Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 8 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 8 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 421 on Fri 29 Nov 2024, 9:09 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
rejekiku berasal dari bayang² tombakku..MALING DONG...
Page 1 of 1
rejekiku berasal dari bayang² tombakku..MALING DONG...
Saheeh al-Jaami’, 2831
Disampaikan oleh Ahmad:
Sang Nabi SAW berkata:
Aku telah dikirim sebelum Waktu dengan pedang agar Allâh saja yang disembah, dan rejekiku berasal dari bayang² tombakku, dan telah diperintahkan untuk menerapkan penghinaan bagi siapapun yang melawan perintahku, dan siapapun yang meniru orang (kafir) merupakan salah satu dari mereka.
Al-Haafiz berkata:
Hadis ini menyatakan bahwa harta jarahan adalah halal bagi umat Muslim, dan bahwa rejeki sang Nabi berasal dari jarahan perang dan tidak dari mata pencaharian lainnya. Karena itu, sebagian ahli Islam menyatakan bahwa inilah mata pencaharian yang terbaik.
Al-Qurtubi berkata:
Allâh telah memberi nafkah pada RasulNya SAW melalui usaha perangnya dan Dia membuat itu sebagai mata pencaharian terbaik yakni cari nafkah melalui pemaksaan dan kekuatan. Sang Nabi melakukan Perang Badr untuk menghadapi kafilah Abu Sufyan.
Al Qurtubi berkata:
Kenyataan bahwa sang Nabi menemui kafilah ini menunjukkan bahwa diperbolehkan untuk mengambil harta jarahan sebagai sumber mata pencaharian yang halal. Hal ini membantah pendapat Maalik yang menyatakan hadis ini makruh, ketika dia mengatakan bahwa ini merupakan perang untuk mendapatkan harta duniawi.
Al-Shawkaani berkata:
Ibn Abi Jamrah berkata: Para ahli ahadis jika tujuan utama adalah untuk menegakkan firman Allâh, maka tidak mengapa jika hal lain juga dicapai.
Dan Rasul Allâh SAW berkata dalam hadis yang terkenal ini, yang diteruskan pada lebih dari 20 orang sahabatnya:
“Sebenarnya, akan ada sekolompok umat dalam umatku (di hadis lain disebut “sekelompok dalam umatku”, atau di hadis lainnya disebut “sebuah umat dari umatku”), dan mereka akan berperang untuk kebenaran, dan Allâh akan menundukkan hati orang² bagi mereka, dan akan memberi nafkah dari orang² yang dikalahkan.”
Dan karenanya sang Nabi berkata bahwa “Rejekiku, sumber nafkahku diberikan padaku melalui bayang² tombakku”, dan seberapa jauh tombak itu terlontar, sebegitu pula banyaknya nafkah yang diberikan Allâh pada Muslim.
Dari Jembel jadi Orang Kaya Raya
Dulu sewaktu baru hijrah dari Mekah ke Medinah, Muhammad dan umat Muslim sangat amat miskin dan kelaparan. Tapi lalu dengan cepat mereka jadi kayaraya dan banyak harta, makanan, dll. Apakah rahasianya? Jawabannya mudah, sodara², sebab semua rahasia itu sudah tertulis jelas dalam literatur Islam sendiri. Klik (pakai mouse) judul hadis untuk memeriksa sumbernya.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 386:
Disampaikan oleh Jubair bin Haiya:
… Al-Mughira menjawab, “Kami adalah beberapa orang dari bangsa Arab; hidup kami dulu susah, sengsara, dan penuh malapetaka: kami dulu sering menyedot kulit binatang dan biji kurma karena kelaparan; kami dulu pakei baju yang terbuat dari bulu unta dan kambing…
Hadis Sahih Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 499:
Dikisahkan oleh Aisha: Seorang wanita dan dua orang anak perempuannya datang padaku (untuk minta sedekah), tapi dia tidak dapat apa² dariku kecuali sebuah kurma yang kuberikan padanya dan dia membagi kurma itu untuk kedua anaknya, sedangkan dia sendiri tidak makan apa², dan lalu dia bangkit dan pergi…
Hadis Sahih Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 499:
Dikisahkan oleh Abu Masud Al-Ansar: Setiap saat Rasul Allâh SAW menyuruh kami memberi sedekah, kami pergi ke pasar dan bekerja sebagai buruh kasar dan mendapat sebuah Mudd (ukuran untuk menakar sedikit gandum/bebijian) dan lalu memberikan itu sebagai sedekah. (Itu dulu di jaman kami masih miskin) dan sekarang sebagian dari kami memiliki seratus ribu.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 390:
Dikisahkan oleh Jabir bin 'Abdullah:
Rasul Allâh suatu kali berkata padaku: “Jika harta Bahrain datang, aku akan memberikan padamu segini banyaknya.” Setelah Rasul Allâh mati, harta Bahrain datang juga, dan Abu Bakr mengumumkan, “Siapa yang telah diberi janji oleh Rasul Allâh, silakan datang padaku.” Maka aku pun datang menemui Abu Bakr dan berkata, “Rasul Allâh berkata padaku, Jika harta Bahrain datang, aku akan memberikan padamu segini banyaknya.’” Mendengar itu Abu Bakr berkata padaku, “Rauplah (uang) dengan kedua tanganmu.” Aku meraup uang dengan kedua tanganku dan Abu Bakr memintaku untuk menghitungnya. Aku menghitung dan jumlahnya adalah 500 (keping emas). Jumlah total yang dia berikan padaku adalah seribu lima ratus keping emas.
Coba pikir: Gimana yaaa caranya para Muslim bisa mendapatkan harta Bahrain yang begitu banyak? Haah? Menabungkah? Berdagangkah?
Syafa yang tak mau jadi Muslim dengan iming² harta rampokan sebanyak itu?
Dikisahkan oleh Anas:
Uang dari Bahrain dibawa pada sang Rasul. Dia berkata,”Tebarkan uang ini di dalam Mesjid.” Ini adalah jumlah uang terbesar yang pernah dibawa kepada Rasul Allâh. Di saat itu Al-‘Abbas datang padanya dan berkata, “Wahai Rasul Allâh! Berikan uang padaku, karena aku menyerahkan uang milikku dan Aqil.” San Nabi berkata (padanya), “Ambillah.” Dia lalu meraup uang dengan kedua tangannya dan menuangkannya pada bajunya dan dia berusaha mengangkut bajunya, tapi tak sanggup dan dia meminta pada sang Rasul, “Maukah kau memerintah seseorang untuk membantuku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Lalu Al-‘Abbas berkata, “Kalau gitu, maukah kau menolongku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Maka Al-‘Abbas menyingkirkan sebagian uang dari bajunya, tapi dia tetap tidak bisa mengangkutnya, dan dia pun lalu minta tolong pada sang Nabi, “Maukah kau memerintah seseorang untuk membantuku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Lalu Al-‘Abbas berkata, “Kalau gitu, maukah kau menolongku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Maka Al-‘Abbas menyingkirkan sebagai uang lagi dan lalu memanggul uang di pundaknya dan pergi. Sang Nabi tetap melihatnya dengan rasa heran akan keserakahannya sampai dia berlalu dari pandangannya. Rasul Allâh tidak berdiri dari tempat itu sampai tiada satu Dirham pun tersisa dari uang tersebut.
Dari manakah Muhammad memiliki uang sebanyak itu?
Tiada ajaran akhlak apapun yang ingin disampaikan Muhammad dalam hadis di atas kecuali Muslim halal rampok kafir sebagai cara cari nafkah.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 388:
Dikisahkan oleh Juwairiya bin Qudama At-Tamimi:
Kami berkata pada 'Umar bin Al-Khattab, “Wahai ketua umat Muslim! Nasehati kami.” Dia berkata, “Aku menasehati kalian untuk memenuhi Aturan Allâh (yang dibuat untuk para Dhimmi (warga kafir Kristen dan Yahudi yang menolak memeluk Islam), karena itulah aturan Nabimu dan sumber mata pencaharianmu (yakni Jiyza (uang yang dipungut Muslim) dari para Dhimmi).”
Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 386:
Dikisahkan oleh Jubair bin Haiya:
'Umar mengirim para Muslim ke negara² besar untuk memerangi para kafir. Ketika Al-Hurmuzan berkata, “Ya, contoh dari negara² ini dan masyarakatnya yang adalah musuh Islam bagaikan burung dengan kepala, dua sayap, dan dua kaki. Jika satu dari sayapnya putus, maka burung itu akan berjalan dengan dua kakinya, dengan satu sayap dan satu kaki; dan jika sayap satunya lagi putus, maka dia masih bisa bangkit dengan dua kaki dan satu kepala, tapi jika kepalanya dihancurkan, maka dua kaki, dua sayap, dan kepala itu tidak akan berguna lagi. Kepalanya ini adalah Khosrau, dan satu sayapnya adalah Caesar dan satu sayap lagi adalah Faris. Jadi, perintahlah para Muslim untuk menyerang Khosrau.”
Maka ‘Umar mengirim kami (kepada Khosrau) dan menunjuk An-Numan bin Muqrin sebagai komandan kami. Ketika kami mencapai tanah musuh, wakil Khosrau datang dengan 40.000 tentara, dan seorang penerjemah datang dan berkata, “Silakan salah seorang dari kalian bicara denganku!” Al-Mughira menjawab, “Tanya sesukamu.” Orang itu bertanya, “Siapakah kalian?” Al-Mughira menjawab, “Kami adalah orang² Arab; hidup kami dulu susah, sengsara, penuh derita: kami biasa menghisap kulit dan biji kurma karena kelaparan; kami dulu pakai baju yang terbuat dari bulu unta dan kambing, dan menyembah pohon² dan batu². Sewaktu kami masih dalam keadaan seperti ini, Tuhan Surga dan Bumi, ditinggikan kemuliaanNya dan kebesaranNya, mengirim bagi kami seorang Nabi yang kami kenal ibu dan bapaknya. Nabi kami, Rasul Allâh, telah memerintahkan kami untuk memerangi kalian sampai kalian menyembah Allâh saja atau bayar Jizya; dan Nabi kami telah memberitahu kami bahwa Allâh kami berkata: "Barangsiapa diantara Muslim terbunuh syahid, maka dia akan masuk Surga untuk menikmati kemewahan hidup yang tidak pernah dia saksikan sebelumnya, dan barangsiapa diantara kami tetap hidup, maka mereka akan jadi majikanmu."
Hadis di atas sudah dengan jelas sekali menjelaskan bahwa cara pikir Muslim ternyata sama persis dengan cara pikir Muhammad. Mereka memang ingin menyerang Persia sebagai cara cari nafkah, sedangkan bangsa Persia sendiri bahkan tidak mengenal mereka. Tiada alasan apapun bagi Muslim untuk menyerang Persia selain untuk mewujudkan iming² harta jarahan, kekuasaan dan tanah kafir. Muhammad mengajarkan Muslim untuk menjungkirbalikkan tindakan jahat kriminal menjadi tindakan halal sesuai firman Allâh.
Disampaikan oleh Ahmad:
Sang Nabi SAW berkata:
Aku telah dikirim sebelum Waktu dengan pedang agar Allâh saja yang disembah, dan rejekiku berasal dari bayang² tombakku, dan telah diperintahkan untuk menerapkan penghinaan bagi siapapun yang melawan perintahku, dan siapapun yang meniru orang (kafir) merupakan salah satu dari mereka.
Al-Haafiz berkata:
Hadis ini menyatakan bahwa harta jarahan adalah halal bagi umat Muslim, dan bahwa rejeki sang Nabi berasal dari jarahan perang dan tidak dari mata pencaharian lainnya. Karena itu, sebagian ahli Islam menyatakan bahwa inilah mata pencaharian yang terbaik.
Al-Qurtubi berkata:
Allâh telah memberi nafkah pada RasulNya SAW melalui usaha perangnya dan Dia membuat itu sebagai mata pencaharian terbaik yakni cari nafkah melalui pemaksaan dan kekuatan. Sang Nabi melakukan Perang Badr untuk menghadapi kafilah Abu Sufyan.
Al Qurtubi berkata:
Kenyataan bahwa sang Nabi menemui kafilah ini menunjukkan bahwa diperbolehkan untuk mengambil harta jarahan sebagai sumber mata pencaharian yang halal. Hal ini membantah pendapat Maalik yang menyatakan hadis ini makruh, ketika dia mengatakan bahwa ini merupakan perang untuk mendapatkan harta duniawi.
Al-Shawkaani berkata:
Ibn Abi Jamrah berkata: Para ahli ahadis jika tujuan utama adalah untuk menegakkan firman Allâh, maka tidak mengapa jika hal lain juga dicapai.
Dan Rasul Allâh SAW berkata dalam hadis yang terkenal ini, yang diteruskan pada lebih dari 20 orang sahabatnya:
“Sebenarnya, akan ada sekolompok umat dalam umatku (di hadis lain disebut “sekelompok dalam umatku”, atau di hadis lainnya disebut “sebuah umat dari umatku”), dan mereka akan berperang untuk kebenaran, dan Allâh akan menundukkan hati orang² bagi mereka, dan akan memberi nafkah dari orang² yang dikalahkan.”
Dan karenanya sang Nabi berkata bahwa “Rejekiku, sumber nafkahku diberikan padaku melalui bayang² tombakku”, dan seberapa jauh tombak itu terlontar, sebegitu pula banyaknya nafkah yang diberikan Allâh pada Muslim.
Dari Jembel jadi Orang Kaya Raya
Dulu sewaktu baru hijrah dari Mekah ke Medinah, Muhammad dan umat Muslim sangat amat miskin dan kelaparan. Tapi lalu dengan cepat mereka jadi kayaraya dan banyak harta, makanan, dll. Apakah rahasianya? Jawabannya mudah, sodara², sebab semua rahasia itu sudah tertulis jelas dalam literatur Islam sendiri. Klik (pakai mouse) judul hadis untuk memeriksa sumbernya.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 386:
Disampaikan oleh Jubair bin Haiya:
… Al-Mughira menjawab, “Kami adalah beberapa orang dari bangsa Arab; hidup kami dulu susah, sengsara, dan penuh malapetaka: kami dulu sering menyedot kulit binatang dan biji kurma karena kelaparan; kami dulu pakei baju yang terbuat dari bulu unta dan kambing…
Hadis Sahih Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 499:
Dikisahkan oleh Aisha: Seorang wanita dan dua orang anak perempuannya datang padaku (untuk minta sedekah), tapi dia tidak dapat apa² dariku kecuali sebuah kurma yang kuberikan padanya dan dia membagi kurma itu untuk kedua anaknya, sedangkan dia sendiri tidak makan apa², dan lalu dia bangkit dan pergi…
Hadis Sahih Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 499:
Dikisahkan oleh Abu Masud Al-Ansar: Setiap saat Rasul Allâh SAW menyuruh kami memberi sedekah, kami pergi ke pasar dan bekerja sebagai buruh kasar dan mendapat sebuah Mudd (ukuran untuk menakar sedikit gandum/bebijian) dan lalu memberikan itu sebagai sedekah. (Itu dulu di jaman kami masih miskin) dan sekarang sebagian dari kami memiliki seratus ribu.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 390:
Dikisahkan oleh Jabir bin 'Abdullah:
Rasul Allâh suatu kali berkata padaku: “Jika harta Bahrain datang, aku akan memberikan padamu segini banyaknya.” Setelah Rasul Allâh mati, harta Bahrain datang juga, dan Abu Bakr mengumumkan, “Siapa yang telah diberi janji oleh Rasul Allâh, silakan datang padaku.” Maka aku pun datang menemui Abu Bakr dan berkata, “Rasul Allâh berkata padaku, Jika harta Bahrain datang, aku akan memberikan padamu segini banyaknya.’” Mendengar itu Abu Bakr berkata padaku, “Rauplah (uang) dengan kedua tanganmu.” Aku meraup uang dengan kedua tanganku dan Abu Bakr memintaku untuk menghitungnya. Aku menghitung dan jumlahnya adalah 500 (keping emas). Jumlah total yang dia berikan padaku adalah seribu lima ratus keping emas.
Coba pikir: Gimana yaaa caranya para Muslim bisa mendapatkan harta Bahrain yang begitu banyak? Haah? Menabungkah? Berdagangkah?
Syafa yang tak mau jadi Muslim dengan iming² harta rampokan sebanyak itu?
Dikisahkan oleh Anas:
Uang dari Bahrain dibawa pada sang Rasul. Dia berkata,”Tebarkan uang ini di dalam Mesjid.” Ini adalah jumlah uang terbesar yang pernah dibawa kepada Rasul Allâh. Di saat itu Al-‘Abbas datang padanya dan berkata, “Wahai Rasul Allâh! Berikan uang padaku, karena aku menyerahkan uang milikku dan Aqil.” San Nabi berkata (padanya), “Ambillah.” Dia lalu meraup uang dengan kedua tangannya dan menuangkannya pada bajunya dan dia berusaha mengangkut bajunya, tapi tak sanggup dan dia meminta pada sang Rasul, “Maukah kau memerintah seseorang untuk membantuku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Lalu Al-‘Abbas berkata, “Kalau gitu, maukah kau menolongku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Maka Al-‘Abbas menyingkirkan sebagian uang dari bajunya, tapi dia tetap tidak bisa mengangkutnya, dan dia pun lalu minta tolong pada sang Nabi, “Maukah kau memerintah seseorang untuk membantuku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Lalu Al-‘Abbas berkata, “Kalau gitu, maukah kau menolongku mengangkut uang ini?” Sang Nabi menjawab, “Tidak.” Maka Al-‘Abbas menyingkirkan sebagai uang lagi dan lalu memanggul uang di pundaknya dan pergi. Sang Nabi tetap melihatnya dengan rasa heran akan keserakahannya sampai dia berlalu dari pandangannya. Rasul Allâh tidak berdiri dari tempat itu sampai tiada satu Dirham pun tersisa dari uang tersebut.
Dari manakah Muhammad memiliki uang sebanyak itu?
Tiada ajaran akhlak apapun yang ingin disampaikan Muhammad dalam hadis di atas kecuali Muslim halal rampok kafir sebagai cara cari nafkah.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 388:
Dikisahkan oleh Juwairiya bin Qudama At-Tamimi:
Kami berkata pada 'Umar bin Al-Khattab, “Wahai ketua umat Muslim! Nasehati kami.” Dia berkata, “Aku menasehati kalian untuk memenuhi Aturan Allâh (yang dibuat untuk para Dhimmi (warga kafir Kristen dan Yahudi yang menolak memeluk Islam), karena itulah aturan Nabimu dan sumber mata pencaharianmu (yakni Jiyza (uang yang dipungut Muslim) dari para Dhimmi).”
Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 386:
Dikisahkan oleh Jubair bin Haiya:
'Umar mengirim para Muslim ke negara² besar untuk memerangi para kafir. Ketika Al-Hurmuzan berkata, “Ya, contoh dari negara² ini dan masyarakatnya yang adalah musuh Islam bagaikan burung dengan kepala, dua sayap, dan dua kaki. Jika satu dari sayapnya putus, maka burung itu akan berjalan dengan dua kakinya, dengan satu sayap dan satu kaki; dan jika sayap satunya lagi putus, maka dia masih bisa bangkit dengan dua kaki dan satu kepala, tapi jika kepalanya dihancurkan, maka dua kaki, dua sayap, dan kepala itu tidak akan berguna lagi. Kepalanya ini adalah Khosrau, dan satu sayapnya adalah Caesar dan satu sayap lagi adalah Faris. Jadi, perintahlah para Muslim untuk menyerang Khosrau.”
Maka ‘Umar mengirim kami (kepada Khosrau) dan menunjuk An-Numan bin Muqrin sebagai komandan kami. Ketika kami mencapai tanah musuh, wakil Khosrau datang dengan 40.000 tentara, dan seorang penerjemah datang dan berkata, “Silakan salah seorang dari kalian bicara denganku!” Al-Mughira menjawab, “Tanya sesukamu.” Orang itu bertanya, “Siapakah kalian?” Al-Mughira menjawab, “Kami adalah orang² Arab; hidup kami dulu susah, sengsara, penuh derita: kami biasa menghisap kulit dan biji kurma karena kelaparan; kami dulu pakai baju yang terbuat dari bulu unta dan kambing, dan menyembah pohon² dan batu². Sewaktu kami masih dalam keadaan seperti ini, Tuhan Surga dan Bumi, ditinggikan kemuliaanNya dan kebesaranNya, mengirim bagi kami seorang Nabi yang kami kenal ibu dan bapaknya. Nabi kami, Rasul Allâh, telah memerintahkan kami untuk memerangi kalian sampai kalian menyembah Allâh saja atau bayar Jizya; dan Nabi kami telah memberitahu kami bahwa Allâh kami berkata: "Barangsiapa diantara Muslim terbunuh syahid, maka dia akan masuk Surga untuk menikmati kemewahan hidup yang tidak pernah dia saksikan sebelumnya, dan barangsiapa diantara kami tetap hidup, maka mereka akan jadi majikanmu."
Hadis di atas sudah dengan jelas sekali menjelaskan bahwa cara pikir Muslim ternyata sama persis dengan cara pikir Muhammad. Mereka memang ingin menyerang Persia sebagai cara cari nafkah, sedangkan bangsa Persia sendiri bahkan tidak mengenal mereka. Tiada alasan apapun bagi Muslim untuk menyerang Persia selain untuk mewujudkan iming² harta jarahan, kekuasaan dan tanah kafir. Muhammad mengajarkan Muslim untuk menjungkirbalikkan tindakan jahat kriminal menjadi tindakan halal sesuai firman Allâh.
Similar topics
» Sedikit bukti Al Qur'an memang berasal dari Allah swt.
» AH;Roh Kudus berasal dari Anak/Putera
» Menurut muhammad, demam berasal dari neraka!!!
» AH;Roh Kudus berasal dari Anak/Putera
» Menurut muhammad, demam berasal dari neraka!!!
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Wed 20 Nov 2024, 6:07 am by heryviper
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin