Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 69 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 69 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
PARTISIPASI PARA KAFIR MENGANGKAT HARGA DIRI BANGSA
Page 1 of 1
PARTISIPASI PARA KAFIR MENGANGKAT HARGA DIRI BANGSA
Berikut ini saya buat daftar kafir dalam bidang olahraga, yang membuat Lagu Indonesia Raya berkumandang di Gelanggang Internasional. Kumandang Lagu yang membuktikan bahwa RI, adalah negara yang layak diperhitungkan. Bagian ini juga merupakan berisi olahragawan Kafir yang jadi Pionir Tingkat Dunia..
1. Susi Susanti
Lucia Francisca Susi Susanti (Hanzi: 王蓮香, Pinyin: Wang Lian-xiang, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971; umur 40 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia.
Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996.
daftar prestasi:
= Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
= Medali Perunggu Olimpiade Atlanta 1996
= Medali Perunggu Asian Games 1990, dan 1994
= Juara World Championship 1993, semifinalis World Championship 1991, 1995
= Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994, Finalis All England 1989
= Juara World Cup 1989, 1993, 1994, 1996, 1997
= Juara World Badminton Grand Prix 1990, 1991, 1992, 1993, 1994 dan 1996
2. Alan Budi Kusuma
Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang (Dalam aksara Tionghoa: 魏仁芳), (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 Maret 1968; umur 43 tahun) adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996.
3. Tony Gunawan
Tony Gunawan (吴俊明) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 9 April 1975; umur 36 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis terkenal Indonesia, peraih medali emas Olimpiade 2000. Ia adalah salah seorang pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Tony berhasil merebut berbagai gelar juara dengan banyak pasangan. Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya adalah Victo Wibowo, Candra Wijaya, Halim Haryanto, Bob Malaythong, dan Howard Bach.
Pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya banyak menjuarai kejuaraan dan berhasil menduduki peringkat satu dunia. Pasangan ini berhasil meraih medali emas Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Demikian juga saat berpasangan dengan Halim Haryanto, pasangan ini juga berhasil menjuarai berbagai kejuaraan dan menduduki peringkat satu dunia.
4. Rafael Chandra Wijaya
Rafael Candra Wijaya (lahir di Cirebon, Jawa Barat, 16 September 1975; umur 35 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis terkenal Indonesia, peraih medali emas Olimpiade 2000. Ia adalah salah seorang pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Candra berhasil merebut berbagai gelar juara dengan banyak pasangan baik di ganda putra maupun ganda campuran. Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya adalah Ade Sutrisna, Sigit Budiarto, Tony Gunawan, Nova Widianto, Eliza Nathanael, dan Jo Novita.
5. Elias Pical - Juara Dunia Pertama dari Indonesia
Awal Bertinju
Pical jatuh cinta kepada olahraga tinju sejak menonton pertandingan-pertandingan tinju di TVRI, terutama pertandingan Muhammad Ali.
Pical telah menggeluti olahraga tinju sejak berusia 13 tahun, dengan berlatih sembunyi-sembunyi karena dilarang oleh kedua orangtuanya. Sebagai petinju amatir yang bermain di kelas terbang, ia kerap menjadi juara mulai dari tingkat kabupaten hingga kejuaraan Piala Presiden. Karier profesionalnya dimulai pada tahun 1983 dalam kelas bantam junior. Sejak itu, berturut-turut sederet prestasi tingkat dunia diraihnya, seperti juara OPBF setelah mengalahkan Hi-yung Chung asal Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde pada 19 Mei 1984 di Seoul, Korea Selatan. Atas kemenangan ini, Pical menjadi petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri.
Pukulan hook dan uppercut kirinya yang terkenal cepat dan keras itu, membawa Pical ke puncak popularitas. Oleh pers, pukulan tersebut dijuluki sebagai "The Exocet", merujuk pada nama sebuah rudal milik Perancis yang digunakan oleh Inggris yang dalam Perang Malvinas yang berkecamuk pada masa jaya Pical saat ituKejuaraan Dunia
Ia merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada tanggal 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika, Cesar Polanco dengan angka di Jakarta. Namun Pical mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan balik memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986.
Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand, Khaosai Galaxy dengan KO pada ronde 14, pada tahun 1987.
Setelah terjadi pergulatan batin berbulan-bulan karena depresi pasca kekalahan melawan Galaxy, Pical mampu bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang, juga dari Korea Selatan. Gelar ini sempat bertahan sampai 2 tahun, hingga akhirnya Pical harus terbang ke Ronoake, Virginia, Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia, (4 Oktober 1989, dan Pical harus menyerahkan gelarnya setelah kalah angka. Masa pensiun
Pasca kekalahan dari Perez, Pical sempat bertanding non gelar sebanyak 3 kali, hingga akhirnya ayah dari Lorinly dan Matthew Pical ini pun sedikit demi sedikit menyingkir dari ring tinju. Pical yang tidak sempat lulus SD ini kemudian bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di sebuah diskotik di Jakarta.
Ia ditangkap pada 13 Juli 2005 oleh polisi karena melakukan transaksi narkoba di sebuah diskotik. Penangkapannya sempat menuai kritikan dari berbagai pihak yang menyoroti tiadanya jaminan hidup yang diberikan pemerintah kepada atlet yang telah mengharumkan nama negara. Pical lalu divonis hukuman penjara selama 7 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
6. Chris John - The Indonesian Thin Man
Introduksi
Yohannes Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John (lahir di Jakarta, 14 September 1979; umur 31 tahun) adalah seorang petinju Indonesia. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia ketiga yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical dan Nico Thomas.Kemenangan
3.1 Meraih gelar juara kelas bulu WBA
3.2 Menang melawan Osamu Sato di Tokyo, Jepang
3.3 Seri melawan Jose Cheo Rojas yang pertama
3.4 Menang melawan Derrick Gainer
3.5 Menang melawan Tommy Browne di Australia
3.6 Menang melawan Juan Manuel Marquez
3.7 Menang melawan Renan Acosta
3.8 Menang melawan Jose Cheo Rojas yang kedua
3.9 Menang melawan Zaiki Takemoto di Kobe, Jepang
3.10 Menang melawan Roinet Caballero di Jakarta, Indonesia
3.11 Menang melawan Hiroyuki Enoki
3.12 Seri melawan Ricardo Rocky Juarez
3.13 Menang melawan Ricardo Rocky Juarez
3.14 Menang Melawan Fernando David SaucedoKutipan falsafah Chris John..
"Orang hanya mengenal saya seperti sekarang ini; sukses, terkenal, dan memiliki banyak uang. Tapi kebanyakan dari mereka tidak tahu bagaimana saya berjuang, sejak kecil digembleng ayah saya berlatih tinju dan saya hampir tidak mempunyai waktu bermain seperti anak sebaya saya."
"Saat debut tinju dalam kejuaraan tinju amatir di Banjarnegara, saya begitu grogi, sehingga saat memukul, saya memejamkan mata sambil memukul, dan rupanya banyak yang kena, sehingga saya dinyatakan menang angka."
"Biarlah orang lain menganggap gelar juara saya sekedar juara di atas kertas (paper champion) dll, tapi saya akan buktikan bahwa saya bukan seorang paper champion."
7. Irene Kharisma Sukandar - Grand Master Wanita
Irene Kharisma Sukandar (lahir di Jakarta, 7 April 1992; umur 19 tahun) adalah seorang pecatur Indonesia pertama yang berhasil menyandang gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW) terhitung mulai Desember 2008.
1. Susi Susanti
Lucia Francisca Susi Susanti (Hanzi: 王蓮香, Pinyin: Wang Lian-xiang, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971; umur 40 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia.
Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996.
daftar prestasi:
= Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
= Medali Perunggu Olimpiade Atlanta 1996
= Medali Perunggu Asian Games 1990, dan 1994
= Juara World Championship 1993, semifinalis World Championship 1991, 1995
= Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994, Finalis All England 1989
= Juara World Cup 1989, 1993, 1994, 1996, 1997
= Juara World Badminton Grand Prix 1990, 1991, 1992, 1993, 1994 dan 1996
2. Alan Budi Kusuma
Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang (Dalam aksara Tionghoa: 魏仁芳), (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 Maret 1968; umur 43 tahun) adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996.
3. Tony Gunawan
Tony Gunawan (吴俊明) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 9 April 1975; umur 36 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis terkenal Indonesia, peraih medali emas Olimpiade 2000. Ia adalah salah seorang pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Tony berhasil merebut berbagai gelar juara dengan banyak pasangan. Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya adalah Victo Wibowo, Candra Wijaya, Halim Haryanto, Bob Malaythong, dan Howard Bach.
Pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya banyak menjuarai kejuaraan dan berhasil menduduki peringkat satu dunia. Pasangan ini berhasil meraih medali emas Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Demikian juga saat berpasangan dengan Halim Haryanto, pasangan ini juga berhasil menjuarai berbagai kejuaraan dan menduduki peringkat satu dunia.
4. Rafael Chandra Wijaya
Rafael Candra Wijaya (lahir di Cirebon, Jawa Barat, 16 September 1975; umur 35 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis terkenal Indonesia, peraih medali emas Olimpiade 2000. Ia adalah salah seorang pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Candra berhasil merebut berbagai gelar juara dengan banyak pasangan baik di ganda putra maupun ganda campuran. Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya adalah Ade Sutrisna, Sigit Budiarto, Tony Gunawan, Nova Widianto, Eliza Nathanael, dan Jo Novita.
5. Elias Pical - Juara Dunia Pertama dari Indonesia
Awal Bertinju
Pical jatuh cinta kepada olahraga tinju sejak menonton pertandingan-pertandingan tinju di TVRI, terutama pertandingan Muhammad Ali.
Pical telah menggeluti olahraga tinju sejak berusia 13 tahun, dengan berlatih sembunyi-sembunyi karena dilarang oleh kedua orangtuanya. Sebagai petinju amatir yang bermain di kelas terbang, ia kerap menjadi juara mulai dari tingkat kabupaten hingga kejuaraan Piala Presiden. Karier profesionalnya dimulai pada tahun 1983 dalam kelas bantam junior. Sejak itu, berturut-turut sederet prestasi tingkat dunia diraihnya, seperti juara OPBF setelah mengalahkan Hi-yung Chung asal Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde pada 19 Mei 1984 di Seoul, Korea Selatan. Atas kemenangan ini, Pical menjadi petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri.
Pukulan hook dan uppercut kirinya yang terkenal cepat dan keras itu, membawa Pical ke puncak popularitas. Oleh pers, pukulan tersebut dijuluki sebagai "The Exocet", merujuk pada nama sebuah rudal milik Perancis yang digunakan oleh Inggris yang dalam Perang Malvinas yang berkecamuk pada masa jaya Pical saat ituKejuaraan Dunia
Ia merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada tanggal 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika, Cesar Polanco dengan angka di Jakarta. Namun Pical mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan balik memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986.
Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand, Khaosai Galaxy dengan KO pada ronde 14, pada tahun 1987.
Setelah terjadi pergulatan batin berbulan-bulan karena depresi pasca kekalahan melawan Galaxy, Pical mampu bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang, juga dari Korea Selatan. Gelar ini sempat bertahan sampai 2 tahun, hingga akhirnya Pical harus terbang ke Ronoake, Virginia, Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia, (4 Oktober 1989, dan Pical harus menyerahkan gelarnya setelah kalah angka. Masa pensiun
Pasca kekalahan dari Perez, Pical sempat bertanding non gelar sebanyak 3 kali, hingga akhirnya ayah dari Lorinly dan Matthew Pical ini pun sedikit demi sedikit menyingkir dari ring tinju. Pical yang tidak sempat lulus SD ini kemudian bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di sebuah diskotik di Jakarta.
Ia ditangkap pada 13 Juli 2005 oleh polisi karena melakukan transaksi narkoba di sebuah diskotik. Penangkapannya sempat menuai kritikan dari berbagai pihak yang menyoroti tiadanya jaminan hidup yang diberikan pemerintah kepada atlet yang telah mengharumkan nama negara. Pical lalu divonis hukuman penjara selama 7 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
6. Chris John - The Indonesian Thin Man
Introduksi
Yohannes Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John (lahir di Jakarta, 14 September 1979; umur 31 tahun) adalah seorang petinju Indonesia. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia ketiga yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical dan Nico Thomas.Kemenangan
3.1 Meraih gelar juara kelas bulu WBA
3.2 Menang melawan Osamu Sato di Tokyo, Jepang
3.3 Seri melawan Jose Cheo Rojas yang pertama
3.4 Menang melawan Derrick Gainer
3.5 Menang melawan Tommy Browne di Australia
3.6 Menang melawan Juan Manuel Marquez
3.7 Menang melawan Renan Acosta
3.8 Menang melawan Jose Cheo Rojas yang kedua
3.9 Menang melawan Zaiki Takemoto di Kobe, Jepang
3.10 Menang melawan Roinet Caballero di Jakarta, Indonesia
3.11 Menang melawan Hiroyuki Enoki
3.12 Seri melawan Ricardo Rocky Juarez
3.13 Menang melawan Ricardo Rocky Juarez
3.14 Menang Melawan Fernando David SaucedoKutipan falsafah Chris John..
"Orang hanya mengenal saya seperti sekarang ini; sukses, terkenal, dan memiliki banyak uang. Tapi kebanyakan dari mereka tidak tahu bagaimana saya berjuang, sejak kecil digembleng ayah saya berlatih tinju dan saya hampir tidak mempunyai waktu bermain seperti anak sebaya saya."
"Saat debut tinju dalam kejuaraan tinju amatir di Banjarnegara, saya begitu grogi, sehingga saat memukul, saya memejamkan mata sambil memukul, dan rupanya banyak yang kena, sehingga saya dinyatakan menang angka."
"Biarlah orang lain menganggap gelar juara saya sekedar juara di atas kertas (paper champion) dll, tapi saya akan buktikan bahwa saya bukan seorang paper champion."
7. Irene Kharisma Sukandar - Grand Master Wanita
Irene Kharisma Sukandar (lahir di Jakarta, 7 April 1992; umur 19 tahun) adalah seorang pecatur Indonesia pertama yang berhasil menyandang gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW) terhitung mulai Desember 2008.
Similar topics
» Pornografi Dalam Alkitab: The Choice-deedat
» pemberitahuan Allah SWT tentang Diri-Nya dan sifat kaum kafir
» Apakah perbedaan bangsa Ibrani, bangsa Israel, dan bangsa Yahudi?
» pemberitahuan Allah SWT tentang Diri-Nya dan sifat kaum kafir
» Apakah perbedaan bangsa Ibrani, bangsa Israel, dan bangsa Yahudi?
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN