to issue a stern public rebuke through an open letter in the Daily News of Durban. They warned him of God’s judgement because Deedat refused to retract his defamatory and unscholarly attacks against the Bible.

Pada bulan-bulan setelah kelompok hampir dua lusin pendeta dari berbagai gereja dan denominasi dibahas dan berdoa tentang serangan mengejek pada Alkitab. Mereka memutuskan untuk mengeluarkan teguran keras publik melalui surat terbuka di Berita Harian Durban. Mereka memperingatkan dia penghakiman Tuhan karena Deedat menolak untuk menarik kembali fitnahannya dan tdk seperti seorang sarjana melakukan penyerangan terhadap Alkitab.
[See this page for a reproduction of the open letter.]
[Lihat halaman ini untuk reproduksi surat terbuka.]

This confrontation — and the stroke that Deedat suffered 21 months later — is reminiscent of another confrontation between the apostle Paul and Elymas, the sorcerer. We read that Paul sharply rebuked him, “O full of all deceit and all fraud, you son of the devil, you enemy of all righteousness, will you not cease perverting the straight ways of the Lord? And now indeed, the hand of the Lord is upon you, and you shall be blind, not seeing the sun for a time.” (Acts 13:10,11) It should not surprise us that God vindicated his holiness by striking Elymas with temporary blindness. So also with Deedat: he suffered a severe stroke, rendering him speechless and paralysed.

Konfrontasi ini - dan stroke yang diderita Deedat 21 bulan kemudian - lain mengingatkan konfrontasi antara rasul Paulus dan Elimas, tukang sihir. Kita membaca bahwa Paulus dengan tajam menegur, "O penuh dari semua kebohongan dan penipuan semua, Anda putra dari iblis, Anda musuh segala kebenaran, akan Anda tidak berhenti menyesatkan jalan lurus cara Tuhan? Dan sekarang memang, tangan Tuhan atas kamu, dan kamu akan buta, tidak melihat matahari selama beberapa waktu"(Kis 13:10,11). Seharusnya tidak mengejutkan kita bahwa Allah benar kekudusan-Nya dengan Elimas mencolok dengan kebutaan sementara. Begitu juga dengan Deedat: ia menderita stroke berat, membuat dia tidak bisa berbicara dan lumpuh.

God declares in his word, "Whoever stubbornly refuses to accept criticism will suddenly be broken beyond repair." (Proverbs 29:1)

Allah menyatakan dalam firman-Nya, Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi. (Amsal 29:1)

Some readers might object to this line of reasoning, arguing that the stroke happened 21 months after the rebuke was issued. They would argue that there is no cause/effect relationship. However, the Bible (and also the Qur’an) clearly teach that God does not always punish sin immediately (Romans 2:1-4; surah 16:61). He shows forbearance and patience. God gave Deedat ample time to repent. It seems more than coincidental that Deedat was struck down four weeks after mocking the crucifixion in his Autralia lecture tour, climaxing with another attack on Good Friday, the highest commemorative day of Christianity. We believe that the stroke which silenced Deedat was an act of judgment, timed by God to happen on the heels of this broadside attack against the cornerstone doctrine of salvation. This particular provocation needs to be understood against the backdrop of Deedat’s repeated disregard to refutations and finally to a public warning. His mouth was shut and continues to be shut as long as he remains obstinate.

Beberapa pembaca mungkin keberatan dengan alur penalaran ini, dengan alasan bahwa stroke terjadi 21 bulan setelah teguran itu dikeluarkan. Mereka akan berpendapat bahwa tidak ada tidak menimbulkan / efek hubungan. Namun, Alkitab (dan juga Al-Qur'an) dengan jelas mengajarkan bahwa Allah tidak selalu menghukum dosa dengan segera (Roma 2:1-4; surah 16:61). Dia menunjukkan kesabaran dan kesabaran. Tuhan memberi Deedat cukup waktu untuk bertobat. Sepertinya lebih dari kebetulan bahwa Deedat adalah terkena struk empat minggu setelah mengejek penyaliban dalam tur kuliahnya Autralia, klimaks dengan serangan pada hari Jumat Agung, hari peringatan tertinggi Kristen. Kami percaya bahwa stroke yang membungkam Deedat adalah tindakan penghakiman, waktunya oleh Allah untuk terjadi pada serangan serentak terhadap doktrin dasar dari keselamatan. Provokasi tertentu Ini perlu dipahami dengan latar belakang Deedat's mengulangi mengabaikan untuk menarik kembali pernyataannya dan akhirnya juga peringatan publik. Mulutnya ditutup dan terus menjadi ditutup selama dia masih keras kepala.

Giving a sharp rebuke should not be misunderstood as a vengeful act. Deedat was reminded — in the open letter of rebuke — that God could forgive him if he would admit his wrong. Unfortunately, neither at that time, nor on subsequent occasions when we visited him in his paralysed condition, did he stop attacking the Bible. Interestingly, he allowed me (and one of my friends) to pray for him when we visited him at his home — without any apparent healing taking place.

Memberikan teguran tajam tidak boleh disalah pahami sebagai tindakan pendendam. Deedat diperingatkan - Dalam surat terbuka yang menegurnya - bahwa Tuhan bisa memaafkan apakah dia akan mengakuinya salah. Sayangnya, baik pada waktu itu, atau pada kesempatan berikutnya ketika kami mengunjungi dia dalam kondisi lumpuh, apakah dia mau berhenti menyerang Alkitab. Menariknya, ia membiarkan saya (dan salah satu teman saya) untuk berdoa untuk dia ketika kita mengunjungi dia di rumahnya - tanpa sesuatu penyembuhan terjadi.

On our next visit we followed up this unfinished matter by reminding Deedat that God’s Word says sin hinders our prayers from being answered. We read King David’s words, “If I regard iniquity in my heart, the Lord will not hear.” (Psalm 66:18) Then we reminded Deedat of the open letter of rebuke which preceded his stroke. We asked him whether he was now prepared to admit having done wrong.

Pada kunjungan berikutnya kami tindaklanjuti hal ini belum selesai dengan mengingatkan Deedat bahwa Firman Tuhan mengatakan dosa menghalangi doa-doa kita dijawab. Kita membaca kata-kata Raja Daud, "Jika saya jahat dalam hatiku, Tuhan tidak akan mendengar"(Mazmur 66:18). Kemudian kami mengingatkan Deedat surat terbuka menegur yang mana sebelum stroke nya. Kami bertanya apakah dia sekarang siap untuk mengakui telah melakukan kesalahan.

Deedat spelled out his emphatic reply, one letter at a time, “I have no guilt on my head.” (Such communiques from Deedat are obviously inaudible. He indicates his choice of individual letters by blinking his eye.) It was — and still is — our sincere prayer that Deedat would humble himself and experience God’s mercy and healing.

Deedat bilang jawaban tegas, satu surat pada suatu waktu, "Saya tidak bersalah atas kepalaku "(komunikasi tersebut dari Deedat. yang jelas tak terdengar. Dia menunjukkan surat pilihan individunya dengan berkedip matanya) Itu -. dan masih tetap pendiriannya - doa yang tulus kami untuk Deedat agar merendahkan dirinya dan pengalaman rahmat Tuhan juga penyembuhan.

David Foster
Durban, 10 July 2005

Postscript
Some readers have wondered why this article was written such a long time after the events had happened. Considering that it vindicates the Christian worldview, why did the author not report on the events leading up to Deedat’s downfall much sooner?

Beberapa pembaca bertanya-tanya mengapa artikel ini ditulis begitu lama setelah peristiwa telah terjadi. Menimbang bahwa hal itu membenarkan pandangan dunia Kristen, mengapa penulis tidak melaporkan peristiwa yang mengarah ke kejatuhan Deedat jauh lebih cepat?

My refutation of ‘Combat Kit’ — an article similar to the personal letter I had given Deedat, but slightly longer — was offered to the public in an advertisement in the Daily News on the same page as the open letter to Deedat. But I did not follow this up with a report explaining our Christian interpretation of Deedat’s subsequent stroke (21 months later). Only my ‘Combat Kit’ refutation was published on the internet in 1996.

Penolakan saya terhadap 'Combat Kit' - sebuah artikel mirip dengan surat pribadi Aku telah memberikannya kepada Deedat, tapi sedikit lebih panjang - yang umumkan kepada publik dalam sebuah iklan dalam Berita Harian pada halaman yang sama dengan surat terbuka kepada Deedat. Tapi aku tidak mengikuti ini dengan laporan menjelaskan interpretasi Kristen kami Deedat's selanjutnya stroke (21 bulan kemudian). Hanya sanggahan saya 'Combat Kit' diterbitkan pada internet pada tahun 1996.

In the early months after Deedat was stricken, I reasoned that, as much as the warning against Deedat had been public knowledge so also, when he was stricken, those who lived in Durban (and probably other South Africans too) would connect the dotted lines and interpret this humbling event as punishment for his continued attacks on the Bible. What I did not fully realise was that the general public often does not clearly discern such implications, especially when these events stretched out over a 21 month period. Furthermore, many people outside of South Africa, who were aware of Deedat's mockeries, did not know he had been corrected and warned so they could not draw proper conclusions. They lacked the basic facts to come to understand that, indeed, God was vindicating and glorifying himself through these events.

Pada bulan-bulan awal setelah Deedat terkena stroke, saya beralasan bahwa, sebanyak peringatan terhadap Deedat telah diketahui umum begitu juga, ketika dia kena tulah, mereka yang tinggal di Durban (dan mungkin lainnya Afrika Selatan juga) akan menghubungkan garis putus-putus dan menafsirkan peristiwa ini merendahkan sebagai hukuman atas serangan yang terus-menerus pada Alkitab. Apa yang saya lakukan tidak sepenuhnya menyadari adalah bahwa masyarakat umum seringkali tidak jelas membedakan seperti implikasi, terutama ketika peristiwa ini mengulurkan selama 21 bulan. Selain itu, banyak orang di luar Afrika Selatan, yang menyadari mockeries Deedat's, tidak tahu dia telah dikoreksi dan diperingatkan sehingga mereka tidak bisa menarik kesimpulan yang tepat. Mereka tidak memiliki fakta-fakta dasar untuk datang untuk memahami bahwa, memang, Allah benar dan memuliakan dirinya melalui peristiwa ini.

As time passed I felt increasingly uneasy — even guilty — about not clarifying these matters. I realised that God vindicated his Word and his holiness by fulfilling the warning his servants had proclaimed 21 months earlier. It made more and more sense to me that we ought to now write an article which clearly explains how God glorified himself by punishing Deedat (note well: God did not immediately strike him dead). In 2002, I was grateful for the opportunity to write up salient aspects of this story in a Christian magazine but this still fell far short of making a widespread public announcement.

Seiring waktu berlalu aku merasa semakin tidak mudah - bahkan bersalah - tentang tidak mengklarifikasikan hal ini. Saya menyadari bahwa Tuhan terbukti benar Firmannya dan kekudusan-Nya dengan memenuhi para pelayan-Nya peringatan telah memproklamirkan 21 bulan sebelumnya. Lebih masuk akal dan lebih untuk saya bahwa kita harus sekarang menulis sebuah artikel yang dengan jelas menjelaskan bagaimana Tuhan memuliakan sendiri dengan menghukum Deedat (catatan ini: Tuhan tidak segera menyerangnya mati). Pada tahun 2002, saya bersyukur atas kesempatan untuk menulis aspek-aspek penting dari kisah ini di sebuah majalah Kristen tapi ini masih jauh daripada membuat pengumuman publik luas.

From time to time, during these last 9 years of Deedat’s confinement, I remember having misgivings about writing the story of Deedat's downfall. I wanted to keep my focus on loving Muslims by acts of kindness and witnessing to them with ‘gentleness’. I rationalized that, to divert my energies into writing this kind of an article, would undermine my main calling. Eventually, after consulting with other ministers of the gospel, the growing conviction I felt in my conscience was confirmed and I wrote the article, ‘Deedat's Downfall’. Let me assure you: writing it was not at all easy. Many times I either wanted to put it off or wanted to do other things.

Dari waktu ke waktu, selama 9 tahun terakhir kurungan Deedat, saya ingat memiliki keraguan tentang menulis kisah kejatuhan Deedat's. Aku ingin tetap fokus saya untuk mencintai Muslim oleh tindakan kebaikan dan menyaksikan kepada mereka dengan 'kelembutan'. Saya merasionalisasi itu, untuk mengalihkan energi saya untuk menulis semacam artikel ini, akan merusak panggilan utama saya. Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan menteri lain dari Injil, keyakinan tumbuh di hati nurani saya merasa saya telah dikonfirmasi dan saya menulis artikel, 'Downfall Deedat's'. Biarkan saya meyakinkan Anda: menulis itu tidak mudah. Banyak kali aku juga ingin menundanya atau ingin melakukan hal-hal lain.

I pondered the question of whether this story should be circulated primarily in Durban or on the worldwide web. I came to the conclusion, it should not be restricted to a local Durban audience since Deedat’s mockeries and attacks impacted the wider world, and indeed they still do — though perhaps to a lesser degree.

Saya merenungkan pertanyaan apakah cerita ini harus diedarkan terutama di Durban atau di web di seluruh dunia. Aku sampai pada kesimpulan, seharusnya tidak dibatasi untuk penonton lokal Durban sejak mockeries Deedat dan serangan mempengaruhi dunia yang lebih luas, dan memang mereka masih lakukan - walaupun mungkin ke tingkat yang lebih rendah.

The above article on Deedat’s downfall was originally written in September 2004, but the editor of Answering Islam insisted that all claims need to be meticulously documented before it could be published. Since I was out of the country for twelve months, I was only able to access the text of my personal letter to Deedat and of the open letter published in the newspaper in July 2005.

Artikel di atas pada kejatuhan Deedat adalah awalnya ditulis pada bulan September 2004, tapi editor Menjawab Islam bersikeras bahwa semua klaim harus teliti didokumentasikan sebelum bisa diterbitkan. Karena saya berada di luar negeri selama dua belas bulan, saya hanya dapat mengakses teks surat pribadi saya untuk Deedat dan surat terbuka yang diterbitkan dalam surat kabar pada bulan Juli 2005.
________________________________________
Further Documentation
(Researched and compiled by Jochen Katz)
Dokumentasi lebih lanjut
(Diteliti dan disusun oleh Jochen Katz)

Appendix 1
On Monday May 6, 1996, the following made the front page of the Daily News, Durban’s main newspaper:
Deedat in Fight for Life
by Karen Jackman, Medical Reporter

Controversial Muslim leader Mr. Ahmed Deedat is fighting for his life in Durban's Entabeni Hospital after suffering a stroke Mr. Deedat is in the neurological ward and is in a "very poor condition", ward staff said this morning.
Lampiran 1

Pada Senin, 6 Mei 1996, setelah membuat halaman depan Berita Harian, Durban surat kabar utama :
Deedat di Fight for Life
oleh Karen Jackman, Reporter Medis

Pemimpin Muslim kontroversial Mr Ahmed Deedat berjuang untuk hidupnya di Durban Entabeni Rumah Sakit setelah menderita stroke Mr Deedat di bangsal neurologis dan berada dalam "kondisi yang sangat miskin", kata staf bangsal pagi ini.

Mr. Deedat, head of the Islamic Propagation Centre in Grey Street, Durban, collapsed on Friday afternoon immediately after a meeting with the centre's trustees, a distraught relative told the Daily News.

Mr Deedat, kepala Dakwah Islam Centre di Grey Street, Durban, runtuh pada hari Jumat sore segera setelah pertemuan dengan wali pusat, relatif bingung kepada Daily News.

"We rushed him to Wentworth Hospital for a brain scan and later to Entabeni where he underwent another scan," said the relative.
"He is able to focus and is aware of what is going on around him, but he can't move. He is communicating with us by blinking his eyes."

"Kami bergegas dia ke Rumah Sakit Wentworth untuk scan otak dan kemudian untuk Entabeni di mana ia menjalani scan lain, "kata relatif.
"Dia mampu fokus dan menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, tapi ia tidak bisa bergerak. Dia berkomunikasi dengan kita dengan berkedip matanya. "

The charismatic Mr. Deedat, 78, has had a life fraught with controversy, the most recent last month when he raised the ire of the Australian government.
The immigration authorities there had threatened to deport him unless he toned down the content of his Good Friday lecture in Sydney. The news of his illness had been received with shock in the Muslim world, particularly in Saudi Arabia.
(Source: originally discovered in this public mailing list archive (*), this article was verified directly with the newspaper.)

Karismatik Mr Deedat, 78, telah memiliki hidup yang penuh dengan kontroversi, bulan terakhir paling baru ketika ia membuat kemarahan pemerintah Australia.

Pihak berwenang imigrasi mengancam akan mendeportasi dia kecuali dia meredakan isi kuliah Jumat Agung di Sydney. Berita tentang penyakitnya telah diterima dengan kejutan di dunia Muslim, khususnya di Arab Saudi.

(Sumber: awalnya ditemukan di arsip milis publik (*), artikel ini diverifikasi langsung dengan koran.)
________________________________________
Appendix 2

The following paragraph reveals how Deedat came to “sow the seed of religious hatred”. It is found on the offical Hansard website of the government of New South Wales, one of the states in the nation of Australia.

Lampiran 2
Ayat berikut mengungkapkan bagaimana Deedat datang untuk "menabur benih kebencian agama". Hal ini ditemukan pada resmi Hansard website Pemerintah New South Wales, salah satu negara bagian di negara Australia.

Of course, other victims of racism are often Australians who are visibly different, especially women who wear Muslim attire. While I condemn such attacks, I also condemn attacks against Christians by Muslims who come to Australia to sow the seed of religious hatred. In this regard I refer to Islamic evangelist Sheik Ahmed Deedat, a South African who, on Good Friday, spoke about Easter, indulged in bible-bashing and incited racial hatred. I am all for freedom of speech, but our leaders should show some understanding and, above all, respect for the views and beliefs of others. Australia can do without people like Sheik Deedat. I do not know why he came to Australia or why he adopted such a confrontationist approach on Good Friday at a big public meeting at Sydney Town Hall when he disparaged the Christian faith. I certainly do not support such an approach. (Source)

Tentu saja, korban lain dari rasisme sering orang Australia yang tampak berbeda, khususnya wanita yang mengenakan pakaian muslim. Sementara aku mengutuk serangan tersebut, saya juga mengutuk serangan terhadap umat Kristen oleh umat Islam yang datang ke Australia untuk menabur benih agama kebencian. Dalam hal ini saya lihat penginjil Islam Sheik Ahmed Deedat, seorang Afrika Selatan yang, pada hari Jumat Agung, berbicara tentang Paskah, larut dalam kebencian rasial bible-bashing dan menghasut. Saya semua untuk kebebasan berbicara, namun para pemimpin kita harus menunjukkan pemahaman beberapa dan, di atas semua itu , menghormati pandangan dan kepercayaan orang lain. Australia dapat dilakukan tanpa orang-orang seperti Sheik Deedat. Saya tidak tahu mengapa dia datang ke Australia atau mengapa ia mengadopsi seperti pendekatan confrontationist pada Jumat Agung pada rapat umum besar di Sydney Town Hall ketika ia meremehkan iman Kristen. Saya pasti tidak mendukung pendekatan semacam itu. (Sumber)
________________________________________
Appendix 3
The official website of the Islamic Propagation Centre International states the following about its founder, Ahmed Deedat:
It was a sad day for us, particularly at the IPCI, when Sheikh Ahmed Deedat suffered a stroke, and lost his speech, his most potent gift that he used so effectively in his debates to propagate Islam.

bersambung
[justify]

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Mon 09 May 2011, 10:20 pm

Sheikh Deedat fell ill in 1996, shortly after his trip to Australia, which was a momentous tour. He gave one of his most passionate talks in front of a capacity crowd in Sydney, on the theme Easter: A Muslim viewpoint.
This was his last lecture before he suffered a stroke, and he has been bedridden since then. ...

Lampiran 3

Situs resmi Pusat Dakwah Islam Internasional menyatakan tentang pendirinya, Ahmed Deedat:
Itu adalah hari yang menyedihkan bagi kami, terutama di IPCI, ketika Sheikh Ahmed Deedat menderita stroke, dan kehilangan pidatonya, hadiah yang paling kuat bahwa ia digunakan sehingga efektif dalam perdebatan untuk menyebarkan Islam.
Sheikh Deedat jatuh sakit pada tahun 1996, tak lama setelah perjalanannya ke Australia, Yang adalah tur sangat penting. Dia memberi salah satu pembicaraan yang paling bersemangat di depan dari kapasitas jamaah di Sydney, pada tema Paskah: Sebuah sudut pandang Islam.
Ini adalah kuliah terakhir miliknya sebelum ia menderita stroke, Dan ia telah terbaring di tempat tidur sejak saat itu. ...

(Source, accessed on 6 July 2005; bold and underline emphasis ours)
“Momentous” and “most passionate” may be the view of the representatives of this center of vicious anti-Christian polemics. In the end, it is God's view that counts.
(Sumber, Diakses pada tanggal 6 Juli 2005; berani dan menggarisbawahi penekanan kami)

"Penting" dan "bergairah paling" mungkin pandangan wakil-wakil pusat ini polemik anti-Kristen yang ganas. Pada akhirnya, itu adalah pandangan Allah yang diperhitungkan.
________________________________________
Addition after the death of Deedat: Even the memorial message on the entry page of the IPCI website (published on the day of Deedat's death), indirectly admits to the charge of stirring up religious hatred when they state in their eulogy:
So fearless was his stand in defending the truth that Sheikh Deedat was refused entry into France and Nigeria on the pretext that ‘he would cause a civil unrest’. (Source, accessed on 8 August 2005)

Penambahan setelah kematian Deedat: Bahkan pesan peringatan pada halaman masuk dari situs web IPCI (diterbitkan pada hari kematian Deedat's), secara tidak langsung mengakui untuk mengisi pengadukan kebencian agama ketika mereka negara dalam sanjungan mereka:
Jadi tak kenal takut itu berdiri dalam membela kebenaran bahwa Syekh Deedat ditolak masuk ke Prancis dan Nigeria pada dalih bahwa 'ia akan menyebabkan kerusuhan sipil'. (Sumber, Diakses pada tanggal 8 Agustus 2005)

________________________________________
Appendix 4

The information about Deedat's physical conditions given at the official IPCI website is so technically medical that a layperson can hardly understand what it means. However, there are a number of articles on the internet in which Muslims who love and admire Ahmed Deedat report about their visits of him. The following cuts out most of the eulogies and focuses on the health conditions. The full articles can be found at the links given as sources.

Lampiran 4

Informasi tentang kondisi fisik Deedat's diberikan di website resmi IPCI sangat teknis medis yang orang awam tidak bisa mengerti apa artinya. Namun, ada sejumlah artikel di internet di mana umat Islam yang cinta dan mengagumi Ahmed Deedat laporan tentang kunjungan mereka kepadanya. Berikut memotong paling dari eulogi dan berfokus pada kondisi kesehatan. Artikel lengkap dapat ditemukan di link yang diberikan sebagai sumber.

Bala A. Muhammad reports:
But perhaps a greater miracle than his existence, according to the Shaikh himself, is his ability to communicate, using his eyes only. Yusuf Deedat, who is almost always at the side of his father, has devised a simple method of communicating with the Shaikh using the letters of the alphabet. The 26 letters A-Z are grouped into five lines, each given a number from one to five. In this method A-E, for example, fall in Line One, F-J in Line Two, and so following. So, if for example the Shaikh wants Yusuf to call someone with the name Jabir, the Shaikh would indicate with his eyes that he wants to say something. Yusuf would then ask: Line One? (or just: One?) and the Shaikh would shake his head, meaning no, as the first letter of the name Jabir does not fall in Line One. Line Two? The Shaikh would nod his agreement as ‘J’ is in Line Two. Yusuf would call out the letters F, G, H, I, J? On the correct letter, the Shaikh would nod yes. Back again to Line One for the next letter. By the time Yusuf spells J.A. he knows that his father wants a JABIR.
... Mrs Deedat told me that the last doctor to visit the Shaikh came many years ago, as she has learnt all there is to treat her husband: she is now very familiar with all things intravenous and intra-muscular, she feeds the Shaikh through a tube directly inserted into his stomach, and prepares all the necessary medicaments. ...
(Source: Published originally in Weekly Trust, 29 March 2002, quoted as found on this page.)

Bala A. Muhammad laporan:

Tapi mungkin sebuah keajaiban lebih besar dari keberadaannya, menurut Syaikh sendiri, adalah kemampuannya untuk berkomunikasi, menggunakan matanya saja. Yusuf Deedat, yang hampir selalu di samping ayahnya, telah merancang sebuah metode yang sederhana dalam berkomunikasi dengan Shaikh dengan menggunakan huruf abjad. 26 huruf AZ dikelompokkan menjadi lima baris, masing-masing diberi nomor dari satu sampai lima. Dalam metode AE, misalnya, jatuh Line Satu, F-J di Line Dua, dan sebagainya berikut. Jadi, jika misalnya Syaikh Yusuf ingin menelepon seseorang dengan nama Jabir, Syaikh akan menunjukkan dengan matanya bahwa ia ingin mengatakan sesuatu. Yusuf kemudian akan bertanya: Jalur Satu? (Atau hanya: Satu?) Dan Shaikh akan menggelengkan kepala, yang berarti tidak, sebagai huruf pertama dari nama Jabir tidak jatuh dalam Line Satu. Dua Line? Para Shaikh akan mengangguk setuju sebagai 'J' adalah dalam Line Dua. Yusuf akan memanggil huruf F, G, H, I, J? Pada huruf yang tepat, Syaikh akan mengangguk ya. Kembali lagi ke Line Satu untuk huruf berikutnya. Pada saat Yusuf mantra J.A. ia tahu bahwa ayahnya ingin sebuah Jabir.
... Nyonya Deedat mengatakan kepada saya bahwa dokter terakhir untuk mengunjungi Syaikh datang beberapa tahun yang lalu, karena dia telah belajar semua yang ada untuk mengobati suaminya: dia sekarang sangat akrab dengan semua hal intravena dan intra-otot, ia feed Shaikh melalui tabung langsung dimasukkan ke dalam perutnya, dan menyiapkan semua obat-obatan yang diperlukan. ...

(Sumber: Dipublikasikan asal dalam Mingguan Trust, 29 Maret 2002, dikutip sebagaimana ditemukan pada halaman ini.)
The report of Muhammad Bin Abdullah Caraballo first circulated on various mailing lists, then posted on some forums and published in at least one Muslim magazine. This is an excerpt:
... Sheikh Ahmed Deedat has the locked in syndrome because of a cerebral vascular accident affecting the brain stem about 7 years ago. When this happened he was taken to Saudi Arabia for treatment together with his wife for about nine month after that the returned back to his house at Verulam and now being nursed by his wife. All I can say is to pray to Allah Subhana wataallah to give him shifaa. He obtains his nutrition via a gastrotomy (a pipe through his stomach). His wife has looked after him remarkably well considering the fact he has no bed sores whatsoever. His current medication comprises a twice daily regimen of humulin 30/70 as well as daily heparin. He requires ferrimed, one daily for his iron deficiency anaemia.

Laporan Muhammad Bin Abdullah Caraballo pertama beredar di berbagai daftar milis, kemudian diposting di beberapa forum dan diumumkan dalam setidaknya satu majalah muslim. Ini adalah kutipan:
... Sheikh Ahmed Deedat telah terkunci sindrom karena kecelakaan pembuluh darah otak yang mempengaruhi batang otak tentang 7 tahun yang lalu. Ketika ini terjadi ia dibawa ke Arab Saudi untuk pengobatan bersama dengan istrinya selama sembilan bulan setelah itu kembali kembali ke rumahnya di Verulam dan sekarang dirawat oleh istrinya. Saya Semua bisa bilang adalah untuk berdoa kepada Allah Subhana wataallah memberinya shifaa. Mendapatkan nya gizi melalui gastrotomy (pipa melalui perutnya). Istrinya telah merawatnya sangat baik mengingat fakta ia tidak luka tempat tidur apapun. obat saat-Nya terdiri dari rejimen dua kali sehari humulin 30/70 serta heparin setiap hari. Dia membutuhkan ferrimed, salah satu harian untuk anemia kekurangan zat besi nya.

Although his body is total paralysed apart from his upper part of his head (from his nose upward) he cannot eat, drink, speak or swallow anything, but he is fully alert and he can communicate via a chart (on the wall at the back of his head-see the photo Attached), whereby each word is formed by him looking at the letters of the alphabet and in turn he nods his head with the appropriate word. In this way he is able to communicate with complete sentences. Subhanallah, he is paralysed but he hears what is so ever conveyed to him, understand and answer back using the chart.

Meskipun tubuhnya lumpuh total terpisah dari bagian atas nya kepalanya (dari hidung ke atas) dia tidak bisa makan, minum, berbicara atau menelan apa, tapi ia sepenuhnya waspada dan ia bisa berkomunikasi melalui grafik (di dinding di bagian belakang kepalanya-lihat foto Terlampir), dimana masing-masing kata yang dibentuk oleh dia melihat huruf-huruf dari alfabet dan pada gilirannya dia mengangguk kepalanya dengan kata yang sesuai. Dengan cara ini dia mampu berkomunikasi dengan kalimat lengkap. Subhanallah, ia lumpuh tapi dia mendengar apa yang pernah jadi disampaikan kepadanya, memahami dan menjawab kembali menggunakan grafik.

(Source: A posting on this forum, dated 30 March 2004, (this forum is currently closed); most of this report — including a photo of Deedat — was also published in Islamic Voice, April 2004, online edition)
This posting (on a public discussion forum) displays another newspaper article about Deedat, New hi-tech bed for ailing scholar, Sunday Times, Durban, South Africa, Sunday 26 January 2003.

(Sumber: Sebuah posting di ini forum, Tanggal 30 Maret 2004, (forum ini saat ini ditutup); laporan sebagian besar ini - Termasuk foto Deedat - juga diterbitkan di Suara Islam, April 2004, online edisi)
Posting ini (Di forum diskusi publik) menampilkan artikel lain koran tentang Deedat, New hi-tech tempat tidur untuk sarjana yang sedang sakit, Sunday Times, Durban, Afrika Selatan, Minggu 26 Januari 2003.

The World Islamic Propagation Establishment (UK) / The Comparative Religion Centre (WIPE(UK) / CRC Ltd.) published some photographs of Deedat taken in 1996 and February 1998. Their website, www.wipecrc.com, is now defunct, but another Muslim site has archived those pictures here. IPCI published one picture in its May/June 2004 newsletter. The IIS Photo Gallery has pictures of Deedat dated September 2004.
[Added on 14 August 2005] In a memorial article for Deedat by IslamOnline.net the following statements again confirmed the above reported details:
On May 3, 1996, Sheikh Ahmed Deedat suffered a stroke which left him paralyzed from the neck down, and also meant that he could no longer speak or swallow. He was flown to a hospital in Riyadh, where he was taught to communicate through a series of eye-movements. He spent the last nine years of his life in a bed in his home in Verulam, South Africa, ... (Source; accessed on 14 August 2005)

The Propagasi Dunia Islam Pendirian (Inggris) / Pusat Perbandingan Agama (Lap (Inggris) / CRC Ltd) menerbitkan beberapa foto dari Deedat diambil pada tahun 1996 dan Februari 1998. Situs web mereka, www.wipecrc.com, sekarang mati, tetapi situs lain yang muslim telah diarsipkan gambar di sini. IPCI diterbitkan satu gambar dalam Surat Mei / Juni 2004 newsletter. The IIS Galeri Foto memiliki gambar dari Deedat tanggal September 2004.
[Ditambahkan pada tanggal 14 Agustus 2005] Dalam sebuah artikel peringatan untuk Deedat oleh IslamOnline.net pernyataan berikut lagi mengkonfirmasi rincian dilaporkan di atas:
Pada tanggal 3 Mei 1996, Sheikh Ahmed Deedat menderita stroke yang membuatnya lumpuh dari leher ke bawah, dan juga berarti bahwa ia tidak bisa lagi berbicara atau menelan. Dia diterbangkan ke rumah sakit di Riyadh, di mana dia diajarkan untuk berkomunikasi melalui serangkaian mata-gerakan. Ia menghabiskan sembilan tahun terakhir hidupnya di tempat tidur di rumahnya di Verulam, Afrika Selatan, ... (Sumber; diakses pada tanggal 14 Agustus 2005)
________________________________________
Postscript:

One should not make too much of such observations, but it is nevertheless interesting to note the timing of events.
6 April 1996 (Good Friday) Deedat gave a highly offensive talk in Sydney, mocking the death and resurrection of Jesus.
3 May 1996 Four weeks later, Friday afternoon in Durban (late night in Sydney), Deedat is cut down by a stroke and remains totally paralyzed.
11 July 2005 (Monday, 10 AM German and South African time), Answering Islam published the story behind Deedat's downfall.
8 August 2005 Four weeks later, Monday morning, Deedat died.

Postscript:

Seseorang tidak harus membuat terlalu banyak pengamatan, tetapi tetap menarik untuk mencatat waktu kejadian.

6 April 1996 (Good Friday) Deedat memberi ceramah yang sangat ofensif di Sydney, mengejek kematian dan kebangkitan Yesus.
3 Mei 1996 Empat minggu kemudian, Jumat sore di Durban (larut malam di Sydney), Deedat akan ditebang oleh stroke dan tetap benar-benar lumpuh.
11 Juli 2005 (Senin, 10:00 waktu Jerman dan Afrika Selatan), Menjawab Islam menerbitkan cerita di balik kejatuhan Deedat's.
8 Agustus 2005 Empat minggu kemudian, Senin pagi, Deedat meninggal.

Along with many other Christians, we have prayed for Mr. Deedat to repent, to turn to Jesus, and to be healed. Deedat has certainly had more occasions than most people to learn about God's true message and offer of salvation, and God has given him much time to respond. Yet, he persisted in his rejection of the Gospel.
I want to leave the reader with two verses from the Word of God.

Bersama dengan orang Kristen lain, kami telah berdoa untuk Mr Deedat untuk bertobat, untuk berbalik kepada Yesus, dan untuk disembuhkan. Deedat telah jelas memiliki kesempatan lebih dari kebanyakan orang untuk belajar tentang Allah pesan yang benar dan menawarkan keselamatan, dan Allah telah memberinya banyak waktu untuk merespon. Namun, ia bertahan dalam penolakannya terhadap Injil.
Saya ingin meninggalkan pembaca dengan dua ayat dari Firman Allah.

"Say to them, ‘As surely as I live, declares the Sovereign LORD, I take no pleasure in the death of the wicked, but rather that they turn from their ways and live. Turn! Turn from your evil ways! Why will you die, O house of Israel?’" Ezekiel 33:11

"Katakanlah kepada mereka, 'Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Saya merasa senang tidak ada dalam kematian orang fasik, melainkan bahwa mereka berbalik dari jalan mereka dan hidup. Kembali! Berbalik dari jalan jahat Anda! Mengapa kamu mati, hai kaum Israel '"? Yehezkiel 33:11

God commanded Ezekiel to speak this warning to Israel in its disobedience, but the heart of God is the same today. He still desires that sinners repent instead of dying in their sins and perish. Yet the other is equally true when people persist in their rejection of God's message:

Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk berbicara peringatan ini ke Israel dalam ketidaktaatan, tetapi hati Allah adalah hari yang sama. Dia masih keinginan bahwa orang berdosa bertobat daripada mati dalam dosa mereka dan binasa. Namun yang lain adalah sama benar ketika orang-orang bertahan dalam penolakan mereka pesan Allah:

"Do not be deceived: God cannot be mocked. A man reaps what he sows." Galatians 6:7
In the case of Ahmed Deedat, God has shown both his patience and his punishment.

"Jangan tertipu: Allah tidak bisa dipermainkan Seorang manusia menuai apa yang dia menabur.." Galatia 6:7
Dalam kasus Ahmed Deedat, Allah telah menunjukkan baik kesabaran dan hukumannya.

Ahmed Deedat received a correction to his Combat Kit in a private letter, delivered personally to his office on 25 November 1993. He did not reply to the letter, nor did he take any corrective steps, therefore, a group of concerned Christians deliberated at length and decided to make this a public issue. They rebuked and warned him in the following ‘Open Letter’ which was published as a paid advertisement in Durban's main newspaper "Daily News" on 13 August 1994 on page 6.

Ahmed Deedat menerima koreksi untuk Combat Kit nya dengan surat pribadi, Diserahkan langsung ke kantornya pada tanggal 25 November 1993. Dia tidak membalas surat itu, ia juga tidak mengambil langkah-langkah korektif, Oleh karena itu, sekelompok orang Kristen yang bersangkutan membahas panjang lebar dan memutuskan untuk membuat ini masalah in kepublik. Mereka memarahi dan memperingatkan dia dalam hal berikut 'Surat Terbuka' yang diterbitkan dengan membayar sebagai iklan di surat kabar utama Durban "Berita Harian"Pada tanggal 13 Agustus 1994 tentang halaman 6.


Open Letter to Ahmed Deedat
Surat Terbuka untuk Ahmed Deedat

Dear Sir,
We note with sadness that you have been, for many years, promoting your belief primarily by attacking other faiths rather than by positively presenting your own Islamic teachings.
We regret that you have continued to make public verbal and written attacks on Christianity even though your arguments have been soundly refuted.

Dear Sir,
Kami mencatat dengan kesedihan bahwa Anda ,telah selama bertahun-tahun, mempromosikan keyakinan Anda terutama dengan menyerang agama lain daripada dengan positif menyajikan ajaran Islam sendiri.
Kami menyesal bahwa Anda harus terus melakukan serangan lisan dan tertulis kepada publik tentang Kekristenan meskipun argumen anda tidak dibantah, didiamkan.

In an effort to degrade and discredit the Bible you have resorted to the use of ridicule and vulgar language. Your recent booklet "Combat Kit" is an example of this and it should be removed from circulation. We who highly esteem the Holy Bible find it unacceptable and offensive. This undignified behaviour is unbecoming for such a prominent religious leader as yourself. It is to be noted that this matter is not one of debate; that is, who is right or wrong as to faith and theology. Rather it is one of bad manners and disrespect. A democratic and free South Africa entrenches the right of all religions to propagate their beliefs freely without having to vilify and bad mouth others in the process. For too long you have propagated your beliefs by spreading literature about Christianity. Respectful refutation is one thing but misrepresentation and ridicule is another! It is for this that we rebuke you.

Dalam upaya untuk menurunkan dan mendiskreditkan Alkitab yang telah Anda gunakan ejekan dan bahasa yang vulgar. Buku terbaru Anda "Combat Kit" adalah contoh dari ini dan itu harus dihapus dari peredaran. Kita yang sangat menghargai Kitab Suci menemukannya tidak dapat diterima dan ofensif. Perilaku tidak bermartabat ini pantas untuk seperti seorang pemimpin agama terkemuka seperti dirimu sendiri. Perlu dicatat bahwa hal ini bukan merupakan salah satu dari perdebatan, yaitu, siapa yang benar atau salah untuk iman dan teologi. Melainkan adalah salah satu sikap buruk dan tidak hormat. Demokratis dan kebebasan Afrika Selatan berarti menetapkan hak dari semua agama untuk menyebarkan keyakinan mereka secara bebas tanpa harus untuk memfitnah dan lain-lain dengan mulut yang buruk dalam proses. Sudah terlalu lama Anda telah menyebarkan keyakinan Anda dengan menyebarkan literatur tentang agama Kristen. sanggahan Kehormatan adalah satu hal namun keliru dan ejekan adalah hal yang lain! Untuk inilah kita menegur Anda.

For the reasons stated above, prayerfully and humbly, we now rebuke you in the name of the Lord Jesus Christ for your stubborn persistence in this matter. We are compelled to warn you that unless you repent of your mockery, you will draw upon yourself the judgment of God in due course.

Untuk alasan tersebut di atas, doa dan dengan rendah hati, sekarang kita menegur Anda dalam nama Tuhan Yesus Kristus untuk kegigihan keras kepala Anda dalam hal ini. Kami dipaksa untuk memperingatkan Anda bahwa kecuali anda bertobat dari olok-olok Anda, Anda akan menarik pada diri sendiri penghakiman Allah pada waktunya.

This rebuke is motivated, not out of any sense of animosity, but from our fear of God and our Christian love for you. We pray that you will turn to God in repentance and believe in the Lord Jesus Christ. We pray this prayer in the name of that same Jesus who died upon the cross for you and rose from the dead that you may enter eternal life with Him.
Since your attacks against the Bible have been made public, it pains us that this rebuke also has to be made public.

Teguran ini dilatarbelakangi, tidak keluar dari rasa permusuhan, tetapi dari ketakutan kita terhadap Allah dan Kristen kita cinta untuk Anda. Kami berdoa bahwa Anda akan kembali kepada Tuhan dalam pertobatan dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita berdoa doa ini dalam nama Yesus yang sama yang mati di atas kayu salib untuk Anda dan bangkit dari orang mati bahwa Anda dapat memasukkan hidup kekal bersama-Nya.
Sejak serangan Anda terhadap Alkitab telah dibuat publik, itu sakit kita bahwa teguran ini juga memiliki harus dibuat publik.

Yours Sincerely,
Hormat kami,

Pastor Sam Kumalo, Pastor Cedric Coates, Pastor Johnny Frank, Pastor Ken Gouws, Pastor Clive Gopal, Pastor Bobby Freddy, Pastor Seelan Govender, Pastor Patrick Geary, Pastor Malcolm Hedding, Pastor Joel Baker, Pastor Noel Sanderson, Pastor David Isaac, Pastor Farouk Ibrahim, Pastor Gerry Pontier, Pastor Jonathan Leach, Pastor Joseph Khan, Pastor Robert Munien, Pastor Ian Nehl, Pastor Mauritius Pienaar, Pastor Cyril Rajoo, Pastor Allen Rockhill, Pastor Sydney Reddy, Pastor Ken Smith, Pastor Sundrum Thomas, Pastor Errol Wagner, Pastor Graham Williams, Pastor Norman Hudson, Pastor Vernon Pillay, Pastor Joe Bell, Pastor Fred Roberts, Pastor Dudley Thompson, Pastor Eric Nathaniel.
The city of Durban is the home of Ahmed Deedat and also the location of the headquarters of the Islamic Propagation Centre International (*) that was founded by Deedat. At the time of publication, the signatories to this open letter were all pastors of churches in Durban.
Kota Durban adalah rumah dari Ahmed Deedat dan juga lokasi markas besar yang Pusat Dakwah Islam Internasional (*) yang didirikan oleh Deedat. Pada saat publikasi, para penanda tangan surat terbuka ini semua pendeta dari gereja di Durban.

Catatan :

Ini salah satu contoh Orang Terkenal yang menghina Alkitab, inipun belum hukuman setelah dia mati, ngeri deh.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Tue 10 May 2011, 4:19 am

Ini dia wajahnya :

Fotonya : http://media.isnet.org/off/Islam/Deedat/About/DeedatNow.html
Videonya : https://www.youtube.com/watch?v=CFTlC2zVmms&feature=related

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by agus Wed 11 May 2011, 12:09 am

Kayaknya misi loe disini untuk perdamaian, kami sangat mengerti itu. Thanks atas responsnya di thread saya. :study:
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14653
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Linglung Wed 11 May 2011, 10:10 am

Terima kasih kembali.

Kalau membaca sejarah penulisan Alkitab , merupakan perjuangan dengan darah penulisnya baik jaman dahulu hingga sekarang :

St. Matius pengarang Injil :
Sumber : http://www.indocell.net/yesaya/id239_st__matius.htm

Matius adalah seorang pemungut cukai di kota Kapernaum, kota di mana Yesus tinggal. Matius seorang Yahudi, tetapi ia bekerja untuk kepentingan bangsa Romawi yang menjajah bangsa Yahudi. Oleh sebab itu, orang-orang sebangsanya tidak menyukai Matius. Mereka tidak mau berhubungan dengan “orang-orang berdosa” seperti Matius si pemungut cukai.

Namun, Yesus tidak berpikir demikian terhadap Matius. Suatu hari, Yesus melihat Matius duduk di rumah cukai dan Ia berkata, “Ikutlah Aku.” Seketika itu juga Matius meninggalkan uang serta jabatannya untuk mengikuti Yesus. Yesus kelihatan demikian kudus dan bagaikan seorang raja. Matius mengadakan suatu perjamuan besar bagi-Nya. Ia mengundang teman-teman lain yang seperti dirinya untuk bertemu dengan Yesus serta mendengarkan pengajaran-Nya. Sebagian orang Yahudi menyalahkan Yesus karena makan bersama dengan oang-orang yang mereka anggap orang berdosa. Tetapi, Yesus sudah siap dengan suatu jawaban. “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Ketika Yesus kembali ke surga, St. Matius tinggal di Palestina. Ia tetap tinggal di sana beberapa waktu lamanya untuk mewartakan Kristus. Kita mengenal Injil Matius, yang adalah kisah Yesus serta ajaran-ajaran-Nya. St. Matius mewartakan Yesus kepada kaum sebangsanya. Kristus adalah Mesias yang dinubuatkan para nabi akan datang untuk menyelamatkan kita. Setelah mewartakan Injil kepada banyak orang, hidup St. Matius berakhir sebagai seorang martir iman yang jaya.

St. Yohanes :
Sumber : http://www.indocell.net/yesaya/id256_st__yohanes_rasul.htm

St. Yohanes adalah seorang nelayan di Galilea. Ia, bersama dengan St. Yakobus saudaranya, dipanggil untuk menjadi rasul Kristus. Yesus memberi julukan “anak-anak guruh” kepada kedua putera Zebedeus ini. St. Yohanes adalah rasul yang termuda. Ia amat dikasihi oleh Yesus. Pada perjamuan malam terakhir, Yohanes diperbolehkan menyandarkan kepalanya didada Yesus. Yohanes juga satu-satunya rasul yang berdiri di kaki salib. Yesus yang sedang menghadapi ajal menyerahkan pemeliharaan Bunda-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya ini. Sambil memandang Bunda Maria, Ia berkata, “Inilah ibumu.” Jadi, hingga akhir hidupnya di dunia, Bunda Maria tinggal bersama St. Yohanes. Hanya Yohanes seorang yang memperoleh hak istimewa untuk menghormati serta melayani Bunda Allah yang tanpa noda.

Pada hari Paskah, pagi-pagi sekali, Maria Magdalena dan beberapa wanita membawa rempah-rempah menuju ke makam Yesus untuk meminyaki Tubuh-Nya. Mereka kembali dengan berlari-lari kepada para rasul untuk menyampaikan suatu berita yang mengejutkan. Tubuh Yesus telah hilang dari makam. Petrus dan Yohanes pergi untuk menyelidiki hal itu. Yohanes tiba terlebih dahulu, tetapi ia menunggu Petrus untuk masuk ke dalam makam terlebih dahulu. Baru sesudahnya, ia masuk dan melihat kain kapan yang telah tergulung rapi. Kemudian, pada minggu itu juga, para murid sedang memancing di Danau Tiberias tanpa hasil. Seseorang yang berdiri di pantai mengatakan kepada mereka untuk menebarkan jala mereka ke sisi lain perahu. Ketika mereka menarik jala mereka kembali, jala itu penuh dengan ikan besar. Yohanes, yang mengenali siapa orang itu, segera berseru kepada Petrus, “Itu Tuhan!”

Dengan turunnya Roh Kudus, para rasul penuh dengan keberanian baru. Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh dalam Nama Yesus.

Yohanes hidup hampir seabad lamanya. Ia sendiri tidak wafat dimartir, tetapi sungguh ia menempuh hidup yang penuh penderitaan. Ia mewartakan Injil dan menjadi Uskup Efesus. Di tahun-tahun terakhir hidupnya, ketika ia tidak lagi dapat berkhotbah, para muridnya akan membawanya kepada jemaat Kristiani. Pesannya yang sederhana adalah, “Anak-anakku, kasihilah seorang akan yang lain.” St. Yohanes wafat di Efesus sekitar tahun 100.

St . Lucas
Sumber : http://www.indocell.net/yesaya/id247_st__lukas.htm

Menurut tradisi, Lukas adalah seorang dokter kafir. Ia seorang yang lembut serta baik hati, yang mengenal Kristus melalui pewartaan Rasul St. Paulus. Setelah menjadi seorang Kristen, ia pergi menyertai Paulus ke berbagai tempat. Lukas merupakan seorang penolong yang banyak membantu Rasul Paulus dalam mewartakan iman. Kitab Suci menyebut Lukas sebagai “tabib Lukas yang kekasih.”

St. Lukas adalah penulis dua buah kitab dalam Kitab Suci, yaitu Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Meskipun Lukas tidak pernah bertemu dengan Yesus semasa Ia hidup di dunia, Lukas ingin menulis tentang Dia bagi umat Kristiani yang baru bertobat. Jadi, ia berbicara dengan mereka-mereka yang mengenal Yesus. Ia mencatat semua perbuatan Yesus yang mereka lihat dan Sabda Yesus yang mereka dengar. Menurut tradisi, Lukas memperoleh sebagian informasi penting dari Santa Perawan Maria sendiri. Bunda Maria merupakan orang yang tepat yang dapat menggambarkan secara jelas kedatangan Malaikat Gabriel kepadanya untuk menyampaikan Kabar Gembira. Bunda Maria-lah yang paling dapat menceritakan secara rinci kisah kelahiran Yesus di Betlehem serta pengungsian Keluarga Kudus ke Mesir.

Lukas juga menuliskan kisah tentang bagaimana para rasul mulai mewartakan Sabda Yesus setelah Ia kembali ke surga. Dalam kitab tulisan Lukas, Kisah Para Rasul, kita mengetahui bagaimana Gereja mulai tumbuh dan berkembang.

St. Lukas adalah santo pelindung para dokter. Kita tidak tahu pasti bilamana atau di mana Lukas wafat. Ia merupakan salah seorang dari keempat penulis Injil.

St Markus :
Sumber : http://www.indocell.net/yesaya/id277_s__markus_penginjil.htm

Markus hidup pada jaman Yesus. Ia bukan salah seorang dari kedua belas rasul Kristus, melainkan saudara sepupu St. Barnabas, rasul. Markus menjadi terkenal karena ia menulis satu dari keempat Injil. Sebab itu ia disebut pengarang Injil. Injil Markus cukup singkat, tetapi memberi banyak keterangan terperinci yang tidak terdapat dalam Injil lainnya. Ketika masih muda, Markus pergi bersama dua rasul besar, Paulus dan Barnabas, dalam suatu perjalanan kerasulan untuk mewartakan ajaran Yesus pada bangsa-bangsa lain. Tetapi, sebelum perjalanan berakhir, tampaknya Markus berselisih dengan St. Paulus. Markus mendadak kembali ke Yerusalem. Paulus dan Markus akhirnya dapat mengatasi perselisihan mereka. Malahan, dari penjara di Roma, Paulus menulis agar Markus datang untuk menghibur serta membantunya.

Markus juga menjadi murid kesayangan St. Petrus, paus pertama. St. Petrus menyebut St. Markus sebagai “anakku.” Karena itu, sebagian orang beranggapan bahwa Petrus hendak mengatakan bahwa dialah yang membaptis Markus. Markus ditahbiskan sebagai uskup dan diutus ke Alexandria, Mesir. Di sana ia mempertobatkan banyak orang. Ia bekerja keras untuk mewartakan kasih bagi Yesus dan Gereja-Nya. Menurut tradisi ia harus mengalami penderitaan yang panjang serta menyakitkan sebelum ia wafat.

Reliqui St. Markus dibawa ke Venesia, Italia. Ia diangkat sebagai santo pelindung kota Venesia. Peziarah pergi ke Basilika St. Markus yang indah untuk menghormatinya serta mohon bantuan doanya.

Begitu sulitnya hidup saudara-saudari kita sebagai Murtadin Muslim diperlakukan saudara-saudara, keluarganya sendiri , namun akhirnya menemukan apa yang mereka cari :

Silahkan lihat filmnya:

https://www.youtube.com/watch?v=oV2wvePJ-Vs
https://www.youtube.com/watch?v=uj9-_owouGo&feature=related

https://www.youtube.com/watch?v=tT_VOuET-WQ

dan episode selanjutnya.

Semoga bermanfaat bagi yang mencari kebenaran. "Kebenaran" pernah ditanyakan oleh Pontius Pilatus , saudara-saudari bisa melihat betapa sengsaraNya demikian kejam dilakukan oleh Bangsa Romawi dan Para Farisi dan Para Imam Agung Bangsa Israel , masih juga di Cap disamarkan sebagai Judas Iskariot.

Film ini diilhami oleh buku Meditasi B. Anna Katharina Emmerick mistikus, stigmatis, visionaris (1774 - 1824), anda bisa memiliki filmya disini : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka3/

http://downloadbioskop21.blogspot.com/2010/04/passion-of-christ-2004.html

https://www.youtube.com/watch?v=BosIYece-1M&feature=related








Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5840
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Tom Jerry Wed 11 May 2011, 12:52 pm

To bro Linglung,

Welcome abroad... Good posting....
Kalo ngak salah Markus itu yg menginjil ke negeri Mesir dan mendirikan gereja Chptic di sana...
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7262
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by agus Wed 11 May 2011, 9:50 pm

Tom Jerry wrote:To bro Linglung,

Welcome abroad... Good posting....
Kalo ngak salah Markus itu yg menginjil ke negeri Mesir dan mendirikan gereja Chptic di sana...

koq nggak pake kata-kata 'semoga betah'.... SEJARAH KRISTEN 4 581260
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14653
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

SEJARAH KRISTEN 4 Empty Re: SEJARAH KRISTEN 4

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum