MINTA PENJELASAN

by shaggy Sun 15 Aug 2010, 2:45 am

First topic message reminder :

Siapa yang dimaksud dengan Kami dalam ayat ini ?
Ada berapa oknumkah Kami ?

15:9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya
catatan pinggir mengatakan "Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya. "

minta penjelasannya !!

by shaggy Mon 15 Oct 2012, 4:41 am

Saya masih belum melihat jawaban dari para muslim dan muslimah Forum ini.
UP.....!!!!

by Samidi69 Tue 18 Dec 2012, 2:30 pm

Shaggy...lo blajar tata bahasa arab dulu..nahwu shorof......klo udah tau lo gbkal blg klo qur'an dtrunkan rame2.....
Eh lo bsa baca kn?klo bisa, lo pernh baca surat ijin/lamarn kerjaan kagak?dibawahnya kn biasanya ttd, tulisannya hormat kami, nah tu yg bkn rame2 pa 1 org?coba dpikir pake dengkul.....hahahahaiiii

by shaggy Sat 29 Dec 2012, 3:28 am

Samidi69 wrote:Shaggy...lo blajar tata bahasa arab dulu..nahwu shorof......klo udah tau lo gbkal blg klo qur'an dtrunkan rame2.....
Eh lo bsa baca kn?klo bisa, lo pernh baca surat ijin/lamarn kerjaan kagak?dibawahnya kn biasanya ttd, tulisannya hormat kami, nah tu yg bkn rame2 pa 1 org?coba dpikir pake dengkul.....hahahahaiiii

Untuk sekedar mengartikan kata kami gak perlu ilmu nahwu sorof,karena anak kecil juga tahu.
MINTA PENJELASAN - Page 11 76436

by Christ Killer Sun 30 Dec 2012, 11:51 pm

berarti ente anak kecil donk? pantesan gak pinter-pinter MINTA PENJELASAN - Page 11 994211

by Oki Fri 18 Jan 2013, 4:13 am

admin. wrote:
shaggy wrote:Siapa yang dimaksud dengan Kami dalam ayat ini ?
Ada berapa oknumkah Kami ?

15:9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya
catatan pinggir mengatakan "Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya. "

minta penjelasannya !!

arti Kami disini ialah Allah SWT dan para para malaikat yg mengirimkan wahyu kepada Nabi Muhammad...
jadi bukan hanya Allah saja yang menjaga tapi semua para malaikat...
jadi sampai kapanpun ga ada yg bisa memalsukan al-quran walau cuma satu ayat, dan terjaga sampai hari kiamat...
NB : kafir say : kenapa bukan hanya Allah SWT saja yang menjaga apakah Dia tidak mampu...
banyak tafsir didalam Al-quran kenapa Allah SWT memakai Kami-lah yang menurunkan Al-quran dan Kami pulalah yang menjaganya.. Wallahualam Bissawab...

Contoh: Dalam bahasa kita ada juga penggunaan kata “Kami” tapi
bermakna tunggal. Misalnya seorang Kepala Sekolah dalam pidato sambutan
berkata,”Kami sebagai kepala sekolah berpesan . . . “.
Padahal Kepala Sekolah hanya dia sendiri dan tidak banyak, tapi dia
bilang “Kami”. Lalu apakah kalimat itu bermakna bahwa Kepala Sekolah
sebenarnya ada banyak, atau hanya satu ?

Kata “kami” dalam hal ini digunakan sebagai sebuah rasa bahasa dengan
tujuan nilai kesopanan. Tapi rasa bahasa ini mungkin tidak bisa diserap
oleh orang asing yang tidak mengerti rasa bahasa. Atau mungkin juga
karena di barat tidak lazim digunakan kata-kata seperti itu.

Yang utama harus diingat ialah, Bahasa Arab adalah bahasa yang paling
sukar didunia. (dan bahasa paling sukar kedua adalah Bahasa China).

Hal ini disebabkan karena dalam 1 kata, bahasa arab bisa memiliki banyak makna. kandungan seni serta balaghah dan fashohahnya
Contoh: Sebuah gender, dalam suatu daerah bisa bermakna lelaki, tapi dalam daerah lain bisa bermakna perempuan.

