WOOOWWW, KESAKSIAN SEORANG GAY: PENDETA STEPHEN SULEEMAN, GKI STT JAKARTA MENDUKUNG PERKAWINAN GAY LGBT

Thanks to Melinda di GIF yang sudah menyarankan saya untuk menuliskan pengalaman saya sewaktu menjadi narasumber homoseksual di Pekan LGBT STT Jakarta pada Bulan November lalu, dan saya berharap tulisan saya ini dapat menjadi berkat untuk komunitas GIF dan para pembaca baru.

Saya berjemaat di Gereja Kristen Indonesia (GKI), salah satu gereja Protestan terbesar di Indonesia dan berdenominasi Calvinist. Gereja saya ini terletak di Bandung, dan saya sendiri memang berdomisili di Kota Kembang ini. Sewaktu momen Lebaran 2012, saya mengikuti acara Temu Raya Pemuda GKI se-Indonesia, dan di saat itulah saya bertemu dengan Pendeta Stephen Suleeman, dosen STT Jakarta yang berjemaat di GKI Kayu Putih. Saya tahu beliau mendukung homoseksualitas dan memperjuangkan kesetaraan orientasi seksual, makanya pada kesempatan tersebut, saya mengajaknya mengobrol dan menceritakan kehidupan homoseksual saya. Kemudian, Pak Stephen mengajak saya untuk menjadi narasumber di acara STT ini.

Saya sangat bersyukur dipercaya menjadi narasumber gay pada sesi yang bertema coming out di keluarga dan gereja, dan saya menikmati setiap detiknya. Sebelum acara dimulai, saya berdoa dulu di kapel STT, meminta Tuhan memimpin saya dalam karya homoseksual saya ini.

Saya sungguh percaya, bahwa salah satu karya saya dan memang ini adalah kehendak Tuhan, adalah MEMBAGI KEBENARAN TENTANG HOMOSEKSUALITAS PADA SELURUH DUNIA, DAN MEMBUAT ORANG-ORANG DAPAT/LEBIH MEMAHAMI, MENGHARGAI, MENERIMA, MENDUKUNG, DAN MENGASIHI HOMOSEKSUAL APA ADANYA. Saya pun akan MENDUKUNG HOMOSEKSUAL UNTUK SELALU JADI DIRI SENDIRI DI MANA PUN, KAPAN PUN, BERSAMA SIAPA PUN, SERTA BERSYUKUR DAN BANGGA AKAN JATI DIRINYA TERSEBUT APA ADANYA.

Puji Tuhan, sebagai homoseksual, saya benar-benar sepenuhnya dicintai dan diberkati oleh orang-orang terdekat saya: keluarga, sahabat-sahabat, teman-teman dekat, dan orang-orang lainnya dalam kehidupan saya. Saya tidak pernah mengalami diskriminasi bahkan termasuk pula di gereja.

Bagi saya, tanggung jawab terbesar saya dalam hidup ini adalah menjalani hidup sebagai seorang homoseksual Kristen yang baik. Tentu saja adalah perjuangan untuk mewujudkan tanggung jawab ini, namun memang hidup adalah perjuangan, bukan?

Beberapa poin dari apa yang saya sampaikan saat menjadi narasumber adalah seperti berikut:

Orientasi seksual adalah anugerah, baik itu heteroseksual, homoseksual, maupun biseksual. Memang inilah orientasi seksual manusia, alamiah apa adanya. Untuk saya, menjadi homoseksual adalah salah satu ANUGERAH terindah dalam hidup saya. Saya percaya bahwa Tuhan memiliki rencana indah melalui kehidupan homoseksual saya, dan bersyukur, saya sudah menyadari dan memahaminya. Kini, pilihan ada pada saya, apakah saya akan mewujudkan rencana-Nya ataukah menjalani kehidupan seksual saya semau saya sendiri.

Oya, coba deh anda renungkan, apa saja sih hal-hal atau nilai-nilai positif yang anda dapat atau alami dengan orientasi homoseksual anda?

Homoseksualitas BUKANLAH dosa! Coba anda renungkan, dosa adalah perbuatan-perbuatan yang merugikan dan merupakan hal-hal yang negatif. Lantas, apakah yang salah dengan homoseksualitas? Tidak ada! Adakah hal negatif dari homoseksualitas? Tidak ada! Anda hanya menemukan nilai-nilai positif ketika anda membahas homoseksualitas.

Contohnya: pasangan-pasangan homoseksual secara tidak langsung turut mengatasi masalah pertambahan jumlah penduduk, di mana hal ini merupakan salah satu isu sangat penting saat ini. Jelaslah, karena pasangan homoseksual tidak memproduksi anak. Kemudian, sebagian pasangan homoseksual mengadopsi anak. Dengan demikian, mereka telah menolong banyak anak terlantar untuk mendapatkan kehidupan yang baik.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak yang dibesarkan dan disayangi oleh pasangan homoseksual tetaplah tumbuh normal, menjadi pribadi-pribadi yang baik, memiliki kehidupan yang wajar dan indah, serta sukses dan menjadi berkat. Anak yang berasal dari pasangan sejenis kelamin tidak lantas menjadi homoseksual, karena orientasi seksual bergantung pada tiap-tiap individu secara alamiah.

Untuk teman-teman GIF yang sudah/belum/akan coming out pada keluarga, kalian dapat mengatakan pada kedua orangtua, bahwa mungkin memang kalian TIDAK DAPAT SEPENUHNYA menjadi seperti yang orangtua MAU, namun kalian tetap DAPAT SEPENUHNYA menjadi seperti yang orangtua HARAPKAN. Sebagai homoseksual, kita dapat tetap menjadi orang-orang sukses, menjadi berkat bagi banyak orang, memiliki kehidupan yang bermakna dan bermanfaat, menjadi pribadi-pribadi yang baik, serta berarti bagi Tuhan. Inilah tentunya yang setiap pasangan orangtua harapkan bagi anak-anaknya!

Ada satu kutipan yang saya baca di GIF ini, namun saya lupa siapa penulisnya. Yang jelas, saya sangat berterima kasih pada si penulisnya, dan kutipan tersebut saya bagikan pada para homoseksual dalam kehidupan saya maupun yang saya temui. Ini kutipannya: JANGAN TANYAKAN KENAPA KITA TERLAHIR HOMOSEKSUAL, KARENA INI ADALAH ANUGERAH YANG TIDAK PERLU DIPERTANYAKAN, NAMUN PIKIRKAN, KARYA-KARYA APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN SEBAGAI HOMOSEKSUAL UNTUK MENJADI BERKAT BAGI BANYAK ORANG DAN BERARTI BAGI TUHAN.


Untuk teman-teman GIF yang Agnostik atau Ateis, poin-poin ini tetap dapat kalian praktekkan, hanya coret saja bagian tentang 'Tuhan'. Saya pribadi menginginkan agar setiap orang meyakini dan merasakan kasih Tuhan, namun di sisi lain, saya juga menghargai kebebasan memilih termasuk dalam hal memilih agama atau keyakinan, termasuk juga pilihan menjadi Agnostik ataupun Ateis.

Oya, bersyukur juga, salah satu pendeta gereja saya sudah setuju untuk memberkati pernikahan saya dengan cowok saya nanti. Namun masih lama, karena sekarang saya masih belum punya pacar, dan impian cinta saya adalah menikah dengan pemuda bule Amrik impian cinta saya, yang juga berkarir di industri perfilman. Amin! Hehehe...