MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 91 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 91 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

+11
bayo_lubis
Love Jesus Forever
ndink
hamba tuhan1
blunder logic
Kiai
BOTELHEM
semoga islam jaya
masnuntholab
shaggy
muhammad_pedhophilia
15 posters

Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by muhammad_pedhophilia Sat 24 Jan 2009, 7:53 am

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

muhammad_pedhophilia
MURTADIN
MURTADIN

Number of posts : 208
Reputation : -6
Points : 5680
Registration date : 2009-01-04

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by shaggy Wed 15 Jun 2011, 4:59 am

muhammad_pedhophilia wrote:Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

Good posting !
shaggy
shaggy
MURTADIN
MURTADIN

Number of posts : 5840
Reputation : -33
Points : 10990
Registration date : 2010-05-06

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by masnuntholab Wed 15 Jun 2011, 7:54 am

muhammad_pedhophilia wrote:Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

Tuhan itu ada. Allah Subhanahu wata'ala.

masnuntholab
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5217
Registration date : 2011-04-21

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by semoga islam jaya Wed 15 Jun 2011, 9:35 am

Ya pasti Tuhan Itu Ada Dan MAHA ESA... Tuhan itu Maha Satu... Tidak beranak dan Tidak Diperanakkan.....
Alloh Subhanahu Wata'ala.....


semoga islam jaya
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 67
Reputation : 0
Points : 4806
Registration date : 2011-04-07

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by BOTELHEM Wed 15 Jun 2011, 11:32 am

muhammad_pedhophilia wrote:Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

Kaya-miskin/sakit-sehat/susah-selalu di mudahkan/pintar-bodoh dalam pribadi seseorang adalah bersifat relatif...bisa jadi kemiskinan adalah sebuah Ujian terhadap diri seseorang, bahkan kekayaan-pun bisa jd sebuah ujian bg seseorang,...begitu juga dengan yg lain2nya....yg dinilai (dlm ajaran Islam) adalah besarnya ketaqwaannya kepada Allah SWT, dalam situasi apa pun itu (yg menimpa dirinya)..

Dalam analogi diatas,..tersirat bahwa bg yg TIDAK datang/mencari Tuhan..maka ia akan terbengkalai hidupnya...itu SALAH BESAR...TUHAN/ALLAH SWT tetap dan akan terus mengurus seluruh makhluk ciptaan-Nya...tidak ada yg terbengkalai dibuat-Nya...seekor kucing yg terlantar-pun,..ntah kenapa ada saja yg memberinya makan ataupun mendapat makanan sendiri....

Mengetahui adanya Tuhan itu adalah dengan melihat diri Kita, Lingkungan kita, dan Alam Semesta ini...begitu spesifik Allah SWT menciptakan manusia ini (bila kita telusuri masing2 Organ Manusia, Subhanallah)....Kejadian2 yg pernah kita alami,..misal kita sering berkata "Ihh..untung aja datang si anu,..atau Kalau aku sempat ikut dalam mobil ini, tewas-lah aku"..nah..itu semua mengindikasikan bahwa ada sesuatu ZAT Yang Maha Besar (Allah SWT) yg mengatur Kehidupan ini....begitu juga dengan alam ini, dan seluruh Alam Semesta yg menyimpan sejuta mistery...tentu ada yg mengaturnya..ok
Dan ketahuilah hidup ini adalah pasti memiliki tujuan..

https://murtadinkafirun.forumotion.com/t10254-why-are-you-created-and-what-is-the-purpose-of-life
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9195-hidup
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7755
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by Kiai Fri 17 Jun 2011, 3:20 pm

muhammad_pedhophilia wrote:Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!
Ia-lah Allah SWT Tuhan Semesta Alam...

Kiai
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 122
Location : Jerusalem
Reputation : 5
Points : 4951
Registration date : 2011-01-16

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by blunder logic Mon 25 Jul 2011, 6:35 pm

muhammad_pedhophilia wrote:Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

Orang brewokan bisa melihat tukang cukur baru percaya tukang cukur itu ada, sementara kita harus percaya tuhan itu ada terlebih dahulu, baru bisa 'melihat' tuhan. Saya kira itu analogi yang berbeda.

blunder logic
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4684
Registration date : 2011-07-22

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by hamba tuhan1 Mon 25 Jul 2011, 8:00 pm

Pernahkah Anda berpikir perihal larangan memikirkan Zat Tuhan? Nyaris semua orang akan menasihati Anda untuk berhenti saja berusaha. Nyaris semua orang. Kita tidak menganjurkan demikian. Kalau memang Anda ragu dengan larangan tersebut, maka cobalah! Persiapkan diri Anda, dan mulailah berpikir!

Jika seorang teman bertanya : "Mengapa kamu percaya pada sesuatu yang tidak jelas bentuknya dan tidak pernah bisa dipahami keberadaannya?". Kita tahu ia sedang menyindir keyakinan kita pada Tuhan.

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa teman kita itu telah menggunakan logikanya dengan benar. Demikianlah penggunaan akal sehat yang benar. Akalnya tidak salah. Tetapi, agama juga tidak salah. Lalu mana yang benar? Apakah agama dan akal memang tidak pernah akur? Segala sesuatu yang "logis" biasanya juga "bisa dipahami". Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis" namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis jika bisa dipahami.

Bingung? Bagus. Berarti Anda masih menyimak.
Kita tidak akan memberikan kritik pada agama-agama lain di dunia, karena apa pun keyakinan mereka adalah urusan mereka. Enam ayat dalam surah Al-Kaafiruun sudah sangat cukup untuk menggambarkan sikap seorang Muslim terhadap umat beragama lainnya. Akan tetapi, cukup bermanfaat jika kita mengingat fakta bahwa dari seluruh agama dan kepercayaan di dunia ini, Islamlah satu-satunya agama yang tidak memiliki gambaran fisik tentang Tuhan. Bahkan dalam sekte paling sesatnya sekalipun, tidak ditemui satu pun penggambaran sosok Tuhan. Inilah salah satu ciri khas Islam. Sungguh wajar jika kita menemukan larangan untuk memikirkan Zat Tuhan dalam ajaran Islam.
Wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang tidak jelas wujudnya secara material? Ijinkanlah kita untuk balik bertanya : wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang jelas wujudnya dan dapat dipahami dengan akal?

Jelasnya begini. Tuhan Maha Melihat. Semua agama sepakat. Tidak ada agama yang menuduh Tuhannya lengah dalam menyaksikan suatu peristiwa, sekecil apa pun itu. Apakah ini berarti Tuhan punya mata? Jika ya, bagaimana bentuknya? Masing-masing agama punya penggambaran Tuhannya sendiri-sendiri. Bahkan suku-suku terasing pun punya caranya sendiri untuk menggambarkan Tuhan. Semua sosok 'Tuhan' itu memiliki mata. Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan, walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.

Bagaimanakah bentuk mata Tuhan? Seperti mata manusia? Mata manusia memang dikenal canggih, karena menyebabkan kita mampu melakukan persepsi tiga dimensi. Kalau kita hanya memiliki satu mata saja, maka kita akan sulit melakukan perhitungan jarak. Kelebihan lainnya lagi, mata manusia indah dilihat dan berkarakter. Setiap orang memiliki bentuk mata yang unik dan berbeda-beda. Hewan tidak memiliki keragaman seperti ini.

Akan tetapi, mata manusia hanya bisa menatap ke depan dan ke samping hingga batas tertentu. Ia tidak bisa melihat ke belakang. Apakah Tuhan bisa memiliki sifat Maha Melihat dengan mata yang serba terbatas seperti ini?

Sekarang, pikirkanlah tubuh Tuhan. Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan? Apakah Anda membayangkan Yesus Kristus, Buddha, atau Wisnu? Atau tubuh Tuhan itu seperti raksasa, semacam Zeus, Neptunus, atau Atlas? Sekilas, cara penggambaran ini terlihat sangat logis. Tubuh manusia memang merupakan instrumen paling sempurna yang ada di muka bumi ini. Wajar kalau kita membayangkan Tuhan memiliki tubuh seperti manusia juga. Sosok raksasa memberikan kesan berkuasa yang sangat kuat. Wajar pula jika masyarakat Yunani kuno menggambarkan dewa-dewinya dalam sosok raksasa.

Apakah semua penggambaran ini memang sesuai dengan logika?
Apa pun penggambaran fisiknya, jika kita mampu membayangkannya dalam benak kita, maka pastilah ia memiliki ukuran. Artinya, ia mengisi ruang, memiliki luas permukaan dan volume. Hal ini sangatlah manusiawi, karena memang kita selalu hidup dalam dimensi ruang. Benda sekecil bakteri pun memiliki ukuran. Sebaliknya, sebuah galaksi pun bisa diukur panjang-lebarnya. Kita memang belum menemukan metode yang akurat benar untuk mengukurnya, akan tetapi ia pasti bisa diukur, karena masih menempati dimensi ruang. Kesimpulannya, jika kita bisa membayangkan wujud Tuhan, maka itu artinya Tuhan menempati dimensi ruang, seperti kita dan benda-benda lain di alam semesta ini.

Dimensi ruang? Hei, tunggu dulu! Lalu siapa yang menciptakan dimensi ruang ini?
Logiskah membayangkan Tuhan yang terkurung dalam sebuah dimensi ruang yang telah Dia ciptakan sendiri? Logiskah membuat kesimpulan bahwa Tuhan bisa dibatasi oleh hasil ciptaan-Nya sendiri? Kalau Tuhan terbatas oleh dimensi ruang, lalu apa bedanya dengan makhluk? Kalau Tuhan memiliki ukuran terbatas, maka ia pun membutuhkan suatu jangka waktu untuk mencapai suatu jarak. Ini adalah sebuah konsekuensi dari segala sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu. Lalu apa pula yang dimaksud dengan dimensi waktu?

Pertanyaan soal dimensi waktu bisa sama menariknya. Pertanyaan paling favorit adalah mengenai taqdir (qadha dan qadar). Pertanyaannya : segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini adalah hasil dari serangkaian persamaan, ataukah memang sudah digariskan oleh Tuhan? Ada yang bilang bahwa semuanya adalah hasil perbuatan kita. Karena itu, baik-buruknya nasib kita adalah cerminan dari usaha kita sebelumnya. Ada juga yang bilang bahwa semuanya telah ditentukan oleh Tuhan. Karena itu, kita tidak perlu repot-repot. Kalau sudah jodoh, tak akan lari kemana pun. Sit back, relax, and let destiny do the job!

Permasalahan ini tidak perlu terjadi kalau saja kita mau berhenti berpikir sebagai Tuhan. Sampai kapan pun, manusia adalah manusia, bukan Tuhan. Pertanyaan di atas muncul karena ada perasaan 'tidak rela' dalam hati manusia kalau ia tidak memiliki pilihan. Apa pun yang ia perbuat, Tuhan telah menentukan takdirnya. Hal itu amat sangat tidak menyenangkan. Akan tetapi, ini bukan masalah selera. Kita harus objektif dan mau menerima kenyataan.

Kenyataannya, dimensi waktu adalah ciptaan Tuhan. Manusia terkurung dalam dimensi waktu. Hari kemarin tidak akan kembali lagi, sementara hari esok masih merupakan misteri. Itulah faktanya. Manusia dibatasi oleh dimensi waktu. Tapi Tuhan tidak demikian. Wajar, karena Tuhan sendirilah yang telah menciptakan dimensi waktu. Bagi Tuhan, tidak ada misteri masa depan. Segalanya telah diketahui-Nya dengan jelas. Manusia memang beda dengan Tuhan. Kita harus menerima kenyataan itu, atau depresi hingga akhir hayat.

Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya. Larangan ini tidak diberikan tanpa sebab. Manusia boleh saja mencoba memikirkan hal itu, tapi tidak akan pernah berhasil. Masalahnya, Tuhan itu sama sekali tidak sama dengan apa yang pernah kita jumpai di alam semesta ini. Apa pun yang kita jumpai di dunia adalah sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu ; dengan kata lain, dibatasi olehnya. Tuhan adalah Zat yang tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatunya.

Tuhan memang tidak bisa dipahami sepenuhnya. Inilah penjelasan paling logis dan ilmiah. Justru sangatlah tidak logis kalau Dia bisa dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Kalau bisa dipahami, jangan-jangan suatu hari nanti manusia akan menciptakan senjata yang bisa digunakan untuk mengkudeta Tuhan. Lagi-lagi tidak logis.
Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis. Kalau kita mencari jawaban yang paling logis, maka jelaslah bahwa manusia memang tidak akan pernah memahami Zat Tuhan. Terjawab, bukan?


https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11592-pernahkah-anda-berpikir-perihal-larangan-memikirkan-zat-tuhan#85896
hamba tuhan1
hamba tuhan1
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5935
Registration date : 2011-07-01

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by blunder logic Tue 26 Jul 2011, 2:36 am

hamba tuhan1 wrote:Pernahkah Anda berpikir perihal larangan memikirkan Zat Tuhan? Nyaris semua orang akan menasihati Anda untuk berhenti saja berusaha. Nyaris semua orang. Kita tidak menganjurkan demikian. Kalau memang Anda ragu dengan larangan tersebut, maka cobalah! Persiapkan diri Anda, dan mulailah berpikir!

Jika seorang teman bertanya : "Mengapa kamu percaya pada sesuatu yang tidak jelas bentuknya dan tidak pernah bisa dipahami keberadaannya?". Kita tahu ia sedang menyindir keyakinan kita pada Tuhan.

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa teman kita itu telah menggunakan logikanya dengan benar. Demikianlah penggunaan akal sehat yang benar. Akalnya tidak salah. Tetapi, agama juga tidak salah. Lalu mana yang benar? Apakah agama dan akal memang tidak pernah akur? Segala sesuatu yang "logis" biasanya juga "bisa dipahami". Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis" namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis jika bisa dipahami.

Bingung? Bagus. Berarti Anda masih menyimak.
Kita tidak akan memberikan kritik pada agama-agama lain di dunia, karena apa pun keyakinan mereka adalah urusan mereka. Enam ayat dalam surah Al-Kaafiruun sudah sangat cukup untuk menggambarkan sikap seorang Muslim terhadap umat beragama lainnya. Akan tetapi, cukup bermanfaat jika kita mengingat fakta bahwa dari seluruh agama dan kepercayaan di dunia ini, Islamlah satu-satunya agama yang tidak memiliki gambaran fisik tentang Tuhan. Bahkan dalam sekte paling sesatnya sekalipun, tidak ditemui satu pun penggambaran sosok Tuhan. Inilah salah satu ciri khas Islam. Sungguh wajar jika kita menemukan larangan untuk memikirkan Zat Tuhan dalam ajaran Islam.
Wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang tidak jelas wujudnya secara material? Ijinkanlah kita untuk balik bertanya : wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang jelas wujudnya dan dapat dipahami dengan akal?

Jelasnya begini. Tuhan Maha Melihat. Semua agama sepakat. Tidak ada agama yang menuduh Tuhannya lengah dalam menyaksikan suatu peristiwa, sekecil apa pun itu. Apakah ini berarti Tuhan punya mata? Jika ya, bagaimana bentuknya? Masing-masing agama punya penggambaran Tuhannya sendiri-sendiri. Bahkan suku-suku terasing pun punya caranya sendiri untuk menggambarkan Tuhan. Semua sosok 'Tuhan' itu memiliki mata. Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan, walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.

Bagaimanakah bentuk mata Tuhan? Seperti mata manusia? Mata manusia memang dikenal canggih, karena menyebabkan kita mampu melakukan persepsi tiga dimensi. Kalau kita hanya memiliki satu mata saja, maka kita akan sulit melakukan perhitungan jarak. Kelebihan lainnya lagi, mata manusia indah dilihat dan berkarakter. Setiap orang memiliki bentuk mata yang unik dan berbeda-beda. Hewan tidak memiliki keragaman seperti ini.

Akan tetapi, mata manusia hanya bisa menatap ke depan dan ke samping hingga batas tertentu. Ia tidak bisa melihat ke belakang. Apakah Tuhan bisa memiliki sifat Maha Melihat dengan mata yang serba terbatas seperti ini?

Sekarang, pikirkanlah tubuh Tuhan. Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan? Apakah Anda membayangkan Yesus Kristus, Buddha, atau Wisnu? Atau tubuh Tuhan itu seperti raksasa, semacam Zeus, Neptunus, atau Atlas? Sekilas, cara penggambaran ini terlihat sangat logis. Tubuh manusia memang merupakan instrumen paling sempurna yang ada di muka bumi ini. Wajar kalau kita membayangkan Tuhan memiliki tubuh seperti manusia juga. Sosok raksasa memberikan kesan berkuasa yang sangat kuat. Wajar pula jika masyarakat Yunani kuno menggambarkan dewa-dewinya dalam sosok raksasa.

Apakah semua penggambaran ini memang sesuai dengan logika?
Apa pun penggambaran fisiknya, jika kita mampu membayangkannya dalam benak kita, maka pastilah ia memiliki ukuran. Artinya, ia mengisi ruang, memiliki luas permukaan dan volume. Hal ini sangatlah manusiawi, karena memang kita selalu hidup dalam dimensi ruang. Benda sekecil bakteri pun memiliki ukuran. Sebaliknya, sebuah galaksi pun bisa diukur panjang-lebarnya. Kita memang belum menemukan metode yang akurat benar untuk mengukurnya, akan tetapi ia pasti bisa diukur, karena masih menempati dimensi ruang. Kesimpulannya, jika kita bisa membayangkan wujud Tuhan, maka itu artinya Tuhan menempati dimensi ruang, seperti kita dan benda-benda lain di alam semesta ini.

Dimensi ruang? Hei, tunggu dulu! Lalu siapa yang menciptakan dimensi ruang ini?
Logiskah membayangkan Tuhan yang terkurung dalam sebuah dimensi ruang yang telah Dia ciptakan sendiri? Logiskah membuat kesimpulan bahwa Tuhan bisa dibatasi oleh hasil ciptaan-Nya sendiri? Kalau Tuhan terbatas oleh dimensi ruang, lalu apa bedanya dengan makhluk? Kalau Tuhan memiliki ukuran terbatas, maka ia pun membutuhkan suatu jangka waktu untuk mencapai suatu jarak. Ini adalah sebuah konsekuensi dari segala sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu. Lalu apa pula yang dimaksud dengan dimensi waktu?

Pertanyaan soal dimensi waktu bisa sama menariknya. Pertanyaan paling favorit adalah mengenai taqdir (qadha dan qadar). Pertanyaannya : segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini adalah hasil dari serangkaian persamaan, ataukah memang sudah digariskan oleh Tuhan? Ada yang bilang bahwa semuanya adalah hasil perbuatan kita. Karena itu, baik-buruknya nasib kita adalah cerminan dari usaha kita sebelumnya. Ada juga yang bilang bahwa semuanya telah ditentukan oleh Tuhan. Karena itu, kita tidak perlu repot-repot. Kalau sudah jodoh, tak akan lari kemana pun. Sit back, relax, and let destiny do the job!

Permasalahan ini tidak perlu terjadi kalau saja kita mau berhenti berpikir sebagai Tuhan. Sampai kapan pun, manusia adalah manusia, bukan Tuhan. Pertanyaan di atas muncul karena ada perasaan 'tidak rela' dalam hati manusia kalau ia tidak memiliki pilihan. Apa pun yang ia perbuat, Tuhan telah menentukan takdirnya. Hal itu amat sangat tidak menyenangkan. Akan tetapi, ini bukan masalah selera. Kita harus objektif dan mau menerima kenyataan.

Kenyataannya, dimensi waktu adalah ciptaan Tuhan. Manusia terkurung dalam dimensi waktu. Hari kemarin tidak akan kembali lagi, sementara hari esok masih merupakan misteri. Itulah faktanya. Manusia dibatasi oleh dimensi waktu. Tapi Tuhan tidak demikian. Wajar, karena Tuhan sendirilah yang telah menciptakan dimensi waktu. Bagi Tuhan, tidak ada misteri masa depan. Segalanya telah diketahui-Nya dengan jelas. Manusia memang beda dengan Tuhan. Kita harus menerima kenyataan itu, atau depresi hingga akhir hayat.

Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya. Larangan ini tidak diberikan tanpa sebab. Manusia boleh saja mencoba memikirkan hal itu, tapi tidak akan pernah berhasil. Masalahnya, Tuhan itu sama sekali tidak sama dengan apa yang pernah kita jumpai di alam semesta ini. Apa pun yang kita jumpai di dunia adalah sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu ; dengan kata lain, dibatasi olehnya. Tuhan adalah Zat yang tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatunya.

Tuhan memang tidak bisa dipahami sepenuhnya. Inilah penjelasan paling logis dan ilmiah. Justru sangatlah tidak logis kalau Dia bisa dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Kalau bisa dipahami, jangan-jangan suatu hari nanti manusia akan menciptakan senjata yang bisa digunakan untuk mengkudeta Tuhan. Lagi-lagi tidak logis.
Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis. Kalau kita mencari jawaban yang paling logis, maka jelaslah bahwa manusia memang tidak akan pernah memahami Zat Tuhan. Terjawab, bukan?


https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11592-pernahkah-anda-berpikir-perihal-larangan-memikirkan-zat-tuhan#85896

Kalau begitu, jika kita tidak akan pernah memahami 'Zat Tuhan', sekaligus jangan pernah mencoba untuk merpersepsikan hal-hal yang lain yang menurut kita dapat kita pahami tentang Dia.

blunder logic
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4684
Registration date : 2011-07-22

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by blunder logic Tue 26 Jul 2011, 2:37 am

hamba tuhan1 wrote:Pernahkah Anda berpikir perihal larangan memikirkan Zat Tuhan? Nyaris semua orang akan menasihati Anda untuk berhenti saja berusaha. Nyaris semua orang. Kita tidak menganjurkan demikian. Kalau memang Anda ragu dengan larangan tersebut, maka cobalah! Persiapkan diri Anda, dan mulailah berpikir!

Jika seorang teman bertanya : "Mengapa kamu percaya pada sesuatu yang tidak jelas bentuknya dan tidak pernah bisa dipahami keberadaannya?". Kita tahu ia sedang menyindir keyakinan kita pada Tuhan.

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa teman kita itu telah menggunakan logikanya dengan benar. Demikianlah penggunaan akal sehat yang benar. Akalnya tidak salah. Tetapi, agama juga tidak salah. Lalu mana yang benar? Apakah agama dan akal memang tidak pernah akur? Segala sesuatu yang "logis" biasanya juga "bisa dipahami". Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis" namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis jika bisa dipahami.

Bingung? Bagus. Berarti Anda masih menyimak.
Kita tidak akan memberikan kritik pada agama-agama lain di dunia, karena apa pun keyakinan mereka adalah urusan mereka. Enam ayat dalam surah Al-Kaafiruun sudah sangat cukup untuk menggambarkan sikap seorang Muslim terhadap umat beragama lainnya. Akan tetapi, cukup bermanfaat jika kita mengingat fakta bahwa dari seluruh agama dan kepercayaan di dunia ini, Islamlah satu-satunya agama yang tidak memiliki gambaran fisik tentang Tuhan. Bahkan dalam sekte paling sesatnya sekalipun, tidak ditemui satu pun penggambaran sosok Tuhan. Inilah salah satu ciri khas Islam. Sungguh wajar jika kita menemukan larangan untuk memikirkan Zat Tuhan dalam ajaran Islam.
Wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang tidak jelas wujudnya secara material? Ijinkanlah kita untuk balik bertanya : wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang jelas wujudnya dan dapat dipahami dengan akal?

Jelasnya begini. Tuhan Maha Melihat. Semua agama sepakat. Tidak ada agama yang menuduh Tuhannya lengah dalam menyaksikan suatu peristiwa, sekecil apa pun itu. Apakah ini berarti Tuhan punya mata? Jika ya, bagaimana bentuknya? Masing-masing agama punya penggambaran Tuhannya sendiri-sendiri. Bahkan suku-suku terasing pun punya caranya sendiri untuk menggambarkan Tuhan. Semua sosok 'Tuhan' itu memiliki mata. Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan, walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.

Bagaimanakah bentuk mata Tuhan? Seperti mata manusia? Mata manusia memang dikenal canggih, karena menyebabkan kita mampu melakukan persepsi tiga dimensi. Kalau kita hanya memiliki satu mata saja, maka kita akan sulit melakukan perhitungan jarak. Kelebihan lainnya lagi, mata manusia indah dilihat dan berkarakter. Setiap orang memiliki bentuk mata yang unik dan berbeda-beda. Hewan tidak memiliki keragaman seperti ini.

Akan tetapi, mata manusia hanya bisa menatap ke depan dan ke samping hingga batas tertentu. Ia tidak bisa melihat ke belakang. Apakah Tuhan bisa memiliki sifat Maha Melihat dengan mata yang serba terbatas seperti ini?

Sekarang, pikirkanlah tubuh Tuhan. Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan? Apakah Anda membayangkan Yesus Kristus, Buddha, atau Wisnu? Atau tubuh Tuhan itu seperti raksasa, semacam Zeus, Neptunus, atau Atlas? Sekilas, cara penggambaran ini terlihat sangat logis. Tubuh manusia memang merupakan instrumen paling sempurna yang ada di muka bumi ini. Wajar kalau kita membayangkan Tuhan memiliki tubuh seperti manusia juga. Sosok raksasa memberikan kesan berkuasa yang sangat kuat. Wajar pula jika masyarakat Yunani kuno menggambarkan dewa-dewinya dalam sosok raksasa.

Apakah semua penggambaran ini memang sesuai dengan logika?
Apa pun penggambaran fisiknya, jika kita mampu membayangkannya dalam benak kita, maka pastilah ia memiliki ukuran. Artinya, ia mengisi ruang, memiliki luas permukaan dan volume. Hal ini sangatlah manusiawi, karena memang kita selalu hidup dalam dimensi ruang. Benda sekecil bakteri pun memiliki ukuran. Sebaliknya, sebuah galaksi pun bisa diukur panjang-lebarnya. Kita memang belum menemukan metode yang akurat benar untuk mengukurnya, akan tetapi ia pasti bisa diukur, karena masih menempati dimensi ruang. Kesimpulannya, jika kita bisa membayangkan wujud Tuhan, maka itu artinya Tuhan menempati dimensi ruang, seperti kita dan benda-benda lain di alam semesta ini.

Dimensi ruang? Hei, tunggu dulu! Lalu siapa yang menciptakan dimensi ruang ini?
Logiskah membayangkan Tuhan yang terkurung dalam sebuah dimensi ruang yang telah Dia ciptakan sendiri? Logiskah membuat kesimpulan bahwa Tuhan bisa dibatasi oleh hasil ciptaan-Nya sendiri? Kalau Tuhan terbatas oleh dimensi ruang, lalu apa bedanya dengan makhluk? Kalau Tuhan memiliki ukuran terbatas, maka ia pun membutuhkan suatu jangka waktu untuk mencapai suatu jarak. Ini adalah sebuah konsekuensi dari segala sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu. Lalu apa pula yang dimaksud dengan dimensi waktu?

Pertanyaan soal dimensi waktu bisa sama menariknya. Pertanyaan paling favorit adalah mengenai taqdir (qadha dan qadar). Pertanyaannya : segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini adalah hasil dari serangkaian persamaan, ataukah memang sudah digariskan oleh Tuhan? Ada yang bilang bahwa semuanya adalah hasil perbuatan kita. Karena itu, baik-buruknya nasib kita adalah cerminan dari usaha kita sebelumnya. Ada juga yang bilang bahwa semuanya telah ditentukan oleh Tuhan. Karena itu, kita tidak perlu repot-repot. Kalau sudah jodoh, tak akan lari kemana pun. Sit back, relax, and let destiny do the job!

Permasalahan ini tidak perlu terjadi kalau saja kita mau berhenti berpikir sebagai Tuhan. Sampai kapan pun, manusia adalah manusia, bukan Tuhan. Pertanyaan di atas muncul karena ada perasaan 'tidak rela' dalam hati manusia kalau ia tidak memiliki pilihan. Apa pun yang ia perbuat, Tuhan telah menentukan takdirnya. Hal itu amat sangat tidak menyenangkan. Akan tetapi, ini bukan masalah selera. Kita harus objektif dan mau menerima kenyataan.

Kenyataannya, dimensi waktu adalah ciptaan Tuhan. Manusia terkurung dalam dimensi waktu. Hari kemarin tidak akan kembali lagi, sementara hari esok masih merupakan misteri. Itulah faktanya. Manusia dibatasi oleh dimensi waktu. Tapi Tuhan tidak demikian. Wajar, karena Tuhan sendirilah yang telah menciptakan dimensi waktu. Bagi Tuhan, tidak ada misteri masa depan. Segalanya telah diketahui-Nya dengan jelas. Manusia memang beda dengan Tuhan. Kita harus menerima kenyataan itu, atau depresi hingga akhir hayat.

Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya. Larangan ini tidak diberikan tanpa sebab. Manusia boleh saja mencoba memikirkan hal itu, tapi tidak akan pernah berhasil. Masalahnya, Tuhan itu sama sekali tidak sama dengan apa yang pernah kita jumpai di alam semesta ini. Apa pun yang kita jumpai di dunia adalah sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu ; dengan kata lain, dibatasi olehnya. Tuhan adalah Zat yang tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatunya.

Tuhan memang tidak bisa dipahami sepenuhnya. Inilah penjelasan paling logis dan ilmiah. Justru sangatlah tidak logis kalau Dia bisa dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Kalau bisa dipahami, jangan-jangan suatu hari nanti manusia akan menciptakan senjata yang bisa digunakan untuk mengkudeta Tuhan. Lagi-lagi tidak logis.
Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis. Kalau kita mencari jawaban yang paling logis, maka jelaslah bahwa manusia memang tidak akan pernah memahami Zat Tuhan. Terjawab, bukan?


https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11592-pernahkah-anda-berpikir-perihal-larangan-memikirkan-zat-tuhan#85896

Kalau begitu, jika kita tidak akan pernah memahami 'Zat Tuhan', sekaligus jangan pernah mencoba untuk merpersepsikan hal-hal yang lain yang menurut kita dapat kita pahami tentang Dia.

blunder logic
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4684
Registration date : 2011-07-22

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by hamba tuhan1 Tue 26 Jul 2011, 2:53 am

blunder logic wrote:
hamba tuhan1 wrote:Pernahkah Anda berpikir perihal larangan memikirkan Zat Tuhan? Nyaris semua orang akan menasihati Anda untuk berhenti saja berusaha. Nyaris semua orang. Kita tidak menganjurkan demikian. Kalau memang Anda ragu dengan larangan tersebut, maka cobalah! Persiapkan diri Anda, dan mulailah berpikir!

Jika seorang teman bertanya : "Mengapa kamu percaya pada sesuatu yang tidak jelas bentuknya dan tidak pernah bisa dipahami keberadaannya?". Kita tahu ia sedang menyindir keyakinan kita pada Tuhan.

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa teman kita itu telah menggunakan logikanya dengan benar. Demikianlah penggunaan akal sehat yang benar. Akalnya tidak salah. Tetapi, agama juga tidak salah. Lalu mana yang benar? Apakah agama dan akal memang tidak pernah akur? Segala sesuatu yang "logis" biasanya juga "bisa dipahami". Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis" namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis jika bisa dipahami.

Bingung? Bagus. Berarti Anda masih menyimak.
Kita tidak akan memberikan kritik pada agama-agama lain di dunia, karena apa pun keyakinan mereka adalah urusan mereka. Enam ayat dalam surah Al-Kaafiruun sudah sangat cukup untuk menggambarkan sikap seorang Muslim terhadap umat beragama lainnya. Akan tetapi, cukup bermanfaat jika kita mengingat fakta bahwa dari seluruh agama dan kepercayaan di dunia ini, Islamlah satu-satunya agama yang tidak memiliki gambaran fisik tentang Tuhan. Bahkan dalam sekte paling sesatnya sekalipun, tidak ditemui satu pun penggambaran sosok Tuhan. Inilah salah satu ciri khas Islam. Sungguh wajar jika kita menemukan larangan untuk memikirkan Zat Tuhan dalam ajaran Islam.
Wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang tidak jelas wujudnya secara material? Ijinkanlah kita untuk balik bertanya : wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang jelas wujudnya dan dapat dipahami dengan akal?

Jelasnya begini. Tuhan Maha Melihat. Semua agama sepakat. Tidak ada agama yang menuduh Tuhannya lengah dalam menyaksikan suatu peristiwa, sekecil apa pun itu. Apakah ini berarti Tuhan punya mata? Jika ya, bagaimana bentuknya? Masing-masing agama punya penggambaran Tuhannya sendiri-sendiri. Bahkan suku-suku terasing pun punya caranya sendiri untuk menggambarkan Tuhan. Semua sosok 'Tuhan' itu memiliki mata. Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan, walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.

Bagaimanakah bentuk mata Tuhan? Seperti mata manusia? Mata manusia memang dikenal canggih, karena menyebabkan kita mampu melakukan persepsi tiga dimensi. Kalau kita hanya memiliki satu mata saja, maka kita akan sulit melakukan perhitungan jarak. Kelebihan lainnya lagi, mata manusia indah dilihat dan berkarakter. Setiap orang memiliki bentuk mata yang unik dan berbeda-beda. Hewan tidak memiliki keragaman seperti ini.

Akan tetapi, mata manusia hanya bisa menatap ke depan dan ke samping hingga batas tertentu. Ia tidak bisa melihat ke belakang. Apakah Tuhan bisa memiliki sifat Maha Melihat dengan mata yang serba terbatas seperti ini?

Sekarang, pikirkanlah tubuh Tuhan. Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan? Apakah Anda membayangkan Yesus Kristus, Buddha, atau Wisnu? Atau tubuh Tuhan itu seperti raksasa, semacam Zeus, Neptunus, atau Atlas? Sekilas, cara penggambaran ini terlihat sangat logis. Tubuh manusia memang merupakan instrumen paling sempurna yang ada di muka bumi ini. Wajar kalau kita membayangkan Tuhan memiliki tubuh seperti manusia juga. Sosok raksasa memberikan kesan berkuasa yang sangat kuat. Wajar pula jika masyarakat Yunani kuno menggambarkan dewa-dewinya dalam sosok raksasa.

Apakah semua penggambaran ini memang sesuai dengan logika?
Apa pun penggambaran fisiknya, jika kita mampu membayangkannya dalam benak kita, maka pastilah ia memiliki ukuran. Artinya, ia mengisi ruang, memiliki luas permukaan dan volume. Hal ini sangatlah manusiawi, karena memang kita selalu hidup dalam dimensi ruang. Benda sekecil bakteri pun memiliki ukuran. Sebaliknya, sebuah galaksi pun bisa diukur panjang-lebarnya. Kita memang belum menemukan metode yang akurat benar untuk mengukurnya, akan tetapi ia pasti bisa diukur, karena masih menempati dimensi ruang. Kesimpulannya, jika kita bisa membayangkan wujud Tuhan, maka itu artinya Tuhan menempati dimensi ruang, seperti kita dan benda-benda lain di alam semesta ini.

Dimensi ruang? Hei, tunggu dulu! Lalu siapa yang menciptakan dimensi ruang ini?
Logiskah membayangkan Tuhan yang terkurung dalam sebuah dimensi ruang yang telah Dia ciptakan sendiri? Logiskah membuat kesimpulan bahwa Tuhan bisa dibatasi oleh hasil ciptaan-Nya sendiri? Kalau Tuhan terbatas oleh dimensi ruang, lalu apa bedanya dengan makhluk? Kalau Tuhan memiliki ukuran terbatas, maka ia pun membutuhkan suatu jangka waktu untuk mencapai suatu jarak. Ini adalah sebuah konsekuensi dari segala sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu. Lalu apa pula yang dimaksud dengan dimensi waktu?

Pertanyaan soal dimensi waktu bisa sama menariknya. Pertanyaan paling favorit adalah mengenai taqdir (qadha dan qadar). Pertanyaannya : segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini adalah hasil dari serangkaian persamaan, ataukah memang sudah digariskan oleh Tuhan? Ada yang bilang bahwa semuanya adalah hasil perbuatan kita. Karena itu, baik-buruknya nasib kita adalah cerminan dari usaha kita sebelumnya. Ada juga yang bilang bahwa semuanya telah ditentukan oleh Tuhan. Karena itu, kita tidak perlu repot-repot. Kalau sudah jodoh, tak akan lari kemana pun. Sit back, relax, and let destiny do the job!