Dalam tata bahasa Arab, ada kata ganti pertama singular (anâ), dan
ada kata ganti pertama plural (nahnu). Sama dengan tata bahasa lainnya.
Akan tetapi, dalam bahasa Arab, kata ganti pertama plural dapat, dan
sering, difungsikan sebagai singular. Dalam gramer Arab (nahwu-sharaf),
hal demikian ini disebut “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i” ,
kata ganti pertama yang mengagungkan dirinya sendiri.
(Dhamir ‘NAHNU’ ialah dalam bentuk jamak yang berarti kita atau kami.
Tapi dalam ilmu ‘NAHWU’, maknanya tak cuma kami, tapi aku, saya dan
lainnya).

Permasalahannya terjadi setelah al-Quran yang berbahasa Arab, dengan
kekhasan gramernya, diterjemahkan ke dalam bahasa lain, termasuk
Indonesia, yang tak mengenal “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i”
tersebut. Akan tetapi, setelah mengetahui perbedaan gramer ini,
kejanggalan tersebut, mudah-mudahan segera dapat dimengerti dan
dimaklumi.

Bagaimana mungkin aqidah Islam yang sangat logis dan kuat itu mau
ditumbangkan cuma dengan bekal logika bahasa yang setengah-setengah.

Jika memang “KAMI” dalam Qur’an diartikan sebagai lebih dari 1, lalu
mengapa orang arab yg jauh lagi faham akan bahasa arab tidak menyembah
lebih dari 1 ALLAH?

Dalam ilmu bahasa arab, penggunaan banyak istilah dan kata itu tidak
selalu bermakna zahir dan apa adanya. Sedangkan Al-Quran adalah kitab
yang penuh dengan muatan nilai sastra tingkat tinggi.
Selain kata ‘Nahnu”, ada juga kata ‘antum’ yang sering digunakan untuk
menyapa lawan bicara meski hanya satu orang. Padahal makna `antum`
adalah kalian (jamak).

Secara rasa bahasa, bila kita menyapa lawan bicara kita dengan
panggilan ‘antum’, maka ada kesan sopan dan ramah serta penghormatan
ketimbang menggunakan sapaan ‘anta’.
Kata ‘Nahnu` tidak selalu bermakna banyak, tetapi menunjukkan keagungan Allah SWT. Ini dipelajari dalam ilmu balaghah

by Gongging Baladewa Sat 19 Jan 2013, 10:55 pm

by G.O Tue 26 Mar 2013, 10:55 pm

sebenarnya pertanyaan ini bisa qo dijelaskan secara singkat...

plus simpel & mudah dimengerti...

kata jamak/banyak utk sebutan dlm bahasa Arab tdk berarti bisa lantas diartikan banyak. sering kata2 yg sebenarnya tunggal tp pakai kata2 yg menyatakan jamak.

gunanya biasanya dlm kebudayaan arab, untuk menghormati/memuliakan lawan bicara, saat menyapa ngga langsung pk kata 'kamu' / 'anta', tapi pk kata 'kalian' atau 'antum'...

dan dlm kasus ayat ini, utk menegaskan kemampuan dan keagungan-Nya, Allah pk kata 'kami' atau 'nahnu' meskipun pada kenyataannya Dia menunjuk diri-Nya sendiri...

-semoga bisa dipahami...-

by shaggy Thu 28 Mar 2013, 11:37 am

G.O wrote:sebenarnya pertanyaan ini bisa qo dijelaskan secara singkat...

plus simpel & mudah dimengerti...

kata jamak/banyak utk sebutan dlm bahasa Arab tdk berarti bisa lantas diartikan banyak. sering kata2 yg sebenarnya tunggal tp pakai kata2 yg menyatakan jamak.

gunanya biasanya dlm kebudayaan arab, untuk menghormati/memuliakan lawan bicara, saat menyapa ngga langsung pk kata 'kamu' / 'anta', tapi pk kata 'kalian' atau 'antum'...

dan dlm kasus ayat ini, utk menegaskan kemampuan dan keagungan-Nya, Allah pk kata 'kami' atau 'nahnu' meskipun pada kenyataannya Dia menunjuk diri-Nya sendiri...

-semoga bisa dipahami...-

Kata nahnu dlm bahasa arab artinya jamak.
We dalam bahasa inggris juga berarti jamak.
Kami dalam bahasa indonesia maknanya jamak.

Sejak kapan kata Kami memiliki makna keagungan.
silahkan kamu berikan sumber dari KBBI atau kamus bahasa Inggris.

by G.O Thu 28 Mar 2013, 7:58 pm

shaggy wrote:
G.O wrote:sebenarnya pertanyaan ini bisa qo dijelaskan secara singkat...

plus simpel & mudah dimengerti...

kata jamak/banyak utk sebutan dlm bahasa Arab tdk berarti bisa lantas diartikan banyak. sering kata2 yg sebenarnya tunggal tp pakai kata2 yg menyatakan jamak.

gunanya biasanya dlm kebudayaan arab, untuk menghormati/memuliakan lawan bicara, saat menyapa ngga langsung pk kata 'kamu' / 'anta', tapi pk kata 'kalian' atau 'antum'...

dan dlm kasus ayat ini, utk menegaskan kemampuan dan keagungan-Nya, Allah pk kata 'kami' atau 'nahnu' meskipun pada kenyataannya Dia menunjuk diri-Nya sendiri...

-semoga bisa dipahami...-

Kata nahnu dlm bahasa arab artinya jamak.
We dalam bahasa inggris juga berarti jamak.
Kami dalam bahasa indonesia maknanya jamak.

Sejak kapan kata Kami memiliki makna keagungan.
silahkan kamu berikan sumber dari KBBI atau kamus bahasa Inggris.

baiklah...bagaimana kalau qta mencoba sedikit open minded...

kita coba membuka pikiran...

negara itu ngga cuma satu dua, budaya itu luas ngga bisa diartikan secara sempit... ngga cukup klo cuma nguplek kamus2 duank,, manusia memang tergantung dari kesempatan yg dia miliki, klo ada kesempatan cobalah sekali2 bergaul sama tetangga, i mean bergaul langsung sama orang dr negara yg kebudayaannya (baik yang dari segi bahasa atau tata cara hidup sehari2) jauh dr kita, itu bisa membuat kita belajar dan memahami orang lain...

"Kami", "Kalian" di bahasa Arab itu sudah bisa berdiri sendiri/memiliki makna TUNGGAL ("saya", "kamu") dari sejak bahasa Arab lahir. (ooops, jangan tanyakan sayah lahir thn brp ya? ngga perlu hidup ratusan tahun utk mengetahui itu)

jawaban di atas itu udah paling sederhana dan seringan2nya,, kalo ngga ngerti juga ya... masalah terletak pada...

by fiqazazfiq Sun 31 Mar 2013, 11:37 pm

admin. wrote:
shaggy wrote:
admin. wrote:
shaggy wrote:Siapa yang dimaksud dengan Kami dalam ayat ini ?
Ada berapa oknumkah Kami ?

15:9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya
catatan pinggir mengatakan "Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya. "

minta penjelasannya !!

arti Kami disini ialah Allah SWT dan para para malaikat yg mengirimkan wahyu kepada Nabi Muhammad...
jadi bukan hanya Allah saja yang menjaga tapi semua para malaikat...
jadi sampai kapanpun ga ada yg bisa memalsukan al-quran walau cuma satu ayat, dan terjaga sampai hari kiamat...
NB : kafir say : kenapa bukan hanya Allah SWT saja yang menjaga apakah Dia tidak mampu...
banyak tafsir didalam Al-quran kenapa Allah SWT memakai Kami-lah yang menurunkan Al-quran dan Kami pulalah yang menjaganya.. Wallahualam Bissawab...

berarti ayat quran diturunkan secara rame-rame ?
Tapi waktunya kok lama banget sampai hampir 23 tahun.
Kalau benar menurut penjelasan anda.
Berarti allah swt gak sanggup menurunkan ayatnya sendiri sehingga harus dibantu malaikatnya ?
Dan saya kira pendapat anda bukan sebuah jawaban yang tepat.
karena yang saya tahu muhamad menerima wahyu dari satu malaikat saja.
anda mengatakan para berarti banyak.

wakakakakakak, nah ini nih yg dijelasin ga ngerti, eh mas semua juga tau yg menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad itu malaikat jibril, dan Al-quran itu memang dari Allah SWT yg diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat jibril...

berarti ayat quran diturunkan secara rame-rame ?

wakakakakakakak

In your family...can you use word I instead of US to refer to the whole family...???yes you can but in behalf..but it still will be US...isnt? when you see plat grow and getting bigger n bigger..dont u think u r the same??? from baby to adult..why dont u become and adult at instance???? why takes years to become an adult???? and can you eat in the toilet while u suppose to eat at dining room?? isnt all about timing...the right moment...can u buy something at the shop that closed??? you can only buy thing when the shop open...isnt???
understand this...then u;ll get the answer.....

by jimatkalimasada Mon 01 Apr 2013, 7:43 am

quran diturunkan dan dijaga rame-rame
bahkan juga diproduksi rame-rame

by fiqazazfiq Mon 01 Apr 2013, 1:41 pm

jimatkalimasada wrote:

quran diturunkan dan dijaga rame-rame
bahkan juga diproduksi rame-rame

usah dipersoalkan siapa yang menjaga kitab Allah,, yang penting Kitab Itu akan suci sampai ke hari kiamat...cuma manusia yang akan bertmbah jahil dan kurang mengerti akan isi kepada kitab itu sendiri dan ulama juga akan beransur-ansur menghilang...maka ini lah tanda-tanda kiamat...the Armageddon....No one will survive...even an angel will die...inilah tanda kekuasaan Allah...tuhan sekalian alam...biar galaksi bima sakti...biar galaksi andromeda,,,Allah tetap satu and the ONLY...the most Omnicient..

by Haqiqi Mon 29 Apr 2013, 10:02 am

Kami tu ya Allah.. kalau ente nanya kenapa lafaznya "kami"? pelajarin deh keseluruhan Quran tuh.. mgkin ente dapet jawaban..

by #agnes# Sat 11 May 2013, 1:07 am

salam kenal buat semuanya, saya pendatang baru diforum ini. mohon bimbinganny.... Smile

saya sudah baca dari halaman pertama sampai terakhir, sebenarny sudah cukup penjelasan netter2 muslim diatas untuk bung shaggy. saya tidak tahu sebenarnya bung shaggy benar2 belum mengerti atau hanya ingin mencari kesalahan saja. tapi saya tidak mau berprasangka buruk terhadap bung shaggy. saya hanya ingin menegaskan sekali lagi yang sudah dijelaskan oleh netter2 muslim diatas, bahwa dalam mengartikan makna terjemahan Al Qur'an itu tidak mungkin terlepas dari bahasa aslinya (Arab). jadi ya tidak bisa bung shaggy minta dijelaskan dalam gaya bahasa indonesia. sekali lagi saya tegaskan bahwa dalam mengartikan makna terjemahan Al Qur'an itu tidak mungkin terlepas dari bahasa aslinya (Arab), itulah gunanya bahasa asli Al Qur'an tetap dipakai dinagara manapun. menurut saya banyak penjelasan dari netter2 muslim diatas yang mudah untuk dipahami.
saya yakin bung shaggy tidak sebodoh yang dikatakan netter2 muslim lainny diatas. MINTA PENJELASAN - Page 11 280186

by kumis kucing Sat 11 May 2013, 2:16 am

Nah sekarang saya tanya. Kalo memang Allah konsisten pakai kata kami di seluruh AlQuran, Kenapa ketika Allah berbicara dengan Isa Al Masih, Dia selalu memakai kata "AKU".

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".
Quran 3:55

Allah sama orang lain selalu pake kata Kami. Tapi sama Isa Almasih pake kata Aku. Itu menunjukkan kalau Allah itu bisa sendiri bisa juga lebih dari satu. Lagipula berkali-kali di Alquran dikatakan Allahumma bukan pakai kata Allah. Allahumma adalah Allah dalam bentuk jamak.

by SHAGA77 Sat 11 May 2013, 5:44 am

CONTOH ALLAH YANG DIAJARKAN MUHAMMAD:

https://murtadinkafirun.forumotion.com/t17063-ketika-allah-berbohong

by SHAGA77 Sat 11 May 2013, 6:59 am

Banyak muslim yang gak jelas mengartikan kata "kami" dalam AQ.
Ini sebetulnya perdebatan lama dan sudah berkali2 dijawab dengan berbagai versi... tetapi tetap membuat 1 kesimpulan yang janggal dan menggantung. Contoh:
1. Kata "Kami" dipakai AQ merujuk kepada Allah berserta malaikat-Nya. (ini diskusi dengan salah seorang teman)
2. Kata "Kami" dipakai AQ untuk menunjukkan keanggungan Allah yang jamak (99 maha) kepada ciptaan-Nya yang menuntut penghormatan dari ciptaan-Nya. (ini diskusi dengan salah seorang teman)
3. Kata "Kami" dalam AQ dipakai ketika Allah mengerjakan sesuatu dengan melibatkan ciptaan-Nya, misalkan malaikat/manusia. (ini diskusi dengan salah seorang ustad)

Dan ada beberapa pendapat lagi yang agak ngaco dan kacau balau.
Sebenarnya pendapat2 di atas terkesan memaksa dan mengundang pertanyaan2 yang lebih menyudutkan Islam sendiri. Misalkan:

# No.1&3, hampir mirip jawabannya... mungkin sekilas kita lihat jawaban ini tepat, namun kalau dikaji lebih dalam ada yang janggal dari jawaban ini, misalkan:
- QS. Al-Mu’minun : 12-14,
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.”

Yang jadi pertanyaan, kalau Allah menyertakan ciptaan-Nya (malaikat dan manusia) dalam melakukan perkerjaan-Nya, terutama "MENCIPTA", berarti pertama, malaikat pun punya andil dalam penciptaan manusia dengan kata lain bukan sepenuhnya (MUTLAK) ciptaan Allah.

Kedua, derajat malaikat yang ditinggikan setaraf dengan Allah karena bekerjasama dalam menciptakan.

Anda lihat kejanggalan yang timbul dari jawaban 1&3... dan sampai sekarang saya belum dapat jawaban yang PASTI, mereka hanya bisa menjawab.... HANYA ALLAH YANG TAHU.... case closed

# No.2, di sini pun sekilas mengandung kebenaran yang lebih dari point yang lainnya, namun tetap mengandung kejanggalan sebab hal ini membuat ALLAH MENJADI TIDAK KONSISTEN DALAM SEGALA SITUASI. Apakah di saat2 tertentu Dia harus melepaskan 98 Maha-Nya dan hanya menggunakan 1 Maha sehingga menggunakan kata "AKU" untuk berbicara kepada umat-Nya? Jelas tidak masuk akal.... dan kembali lagi jawaban yang saya dapat adalah.... HANYA ALLAH YANG TAHU.... case closed

# Alasan terbaru yang pernah saya baca adalah sepert penjelasan di atas, karena bahasa Arab ialah bahasa paling sukar di dunia. Hal ini disebabkan karena dalam 1 kata, bahasa arab memiliki banyak makna.... dst.

Justru alasan seperti ini yang menandakan banyak hal yang rancu dalam AQ. Kitab adalah "Firman Allah yang dituliskan untuk memberikan penerangan maksud dan tujuan Allah kepada manusia".
Pertama, dalam memberikan sebuah penjelasan, Allah tidak akan mempersulit umat-Nya dengan kata2 yang mengandung kerancuan karena Allah sendiri ingin manusia paham akan maksud dan tujuan-Nya.
Kedua, jikalau ada sesuatu yang sulit dijelaskan, maka Allah akan memberikan penjelasan di ayat yang lain jika memang informasi tersebut untuk konsumsi umat-Nya.

Jadi jelas jika alasan ini dipakai, maka sama saja dengan mengatakan bahwa AQ itu hanyalah sebuah buku hasil tulisan seorang Arab, kenapa? Karena hanya orang Arab saja yang mengerti sastra mereka dan tujuan penulisannya. Kalau murni wahyu Allah maka akan dapat diterjemahkan dan diartikan dalam segala bahasa di dunia.

Dari contoh2 jawaban di atas, tetap menjurus kepada kesimpulan yaitu penggunaan kata "Kami" tidak sesimpel yang selama ini dijelaskan, karena tidak ada 1 pun penjelasan yang tepat mengena terkait hal itu.
Lalu apa yang bisa kita tarik dari hal ini?
- Tidak semua apa yang difirmankan Allah untuk konsumsi manusia, dalam arti ada hal2 yang tersembunyi dan tidak diungkapkan Allah yang tidak dapat dijelaskan oleh keterbatasan akal manusia.
- Iman diperlukan untuk berdiri sejajar dengan akal budi dan hati nurani kita. Kebenaran hakiki akan melibatkan 3 hal tersebut.... tidak bisa kita hanya mengandalkan salah satunya.
- Jangan narsis dan menganggap anda telah bisa menyelami pikiran Allah dengan menjelaskan secara detail segala sesuatu tentang Allah. Ciptaan tidak akan pernah bisa menjelaskan penciptanya kalau si pencipta tidak memberi pernyataan tentang dirinya kepada ciptaan-nya.

by shaggy Wed 15 May 2013, 2:45 am

Haqiqi wrote:Kami tu ya Allah.. kalau ente nanya kenapa lafaznya "kami"? pelajarin deh keseluruhan Quran tuh.. mgkin ente dapet jawaban..

Jadi menurut kamu allah swt itu banyak yah !

by tammasan Wed 19 Feb 2014, 9:03 am

saya tambahin lagi dari blog orang :

SERING KALI, orang kufar mencoba mengganggu iman kita dengan bertanya: Mengapa Qur’an sering menggunakan kata KAMI untuk ALLAH? Bukankah kami itu banyak? Apakah itu bermakna Qur’an pun mengakui Tuhan itu lebih dari 1?

Kata KAMI Sebagai Penghormatan

Bahasa Arab ialah bahasa paling sukar di dunia. Hal ini disebabkan karena dalam 1 kata, bahasa arab memiliki banyak makna.

Contoh: Sebuah gender, dalam suatu daerah boleh bermakna lelaki, tapi dalam daerah lain boleh bermakna perempuan.

Dalam bahasa Arab, dhamir ‘NAHNU’ ialah dalam bentuk jamak yang berarti kita atau kami. Tapi dalam ilmu ‘NAHWU’, maknanya tak cuma kami, tapi aku, saya dan lainnya.

Jika memang “KAMI” dalam qur’an diartikan sebagai lebih dari 1, lalu mengapa orang arab tidak menyembah allah lebih dari 1? Mengapa tetap 1 Allah saja? Tentu karena mereka paham tata bahasa mereka sendiri.

Dalam ilmu bahasa arab, penggunaan banyak istilah dan kata itu tidak selalu bermakna zahir dan apa adanya. Sedangkan Al-Quran adalah kitab yang penuh dengan muatan nilai sastra tingkat tinggi.

Selain kata ‘Nahnu”, ada juga kata ‘antum’ yang sering digunakan untuk menyapa lawan bicara meski hanya satu orang. Padahal makna ‘antum’ adalah kalian (jamak).

Secara rasa bahasa, bila kita menyapa lawan bicara kita dengan panggilan ‘antum’, maka ada kesan sopan dan ramah serta penghormatan ketimbang menggunakan sapaan ‘anta’.

Kata ‘Nahnu’ tidak harus bermakna arti banyak, tetapi menunjukkan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini dipelajari dalam ilmu balaghah.

Contoh: Dalam bahasa kita ada juga penggunaan kata “Kami” tapi bermakna tunggal. Misalnya seorang berpidato sambutan berkata,”Kami merasa berterimakasih sekali . . . “

Padahal orang yang berpidato Cuma sendiri dan tidak beramai-ramai, tapi dia bilang “Kami”. Lalu apakah kalimat itu bermakna jika orang yang berpidato sebenarnya ada banyak atau hanya satu ?

Kata kami dalam hal ini digunakan sebagai sebuah rasa bahasa dengan tujuan nilai kesopanan. Tapi rasa bahasa ini mungkin tidak bisa dicerap oleh orang asing yang tidak mengerti rasa bahasa. Atau mungkin juga karena di barat tidak lazim digunakan kata-kata seperti itu.

Di dalam Al-Quran ada penggunaan yang kalau kita pahami secara harfiyah akan berbeda dengan kenyataannya. Misalnya penggunaan kata ‘ummat’.

Biasanya kita memahami bahwa makna ummat adalah kumpulan dari orang-orang. Minimal menunjukkan sesuatu yang banyak. Namun Al-Quran ketika menyebut Nabi Ibrahim yang saat itu hanya sendiri saja, tetap disebut dengan ummat.

QS.16 An-Nahl :120 ; Sesungguhnya Ibrahim adalah “UMMATAN ” yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan.

Dalam tata bahasa Arab, ada kata ganti pertama singular [anâ], dan ada kata ganti pertama plural [nahnu]. Sama dengan tata bahasa lainnya. Akan tetapi, dalam bahasa Arab, kata ganti pertama plural dapat, dan sering, difungsikan sebagai singular.

Dalam grammer Arab [nahwu-sharaf], hal demikian ini disebut “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i”, kata ganti pertama yang mengagungkan dirinya sendiri.

Permasalahan menjadi membingungkan setelah al-Quran yang berbahasa Arab, dengan kekhasan gramernya, diterjemahkan ke dalam bahasa lain, termasuk Indonesia, yang tak mengenal “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i” tersebut.

Contoh penggunaan kata KAMI dalam Qur’an: QS. 15 Hijr: 66 ; Dan telah Kami wahyukan kepadanya perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.

“Kami wahyukan…” Maka disini berarti ada peran makhluk lain yaitu Malaikat Jibril sebagai pembawa atas perintah Allah.

Contoh penggunaan kata AKU dalam Qur’an:

11. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: “Hai Musa.

12. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.

13. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan.

14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku.

Pada ayat-ayat di atas, kata AKU digunakan karena Allah sendiri berfirman langsung kepada Nabi Musa tanpa perantara Malaikat Jibril….

Contoh penggunaan kata KAMI dan AKU yang bersamaan dalam Qur’an:

QS.21 Anbiyaa: 25. Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.

Kata KAMI digunakan saat Allah mewahyukan dengan perantara Malaikat Jibril, & kata AKU digunakan sebagai perintah menyembah Allah saja

by tammasan Wed 19 Feb 2014, 9:05 am

satu lagi sebagai contoh :
di dalam bahasa Inggris kata yang plural bisa digunakan sebagai singular. Kita tidak usah jauh-jauh membahasnya cukup di subject (subjek). Salah satu subject dalam bahasa Inggris yaitu “You” yang berarti “kamu” dalam bahasa Indonesia (Orang kedua tunggal), contohnya “You are a student”. Akan tetapi kata tersebut (You) bisa diartikan sebagai “kalian” dalam bahasa Indonesia (Orang kedua jamak), sebagai contoh “You are students”. Bisa dilihat dari contoh yang pertama, kata “you” adalah tunggal karena diikuti dengan determiner “a” yang berarti “sebuah, seorang, sehelai, seekor, sekuntum dll. Awalan “se-” dalam bahasa Indonesia itu berarti satu dan satu adalah tunggal. Sekarang kita lihat contoh yang kedua, “You” berarti kalian dalam bahasa Indonesia hal ini dikarenakan setelah tobe (are) diikuti dengan kata “students”. Didalam bahasa Inggris jika sebuah kata benda (noun) jika ditambah dengan suffix (akhiran) -s/-es kata itu bermakna lebih dari satu (plural). Dalam linguistik, setiap bahasa mempunyai aturannya masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan tata bahasa suatu bahasa dengan bahasa lain dalam menuliskan suatu bahasa tersebut. sebagai contoh kita tidak bisa menerapkan tata bahasa kita yaitu bahasa Indonesia ketika menulis dalam bahasa Inggris karena kedua bahasa tersebut sangat berbeda dalam aturan bahasanya. Kalau kita paksakan, maka kita akan kehilangan arti dan makna kata tersebut. Ini saya kasi contoh “black box”, jika kita tidak mengetahui aturan tata bahasa Inggris, maka kita akan langsung mengartikannya “hitam kotak” dan ini salah menurut tata bahasa Indonesia karena di dalam bahasa Indonesia yang benar adalah “kotak hitam”. Sebaliknya apabila kita menulis bahasa Inggris dengan aturan tata bahasa Indonesia, maka juga akan salah 100%. Sebagai contoh masih dari frase yang tadi (kotak hitam) maka kita akan menulisnya “box black” dan kata ini pasti akan langsung disalahkan oleh guru bahasa Inggris manapun karena tidak sesuai dengan aturan tata bahasa Inggris

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

MINTA PENJELASAN

MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

mungkin saya bantu sedikit untuk memperjelas

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN

Re: MINTA PENJELASAN