Gimana Bisa Jadi Murtadin di Negara Islam?

by feifei_fairy Tue 28 Sep 2010, 5:36 am

Gimana Bisa Jadi Murtadin di Negara Islam?

Ismail:

Wahai Ali Sina
Alasan mengapa aku menulismu adalah karena aku mengalami kesulitan memurtadkan ibuku dan istriku. Ibuku menolak bulat² apapun keterangan mencela Muhammad. Aku sudah mencoba menunjukkan padanya hadis Bukhari dan Muslim, tapi dia tetap saja mencari-cari alasan menghalalkan semua perbuatan kriminal Muhammad.
Istriku sih lain lagi masalahnya. Dia itu berpendidikan tinggi dan setelah membaca bukumu, dia lalu sadar bahwa Muhammad adalah nabi palsu dan bukan orang utusan Tuhan. Akan tetapi, masalah baginya adalah masalah budaya dan bukan agama. Dia merasa jika dia berhenti jadi Muslimah, maka anak² kami akan kehilangan identitas dan tiada masyarakat yang melindungi mereka. Terlebih lagi, kami hidup di lingkungan yang sangat relijius dan aku merupakan anggota masyarakat yang kebanyakan adalah Muslim yang sangat amat fanatik.
Istriku juga takut kami dibunuh jika keluar dari Islam.
Masyarakat kami sangat mengawasi satu sama lain, kalau² saja ada Muslim yang tak sholat atau puasa. Mereka bisa dengan cepat tahu dan mulai mempermasalahkannya. Baru² ini ada seorang Muslim murtad yang lalu memeluk Kristen dan dia dipancung di muka umum. Ini terjadi sekalipun dia murtad diam².
Terus terang saja, aku tahu bahwa di daerahku saja, terdapat 10-15 ribu Muslim murtad diam² dan lalu memeluk Kristen, tapi nyawa mereka dalam bahaya besoar.
Bahaya inilah yang kami hadapi dan membuat kami terus pura² masih Muslim.
Mohon petunjuk dunk.

Salam,
Ismail

Ali Sina:

Hai Ismai,
Biarkan saja ibu dan istrimu itu. Mereka tidak akan membahayakan orang lain. Mereka adalah orang² baik hati dan apa yang mereka percayai atau tidak percayai tidak akan mengganggu orang lain.
Ibumu adalah ibumu. Tugasmu adalah menjadi putranya yang baik dan bukan jadi guru rohaninya. Istrimu juga benar. Anak² butuh identitas dan agama menyediakan hal itu. Aku dulu mengunjungi gereja Mennonite selama setahun setelah bingung akan islam. Lalu aku menemukan Uniersalist Unitarian Church. Tapi saat itu aku sudah tidak merasa butuh dukungan komunitas apapun. Pada dasarnya aku memang senang sendiri. Tapi kebanyakan orang butuh komunitas / lingkungan masyarakat. Kau hidup di negara yang tidak punya banyak gereja dan nyawamu bisa terancam jika kau pergi ke gereja. Jadi kau tidak punya kemudahan seperti yang kualami.
Tidak perlu memaksakan pandanganmu pada istrimu. Jika dia pikir anak² butuh rasa diterima di masyarakat dan masyarakat Islam adalah satu²nya masyarakat yang tersedia, maka biarkan istrimu melakukan apa yang dia pikir terbaik. Kau nantinya bisa mempengaruhi dan menyadarkan anak²mu setelah mereka tumbuh besar. Kau juga harus berhati-hati karena anak² seringkali tidak sadar dan apa yang mereka katakan tentang Islam bisa² mengancam nyawa mereka dan kau sekeluarga. Sedikit racun Islam tidak akan membunuh siapapun. Kita para murtadin telah menelannya dan kita ternyata tetap selamat tuh dan akhirnya malah sembuh kembali. Anak²mu tidak akan jatuh ke perangkap Muslim extrimis karena kau dan istrimu tahu bagaimana membatasi anak²mu. Katakan pada anak²mu bahwa para mullah itu pendusta semuanya dan bahwa mereka seharusnya mengasihi sesama manusia. Ini aman untuk dikatakan. Begitu anak²mu telah dewasa, kau bisa menerangkan pada mereka bahwa Muhammad itu juga pendusta.
Tiada salahnya juga untuk pergi ke mesjid dan pura² tetap jadi Muslim. Aku sangat menganjurkan hal ini bagi mereka yang hidup di negara Islam, di mana sangat berbahaya untuk mengutarakan pendapat mereka secara umum akan Islam. Beberapa murtadin mencoba meyakinkan teman² dan saudara² mereka bahwa Islam itu agama palsu. Ini tentu sangat berbahaya dan aku sangat khawatir akan keselamatan mereka. Kau sebaiknya jangan percaya siapapun, bahkan saudaramu sendiri. Aku tidak mau siapapun jadi celaka. Mohon bertindak yang bijaksana. Kau bertanggung jawab atas keselamatan nyawamu. Kemenangan kita akan segera datang dan aku ingin merayakan ini bersama siapapun, terutama mereka yang dulu benci banget sama kita. Banyak Muslim yang sekarang murtad dan berjuang di pihak kami. Sungguh ajaib bagaimana kebenaran mengubah hati manusia!
Kau katakan lebih dari 10-15 ribu murtadin sekarang jadi Kristen kloset (sembunyi²) di daerahmu. Mereka adalah Kristen kloset, sama seperti banyak Hindu kloset, Budha klose, atheis kloset, dan mereka tetap harus sembunyi di kloset dan semakin bertambah jumlahnya. Yang terpenting adalah kalian semua harus tetap aman. Perjuangan kita tidak membutuhkan darah atau martir. Kita tidak menjunjung kematian, tapi kita merayakan kehidupan. Kita tidak akan membunuh siapapun dan kita pun tidak mau mati konyol. Sudah jadi kewajiban kita untuk melindungi nyawa kita. Orang yang mati tidak akan bisa berjuang bersama kita. Kita bisa jadi berguna bagi manusia lain jika kita masih hidup.
Kau pun tidak perlu meyakinkan keluarga, teman² dan masyarakatmu. Kau bisa menolong orang lain di negara² lain di belahan bumi lain, dengan cara komunikasi dengan mereka.
Kejatuhan Islam akan terjadi dengan tiba². Dalam beberapa dekade kita telah berhasil mendidik begitu banyak orang dan kita akan terus berusaha menjangkau jutaan manusia lainnya, secara diam² dan tak tampak. Di permukaan sih tampaknya tenang² saja, tapi fondasi Islam telah dibongkar perlahan.
Selama kita masih hidup dalam ancaman, ya sebaiknya terus berhati-hatilah. Akhirnya jumlah kita akan menjadi sangat besar. Pada saat itu setiap murtadin akan berani keluar dari kloset dan tiba² Muslim akan jadi minoritas. Hal ini akan membuat mereka sangat amat kaget dan akibatnya mereka pun mulai menelaah Islam dan inilah saat berakhirnya Islam. Hal ini tidak akan terjadi dalam waktu ratusan tahun lagi, tapi akan terjadi tak lama lagi. Kau dan aku akan masih hidup untuk melihat kejatuhan Islam.
Tatkala petani menanam benih, tak tampak banyak yang terjadi untuk waktu yang lama. Tapi dia tidak putus asa dan tidak berusaha mempercepat proses pertumbuhan. Dia tahu bahwa jika benih terlalu cepat tumbuh, maka tanaman bisa mati karena hawa dingin. Dengan kesabaran dan kerja keras, tiba² ladangnya akan membuahkan hasil. Sama seperti petani yang cerdas, kita pun harus sabar dan menunggu. Dalam jangka 10 tahun terakhir, banyak hasil yang telah dicapai, meskipun hasil ini tak tampak dari permukaan. Dekade baru akan mendatangkan kemenangan² baru yang tersembunyi pula.
Penting bagi kita untuk mengetahui siapa musuh kita, apa kelemahannya, dan kekuatannya. Musuh kita adalah Islam. Kelemahannya adalah kebebasan berbicara. Kekuatannya adalah kekerasan. Jika identitasmu tetap tak diketahui dan bisa tetap menyebarkan kebenaran tanpa bisa dijahati Muslim, maka kau membuat musuh tak berdaya. Ini berarti kemenangan. Jika musuhmu tidak mampu membungkam dirimu, maka kau menang.

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Gimana Bisa Jadi Murtadin di Negara Islam?

Gimana Bisa Jadi Murtadin di Negara Islam?