Permasalahan ini tidak perlu terjadi kalau saja kita mau berhenti berpikir sebagai Tuhan. Sampai kapan pun, manusia adalah manusia, bukan Tuhan. Pertanyaan di atas muncul karena ada perasaan 'tidak rela' dalam hati manusia kalau ia tidak memiliki pilihan. Apa pun yang ia perbuat, Tuhan telah menentukan takdirnya. Hal itu amat sangat tidak menyenangkan. Akan tetapi, ini bukan masalah selera. Kita harus objektif dan mau menerima kenyataan.

Kenyataannya, dimensi waktu adalah ciptaan Tuhan. Manusia terkurung dalam dimensi waktu. Hari kemarin tidak akan kembali lagi, sementara hari esok masih merupakan misteri. Itulah faktanya. Manusia dibatasi oleh dimensi waktu. Tapi Tuhan tidak demikian. Wajar, karena Tuhan sendirilah yang telah menciptakan dimensi waktu. Bagi Tuhan, tidak ada misteri masa depan. Segalanya telah diketahui-Nya dengan jelas. Manusia memang beda dengan Tuhan. Kita harus menerima kenyataan itu, atau depresi hingga akhir hayat.

Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya. Larangan ini tidak diberikan tanpa sebab. Manusia boleh saja mencoba memikirkan hal itu, tapi tidak akan pernah berhasil. Masalahnya, Tuhan itu sama sekali tidak sama dengan apa yang pernah kita jumpai di alam semesta ini. Apa pun yang kita jumpai di dunia adalah sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu ; dengan kata lain, dibatasi olehnya. Tuhan adalah Zat yang tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatunya.

Tuhan memang tidak bisa dipahami sepenuhnya. Inilah penjelasan paling logis dan ilmiah. Justru sangatlah tidak logis kalau Dia bisa dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Kalau bisa dipahami, jangan-jangan suatu hari nanti manusia akan menciptakan senjata yang bisa digunakan untuk mengkudeta Tuhan. Lagi-lagi tidak logis.
Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis. Kalau kita mencari jawaban yang paling logis, maka jelaslah bahwa manusia memang tidak akan pernah memahami Zat Tuhan. Terjawab, bukan?


https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11592-pernahkah-anda-berpikir-perihal-larangan-memikirkan-zat-tuhan#85896

Kalau begitu, jika kita tidak akan pernah memahami 'Zat Tuhan', sekaligus jangan pernah mencoba untuk merpersepsikan hal-hal yang lain yang menurut kita dapat kita pahami tentang Dia.

maaf.... saya kurang ngerti maksud anda gmn tentang sekaligus jangan pernah mencoba untuk merpersepsikan hal-hal yang lain yang menurut kita dapat kita pahami tentang Dia???? bisa dijelaskan?
hamba tuhan1
hamba tuhan1
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5935
Registration date : 2011-07-01

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by ndink Tue 26 Jul 2011, 3:48 am


Kalau begitu, jika kita tidak akan pernah memahami 'Zat Tuhan', sekaligus jangan pernah mencoba untuk merpersepsikan hal-hal yang lain yang menurut kita dapat kita pahami tentang Dia.[/quote]


Suatu hari teman ku iwan yang dari solo datang kejakarta, dia bercerita telah menemukan sebuah hp di jalan ketika dia datang kemari...
aku bertanya kepadanya " hp apa wan ?
nokia...katanya, sembari ditimang2 hp itu
wah lumayan nih,... kata ku
"o,iya,..ayo silahkan sambil diminum...
" indri mana kue nya,.? setengah teriak sayang memanggil istri dbelakang.
dengan tergopoh-gopoh indri datang...
" iya, ini baru dateng,.. ayo cicpin juga, kuenya, ...
"waduh repot2 amat sih,... kt teman ku
'ah, nggak juga, kata indri.. denger2 katanya nemu hp ya ?
'iya nih lumayan lah..
'eh, tp ngomong2 hp itu ada yg bikin gak ya,.. indri bertanya, sambil bercanda...
'pasti adalah,. ! jawabku
'kenapa kamu berfikir begitu ? temanku menimpali...
' coba km bayangkan,... hp yang begitu indah tampilannya, tersusun rapih, dengan komponen2 yang tepat, dengan hitungan2 yang akurat sehingga kita bisa berbicara 1 dengan yang lainnya saling berjauhan,.... fantastis!, mana mungkin sesuatu yg seperti itu gak ada yang bikin ?! betul gak ? mencoba menjwab secara ilmiah..
'iya, juga sih,... tp kira2 ada gak sih di dunia ini yg tidak tersusun rapih, sangat terperinci,
sehingga terlihat tidak ada yang membuatnya ? tanya temanku, sambil merapatkan bulu matanya sedikit serius...
aku...!?
istriku...!?



ndink
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 134
Reputation : 2
Points : 4821
Registration date : 2011-05-31

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty I love you Lord

Post by Love Jesus Forever Tue 26 Jul 2011, 6:43 am

muhammad_pedhophilia wrote:Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

Tuhan itu ada dan selalu menyertai umatNYA, tinggal bagaimana umatNYA meresponi kehadiranNYA. Makanya YESUS KRISTUS TUHAN kita disebut IMANUEL = Allah beserta kita. So, percayalah kepada YESUS dan trima DIA sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT anda maka tidak pake 'insya alloh' pasti anda akan diselamatkanNYA. Jesus love you. Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! 581260 ❤ ❤ ❤

Love Jesus Forever
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 33
Reputation : 0
Points : 4672
Registration date : 2011-07-16

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by bayo_lubis Tue 26 Jul 2011, 7:27 am

Saya 'bayo lubis', alangkah anehnya bila saya dijuluki atau diberi nama dg 'bayo lubis beserta kita', seakan2 'bayo lubis' itu bukan saya.
bayo_lubis
bayo_lubis
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10515
Registration date : 2011-02-27

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by Love Jesus Forever Tue 26 Jul 2011, 7:40 am

bayo_lubis wrote:Saya 'bayo lubis', alangkah anehnya bila saya dijuluki atau diberi nama dg 'bayo lubis beserta kita', seakan2 'bayo lubis' itu bukan saya.

hehehe... emang bayo lubis Tuhan apa? maaf bro bayo, kau tak dapatlah mengartikan dan mensejajarkan dirimu dengan IMANUEL = Tuhan beserta kita, karna kau adalah ciptaan bukan sang pencipta jadi mana dapat yg mencipta bilang demikian, tetapi TUHAN adalah IMANUEL artinya semua ciptaanNYA bisa mengalami penyertaanNYA jika mereka membuka hati dan menerima DIA bertakhta didalam hidup mereka. Percaya itu, lakukan itu, biarkan TUHAN yang adalah IMANUEL menyertai hari-hari anda agar anda tidak semakin terpuruk dalam kesesatan tetapi bisa bersinar dijalan TUHAN. belilah sebuah Alkitab dan bacalah agar anda dapat menggarisbawahi point-point penting dari ajaran Kristiani yang dapat membuat anda merasa lebih berarti untuk menjalani panggilan anda didunia ini. Shalom bro. Tuhan menyertai anda. Imanuel! Smile

Love Jesus Forever
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 33
Reputation : 0
Points : 4672
Registration date : 2011-07-16

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by lihd Tue 26 Jul 2011, 8:07 am

muhammad_pedhophilia wrote:Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk
menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan
ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia
tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang
di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka
tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA, TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

Ooo gitu yaa... pantesan... diajarin Tuhannya nih Smile

Yesaya 7:20 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan janggut juga.

pertanyaannya: Udah dikembaliin belum tuh pisau cukur?? Gue sangsi nih.... masa sih Tuhan lupa ngembaliin?? Masa sih Tuhan Ngemplang pisau cukur?? Smile

lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6851
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by bayo_lubis Tue 26 Jul 2011, 8:14 am

@LJF:
Bah.. mana ada aku mau menyamakan diri dg Tuhan. Aku ulangi:
Aku bayo lubis, apa gak aneh kalau orang memanggil aku dg 'bayo lubis bersama kita' itu kan artinya bayo lubis itu bersama aku dan bersama dg Anda (kita). Brarti bayo lubis bukan aku dong?
bayo_lubis
bayo_lubis
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10515
Registration date : 2011-02-27

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by jelasnggak Tue 26 Jul 2011, 9:05 am

bayo_lubis wrote:@LJF:
Bah.. mana ada aku mau menyamakan diri dg Tuhan. Aku ulangi:
Aku bayo lubis, apa gak aneh kalau orang memanggil aku dg 'bayo lubis bersama kita' itu kan artinya bayo lubis itu bersama aku dan bersama dg Anda (kita). Brarti bayo lubis bukan aku dong?

ck..ck..ck..

INI ANAK TOLOLNYA MINTA AMPUN.. PHUIIFFHHHH...

BAYO TOLOL LUBIS BUKAN TUH@n...

SUDAH DIBILANGI DI ATAS KOQ MASIH NGGA NYAMBUNG..

HUA HA HA HA
jelasnggak
jelasnggak
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1173
Reputation : -98
Points : 5803
Registration date : 2011-06-19

http://jelasnggak.wordpress.com

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by jelasnggak Tue 26 Jul 2011, 9:06 am



HEY BAYO LUBIS..

TUUHH....

BARU SAJA SAYA MEMPERLIHATKAN KETOLOLAN MU PADA DUNIA...

HUA HA HA HA

DASAR TOLOL TAPI PD......... BIKIN KETAWA SAJA... HA HA
jelasnggak
jelasnggak
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1173
Reputation : -98
Points : 5803
Registration date : 2011-06-19

http://jelasnggak.wordpress.com

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by bayo_lubis Tue 26 Jul 2011, 9:43 am

@jel:
Yesus=Immanuel=Tuhan beserta kita.
Saya sapa beliau:
Hai Immanuel!
Hai Tuhan beserta kita?
Berarti Tuhan beserta kami (aku dan Immanuel).
Atau Anda mengartikn Immanuel jadi Tuhan yg beserta kita?
bayo_lubis
bayo_lubis
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10515
Registration date : 2011-02-27

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by abu hanan Fri 05 Aug 2011, 1:37 pm

bayo_lubis wrote:@jel:
Yesus=Immanuel=Tuhan beserta kita.
Saya sapa beliau:
Hai Immanuel!
Hai Tuhan beserta kita?
Berarti Tuhan beserta kami (aku dan Immanuel).
Atau Anda mengartikn Immanuel jadi Tuhan yg beserta kita?
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Images?q=tbn:ANd9GcTik1hRuZR4JwRY5QIuUCWDMS3cVfcK84kB5YrupYRx3asfVUpBjw
Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Images?q=tbn:ANd9GcTik1hRuZR4JwRY5QIuUCWDMS3cVfcK84kB5YrupYRx3asfVUpBjw
abu hanan
abu hanan
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1391
Location : yerusalem
Job/hobbies : bersih2 al aqsha
Reputation : -60
Points : 6086
Registration date : 2011-07-08

http://www.isyfatihah.wordpress.com

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by toehan_itoe_satoe Fri 05 Aug 2011, 2:16 pm

bayo_lubis wrote:@jel:
Yesus=Immanuel=Tuhan beserta kita.
Saya sapa beliau:
Hai Immanuel!
Hai Tuhan beserta kita?
Berarti Tuhan beserta kami (aku dan Immanuel).
Atau Anda mengartikn Immanuel jadi Tuhan yg beserta kita?

kringgggg....... (bunyi hengpon jadul punya yesus)
yesus : lg dimane bro?
roh kudus : lg kongkow nie,ngapain loe nelpon ane?
yesus : mang ga bole? ni kan hengpon2 gw,pulsa2 gw. eh bro btw bagi rokok donk dus
roh kudus : anjrit,mati aje loe mamen,ni kaga tau ape kalo Tuhan lagi IMMANUEL
*red > TUHAN lagi bersama kita

berarti kalo umat kristen lg e'ek,,Tuhan jg Bersama kalian?

mohon pencerahan,maklum ane lg linglung,lagian ane jg bukan org pinter,msh butuh belajar
thx
toehan_itoe_satoe
toehan_itoe_satoe
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 172
Age : 33
Location : surabaia
Job/hobbies : jobless/ngopi
Humor : ibarat memakai kancut basah ; walo risih tap tetep aja dipake ; kepalang malu ; terlanjur basah
Reputation : 1
Points : 4833
Registration date : 2011-08-01

Back to top Go down

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan! Empty Re: Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum